BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
3.2 Perhitungan dan Analisis Capaian Kinerja
3.2.1. IKSK 1 Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) atas layanan publik BBKP Soekarno Hatta
IKM merupakan salah satu tolok ukur penilaian masyarakat terhadap kepuasan layanan perkarantinaan. Penilaian IKM dilakukan berdasarkan survey kepada pengguna jasa karantina pada Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta. Nilai IKM dihitung dengan menggunakan โnilai rata-rata tertimbangโ
masing-masing unsur pelayanan. Untuk memenuhi tingkat akurasi, kegiatan penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) pada Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta memerlukan waktu untuk mendapatkan 200 responden, hal ini mengacu pada ketentuan yang ada dalam Pedoman Survei Kepuasan Masyarakat Unit Kerja Pelayanan Publik Lingkup Kementerian Pertanian Republik Indonesia Nomor : 19/Permentan/OT.080/4/2018.
Hasil Survey Pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat yang dilakukan selama periode semester I (Januari s. d Juni 2018) mendapat nilai interval 3,25 skala likert atau dengan nilai sebesar 83,25 masuk Kategori Baik, sedangkan hasil survey pada periode Semester Ke II (Juli s.d Desember 2018) meningkat menjadi 3,35 skala likert atau dengan nilai sebesar 83,75 sehingga naik sejumlah 0,50 poin.
Dibandingkan dengan target Tahun 2017, nilai Indeks Kepuasan Masyarakat senilai 82 terdapat kenaikan capaian sebesar 1,75 poin dari hasil survey yang telah dilaksanakan pada periode Semester II Tahun 2018, Dalam penghitungan IKM terhadap
BALAI BESAR KARANTINA PERTANIAN SOEKARNO HATTA pelayanan memiliki penimbang yang sama dengan rumus sebagai berikut :
๐ฉ๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ โ ๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐ =๐๐ฎ๐ฆ๐ฅ๐๐ก ๐๐จ๐๐จ๐ญ ๐๐ฎ๐ฆ๐ฅ๐๐ก ๐๐ง๐ฌ๐ฎ๐ซ=๐
๐ร ๐. ๐๐
Untuk memperoleh nilai IKM digunakan pendekatan nilai rata-rata tertimbang dengan rumus sebagi berikut :
๐ฐ๐ฒ๐ด =๐๐จ๐ญ๐๐ฅ ๐๐๐ซ๐ข ๐ง๐ข๐ฅ๐๐ข ๐ฉ๐๐ซ๐ฌ๐๐ฉ๐ฌ๐ข ๐ฉ๐๐ซ ๐ฎ๐ง๐ฌ๐ฎ๐ซ
๐๐จ๐ญ๐๐ฅ ๐ฎ๐ง๐ฌ๐ฎ๐ซ ๐ฒ๐๐ง๐ ๐ญ๐๐ซ๐ข๐ฌ๐ข =ร ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐๐
Untuk memudahkan interpretasi terhadap penilaian IKM yaitu antara 25-100 maka hasil penilaian tersebut diatas dikonversikan dengan nilai dasar 25, dengan rumus sebagai berikut :
๐บ๐ฒ๐ด ๐ผ๐๐๐ ๐ท๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐ฟ ๐๐ Tabel 9
Nilai Persepsi, Interval IKM, Interval Konversi IKM, Mutu Pelayanan dan Kinerja UKPP
Nilai Persepsi
Nilai Interval IKM
Nilai Interval
Konversi IKM Mutu Pelayanan 1 1,00 โ 1,75 25,00 โ 43,75 D (Tidak Baik) 2 1,76 โ 2,50 43,75 โ 62,50 C (Kurang Baik) 3 2,51 โ 3,25 62,51 โ 81,25 B (Baik)
4 3,26 โ 4,00 81,26 - 100,00 A ( Sangat Baik) Tabel 10
Perkembangan Capaian IKSK.1
Target dan
% realisasi thd target jangka
menengah
Target 3.20 3.24 3.28 3.32 3.36 - - -
Realisasi 3.22 3.26 3.27 3.35 - 100,90 102,45% 99,70%
a. Perbandingan target dan realisasi Tahun ini
Realisasi kinerja IKM Tahun 2018 sebesar 3,35 skala likert dengan nilai 83,75 atau lebih tinggi 0.75 poin dari target yang ditetapkan Tahun 2018 sebesar 3,32 (skala likert) dengan nilai
BALAI BESAR KARANTINA PERTANIAN SOEKARNO HATTA
KINERJA
30
2018
LAPORAN KINERJA
83 dari target yang ditetapkan Tahun 2018 sebesar 83 yang juga merupakan target capaian Badan Karantina Pertanian.
b. Perbandingan realisasi kinerja Tahun 2018 dengan Tahun sebelumnya
Realisasi kinerja IKM Tahun 2018 sebesar 3,35 skala likert dengan nilai interval 83.75, realisasi tersebut lebih tinggi 2,00 poin dibanding realisasi Tahun 2017 sebesar 81.75.
