• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Literatur 1. Teori Agensi

2. Laporan Keuangan

a. Pengertian Laporan Keuangan

1) Pengertian laporan keuangan menurut Sihombing (2014) adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara data keuangan atau aktivitas operasional suatu perusahaan dengan pihak tertentu yang membutuhkan data atau aktivitas keuangan perusahaan tersebut.

2) Menurut Ratmono et al (2014), definisi laporan keuangan adalah salah satu bentuk alat komunikasi oleh manajer puncak kepada bawahannya serta pihak luar perusahaan untuk menginformasikan aktivitas perusahaan dalam periode tertentu, pelaporan keuangan ini ditunjukan kepada para pihak yang terkait sebagai bentuk pertanggungjawaban perusahaan atas aliran dana investasi dan

15

kredit yang masuk keperusahaan, serta untuk menjaring adanya investor baru yang tertarik untuk menanam modal.

3) Pengertian laporan keuangan menurut Ana Mardiana (2014) adalah merupakan sarana untuk menyediakan berbagai informasi yang diperlukan sebagai dasar pengambilan keputusan baik oleh pihak internal perusahaan maupun pihak eksternal perusahaan, informasi yang disajikan harus bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material dan dapat diandalkan pemakaiannya sebagai penyajian laporan keuangan yang wajar. . Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan Laporan Keuangan adalah:

1) Merupakan produk akuntansi yang penting dan dapat digunakan untuk membuat keputusan-keputusan ekonomi bagi pihak internal dan eksternal.

2) Merupakan potret perusahaan, yaitu dapat menggambarkan kinerja keuangan maupun kinerja manajemen perusahaan dalam setiap kondisi.

3) Merupakan rangkaian aktivitas ekonomi perusahaan yang diklasifikasikan dalam suatu periode perusahaan dalam kurun waktu setahun.

4) Merupakan ringkasan dari suatu proses transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama periode yang bersangkutan.

16 b. Tujuan Laporan Keuangan

Tujuan laporan keuangan menurut Ikatan Akuntan Publik Indonesia (IAI) dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja keuangan serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang dilakukan manajemen (stewardship) atau pertanggungjawaban manajemen atau sumber daya yang dipercayakan kepadanya dan laporan keuangan merupakan hasil akhir dari suatu proses pencatatan yang merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan buku bersangkutan.

Menurut Statement of Financial Accounting Concept (SFAC) Nomor 1 tentang Objectives of Financial Reporting by Business

Enterprises, tujuan laporan keuangan untuk organisasi pencari laba

adalah adalah:

1) Memberikan informasi yang berguna bagi investor, kreditor, dan pemakai lainnya dalam membuat keputusan secara rasional mengenai investasi, kredit, dan lainnya.

2) Memberikan informasi untuk membantu investor atau calon investor dan kreditor serta pemakai lainnya dalam menentukan jumlah, waktu, dan prospek penerimaan kas dari dividen atau

17

bunga dan juga penerimaan dari penjualan, piutang, atau saham, dan pinjaman yang jatuh tempo.

3) Memberikan informasi tentang sumber daya (aktiva) perusahaan, klaim atas aktiva, dan pengaruh transaksi, peristiwa, dan keadaan lain terhadap aktiva dan kewajiban.

4) Memberikan informasi tentang kinerja keuangan perusahaan selama satu periode.

5) Memberikan informasi tentang bagaimana perusahaan mendapatkan dan membelanjakan kas, tentang pinjaman dan pengembaliannya, tentang transaksi yang mempengaruhi modal, termasuk dividen dan pembayaran lainnya kepada pemilik, dan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi likuiditas dan solvabilitas perusahaan.

6) Memberikan informasi tentang bagaimana manajemen perusahaan mempertanggungjawabkan pengelolaan perusahaan kepada pemilik atas penggunaan sumber daya (aktiva) yang telah dipercayakan kepadanya.

7) Memberikan informasi yang berguna bagi manajer dan direksi dalam proses pengambilan keputusan untuk kepentingan pemilik perusahaan.

Berdasarkan tujuan laporan keuangan diatas dapat disimpulkan bahwa dengan memperoleh laporan keuangan suatu perusahaan, dapat

18

diketahui kondisi keuangan perusahaan tersebut secara menyeluruh. Kemudian, laporan keuangan tidak hanya sekadar cukup dibaca saja, tetapi juga harus dimengerti dan dipahami tentang posisi keuangan perusahaan saat ini. Caranya adalah dengan melakukan analisis keuangan melalui berbagai rasio keuangan yang lazim dilakukan. 3. Fraud

a. Definisi Fraud

Menurut Sihombing (2014) Fraud merupakan suatu perbuatan dan tindakan yang dilakukan secara sengaja, sadar, tahu dan mau untuk menyalahgunakan segala sesuatu yang dimiliki secara bersama, misalnya: sumber daya perusahaan dan negara demi kenikmatan pribadi dan kemudian menyajikan informasi yang salah untuk menutupi penyalahgunaan tersebut.

Sedangkan Statement of Auditing Standards (AICPA, 2002) mendefinisikan fraud sebagai

“an intentional act that result in a material misstatement in financial

statements that are the subject of an audit”.

Pernyataan tersebut menyatakan bahwa tindakan yang disengaja untuk menghasilkan salah saji material dalam laporan keuangan yang merupakan subjek audit.

