BAB VII PEDOMAN BUKU MSP
C. Seksi Tingkat Kepercayaan dan Ikatan Sosial
a. Tujuan
Ingin mengetahui tentang tingkat kepercayaan dan ikatan sosial di desa. Meliputi tingkat kepercayaan di dalam desa, kepercayaan antar masyarakat desa, kepercayaan antara masyarakat desa dengan pemerintah. Dan bagaimana perubahan tingkat kepercayaan di desa dalam 5 tahun terakhir. Guna pendapatkan informasi ini dibuatkan tiga buah pertanyaan yaitu MSP05-MSP07.
b. Pertanyaan MSP05 Tujuan
Untuk mengetahui tingkat kepercayaan antar masyarakat desa dan antara masyarakat dengan pemerintah
Penjelasan
a. Option 3 : Pilihan jawaban 3 “netral” tidak dibacakan pada responden. Pilihan tiga
dilingkari ketika responden mengatakan bahwa pendapat dia ditengah-tengah, 50% setuju dan 50% tidak setuju. Netral juga dilingkari ketika responden mengatakan dia tidak punya pendapat dan juga saat responden mengatakan tidak perduli. Pada saat responden mengatakan “tidak tahu” perhatikan bahasa tubuh dan ekpresinya. Apabila tampak responden paham dengan maksud pertanyaan dan mau tahu tentang apa yang ditanyakan, tetapi dia tidak bisa memberikan jawaban karena dia tidak tahu pada range setuju atau tidak setuju keadaan yang ditanyakan bagi responden maka 3 “Netral” yang dilingkari. Sementara itu apabila jawaban tidak tahu responden tampak dari bahasa tubuhnya bahwa dia sebenarnya mengetahui keadaan yang ditanyakan namun tidak mau memberikan jawaban maka 7. “tidak mau jawab yang dilingkari”. Dan ketika responden bilang tidak tahu dan ekspresi/bubuhnya mengatakan bahwa dia sebenarnya tidak paham dengan maksud pertanyaan dan pertanyaan sudah diulangi dua kali maka 6. “tidak bisa menjawab yang dilingkari”.
b. Option 6 dan 7: Pilihan jawaban 6.TIDAK BISA MENJAWAB dan pilihan jawaban 7.TIDAK
dilingkari oleh pewawancara apabila setelah pertanyaan diulang dibacakan sampai dua kali responden tidak paham dengan maksud pertanyaan. Sedangkan pilihan 7 “tidak mau jawab” dilingkari pada saat responden mengatakan tidak bersedia memberikan pendapatnya dan setelah pewawancara mengulangi pertanyaan sebanyak dua kali dan menyatakan bahwa semua jawaban responden dirahasiakan. Untuk menentukan apakah masuk katagori 6 atau 7 pewawancara juga dapat melengkapinya dengan cara memperhatikan bahasa tubuh responden. Apabila responden tampak bingung atau bengong saja yang mengisyartkan dia tidak mengerti dengan maksud pertanyaan maka 6 yang dilingkari. Sebaliknya ketika bahasa tuhuhnya mengisyaratkan dia menolak memberikan pendapatnya maka 7 yang dilingkari.
Cara menanyakan
Bacakan pertanyaan secara lengkap kemudian bacakan PILIHAN JAWABAN “SETUJU” DAN “TIDAK SETUJU”. SETELAH MENDAPATKAN JAWABAN “SETUJU” TANYAKAN APAKAH RESPONDEN “SETUJU ATAU SANGAT SETUJU” DAN JIKA MENDAPATKAN JAWABAN ”TIDAK SETUJU” TANYAKAN APAKAH “TIDAK SETUJU ATAU “SANGAT TIDAK SETUJU” Tidak boleh melakukan probing yang sifatnya menjelaskan pertanyaaan. Bentuk probing yang boleh dilakukan adalah membacakan pertanyaan kembali. Pengulangan pembacaan pertanyaan maksimal dilakukan sebanyak 2 kali.
Contoh
Setelah pewawancara membacakan pernyataan baris A secara umum “apakah bapak/ibu setuju atau tidak setuju dengan pernyataan berikut ini: kebanyakan orang di desa ini dapat dipercaya?” Misalnya responden menjawab “ya, orang-orang di sini dapat dipercaya” konfirmasi dengan menanyakan apakah bapak/ibu setuju atau tidak setuju, kemudian apabila menjawab setuju pewawancara perlu menanyakan apakah “setuju atau sangat setuju?” untuk bisa melingkari salah satu pilihan jawaban yang tertera di kuesioner. Probing yang bersifat menjelaskan maksud pertanyaan dengan kata-kata pewawancara sendiri dan memberi contoh tidak diperbolehkan. Tetapi pewawancara boleh selalu mengulangi pertanyaan seperti yang tertulis di kuesioner untuk menjelaskan pertanyaan. Maksimal pertanyaan diulangi sebanyak dua kali.
