• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pengaruh Karakteristik terhadap Sikap Responden

3. Latar Belakang Informasi tentang Kanker Serviks dan Papsmear

Tabel VI. Frekuensi latar belakang informasi tentang kanker serviks dan papsmear responden

Sumber informasi

Kontrol Ceramah Ceramah-testimoni

Frekuensi Persentase (%) Frekuensi Persentase

(%) Frekuensi Persentase (%) Instansi pendidikan, ceramah, seminar 7 7,6 7 7,6 4 4,3 Instansi kesehatan (RS, Puskesmas, Kucala) 20 21,7 6 6,5 4 4,3

Media cetak dan

elektronik 10 10,9 6 6,5 7 7,6

Relasi 3 3,3 4 4,3 3 3,3

Belum pernah 52 56,5 69 75 74 80,4

7,6%

21,7%

10,9% 3,3%

56,5%

Instansi pendidikan, ceramah, seminar Instansi kesehatan (RS, Puskesmas, Kucala) Media cetak dan elektronik

Relasi Belum pernah

Gambar 13. Frekuensi latar belakang informasi tentang kanker serviks dan papsmear responden kelompok kontrol

7,6%

6,5% 6,5%

4,3%

75,0%

Instansi pendidikan, ceramah, seminar Instansi kesehatan (RS, Puskesmas, Kucala) Media cetak dan elektronik

Relasi Belum pernah

Gambar 14. Frekuensi latar belakang informasi tentang kanker serviks dan papsmear responden kelompok ceramah

4,3% 4,3%

7,6% 3,3%

80,4%

Instansi pendidikan, ceramah, seminar Instansi kesehatan (RS, Puskesmas, Kucala) Media cetak dan elektronik

Relasi Belum pernah

Gambar 15. Frekuensi latar belakang informasi tentang kanker serviks dan papsmear responden kelompok ceramah-testimoni

Responden dikelompokkan menjadi 5 kategori berdasarkan latar belakang informasi tentang kanker serviks dan papsmear yang pernah diterima. Pada ketiga kelompok, sebagian besar responden belum pernah mendapatkan informasi dari sumber manapun. Hal ini akan mempermudah penulis dalam melihat perubahan sikap responden pada kedua kelompok memang benar berasal dari edukasi yang diberikan atau tidak, atau ada tambahan informasi tentang kanker serviks dan

papsmear selama proses 1 bulan dari tanggal pengisian pretest. Responden yang pernah mendapatkan informasi dari berbagai sumber tetap digunakan sebagai subjek uji karenanya penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kuasi eksperimental (tidak dapat mengontrol hal-hal di luar proses jalannya intervensi).

Jawaban responden tentang apakah sudah pernah mendapatkan informasi tentang kanker serviks dan papsmear belum tentu 100% benar. Beberapa responden mengatakan belum pernah mendapatkan informasi tentang kanker serviks dan papsmear namun pada bagian kuesioner perilaku menyatakan telah membagikan informasi tentang kanker leher rahim dan papsmear kepada orang lain (pada hari yang sama saat dilakukan perlakuan ceramah). Hal ini bisa saja disebabkan karena responden merasa malu bila menjawab belum pernah membagikan informasi tentang kanker leher rahim dan papsmear kepada orang lain. Namun ada kemungkinan pula bila beberapa responden mengatakan pernah mendapatkan informasi tentang kanker serviks dan papsmear bisa saja hanya karena gengsi dan malu karena sebagai guru, responden dituntut untuk mengerti dan meng-up date berbagai informasi dalam masyarakat.

Tabel VII. Pengaruh karakteristik latar belakang informasi tentang kanker serviks dan papsmear terhadap persentase perubahan sikap responden

Sumber informasi

Kontrol Ceramah Ceramah-testimoni

1 2 (%) 3 4 (%) 1 2 (%) 3 4 (%) 1 2 (%) 3 4 (%) Instansi pendidikan, ceramah, seminar 0 0 -0,71 -3,97 1,57 8,73 0,71 3,97 1,75 9,72 0,25 1,39 Instansi kesehatan (RS, Puskesmas, Kucala) 0 0 0,40 2,22 -0,50 -2,78 -0,17 -0,93 2,50 13,89 2,75 15,28 Media cetak dan elektronik 0 0 1,20 6,67 1,00 5,56 -0,50 -2,78 0,14 0,78 -0,14 -0,78 Relasi 0 0 -1,33 -7,41 2,00 11,11 0,50 2,78 0,33 1,83 0 0 Belum pernah 0 0 -0,15 -0,85 2,19 12,16 1,97 10,95 1,11 6,17 0,87 4,83 Keterangan :

