R E P O R T F R O M T H E B O A R D
O F M A N A G E M E N T
M
atahari berhasil mencapai pertumbuhanpenjualan dan laba yang sangat baik pada tahun 2015. Matahari juga terus mengungguli pasar industri keseluruhan meskipun terdapat tantangan ekonomi
makro yang signiikan di sektor ritel Indonesia.
TINJAUAN EKONOMI
Pertumbuhan ekonomi Indonesia melemah hingga
4,7% di tahun 2015, jauh di bawah proyeksi Pemerintah
yang 5,7%, akibat menurunnya permintaan terhadap komoditas dan melambatnya alur modal dalam skala global. Nilai rupiah terus melemah hingga 11% selama
tahun 2015. Konsumsi domesik pun lemah akibat menurunnya ingkat kepercayaan konsumen.
Walaupun tahun 2015 dipenuhi dengan tantangan, terdapat pertanda posiif di masa yang akan datang. Permintaan domesik, faktor utama dalam ekonomi
Indonesia, diperkirakan akan membaik akibat paket
simulus ekonomi dari Pemerintah dan dipercepatnya program pengembangan infrastruktur: data Bank
Indonesia menunjukkan peningkatan kepercayaan konsumen pada Q4 2015. Indikasi baik lainnya adalah
kuatnya pertumbuhan Produk Domesik Bruto (PDB), terutama di bagian imur Indonesia yang telah melampaui ingkat pertumbuhan nasional.
Prospek jangka panjang terlihat lebih posiif lagi. Indonesia memiliki populasi yang besar, relaif muda (usia rata-rata 28 tahun), dan terus berkembang. Seiring
dengan peningkatan pendapatan, semakin banyak orang bergerak naik dari segmen berpendapatan rendah ke
segmen berpendapatan menengah. Kondisi demograi,
Matahari delivered strong sales and earnings growth in 2015 and coninued to outpace the industry, amid
serious macroeconomic challenges that impacted
Indonesia’s retail sector.
ECONOMIC OVERVIEW
Indonesia’s economic growth slowed to 4.7% in 2015, well below the Government’s projecion of 5.7%, as the country sufered the impact of weakening demand for commodiies, a global slowdown and volaile capital lows. The Rupiah coninued to depreciate, losing approximately 11% of its value over the year. Domesic consumpion was subdued as consumer conidence weakened.
Despite the turmoil in 2015, there are posiive signs going forward. Domesic demand, a key driver of Indonesia’s economy, looks set to recover on the back of the Government’s economic simulus packages and
an accelerated infrastructure development programme:
Bank Indonesia data already show a growing level of consumer conidence in Q4 2015. Another encouraging sign is the strength of regional GDP growth, paricularly in the eastern part of the country, where it signiicantly outpaced naional growth.
The long-term indicaions are even more posiive. Indonesia has a large, rapidly growing populaion that is relaively young (median age 28). As incomes rise, large numbers are migraing out of the low income
segment and into the middle income segment. These
urbanisasi yang pesat serta perbaikan infrastruktur memberikan prospek yang menguntungkan bagi
pertumbuhan sektor ritel, terutama di kota-kota skala
menengah yang kurang terjangkau oleh ritel modern.
IMPLEMENTASI STRATEGI
Pada tahun 2015, Matahari berhasil mencapai pertumbuhan dua digit hampir di semua indikator utama. Total penjualan meningkat 10,8% menjadi Rp 16.020 miliar, sedangkan penjualan bersih meningkat 13,6% menjadi Rp 9.007 miliar. Kami berhasil mengurangi tekanan biaya dan mempertahankan marjin
EBITDA pada 16,7%. Dengan pertumbuhan pendapatan
di tahun 2015 yang mencapai 25,5% menjadi Rp 1.781 miliar dan SSSG yang berada di 6,8%, Matahari terus
mengungguli kompeitornya. Kami membuka 11 gerai
baru, termasuk dua di Jakarta, menambah total luas ruang ritel sebanyak 9,1% dari tahun sebelumnya menjadi 931.700 m2. Dengan 142 gerai yang tersebar di seluruh Nusantara, Matahari menjadi operator
department store dengan jaringan ritel terluas di Indonesia, dan memiliki prospek yang besar untuk mendukung pertumbuhan di masa depan. Di tahun
2015, empat gerai baru dibuka di daerah-daerah baru, dan kami yakin bahwa masih ada ruang tumbuh yang
besar di pasar regional berkembang yang masih kurang terlayani oleh pusat perbelanjaan dan department store. Kami memperkirakan pembukaan 6-8 gerai baru
di tahun 2016.
