• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PEMBAHASAN

A. Pendidikan Sosial dalam Kitab Tarbiyatul Aulad Fil Islam

2. Bagaimana Relevansi Pendidikan Sosial dalam Kitab Tarbiyatul Aulad Fil Islam Karya Dr. Abdullah Nasih „Ulwan terhadap Pendidikan di Indonesia saat ini ?

C.TUJUAN PENELITIAN

Sejalan dengan rumusan masalah di atas maka tujuan yang ingin dicapai dalam kajian pemikiran ini adalah :

1. Untuk mengetahui Pendidikan Sosial dalam Kitab Tarbiyatul Aulad Fil Islam Karya Dr. Abdullah Nasih „Ulwan.

2. Untuk mengetahui Relevansi Pendidikan Sosial dalam Kitab Tarbiyatul Aulad Fil Islam Karya Dr. Abdullah Nasih „Ulwan terhadap Pendidikan di Indonesia.

D. KEGUNAAN PENELITIAN

Teoritis ini diharapkan mampu memeberi tawaran sumbangan paradigma kontruktif bagi perkembangan pendidikan Indonesia. Diantara kegunaan secara teoritis diantaranya :

a. Memeberikan torehan sedikit bagi pelaku dan obyek dalam kependidikan yang berdasaran Nafs Islam dan juga berdasarkan Kaidah luhur islam yang menuntut ke Jalan yang benar berlandaskan kebenaran yang sudah termaktub dalam Al-Quran maupun Hadist. b. Serta diharapan mampu memeberikan konsep pendidikan islam dalam

mendidik Anak dalam mengembangan dan membentu potensi Intelektual, emosional, spiritual, akhlak dan moral secara Kaffah. 2. Praktis

Ditinjau dari prespektif praktis tujuan dari analisis pemikiran ini dianaranya a. Untuk mengetahui dan mengemukakan sebuah pola pendidikan Anak prespektif Islam sebagai pengembangan diri manusia dalam membentuk Insan Kamil menurut Islam dengan tujuan tidak lain yakni mencari Ridho-Nya dan memahami berbagai macam ciptaanya.

Dengan demikian tersebut menjadi kerangka acuan dalam pencarian kata Ideal dalam mendidik Anak secara Islami. Guna pembentukan dan pengembangan sumberdaya manusia yang tertera dalam Kitab Tarbiyatul Aulad Fil Islam karangan Dr. Abdullah Nasih „Ulwan, karena sangat perlu kajian mendalam dan dapat menjadi tawaran dalam kependidian di Indonesia.

E.KAJIAN PUSTAKA

1. Pendidikan sosial a. Pendidikan

Pendidikan adalah terjemah dari bahasa yunani Pedagogie yang berarti”pendidikan” dan pedagogia ialah pergaulan dengan anak-anak. Sedangkan orang yang tugasnya membimbing atau mendidik dalam pertumbuhanya disebut dengan pedagogos. Berpijak dari definisi di atas pendididkan bisa diartikan sebagai usaha yang dilakukan oleh orang dewasa dalam pergaulan dengan membimbing atau mendidik perkembangan jasmani dan rohaninya ke arah yang lebih dewasa. Atau dengan kata lain pendidikan ialah bimbingan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa kepada anak-anak dalam pertumbuhan, baik jasmani maupun rohani agar berguna bagi diri sendiri dan masyarakat. Banyak juga devinisi mengenai pendidikan seperti halnya diutarakan John Dewey mengartikan pendidikan sebagai organisasi pengalaman hidup sementar itu komisi Nasional Pendidikan mengemukakan bahwa pendidikan adalah usaha nyata menyeluruh yang setiap program dan kegiatanya selalu terkait dengan tujuan akhir pendidikan.(Arief, 2005 : 15)

Jadi pendidikan merupakan upaya sadar terencana untuk mendidik, membimbing dan memberi tauladan baik kepada peserta didik ke arah pendewasaan dan kearah perubahan kecerdasan intelektual, spiritual dan emosional. Proses pendewasaan anak perlu di

kawal dengan baik melalui pendidikan. Sejatinya anak-anak sebagai penerus dan sebagai tumpuan besar bagi Bangsa dan Negara.

b. Sosial

Kata Sosial memiliki makna suatu kumpulan dari individu-iindividu yang saling berinteraksi sehingga menumbuhkan perasaan bersama. Perbedaan dari suatu pelapisan sosial ini akan terlihat jika dibandingkan dengan kesamaan derajat. Maka apabila dipadukan antara pendidikan dengan sosial maka hemat peneliti akan muncul definisi sebuah prosesi sadar dan terencana untuk mengarahkan, membimbing dan membina peserta didik dengan tidak melepaskan peranan kumpulan maupun individu-individu dalam merealisasikan proses pembelajaran. Bisa kita ambil sebuah contoh yakni peran aktif antara pendidik dan peserta didik dalam sebuah proses belajar mengajar.

