• Tidak ada hasil yang ditemukan

Latar Belakang Penulisan Kitab Tarbiyatul Aulad Fil Islam

BAB II BIOGRAFI NASKAH

A. Latar Belakang Penulisan Kitab Tarbiyatul Aulad Fil Islam

Diskursus tentang dunia pendidikan merupakan suatu wacana yang paling fundamental dalam peradaban umat manusia. Pendidikan merupakan suatu upaya untuk mengantarkan anak didik menuju pada kedewasaan melalui proses pendidikan kognitif ( Transfer of knowledge ) dan pendidikan nilai (

Transfer of Values ). Dalam hal ini definisi Pendidikan terus dicanangkan guna mendorong pendidikan yang dapat menjawab tantangan perubahan zaman.

Pendidikan menurut Armai Arief merupakan terjemah dari bahasa yunani paedagogie yang berarti “pendidikan” dan pedagogia yang berarti “pergaulan dengan anak-anak”. Orang yang membimbing disebut sebagai

paedagogos. Pendidikan diartikan sebagai usaha yang dilakukan orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk membimbing perkembangan jasmani dan rohani kearah kedewasaan. Atau dengan istilah lain bahwa pendidikan merupakan bimbingan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa kepada anak-anak dalam pertumbuhan baik jasmani maupun rohani agar berguna bagi diri sendiri dan masyarakat. (Armai Arief : 16 )

Arti Pendidikan yakni proses pengupayaan memanusiakan manusia. Dalam Islam manusia dijadikan Khalifah atau wakil Allah dimuka bumi untuk mengatur pelestarian dan pengembangan Alam semesta diatas ketentua yang ditetapkan Allah dalam Al-Qur‟an sebagai Sunatullah. Peradaban sejatinya

harus bertumpu pada kebenaran dan keadilan. Belawanan dengan kebatilan dan kedzaliman, sehingga tidak mungkin teradi exploitasi manusia terhadap manusia.( Muhammad As Said :10)

Pendidikan dalam prespektif Islam mempunyai wadah strategis pada wadah yang spesial dan dijunjung tinggi. Karena subtansi dalam pendidikan Islam yakni lebih represenatif dalam aspek perbaikan mental peserta didik yang akan terwujud dalam amal perbuatan. Maka pendidikan Islam ialah pendidikan individu dan masyarakat. Semua orang dikenai kewajiban dalam mendidik dari mulai para Rosul kemudian para ulama‟. Pandailah sebagai penerus tugas dan kewajiban mereka. (Zakiah Darajat,202 : 20).

Pendidikan Sosial mengarah pada pentingnya memberikan pelajaran pada anak tentang perilaku sosial yang berlandaskan ketakwaan, persaudaraan, mengutamakan orang lain, berprilaku adil, menjaga hak orang lain baik hak orang tua, kerabat, guru dan teman. Pentingnya mempunyai adab dalam pergaulan sehari-hari anak yaitu adab yang mengarah pada etika akhlakul karimah sebagaimana yang dicontohkan Nabi, perilaku sosial tersebut akan mampu menjadikan siswa menjadi manusia utama yang mempunyai jiwa ketakwaan dan kepekaan sosial yang tinggi berdasarkan ajaran Islam dan setiap kehidupannya dihiasi jiwa yang akhlakul karimah.

Tujuan pendidikan tersebut mempunyai perbedaan pada setiap tingkah umur, kecerdasan, situasi dan kondisi, dengan kerangka yang sama. Cara yang paling efektif dan efIsien dalam mencapai tujuan pendidikan ialah pengajaran. Karena pengajaran identik dengan pendididkan. Pengajaran merupakan sebuah poros membuat jadi terpelajar (tahu, mengerti dan menguasai) sedangkan

pendidikan merupakan membuat orang menjadi terdidik (mempribadi menjadi kebiasaan), maka pengajaran menjadi sangat penting dalam kependidikan.

