• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perguruan tinggi adalah salah satu organisasi jasa yang mengalami perubahan secara fundamental. Perguruan tinggi harus selalu melakukan perubahan menuju perbaikan pendidikan yang lebih maju, mandiri dan berkualitas sesuai dengan tuntutan lingkungan global yang selalu berubah (Almana et al., 2018).

Perguruan tinggi diharapkan mampu menunjukan eksistensinya dalam menciptakan lulusan yang kompetitif dan inovatif. Pendidikan yang bermutu akan diperoleh pada perguruan tinggi yang bermutu, dan perguruan tinggi yang bermutu akan menghasilkan sumber daya manusia yang bermutu pula (Bendriyanti, 2015).

Universitas Sumatera Utara (USU) adalah bagian integral dari lembaga pendidikan tinggi nasional dengan status PTN-BH. Dalam persaingan global, USU meningkatkan produk jasa pendidikan formal dan Pendidikan non-formal.

Pendidikan non formal berupa hasil-hasil penelitian, pengabdian masyarakat, informasi-informasi penting dan terkini, yang akan dikemas dalam situs dunia maya yang dapat diakses oleh masyarakat luas. Hal inilah yang disediakan oleh USU sebagai satu dari beberapa bentuk lain pendidikan non-formal bagi masyarakat pengguna jasa pendidikan (USU, 2019).

Program Studi Teknik Industri USU dibawah naungan Fakultas Teknik terdiri dari Program Studi Sarjana Teknik Industri dan Program Studi Magister Teknik Industri. Program Studi Sarjana Teknik Industri memiliki visi ialah menjadi

dan instalasi sistem terpadu yang mampu bersaing secara global. Salah satu misi dari program sarjana adalah menyelenggarakan kegiatan belajar-mengajar yang bermutu tinggi untuk menghasilkan lulusan yang menjunjung tinggi etika profesi dan handal dalam perancangan, perbaikan dan instalasi sistem terpadu sesuai dengan kebutuhan dunia Industri manufakturing dan jasa dalam era persaingan global. Program Studi Magister Teknik Industri memiliki visi menjadi program studi magister Teknik Industri yang memiliki mutu tinggi dalam rekayasa produktivitas di bidang manufakturing dan jasa dan unggul dalam bersaing secara regional dan global. Mengembangkan secara berkelanjutan sistem organisasi, kurikulum dan manajemen proses belajar mengajar program studi magister teknik Industri sehingga efektif dalam menciptakan lulusan yang inovatif dan berdaya saing global adalah salah satu misi dari program studi magister Teknik Industri (USU, 2019).

Program studi diharapkan mampu menghasilkan output berupa lulusan dengan mutu yang melampaui standar. Mutu lulusan adalah muara dari proses penyelenggaraan pendidikan yang dapat menentukan keberlangsungan suatu institusi pendidikan dalam jangka waktu yang panjang. Mutu lulusan yang baik akan meningkatkan permintaan para pemangku kepentingan dalam merekrut tenaga kerja dari institusi yang bersangkutan. Maka dari itu diperlukan proses penyelenggaraan pendidikan yang efisien dan produktif dan perbaikan mutu secara terus menerus (LPM, 2008).

Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun (2020) tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi menentukan mutu lulusan dapat diukur dari standar penilaian pembelajaran yang merupakan hasil dari indeks prestasi dan predikat kelulusan serta berdasarkan standar mutu lulusan yang dinilai dari kemampuan kerja khusus yang wajib dimiliki oleh setiap lulusan sesuai dengan bidang keilmuan program studi. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2014, mutu lulusan dapat diukur dari capaian pembelajaran lulusan yaitu masa studi mahasiswa dalam menempuh beban belajar minimum. Indikator kinerja utama perguruan tinggi negeri dan lembaga layanan pendidikan tinggi di lingkungan kementerian riset, teknologi, dan pendidikan tinggi tahun 2019 juga menetapkan mutu lulusan diukur dari indikator persentase lulusan perguruan tinggi yang langsung bekerja. Standar mutu sistem penjaminan mutu USU menetapkan standar penilaian pembelajaran pada pasal 19 dengan penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa kelulusan mahasiswa meliputi Indeks Prestasi Kumulatif (IPK), dan lama masa studi (USU, 2019).

Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) adalah badan akreditasi yang memperoleh wewenang dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia untuk menilai kelayakan dan mutu program studi. Salah satu kriteria dan elemen penilaian yang ditetapkan oleh BAN-PT adalah kriteria luaran dan capaian tridharma. Data dan analisis meliputi aspek capaian pembelajaran lulusan berdasarkan rata-rata IPK lulusan, rata-rata masa studi, persentase kelulusan tepat waktu, waktu tunggu lulusan untuk mendapatkan

pekerjaan pertama dan evaluasi lulusan oleh pihak pengguna lulusan (evaluasi employer) (BAN-PT, 2018).

Penjaminan mutu Universitas Sumatera Utara (USU) dinilai oleh Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME). SPME adalah kegiatan sistemik penilaian kelayakan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) untuk mengawasi penyelenggaraan pendidikan tinggi sebagai akuntabilitas publik. Sistem akreditasi adalah salah satu cara penilaian perguruan tinggi di Indonesia sebagai tolak ukur mutu bagi semua program studi yang menyelenggarakan program professional maupun akademik (Saputro et. al, 2012). Program sarjana Teknik Industri akreditasi A sampai pada 10 Oktober 2022 dengan nomor SK 0093/SK/BAN-PT/Akred/S/I/2017 sedangkan program magister Teknik Industri akreditasi B sampai pada 13 Maret 2023 dengan nomor SK 766/SK/BAN-PT/Akred/M/III/2018 (USU, 2019).

Berdasarkan indikator yang telah diuraikan pada paragraf sebelumnya, maka akan dilakukan penelitian di Program Studi Sarjana Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara. Penilaian mutu lulusan berdasarkan rata-rata persentase kelulusan program sarjana tahun masuk 2015 dan 2016 yang telah direkapitulasi pada tanggal 18 Mei 2021 dapat dilihat pada tabel 1.1

Tabel 1.1 Persentase Kelulusan Program Sarjana

No Tahun Masuk Tepat Waktu Tidak Tepat Waktu

Jumlah Persentase Jumlah Persentase

1 2015 52 63,41% 30 36,59%

2 2016 41 49,40% 42 50,60%

Total 93 72

Sumber: Pengumpulan Data

masuk 2015 terdapat 52 lulusan dan 2016 terdapat 41 lulusan dengan standar masa studi tepat waktu berdasarkan BAN-PT. Persentase kelulusan mahasiswa tahun masuk 2015 sebesar 63,41% sedangkan mahasiswa tahun masuk 2016 sebesar 49,40%. Berdasarkan persentase ini dapat dianalisis bahwa persentase kelulusan mengalami penurunan dan belum memenuhi ukuran tertinggi dari BAN-PT.

Program sarjana, Departemen Teknik Industri memiliki kegiatan pemborosan berupa adanya kegiatan yang tidak bernilai tambah (non value added activity). Jenis kegiatan non value added activity yaitu kegiatan Delays (Waiting Time) dan Process. Kegiatan ini menyebabkan ketidakefisienan dalam waktu untuk menyelesaikan masa studi tepat waktu.

Berdasarkan indikator yang telah diuraikan pada paragraf sebelumnya, maka akan dilakukan penelitian di Program Studi Magister Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara. Penilaian mutu lulusan berupa rata-rata persentase kelulusan program magister tahun masuk 2017 dan 2018 dapat dilihat pada tabel 1.2

Tabel 1.2 Persentase Kelulusan Program Magister

No Tahun Masuk Tepat Waktu Tidak Tepat Waktu

Jumlah Persentase Jumlah Persentase

1 2017 2 13,33% 13 86,67%

2 2018 0 0 10 100%

Total 2 23

Sumber: Pengumpulan Data

Pada tabel diatas dapat diketahui bahwa lulusan program magister pada tahun masuk 2017 terdapat 2 lulusan dengan masa studi tepat waktu sesuai dengan

masuk 2017 sebesar 13,33% dan tahun masuk 2018 (0%). Berdasarkan persentase ini dapat dianalisis bahwa persentase kelulusan belum memenuhi ukuran tertinggi yang telah ditetapkan oleh BAN-PT.

Rata – rata persentase kelulusan yang berada dibawah 50% belum memenuhi ukuran tertinggi dari BAN-PT. Hal ini akan mempengaruhi akreditasi dari program studi. Peningkatan persentase kelulusan merupakan bagian dari aspek mutu lulusan, sehingga perlu dilakukan analisis mutu lulusan. Faktor-faktor yang mempengaruhi mutu lulusan antara lain, faktor tujuan, motivasi, faktor pendidik, faktor mahasiswa dan faktor lingkungan masyarakat. Oleh sebab itu penelitian ini akan membahas mengenai 3 titik berat penilaian, yaitu capaian pembelajaran lulusan yang diukur berdasarkan rata-rata IPK lulusan, rata-rata masa studi atau persentase kelulusan tepat waktu. Penelusuran lulusan (tracer study) berupa waktu tunggu lulusan untuk mendapatkan pekerjaan pertama dan persentase kesesuaian bidang kerja lulusan dengan bidang keilmuan. Serta evaluasi lulusan oleh pengguna lulusan (evaluasi employer).

