• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta merupakan unit pelaksana teknis Badan Karantina Pertanian yang bertanggung jawab atas pelaksanaan perkarantinaan hewan dan tumbuhan, harus mampu menjalankan tugas dan fungsinya agar lalu-lintas media pembawa HPHK maupun OPTK yang dilalu-lintaskan memperoleh jaminan mutu dan terbebas dari HPHK, OPTK serta aman untuk dikonsumsi. Selain itu juga harus mampu melaksanakan kegiatan pengawasan dan sertifikasi impor dan ekspor, verifikasi dan audit kesesuaian persyaratan teknis dalam rangka mewujudkan daya saing pasar internasional serta sertifikasi antar area yang cepat, mudah, murah dan dapat dipertanggungjawabkan secara teknis maupun administratif.

Dengan perkembangan pesat lalu lintas barang dan penumpang yang melalui Bandara Internasional Soekarno Hatta dan Bandara Halim Perdana Kusuma, maka potensi ancaman yang dapat menggangu kelestarian sumber daya alam, ketenteraman dan kesehatan masyarakat, kesehatan pangan, produksi sektor pertanian serta lingkungan juga akan meningkat. Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta yang melaksanakan fungsi menjaga kelestarian sumber daya alam hayati hewani dan nabati perlu meningkatkan kesiapannya dalam penyelenggaraan perkarantinaan di kedua bandara tersebut antara lain untuk mencegah: (1) Masuk dan tersebarnya ancaman terhadap kesehatan hewan dan tumbuhan; (2) Jenis asing invasif (invasive species); (3) Penyakit Zoonosis; (4) Bioterorism; (5) pangan yang tidak sehat termasuk Genetic Modified Organism (GMO) yang belum diidentifikasi keamanannya; (6) kelestarian plasma nutfah/keanekaragaman hayati; (7) hambatan teknis perdagangan; dan (8) ancaman terhadap kestabilan perekonomian nasional.

Dalam rangka mendukung fungsi tersebut Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta telah menyusun strategi yang tertuang pada Rencana Strategis Tahun 2015 s/d 2019 yang meliputi (1) Membangun dan memperkuat kelembagaan

BALAI BESAR KARANTINA PERTANIAN SOEKARNO HATTA 5

2018

LAPORAN KINERJA

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta di Bandara Internasional Soekarno Hatta dan Bandara Halim Perdana Kusuma; (2) Memperkuat pelaksanaan peraturan perundangan karantina pertanian dan system perkarantinaan di Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta; (3) Pengembangan teknologi yang mampu menampilkan data dan pelayanan setiap saat selama 24 jam; (4) Penguatan sumber daya manusia yang professional dan berintegritas tinggi; (5) Meningkatkan dan mengoptimalkan sarana dan prasarana dengan menambah dan melengkapi sehingga mampu beroperasi secara sempurna; (6) Melaksanaka kegiatan dalam rangka peningkatan partisipasi masyarakat dengan meningkatkan kegiatan Public awareness.

Kinerja yang optimal dari Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta dengan beberapa indikator kinerja kegiatan sebagai berikut :

a. Meningkatnya kualitas pelayanan publik karantina pertanian;

b. Terjaminnya kualitas dan keamanan pangan strategis nasional;

c. Meningkatnya akuntabilitas kinerja dilingkungan BBKP;

d. Terkendalinya penyebaran OPTK dan HPHK terhadap komoditas pertanian;

e. Menurunnya jumlah kasus komoditas pertanian ekspor yang ditolak Negara tujuan.

f. Terlaksananya pengendalian impor komoditas pertanian 1.2. Kedudukan, Tugas, dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 22/Permentan/OT.410/4/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Karantina Pertanian, dinyatakan bahwa.

1.2.1. Kedudukan

Balai Besar Karantina Pertanian terdiri atas 1 (satu) Bagian; 3 (tiga) Bidang dan Kelompok Jabatan Fungsional.

1.2.2. Tugas

Balai Besar Karantina PertanianSoekarno Hatta mempunyai tugas melaksanakan kegiatan operasional perkarantinaan hewan dan tumbuhan, serta pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati.

