• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kewirausahaan

1.1 Latar Belakang Masalah

BA B 1 PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Sejak krisis moneter yang terjadi pada tahun 1997 perekonomian Indonesia terus mengalami kemerosotan dan belum mengalami kepulihan satu dasawarsa terakhir. Terpuruknya sistem keuangan dan perekonomian Indonesia akibat krisis tersebut membuat pelaku bisnis mencari solusi dan bangkit dari keterpurukan tersebut guna memulihkan sektor perekonomian nasional secara umum. Krisis tersebut telah menimbulkan banyaknya sektor usaha yang dengan sendirinya harus gulung tikar, pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran, daya beli masyarakat yang terus menerus menurun, dan meningkatknya jumlah pengangguran pada usia produktif. Hal ini tentunya akan menimbulkan permasalahan ekonomi yang cukup besar dan kompleks penyelesaiannya membutuhkan waktu yang lama.

Salah satu sektor usaha yang tidak terkena dampak yang besar dari krisis ekonomi tersebut adalah sektor usaha kecil dan menengah yang pada faktanya tetap bertahan dan mengalami sedikit kemajuan hingga saat ini. Pelaku sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) semakin bertambah seiring dengan dampak PHK besar-besaran yang memacu para pekerja yang kehilangan pekerjaan untuk memulai usaha baru pada sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) tersebut. Sektor usaha mikro kecil dan menengah di samping memiliki potensi yang cukup juga memiliki prospek untuk dikembangkan, selain itu juga

memiliki karakteristik yang berbeda dengan usaha besar dilihat dari skala usaha, jumlah karyawan, kapasitas dan omset penjualan sehingga memiliki ketangguhan dan ketahanan dalam usaha dan menjaga kelangsungan usahanya (Ranto, 2007:5). Pesatnya perkembangan sektor UMKM yang kini mendapat perhatian lebih dari pemerintah mendorong minat masyarakat untuk berwirausaha, peranan wirausaha tentu sangat penting dalam memajukan sektor UMKM.

Usaha kecil menengah (UKM) sering disebut juga sebagai Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Adalah suatu kegiatan ekonomi yang berperan penting untuk suatu Negara atau daerah. Merupakan salah satu kekuatan pendorong terdepan dalam pembangunan ekonomi. Kegiatan ekonomi kecil yang berpengaruh besar dalam industri rumahan dan kegiatan ekonomi yang memiliki peran besar dalam menyerap tenaga kerja yang besar, walaupun tidak sebesar perusahaan. Usaha Kecil Menengah (UKM) juga cukup fleksibel dan dapat dengan mudah beradaptasi dengan pasang surut permintaan pasar, hal ini dapat dilihat dari UKM sendiri cukup teridentifikasi dan memberikan kontribusi penting dalam ekspor dan perdagangan.

Secara filosofis, eksistensi usaha mikro sebetulnya mengandung spirit enterpreunership yang hakiki dan itu lekat dalam praktek keseharian pelaku usahanya di lapangan. Dalam konteks ketahanan dan pertumbuhan ekonomi, memfokuskan pengembangan ekonomi rakyat khususnya pada usaha mikro bisa jadi adalah langkah yang sangat strategis untuk menciptakan kesejahteraan ekonomi yang adil yang merata. Disamping itu, masalah pengangguran merupakan masalah besar yang timbul akibat krisis moneter yang terjadi.

3

Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah pengangguran adalah memanfaatkan keahlian dan pengetahuan wirausaha untuk membuka lapangan pekerjaan sendiri atau bahkan membuka lapangan kerja untuk orang lain. Pengembangan ekonomi rakyat merupakan wujud nyata keberpihakan pemerintah pada rakyat kecil. Keberpihakan tersebut wajar, karena dalam peta pemain bisnis di Indonesia jumlah unit-unit usaha skala kecil lebih banyak dibanding usaha menengah dan besar.

Kewirausahaan merupakan modal yang ada pada diri manusia untuk melakukan proses produksi, kewirausahaan merupakan konsep, maka untuk menerapkan dalam kegiatan usaha harus diwujudkan dalam tindakan, bisa saja seseorang memiliki potensi kewirausahaan yang bagus tetapi tidak diwujudkan, maka potensi itu tidak mempunyai nilai tambah dalam dunia bisnis riil. Jadi perilaku kewirausahaan harus ada dalam aktivitas bisnis.

Menurut Sukardi dalam Hutagalung (2008:1) wirausaha merupakan gabungan kata wira (gagah,berani) dan usaha. Jadi, wirausaha berarti orang yang gagah berani dalam usaha. Wirausaha dapat mengumpulkan sumber daya yang di butuhkan guna mengambil keuntungan dari padanya, dan mengambil tindakan yang tepat guna untuk memastikan keberhasilan usahanya.