Perkembangan hasil capaian IKSK sebagaimana Tabel 10 diatas.
c. Perbandingan realisasi kinerja sampai Tahun 2018 dengan target jangka menengah
Dilihat dari capaian kinerja IKM selama 4 Tahun terakhir Tahun 2015 (3.22), 2016 (3.26) dan 2017 (3.27), 2018 (3.35) lebih tinggi dari target per Tahun, dan diperkirakan dapat mencapai target 2019 sebesar 3.36 atau dengan nilai 84.
d. Perbandingan realisasi kinerja Tahun 2018 BBKP Soekarno Hatta dengan Badan Karantina Pertanian
Tabel 11
Target Nilai IKM Badan Karantina Pertanian Tahun 2018 Tahun
2015 2016 2017 2018 2019 Target Nilai IKM 3.20 3.24 3.28 3.32 3.36 Sumber : Renstra Badan Karantina Pertanian 2015-2019 edisi revisi
Perbandingan realisasi kinerja dengan standar nasional di lingkup Badan Karantina Pertanian menunjukkan bahwa nilai IKM Balai Besar Karantina Pertanian sebesar (3.35) atau dengan nilai 83.75 dapat mencapai target Nilai IKM Kementerian Pertanian sebesar 83 di Tahun 2018, sebagaimana Tabel 8. Nilai tersebut menunjukkan bahwa mutu pelayanan pada Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta terus menerus dilakukan perbaikan sehingga target tersebut dapat terlaksana termasuk baik, serta telah selaras dengan Renstra Kementerian Pertanian.
BALAI BESAR KARANTINA PERTANIAN SOEKARNO HATTA
KINERJA
31
2018
LAPORAN KINERJA
e. Analisis penyebab keberhasilan atau peningkatan kinerja.
keberhasilan capaian kinerja tersebut antara lain:
1) Upaya peningkatan pelayanan terhadap pengguna jasa karantina mulai dari permohonan pemeriksaan persyaratan teknis dan administratif yang diperlukan untuk mendapatkan pelayanan sesuai dengan jenis pelayanannya sampai dengan pembebasan MP HPHK/OPTK dengan terus memperbaiki sarana dan prasarana dalam rangka peningkatan layanan publik di seluruh titik dan wilayah Bandara Internasional Soekarno Hatta.
2) Peningkatan Sistem, Mekanisme dan Prosedur khususnya kemudahan tahapan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat dilihat dari sisi kesederhanaan alur pelayanan.
Lebih mudah didapatkan melalui media online/website.
3) Waktu penyelesaian yang diberikan kepada para pengguna jasa/stakeholder cukup baik dikarenakan, penerapan SNI ISO 9001:2008 untuk standar pelayanan, SNI ISO IEC 17025:2008 yang sudah terakreditasi laboratorium dan ISO 37001:2016 stรกndar manajemen anti penyuapan.
4) Upaya Meningkatkan dalam rangka peningkatan pelayanan publik Tahun mendatang dapat dilakukan.
5) Pengembangan inovasi dalam pelayanan publik lingkup BBKP Soekarno Hatta.
6) Menjaga konsitensi penerapan sistema manajemen anti penyuapan ISO 37001:2016.
7) Optimalisasi pemanfaatan IQ-Fast dalam pengedalian dan pengawasan pelaksanaan kegiatan tupoksi karantina.
8) Peningkatan pemahaman masyarakat melalui Sosialisasi, Bimtek Perkarantinaan di Wilker dan UPT
9) Meningkatkan kompetensi petugas pelayanan karantina dengan kegiatan pelatihan, magang dan inhouse training.
f. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya
Berdasarkan analisis efisiensi penggunaan sumber daya, IKSK -1 menunjukkan efisiensi sebesar 2,3-1% dengan nilai efisiensi 55,78% sebagaimana perhitungan pada Tabel 12 sebagai berikut :
BALAI BESAR KARANTINA PERTANIAN SOEKARNO HATTA
Efisiensi Penggunaan Sumber Daya Terhadap IKSK.1
IKSK Nama
Output
(PAKixCAKi) (PAKixCAKi) โ RAKi
Efisiensi Nilai Efisiensi
469.913.679,19 10.875.982,19 2,31 % 55,78%
Layanan
85.524.931.,05 1.524.931,05
Layanan Internal Overhead
1.813.483.873,97 35.754.373,97
Layanan Perkantoran
23.340.523.407,79 546.524.723,79 *) Perhitungan mengikuti formula
๐๐๐ข๐ฌ๐ข๐๐ง๐ฌ๐ข =(๐๐๐๐ข๐ฑ๐๐๐ข) โ ๐๐๐๐ข
(๐๐๐๐ข๐ฑ๐๐๐ข) ร ๐๐๐%
Nilai efisiensi = 50% + (efisiensi/20x50)
g. Analisis kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian kinerja
1) Pemanfaatan teknologi informasi dalam rangka percepatan pelayanan melalui inovasi layanan soettaqu.