BALAI BESAR KARANTINA PERTANIAN SOEKARNO HATTA 6

2018

LAPORAN KINERJA

1.2.3. Fungsi

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta menyelenggarakan fungsi:

a. penyusunan rencana, evaluasi dan pelaporan;

b. pelaksanaan pemeriksaan, pengasingan, pengamatan, perlakuan, penahanan, penolakan, pemusnahan, dan pembebasan media pembawa hama penyakit hewan karantina (HPHK) dan organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK);

c. pelaksanaan pemantauan daerah sebar HPHK dan OPTK;

d. pelaksanaan pembuatan koleksi HPHK dan OPTK;

e. pelaksanaan pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati;

f. pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina hewan dan tumbuhan;

g. pelaksanaan pemberian pelayanan operasional pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati;

h. pengelolaan sistem informasi,dokumentasi, dan sarana teknik karantina hewan dan tumbuhan;

i. pelaksanaan pengawasan dan penindakan pelanggaran peraturanperundang-undangan di bidang karantina hewan, karantina tumbuhan, dan keamanan hayati hewani dan nabati;

j. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.

1.3. VISI dan MISI 1.3.1. VISI

“Menjadi Balai Besar Karantina Pertanian yang tangguh dan terpercaya dalam perlindungan kelestarian sumberdaya alam hayati hewan dan tumbuhan, lingkungan, dan keanekaragaman hayati serta keamanan pangan Tahun 2019”.

1.3.2. MISI

Untuk mencapai VISI tersebut, maka Balai Besar Karantina Pertanian Soekarmo Hatta telah menetapkan misi yaitu:

a. Meningkatkan kualitas pelayanan publik.

b. Mengembangkan transparansi pelayanan melalui teknologi informasi

c. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan perkarantinaan pertanian;

d. Mendukung daya saing komoditas hewan dan tumbuhan

BALAI BESAR KARANTINA PERTANIAN SOEKARNO HATTA 7

2018

LAPORAN KINERJA

dalam perdagangan domestik dan internasional melalui sertifikasi;

e. Melindungi masyarakat dari ancaman penyakit zoonosis dan menjamin keamanan pangan hayati dan nabati;

f. Melaksanakan pengawasan terhadap lalu-lintas Media Pembawa Hama/Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPTK) dalam upaya perlindungan dan pelestarian sumber daya alam hayati;

1.4. Organisasi dan Tata Kerja

Peraturan Menteri Pertanian Nomor 22/Permentan/

OT.410/4/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Karantina Pertanian menetapkan susunan unit organisasi Balai Besar Karantina Pertanian, terdiri dari:

a. Kepala Balai b. Bagian Umum

c. Bidang Karantina Hewan d. Bidang Karantina Tumbuhan

e. Bidang Pengawasan dan Penindakan f. Kelompok Jabatan Fungsional

Masing-masing unit organisasi mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut:

1.4.1. Bagian Umum

Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana, evaluasi dan pelaporan serta urusan tata usaha dan rumah tangga.

Dalam melaksanakan tugas tersebut Bagian Umum menyelenggarakan fungsi :

a. Penyiapan penyusunan rencana, program, evaluasi dan pelaporan;

b. Pelaksanaan urusan kepegawaian dan tata usaha;

c. Pelaksanaan urusan keuangan, rumah tangga dan perlengkapan.

BALAI BESAR KARANTINA PERTANIAN SOEKARNO HATTA 8

2018

LAPORAN KINERJA

Bagian Umum terdiri :

a. Subbagian Program dan Evaluasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana, program, evaluasi dan pelaporan.

b. Subbagian Kepegawaian dan Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian dan tata usaha.

c. Subbagian Keuangan dan Perlengkapan mempunyai tugas melakukan urusan keuangan, rumah tangga dan perlengkapan.

1.4.2. Bidang Karantina Hewan

Bidang Karantina Hewan mempunyai tugas melaksanakan pemberian operasional karantina hewan, pengawasan keamanan hayati hewani dan sarana teknik, serta pengelolaan system informasi dan dokumentasi.

