• Tidak ada hasil yang ditemukan

Latar Belakang Berdirinya Industri Kerajinan Keramik

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Latar Belakang Berdirinya Industri Kerajinan Keramik

Industri merupakan suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari manusia. Dimana dalam kegiatan industri tersebut terjadi pemindahan barang dari tangan produsen ke tangan konsumen dengan menggunakan alat tukar yang sah. Keberadaan industri sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup mastarakat khususnya di Desa Melikan yang tidak semua warganya mempunyai lahan untuk pertanian. Maka dari itu menjadi hal yang sangat wajar apabila masyarakat Desa Melikan memilih terjun kedalam bidang industri kerajinan keramik karena sumber daya manusia yang cukup memadai dimana keterampilan atau kepandaian yang dimiliki masyarakat didapatkan secara turun-temurun.

Keramik merupakan salah satu bentuk aktivitas dan sekaligus produk kebudayaan manusia yang paling tua, dimana terjadi proses mengolah bahan baku (tanah liat) menjadi produk jadi (benda keramik).

Desa Melikan terkenal dengan produk keramiknya yang khas yaitu berwarna merah kehitaman. Warna tersebut bukan karena di cat, melainkan warna asli yang didapat dari proses pengasapan. Sedangkan untuk munculnya keramik tradisional pertama kali di desa Melikan, Bapak Triyono tidak mengetahui secara pasti, akan tetapi beliau menuturkan bahwa kerajinan keramik ini didapat secara turun-temurun dari nenek moyang. Adanya kerajinan keramik di Desa Melikan tidak dapat dilepaskan dari cerita mengenai Sunan Pandanaran atau yang sering juga disebut sebagai Sunan Tembayat atau Pangeran Mangkubumi, yang merupakan tokoh penyebar agama Islam yang dalam pengembaraannya, sampailah beliau di daerah Wedi tepatnya di desa Melikan dan membangun sebuah masjid sebagai wujud syiar Islam. Dalam masjid tersebut beliau tempatkan sebuah tempat yang terbuat dari tanah liat untuk menampung air wudhu yang disebut genthong. Dari bentuk genthong tersebut kemudian berkembang menjadi bentuk-bentuk lain.

Dahulu keramik tradisional atau sering disebut gerabah hanya memproduksi kendi dan celengan. Barulah pada sekitar tahun 1990

commit to user

ditemukan proses baru dengan bakaran hitam. Produk yang dihasilkan pun bervariasi tidak hanya kendi dan celengan saja, melainkan alat rumah tangga dan souvenir-souvenir (wawancara dengan Bapak Triyono tanggal 31 oktober 2012).

Berdasarkan hasil wawancara diatas bahwa kerajinnan keramik didapat secara turun-temurun, begitu pula Elvie Keramik yang berdiri sejak tahun 2000, yang sebenarnya merupakan warisan dari orang tua Ibu Suparni. Ibu Suparni telah belajar membuat kerajinan keramik sajak duduk dibangku kelas III SD yang kemudian menikah dengan Bapak Triyono. Setelah Ibu Suparni menikah dengan Bapak Triyono, usaha kerajinan keramik yang telah dirintis oleh orang tua ibu Suparni mulai diteruskan bersama Bapak Triyono.

Bapak Triyono berasal dari daerah Pedan yang merupakan lulusan STM, jenjang pendidikan yang sangat jauh dari profesi pengrajin keramik. Akan tetapi karena kecintaan beliau pada kesenian membuat beliau setelah lulus memilih bekerja sebagai pengrajin keramik untuk menyalurkan bakatnya. Bapak Triyono dulu bekerja pada sebuah Industri Kerajinan Keramik yang pemiliknya merupakan Sarjana dibidang kesenirupaan. Begitu pula dengan Bapak Triyono yang telah mendapatkan banyak pengalaman mengenai keramik dari tempat dulu beliau bekerja.

Karena tuntutan ekonomi yang semakin melambung tinggi dan keterbatasan modal yang dimiliki, setelah menikah Bapak Triyono memilih keluar dari tempat kerja sebelumnya dan meneruskan usaha orang tua ibu Suparni yaitu Industri Kerajinan Keramik sebagai langkah awal meningkatkan taraf hidup keluarga, dimana keterampilan dalam membuat keramik sudah tidak dapat diragukan lagi karena pengalaman mereka yang sudah cukup banyak.