2) Keterbukaan informasi terhadap pelaksanaan pelayanan publik termasuk tarif, prosedur, dan waktu layanan.
3) Integrasi pelayanan karantina pertanian
4) Pelaksanaan PPID sebagai informasi kepada masyarakat
BALAI BESAR KARANTINA PERTANIAN SOEKARNO HATTA
3.2.2. IKSK.2 Rasio kasus komoditas pertanian impor pangan strategis yang diselesaikan terhadap total kasus komoditas pertanian impor Tahun 2018
Penegakan hukum merupakan salah satu bagian penting dalam mendukung pelaksanaan perkarantinaan. Pengukuran indikator kinerja ini dilakukan dengan membandingkan jumlah kasus yang ada pada Tahun 2018 dibanding jumlah kasus yang dapat diselesaikan sapai tahap P21. Batasan kasus yang dihitung pada indicator ini adalah kasus yang masuk pro-justisi, terjadi di tempat pemasukan dan atau pengeluaran yang ditetap serta ditangani oleh PPNS Badan Karantina Pertanian dengan perhitungan sebagai berikut:
๐ฐ๐ฒ๐บ๐ฒ ๐ =๐ฃ๐ฎ๐ฆ๐ฅ๐๐ก ๐ค๐๐ฌ๐ฎ๐ฌ ๐๐ ๐๐๐ง ๐๐ ๐ฒ๐๐ง๐ ๐๐ข๐ฌ๐๐ฅ๐๐ฌ๐๐ข๐ค๐๐ง ๐ฌ๐๐ฆ๐ฉ๐๐ข ๐ญ๐๐ก๐๐ฉ ๐๐๐ ๐๐ฎ๐ฆ๐ฅ๐๐ก ๐ค๐๐ฌ๐ฎ๐ฌ ๐ฉ๐๐ฅ๐๐ง๐ ๐ ๐๐ซ๐๐ง ๐๐ ๐๐๐ง ๐๐ ๐ฒ๐๐ง๐ ๐ญ๐๐ซ๐ฃ๐๐๐ข ๐๐๐๐%
Keterangan: KH (Karantina Hewan), KT (karantina Tumbuhan)
Berdasarkan data kasus pelanggaran perkarantinaan dan penyelesaiannya sampai P21 selama Tahun 2018 sebagaimana Tabel 10 dihasilkan perhitungan capaian indikator kinerja sebagai berikut:
๐ฐ๐ฒ๐บ๐ฒ ๐ =๐
๐๐๐๐๐% = ๐๐๐%
Tabel 13
Perkembangan capaian IKSK 2
Target
a. Perbandingan target dan realisasi Tahun ini
Realisasi penyelesaian kasus Tahun 2018 sebesar 100%, realisasi tersebut lebih baik dari target nilai minimal yang ditetapkan Tahun 2018 sebesar 100%.
BALAI BESAR KARANTINA PERTANIAN SOEKARNO HATTA
KINERJA
34
2018
LAPORAN KINERJA
b. Perbandingan realisasi kinerja Tahun 2018 dengan Tahun sebelumnya
Realisasi kinerja Tahun 2018 sebesar 100%, realisasi tersebut tidak dapat dibandingkan dengan realisasi Tahun 2017 sehubung dengan Revisi Renstra 2015-2019 lingkup kementerian Pertanian secara menyeluruh yang mengakibatkan perubahan indikator kinerja Tahun 2018-2019.
c. Perbandingan realisasi kinerja sampai Tahun 2018 dengan target jangka menengah.
Dilihat dari capaian kinerja Tahun 2018 sebesar 100% telah memenuhi target minimal untuk jangka menengah sampai dengan Tahun 2019 sebesar 100%.
d. Perbandingan realisasi kinerja Tahun 2018 BBKP Soekarno Hatta dengan Badan Karantina Pertanian.
Realisasi capaian Kinerja Tahun 2018 sebesar 100% telah mencapai standar nasional Badan karantina Pertanian Kementerian pertanian yaitu 40%. Indikator kinerja ini merupakan cascading dari Kementerian Pertanian, sehingga telah selaras dengan Renstra Kementerian Pertanian.
e. Analisis penyebab keberhasilan atau peningkatan kinerja.
keberhasilan capaian kinerja tersebut antara lain:
1) Pelaksanaan operasi terpadu yang melibatkan instansi terkait di wilayah kerja Bandara Soekarno Hatta dan Halim Perdana Kusuma;
2) Peningkatan dukungan operasional melalui kerjasama dengan pihak eksternal di รกrea pengawasan karantina;
3) Sosialisasi kewasdakan yang dilakukan secara berkala mampu mendorong kepada pengguna jasa lebih patuh pada aturan perkarantinaan;
4) Peningkatan jumlah dan sebaran SDM PPNS dan Intelijen karantina pertanian ;
5) Optimalisasi PPNS, Polsus dan Intelejen karantina dengan penyelesaian kasus sesuai target.
