• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dalam menjalankan suatu bisnis perusahaan membutuhkan berbagai sumber

daya, seperti modal, material dan mesin. Perusahaan juga membutuhkan sumber

daya manusia, yaitu para karyawan. Sumber daya manusialah yang paling penting

dan sangat menentukan, karena tanpa sumber daya manusia yang bagus maka

perusahaan itu tidak akan berjalan dengan baik pula. Karyawan merupakan

sumber daya yang penting bagi perusahaan, karena memiliki akal, bakat, tenaga,

keinginan, pengetahuan, perasaan, dan kreatifitas yang sangat dibutuhkan oleh

perusahaan untuk mencapai visi dan misi perusahaan.

Peranan sumber daya manusia dalam proses produksi banyak

diperbincangkan, sehingga berbagai cara diusahakan untuk mengembangkan kerja

dan meningkatkan taraf hidup manusia. Peranan manajemen perusahaan dalam

mengarahkan, membimbing serta menciptakan iklim industri yang sehat kepada

perusahaan adalah untuk menciptakan struktur ekonomi yang lebih kuat dan

seimbang. Hal ini sejalan dengan pengertian manajemen personalia itu sendiri

yaitu seni dan ilmu memperoleh, memajukan dan memanfaatkan tenaga kerja

sedemikian rupa sehingga tujuan organisasi dapat direalisir secara berdaya guna

dan berhasil guna dan adanya kegairahan kerja dari para tenaga kerja (Manullang,

Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi canggih serta

munculnya inovasi-inovasi baru dibidang teknik produksi, telah mendorong

perusahaan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sumber daya

manusianya, agar dapat menghasilkan produk yang berkualitas tinggi .

Perusahaan berupaya untuk meningkatkan Kinerja seluruh karyawannya

agar mampu bersaing dengan perusahaan lain karena dapat menghasilkan suatu

barang atau jasa dengan cara yang lebih efisiensi. Kinerja merupakan tingkat

keberhasilan seseorang secara keseluruhan dalam periode tertentu didalam

melaksanakan tugas dibanding dengan berbagai kemungkinan seperti standart

hasil kerja, target, sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan

telah disepakati bersama.

Pentingnya Kinerja bagi perusahaan adalah memberikan citra yang positif

kepada perusahaan. Sehingga, perusahaan dianggap kompetitif dan memberikan

rasa optimis dalam melaksanakan terobosan-terobosan pengembangan

perusahaan, baik untuk marger, ekspansi, maupun mengakuisis perusahaan lain.

Sedangkan pentingnya Kinerja bagi karyawan adalah dengan tercapainya target

Kinerja yang di tentukan oleh perusahaan karyawan akan mendapat timbal balik

dari perusaaan seperti pemberian kompensasi dan pemberian promosi kerja bagi

karyawan yang berprestasi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi Kinerja keryawan sangat besar dalam

menentukan berkembangnya Kinerja karyawan dengan baik, sehingga dapat

dipengaruhi oleh berbagai faktor yang dikemukakan oleh Pasolong (2008:186)

diantaranya Motivasi dan keamanan.

Setiap kegiatan yang dilakukan oleh seseorang didorong oleh suatu

kekuatan dalam diri orang tersebut, kekuatan pendorong inilah yang disebut

Motivasi. Motivasi karyawan dalam suatu organisasi dapat dianggap sederhana

dan dapat pula menjadi masalah yang kompleks, karena pada dasarnya manusia

mudah untuk diMotivasi dengan memberikan apa yang menjadi keinginannya.

Masalah Motivasi dapat menjadi sulit dalam menentukan imbalan dimana apa

yang dianggap penting bagi seseorang karena sesuatu yang penting bagi seseorang

belum tentu penting bagi orang lain.

Bila seseorang termotivasi, ia akan berusaha berbuat sekuat tenaga untuk

mewujudkan apa yang diinginkannya. Namun belum tentu upaya yang keras itu

akan menghasilkan produktivitas yang diharapkan, apabila tidak disalurkan dalam

arah yang dikehendaki organisasi.