Dalam melaksanakan tugas tersebut Bidang Karantina Hewan tersebut menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :

a. Pemberian pelayanan operasional karantina hewan;

b. Pemberian pelayanan operasional pengawasan keamanan hayati hewani;

c. Pemberian pelayanan sarana teknik karantina hewan;

d. Pelaksanaan pengelolaan system informasi dan dokumentasi karantina hewan.

Bidang Karantina Hewan terdiri :

a. Seksi Pelayanan Operasional Karantina Hewan mempunyai tugas melakukan pemberian pelayanan operasional karantina hewan dan pengawasan keamanan hewani;

b. Seksi Informasi dan Sarana Teknik Karantina Hewan mempunyai tugas melakukan pengelolaan system informasi dan dokumentasi, serta pemberian sarana teknik karantina hewan.

1.4.3. Bidang Karantina Tumbuhan

Bidang Karantina Tumbuhan mempunyai tugas melaksanakan pemberian operasional karantina tumbuhan, pengawasan hayati nabati dan sarana teknik, serta pengelolaan system informasi dan dokumentasi.

BALAI BESAR KARANTINA PERTANIAN SOEKARNO HATTA 9

2018

LAPORAN KINERJA

Dalam melaksanakan tugas tersebut Bidang Karantina Tumbuhan tersebut menyelenggarakan fungsi :

a. Pemberian pelayanan operasional karantina tumbuhan;

b. Pemberian pelayanan operasional pengawasan keamanan hayati nabati;

c. Pemberian pelayanan sarana teknik karantina tumbuhan;

d. Pelaksanaan pengelolaan system informasi dan dokumentasi karantina tumbuhan.

Bidang Karantina Tumbuhan terdiri :

a. Seksi Pelayanan Operasional Karantina Tumbuhan mempunyai tugas melakukan pemberian pelayanan operasional karantina tumbuhan dan pengawasan keamanan nabati;

b. Seksi Informasi dan Sarana Teknik Karantina Tumbuhan mempunyai tugas melakukan pengelolaan system informasi dan dokumentasi, serta pemberian sarana teknik karantina tumbuhan.

1.4.4. Bidang Pengawasan dan Penindakan

Bidang Pengawasan dan Penindakan mempunyai tugas melaksanakan pengawasan dan penindakan pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang karantina hewan dan karantina tumbuhan, serta keamanan hayati hewani dan nabati.

Dalam melaksanakan tugas tersebut Bidang Pengawasan dan Penindakan menyelenggarakan fungsi:

a. Pelaksanaan urusan pengawasan dan penindakan pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang karantina hewan;

b. Pelaksanaan urusan pengawasan dan penindakan pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang karantina hewan;

c. Pelaksanaan urusan pengawasan dan penindakan pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang keamanan hayati hewani dan nabati.

BALAI BESAR KARANTINA PERTANIAN SOEKARNO HATTA 10

2018

LAPORAN KINERJA

Bidang Pengawasan dan Penindakan terdiri :

a. Seksi Pengawasan dan Penindakan Karantina Hewan mempunyai tugas melakukan urusan pengawasan dan penindakan pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang karantina hewan dan keamanan hayati hewani;

b. Seksi Pengawasan dan Penindakan Karantina Tumbuhan mempunyai tugas melakukan urusan pengawasan dan penindakan pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang karantina tumbuhan dan keamanan hayati nabati;

1.4.5. Kelompok Jabatan Fungsional Kelompok jabatan fungsional terdiri : a. Fungsional Medik Veteriner b. Fungsional Paramedik Veteriner;

c. Fungsional Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan d. Fungsional Umum dan Khusus.