Untuk mempertahankan dan menunjang keberhasilan Tahun mendatang dapat dilakukan :
1) Penyusunan dan penyempurnaan regulasi dan pedoman kewasdakan.
BALAI BESAR KARANTINA PERTANIAN SOEKARNO HATTA
KINERJA
35
2018
LAPORAN KINERJA
2) Penguatan sinergitas petugas karantina dalam melaksanakan fungsi PPNS, Intelijen dan pelaksanaan teknis perkarantinaan.
3) Penguatan koordinasi dengan eksternal (TNI-POLRI) yang mendukung pengawasan dan penindakan perkarantinaan 4) Penderasan pengawasan berbasis data melalui IQFast dan
serti kewasdakan.
f. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya
Berdasarkan analisis efisiensi penggunaan sumber daya, IKSK-2 menunjukkan efisiensi sebesar 1,16 %dengan nilai efisiensi 52,89% sebagaimana perhitungan pada Tabel 14.
Tabel 14
Efisiensi Penggunaan Sumber Daya Terhadap IKSK.2
IKSK Nama
Output
(PAKixCAKi) (PAKixCAKi) โ RAKi
Efisiensi Nilai Efisiensi Rasio kasus
komoditas pertanian impor pangan strategis yang
diselesaikan terhadap total kasus komoditas pertanian impor
Layanan sertikasi karantina pertanian dan
pengawasan keamanan hayati Impor
318.090.000,00 3.680.568,00 1,16 % 52,89%
*) Perhitungan mengikuti formula
๐๐๐ข๐ฌ๐ข๐๐ง๐ฌ๐ข =(๐๐๐๐ข๐ฑ๐๐๐ข) โ ๐๐๐๐ข
(๐๐๐๐ข๐ฑ๐๐๐ข) ร ๐๐๐%
Nilai efisiensi = 50% + (efisiensi/20x50)
BALAI BESAR KARANTINA PERTANIAN SOEKARNO HATTA
KINERJA
36
2018
LAPORAN KINERJA
g. Analisis kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian kinerja
1) upaya meningkatkan Kegiatan koordinasi eksternal dan internal kewasdakan, fasilitas gelar perkara dan yang menunjang keberhasilan pencapaiaan kinerja adalah melalukan pengawasan lebih ketat dalam tindakan karantina;
2) peningkatan kompetensi SDM karantina pertanian dalam bidang pengawasan dan penindakan lingkup BBKP Soekarno Hatta;
3) Pengembangan sistem pengawasan berbasis data elektronik NIKP kepada pengguna jasa karantina pertanian.
3.2.3. IKSK.3 Jumlah temuan BPK Atas pengelolaan keuangan BBKP Soekarno Hatta yang terjadi berulang
Dalam Tahun 2018 BBKP Soekarno Hatta dalam mendukung sasarn kegiatan peningkatan akuntabilitas kinerja pada Tahun 2018 tidak terdapat temuan tindak lanjut BPK yang berulang, analisa target sebesar 2.00 (jumlah) dalam Realisasi pencapaian temuan BPK, analisa capaian kinerja sebagai berikut :
Berdasarkan data temuan audit sebagaimana Tabel 15 dihasilkan perhitungan capaian indikator kinerja sebagai berikut:
Tabel 15
Perkembangan Capaian IKSK. 3
Target dan
Realisasi 2015 2016 2017 2018 2019
% realisasi
thd target th
2018
% realisasi th 2018 thd 2017
% realisasi thd target
jangka menengah
Target IKSK 3 0 0 0 2.00 1.00 0 0
Realisasi 0 0 0 1.00 0 200.00% 0 100%*)
a. Perbandingan target dan realisasi Tahun 2018
Realisasi jumlah temuan BPK yang berulang atas pengelolaan keuangan sebesar 200%, realiasasi tersebut lebih baik dari target nilai minimal yang ditetapkan Tahun 2018 sebanyak 2.00 (jumlah) sebesar 100%.
BALAI BESAR KARANTINA PERTANIAN SOEKARNO HATTA
KINERJA
37
2018
LAPORAN KINERJA
b. Perbandingan realisasi kinerja Tahun 2018 dengan Tahun sebelumnya
Realisasi jumlah temuan BPK yang berulang atas pengelolaan keuangan di BBKP Soekarno Hatta tersebut tidak dapat dibandingkan dengan realisasi Tahun 2017 sehubung dengan Revisi Renstra 2015-2019 lingkup Kementerian Pertanian secara menyeluruh yang mengakibatkan perubahan indikator kinerja Tahun 2018-2019.