Tujuan secara umum dalam pandangan Dr.Zakiah Darajat yakni berupa

Insan Kamil dengan pola takwa dapat mengalami perubahan naik turun, bertambah dan berkurang dalam perjalanan seseorang. Tujuan akhir pendidikan Islam dapat dipahami dalam firman Allah :

ْمُتْوَأَو َّلَِإ َّهُتىُمَت َلََو ِهِتاَقُت َّقَح َ َّاللَّ اىُقَّتا اىُىَمآ َهيِذَّلا اَهُّيَأ اَي

َنىُمِلْسُم

Artinya : “wahai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kamu kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa. Dan janganlah kamu mati kecuali dengan keadaan muslim (menurut ajaran islam)‟‟ (Q.S 3 Ali Imron 102 )

Allah berfirman dalam (Q.S Al-Azhab : 21) :

ْ دَقَل

ْ

َْ هاللَّْو ُج رَيْ َىاَكْ يَوِلٌْةٌََس َحٌْةَو سُأِْ هاللَِّْلوُسَرْيِفْ نُكَلْ َىاَك

ا ًريِثَكَْ هاللََّْرَكَذَوَْرِخ لْاَْم وَي لاَو

Artinya :“Sesungguhnya sudah ada pada diri Rosul itu suri tauladan yang baik bagimu yakni orang-orang yang mengharap Rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.”(Al-Ahzab:21).

Pendidikan Islam menitikberatkan pada penanaman akhlak dan sikap sosial yang mempunyai budi pekerti. Akhlak yang baik menjadi pondasi dasar dalam proses pendidikan. Karena, akhlak merupakan sikap psikis yang harus dikedepankan guna suksesi pendidikan. Maka dengan berpondasi sosial etika yang baik tumbuhlah generasi yang dididik yang luhur demi terwujudnya idealisasi kependidikan.

Seiring bergulirnya arus modernisasi dan globalisasi yang penuh tantangan multidimensi. Era Globalisasi ditandai dengan adanya persaingan ekonomi yang hebat, Dengan adanya revolusi teknologi informasi, teknologi hasilkan barang- , dan teknologi industri. Masing-masing menampilkan keunggulan sendiri-sendiri. Amerika mempunyai produk teknologi yaitu teknologi dengan barang-barang baru dengan tingkat teknologi yang tinggi. Jerman mempunyai unggulan proses teknologi yaitu teknologi yang menghasilkan inovasi baru. Kompetisi ekonomi pada era pasar bebas juga ditandai dengan adanya perjalanan lalu lintas jasa, barang, modal, serta tenaga kerja yang terus berlangsung secara bebas dan ada tuntutan teknologi produk yang makin lama makin tinggi sehingga, makin tinggi pula tingkat pendidikan yang dituntut dari para pekerjanya. Kondisi kemajuan teknologi informasi dan teknologi berlangsung dengan cepat dan ketat di era Globalisai menuntut setiap negara untuk berbenah diri dalam menghadapi persaingan tersebut. Bangsa yang dapat membenahi dengan meningkatkan sumber daya manusianya. Maka, akan dapat bersaing dalam kompetisi tersebut. Pendidikan dalam kancah globalisasi diharapkan mempunyai Aikon, dengan mendidik dan menghasilkan para siswa yang berdaya saing tinggi (qualifed) atau mengalami

kemunduran dalam era Globalisasi. Dengan demikian era Globalisasi adalah tantangan besar bagi dunia Pendidikan.

Studi ini dilatarbelakangi oleh keadaan faktual tentang keadaan sosial dan masyarakat di era globalisasi ini. Dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan, utamanya di bidang teknologi dan komunikasi, membuat kehidupan manusia menjadi serba mudah. di sisi lain, pengaruh Globalisasi dengan ditandai keterbukaan media informasi semakin membanjiri anak-anak. Mereka menghabiskan waktu berjam-jam dengan bermain di depan komputer, melihat televisi, bermain game, internet, mendengarkan musik, dan lain sebagainya. Akibatnya anak menjadi kurang bersosialisasi dengan lingkungannya. Bahkan tidak jarang mereka tidak mengenal tetangganya. Karena waktu mereka habis di sekolah, banyak tugas dan kegiatan yang dilakukan, dan menghabiskan waktu berjam-jam di depan komputer. Baik untuk melaksanakan tugas maupun bermain game. Jarang kita temui keadaan seperti waktu kita kecil. Waktu bermain bersama dengan teman sebaya adalah hal yang menyenangkan.

