• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I. PENGANTAR

A. Latar Belakang

Dewasa ini kanker menjadi salah satu penyakit yang memerlukan perhatian

dan pengobatan khusus di bidang kesehatan. Kanker merupakan suatu kondisi

patologis dimana terjadi pertumbuhan sel yang tidak normal yaitu tumbuh sangat

cepat, tidak terkontrol, dan tidak berirama, dapat menyusup dan menekan jaringan

tubuh normal sehingga akan mempengaruhi fungsi tubuh. Insidensi penyakit ini

semakin meningkat dari waktu ke waktu. Menurut WHO (2008), jumlah kematian

karena kanker di dunia, tahun 2007 hingga 2030 diprediksi meningkat sebesar 45%.

Bahkan, di sebagian besar negara berkembang, kanker menjadi penyebab kematian

terbesar nomor dua setelah penyakit kardiovaskular (Anonim, 2008a).

Salah satu jenis kanker yang menyerang kaum wanita adalah kanker serviks.

Kanker serviks adalah kanker yang terbentuk pada jaringan serviks. Pada fase

permulaan kanker serviks, terdapat kemungkinan bahwa penderita belum mempunyai

keluhan-keluhan, mereka masih dapat melakukan aktivitas sehari-hari sebagaimana

biasanya. Pada fase yang lebih lanjut, akan timbul keluhan-keluhan seperti

perdarahan intermenstrual, perdarahan kontak (contact bleeding), gangguan defekasi,

nyeri di bawah perut, atau fluor vaginalis yang abnormal. Faktor pendorong

terjadinya kanker serviks antara lain Human Pappiloma Virus (HPV), melakukan

xxix

hubungan seksual di usia muda, sering melahirkan, dan berganti-ganti pasangan

seksual, merokok (Velde, et al., 1996).

Pada tahun 2006, di dunia khususnya di negara berkembang, kanker serviks

menempati urutan kedua sebagai jenis kanker yang paling banyak diderita kaum

wanita dan menjadi jenis kanker ketiga yang paling banyak menyebabkan kematian

(Anonim, 2007a). Sedangkan di Indonesia, pada tahun 1994-1997 insidensi kanker

serviks menempati urutan pertama (Ghozali dan Irianiwati, 1997). Berdasarkan

Badan Registrasi Kanker bagian Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas

Gajah Mada, frekuensi relatif kanker serviks di Yogyakarta tahun 1994-1999

menempati urutan kedua sebagai jenis kanker yang paling banyak diderita oleh kaum

wanita, setelah kanker payudara (Ghozali dan Irianiwati, 1999).

Seperti jenis kanker lainnya, apabila ditemukan secara dini, kanker serviks

dapat mudah disembuhkan, tetapi seringkali penyakit ini sulit untuk disembuhkan dan

menyebabkan kematian. Kesulitan upaya penyembuhan penyakit ini antara lain

disebabkan karena pasien datang memeriksakan diri pada saat kanker yang

dialaminya sudah pada fase lanjut. Hal ini disebabkan pada fase lanjut, upaya

penyembuhan yang dapat dilakukan hanya terapi paliatif (Yuswanto dan Sinaradi,

2000).

Papsmear merupakan suatu metode pendeteksian kanker serviks secara dini

dengan mengambil sel-sel dari dinding leher rahim untuk melihat

perubahan-perubahan yang terjadi pada sel yang bertendensi menjadi sel kanker serviks (Velde,

et al., 1996). Akan tetapi, berdasarkan Yayasan Kanker Indonesia Pusat, kesadaran

xxx

dan kewaspadaan masyarakat terhadap kanker serviks dengan melakukan papsmear

masih rendah (Susilo, dkk., 2000).

Perilaku untuk melakukan papsmear perlu ditingkatkan guna menurunkan

morbiditas dan mortalitas akibat kanker serviks. Upaya meningkatkan perilaku

papsmear secara teratur dapat dilakukan dengan terlebih dahulu meningkatkan

pengetahuan dan sikap seseorang tentang kanker serviks dan papsmear. Pengetahuan

seseorang mengenai suatu hal yang baru menjadi behavioral investment jangka

panjang bagi orang tersebut untuk dapat mengambil keputusan dalam melakukan

sesuatu yang menjadi konsekuensi dari hal baru yang diterimanya (Notoatmodjo,

2003). Adanya pengetahuan mengenai kanker serviks dan papsmear yang diterima

oleh kaum wanita, dinilai dapat menumbuhkan sikap yang didasarkan dari kesadaran

masing-masing individual. Sikap yang dimiliki oleh individual ini dapat terwujud ke

dalam suatu pola perilaku untuk melakukan papsmear jika tidak terdapat hambatan.

Untuk meningkatkan pengetahuan kaum wanita tentang kanker serviks dan

papsmear dapat dilakukan dengan memberikan edukasi/pendidikan kesehatan.