Jenis usaha yang sangat berkembang saat ini di kota Medan adalah usaha di bidang makanan yang banyak ditemukan dimana pun terutama di daerah pemukiman padat penduduk, sarana pendidikan atau pusat perbelanjaan yang menuntut ketersediaan kebutuhan hidup sehari-hari yaitu makanan dan minuman.

Kawasan kota Medan merupakan kawasan padat penduduk dengan variasi usaha yang cukup kompleks khususnya sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang berkembang pasca krisis moneter tersebut. Salah satu kawasan yang cukup berkembang dalam 5 tahun terakhir adalah kawasan Jl. Setia Budi Medan, yang salah satu usaha yang berkembang di usaha tersebut adalah jenis usaha kuliner.

Bisnis makanan atau kuliner merupakan prospek yang tinggi bagi suatu daerah, khususnya kota Medan. Fakta membuktikan bahwa pada tahun 2005 ditargetkan perolehan PAD (Pendapatan Asli Daerah) dari sektor UKM sangat signifikan. Rinciannya, dari sekretariat Kota Medan berupa ritribusi izin usaha mencapai Rp.100 juta, Dinas Pendapatan Daerah Berupa Pajak Hotel Rp.16,5 milyar, Pajak Restoran Rp.35,480 milyar, Pajak Hiburan Rp.8 milyar. (www.pemkomedan.com). Data diatas menunjukkan bahwa pendapatan pajak yang paling tinggi adalah pada Pajak Restoran, ini membuktikan bahwa bisnis kuliner atau makanan di Kota Medan berkembang pesat.

Peneliti memilih UMKM kuliner yang terletak di Jln. Setia Budi Medan Karena lokasinya sangat strategis untuk membuka usaha makanan, terdapat banyak pengusaha UMKM kuliner di Jalan setia Budi, hal ini menyebabkan adanya persaingan antara para pengusaha dan itu membuat para pengusaha kuliner selalu ingin memajukan usaha mereka, untuk menarik konsumen baik di bidang jenis makanan ataupun tempat usaha. Jalan Setia Budi selalu ramai pengunjung terutama pada malam hari karena pada malam hari adalah waktu santai bagi masyarakat setelah bekerja dari pagi hingga sore hari, dan ini menyebabkan para

5

pengusaha kuliner pada malam hari begitu banyak dan terlihat ramai pengunjung baik kalangan mahasiswa, pegawai dan masyarakat lain.

Penyebabnya adalah jalan ini berada pada daerah pendidikan dan perumahan. Sebagai contoh untuk tempat Pendidikan adalah USU (Universitas Sumatera Utara) dan UMA (Universitas Medan Area). Untuk Perumahan adalah Kompleks TASBI (Taman Setia Budi Indah), Villa Abadi, Setia Budi Regency, dan Villa Abadi Residence yang terletak di Jl. Setia Budi Medan. Hal ini yang menyebabkan Jln. Setia Budi Medan sebagai tempat refreshing untuk melepaskan lelah bagi para Mahasiswa, pegawai kantor serta tempat berkumpul bagi remaja dan keluarga.

Bisnis makanan adalah bisnis yang memiliki banyak potensi serta prospek untuk berkembang dengan cepat yang dapat membawa keuntungan yang mencapai hampir 150 % untuk setiap item makanan apabila dikelola dengan manajemen yang baik dan profesional (www. waspada.co.id). Bisnis ini merupakan usaha sepanjang masa yang tidak ada matinya karena menyangkut kebutuhan pokok manusia. Bisnis ini menuntut pengelolaan manajemen yang baik dan ketekunan dalam menjalankan suatu usaha, agar bisnis makanan dapat terus berkembang dari waktu ke waktu.

Para wirausaha ini biasanya memulai usahanya secara mandiri dengan modal sendiri atau bersama. Kemandirian ini merupakan modal awal terciptanya ekonomi perusahaan sehat. Usaha mereka umumnya berskala kecil, tetapi dapat menyerap tenaga kerja yang besar. Seorang pengusaha harus memiliki sebuah

motivasi berwirausaha dan kemandirian yang dapat mendorong berjalannya suatu usaha, supaya bisnis bisa berjalan dengan lancar. Seberapa besar pun kecilnya uluran suatu usaha jika dimulai dari nol dan bisa berjalan dengan baik maka nilai berusahanya jelas lebih berharga daripada sebuah organisasi besar yang dimulai dengan fasilitas yang lengkap.

