• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR PUSTAKA

1.1. Latar Belakang

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Badan Litbang Pertanian) merupakan lembaga penelitian di bawah Kementerian Pertanian RI yang khusus melakukan riset bidang pertanian dari hulu hingga hilir dalam mendukung pembangunan pertanian Indonesia yang dikenal sebagai negara agraris. Badan Litbang Pertanian mempunyai visi “Pada tahun 2014 menjadi lembaga penelitian dan pengembangan pertanian berkelas dunia yang menghasilkan dan mengembangkan inovasi teknologi pertanian untuk mewujudkan pertanian industrial unggul berkelanjutan berbasis sumberdaya lokal” (BPPP 2009). Salah satu cara yang digunakan dalam pencapaian visi tersebut adalah pemberdayaan peran perpustakaan sebagai media untuk mendiseminasikan hasil-hasil penelitian kepada pengguna yang terdiri dari peneliti, perekayasa, dan penyuluh pertanian dengan berbagai bidang keilmuan untuk menunjang pelaksanaan kegiatan khususnya penelitian pertanian. Sampai dengan tahun 2009 di Badan Litbang Pertanian terdapat tenaga peneliti sebanyak 1.634 orang, tenaga perekayasa sebanyak 32 orang, dan tenaga penyuluh sebanyak 206 orang (BPPP 2009).

Penelitian adalah suatu proses penyelidikan secara sistematis yang ditujukan pada penyediaan informasi untuk menyelesaikan masalah-masalah (Cooper 1996). Penelitian umumnya diawali dengan penelitian sebelumnya, sehingga peran perpustakaan dalam penyediaan informasi hasil penelitian terdahulu dan termutakhir sangat diperlukan. Dalam perkembangannya perpustakaan tidak lepas dari dukungan teknologi. Teknologi informasi (TI) dan internet telah mendorong pada banyaknya koleksi (resource) yang tersedia dalam bentuk digital yang memunculkan gagasan untuk membentuk perpustakaan berbasis TI (Dwiyanto 2005). Pada tahun 2007, melalui Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA) sebagai unit kerja eselon II yang memiliki mandat untuk melaksanakan pengelolaan perpustakaan dan penyebarluasan informasi ilmu pengetahuan dan teknologi pertanian mulai membangun perpustakaan Badan Litbang Pertanian berbasis TI (PUSTAKA 2007).

Perpustakaan Badan Litbang Pertanian ini merupakan jaringan perpustakaan Unit Kerja (UK) dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) lingkup Badan Litbang Pertanian yang tersebar di seluruh propinsi. Koordinasi dan kerjasama informasi perpustakaan lingkup Badan Litbang Pertanian telah mempermudah penyebaran dan pencarian informasi pertanian yang dihasilkan para peneliti, perekayasa, dan penyuluh pertanian. Dalam sistem ini, perpustakaan UK dan UPT memiliki dua kewajiban, yaitu: (1) menghimpun berbagai kegiatan yang dilakukan oleh unit kerjanya dalam bentuk digital, kemudian meng-upload-nya ke dalam server

perpustakaan unit kerja sehingga dapat diakses oleh seluruh staf unit kerja bersangkutan secara internal melalui intranet dan (2) melakukan updating data terhadap server utama sehingga informasi yang tersedia dapat diakses oleh pengguna melalui internet (Kusmayadi 2008). Dengan kondisi tersebut, sangat dibutuhkan keandalan infrastruktur komunikasi data atau jaringan komputer di masing-masing perpustakaan yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung aplikasi, aktivitas pelaporan, penyelesaian persoalan yang terjadi, dan bentuk komunikasi lainnya. Namun demikian, dalam pelaksanaannya keandalan infrastruktur masih menjadi suatu persoalan. Hal ini disebabkan oleh beberapa lokasi dari perpustakaan yang masih belum terjangkau oleh jaringan infrastruktur komunikasi data atau jaringan komputer yang memadai. Persoalan yang terjadi pada infrastruktur tersebut dapat mengganggu aktivitas operasional dan berdampak pada kinerja.