Pendekatan Lean Six Sigma digunakan untuk meningkatkan mutu institusi pendidikan yang berfokus pada mutu lulusan sebagai output (Tijow, 2015). Lean Six Sigma merupakan penggabungan antara konsep lean dari manajemen Toyota dan konsep six sigma dari manajemen Motorola. Perbaikan sistem kualitas dilakukan dengan menghilangkan setiap pemborosan (waste) dan mengurangi variasi pada proses (Darwati et al., 2015). Dalam teori Lean Six Sigma lulusan yang

defect dengan tingkat keberhasilan 99,96% (Pande et al., 2003).

1.2. Perumusan Masalah

Dari latar belakang permasalahan yang telah diuraikan diatas, maka penelitian ini dilakukan karena persentase kelulusan tahun masuk 2015 dan 2016 program sarjana mengalami penurunan dan belum memenuhi ukuran tertinggi penilaian akreditasi serta lulusan tahun masuk 2017 dan 2018 program magister di Teknik Industri juga belum memenuhi ukuran tertinggi penilaian akreditasi. Oleh sebab itu, perlu dilakukan analisis untuk mendapatkan akar penyebab masalah dan memberikan usulan perbaikan sebagai strategi meningkatkan mutu lulusan dengan menggunakan analisis konsep Lean Six Sigma.

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan umum yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan akar penyebab masalah serta memberikan usulan perbaikan sebagai strategi untuk meningkatkan mutu lulusan dengan menggunakan pendekatan Lean Six Sigma.

Tujuan khusus dari Penelitian ini adalah:

1. Menentukan rata-rata masa studi dan rata-rata indeks prestasi lulusan program sarjana dan program magister.

kesesuaian bidang pekerjaan dengan bidang keilmuan lulusan program sarjana dan program magister.

3. Mengevalusi lulusan oleh pihak pengguna lulusan (evaluasi employer) program sarjana dan magister.

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak terkait, yaitu :

1. Bagi pihak program sarjana dan program magister dapat memperoleh masukan mengenai akar penyebab masalah mutu lulusan sehingga dapat melakukan tindakan perbaikan sebagai strategi untuk meningkatkan mutu lulusan dari hasil penelitian yang diperoleh.

2. Bagi mahasiswa dapat menjadi lulusan yang bermutu serta dapat memahami konsep Lean Six Sigma.

3. Bagi pihak lain untuk menambah pengetahuan terhadap konsep Lean Six Sigma dan menjadi bahan referensi untuk penelitian selanjutnya.

1.5. Batasan Masalah dan Asumsi

Pembatasan masalah dilakukan agar penelitian lebih terarah untuk mencapai tujuan dan memberikan ruang lingkup penelitian. Batasan masalah yang

digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

2015 dan 2016 serta program magister Teknik Industri tahun masuk 2017 dan 2018.

2. Sumber data diperoleh berdasarkan data yang diambil dari SIA Teknik Industri.

3. Penelitian ini hanya melibatkan 3 titik berat penilaian yaitu capaian pembelajaran lulusan, penelusuran lulusan (tracer study), dan evaluasi lulusan oleh pihak pengguna lulusan (evaluasi employer).

4. Variabel yang digunakan antara lain Masa Studi, Indeks Prestasi Kumulatif, Waktu Tunggu untuk Mendapatkan Pekerjaan Pertama, Kesesuaian Bidang Pekerjaan dengan Bidang Keilmuan, Evaluasi lulusan oleh pihak pengguna lulusan (evaluasi employer).

5. Metode penelitian yang dipakai adalah metode Lean Six Sigma.

Asumsi-asumsi yang digunakan selama penelitian adalah sebagai berikut:

1. Data yang digunakan merupakan data yang diperoleh dari sumber yang valid.

2. Data yang diambil mewakili keseluruhan mahasiswa Program Sarjana Tahun Masuk 2015 dan 2016 serta Program Magister Tahun Masuk 2017 dan 2018, Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.

II-1

Dokumen terkait