Dengan bermodalkan pengalaman serta kepandaian yang didapat sebelumnya untuk mengelola dan mengembangkan usaha yang diberi nama Elvie Keramik. Elvie merupakan nama anak dari Bapak Triyono dan Ibu Suparni yang nantinya diharapkan akan menjadi penerus usaha, sehingga sudah dikenal masyarakat dan memiliki pelanggan tetap.

commit to user

Elvie Keramik terletak di Dukuh Sayangan Rt. 01 Rw. 01 Desa Melikan Kecamatan Wedi Kabupaten Klaten. Elvie Keramik tidak terletak dipinggir jalan, melainkan harus memasuki gang.

Bangunan atau bengkel kerja Elvie Keramik berada terpisah dengan rumah utama akan tetapi masih dalam satu pekarangan yang terletak tepat didepan rumah utama, dimana bengkel kerja berbentuk rumah limasan tanpa sekat atau batas-batas dinding didalamnya sehingga tampak lebih luas dan cukup memadai sebagai tempat pembuatan benda keramik. Karena telah mamiliki bengkel kerja sendiri, maka semua kegiatan produksi benda keramik mulai dari pengolahan bahan baku, proses pembuatan benda keramik, proses pengeringan, sampai dengan proses pembakaran benda keramik dilakukan dibengkel tersebut.

Walaupun tidak ada penyekat berupa dinding, akan tetapi bangunan tersebut terbagi menjadi dua bagian. Bagian pertama merupakan tempat yang digunakan untuk membuat badan keramik dan penyimpanan tanah liat, sedangkan pada bagian kedua digunakan sebagai tempat untuk proses selanjutnya yaitu mulai dari mbubut (penyempurnaan badan), blabur

(pemberian warna), ngelus (menghaluskan), nglambu (menghaluskan dengan kain klambu), pengeringan sampai dengan tahap pembakaran. Dalam melaksanakan proses produksi keramik di Elvie Keramik, adanya tempat atau bengkel kerja merupakan faktor yang sangatlah penting. Bengkel kerja berfungsi sebagai tempat dimana perajin membuat atau memproduksi benda keramik.

Pada tahun 2003 Elvie Keramik mulai mempekerjakan tenaga kerja. Saat ini jumlah tenaga kerja sebanyak 5 orang tenaga kerja tetap yang merupakan tenaga kerja yang berhubungan langsung dalam pelaksanaan pembuatan benda keramik. Tenaga kerja tersebut berasal dari latar belakang pendidikan yang berbeda dan bekerja pada tiap bagian masing-masing diantaranya pembuatan mbodi (membuat badan keramik), mbubut

(menyempurnakan badan keramik), mblabur (memberi warna), ngelus

commit to user

tenaga kerja yang masuk Elvie Keramik terlebih dahulu wajib untuk diberikan training selama 1 sampai 2 minggu. Elvie Keramik memiliki jam kerja yang harus ditepati yaitu masuk mulai dari pukul 08.00 pagi sampai dengan pukul 16.00 sore dengan jeda istirahat selama satu jam dari pukul 12.00 sampai dengan pukul 13.00 yang biasanya dimanfaatkan untuk sholat dan makan siang. Walaupun terdapat aturan-aturan yang harus dipatuhi, hubungan antara tenaga kerja dan pemilik (majikan) tetap bersifat luwes dan akrab serta adanya kepercayaan diantara mereka.

Selain tenaga kerja tetap, Elvie Keramik juga memiliki tenaga kerja tidak tetap yang dalam melaksanakan pekerjaannya tidak dilakukan setiap hari dan bekerja berpindah-pindah dari satu perusahaan ke perusahaan lain tergantung perusahaan mana yang sedang membutuhkan jasa. Tenaga kerja tidak tetap biasanya merupakan orang yang menjual bahan baku, ataupun orang yang membantu mengolah tanah secara masinal dengan menggunakan mesin molen, karena Elvie Keramik tidak memiliki mesin penggiling sendiri.

