• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

2. Uji Signifikansi Parsial (Uji-T)

Uji t dilakukan untuk mengetaui signifikansi dari pengaruh variabel independent yaitu Kemandirian Pribadi (X1), Motivasi Berwirausaha (X2), terhadap variabel dependent yaitu Keberhasilan Usaha (Y).

Kriteria pengambilan keputusan, yaitu: H0 diterima apabila thitung< ttabel pada α = 5% H0 ditolak apabila thitung> ttabelpada α = 5%

Dalam penelitian ini diketahui jumlah sampel (n) adalah 60 orang dan jumlah keseluruhan variabel (k) adalah 3 sehingga diperoleh:

Diperoleh nilai t tabel pada tingkat α = 5% (57) = 2.002465

Berikut merupakan hasil pengujian uji-T pada Tabel 4.14, yaitu: Tabel 4.14

Uji Parsial (Uji-T) Coefficients(a)

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients t Sig. B Std. Error Beta (Constant) 1.198 4.347 .276 .784 Kemandirian_Pribadi .343 .102 .406 3.355 .001 Motivasi_Berwirausaha .290 .096 .366 3.029 .004

a Dependent Variable: Keberhasilan_Usaha Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)

Tabel 4.12 menunjukkan nilai thitung yang diperoleh dari masing-masing variabel yang dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. Variabel Kemandirian Pribadi (X1) memiliki thitung sebesar 3,355 dengan tingkat signifikansi 0,001. Sedangkan ttable adalah sebesar 2,002465. Oleh karena itu thitung (3,355) > ttable (2,002465) dan tingkat signifikansiya 0,001< 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Kemandirian Pribadi secara individual atau secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keberhasilan Usaha. Artinya jika ditingkatkan variabel Kemandirian Pribadi maka Keberhasilan Usaha akan meningkat.

b. Variabel Motivasi Berwirausaha (X2) memiliki thitung sebesar 3,029 dengan tingkat signifikansi 0,004. Sedangkan ttable adalah sebesar 2,002465. Oleh karena itu thitung (3,029) > ttable (2,002465) dan tingkat signifikansiya 0,004< 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Motivasi Berwirausaha secara individual atau secara parsial berpengaruh positif dan

75

signifikan terhadap Keberhasilan Usaha. Artinya jika ditingkatkan variabel Motivasi Berwirausaha maka Keberhasilan Usahaakan meningkat.

4.2.5 Pengujian Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinan bertujuan untuk mengetahui signifikansi variabel. Koefisien determinasi melihat seberapa besar pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent. Koefisien determinan berkisar antara 0 (nol) sampai dengan 1 (satu), 0 < R2< 1.

Nilai koefisien determinasi dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.15 berikut ini:

Tabel 4.15

Uji Koefisien Determinasi (R2) Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

1 .695a .482 .464 1.90575

a Predictors: (Constant), Motivasi_Berwirausaha, Kemandirian_Pribadi b Dependent Variable: Keberhasilan_Usaha

Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)

Tabel 4.15 menunjukkan bahwa:

a. Nilai R (relation) adalah 0,695 menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara Kemandirian Pribadi (X1), Motivasi Berwirausaha (X2) dengan Keberhasilan Usaha (Y) sebesar 69,5 %. Sedangkan sisanya sebesar 30,5 % adalah hubungan dengan faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

b. Nilai Adjusted R Square adalah 0,464 angka ini menunjukkan bahwa sebesar 46,4 % Keberhasilan Usaha (Y) dapat dipengaruhi oleh

Kemandirian Pribadi (X1) dan Motivasi Berwirausaha (X2) sedangkan sisanya sebesar 53,6 % dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