Jadi yang dimaksud pendidikan sosial yakni pendidikan usaha mempengaruhi yang dilakukan dengan sadar, sengaja dan sistematis agar individu dapat membiasakan diri dalam mengembangkan dan diri dalam mengembangkan dan mengamalkan sikap-sikap dan perilaku sosial dengan baik dan mulia dalam lingkungan masyarakat sesuai dengan hak dan kewajibannya sebagai anggota masyarakat dan sebagai warga negara.

Secara Terminologis Tarbiyatul Aulad Fil Islam yakni kitab yang menerangkan tentang metode-metode dalam menidik anak. Pada hakikatnya pendidikan anak adalah bagian dari pendidikan individu yang di dalam Agama Islam berupaya mempersiapkanya dan membentuknya agar menjadi anggota masyarakat yang bermanfaat dan manusia yang shalih dalam berkehidupan. Karena pendidikan anak diarahkan dengan baik pada dasarnya adalah sebuah pondasi yang kokoh dalam menyiapkan individu yang salih dan siap memikul tanggung jawab dan beban hidup. Dengan segala rahmat yang diberikan Allah SWT untuk mengkaji kitab Tarbiyatul Aulad Fil Islam, maka akan dipaparkan tentang keistimewaan perundang undangan Islam, yakni Universal ajaran Islam. Keuniversalan yang sempurna mencakup semuanya yang menuntun kebenaran di dunia dan di akhirat.

3. Abdullah Nasih Ulwan

Dr. Abdullah Nasih Ulwan adalah seorang Ulama‟, faqih, da‟i, dan pendidik. Beliau dilahirkan di Desa Qadhi Askar di Kota Halab, Suriah pada tahun 1347 H/1928 M, di sebuah keluarga yang taat dalam beragama, yang sudah terkenal dengan ketakwaan dan kealimannya. Nasabnya sampai kepada Al-Husain bin Ali bin Thalib.

Beliau menamatkan sekolah dasarnya di Desanya. Setelah lulus sekolah dasar, ayahnya menyekolahkannya ke sekolah khusruwiyah untuk belajar ilmu-ilmu Syari‟ah, pada tahun 1943 M. Ia

belajar pada guru-guru besar seperti, Syaikh Raghib Ath-Thabakah, Ahmad Asyyama‟ dan Ahmad Izudin Al-Bayauni. Disana beliau juga bertemu dengan Dr.Mustafa As-Siba‟i.

Beliau mendapatkan Ijazah sekolah menenggah keatas pada tahun 1949 M. Lalu ia meneruskan studinya di Universitas Al-Azhar Asy-Syarif dan menyelesaikan Sarjananya di Fakultas Usuludin pada tahun 1952 M, dan menyelesaikan S-2 nya. Beliau kembali ke Halab dan bekerja sebagai pengajar materi pendidikan Islam di sekolah menegah atas di sana. Lalu ia pergi ke Yordania dan menetap disana kemudian mengajar disana. Kemudian pergi ke Arab Saudi dan bekerja sebagai penajar di Universitas Al-Malik Abdul Aziz. Disanalah beliau menyelesaikan S-3 nya dan mendapat gelar Doktor dalam bidang fikih dan dakwah. Beliau terus bekerja mengabdikan drinya sampai meninggal dunia pada hari sabtu, 5 Muharam 1398 H/29 Agustus 1987 M, di Jeddah. Jenazahnya di bawa ke Mekah lalu dikuburkan disana. Jenazahnya disholatkan setelah Asar.(Abdullah Nasih „Ulwan : 905)

F.METODE PENELITIAN

1. Pendekatan dan jenis penelitian

Menurut peneliti, penelitian ini menggunakan penelitian bersifat studi pustaka. Jenis penelitian yang digunakan adalah kepustakaan atau library research yaitu mengumpulkan data atau karya tulis ilmiah yang bertujuan

dengan objek penelitian atau pengumpulan data yang bersifat kepustakaan. Atau telaah yang untuk memecahkan suatu masalah yang pada dasarnya tertumpu pada kajian yang kritis mendalam terhadap bahan-bahan pustaka yang relevan.