1.4.5.1. Tugas

Kelompok fungsional Medik Veteriner dan fungsional Paramedik Veteriner mempunyai tugas:

a. Melakukan pemeriksaan, pengasingan, pengamatan, perlakuan, penahanan, penolakan, pemusnahan, dan pembebasan media pembawa Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK);

b. Melakukan pemantauan daerah sebar HPHK;

c. Melakukan pembuatan koleksi HPHK;

d. Melakukan pengawasan keamanan hayati hewani;

e. Melakukan kegiatan fungsional lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Kelompok fungsional Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan mempunyai tugas:

a. Melakukan pemeriksaan, pengasingan, pengamatan, perlakuan, penahanan, penolakan, pemusnahan, dan pembebasan media pembawa Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK);

b. Melakukan pemantauan daerah sebar OPTK;

c. Melakukan pembuatan koleksi OPTK;

d. Melakukan pengawasan keamanan hayati nabati;

BALAI BESAR KARANTINA PERTANIAN SOEKARNO HATTA 11

2018

LAPORAN KINERJA

e. Melakukan kegiatan fungsional lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Kelompok Jabatan Fungsional lainnya mempunyai tugas melakukan kegiatan fungsional sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Gambar 1

Struktur Organisasi BBKP Soekarno Hatta

1.5. Landasan Hukum Pelaksanaan Tugas

a. Undang Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan;

b. Undang Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;

c. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2000 tentang Karantina Hewan;

d. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2002 tentang Karantina Tumbuhan;

e. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan.

BALAI BESAR KARANTINA PERTANIAN SOEKARNO HATTA

KINERJA

12

2018

LAPORAN KINERJA

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

Rencana Strategis Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta pada dasarnya merupakan pernyataan komitmen bersama mengenai upaya terencana dan sistimatis untuk meningkatkan kinerja serta pencapaiannya melalui pembinaan, penataan, perbaikan, penertiban, penyempurnaan dan pembaharuan terhadap sistem, kebijakan perkarantinaan hewan dan tumbuhan serta pengawasan keamanan hayati dengan terus menerus melakukan pengawasan dan pengendalian manajemen agar tercapainya efektifitas, efisiensi dan produktifitas dalam penyelenggaraan perkarantinaan hewan dan tumbuhan serta pengawasan keamanan hayati.

2.1. Sasaran Dan Indikator Kinerja

Tahun 2018 merupakan Tahun ke 4 (empat) dari Rencana strategis Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta. Pencapaian sasaran yang telah ditetapkan dalam renstra dapat dijadikan tolok ukur untuk penyusunan kegiatan-kegiatan Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta sepanjang Tahun 2015 s/d 2019. Visi dan Misi memiliki sifat yang relatif sulit diukur oleh karena itu perlu diturunkan menjadi tujuan, sasaran dan indikator kinerja.Tujuan merupakan pernyataan tentang apa yang ingin dicapai, sasaran merupakan kondisi yang ingin dicapai dan indikator kinerja adalah hal yang digunakan untuk membantu suatu organisasi menentukan dan mengukur kemajuan terhadap sasaran. Dalam hal ini tujuan, sasaran dan indikator kinerja Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta adalah sebagai berikut:

2.1.1. Tujuan Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015-2019

a. Terjaganya sumber daya alam hayati hewan dan tumbuhan dari serangan HPHK dan OPTK yang terkontaminasi melalui media pembawa HPHK dan OPTK yang dilalu lintaskan melalui pintu masuk yang telah ditetapkan di Wilayah Kerja Bandara Internasional Soekarno Hatta dan Halim Perdana Kusuma;

b. Terjaminnya keamanan produk pertanian yang berasal dari hewan dan tumbuhan yang dilalu lintaskan melalui Bandara Internasional Soekarno Hatta dan Halim Perdana Kusuma;

c. Pengendalian importasi dan percepatan ekspor melalui pencegahan masuk dan keluarnya media HPHK dan OPTK yang dilalu lintaskan melalui melalui Bandara Internasional Soekarno Hatta dan Bandara Halim Perdana Kusuma;

BALAI BESAR KARANTINA PERTANIAN SOEKARNO HATTA

KINERJA

13

2018

LAPORAN KINERJA

d. Memberdayakan masyarakat dalam pelaksanaan perkarantinaan di Wilayah Kerja Bandara Internasional Soekarno Hatta dan Bandara Halim Perdana Kusuma;

e. Mewujudkan pelayanan prima karantina pertanian di Wilayah Kerja Bandara Internasional Soekarno Hatta dan Bandara Halim Perdana Kusuma;

2.1.2 Sasaran Kegiatan sesuai Perjanjian Kinerja Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta merupakan bagian dari Sasaran Strategis Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian, sebagai berikut :

a. Meningkatnya nilai tambah daya saing komoditas pertanian nasional

b. Terjaminnya kualitas dan keamanan pangan strategis nasional c. Terkendalinya penyebaran OPTK pada Tumbuhan

d. Terkendalinya penyebaran HPHK pada Hewan

e. Terwujudnya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dilingkungan Badan Karantina Pertanian

f. Meningkatnya kualitas layanan publik Badan Karantina Pertanian.