4.3 Pembahasan

4.3.1 Pengaruh Kemandirian Pribadi Terhadap Keberhasilan Usaha

Berdasarkan hasil uji signifikansi parsial bahwa variabel Kemandirian Pribadi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keberhasilan Usaha. Hal ini terlihat dari tingkat signifikansi sebesar 0,001 < 0,05 sedangkan nilai thitung sebesar 3,355 > ttable 2,002465. Hal ini berarti jika variabel Kemandirian Pribadi ditingkatkan maka Keberhasilan Usaha UMKM Kuliner di Jalan Setia Budi Medan juga akan mengalami peningkatan. Semakin tinggi tingkat Kemandirian Pribadi yang dimiliki responden / pemilik UMKM Kuliner di Jalan Setia Budi Medan, cenderung akan meningkatkan keberhasilan usaha UMKM tersebut. Ranto (2007:22) mengatakan bahwa kemandirian pribadi adalah kemampuan untuk mengandalkan diri sendiri dalam upaya untuk menciptakan lapangan kerja baru tanpa harus bergantung dengan orang lain, mulai dari menciptakan ide, menetapkan tujuan, sampai pada pencapaian kepuasan.

Dalam hal ini pernyataan “Saya mampu mengendalikan emosi saya dalam menjalankan usaha”, “Saya tidak terpengaruh emosi orang lain dalam berwirausaha”, “Saya mampu menetapkan berwirausaha sebagai pilihan karir saya”, “Saya mampu mengambil keputusan dalam situasi apapun”, “Saya bertanggung jawab dalam usaha yang saya jalankan”, “Saya percaya diri terhadap usaha yang dijalankan”, “Saya memiliki prinsip dalam menjalankan usaha”,

77

meningkatkan Keberhasilan Usaha pada UMKM Kuliner malam di Jalan Setia Budi Medan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Kemandirian Pribadi berpengaruh positif terhadap Keberhasilan Usaha. Dengan kata lain, tingkat Kemandirian Pribadi yang semakin tinggi dimiliki dari responden, cenderung akan meningkatkan keberhasilan usaha. Diketahui faktor Kemandirian Pribadi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keberhasilan usaha.

Sedangkan jika dilihat dari karakteristik responden berdasarkan lama usaha mayoritas responden adalah UMKM kuliner yang telah memiliki usia lebih dari lima tahun. Lamanya usaha tentunya akan banyak pembelajaran yang didapat dari pemilik UMKM kuliner dibanding pendatang baru. Hal ini menunjukkan bahwa pemilik UMKM kuliner tersebut selalu membangun dan menjaga hubungan erat kepada pelanggan dengan baik, sehingga akan meningkatkan keberhasilan usahanya.

4.3.2 Pengaruh Motivasi Berwirausaha Terhadap Keberhasilan Usaha

Berdasarkan hasil uji signifikansi parsial bahwa variabel Motivasi Berwirausaha berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keberhasilan Usaha. Hal ini terlihat dari tingkat signifikansi sebesar 0,004< 0,05 sedangkan nilai t hitung sebesar 3,029 > ttable 2,002465. Hal ini berarti jika variabel Motivasi Berwirausaha ditingkatkan maka Keberhasilan Usaha UMKM Kuliner di Jalan Setia Budi Medan juga akan mengalami peningkatan. Semakin Tinggi Motivasi Berwirausaha yang dimiliki responden / pemilik UMKM Kuliner di Jalan Setia Budi Medan, cenderung akan meningkatkan keberhasilan usaha UMKM tersebut.

Pada penelitian Hutagalung dkk (2010) mengatakan bahwa motivasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha karena motivasi utama seseorang untuk menjadi seorang entrepreneur be their own bosses. Kemudian penelitian Rina Wahyuni Daulay dan Frida Ramadini (2012)

melakukan penelitian tentang “Efikasi diri dan Motivasi terhadap keberhasilan Usaha pada Usaha Foto Copy” Hasil penelitian menunjukkan faktor Efikasi diri

dan Motivasi serentak mempengaruhi Keberhasilan Usaha.

