• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pada pertengahan bulan Mei 2007 pemerintah Indonesia mencanangkan tahun

pertama kegiatan “Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat” (PNPM). PNPM

merupakan kelanjutan dari Program Pengembangan Kecamatan (PPK) yang di implementasikan dalam tiga tahap sejak 1998 dan Program Pengentasan Kemiskinan Daerah Perkotaan (P2KP) yang diimplementasikan dalam tiga tahap pada tahun 2000. PNPM akan tetap menggunakan pendekatan PPK di kecamatan pedesaan dan P2KP di kecamatan perkotaan. Pendekatan program ini diawali dengan periode sosialisai. Selanjutnya lembaga desa membantu masyarakat untuk terlibat dalam kegiatan perencanaan dan proses pengambilan keputusan dalam mengalokasikan sumber dana yang disediakan oleh program dalam bentuk bantuan bagi pembangunanan yang mereka ajukan dan prioritaskan. Pada tahun pertama implementasi dilakukan di semua kecamatan yang berpartisipasi dalam tahap pertama & kedua PPK, P2KP di tambah 500 kecamatan desa yang sebelumnya tidak berpartisipasi dalam PPK akan mulai mendapatkan program PNPM pada tahun 2007. Tahun kedua PNPM di tahun 2008 dan tahun ke tiga PNPM di tahun 2009 akan mencakup semua kecamatan lainnya. Di akhir tahun 2009, semua kecamatan di Indonesia akan berpartisipasi dalam program PNMP.

Tujuan utama program PNPM berhubungan langsung dengan prioritas pembangunanan Indonesia yaitu: (1) untuk menurunkan tingkat kemiskinan;(2) untuk meningkatkan akses/pemakaian pelayanan; (3) untuk meningkatkan partisipasi angkatan kerja; (4) untuk memperbaiki kedinamisan sosial dan permintaan akan pemerintahan yang baik dalam komunitas.

A. Rancangan Penelitian

Dua survai evaluasi dirancang untuk secara menyeluruh mengevaluasi tujuan utama dari program yang berhubungan dengan pengentasan kemiskinan, ketenaga kerjaan, modal sosial dan akses pada pelayanan. Survai pertama, “Survai Dampak Evaluasi PNPM-PPK 2007” (SEDAP 2007) turun lapangan (sebelum tahun pertama implementasi PNPM) di tahun 2007. Survai ini menjadi data dasar bagi PNPM dan sekaligus merupakan survai paska selesainya kegiatan PPK. Survai kedua, berupa

merupakan kuesioner utama. Ditambah dengan sejumlah pertanyaan evaluasi menggunakan modul singkat tentang modal sosial dan pemerintahan.

Tabel 1. Pertanyaan Penelitian dan Indikator yang Akan Diukur Pertanyaan Penelitian Indikator

Apakah rumah tangga PNPM

mengalami peningkatan pengeluaran dibandingkan dengan rumah tangga kontrol?

Pendapatan real per kapita

Apakah rumah tangga PNPM keluar dari kemiskinan sebagai hasil dari program?

% rumah tangga pindah ke atas garis kemiskinan antara 2002-2007 dan 2007-2010

Apakah desa PNPM memiliki akses yang lebih besar pada pelayanan sebagai hasil dari program?

Partisipasi sekolah

Pergi ke pelayanan kesehatan ketika

mendapat permasalahan kesehatan Penyediaan air dan sanitasi

Apakah rumah tangga yang paling miskin berpartisipasi dalam PNPM? (untuk melihat dampak perbandingan PNPM pada komunitas secara keseluruhan)?

Menentukan dampak yang disebutkan

sebelumnya pada 30% rumah tangga

termiskin

Apa dampaknya pada indikator modal sosial dan permintaan akan pemerintahan yang baik pada rumah tangga PNPM?

- Partisipasi dalam pengambilan keputusan di komunitas

- Kepercayaan masyarakat - Diskriminasi sosial

- Pemerdayaan dan kegiatan politik yang

berkaitan dengan permintaan akan

pemerintahan yang baik

- Akses pada informasi dan transparansi

Program PNPM diimplementasikan oleh pemerintah Indonesia dan Bank Dunia menyediakan bantuan teknis pada pemerintah untuk program ini, termasuk perencanaan dan implementasi dari survai based line ini.