c. Perbandingan realisasi kinerja sampai Tahun 2018 dengan target jangka menengah
Dilihat dari capaian kinerja Tahun 2018 sebesar 200% telah memenuhi target minimal untuk jangka menengah sampai dengan Tahun 2019 sebesar 100%
d. Perbandingan realisasi kinerja Tahun 2018 BBKP Soekarno Hatta dengan Badan Karantina Pertanian
Realisasi capaian kinerja Tahun 2018 sebesar 200% atau ditemukan 1 (satu) jumlah temuan yang berulang yaitu dalam pengelolaan keuangan keterlambatan penyetoran PNBP, capaian ini masih standar nasional Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian yaitu 100%. Indikator kinerja ini merupakan cascading dari Kementerian Pertanian, sehingga telah selaras dengan Renstra Kementerian Pertanian.
e. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan kinerja
Keberhasilan capaian kinerja tersebut antara lain :
1) kepatuhan dalam melaksanakan kegiatan dan anggaran 2) kesesuaian atas rencana kerja dan pelaksanaan kegiatan 3) terdapat temuan hasil audit masih berulang pada
pengelolaan PNBP tahun 2016 dan 2017 namun temuan yang lain tidak dijadikan sebagai temuan sehingga target minimize tercapai di tahun 2018.
f. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya
Berdasarkan analisis efisiensi penggunaan sumber daya, IKSK-3 menunjukkan efisiensi sebesar 0,17% dengan nilai efisiensi 50,42% sebagaimana perhitungan pada Tabel 16 dibawah ini.
BALAI BESAR KARANTINA PERTANIAN SOEKARNO HATTA
Efisiensi Penggunaan Sumber Daya Terhadap IKSK. 3
IKSK Nama
Output
(PAKixCAKi) (PAKixCAKi) โ RAKi
Efisiensi Nilai Efisiensi
1.734.500.000,00 3.457.126,00
*) Perhitungan mengikuti formula
๐๐๐ข๐ฌ๐ข๐๐ง๐ฌ๐ข =(๐๐๐๐ข๐ฑ๐๐๐ข) โ ๐๐๐๐ข
(๐๐๐๐ข๐ฑ๐๐๐ข) ร ๐๐๐%
Nilai efisiensi = 50% + (efisiensi/20x50)
g. Analisis kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian kinerja :
1) Pengembangan sistem pembayaran yang lebih cepat dan transparan berbasis data elektronik (simponi billing) barantan.
2) Peningkatan kompetensi SDM Bidang keuangan melalui pelatihan dan sosialisasi peraturan PMK yang terbaru
3) Meningkatkan sarana sistem jaringan sehingga tidak terjadi kembali temuan yang mengakibatkan tidak dapat ditelusuri data PNBP.
3.2.4. IKSK.4 Jumlah temuan itjen atas implementasi SAKIP dan pengelolaan keuangan yang terjadi berulang
Dalam Tahun 2018 pengelolaan keuangan BBKP Soekarno Hatta dilaksanakan berdasarkan peraturan perundang undangan dan sesuai standar biaya masukan dalam mendukung sasaran kegiatan dan indikator kinerja, namun pada pelaksanaan seringkali terjadi temuan oleh tim pemeriksa internal dalam hal ini Inspektorat Jenderal yang setiap Tahun selalu melakukan audit ketaatan dalam peningkatan akuntabilitas kinerja pada Tahun 2018. Terdapat temuan yang berulang dan telah ditindaklanjuti, analisa target
BALAI BESAR KARANTINA PERTANIAN SOEKARNO HATTA
KINERJA
39
2018
LAPORAN KINERJA
sebesar 1.00 (jumlah) dalam realisasi pencapaian temuan oleh itjen sebagai laporan capain kinerja sebagai berikut :
Berdasarkan data laporan audit ketaatan yang sudah dilaksanakan jumlah temuan selama Tahun 2018 sebagaimana Tabel 17 dihasilkan perhitungan capaian indikator kinerja sebagai berikut :
Tabel 17
Perkembangan Capaian IKSK 4
Target dan
Realisasi 2015 2016 2017 2018 2019
% realisasi
thd target th
2018
% realisasi th 2018 thd 2017
% realisasi thd target
jangka menengah
Target IKSK 4 0 0 0 1.00 1.00 0 0
Realisasi 0 0 0 1.00 0 100.00% 0 100%*)
a. Perbandingan target dan realisasi Tahun 2018
Realisasi jumlah temuan Itjen atas implementasi SAKIP dan pengelolaan keuangan yang terjadi berulang sebesar 100%, realisasi tersebut tidak lebih baik dari target nilai minimal yang ditetapkan Tahun 2018 sebanyak 1.00 (jumlah) sebesar 100%.
b. Perbandingan realisasi kinerja Tahun 2018 dengan Tahun sebelumnya
Realisasi jumlah temuan itjen atas implementasi SAKIP yang terjadi dan pengelolaan keuangan yang terjadi berulang di BBKP tersebut tidak dapat dibandingkan dengan realisasi Tahun 2017 sehubung dengan Revisi Renstra 2015-2019 Badan Karantina Pertanian.