Dalam hal upah Elvie Keramik menggunakan 2 sistem upah, yaitu upah harian untuk tenaga kerja tidak tetap dan upah borongan untuk tenaga kerja tetap. Untuk upah harian tenaga kerja tidak tetap dalam penyediaan bahan baku tanah adalah Rp 130.000, ngluluh (mengaduk atau mencampur tanah) Rp 200.000 dan untuk nyelep (menggiling) menggunakan mesin molen Rp 570.000.

Sedangkan untuk tenaga kerja tetap digunakan sistem upah borongan, dimana dalam sistem upah borongan tenaga kerja mendapatkan upah berdasarkan kemampuan menghasilkan suatu barang dalam waktu sebulan. Upah yang didapat tiap bulan antara tenaga kerja satu dan yang lain berbeda-beda jumlahnya tergantung pada bagian masing-masing tenaga kerja. Adapun besar kecilnya upah yang didapat tiap tenaga kerja didasarkan pada mudah atau susahnya bagian yang dikerjakan. Upah tiap satu barang untuk bagian mbodi dihargai Rp 1250, nangkai (member tangkai) Rp 400, mbubut

(menyempurnakan badan) Rp 250- Rp 300, blabur (pemberian warna merah) Rp 200- Rp 250, ngelus (menghaluskan) bagian dalam Rp 400 dan ngelus

commit to user

bagian luar Rp 200, sedangkan untuk bagian ngerok Rp 250. Upah tersebut akan diberikan antara tanggal 1 sampai dengan tanggal 5 tiap bulannya.

Dalam hal modal yang digunakan dalam usaha Industri Kerajinan keramik Elvie dapat dibagi kedalam dua kelompok modal, yaitu modal tetap dan modal lancar. Modal tetap merupakan modal yang tidak habis dipakai, yaitu berupa alat-alat produksi yang digunakan dalam proses produksi benda keramik, yang sejak permulaan hingga sekarang telah mengalami perkembangan karena adanya kemajuan tekhnologi. Modal tetap yang dimiliki Elvie Keramik pada tahun 1997 hanyalah sebuah perbot datar dengan harga berkisar Rp 50.000- Rp 75.000, akan tetapi sekarang telah bertambah menjadi 10 buah perbot dengan harga Rp 200.000- Rp 300.000. Dari 10 perbot tersebut salah satunya merupakan perbot miring. Selain perbot adapun

blabak (papan kayu) yang berfungsi sebagai alas dalam menata benda-benda

keramik yang telah selesai dibentuk dan selanjutnya diletakkan pada rak-rak yang telah tersedia guna diangin-anginkan. Dalam proses pembuatan benda keramik dibutuhkan pula alat bantu seperti cangkul yang digunakan untuk mengaduk tanah, barbagai bentuk besi janur, plastik-plastik bekas, kain kelambu, dan skrap. Dalam proses pembakaran benda keramik alat yang digunakan yaitu tungku bakar. Tungku bakar yang digunakan berbentuk segi empat yang terbuat dari batu-bata.

Sedangkan modal lancar merupakan modal yang terus berjalan seiring proses produksi keramik, yaitu berupa uang. Uang tersebut digunakan untuk membeli bahan baku, bahan bakar, serta upah tenaga kerja. Dalam memperoleh uang tersebut dilakukan dengan cara mengumpulkan uang sedikit demi sedikit dari hasil pemasaran (penjualan) benda keramik.

Pemasaran merupakan kegiatan memindahkan barang dari tangan produsen ke tangan konsumen yang terjadi karena produsen telah menyediakan barang produksi untuk diperjualbelikan. Kegiatan pemasaran dapat dilakukan dengan jalur pemesanan. Pemesan biasanya merupakan pemilik showroom yang ada dipinggir jalan yang mendapatkan pesanan benda keramik dari para konsumennya. Tak jarang pula konsumen dari berbagai

commit to user

daerah datang sendiri ke Elvie Keramik untuk sekedar memesan barang. Pemesanan bisa dilakukan setiap hari dengan ataupun tanpa uang muka.

C. Proses Produksi Kerajinan Keramik Elvie di Dukuh Sayangan Desa

Dokumen terkait