Dampak negatif dilihat dari prespektif sosial dari dampak Globalisasi yang paling dominan adalah meleburnya etika sosial sosial masyarakat. Dengan demikian tersebut yang paling penting untuk digaris bawahi. Tatanan sosial masyarakat akan mengalami degradasi apabila tidak ada langkah-langkah prefentif. Realitas sosial di masyarakat dampak negatif dari globalisasi sangat menggena di tengah-tengah masyarakat. Karena mudahnya komunikasi dan kemajuan dalam teknologi kumikasi antar sesama akan menjadi mudah akan tetapi banyak dari segi pendidikan soasialnya yang

tergeser seperti menghargai nilai-nilai keluhuran, ramah-tamah dan hukum Normatif.

Kata pendidikan jika dikaitkan dengan kata sosial dan anak, maka dapat diartikan bahwa pendidikan sosial anak adalah usaha sadar, terencana, sistematis, berlangsung secara terus-menerus, untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, Bangsa, dan Negara.

Pendidikan sosial adalah usaha mempengaruhi yang dilakukan dengan sadar, sengaja dan sistematis agar individu dapat membiasakan diri dalam mengembangkan dan diri dalam mengembangkan dan mengamalkan sikap-sikap dan perilaku sosial dengan baik dan mulia dalam lingkungan masyarakat sesuai dengan hak dan kewajibannya sebagai anggota masyarakat dan sebagai warga negara.

Adapun tujuan pendidikan sosial, menurut tugas dan fungsi manusia secara filosofis, bisa dibedakan sebagai berikut :

1. Tujuan individual yang menyangkut individu, melalui proses belajar atau pembelajaran dengan tujuan mempersiapkan dirinya dalam kehidupan. 2. Tujuan sosial yang berhubungan dengan kehidupan masyarakat sebagai

keseluruhan, dan dengan tingkah laku masyarakat umumnya serta perubahan-perubahan yang diinginkan pada pertumbuhan pribadi, pengalaman, dan kemajuan hidupnya.

3. Tujuan profesional yang menyangkut pengajaran, seni dan profesi serta sebagai suatu kegiatan dalam masyarakat.

Dengan demikian tujuan pendidikan sosial adalah mempersiapkan peserta didik menjadi manusia yang sempurna akal budinya dalam kehidupan individu dan kehidupan kemasyarakatannya. Faktor-faktor yang memengaruhi merosotnya dalam dunia kependidikan tersebut, peneliti mempunyai pendapat bahwa dengan serangkaian latar belakang perkembangan zaman dan faktor-faktor yang lain pasti, pola tingkah laku pada anak pasti akan mengalami dampat dari hal tersebut. Profil lingkungan juga sangat berpengaruh terhadap perkembangan diri maupun psikis anak didik. Maka, sangat perlu untuk mencari formulasi preventif bagi perkembangan anak dalam menangkal perkembangan zaman. Dalam Islam sudah jelas disebutkan dalam bagaiman mendidik anak dalam menghadapi perkembangan zaman. Peserta didik diharapkan mampu mengaktualisasikan dalam ranah praktek Nilai-Nilai keluhuran yang ada pada saat proses belajar. Maka peneliti menyandingkan problema tersebut dengan hasil Itihad atau pemikiran Dr. Abdullah Nasih Ulwan dalam kitab Trbiyatul Aulad Fil Islam ( pendidian anak dalam Islam ) dengan harapan peneliti mampu memberikan sedikit solusi bagi masyarakat luas terutama bagi para Muallim atau pendidik demi kemaslahatan bersama. Maka sebagaimana diatas penulis mengajukan judul “PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KITAB TARBIYATUL AULAD FIL ISLAM KARYA Dr. ABDULLAH NASIH