2. Sumber data

a. Sumber data primer

Sumber data primer yaitu hasil-hasil penelitian atau tulisan karya peneliti atau teoritis yang orisinil. Dalam hal ini sumber data yang orisinil yaki kitab Tarbiyatul Aulad Fil Islam karangan Dr.A bdullah Nashih „Ulwan

b. Sumber data sekunder

Sumber data sekunder adalah bahan pustaka yang ditulis dan dipublkasikan seorang penulis yang tidak langsung melakukan pengamatan dan berpartisipasi dalam kenyataan yang ia deskrepsikan. Adapun data sekunder dalam penelitian ini ialah sumber-sumber penelitian yang berkaitan dengan tanggung jawab pendidikan sosial dan beberapa sumber yang mendukung penelitian

G. SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika pembahasan dalam penyusunan skripsi ini terdiri dari 5 BAB, yaitu :

BAB I : BAB I ini, berisi pendahuluan yang di dalamya akan diuraikan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, kajian pustaka, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II : BAB II, berisi biografi naskah pendidikan sosial dalam kitab

Tarbiyatul Aulad Fil Islam karya Abdullah Nasih „Ulwan.

BAB III : BAB III Berisi deskripsi pemikiran anatomi naskah pendidikan sosial dalam kitab Tarbiyatul Aulad Fil Islam karya Abdullah Nasih „Ulwan.

BAB IV : BAB IV Pembahasan berisi tentang pendidikan sosial dalam kitab

Tarbiyatul Aulad Fil Islam karya Abdullah Nasih „Ulwan.

BAB V : BAB V berisi penutup yang didalamnya akan di paparkan mengenai kesimpulan dan saran-saran.

BAB II

BIOGRAFI NASKAH

A. Latar Belakang Penulisan Kitab Tarbiyatul Aulad Fil Islam

Kitab Tarbiyatul Aulad Fil Islami merupakan penjelasan metode yang lengkap dan benar tentang pendidikan anak dalam Islam. Dengan Rahmat dan taufik Nya kitab Tarbiyatul Aulad Fil Islam, mempunyai keistimewaan perundangan dalam Islam yakni ajaran Universal. Universal Islam mencakup apa saja yang dapat membahagiakan manusia di dunia maupun di Akhirat. Dalam kitab ini menjelaskan agama Islam mempunyai sistem pendidikan dan metode pembinaan. Islam merupakan agama kehidupan, kemanusiaan, kesadaran, pendidikan dan pembinaan. Jika manusia mengambil undang-undanga maka, akan terciptantya masyarakat yang Ideal. Karena Islam Agama Sang pencipta alam semesta dan Risalah yang dibawa oleh Nabi.

B. Riwayat Hidup Abdullah Nasih Ulwan

Dr. Abdullah Nasih Ulwan adalah seorang Ulama‟, faqih, da‟i, dan pendidik. Beliau dilahirkan di Desa Qadhi Askar di Kota Halab, Suriah pada tahun 1347 H/1928 M, di sebuah keluarga yang taat dalam beragama, yang sudah terkenal dengan ketakwaan dan kealimannya. Nasabnya sampai kepada Al-Husain bin Ali bin Thalib.

Ia menamatkan sekolah dasarnya di Desanya. Setelah lulus sekolah dasar, ayahnya menyekolahkannya ke sekolah khusruwiyah untuk belajar ilmu-ilmu Syari‟ah, pada tahun 1943 M. Ia belajar pada guru-guru besar seperti, Syaikh

Raghib Ath-Thabakah, Ahmad Asyyama‟ dan Ahmad Izudin Al-Bayauni. Disana beliau juga bertemu dengan Dr. Mustafa As-Siba‟i.