Dari beberapa definisi atau pengertian fraud (kecurangan) di atas, maka dapat diketahui bahwa pengertian fraud sangat luas dan dapat

19

dilihat pada beberapa kategori kecurangan. Menurut Badan Pemeriksa Keuangan (BPK, 2008) secara umum, unsur-unsur dari kecurangan adalah:

1) harus terdapat salah pernyataan (misrepresentation); 2) dari suatu masa lampau (past) atau sekarang (present); 3) fakta bersifat material (material fact);

4) dilakukan secara sengaja atau tanpa perhitungan (make-knowingly

or recklessly);

5) dengan maksud (intent) untuk menyebabkan suatu pihak beraksi; 6) pihak yang dirugikan harus beraksi (acted) terhadap salah

pernyataan tersebut (misrepresentation); 7) yang merugikannya (detriment).

b. Jenis-jenis Fraud

The Association of Certified Fraud Examiners (ACFE) membagi

kecurangan (fraud) dalam 3 (tiga) jenis atau tipologi berdasarkan perbuatan, yaitu:

1) Asset Misappropriation

Asset misappropriation meliputi penyalahgunaan/pencurian aset

atau harta perusahaan atau pihak lain. Ini merupakan bentuk fraud yang paling mudah dideteksi karena sifatnya yang tangible atau dapat diukur/dihitung (defined value).

20 2) Fraudulent Statements

Fraudulent statements meliputi tindakan yang dilakukan oleh

pejabat atau eksekutif suatu perusahaan atau instansi pemerintah untuk menutupi kondisi keuangan yang sebenarnya dengan melakukan rekayasa keuangan dalam penyajian laporan keuangannya untuk memperoleh keuntungan.

3) Corruption

Yang banyak terjadi di negara-negara berkembang yang penegakan hukumnya lemah dan masih kurang kesadaran akan tata kelola yang baik sehingga faktor integritasnya masih dipertanyakan. Fraud jenis ini sering kali tidak dapat dideteksi karena para pihak yang bekerja sama menikmati keuntungan (simbiosis mutualisme). Termasuk didalamnya adalah penyalahgunaan wewenang/konflik kepentingan (conflict of

interest), penyuapan (bribery), penerimaan yang tidak sah/illegal

(illegal gratuities), dan pemerasan secara ekonomi (economic

extortion).

c. Financial Statement Fraud

Statement of Auditing Standart (SAS) No. 82 (American Institute of Certified Public Accountants, 1997) dalam Rezaee (2002)

menyatakan bahwa kecurangan laporan keuangan sebagai salah saji yang disengaja atau kelalaian dalam laporan keuangan. Kelalaian atau

21

kesengajaan ini sifatnya material sehingga dapat mempengaruhi keputusan yang akan diambil oleh pihak yang berkepentingan.

Menurut Wells (2011) dalam Sihombing (2014), Financial

Statement Fraud mencakup beberapa modus, antara lain:

1) Pemalsuan, pengubahan, atau manipulasi catatan keuangan

(financial record), dokumen pendukung atau transaksi bisnis.

2) Penghilangan yang disengaja atas peristiwa, transaksi, akun, atau informasi signifikan lainnya sebagai sumber dari penyajian laporan keuangan.

3) Penerapan yang salah dan disengaja terhadap prinsip akuntansi, kebijakan, dan prosedur yang digunakan untuk mengukur, mengakui, melaporkan dan mengungkapkan peristiwa ekonomi dan transaksi bisnis.

4) Penghilangan yang disengaja terhadap informasi yang seharusnya disajikan dan diungkapkan menyangkut prinsip dan kebijakan akuntansi yang digunakan dalam membuat laporan keuangan. 4. Deteksi Fraud

Pendektesian terhadap financial statement fraud tidak selalu mendapat titik terang karena berbagai motivasi yang mendasarinya serta banyaknya metode untuk melakukan financial statement fraud Brenan dan McGrath (2007) dalam (Laila Tiffani, 2015). Kecurangan laporan keuangan yang tidak terdeteksi dapat berkembang menjadi skandal besar yang merugikan

22

banyak pihak (Skousen et al., 2009). Hal ini sering kali terjadi diawali dengan salah saji dari laporan keuangan kuartal yang dianggap tidak material tetapi akhirnya tumbuh menjadi fraud secara besar-besaran dan menghasilkan laporan keuangan tahunan yang menyesatkan secara material.

Dalam rangka memberikan solusi terhadap kelemahan dalam prosedur pendeteksian kecurangan di dunia, American Institute Certified Public

Accountant (AICPA, 2002) menerbitkan Statement of Auditing Standards No. 99 (SAS No.99) mengenai Consideration of Fraud in a Financial Statement Audit pada Oktober 2002. Tujuannya untuk meningkatkan

efektivitas auditor dalam mendeteksi kecurangan dengan menilai pada faktor risiko kecurangan perusahaan.

Elif Yucel (2013) mengatakan langkah pertama untuk mendeteksi kecurangan adalah dengan mengetahui dimana pertama kali harus memulai menerapkan kontrol, setelah itu memahami faktor-faktor yang menyebabkan kecurangan dan mendefinisikan area utama dengan melaksanakan pemeriksaan lebih rinci untuk memperkirakan akun mana yang paling beresiko, hal tersebut adalah cara mendeteksi kecurangan yang paling efektif. Pada tahap ini kecurigaan dan keraguan auditor adalah pokok penting. Terlebih lagi auditor harus mengevaluasi semua proses dengan keraguan yang professional saat mendeteksi kecurangan. Perlu diingat bahwa semua buku dan laporan keuangan mungkin mengandung

23

aplikasi yang menipu dan semua dokumen bisa jadi palsu. Hal ini bukan berarti tidak percaya tapi untuk kepentingan penyelidikan.

Dokumen terkait