Indikator Kinerja Tujuan pada Revisi Renstra 2015-2019 di tingkat UPT Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta yaitu :

a. Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) atas layanan publik BBKP;

b. Rasio kasus komoditas pertanian impor yang diselesaikan terhadap total kasus komoditas pertanian import;

c. Jumlah temuan BPK atas pengelolaan keuangan BBKP yang terjadi berulang;

d. Jumlah temuan Itjen atas implementasi SAKIP dan pengelolaan keuangan yang terjadi berulang;

e. Rasio temuan OPTK pada komoditas pertanian melalui media pembawa dilingkup perkarantinaan BBKP terhadap total komoditas pertanian;

f. Rasio temuan HPHK pada komoditas pertanian melalui media pembawa dilingkup perkarantinaan BBKP terhadap total komoditas pertanian;

g. Jumlah komoditas ekspor hewan dan hayati hewani yang ditolak Negara tujuan karena masalah kesehatan dan keamanan produk;

BALAI BESAR KARANTINA PERTANIAN SOEKARNO HATTA

KINERJA

14

2018

LAPORAN KINERJA

h. Jumlah komoditas ekspor tumbuhan dan hayati nabati yang ditolak Negara tujuan karena masalah kesehatan dan keamanan produk;

i. Rasio komoditas impor hewan dan hayati hewani yang sesuai persyaratan kesehatan dan keamanan impor Indonesia terhadap total komoditas impor hewan dan hayati hewani yang masuk melalui tempat pemasukan yang telah ditetapkan

j. Rasio komoditas impor tumbuhan dan hayati nabati yang sesuai persyaratan kesehatan dan keamanan impor Indonesia terhadap total komoditas impor tumbuhan dan hayati nabati yang masuk melalui tempat pemasukan yang telah ditetapkan.

Perubahan sasaran, indikator kinerja dan target secara rinci dapat dilihat dengan membandingkan antara Renstra 2015–

2019 yang berlaku tahun 2015 – 2017 sebagaimana Tabel 2 dengan Revisi Renstra 2015 – 2019 yang berlaku tahun 2018–

2019 sebagaimana Tabel 2 sebagai berikut:

BALAI BESAR KARANTINA PERTANIAN SOEKARNO HATTA

Tabel 2. Rencana Tindak Pembangunan Jangka Menengah / Rencana Strategis Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015 - 2019 (berlaku 2015 – 2017)

Tabel 3. Revisi Rencana Tindak Pembangunan Jangka Menengah / Rencana Strategis Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015 – 2019 (berlaku 2018 – 2019)

Program/ Kegiatan Sasaran Indikator Kinerja Target

2015 2016 2017 2018 2019 (IKM) atas layanan publik BBKP Soekarno Hatta

IKSK 2. Rasio kasus komoditas pertanian impor pangan strategis yang diselesaikan terhadap total kasus komoditas pertanian impor

- - - 100% 4

Jumlah PROGRAM/

KEGIATAN SASARAN INDIKATOR TARGET

2015 2016 2017 2018 2019

tindakan karantina Jumlah sertifikasi karantina Impor, ekspor dan antar area terhadap media pembawa OPTK dan HPHK melalui

pelaksanaan tindakan karantina (LAPORAN)

80000 83000 85000 - -

Terwujudnya good governance & clean government Pegawai & Layanan Perkantoran (BULAN

Jumlah dan jenis sarana, infrastruktur, hewan dan tumbuhan yang sesuai standar

1 1 1 - -

BALAI BESAR KARANTINA PERTANIAN SOEKARNO HATTA temuan BPK atas pengelolaan keuangan BBKP yang terjadi berulang temuan Itjen atas inplementasi SAKIP dan pengelolaan keuangan yang terjadi berulang