Ia mendapatkan Ijazah sekolah menengah keatas pada tahun 1949 M. Lalu ia meneruskan studinya di Universitas Al-Azhar Asy-Syarif dan menyelesaikan Sarjananya di Fakultas Usuludin pada tahun 1952 M, dan menyelesaikan S-2 nya. Lalu ia kembali ke Halab dan bekerja sebagai pengajar materi pendidikan Islam di sekolah menegah atas di sana. Lalu ia pergi ke Yordania dan menetap disana kemudian mengajar disana. Kemudian pergi ke Arab Saudi dan bekerja sebagai penajar di Universitas Al-Malik Abdul Aziz. Disanalah beliau menyelesaikan S-3 nya dan mendapat gelar Doktor dalam bidang fikih dan dakwah. Abdullah Nashih „Ulwan telah belajar di bebarapa sekolah diantaranya :

1. Sekolah Dasar dan sekolah lanjutan pertama di Halab selesai tahun 1964. 2. Sekolah Lanjutan Tingkat Atas jurusan Ilmu Syari‟ah dan Pengetahuan di

Halab selesai tahun 1949.

3. Universitas al-Azar di Mesir mengambil fakultas Ushuluddin dapat terselesaikan pada tahun 1952.

4. Di al-Azhar, Abdullah Nashih Ulwan melanjutkan S-2 dan lulus pada tahun 1954 dan menerima ijazah Spesialis Pendidikan setara dengan Master of Arts.

Abdullah Nashih Ulwan mendasarkan segala ide dan pemikirannya pada Al-Qur'an dan Hadits Rasulullah, kemudian memberikan ilustrasi penjelasannya pada apa yang diperbuat Rasulullah, para sahabatnya dan para

salaf yang shahih. Sebagai seorang penganut Sunni dan aktivitas dalam organisasi Ihwanul Muslimin, hampir-hampir dia tidak mengambil referensi para pemikir Barat kecuali dalam keadaan tertentu, pemikiran tersebut dipengaruhi oleh pemikiran jama‟ah.

Ikhwanul muslimin, dimana ia sebagai aktivis dalam organisasi tersebut. Pada waktu itu berkembang aliran Alawi yang ada di Suriah. Aliran tersebut pada sistem keagamaan dan kepercayaan, pesta dan adat istiadat telah dipengaruhi oleh agama Kristen, hal ini disebabkan karena Suriah pernah dijajah oleh nergara-negara Barat, dimana pemeluk agama Kristen telah hidup berabad-abad di Suriah. Namun demikian, Abdullah Nashih Ulwan tidak terpengaruh oleh aliran tersebut, justru pemikirannya banyak dipengaruhi oleh pemikiran ihwanul muslimin, yang dapat dari Mesir.

Ia hidup pada masa Suriah berada pada di bawah kekuasaan asing sampai tahun 1947. Lalu pada masa pemerintahan di bawah rezim Sunni dan pemerintahan kaum Alawi setelah tahun 1966. Ia adalah seorang yang berani dalam menyatakan kebenaran, tidak takut atau gentar kepada siapapun dalam menyatakan kebenaran sekalipun pada pemerintah. Semasa di Suriah, ia telah menegur beberapa sistem yang diamalkan oleh pemerintah pada masa itu yang telah terkontaminasi oleh ajaran Barat yang pernah menjajahnya dan ia juga selalu menyeru agar kembali kepada sistem Islam, sehingga memaksanya meninggalkan Suria menuju ke Jordan.

Abdullah Nashih Ulwan terkenal di kalangan masyarakatnya sebagai seorang yang berbudi luhur. Menjalin hubungan baik antar sesama masyarakat dan selalu menjalankan hikmat masyarakat apabila ia berpegang teguh, karena

ia dibesarkan dalam keluarga yang berpegang teguh pada agama dan mementingkan akhlak Islam dalam pergaulan dan hubungan antar sesama. Ayahnya, Syekh Said Ulwan terkenal sebagai orang ulama dan tabib yang disegani.

Selain berdakwah ke seluruh pelosok kota Halab, ia juga menjadi tumpuan untuk mengobati berbagai penyakit dengan ramuan akar kayu yang dibuat sendiri. Ketika merawat orang sakit lidahnya selalu membaca Al-Qur'an dan menyubut nama Allah. Ia selalu berdo‟a semoga keturunannya ada yang menjadi ulama “Murabbi”. Allah memperkenankan do‟a dengan lahirnya Abdullah Nashih Ulwan sebagai ulama Murabbi. (Rohdhyani : 2004 ) Beliau terus bekerja mengabdikan drinya sampai meninggal dunia pada hari sabtu, 5 Muharam 1398 H/29 Agustus 1987 M, di Jeddah. Jenazahnya di bawa ke Mekah lalu dikuburkan di sana. Jenazahnya disholatkan setelah Asar.