Unsur kebutuhan berarti suatu keadaan internal yang menyebabkan hasil-

hasil tertentu tampak menarik. Suatu kebutuhan yang tidak terpuaskan akan

menciptakan tegangan yang merangsang dorongan-dorongan di dalam diri

individu. Dorongan ini menimbulkan suatu perilaku pencarian untuk menemukan

tujuan-tujuan tertentu yang apabila tercapai akan memenuhi kebutuhan itu dan

mendorong ke pengurangan tegangan.

Menurut Luthans (2006;270) Motivasi adalah proses sebagai langkah awal

seseorang melakukan tindakan akibat kekurangan secara fisik dan psikis atau

tertentu. Apabila nilai ini tidak terjadi, maka akan terwakili individu-individu

yang mengeluarkan tingkat biaya tinggi, yang sebenarnya berlawanan dengan

kepentingan organisasi. Rendahnya Kinerja karyawan dan Motivasi karyawan

yang dihadapi sebenarnya merupakan permasalahan klasik namun selalu update

untuk didiskusikan.

Keselamatan dan kesehan kerja juga berkaitan dengan Motivasi serta

Kinerja karyawan, dengan menjamin Keselamatan dan Kesehatan kerja dapat

menumbuhkan semangat kerja pada karyawan. Mangkunegara menyatakan

(2002:162), “Selain bertujuan untuk menghindari kecelakaan dalam proses

produksi perusahaan, Keselamatan dan Kesehatan kerja juga bertujuan untuk

meningkatkan kegairahan, keserasian kerja dan pertisipasi kerja karyawan”.

Keselamatan dan Kesehatan kerja merupakan hal yang penting bagi

perusahaan, karena dampaknya tidak hanya merugikan karyawan, tetapi juga

perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung. Perusahaan yang baik

adalah perusahaan yang benar-benar menjaga Keselamatan dan Kesehatan

karyawannya dengan membuat aturan tentang Keselamatan dan Kesehatan kerja

yang dilaksanakan oleh seluruh karyawan dan pimpinan perusahaan. Selain itu,

dalam mewujudkan usaha-usaha meningkatkan Keselamatan dan Kesehatan kerja

karyawan, pemberian sarana dan fasilitas pendukung sangatlah diperlukan.

Dengan memberikan perlindungan bagi para karyawan, karyawan dapat terhindar

dari bahaya yang dapat ditimbulkan dari kegiatan operasional perusahaan.

Keselamatan dan Kesehatan kerja para karyawan secara langsung memberikan

tertekan dengan kondisi atau keadaan di sekitarnya dan dapat meningkatkan

Motivasi sehingga pada nantinya dapat menghasilkan Kinerja yang diharapkan

oleh perusahaan.

Keselamatan dan Kesehatan kerja merupakan Hak Asasi Manusia (HAM).

Untuk itu, kesadararan mengenai pentingnya K3 harus selalu digugah, diingatkan,

serta dibudidayakan di kalangan para pekerja. Pemahaman dan pelaksanaan K3

diperusahaan sangat diperlukan, terutama dalam perbaikan syarat-syarat kerja. Hal

ini berkaitan dengan masalah perlindungan tenaga kerja terhadap kecelakaan

kerja, guna meminimalisir kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja, perlu

pemahaman dan pelaksanaan K3 secara baik dan benar.

Pemerintah sudah lama merasakan perlunya melaksanakan usaha-usaha

perlindungan Keselamatan dan Kesehatan kerja karyawan. Kebijaksanaan

Keselamatan dan Kesehatan kerja sangat diperlukan sebagaimana ditegaskan

dalam Tap MPR No. 11/MPR/1993 yang menyatakan bahwa : Perlindungan

tenaga kerja meliputi hak berserikat dan berunding bersama, Keselamatan dan

Kesehatan kerja, jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematian dan syarat-

syarat kerja lainnya, perlu dikembangkan secara terpadu dan bertahap dengan

mempertimbangkan dampak ekonomi dan moneter, kesiapan sektor terkait,

kondisi pemberian lapangan kerja dan kemampuan tenaga kerja. Dalam Undang-

Undang Dasar 1945 pasal 27 ayat (2) menetapkan bahwa “Setiapwarga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”.