Kinerja Perseroan yang memuaskan selama tahun 2015 didukung oleh model bisnis yang mumpuni serta ketahanan target pasar kelas menengah kami. Matahari terus berfokus dalam melampaui ekspektasi konsumen dengan mengutamakan kualitas dan nilai barang dagangan kami serta memberikan pelayanan berkualitas.
Marjin Matahari terus memperbaiki kekuatan program
pembelian langsung, yang didominasi oleh merek-merek
eksklusif Matahari yang juga memenangkan sejumlah penghargaan. Pembelian langsung berkontribusi sebesar 35,5% dari penjualan kotor di tahun 2015, meningkat dari 34,0% di tahun 2014. Branding Matahari yang modis, ragam barang dagangan, dan kemampuan untuk menyesuaikan kombinasi produk pada preferensi
pelanggan di seiap lokasi telah memposisikan Matahari
sebagai department store terpilih di Indonesia. Menurut Euromonitor, kami memiliki 42,8% pangsa pasar di tahun
2015, dan kami percaya bahwa Matahari akan terus
mencapai peningkatan pangsa pasar di tahun 2016.
improving infrastructure, create a very favourable outlook
for retail sector growth, paricularly in Indonesia’s fast-growing second and third ier ciies, which are relaively
underpenetrated by modern retail channels.
STRATEGIC IMPLEMENTATION
Matahari was able to deliver double digit growth on almost all its key metrics in 2015. Total sales grew 10.8% to Rp 16,020 billion, while net sales were up 13.6% to Rp 9,007 billion. We successfully miigated the cost pressures and maintained our EBITDA margin at 16.7%. With earnings growth at 25.5% to Rp 1,781 billion in 2015 and full year SSSG at 6.8%, Matahari coninued to outperform its compeitors. We opened 11 new stores, including two in Jakarta, increasing our total retail space by 9.1% year-on-year to 931,700 square metres. With 142 stores spread across the archipelago,
Matahari has by far the most extensive retail footprint of any department store operator in Indonesia, and
has a strong pipeline to support future growth. Four of the new openings in 2015 were in new geographies for Matahari, and we believe that there is sill tremendous scope for growth in emerging regional markets that are
currently underserved by malls and department stores.
We expect to open at least 6-8 new stores in 2016.
The Company’s strong performance over the year is atributable to our robust business model and the resilience of our target middle income market. We have coninued to focus on going beyond our customers’ expectaions by prioriising the quality and value of our
merchandise and delivering outstanding service.
Matahari’s margins coninue to improve on the strength of our direct purchase programme, which is dominated by Matahari’s award-winning exclusive brands. Direct
purchase contributed 35.5% of gross sales in 2015,
compared to 34.0% in 2014. Matahari’s fashion-forward branding, wide merchandise assortment
and ability to tailor the merchandise mix precisely to
customer preferences in our diferent locaions have helped to keep Matahari in posiion as Indonesia’s preferred department store. We had a 42.8% share of the market in 2015, according to Euromonitor, and we believe that we will coninue to make strong market
Fokus pada kontrol pengeluaran telah memungkinkan
kami dalam mempertahankan marjin EBITDA pada 16,7%, hasil teringgi yang pernah dicapai Perseroan. Matahari terus mendorong eisiensi operasi dan proitabilitas di
seluruh aspek usaha. Kami telah memperoleh hasil dari proyek pencahayaan LED, yang membantu mengurangi biaya energi sekaligus meningkatkan daya tarik visual
display dalam gerai. Selama dua tahun terakhir, semua gerai baru telah menggunakan pencahayaan LED yang hemat energi. Hingga akhir tahun 2015, pencahayaan LED telah diimplementasikan di 67 gerai, dan saat ini sedang dalam proses untuk memasang pencahayaan LED
di gerai-gerai lainnya serta pusat distribusi hingga akhir
tahun 2016 untuk terus megurangi konsumsi energi.