B. KARYA-KARYADr. ABDULLAH NASIH „ULWAN :

Abdullah Nashih Ulwan telah menulis beberapa karya ilmiah yang dapat dikaji dan dipelajari oleh para generasi muda Islam dan umat Islam pada umumnya. Kebanyakan karya tulisnya berupa pada masalah dakwah dan pendidikan. Diantara karya-karya beliau adalah:

1. Adab Al-Khitabah wa Az-Zifaf wa Huquq Az-Zaujain

3. Ahlakiya Ad-Daiyah

4. Al-Ukwah Al-Islamiya

5. Al-Islam Syariah Az-Zamanwa Al-Makan

6. Al-Islam wa Al-Jins

7. Al-Islam wa Al-Hub

8. Al-Islam wa Al-Qdhiyyah Al-Filistiniyah

9. Afal Al-Insan baina Al-Jabar wa Al-Ikhtiyar

10. Illa kulli Abin Ghayur

11. Illa Arrasati Al-Anbiya’ wa Ad-Duah Ilallah 12. Baina Al-Amal Al-Fardi wa Al-Amal Al-Jama’i

13. Taarbiyat Al-Aulad FilI Al-Islam

14.Taa’dud Az-Zujat fi Al-Islam wa Hikmah Taa’dud Zauat An-Nabi 15. At-Takaful Al-Ijtima’ fi Al-Islam

16. Aqabat Az-Zawa wa ThuruqMu’alajatiha

17. Aqobat fi Thariq Ad-Duah

18. Shalahudin Al-Ayubi Bathal Hitin wa Muharrir Al-Quds min

Aash-Shalibiyin

20. Subhat wa Ruddud Haula Al-Aqidah Arr-Rabaniyah wa Ash Al-Insan

21. Silsilah Madrasah Ad-Duah Al-Fushul min Fiqh Ad-Da’wah wa Ad -Daiyah

22. Daur Asy-Syabab fi Hamil Risalah Al-Islam

23. Rahaniyyah Ad-Daiyyah

24. Add-Dakwah Al-Islamiyyah wa Al-Inqadz Al-Alami

25. Hina yaidu Al-Mu’min Halawah Al-Iman 26. Hukm Al-Islam fi Wasai Al- I’lam

27. Hukm Al-Islam fi Ata’min

28. Huriyyah Al-I’tikod 29. Hatta Y’lama As-Syabab 30. Tsaqafah Ada’iyah 31. Ala Dhau’ Al-Islam

32. Fadhai Ramadhan wa Akhamuhu

33. Fadl Ad-Dakwah Wa-Daiyah

34. Qissah Al-Hidayah

35. Al-Qaumiyyah fi Mizan Al-Islam

37. Madza Aan Ash-Sahwah Al-Islamiyyah fi Al-Ashar Al-Hdist

38. Muhadarrah Takwin Asy-Syaksiyyah Al-Insaniyyah fi Al-Ashr Al-Hadist

39.Muhadarrah fi Asy-Syariah Al-Islamiyah Fiquha wa Mashadiruha

40. Muhtasar Tarbiyah Al-Aulad fi Al-Islam

41. Mas’uliyah At-Tarbiyah Al-Jinsiyah

42. Ma’alimAl-Hadharahfi Al-Islam wa Atsaruha fi An-Nahdah Al-Urubiyah 43. Mawaqif Ad-Daiyyah At-Ta’biriyah

44. Nizham Ar-Daiyah At-Tarbiyah

45. Hadzii Ad-Dakwah Ma Thobi’atauha

46. Wujub Tabligh Ad-Dakwah wa Fadhl Ad-Dakwah wa Ad-Da’iyah

BAB III

DESKRIPSI ANATOMI MUATAN NASKAH

A. Deskripsi Anatomi Naskah dalam Kitab Tarbiyatul Aulad Fil Islam Karya

Dr. Abdullah Nasih „Ulwan

Abdullah Nasih „Ulwan dalam menerbitkan kitab Tarbiyatul Aulad Fil Islam dibagi menjadi tiga bagian yang berurutan setiap bagianya memuat beberapa pembahasan, dan disetiap pembahasan memuat beberapa pembahasan, dan disetiap pembahasan mengkaji beberapa tema pembahasan. Judul-judul dan pasal-pasal disetiap bagian akan tersusun s ebagai berikut :

BAGIAN PERTAMA

1. Pasal Pertama : Pernikahan yang Ideal dan Kaitanya dengan

Pendidikan.

a. Pernikahan Sebagaai Fitrah Manusia. b. Pernikahan Sebagai Kemaslahatan Sosial.