Badan Litbang Pertanian, dalam mengelola perpustakaan berbasis TI tidak terlepas dari dukungan TI. Sejauh ini sudah terjadi perubahan sumberdaya TI pendukung. Perubahan tersebut diantaranya adalah pengembangan aplikasi (aplikasi yang digunakan sebagai sistem temu-kembali informasi pada awalnya menggunakan CDS-ISIS dan saat ini telah menggunakan IGLOO dan pembangunan aplikasi buku tamu), perubahan infrastruktur pendukung (masing- masing perpustakaan UK dan UPT telah memiliki server lokal dan pada saat-saat tertentu melakukan updating data terhadap server utama), dan perubahan- perubahan lainnya dimaksudkan untuk memperoleh nilai TI yang mendukung proses bisnis dengan lebih baik. Layanan TI yang saat ini terjadi dalam penyelenggaraan perpustakaan Badan Litbang Pertanian melibatkan bagian atau

fungsi TI yang bertindak sebagai penyedia layanan (container) dan fungsi atau bagian lainnya sebagai penyedia isi (content). Fungsi TI dalam mendukung aktivitas operasional penyedia layanan diantaranya adalah menangani masalah yang muncul dan mencari penyelesaiannya serta memberikan dukungan lainnya untuk kelancaran layanan tersebut. Sedangkan fungsi lainnya adalah sebagai penyedia isi dan menjalankan atau mengoperasionalkan aplikasi dari layanan TI yang diberikan. Bagian penyedia isi adalah pustakawan maupun pengelola perpustakaan UK dan UPT lingkup Badan Litbang Pertanian. Namun demikian, dalam pelaksanaannya pembagian tugas tersebut belum berjalan dengan sempurna. Bagian TI masih dilibatkan untuk menangani penyediaan isi. Hal ini disebabkan oleh kurangnya kualitas kompetensi bagian penyedia isi dalam penerapan teknologi informasi.

Secara keseluruhan pengelolaan perpustakaan Badan Litbang Pertanian belum dapat dilakukan secara optimal karena selain keterbatasan sarana dan prasarana juga disebabkan masih belum optimalnya sosialisasi kepada pengguna baik internal maupun eksternal (Maksum 2010). Untuk saat ini layanan perpustakaan yang dapat diakses secara online pada situs web

online, hanya

perpustakaan unit kerja Pusat Penelitan dan Pengembangan Peternakan yang sudah memiliki koleksi pustaka dalam bentuk digital secara lengkap (fulltext) yang dapat didownload secara online. Namun layanan perpustakaan yang diakses secara offline atau datang langsung ke perpustakaan UK dan UPT bersangkutan, koleksi yang dimilikinya sebagian besar sudah dialihmediakan kedalam bentuk digital secara lengkap. Berdasarkan hasil analisis log webserver perpustakaan Badan Litbang Pertanian sampai dengan bulan Mei tahun 2011 rata-rata pengunjung yang mengakses layanan situs web ini per bulan adalah sebanyak 10.865 orang dengan rata-rata pengunjung per hari adalah sebanyak 350 orang. Dari rata-rata total hit pengunjung per bulan yaitu sebesar 155.059, ada sekitar 50.225 permintaan pengunjung yang tidak dapat dilayani. Tipe permintaan pengunjung yang tidak dapat dilayani tersebut adalah: “page not found” sebanyak 31.482, “internal server error” sebanyak 18.629, “forbidden” sebanyak 52,

“unauthorized” sebanyak 42, “method not allowed” sebanyak 15, “bad request”

sebanyak 3, “requested range not satisfiable” sebanyak 2.

Agar perpustakaan yang dikelola oleh Badan Litbang Pertanian dapat memenuhi kebutuhan pengguna dalam hal keandalan, ketersediaan, aksesibilitas, maupun kegunaannya yaitu dapat diakses secara online maupun offline perlu ditunjang dengan tata kelola TI yang terstruktur dengan baik. Dengan demikian, sumberdaya informasi yang dimiliki dapat diketahui dan dimanfaatkan oleh pengguna. Salah satu standar yang dapat digunakan untuk mendukung tata kelola TI di instansi adalah menggunakan kerangka kerja Control Objectives for

Information and Related Technology (COBIT). Konsep dasar kerangka kerja

COBIT adalah bahwa penentuan kendali dalam TI didasarkan kepada informasi yang diperlukan untuk mendukung tujuan bisnis dan informasi yang dihasilkan dari gabungan penerapan proses TI dan sumberdaya terkait.

1.2.Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengukuran terhadap pemanfaatan TI oleh Badan Litbang Pertanian dalam pengelolaan perpustakaan dengan menggunakan kerangka kerja COBIT. Dari hasil pengukuran tersebut diharapkan dapat diidentifikasi kondisi tata kelola TI pada saat ini, kesenjangannya dengan kondisi ideal, dan perbaikan untuk peningkatan efisiensi dan efektifitas pemanfaatan TI yang selaras dengan rencana pencapaian yang ditargetkan oleh instansi.