Media digital semakin berperan dalam strategi pemasaran Perseroan, karena teknologi seluler memungkinkan kami dalam berhubungan langsung dengan pelanggan secara lebih personal. Secara khusus, kami telah meningkatkan pemasaran langsung pada anggota Matahari Club Card (MCC) yang berkontribusi sebesar 40% dari total penjualan Matahari.
Di tahun 2015, MCC memperluas basis keanggotaannya sebesar 12,2% menjadi 3,26 juta, mempertahankan posisinya sebagai program loyalitas terbesar di Indonesia. Hal ini memberikan keuntungan bagi Matahari terkait penyedia jasa lokal, memungkinkan
kami untuk meningkatkan insenif dan hadiah yang ditawarkan pada anggota MCC. Program MCC adalah
aset besar bagi Perseroan, karena basis datanya
menyediakan informasi pelanggan yang sangat pening. Kami terus berinvestasi dalam mengopimalkan aset ini
demi meningkatkan strategi pemilihan barang dagangan dan pemasaran.
Perdagangan elektronik/e-commerce memiliki daya tarik yang semakin besar di Indonesia. Penjualan ritel
online di Indonesia meningkat sebesar 37% di tahun 2015 , didorong oleh pertumbuhan penetrasi internet
seluler. Dengan tren-tren tersebut, kami melihat e-commerce sebagai plaform potensial yang kuat untuk perkembangan Matahari.
Di tahun 2015 kami mulai bermitra dengan MatahariMall.com, peritel online yang disponsori oleh Lippo, untuk mengeksplorasi potensi ini. Melalui
usaha ini, kami dapat menawarkan merek-merek
kami tidak hanya kepada segmen berpendapatan menengah yang belum memiliki akses ke gerai kami, tetapi juga populasi online shopper yang tengah berkembang di Indonesia. Hal ini dapat memberikan
kami informasi mengenai kebiasaan online di
A strong focus on expense controls enabled us to maintain
our EBITDA margin at 16.7%, equalling the highest that the Company has achieved. We have coninued to drive operaional eiciency and proitability across the business. We are already seeing results from our LED lighing project, which is helping to reduce energy costs while enhancing the visual appeal of our store displays. Over the last two years all new stores have been ited with energy-eicient LED lighing. A total of 67 stores had LED lighing installed by the end of 2015, and we are now in the process of retroiing the remaining stores and the distribuion centre by the end of 2016 to further reduce energy consumpion.
Digital media is playing an increasingly prominent role in
the Company’s markeing strategy, as mobile technology allows us to engage directly with customers in more difereniated and personalised ways. In paricular, we have ramped up our direct markeing to Matahari Club Card (MCC) members, who account for almost 40% of Matahari’s sales.
MCC expanded its membership by 12.2%% in 2015 to 3.26 million and remains one of the largest loyalty programmes in the country. This gives us considerable
leverage with local service providers, which is enabling us to enhance the incenives and rewards we can ofer
to MCC members. The MCC programme is a huge asset for the Company, not least because of the valuable
customer intelligence we gain from the MCC database. We have coninued to invest in opimising this asset to sharpen our merchandising and markeing strategies.
E-commerce is rapidly gaining tracion in Indonesia. Online retail sales in Indonesia grew by almost 37% in 2015, supported by strong growth in mobile internet penetraion. Given these trends, we see e-commerce as a potenially strong plaform for proitable growth
for Matahari.
In 2015 we entered into a partnership with MatahariMall.com, a Lippo-sponsored online retailer, to explore this potenial. Through this venture, we will be able to ofer our brands not only to a large porion
of our target middle income segment that do not
yet have access to our stores but also to the growing populaion of online shoppers in Indonesia. This will allow us to gain valuable insights into online behavior in Indonesia and gauge the appeite for online access