BAB II KAJIAN PUSTAKA
J. Laporan Keuangan
1. Pengertian Laporan Keuangan
Setelah transaksi dicatat dan dirangkum, la poran kemudian disiapkan bagi para pengguna. Laporan Akuntansi yang menyediakan informasi ini disebut laporan keuangan (Niswonger dkk, 2008: 22).
Laporan keuangan adalah hasil akhir deari proses Akuntansi yang menyajikan informasi informasi yang berguna un tuk pengambilan keputusan berbagai pihak, misalnya pemilik dan kreditor (Sugiri dan Riyono, 2007: 21)
2. Tujuan Laporan Keuangan
Tujuan laporan keuangan menurut “Kerangka Dasar Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan” (IAI, 2002) dalam buku Sugiri dan Riyono (2007:21) adalah sebagai berikut:
a. Laporan keuangan menyajikan informasi tentang posisi keuangan (aktiva, utang, dan modal pemilik) pada suatu saat tertentu.
c. Laporan keuangan menyajikan informasi tentang perubahan posisi keuangan perusahaan.
d. Laporan keuangan mengungkapkan informasi keuangan yang penting dan relevan dengan kebutuhan para pengguna laporan keuangan.
3. Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan
Menurut “Kerangka Dasar Penyusun an dan Penyajian Laporan Keuangan” (IAI, 2002) dalam buku Sugiri dan Riyono (2007:21), terdapat empat karakteristik kualitatif pokok laporan keuangan yaitu:
a. Dapat dipahami, informasi keuangan yang dapat dipahami adalah informasi yang disajikan dalam bentuk dan bahasa teknis yang sesuai dengan tingkat pengertian penggunanya.
b. Relevan, informasi keuangan harus berpautan dengan tujuan pemanfaatannya.
c. Andal, informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan dan kesalahan yang material , dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus atau jujur dari yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan.
d. Dapat Diperbandingkan, informasi Akuntansi harus dapat diperbandingkan dengan informasi Akuntansi pe riode sebelumnya
pada perusahaan yang sama, atau dengan perusahaan sejenis lainnya pada periode waktu yang sama.
4. Jenis-jenis Laporan Keuangan
a. Laporan Laba Rugi (Income Statement) 1) Pengertian Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi merupakan laporan hasil usaha yang menandingkan (matching concept) antara pendapatan dan beban. Penandingan ini akan menghasilkan kelebihan dari salah satu sisi. Jika terdapat kelebihan pendapatan dibandingkan beban, maka kelebihan ini disebut dengan laba bersih (net income/net profit). Sedangkan jika terdapat kelebihan beban dibandingkan pendapatan, maka kelebihan ini disebut dengan rugi bersih (net loss) (Yadiati dan Wahyudi, 2006:54 -55).
Laporan laba rugi menyajikan pendapatan dan beban untuk suatu periode waktu tertentu berdasarkan konsep penandingan (matching concept), yang disebut juga konsep pengaitan atau pemadanan, antara pendapatan dan beban yang terkait (Niswonger dkk, 2008: 22-23).
2) Bentuk Laporan Laba-Rugi
Laporan Laba-Rugi dapat dibuat dalam dua bentuk, yaitu: a) Bentuk Single Stepatau Langsung
Semua pendapatan dikelompokkan tersendiri di bagian atas dan dijumlahkan, kemudian semua beban dikelompokkan tersendiri di bagian bawah dan dijumlahkan. Jumlah pendapatan dikurangi jumlah beban, selisihnya merupakan laba bersih atau ru gi bersih. Bentuk laporan laba rugi single step dapat dilihat pada tabel II.15.
b) BentukMultiple Stepatau Tidak Langsung
Pendapatan dibedakan menjadi pendapatan usaha dan pendapatan di luar usaha, demikian juga beban dibedakan menjadi beban usaha usaha dan beban di luar usaha. Pendapatan dan beban usaha disajikan pertama, pendapatan dan beban di luar usaha disajikan kemudian. Bentuk laporan laba rugi multiple stepdapat dilihat pada tabel II.16.
Tabel II.15 Bentuk Laporan Laba-Rugi single step Bengkel Mobil "Hadian Putra"
Laporan Laba Rugi
Peride Berakhir 31 Desember 2009
Pendapatan Usaha
Pendapatan jasa service xxx
Pendapatan bunga xxx
Total Pendapatan xxx
Beban Usaha
Beban gaji xxx
Beban penyusutan peralatan xxx
Beban asuransi xxx
Beban perlengkapan xxx
Beban bunga xxx
Jumlah beban usaha xxx
Laba Bersih xxx
Tabel II.16 Bentuk Laporan Laba-Rugi Multiple Step: Bengkel Mobil "Hadian Putra"
Laporan Laba Rugi
Peride Berakhir 31 Desember 2009
Pendapatan Usaha
Pendapatan jasa service xxx
Beban Usaha
Beban gaji xxx
Beban penyusutan xxx
Beban asuransi xxx
Beban perlengkapan xxx
Jumlah Beban Usaha (xxx)
Laba Usaha xxx
Pendapatan di luar usaha
Pendapatan bunga xxx Beban di luar usaha
Beban bunga (xxx)
Laba di luar usaha xxx
Laba bersih xxx
b. Laporan Perubahan Modal ( Statement of Owners Equity) 1) Pengertian Laporan Perubahan Modal
Laporan perubahan modal adalah laporan keuangan yang secara sistematis menyajikan informasi mengenai perubahan modal perusahaan akibat operasi perusahaan dan transaksi dengan pemilik pada satu periode Akuntansi tertentu (Sugiri dan Riyono, 2007: 41).