1 : rata-rata selisih nilai pretest dan postest segera

2 : persentase perubahan sikap reponden (selisih nilai pretest dan postest segera) 3 : rata-rata selisih nilai pretest dan postest 1 bulan

4 : persentase perubahan sikap reponden (selisih nilai pretest dan postest 1 bulan)

-10 -5 0 5 10 15 20 p er se n ta se p er u b a h a n s ik a p ( % ) 1 2 3 4 5 sumber informasi

persentase perubahan sikap pretest dan postest kelompok kontrol

persentase perubahan sikap pretest dan postest 1 bulan kelompok kontrol

persentase perubahan sikap pretest dan postest kelompok ceramah

persentase perubahan sikap pretest dan postest 1 bulan kelompok ceramah persentase perubahan sikap pretest dan postest kelompok ceramah-tetimoni

persentase perubahan sikap pretest dan postest 1 bulan kelompok ceramah-tetimoni

Keterangan : 1 (Instansi pendidikan, ceramah, seminar), 2 (Instansi kesehatan (RS, Puskesmas, Kucala)), 3 (media cetak dan elektronik), 4 (relasi), 5 (belum pernah) Gambar 16. Pengaruh karakteristik latar belakang informasi tentang kanker

Berdasarkan gambar 16, terlihat bahwa pada kelompok kontrol, terjadi penurunan sikap pada responden yang pernah mendapatkan informasi dari instansi pendidikan, ceramah, seminar; relasi; dan belum pernah mendapatkan informasi apapun tentang kanker serviks dan papsmear. Sedangkan reponden yang pernah mendapatkan informasi tentang kanker serviks dan papsmear dari instansi kesehatan seperti rumah sakit, Puskesmas, dan Kucala; serta dari media cetak dan elektronik mengalami peningkatan sikap. Seharusnya kontrol tidak mengalami peningkatan sikap apapun (konsisten).

Pada kelompok ceramah, peningkatan sikap tertinggi baik segera setelah ceramah dilakukan maupun 1 bulan setelah ceramah terjadi pada responden yang belum pernah mendapatkan informasi serupa dari pihak manapun. Hal ini terjadi kemungkinan karena responden merasa sangat antusias terhadap informasi yang baru bagi responden, sehingga mendengarkan materi yang disampaikan penceramah dengan serius. Penurunan sikap terjadi pada responden yang pernah mendapatkan informasi tentang kanker serviks dan papsmear dari instansi kesehatan seperti rumah sakit, Puskesmas, maupun Kucala, baik setelah ceramah dilakukan maupun 1 bulan setelah ceramah terjadi. Hal ini mungkin disebabkan karena responden merasa tidak perlu lagi mendapat tambahan informasi serupa seperti yang pernah didapatkannya. Padahal informasi yang pernah didapatkan oleh responden tersebut mungkin belum semuanya benar atau responden dapat mengingatnya lagi dengan baik.

Berbeda dengan reponden pada kelompok ceramah, peningkatan sikap tertinggi baik setelah ceramah-testimoni dilakukan maupun 1 bulan setelah ceramah terjadi pada responden yang pernah mendapatkan informasi tentang

kanker serviks dan papsmear dari instansi kesehatan seperti rumah sakit, Puskesmas, maupun Kucala. Hal ini sangat bertolak belakang dengan karakteristik pada metode ceramah. Penyebabnya kemungkinan adalah responden ingin menambah pengetahuan dan mewujudkan sikap yang baik tentang melakukan

papsmear sebagai deteksi dini kanker serviks. Latar belakang informasi yang telah dimiliki dijadikan dasar mengikuti materi pada acara ceramah-testimoni yang diadakan, sehingga peningkatan sikapnya paling tinggi. Peningkatan sikap terendah terjadi pada responden yang pernah mendapatkan informasi tentang kanker serviks dan papsmear dari media cetak dan elektronik, bahkan mengalami penurunan sikap 1 bulan setelah acara diadakan. Hal ini mungkin disebabkan responden merasa tidak perlu lagi mendapat tambahan informasi serupa seperti yang pernah didapatkan. Padahal informasi yang pernah didapatkan oleh responden tersebut mungkin belum semuanya benar atau responden dapat mengingatnya lagi dengan baik.

Dokumen terkait