Probing
a. Probing hanya boleh dilakukan dengan cara mengulang membaca pertanyaan sebanyak dua kali. Khususnya untuk pertanyaan ini, dalam melakukan probing tidak diperbolehkan
pertanyaan ini) sudah akan cenderung mengarahkan jawaban responden. Apabila probing dengan mengulangi pertanyaan jawaban sebanyak dua kali, responden tetap tidak memahami maksud dari pertanyaan yang kita ajukan, maka pewawancara dapat melingkari opsi 6. TIDAK BISA MENJAWAB.
b. Sering dijumpai dalam menjawab pertanyaan ini responden tidak langsung memberikan jawaban “setuju” atau “tidak setuju” tapi menjawab dengan bahasanya sendiri yang kalau diperhatikan mengisyaratkan dia setuju atau tidak setuju. Pewawancara boleh menyimpulkan jawaban responden terlebih dahulu baru kemudian konfirmasi, berarti “bapak/ibu setuju/tidak setuju (tergantung pada jawaban responden)”. Misalnya ketika pewawancara menanyakan baris A. Kebanyakan orang di desa ini dapat dipercaya, responden menjawab “kurang bisa dipercaya”, pewawancara boleh menyimpulkan dulu, yang dalam hal ini berarti responden “tidak setuju” dan pewawancara melakukan konfirmasi sebagai berikut, “berati ibu/bapak tidak setuju dengan pernyataan, kebanyakan orang di desa ini dapat di percaya?”
Dalam melakukan wawancara, maka pewawancara perlu memperhatikan catatan berikut ini, yaitu :
1. pewawancara tidak diperbolehkan memberi contoh, jika responden belum paham hanya dibolehkan membaca kembali sebanyak 2 kali
2. MSP05[A-F] : Jika sudah dibacakan secara lengkap sebanyak 2 kali responden tetap TIDAK TAHU maka dilingkari 6.
3. Jika responden menjawab ada yang bisa dipercaya, ada yang tidak berarti responden Netral
c. Pertanyaan MSP06 Tujuan
Pertanyaan ini ingin melihat perubahan tingkat kepercayaan antar warga desa dan kepercayaan terhadap pemerintah selama 5 tahun terakhir membaik, memburuk atau sama saja
Cara menanyakan
Bacakan pertanyaan seperti tertera dalam kuesioner dan pilihan jawabannya. Setelah satu jawaban dibacakan, ketika menyebutkan pilihan kedua pewawancara perlu menyebutkan kembali referensi waktu pertanyaan yaitu lima tahun terakhir untuk mengingatkan responden.
d. Pertanyaan MSP07a- MSP07b Tujuan
Untuk mengetahui kesulitan yang dialami oleh responden atau ART lain dalam mendapatkan kesempatan memperoleh pelayanan pendidikan, kesehatan, air bersih dan apa yang menyebabkan kesulitan tersebut.
Cara Menanyakan
Bacakan pertanyaan untuk setiap jenis pelayanan, jika MSP07a dijawab “ya” maka tanyakan MSP07b, pewawancara tidak diperbolehkan membacakan pilihan jawaban tapi motivasi responden setelah jawaban pertama untuk berpikir alasan lain, sampai 2 kali, catat sampai maksimum 3 alasan; jika jawaban MSP07a “tidak” maka tanyakan ke baris selanjutnya. Apabila diperlukan untuk mencatatkan apa yang disebutkan responden terlebih dahulu sebelum melakukan pengkodean. Pewawancara diperkenan untuk menuliskan jawaban responden pada margin seperti dituliskan dibawah kolom MSP07x atau MSP07a.
Probing
a. Apabila responden sangat cepat menjawab MSP07a dengan jawaban 2 “tidak” atau
tampak kebingungan ketika ditanyakan pertanyaan ini, maka pewawancara
diperkenankan memprobing dengan menjelaskan apa yang dimaksud dengan “kesulitan” seperti ini (1) yang paling sederhana mengganti kata “kesulitan” dengan kata “masalah”; (2) menjelaskan dalam kalimat yang lebih panjang pengertian dari “kesulitan” seperti berikut ini “pada saat memerlukan pelayanan pendidikan/pelayanan kesehatan/air bersih” Ibu/bapak dan anggota rumah tangga lain tidak bisa mendapatkannya”; (3) untuk baris pendidikan kata kesulitan bisa diganti dengan “anak-anak rumah tangga tidak bisa bersekolah, padahal ingin bersekolah”, sedangkan pada baris kesehatan bisa diganti dengan “tidak mampu pergi ke fasilitas kesehatan pada saat sakit”.
b. Kadang kala ada responden yang menjawab “ART tidak ada yang sekolah lagi atau ART
tidak pernah berobat ke fasilitas kesehatan”. Untuk kasus seperti ini, pewawancara boleh melakukan probing dengan cara mengandaikan “seandainnya ada ART yang sekolah/sakit, apakah kesulitan mendapatkan kesempatan memperoleh pelayanan [pendidikan/kesehatan]?
Catatan untuk pertanyaan MSP07b ini, yaitu :
Opsi J. KETERSEDIAAN PELAYANAN contohnya : alat tidak cukup, dokter jarang datang, dll.
kesempatan memperoleh pelayanan pendidikan, dimasukkan di option lainnya [N atau O]