Dalam hal ini pernyataan “Saya memiliki kebebasan dalam menjalankan usaha”, “Saya ingin memiliki usaha sendiri”, “Saya merasa ingin lebih di hormati”, “Saya selalu memiliki ide baru dalam menjalankan usaha”, “Saya mengembangkan hobi dalam menjalankan usaha”, “saya ingin memperoleh posisi lebih baik lagi”, “saya merasa tertantang untuk menjalankan serta mengembangkan usaha”, “saya ingin memotivasi dan memimpin orang lain”, “saya melanjutkan tradisi keluarga

dalam menjalankan usaha”, “saya selalu ingin berinovasi terhadap produk usaha

yang dijalankan”, “saya mengikuti orang lain dalam menjalankan usaha”, “saya kehilangan pekerjaan sebelum memulai usaha”, “saya ingin memperoleh pendapatan lebih baik”, “saya selalu merasa tidak puas terhadap pekerjaan”,

mendapatkan jawaban setuju dari kebanyakan responden sehingga ini akan meningkatkan Motivasi Berwirausaha pada pengusaha UMKM Kuliner di Jalan Setia Budi Medan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Motivasi Berwirausaha berpengaruh positif terhadap Keberhasilan Usaha. Dengan kata lain, tingkat Motivasi Berwirausaha yang semakin tinggi dimiliki dari responden, cenderung akan meningkatkan keberhasilan usaha.

79

Hasil jawaban responden terhadap pernyataan “saya selalu ingin

berinovasi terhadap produk usaha yang dijalankan”, sebagian besar responden

ingin berinovasi terhadap produk usahanya. Pada UMKM kuliner di jalan Setia Budi Medan ini inovasi akan produk sangat sering dilakukan oleh para pemilik UMKM baik dari segi rasa , harga dan juga kemasan.

Beberapa UMKM kuliner memiliki jenis menu makananan dan minuman yang sama dengan UMKM lainnya , baik itu jenis makanan berat atau pun makanan ringan. Namun sudah pasti selera setiap konsumen berbeda beda dalam mencicipi produk dari tiap-tiap UMKM kuliner di Jalan Setia Budi Medan. Kondisi persaingan yang ketat tersebut membuat para pelaku UMKM selalu termotivasi agar produknya menjadi yang favorit di mata konsumen.

4.3.3 Pengaruh Kemandirian Pribadi dan Motivasi Berwirausaha Terhadap Keberhasilan Usaha

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa Kemandirian Pribadi dan Motivasi Berwirausaha berpengaruh positif dan signifikan. Artinya jika Kemandirian Pribadi dan Motivasi Berwirausaha meningkat maka akan meningkatkan Keberhasilan Usaha UMKM kuliner di jalan Setia Budi Medan.

Jika dilihat dari tanggapan responden mengenai pernyataan “saya mampu menetapkan berwirausaha sebagai pilihan karir saya” sebagian besar responden

setuju dengan pernyataan tersebut yang artinya banyak dari responden yang lebih memilih berwirausaha sebagai sumber pendapatan ketimbang bekerja. Dengan kata lain mayoritas responden memiliki kemandirian pribadi untuk memperoleh

pengahasilan lewat sektor UMKM ketimbang mengharapkan penghasilan dari gaji atau upah bekerja.

Tanggapan responden mengenai pernyataan “Saya kehilangan pekerjaan

sebelum memulai usaha” sebagian besar responden setuju dengan pernyataan

tersebut yang artinya banyak dari responden yang dulunya bekerja kemudian berhenti baik karena keinginan sendiri atau pun di PHK. Dengan kata lain mayoritas responden Termotivasi untuk berwirausaha salah satunya karena kehilangan pekerjaan atau pun tidak memiliki pekerjaan. Fakta tersebut sesuai dengan teori Suryana (2016:67), keberhasilan seorang wirausaha ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu kemampuan dan kemauan, tekad yang kuat dan kerja keras, dan mengenal peluang. Kemampuan,kemauan, tekad kuat, dan kerja keras dalam berwirausaha tersebut salah satunya dipengaruhi oleh sulitnya pada saat ini memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dan keinginan.

81 BAB V

Dokumen terkait