„ULWAN”

Sesuai dengan judul skripsi di atas, maka terdapat analisis mendalam tentang tanggung jawab pendidikan sosial dalam kitab Tarbiyatul Aulad Fiil Islami karya Abdullah Nasih „Ulwan. Adapun masalah tersebut dapat dirumusan sebagai berikut :

1. Bagaimana Pendidikan Sosial dalam Kitab Tarbiyatul Aulad Fil Islam Karya Dr. Abd ullah Nasih Ulwan ?

2. Bagaimana Relevansi Pendidikan Sosial dalam Kitab Tarbiyatul Aulad Fil Islam Karya Dr. Abdullah Nasih „Ulwan terhadap Pendidikan di Indonesia saat ini ?

C.TUJUAN PENELITIAN

Sejalan dengan rumusan masalah di atas maka tujuan yang ingin dicapai dalam kajian pemikiran ini adalah :

1. Untuk mengetahui Pendidikan Sosial dalam Kitab Tarbiyatul Aulad Fil Islam Karya Dr. Abdullah Nasih „Ulwan.

2. Untuk mengetahui Relevansi Pendidikan Sosial dalam Kitab Tarbiyatul Aulad Fil Islam Karya Dr. Abdullah Nasih „Ulwan terhadap Pendidikan di Indonesia.

D. KEGUNAAN PENELITIAN

Teoritis ini diharapkan mampu memeberi tawaran sumbangan paradigma kontruktif bagi perkembangan pendidikan Indonesia. Diantara kegunaan secara teoritis diantaranya :

a. Memeberikan torehan sedikit bagi pelaku dan obyek dalam kependidikan yang berdasaran Nafs Islam dan juga berdasarkan Kaidah luhur islam yang menuntut ke Jalan yang benar berlandaskan kebenaran yang sudah termaktub dalam Al-Quran maupun Hadist. b. Serta diharapan mampu memeberikan konsep pendidikan islam dalam

mendidik Anak dalam mengembangan dan membentu potensi Intelektual, emosional, spiritual, akhlak dan moral secara Kaffah. 2. Praktis

Ditinjau dari prespektif praktis tujuan dari analisis pemikiran ini dianaranya a. Untuk mengetahui dan mengemukakan sebuah pola pendidikan Anak prespektif Islam sebagai pengembangan diri manusia dalam membentuk Insan Kamil menurut Islam dengan tujuan tidak lain yakni mencari Ridho-Nya dan memahami berbagai macam ciptaanya.

Dengan demikian tersebut menjadi kerangka acuan dalam pencarian kata Ideal dalam mendidik Anak secara Islami. Guna pembentukan dan pengembangan sumberdaya manusia yang tertera dalam Kitab Tarbiyatul Aulad Fil Islam karangan Dr. Abdullah Nasih „Ulwan, karena sangat perlu kajian mendalam dan dapat menjadi tawaran dalam kependidian di Indonesia.

E.KAJIAN PUSTAKA

1. Pendidikan sosial a. Pendidikan

Pendidikan adalah terjemah dari bahasa yunani Pedagogie yang berarti”pendidikan” dan pedagogia ialah pergaulan dengan anak-anak. Sedangkan orang yang tugasnya membimbing atau mendidik dalam pertumbuhanya disebut dengan pedagogos. Berpijak dari definisi di atas pendididkan bisa diartikan sebagai usaha yang dilakukan oleh orang dewasa dalam pergaulan dengan membimbing atau mendidik perkembangan jasmani dan rohaninya ke arah yang lebih dewasa. Atau dengan kata lain pendidikan ialah bimbingan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa kepada anak-anak dalam pertumbuhan, baik jasmani maupun rohani agar berguna bagi diri sendiri dan masyarakat. Banyak juga devinisi mengenai pendidikan seperti halnya diutarakan John Dewey mengartikan pendidikan sebagai organisasi pengalaman hidup sementar itu komisi Nasional Pendidikan mengemukakan bahwa pendidikan adalah usaha nyata menyeluruh yang setiap program dan kegiatanya selalu terkait dengan tujuan akhir pendidikan.(Arief, 2005 : 15)