PT.Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI), sebagai perusahaan minuman

produkproduk berlisensi dari The Coca-Cola Company. Perusahaan dalam proses

produksinya menggunakan beberapa mesin dan peralatan. Mesin dan peralatan

yang digunakan kemungkinan besar dapat menyebabkan kecelakaan bagi pekerja

apabila tidak digunakan secara tepat yang dapat mempengaruhi Kinerja

karyawannya. Kecelakaan kerja berhubungan dengan hubungan kerja

diperusahaan. Hubungan kerja disini dimaksudkan adalah kecelakaan kerja yang

terjadidikarenakan oleh pekerja pada waktu melaksanakan pekerjaan. Ada banyak

faktordalam melakukan hubungannya dengan pekerjaan yang dapat

mendatangkankecelakaan bagi pekerja selain mesin dan peralatan yang

digunakan, antara lainbahan dan cara pengolahan, keadaan tempat kerja, dan

lingkungan serta caramelakukan pekerjaan tersebut.

Tabel 1.1

Data Kecelakaan Kerja

PT.Coca-Cola Amatil Indonesia(CCAI) Unit Medan

Tahun Jumlah Kecelakaan Kerja

2009 4 2010 2 2011 2 2012 1 2013 0 Jumlah 9

Tabel 1.1 menunjukkan bahwa program Kesehatan dan Keselamatan kerja

yang ada di PT Coca-ColaAmatil Indonesia (CCAI) sudah berjalan baik, terlihat

adanya penurunan angka kecelakaan kerja dari tahun 2009 sampai tahun 2013.

Pada tahun 2009 yang terjadi sebanyak 4 orang karyawan mengalami kecelakaan

kerja ringan, seperti terkena pecahan beling kaca dari botol, terluka akibat

peralatan produksi yang ada. Dan pada tahun-tahun seterusnya kecelakaan mulai

berkurang, pada tahun 2010 sebanyak 2 orang, pada tahun 2011sebanyak 1

orangdan pada tahun 2013 tidak pernah terjadi kecelakaan kerja ringan

Tabel 1.2

Anggaran Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja PT.Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) Unit Medan

No Biaya-Biaya Periode

2009 (Rp) 2010 (Rp) 2011 (Rp) 2012 (Rp) 2013(Rp)

1 Alat Pelindung Diri 107.021.860 127.891.123 151.130.075 174.009.118 195.349.907

2 Alat Pemadam Kebakaran 28.236.340 33.714.190 40.254.743 48.064.163 57.388.611 3 P3K 24.979.020 29.874.908 35.730.390 42.733.546 51.109.321 4 Pembinaan K3L 124.859.020 149.206.529 178.301.802 213.070.653 254.619.431 5 Pengelolaan Lingkungan 53.510.820 63.998.941 76.542.733 91.545.109 109.487.950 6 Safety Audit 17.741.680 21.219.049 25.377.983 30.352.068 36.301.073 Total 356.348.740 425.904.739 507.337.725 599.774.658 704.255.403 % Perubahan total 19,52% 19,12% 18,22% 17,42%

Sumber : PT.Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI), Jalan Medan Belawan Km14 Martubung Medan

Tabel 1.2 menunjukkan adanya penurunan persentasi anggaran dari tahun

ketahun. Hal ini terjadi karena PT. Coca-Cola Amatil Indonesia Medan ingin

mengurangi anggaran dan juga perusahaan melihat laporan kecelakaan yang terus

menurun.