Kemampuan untuk mengembangkan usaha bergantung kepada upaya para pengusaha itu sendiri memanfaatkan ketrampilan bisnisnya untuk memuaskan pelanggan. Menurut Cunningham dalam Riyanti (2003:7), 178 wirausaha dan manajer profesional di Singapura, menunjukkan bahwa keberhasilan berkaitan dengan sifat-sifat kepribadian (49%), seperti keinginan untuk melakukan pekerjaan dengan baik, keinginan untuk berhasil, motivasi diri, percaya diri dan berfikir positif, komitmen dan sabar.

Menurut Mc. Ber & CO dalam Riyanti (2003:7), bahwa wirausaha yang berhasil memiliki sifat yang proaktif, berorientasi prestasi dan komitmen dengan pihak lain. Berwirausaha lebih dilihat bagaimana seseorang bisa membentuk, mendirikan, serta menjalankan usaha dari sesuatu yang tidak berbentuk, tidak berjalan atau mungkin tidak ada sama sekali.

Keberhasilan usaha merupakan tujuan utama dari sebuah perusahaan, dimana segala aktivitas yang ada di dalamnya ditujukan untuk mencapai suatu keberhasilan. Menurut Nasution (2001:12), sebuah perusahaan dikatakan meraih keberhasilan usaha jika dana usahanya bertambah, hasil produksi meningkat, keuntungan bertambah, perputaran dana berkembang. Keberhasilan usaha

7

diidentikan dengan perkembangan perusahaan yang lebih baik dari sebelumnya. Ukuran keberhasilan usaha dalam menerapkan strategi pemasarannya adalah mampu memberikan kepuasan kepada pelanggan.

Untuk memperoleh keberhasilan usaha seorang wirausaha harus berprinsip bahwa apa yang dilakukan merupakan usaha optimal untuk menghasilkan nilai maksimal. Wirausaha tidak melakukan sesuatu hal secara tidak asal-asalan, sekalipun hal tersebut dapat dilakukan oleh orang lain. Dorongan motivasi berwirausaha dan kemandirian pribadi harus ada dalam diri seorang wirausaha untuk memperoleh keberhasilan usaha, karena dapat membentuk mental yang ada pada diri mereka untuk selalu lebih unggul dan mengerjakan segala sesuatu melebihi standar yang ada.

Menurut prasurvey yang dilakukan terhadap beberapa pengusaha kuliner di Jalan setia Budi ialah usaha mereka dikatakan berhasil dengan kriteria profit bertambah, jumlah penjualan meningkat serta perkembangan usaha adalah sekitar 3-4 tahun, dalam meningkatkan keberhasilan usaha tersebut para wirausaha di perlukan kemandirian pribadi dan motivasi berwirausaha.

Salah satu faktor yang mendorong keberhasilan usaha adalah faktor kepribadian dan keinginan yang kuat dalam berwirausaha atau motivasi berwirausaha. Seorang pengusaha harus memiliki keyakinan dalam diri sendiri untuk memperoleh keberhasilan dalam usaha. Kemandirian pribadi direfleksikan dalam bentuk kemampuan mengerjakan suatu pekerjaan yang baik dan benar sesuai dengan kapasitas yang ada dalam dirinya. Sedangkan Secara umum

motivasi dapat dikatakan sebagai rangkaian yang terdiri dari satu atau lebih persyaratan yang bergerak mengubah dan memelihara perilaku untuk berani bersikap untuk mencapai tujuan atau sasaran yang diinginkan (Ranto, 2007:19). Motivasi berwirausaha adalah suatu rangsangan yang dapat mendorong seseorang untuk melakukan suatu usaha, yang dilakukan dengan penuh semangat, kreatif, inovatif, serta berani mengambil resiko dalam rangka memperoleh keuntungan (www.kompasiana.com)

Kemandirian Pribadi dan Motivasi Berwirausaha diperlukan untuk mencapai keberhasilan usaha karena dengan adanya sikap mandiri dalam diri seseorang akan membuat usaha yang dijalankan mempengaruhi sikap dalam menjalankan usaha, begitu juga halnya dengan motivasi berwirausaha yang sangat mempengaruhi keberhasilan usaha dengan motivasi dalam diri seseorang akan mempengaruhi cara dan mindset wirausaha dalam memperoleh keberhasilan usaha.

Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian pada UMKM kuliner malam di Jalan Setia Budi Medan dengan judul: ”Pengaruh

Kemandirian Pribadi dan Motivasi Berwirausaha terhadap Keberhasilan Usaha (Studi Kasus Pada UMKM Kuliner di Jalan Setia Budi Medan)”.

9

Dokumen terkait