Jadi pendidikan merupakan upaya sadar terencana untuk mendidik, membimbing dan memberi tauladan baik kepada peserta didik ke arah pendewasaan dan kearah perubahan kecerdasan intelektual, spiritual dan emosional. Proses pendewasaan anak perlu di

kawal dengan baik melalui pendidikan. Sejatinya anak-anak sebagai penerus dan sebagai tumpuan besar bagi Bangsa dan Negara.

b. Sosial

Kata Sosial memiliki makna suatu kumpulan dari individu-iindividu yang saling berinteraksi sehingga menumbuhkan perasaan bersama. Perbedaan dari suatu pelapisan sosial ini akan terlihat jika dibandingkan dengan kesamaan derajat. Maka apabila dipadukan antara pendidikan dengan sosial maka hemat peneliti akan muncul definisi sebuah prosesi sadar dan terencana untuk mengarahkan, membimbing dan membina peserta didik dengan tidak melepaskan peranan kumpulan maupun individu-individu dalam merealisasikan proses pembelajaran. Bisa kita ambil sebuah contoh yakni peran aktif antara pendidik dan peserta didik dalam sebuah proses belajar mengajar.

Jadi yang dimaksud pendidikan sosial yakni pendidikan usaha mempengaruhi yang dilakukan dengan sadar, sengaja dan sistematis agar individu dapat membiasakan diri dalam mengembangkan dan diri dalam mengembangkan dan mengamalkan sikap-sikap dan perilaku sosial dengan baik dan mulia dalam lingkungan masyarakat sesuai dengan hak dan kewajibannya sebagai anggota masyarakat dan sebagai warga negara.

Secara Terminologis Tarbiyatul Aulad Fil Islam yakni kitab yang menerangkan tentang metode-metode dalam menidik anak. Pada hakikatnya pendidikan anak adalah bagian dari pendidikan individu yang di dalam Agama Islam berupaya mempersiapkanya dan membentuknya agar menjadi anggota masyarakat yang bermanfaat dan manusia yang shalih dalam berkehidupan. Karena pendidikan anak diarahkan dengan baik pada dasarnya adalah sebuah pondasi yang kokoh dalam menyiapkan individu yang salih dan siap memikul tanggung jawab dan beban hidup. Dengan segala rahmat yang diberikan Allah SWT untuk mengkaji kitab Tarbiyatul Aulad Fil Islam, maka akan dipaparkan tentang keistimewaan perundang undangan Islam, yakni Universal ajaran Islam. Keuniversalan yang sempurna mencakup semuanya yang menuntun kebenaran di dunia dan di akhirat.

3. Abdullah Nasih Ulwan

Dr. Abdullah Nasih Ulwan adalah seorang Ulama‟, faqih, da‟i, dan pendidik. Beliau dilahirkan di Desa Qadhi Askar di Kota Halab, Suriah pada tahun 1347 H/1928 M, di sebuah keluarga yang taat dalam beragama, yang sudah terkenal dengan ketakwaan dan kealimannya. Nasabnya sampai kepada Al-Husain bin Ali bin Thalib.

Beliau menamatkan sekolah dasarnya di Desanya. Setelah lulus sekolah dasar, ayahnya menyekolahkannya ke sekolah khusruwiyah untuk belajar ilmu-ilmu Syari‟ah, pada tahun 1943 M. Ia

belajar pada guru-guru besar seperti, Syaikh Raghib Ath-Thabakah, Ahmad Asyyama‟ dan Ahmad Izudin Al-Bayauni. Disana beliau juga bertemu dengan Dr.Mustafa As-Siba‟i.