c. Perbandingan realisasi kinerja sampai Tahun 2018 dengan target jangka menengah
Dilihat dari capaian kinerja Tahun 2018 senilai 100% telah memenuhi target minimal untuk jangka menengah sampai dengan Tahun 2019 sebesar 100%
d. Perbandingan realisasi kinerja Tahun 2018 BBKP Soekarno Hatta dengan Badan Karantina Pertanian
Realisasi capaian kinerja Tahun 2018 sebesar 100% atau ditemukan 1 temuan yang berulang dalam pengelolaan keuangan yaitu masih ditemukan selisih atau kelebihan volume
BALAI BESAR KARANTINA PERTANIAN SOEKARNO HATTA
KINERJA
40
2018
LAPORAN KINERJA
dan realisasi pembayaran honorarium, belanja pegawai dan pekerjaan kontraktual pengadaan barang dan jasa, capaian ini masih standar nasional Badan karantina Pertanian Kementerian pertanian yaitu 100%. Indikator kinerja ini merupakan cascading dari Kementerian Pertanian, sehingga telah selaras dengan Renstra Kementerian Pertanian.
e. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan kinerja
Kegagalan capaian kinerja tersebut antara lain, terjadi kelebihan pembayaran honorarium, pekerjaan fisik perluasan gedung laboratorium, pekerjaan pemeliharaan gedung dan bangunan IKH sehingga temuan tersebut berulang sama dengan Tahun sebelumnya.
Untuk memperbaiki kegagalan tersebut diatas dilakukan dengan :
1) Memperbaiki SOP Penatausahaan keuangan terutama terkait pembayaran honorarium dan pengadaan barang dan jasa.
2) Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan untuk menunjang kompetensi SDM BBKP Soekarno Hatta di bidang pengelolaan keuangan.
f. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya
Berdasarkan analisis efisiensi penggunaan sumber daya, IKSK-4 menunjukkan efisiensi sebesar 0,37% dengan nilai efisiensi 50,92% sebagaimana perhitungan pada Tabel 18.
Tabel 18
Efisiensi Penggunaan Sumber Daya Terhadap IKSK.4
IKSK Nama
Output
(PAKixCAKi) (PAKixCAKi) โ RAKi
Efisiensi Nilai Efisiensi jumlah
temuan itjen atas
implementasi SAKIP dan pengelolaan keuangan yang terjadi berulang
Layanan Perkantoran
566.955.000,00 2.094.330,00 0,37 % 50,92%
*) Perhitungan mengikuti formula
BALAI BESAR KARANTINA PERTANIAN SOEKARNO HATTA
KINERJA
41
2018
LAPORAN KINERJA
๐๐๐ข๐ฌ๐ข๐๐ง๐ฌ๐ข =(๐๐๐๐ข๐ฑ๐๐๐ข) โ ๐๐๐๐ข
(๐๐๐๐ข๐ฑ๐๐๐ข) ร ๐๐๐%
Nilai efisiensi = 50% + (efisiensi/20x50)
g. Analisis kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian kinerja.
1) Melakukan koordinasi dengan tim pembina pusat dalam rangka tertib administrasi pengelolaan keuangan dan aset;
2) Peningkatan kompetensi SDM Bidang keuangan melalui pelatihan dan sosialisasi peraturan PMK yang terbaru;
3.2.5. IKSK.5 Rasio temuan OPTK pada komoditas pertanian melalui media pembawa di tempat pemasukan/ pengeluaran yang ditetapkan
Temuan OPTK merupakan indikator kinerja yang mencerminkan keberhasilan tugas pokok dan fungsi Badan Karantina Pertanian dalam melakukan upaya mencegah masuk dan tersebarnya OPTK ke dalam wilayah Indonesia. Perhitungan capaian indikator kinerja yang digunakan adalah sebagai berikut:
๐ฐ๐ฒ๐บ๐ฒ ๐ ๐ฑ๐๐๐๐ ๐ป๐๐๐๐๐ ๐ถ๐ท๐ป๐ฒ ๐จ๐
๐ฑ๐๐๐๐๐ ๐ท๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐ฐ๐๐๐๐ + ๐ฑ๐๐๐๐ ๐ป๐๐๐๐๐ ๐ถ๐ท๐ป๐ฒ ๐จ๐
๐ฑ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐ซ๐ด ๐ซ๐ฒ x 100%
Keterangan: Penghitungan terhadap temuan OPTK pada kegiatan operasional karantina tumbuhan Impor, Domestik Masuk (DM), Domestik Keluar (DK)
Berdasarkan data sebagaimana Tabel 19 dihasilkan perhitungan capaian indikator kinerja sebagai berikut:
๐ฐ๐ฒ๐บ๐ฒ ๐ ๐
๐๐๐๐๐ + ๐๐
๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐ x 100% = 0,106%
Tabel 19
Perkembangan Capaian IKSK.5
Target dan
Realisasi 2015 2016 2017 2018 2019
% realisasi
thd target th
2018
% realisasi th 2018 thd 2017
% realisasi thd target
jangka menengah
Target IKSK 5 - - - 0,02% 0,006% - - -
Realisasi - - - 0,106% 200*) - 200*)
BALAI BESAR KARANTINA PERTANIAN SOEKARNO HATTA
KINERJA
42
2018
LAPORAN KINERJA
a. Perbandingan target dan realisasi Tahun 2018
Realisasi kinerja tahun 2018 sebesar 0,106% atau melebihi target tahun 2018 sebesar 0,02%, sebagaimana tabel 15.
b. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2018 Dengan Tahun Sebelumnya
Realisasi kinerja Tahun 2018 sebesar 0,106%, realisasi tersebut tidak dapat dibandingkan dengan realisasi tahun 2017 sehubungan dengan Revisi Renstra 2015-2019 lingkup Kementerian Pertanian secara menyeluruh yang mengakibatkan perubahan Renstra Badan Karantina Pertanian.
c. Perbandingan realisasi kinerja sampai Tahun 2018 dengan target jangka menengah
Dilihat dari capaian kinerja Tahun 2018 sebesar 0,106% telah mencapai target jangka menengah sampai dengan Tahun 2019 sebesar 0.006% yang merupakan target indikator kinerja Badan Karantina Pertanian.
d. Perbandingan realisasi kinerja Tahun 2018 BBKP Soekarno Hatta dengan Badan Karantina Pertanian
Realisasi capaian Kinerja Tahun 2018 sebesar 0,106% telah mencapai dan melebihi standar nasional Kementerian pertanian yaitu 0.006%. Indikator kinerja ini merupakan cascading dari Kementerian Pertanian, sehingga telah selaras dengan Renstra Kementerian Pertanian.
e. Analisis penyebab keberhasilan atau peningkatan kinerja.
Keberhasilan capaian kinerja tersebut antara lain:
1) Peningkatan kemampuan deteksi OPTK yang dilalu lintaskan baik impor impor dan domestik antar area.
2) Peningkatan kompetensi sumber daya manusia di Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno โ Hatta dalam melaksanakan tindakan karantina 8P ( Pemeriksaan, Pengasingan, Pengamatan, Perlakuan, Penahanan, Penolakan, Pemusnahan dan Pembebasan ) melalui pendidikan dan pelatihan.
3) Kegiatan penunjang sarana dan prasarana teknis dan laboratorium.
BALAI BESAR KARANTINA PERTANIAN SOEKARNO HATTA
Upaya untuk mempertahankan dan menunjang keberhasilan tersebut di atas dilakukan dengan:
1) Penguatan regulasi dan kebijakan berdasarkan analisis risiko.
2) Penguatan sarana dan prasaran tindakan karantina di tempat tempat pemasukan yang berisiko tinggi
3) Peningkatan penyebarluasan informasi kepada masyarakat yang bertujuan untuk memberikan pemahaman terhadap fungsi penyelenggaraan karantina di wilayah Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta.
f. Analisis Efisiensi penggunaan sumber daya
Berdasarkan analisis efisiensi penggunaan sumber daya, IKSK 5 menunjukkan efisiensi sebesar 96,01% dengan nilai efisiensi 290,04% (data anomali) sebagaimana perhitungan pada Tabel 20 dibawah ini.
Tabel 20
Efisiensi Penggunaan Sumber Daya Terhadap IKSK.5
IKSK Nama
Output
(PAKixCAKi) (PAKixCAKi) โ RAKi
Efisiensi Nilai Efisiensi
2.508.500.000,00 2.408.529.600,00 96,01 % 290,04%
*) Perhitungan mengikuti formula
๐๐๐ข๐ฌ๐ข๐๐ง๐ฌ๐ข =(๐๐๐๐ข๐ฑ๐๐๐ข) โ ๐๐๐๐ข
(๐๐๐๐ข๐ฑ๐๐๐ข) ร ๐๐๐%
Nilai efisiensi = 50% + (efisiensi/20x50)
BALAI BESAR KARANTINA PERTANIAN SOEKARNO HATTA
g. Analisis kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian kinerja
Pencapaian target kinerja karena regulasi yang selalu diupdate dan sertifikasi kesehatan terhadap pemasukan dan pengeluaran media pembawa di Wilayah Kerja Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta, implementasi peraturan perkarantinaan dan keamanan hayati dalam rangka Penyelenggaraan karantina setiap Tahun mengalami peningkatan baik arus lalu lintas ekspor, impor dan domestik.
3.2.6. IKSK. 6 Rasio temuan HPHK pada komoditas pertanian melalui media pembawa di tempat pemasukan/ pengeluaran yang ditetapkan.