1). Pernikahan Sebagai Fitrah Manusia. 2). Pernikahan Sebagai Kemaslahatan Sosial. 3). Melindungi Kelangsungan Hidup Manusia.

4). Melindungi Masyarakat dari Berbagai Penyakit. 5). Ketenteraman Jiwa dan Rohani.

6). Menumbuhkan Naluri dan Kebapakan. c. Pernikahan Berdsarkan Pilihan.

1). Memilih Pasangan Berdasarkan Pondasi Agama. 2). Memilih Berdasarkan Keturunan dan Kemuliaan. 3). Memilih Orang yang Jauh dari Kekerabatan. 4). Lebih Mengutamakan yang Gadis.

5). Lebih Mengutamakan Menikah dengan Wanita Subur.

2. Pasal Kedua : Perasaan Psikologis Terhadap Anak.

a. Secara Fitrah, Kedua Orang Tua Mencintai Anaknya. b. Cinta Kepada Anak adalah Anugrah Allah Kepada Hamba. c. Membenci Anak Perempuan adalah Perbuatan Terkutuk. d. Keutamaan Orang yang Tabah.

e. Memprioritaskan Urusan Islam daripada Kecintaan Kepada Anak. f. Sanksi dan Isolasi Terhadap Anak dan Manfaatnya Terhadap Penddikan.

3. Pasal KeTiga : Hukum-Hukum yang Berkaitan dengan Kelahiran.

a. Apa yang dilakukan Pendidik Saat Kelahiran.

1). Memberikan Ucapan Selamat dan Rasa Turut Gembira ketika Seseorang Melahirkan.

2). Mengumandangkan Adzan dan Iqomah ketika Anak Terlahir. 3). Mengunyahkan atau Menyuapkan Kurma ketika Anak Lahir. 4). Mencukur Rambut Anak.

b. Memberi Nama Kepada Anak dan Hukumnya. 1). Kapan Anak diberi Nama.

2). Nama yang disukai dan Nama yang dibenci.

3). Sunnah Menggabungkan Nama Anak dan Bapaknya. c. Aqiqah dan Hukum-Hukumnya.

1). Definisi Aqiqah.

2). Dalil Masuriyyah Aqiqah.

3). Pendapat Fuqaha‟ tentang Dalil Masuriyyah. 4). Waktu Pelaksanaan Aqiqah.

5). Apakah Aqiqah Anak Laki-laki sama dengan Perempuan. 6). Makruh Memecah Tulang Hewan Aqiqah.

7). Hukum-hukum Seputar Aqiqah. d. Khitan dan Hukum-hukumnya.

1). Makna Khitan.

2). Hadist-hadist yang menerangkan Masuriyyah. 3). Hukum Khitan.

4). Apakah Wanita juga Dikhitan. 5). Kapan diwajibkan Khitan. 6). Hikmah dari Khitan.

4. Pasal Ke-Empat : Sebab-sebab Kenakalan Pada Anak dan Penanggulanya.

a. Kemiskinan yang Mendera Keluarga.

b. Perselisihan dan Percecokan Antara Bapak dan Ibu. c. Perceraian yang dibarengi dengan Kemiskinan.

1). Taatnya Istri Kepada Suaminya Secara Baik. 2). Istri menjaga diri dan harta suaminya.

3). Istri tidak menolak aakan suaminya jika ingin menggaulinya. 4). Suami wajib memberikan nafkah kepada istri dan anak-anaknya.

5). Suami hendaknya memusyawarahkan segala urusan rumah tangga dengan istri.

6). Dilaran melihat kekurangan istri. 7). Perlakukan istri dengan baik.