IKSK.5. Rasio temuan OPTK pada komoditas pertanian melalui media pembawa dilingkup

perkarantinaan BBKP terhadap total

komoditas pertanian

- - - 0,02% 5

IKSK.6. Rasio temuan HPHK pada komoditas pertanian melalui hewan dan hayati hewani yang ditolak Negara tujuan karena masalah kesehatan dan keamanan produk

- - - 1 Tumbuhan dan hayati nabati yang ditolak Negara tujuan karena masalah kesehatan dan keamanan produk

- - - 1 hewan dan hayati hewani yang sesuai persyaratan kesehatan dan keamanan impor Indonesia terhadap total komoditas impor hewan dan hayati hewani yang masuk melalui tempat

pemasukan yang telah ditetapkan

- - - 100% 2353

Jumlah

BALAI BESAR KARANTINA PERTANIAN SOEKARNO HATTA tumbuhan dan hayati nabati yang sesuai persyaratan kesehatan dan keamanan impor Indonesia terhadap total komoditas impor tumbuhan dan hayati nabati yang masuk melalui tempat

pemasukan yang telah ditetapkan

100% 4222 Jumlah

2.2. Perjanjian Kinerja

Perjanjian kerja Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta disusun dalam Rencana Kinerja Tahunan yang memuat sasaran strategis berikut indikator kinerja dan target pencapaiannya. Rencana Kinerja Tahunan ini digunakan sebagai bahan pelaksanaan kegiatan Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta Tahun Anggaran 2018. Secara rinci dituangkan dalam formulir Perjanjian Kinerja Tahunan Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta Tahun 2018 dengan Badan Karantina Pertanian seperti tercantum pada Tabel 2 dibawah ini.

Tabel 4

Perjanjian Kinerja Tahun 2018

Sasaran Kegatan Indikator Kinerja Kegiatan Target

Meningkatnya kualitas pelayanan public karantina pertanian

Indek Kepuasan Masyarakat (IKM) Atas Layanan Publik BBKP

3.32 Skala Likert

(1-4)

Terjaminnya kualitas dan keamanan pangan strategis nasional

Rasio kasus komoditas pertanian impor yang diselesaikan

terhadap total kasus komoditas pertanian import

100 %

Meningkatnya akuntabilitas

kinerja dilingkungan BBKP

Jumlah temuan BPK atas pengelolaan keuangan BBKP yang terjadi berulang

2.00 Jumlah Jumlah temuan Itjen atas

implementasi SAKIP dan pengelolaan keuangan yang terjadi berulang

1.00 Jumlah

BALAI BESAR KARANTINA PERTANIAN SOEKARNO HATTA

penyebaran OPTK dan HPHK terhadap

komoditas pertanian

Rasio temuan OPTK pada komoditas pertanian melalui media pembawa dilingkup perkarantinaan BBKP terhadap total komoditas pertanian

0.02 %

Rasio temuan HPHK pada komoditas pertanian melalui media pembawa dilingkup perkarantinaan BBKP terhadap total komoditas pertanian

0.00 %

Menurunnya jumlah kasus komoditas pertanian ekspor yang ditolak Negara tujuan

Jumlah komoditas ekspor hewan dan hayati hewani yang ditolak Negara tujuan karena masalah kesehatan dan keamanan produk

1.00 Jumlah

Jumlah komoditas ekspor tumbuhan dan hayati nabati yang ditolak Negara tujuan karena masalah kesehatan dan keamanan produk

Rasio komoditas impor hewan dan hayati hewani yang sesuai persyaratan kesehatan dan keamanan impor Indonesia terhadap total komoditas impor hewan dan hayati hewani yang masuk melalui tempat

pemasukan yang telah ditetapkan

100.00 %

Rasio komoditas impor tumbuhan dan hayati nabati yang sesuai persyaratan

kesehatan dan keamanan impor Indonesia terhadap total

komoditas impor tumbuhan dan hayati nabati yang masuk melalui tempat pemasukan yang telah ditetapkan