Beliau mendapatkan Ijazah sekolah menenggah keatas pada tahun 1949 M. Lalu ia meneruskan studinya di Universitas Al-Azhar Asy-Syarif dan menyelesaikan Sarjananya di Fakultas Usuludin pada tahun 1952 M, dan menyelesaikan S-2 nya. Beliau kembali ke Halab dan bekerja sebagai pengajar materi pendidikan Islam di sekolah menegah atas di sana. Lalu ia pergi ke Yordania dan menetap disana kemudian mengajar disana. Kemudian pergi ke Arab Saudi dan bekerja sebagai penajar di Universitas Al-Malik Abdul Aziz. Disanalah beliau menyelesaikan S-3 nya dan mendapat gelar Doktor dalam bidang fikih dan dakwah. Beliau terus bekerja mengabdikan drinya sampai meninggal dunia pada hari sabtu, 5 Muharam 1398 H/29 Agustus 1987 M, di Jeddah. Jenazahnya di bawa ke Mekah lalu dikuburkan disana. Jenazahnya disholatkan setelah Asar.(Abdullah Nasih „Ulwan : 905)

F.METODE PENELITIAN

1. Pendekatan dan jenis penelitian

Menurut peneliti, penelitian ini menggunakan penelitian bersifat studi pustaka. Jenis penelitian yang digunakan adalah kepustakaan atau library research yaitu mengumpulkan data atau karya tulis ilmiah yang bertujuan

dengan objek penelitian atau pengumpulan data yang bersifat kepustakaan. Atau telaah yang untuk memecahkan suatu masalah yang pada dasarnya tertumpu pada kajian yang kritis mendalam terhadap bahan-bahan pustaka yang relevan.

2. Sumber data

a. Sumber data primer

Sumber data primer yaitu hasil-hasil penelitian atau tulisan karya peneliti atau teoritis yang orisinil. Dalam hal ini sumber data yang orisinil yaki kitab Tarbiyatul Aulad Fil Islam karangan Dr.A bdullah Nashih „Ulwan

b. Sumber data sekunder

Sumber data sekunder adalah bahan pustaka yang ditulis dan dipublkasikan seorang penulis yang tidak langsung melakukan pengamatan dan berpartisipasi dalam kenyataan yang ia deskrepsikan. Adapun data sekunder dalam penelitian ini ialah sumber-sumber penelitian yang berkaitan dengan tanggung jawab pendidikan sosial dan beberapa sumber yang mendukung penelitian

G. SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika pembahasan dalam penyusunan skripsi ini terdiri dari 5 BAB, yaitu :

BAB I : BAB I ini, berisi pendahuluan yang di dalamya akan diuraikan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, kajian pustaka, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II : BAB II, berisi biografi naskah pendidikan sosial dalam kitab

Tarbiyatul Aulad Fil Islam karya Abdullah Nasih „Ulwan.

BAB III : BAB III Berisi deskripsi pemikiran anatomi naskah pendidikan sosial dalam kitab Tarbiyatul Aulad Fil Islam karya Abdullah Nasih „Ulwan.

BAB IV : BAB IV Pembahasan berisi tentang pendidikan sosial dalam kitab

Tarbiyatul Aulad Fil Islam karya Abdullah Nasih „Ulwan.

BAB V : BAB V berisi penutup yang didalamnya akan di paparkan mengenai kesimpulan dan saran-saran.

BAB II

BIOGRAFI NASKAH

A. Latar Belakang Penulisan Kitab Tarbiyatul Aulad Fil Islam

Kitab Tarbiyatul Aulad Fil Islami merupakan penjelasan metode yang lengkap dan benar tentang pendidikan anak dalam Islam. Dengan Rahmat dan taufik Nya kitab Tarbiyatul Aulad Fil Islam, mempunyai keistimewaan perundangan dalam Islam yakni ajaran Universal. Universal Islam mencakup apa saja yang dapat membahagiakan manusia di dunia maupun di Akhirat. Dalam kitab ini menjelaskan agama Islam mempunyai sistem pendidikan dan metode pembinaan. Islam merupakan agama kehidupan, kemanusiaan, kesadaran, pendidikan dan pembinaan. Jika manusia mengambil undang-undanga maka, akan terciptantya masyarakat yang Ideal. Karena Islam Agama Sang pencipta alam semesta dan Risalah yang dibawa oleh Nabi.

Dokumen terkait