8). Membantu istri dalam melaksanakan pekerjaan rumah tangga. d. Kesenggangan yang Menyita Masa Kanak-kanak dan Remaja. e. Lingkungan dan Teman yang Buruk.

f. Perlakuan yang Buruk dari Orang Tua. g. Tayangan Film Kriminal dan Pornografi. f. Merebaknya Penganggguran di Masyarakat. h. Keteledoran Orang Tua Akan Pendidikan Anak. i. . Anak Yatim.

BAGIAN KE DUA

TANGGUNG JAWAB PARA PENDIDIK

1. Pasal Pertama : Tanggung Jawab Pendidikan Iman

a. Membuka Kehidupan Anak dengan Kalimat Tauhid. b. Mengajajarkan Masalah Halal dan Haram.

d. Mendidik untuk Cinta Kepada Nabi, Keluarga dan Cinta Membaca Al-Qur‟an.

2. Pasal Kedua : Tanggung Jawab Pendidikan Moral.

3. Pasal Ketiga : Tanggung Jawab Pendidikan Fisik.

a. Kewajiban Memberikan Nafkah kepada Keluarga dan Anak. b. Mengikuti Aturan-aturan Kesehatan dalam Makan dan Minum. c. Membentengi Diri dari Penyakit Luar.

d. Mengobati Penyakit.

e. Menerapkan Prinsip tidak Boleh Membahayakan Diri dan Orang Lain. f. Membiasakan Anak Berolahraga.

g. Membiasakan Anak untuk Zuhud.

h. Menanamkan Karakter Berungguh-sungguh pada Anak.

4.Pasal Keempat : Tanggung Jawab Pendidikan Akal.

a.Kewajiban Mengajar.

b.Tanggung Jawab Penumbuhan Kesadaran Intelektual. c.Tanggung Jawab Kesehatan Akal.

5. Pasal Kelima : Tanggung Jawab Pendidikan Kejiwaan.

b. Takut.

c. Perasaan Memiliki Kekurangan. 1). Penghinaan dan Cercaan.

2). Memanjakan Secara Berlebihan. 3). Pilih Kasih.

4). Cacat Fisik. 5). Yatim. 6). Kemiskinan. d. Hasad.

1). Mencurahkan Kasih Sayang. 2). Mewujudkan Keadilan.

3). Menghilangkan Faktor-faktor Hasad. 4). Marah.

6. Pasal Keenam : Tanggung Jawab Pendidikan Sosial.

a. Penanaman Dasar-dasar Kejiwaan Mulia. 1). Taqwa.

3). Kasih Sayang. 4). Itsar.

5). Memaafkan Orang Lain. 6). Keberanian.

b. Menjaga Hak Orang Lain. 1). Hak Orang Tua.

2). Hak Kerabat. 3). Hak Tetangga. 4). Hak Guru. 5). Hak Teman.

6). Hak Orang yang Lebih Tua.

7). Kewajiban Melaksanakan Etika Bermasyarakat. 8). Pengawasan dan Kritik Sosial.

7. Pasal Ketujuh : Tanggung Jawab Pendidikan Seks.

a. Etika Meminta Izin. b. Etika Melihat.

2). Etika melihat tunangan.

3). Etika melihat perempuan yang bukan muhrim. 4). Etika laki-laki melihat laki-laki.

5). Etika perempuan melihat perempuan.

6). Etika perempuan non muslim melihat muslimah. 7). Etika melihat remaja yang tanpan.

8). Etika perempuan yang melihat laki-laki bukan mahram. 9). Etika melihat aurat anak kecil.

10). Keadaan tiba-tiba diperbolehkan melihat. 11). Melihat dengan tujuan untuk mengobati. 12). Melihat dengan tujuan memberikan kepuasan.

c. Menjauhkan Anak dari Hal-hal Merangsang Hasrat Seksual. 1). Tanggung jawab pengawasan internal.

2). Tanggung jawab pengawasan ekternal.

d. Mengajarkan Anak Hukum-hukum Syari yang berhubungan dengan Usia Remaja dan Dewasa.

e. Pernikahan dan Hubungan Seks. 1). Pandangan islam terhadap seks.

2). Mengapa Allah mensyaratkan perkawinan.

f. Menjaga Kesucian Diri Bagi yang Belum Mampu Menikah. g. Bolehkah menjelaskan Seks kepada Anak Secara Terang-terangan.

Dokumen terkait