Akan tetapi perusahaan juga harus mengerti Keselamatan dan kesehan kerja

juga berkaitan dengan Motivasi serta Kinerja karyawan, dengan menjamin dan

semangat kerja pada karyawan. Mangkunegara menyatakan (2002:162) “Selain bertujuan untuk menghindari kecelakaan dalam proses produksi perusahaan,

Keselamatan dan Kesehatan kerja juga bertujuan untuk meningkatkan kegairahan,

keserasian kerja dan pertisipasi kerja karyawan”.

Dengan memberikan perlindungan bagi para karyawan, karyawan dapat

terhindar dari bahaya yang dapat ditimbulkan dari kegiatan operasional

perusahaan. Keselamatan dan Kesehatan kerja para karyawan secara langsung

memberikan perasaan yang aman.

Untuk mengetahui sejauh mana Kinerja karyawan pada PT. Coca-

ColaAmatil Indonesia Medan, maka dapat dilihat dari tingkat keberhasilan

perusahaan dalam mengelola sumber daya yang perusahaan miliki, dalam hal ini

sumber daya manusia khususnya karena Kinerja yang dicapai sumber daya

manusia atau karyawan pada akhirnya akan memberikan kontribusi yang besar

terhadap Kinerja perusahaan.

Tabel 1.3

Jumlah Penjualan dan Laba Bersih

PT.Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) Unit Medan

Tahun Penjualan (Rp) % Perubahan

penjualan Laba Bersih (Rp)

% Perubahan Laba Bersih 2009 171.476.914.000 - 4.882.336.000 - 2010 208.910.324.000 21,83% 5.875.968.000 20,35% 2011 258.282.749.000 23,63% 7.182.431.000 22,23% 2012 311.492.422.000 20,60% 8.571.174.000 19,34% 2013 374.575.342.000 20,25% 10.311.592.000 20,31%

Sumber : Annual Report 2013 PT.Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) Unit Medan (Data diolah)

Kinerja perusahaan salah satunya dapat di lihat dengan informasi

penjualan dan laba yang diperoleh Luis dan Prima (2009;48) . Pada Tabel 1.2

dapat dilihat dari tahun 2009-2011 Kinerja perusahaan meningkat dilihat dari

penjualan dan laba bersih yang meningkat dari tahun ketahun. Namun pada tahun

2012 tejadi penurunan persentasi penjualan an laba bersih hal ini disebabkan

banyak konsumen yang khawatir tentang isu-isu Kesehatan dan terus munculnya

produk minuman lain seperti Jus, teh, air mineral, dan minuman non karbonasi

lainnya sehingga Coca-cola juga ikut serta memproduksi produk-produk tersebut.

Permasalahannya karena produk-produk tersebut merupakan termasuk produk

baru bagi perusahaan maka perusahaan butuhkan biaya iklan yang tinggi sehingga

mengakibatkan laba perusahaan ikut alami tekanan.

Tabel 1.4

Laporan Tingkat Kehadiran Karyawan PT.Coca-Cola Amatil Indonesia(CCAI) Unit Medan

Tahun 2009-2014

Tahun Kehadiran Tidak hadir tanpa

keteranagn Cuti Sakit 2009 94% 1% 3% 2% 2010 95% 1% 2% 2% 2011 96% 1% 3% 1% 2012 95% 1% 3% 1% 2013 96% 1% 1% 2%

Martubung Medan

Tabel 1.3 menunjukkan tingkat ketidakhadiran tanpa keterangan karyawan

tidak terjadi peningkatan, hal ini dikarenakan perusahaan akan langsung

memberikan surat peringatan kepada karyawan yang tidak hadir tanpa adanya

keterangan. Tujuan dari peringatan ini diharapkan dapat meningkatkan

kedisiplinan para karyawan dan juga memberikan efek jera bagi karywan yang

sering bolos kerja tanpa keterangan pada PT Coca-ColaAmatil Indonesia (CCAI)

Unit Medan.

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut

dalam bentuk skripsi yang berjudul“Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Coca-ColaAmatil Indonesia (CCAI) Unit

Medan dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening”.

Dokumen terkait