Laporan ekuitas pemilik menyajikan perubahan dalam ekuitas pemilik untuk suatu waktu tertentu. Laporan ini dibuat setelah laporan laba rugi karena laba bersih atau rugi bersih periode harus dilaporkan dalam laporan ini (Niswonger dkk, 2008:21).
2) Bentuk Laporan Perubahan Modal
Laporan perubahan modal terdiri dari tiga unsur, yaitu modal awal, laba/rugi, prive. Bentuk laporan perubahan modal dapat dilihat pada tabel II.17 berikut ini.
Tabel II.17 Bentuk Laporan Perubahan Modal Bengkel Mobil "Hadian Putra"
Laporan Perubahan Modal Peride Berakhir 31 Desember 2009
Modal awal (1 Desember 2009) xxx
Laba Bersih xxx
Pengambilan Pribadi (xxx)
Tambahan/Pengurangan Modal xxx
Modal akhir (31 Desember 2009) xxx
Sumber: Slamet Sugiri dan Bogat Agus Riyono (2007:42)
c. Neraca (Balace Sheet) 1) Pengertian Neraca
Neraca adalah laporan keuangan yang secara sistematis menyajikan posisi keuangan perusahaan pada suatu saat (tanggal) tertentu. Neraca disebut juga sebagai laporan posisi keuangan yang dibuat untuk menyajikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai aktiva, kewajiban, dan modal perusahaan (Sugiri dan Riyono, 2007:23).
2) Bentuk Neraca
a) Bentuk skontro
Neraca disusun menjadi dua sisi sebelah -menyebelah, sisi kiri (debit) untuk mencatat harta perusahaan d an sisi kanan (kredit) untuk mencatat utang dan modal perusahaan. Neraca bentuk skontro dapat dilihat pada tabel II.18.
b) Bentuk staffel
Neraca disusun dari atas ke bawah secara berurutan mulai dari harta kemudian diikuti utang dan modal. Neraca bentuk staffel dapat dilihat pada tabel II.19.
Tabel II.18Neraca bentuk Skontro
Bengkel Mobil “Hadian Putra”
Neraca
Per 31 Desember 2009
Aktiva Passiva
Aktiva Lancar Utang Jangka Pendek
Kas Xxx Utang Usaha xxx
Piutang Xxx Dll.
Dll. Utang Jangka Panjang
Aktiva Tetap Obligasi xxx
Tanah Xxx Dll.
Gedung Xxx Modal
Dll. Modal, Tn. Hadian xxx
Total Aktiva Xxx Total Passiva xxx
Tabel II.19Neraca Bentuk Staffel
d. Laporan Arus Kas
1) Pengertian Laporan Arus Kas
Laporan arus kas menyajikan secara sistematis info rmasi tentang penerimaan dan pengeluaran kas selama satu periode tertentu. Laporan arus kas berbeda dengan laporan keuangan lainnya, laporan arus kas menggunakan basis kas (cash basis).
Bengkel Mobil "Hadian Putra" Neraca Per 31 Desember 2009 Aktiva Aktiva Lancar Kas xxx Piutang Usaha xxx Aktiva Tetap Peralatan Service Total Aktiva xxx Passiva
Utang Jangka Pendek
Utang Usaha xxx
Utang Jangka Panjang
Obligasi xxx
Modal
Modal, Tn. Hadian xxx
Total Passiva
Total Aktiva dan Passiva xxx
Oleh karenanya, penyusunan laporan arus kas berdasarkan informasi yang terdapat pada akun kas, dan saldo akun kas yang terdapat dalam neraca adalah sama besarnya dengan saldo awal daan akhir akun kas di laporan arus kas. Dalam laporan arus kas, penerimaan dan pengeluaran kas diklasifikasi menurut kegiatan operasi, kegiatan pendanaan, dan kegiatan investasi.
Kegiatan operasi meliputi transaksi -transaksi yang berkaitan dengan pengeluaran biaya dan pemerolehan pendapatan untuk mendapatkan laba dari kegiatan utama perusahaan misalnya penerimaan kas dari penjualan jasa dan pembaya ran kas kepada pemasok untuk memperoleh sediaan.
Kegiatan pendanaan meliputi kegiatan dengan pemilik dan kreditor yang berpengaruh pada kas, seperti penyetoran modal dan pengambilan prive atau pembagian deviden tunai.
Kegiatan investasi meliputi kegiatan m embeli aktiva tetap untuk fasilitas produksi.
2) Bentuk Laporan Arus Kas
Tabel II.20 Laporan Arus Kas BENGKEL MOBIL “HADIAN PUTRA”
LAPORAN ARUS KAS
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA 31 DES EMBER 2006 1. Kegiatan Operasi
b. Dari penjualan jasa kepada pelanggan c. Untuk membayar bahan habis pakai d. Untuk membayar sewa
e. Untuk membayar upah karyawan f. Untuk membayar macam -macam biaya g. Untuk membayar bunga pinjaman Arus kas bersih dari kegiatan operasi
Rp xxx (xxx) (xxx) (xxx) (xxx) (xx) Rp xxx 2. Kegiatan Pendanaan
a. Dari pinjaman bank
b. Untuk mengangsur pinjaman bank c. Untuk kepentingan pribadi pemilik Arus kas bersih dari kegiatan pendanaan
Rp xxx (xxx) (xxx) Rp xxx 3. Kegiatan Investasi
a. Dari pelepasan peralatan kantor b. Untuk membangun kantor pemasaran Arus kas bersih untuk kegiatan investasi Penerimaan kas bersih
Saldo kas awal Saldo kas akhir
Rp xxx (xxx) Rp (xxx) Rp xxx xxx Rp xxx Sumber: Slamet Sugiri dan Bogat Agus Riyono (2007:46)