B. Tujuan Penelitian

mengumpulkan data untuk mengetahui dampak ekonomi dan sosial dari adanya program pengembangan kecamatan.

Dengan mewawancarai kembali responden yang sama, lima dan delapan tahun setelah partisipasi mereka dalam SUSENAS melalui SEDAP kami akan dapat mengukur perubahan jangka pendek dan jangka menengah dalam jenis pekerjaan, tingkat dan sumber pendapatan, perubahan dalam pengeluaran, status kesehatan, struktur rumah tangga, dan tempat tinggal antara anggota keluarga dan mengkaitkan semua perubahan ini dengan kondisi awal mereka di tahun 2002.

Tujuan studi ini adalah menyediakan fakta ilmiah tentang isu ini dengan mengamati sejumlah indikator tingkah laku yang mungkin telah dipengaruhi oleh adanya program Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat / Program Pengembangan Kecamatan (PNPM/PPK).

C. Sampel

Untuk mempelajari dampak jangka panjang ekonomi dan sosial dari program pengembangan kecamatan ini di tahun 2010 akan dilakukan survai panel, dengan mewawancarai kembali sekitar 9.999 rumah tangga yang tersebar di 456 kecamatan yang merupakan bagian dari SUSENAS 2002.

Kami memilih sub-sampel SUSENAS 2002 karena cakupan dari sampel SUSENAS 2002 sangat luas, representative untuk tingkat propinsi dan juga karena SUSENAS 2002 menanyakan pertanyaan yang akan menjadi fokus perhatian dari penelitian ini yaitu pekerjaan, pendapatan, konsumsi, kesehatan.

D. Waktu Penelitian

SEDAP 2010 akan dilakukan pada bulan Januari – April 2010. Survai ini akan serentak dilakukan di 17 propinsi, dimana di masing-masing propinsi ada tim tersendiri.

E. Lokasi Penelitian

Karena penelitian ini menggunakan sub-sample SUSENAS 2002 yang sample

Kor-nya dirancang agar representatif pada tingkat Kabupaten dan Kodya dan modulnya representatif pada tingkat propinsi maka lokasi survai ini tersebar di semua

Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Bali, dan Nusa Tenggara Barat. Lokasi penelitian dari SEDAP tersebar di 909 desa/wilayah pencacahan (Wilcah). Di setiap wilayah pencacahan rata-rata akan ada sebanyak 11 rumah tangga yang akan diwawancarai.

F. Responden dan Informasi yang Dikumpulkan

Responden utama dari penelitian ini adalah Rumah Tangga beserta semua Anggota Rumah Tangga-nya.

Adapun informasi yang ditanyakan pada tingkat rumah tangga adalah: (1) karakteristik dari anggota rumah tangga seperti informasi tentang umur, jenis kelamin, stataus perkawinan; (2) tentang perumahan/tempat tinggal; (3) pengeluaran rumah tangga untuk makanan maupun bukan makanan.

Informasi-informasi yang ditanyakan pada anggota rumah tangga adalah: (1) Informasi tentang keadaan kesehatan; (2) Informasi tentang pendidikan; dan (3) Informasi tentang pekerjaan responden. Disamping itu juga akan ditanyakan tentang informasi yang berkaitan dengan Modal Sosial dan pemerintahan yang ada di sekitar daerah penelitian.

G. Organisasi Penyelenggara dari Survai

SEDAP 2010 merupakan survai yang dilakukan oleh SurveyMeter Yogyakarta bekerjasama dengan World Bank .

Tim lapangan dari survai SEDAP 2010 terdiri atas Koordinator lapangan , SUPERVISOR-CAFÉ dan Pewawancara. Petugas lapangan akan dikelompokkan ke dalam tim-tim kecil. Untuk satu tim kecil terdiri dari :

1 orang Supervisor_Editor CAFÉ 2 orang pewawancara

Beberapa tim akan dikoordinir oleh seorang koordinator lapangan dan berbeda beda sesuai dengan lokasi dan jumlah tim kecil yang ada.