Temuan HPHK merupakan indikator kinerja yang mencerminkan keberhasilan tugas pokok dan fungsi Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta dalam melakukan upaya mencegah masuk dan tersebarnya HPHK ke dalam wilayah Indonesia.
Perhitungan capaian indikator kinerja yang digunakan adalah sebagai berikut:
๐ฐ๐ฒ๐บ๐ฒ ๐ ๐ฑ๐๐๐๐ ๐ป๐๐๐๐๐ ๐ฏ๐ท๐ฏ๐ฒ ๐ฎ๐๐ ๐ฐ
๐ฑ๐๐๐๐๐ ๐ท๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐ฐ๐๐๐๐ + ๐ฑ๐๐๐๐ ๐ป๐๐๐๐๐ ๐ฏ๐ท๐ฏ๐ฒ ๐ฎ๐๐ ๐ฐ๐ฐ
๐ฑ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐ซ๐ด ๐ซ๐ฒ x 100%
Keterangan: Penghitungan terhadap temuan HPHK pada kegiatan operasional karantina hewan Impor, Domestik Masuk (DM), Domestik Keluar (DK)
Berdasarkan data sebagaimana Tabel 21 dihasilkan perhitungan capaian indikator kinerja sebagai berikut:
๐ฐ๐ฒ๐บ๐ฒ ๐ ๐๐๐๐๐ + ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐ x 100% = 0,026%
Tabel 21
Perkembangan Capaian IKSK.6
Target dan
% realisasi thd target jangka
BALAI BESAR KARANTINA PERTANIAN SOEKARNO HATTA
KINERJA
45
2018
LAPORAN KINERJA
a. Perbandingan target dan realisasi Tahun 2018
Realisasi Tahun 2018 sebesar 0.026%, atau melebihi target Tahun 2018 sebesar 0.01% sebagaimana Tabel 21.
b. Perbandingan realisasi kinerja Tahun 2018 dengan tahun sebelumnya.
Realisasi kinerja Tahun 2018 sebesar 0.026%, realisasi tersebut tidak dapat dibandingkan dengan realisasi Tahun 2019 sehubung dengan Revisi Renstra 2015-2019 lingkup kementerian Pertanian secara menyeluruh yang mengakibatkan perubahan indikator kinerja Tahun 2018-2019 sebagaimana Tabel 16.
c. Perbandingan realisasi kinerja sampai Tahun 2018 dengan target jangka menengah.
Dilihat dari capaian kinerja Tahun 2018 sebesar 0,026% telah mencapai target jangka menengah sampai dengan Tahun 2019 sebesar 0,00%
d. Perbandingan realisasi kinerja Tahun 2018 BBKP Soekarno Hatta dengan Badan Karantina Pertanian
Realisasi capaian Kinerja Tahun 2018 sebesar 0,026% telah mencapai dan melebihi standar nasional Barantan yaitu 0.00019%. Indikator kinerja ini merupakan cascading dari Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian, sehingga telah selaras dengan Renstra Badan Karantina Pertanian.
e. Analisis penyebab keberhasilan atau peningkatan kinerja keberhasilan capaian kinerja tersebut antara lain:
1. Peningkatan kemampuan deteksi HPHK terkait pemasukan dan pengeluaran media pembawa yang dilalu lintaskan pada kegiatan impor, ekspor maupun antar area melalui pintu pemasukan dan pengeluraan di wilayah kerja Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta;
2) Peningkatan kompetensi sumber daya manusia di Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta dalam melaksanakan tindakan karantina 8P (Pemeriksaan, Pengasingan, Pengamatan, Perlakuan, Penahanan, Penolakan, Pemusnahan dan Pembebasan) melalui pendidikan dan pelatihan;
3) Kegiatan penunjang sarana dan prasarana teknis dan laboratorium.
BALAI BESAR KARANTINA PERTANIAN SOEKARNO HATTA
Upaya untuk mempertahankan dan menunjang keberhasilan tersebut di atas dilakukan dengan :
1) Penguatan regulasi dan kebijakan berdasarkan analisis risiko.
2) Penguatan sarana dan prasarana tindakan karantina di tempat tempat pemasukan yang berisiko tinggi
3) Peningkatan penyebarluasan informasi kepada masyarakat yang bertujuan untuk memberikan pemahaman terhadap fungsi penyelenggaraan karantina di wilayah Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta.
f. Analisis Efisiensi penggunaan sumber daya
Berdasarkan analisis efisiensi penggunaan sumber daya, IKSK 6 menunjukkan efisiensi sebesar 85,91% dengan nilai efisiensi 264,77% data anomali sebagaimana perhitungan pada Tabel 22 dibawah ini :
Tabel 22
Efisiensi Penggunaan Sumber Daya Terhadap IKSK.6
IKSK Nama
Output
(PAKixCAKi) (PAKixCAKi) โ RAKi
Efisiensi Nilai Efisiensi
Efisiensi Nilai Efisiensi