100.00 %

2.3. Program, Kegiatan dan Output

Sasaran dan indikator kinerja yang tertuang dalam Perjanjian Kinerja tersebut, diwujudkan melalui Program Peningkatan Kualitas Pengkarantinaan Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati dengan sasaran: a) meningkatnya efektifitas pengendalian resiko masuk, tersebar dan keluarnya HPHK dan OPTK, b) meningkatnya kualitas pelayanan tindakan karantina dan pengawasan keamanan hayati terhadap ekspor MP HPHK dan OPTK dan keamanan hayati, c) meningkatnya kepatuhan dan kepuasan pengguna jasa karantina

BALAI BESAR KARANTINA PERTANIAN SOEKARNO HATTA

pertanian. Selanjutnya direalisasikan dalam bentuk penyelenggaraan kegiatan dan output kegiatan sebagai berikut:

2.3.1. Kegiatan Peningkatan Kualitas Pelayanan Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati dengan output kegiatan:

a. Sertifikat karantina impor, ekspor dan antar area terhadap media pembawa OPTK dan HPHK melalui pelaksanaan tindakan karantina

b. Dukungan internal administrasi pengelolaan sertifikasi karantina pertanian

c. Dukungan aparatur pegawai & layanan perkantoran d. Layanan internal (overhead)

e. Layanan perkantoran.

Tabel 5

Indikator Kinerja (IK), Output (nama, satuan, volume) dan Pagu Tahun 2018

IK Nama Output Satuan Volume Pagu (Rp) IKSK.1 Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) atas layanan publik BBKP

Layanan Sertifikasi LayananPerkantoran 12 Bulan 22.924.356.000 IKSK.2 Rasio kasus komoditas pertanian impor yang diselesaikan

terhadap total kasus komoditas pertanian impor Layanan Sertifikasi

Layanan Perkantoran 12 Bulan 528.730.000 Layanan Internal

Overhead

12 Bulan 1.734.500.000 IKSK.4 Jumlah temuan Itjen atas implementasi SAKIP dan

pengelolaan keuangan yang terjadi berulang

BALAI BESAR KARANTINA PERTANIAN SOEKARNO HATTA

Layanan Perkantoran 12 Bulan 566.955.000 IKSK.5 Rasio temuan OPTK pada komoditas pertanian melalui media pembawa dilingkup perkarantinaan BBKP terhadap total komoditas pertanian

IKSK.6 Rasio temuan HPHK pada komoditas pertanian melalui media pembawa dilingkup perkarantinaan BBKP terhadap total komoditas pertanian ditolak Negara tujuan karena masalah kesehatan

Layanan Sertifikasi

IKSK.8 Jumlah komoditas ekspor tumbuhan dan hayati nabati yang ditolak Negara tujuan karena masalah kesehatan

Layanan Sertifikasi

IKSK.9 Rasio komoditas impor hewan dan hayati hewani yang sesuai persyaratan kesehatn dan keamanan impor di Indonesia terhadap total komoditas impor hewan dan hayati hewani Layanan Sertifikasi

IKSK.10 Rasio komoditas impor hewan dan hayati hewani yang sesuai persyaratan kesehatn dan keamanan impor di Indonesia terhadap total komoditas impor hewan dan hayati hewani Layanan Sertifikasi

BALAI BESAR KARANTINA PERTANIAN SOEKARNO HATTA

KINERJA

21

2018

LAPORAN KINERJA

2.4. Analisis Lingkungan Strategik

Perubahan lingkungan strategis yang sangat cepat dan pesat akan mempengaruhi kinerja penyelenggaraan perkarantinaan pertanian.

Pengaruh lingkungan strategis tersebut berhubungan dengan kondisi internal Badan Karantina Pertanian dan pengaruh lingkungan eksternal sebagai tantangan yang dihadapi serta peluang yang dapat diraih dalam menyusun rencana strategis Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta.

BALAI BESAR KARANTINA PERTANIAN SOEKARNO HATTA

KINERJA

22

2018

LAPORAN KINERJA

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

3.1. Capaian Kinerja Organisasi

Mempedomani Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, maka capaian kinerja UPT Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta dianalisa dengan:

Mempedomani Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, maka capaian kinerja UPT Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta dianalisa dengan:

Dokumen terkait