Ceramah dan ceramah-testimoni merupakan alternatif model edukasi yang dapat

dipilih. Ceramah merupakan metode edukasi yang diberikan untuk kelompok besar,

dimana metode ini sesuai untuk sasaran/subyek yang berpendidikan tinggi maupun

rendah (Notoatmodjo, 2003). Dengan mempertimbangkan kelemahan metode

ceramah yang dilakukan secara sepihak akan mematikan keaktifan peserta (Soebroto,

dkk., 2001), maka metode ceramah dalam penelitian ini dirangkaikan dengan sesi

tanya jawab antara narasumber dengan peserta ceramah sehingga terjadi komunikasi

xxxi

secara dua arah yang diharapkan bahwa peserta dapat lebih memahami materi yang

diberikan. Metode ceramah yang disertai testimoni dari penderita kanker serviks yang

telah sembuh dan yang sudah melakukan papsmear, diharapkan dapat memberikan

pengaruh yang lebih besar daripada metode ceramah saja. Hal ini disebabkan karena

menurut Suharnan (2005), ingatan kesaksian (eyewitness testimony) dari seorang

saksi yang melihat atau mengalami sendiri suatu peristiwa akan menjadi salah satu

bahan pertimbangan penting dalam mengambil keputusan.

Penelitian ini menggunakan guru wanita sekolah dasar sebagai responden

karena guru memiliki nilai lebih dan dianggap sebagai panutan dalam masyarakat

sehingga informasi yang didapatkan, nantinya bisa disebarkan kepada ibu-ibu lain.

Pemilihan guru sekolah dasar dilakukan dengan pertimbangan berdasarkan data dari

Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta bagian kepegawaian, guru wanita sekolah dasar

menempati jumlah terbanyak dibandingkan jenjang pendidikan yang lain.

Farmasis sebagai salah satu tenaga kesehatan dituntut untuk lebih berperan

aktif dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat, karena banyak penyakit yang

insidensinya semakin meningkat dari waktu ke waktu. Farmasis dapat berperan aktif

dalam memberikan pelayanan informasi kesehatan atau edukasi kesehatan kepada

masyarakat guna meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menciptakan pola hidup

sehat dan menurunkan morbiditas dan mortalitas yang disebabkan oleh suatu

penyakit.

Dalam upaya mewujudkan pelayanan kefarmasian guna meningkatkan

kesehatan masyarakat, dalam hal ini secara khusus terkait dengan penyakit kanker

5

xxxii

serviks dan perilaku melakukan papsmear yang telah dipaparkan di atas, maka

dilakukan penelitian mengenai perbedaan antara pengaruh ceramah dengan

ceramah-testimoni tentang kanker serviks dan papsmear terhadap pengetahuan, sikap, dan

perilaku guru wanita sekolah dasar di Kota Yogyakarta. Setelah diketahui metode

yang lebih efektif, maka hasil penelitian ini dapat menjadi pertimbangan dalam

pemilihan metode edukasi sehingga tujuan edukasi kesehatan dapat tercapai lebih

optimal.

1. Perumusan Masalah

Permasalahan yang muncul dalam penelitian ini adalah:

a. Seperti apakah karakteristik guru wanita sekolah dasar di Kota Yogyakarta

yang menjadi responden dalam penelitian bila ditinjau dari umur, tingkat

pendidikan, latar belakang informasi tentang kanker serviks dan papsmear,

dan riwayat melakukan papsmear?

b. Apakah ceramah dan ceramah-testimoni memberikan pengaruh yang

signifikan berupa peningkatan pengetahuan, sikap, dan perilaku guru wanita

sekolah dasar di Kota Yogyakarta?

c. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara pengaruh ceramah dengan

ceramah-testimoni tentang kanker serviks dan papsmear terhadap

pengetahuan, sikap, dan perilaku guru wanita sekolah dasar di Kota

Yogyakarta?

d. Berapa persentase perbedaan peningkatan nilai pengetahuan, sikap, dan

perilaku guru wanita sekolah dasar di Kota Yogyakarta antara kelompok

xxxiii

intervensi ceramah dengan ceramah-testimoni bila ditinjau dari umur, tingkat

pendidikan, latar belakang informasi tentang kanker serviks dan papsmear,

dan riwayat melakukan papsmear?

2. Keaslian Penelitian

Sejauh penelusuran pustaka yang dilakukan oleh penulis, penelitian

mengenai perbedaan antara pengaruh ceramah dengan ceramah-testimoni tentang

kanker serviks dan papsmear terhadap pengetahuan, sikap, dan perilaku guru

wanita sekolah dasar di Kota Yogyakarta belum pernah dilakukan dan

dipublikasikan.

Penelitian sejenis yang pernah dilakukan seperti:

a. Pengaruh penyuluhan tentang kanker serviks terhadap perilaku ibu dalam

deteksi dini kanker serviks di RT 05 RW 03 di Kelurahan Bulak: penelitian

pra-eksperimental (one group pratest-postes design) oleh Christina Dewi P.

(2006) dari Universitas Airlangga. Dalam penelitian ini hanya dilakukan satu

intervensi saja yaitu penyuluhan, dimana pengaruh penyuluhan pada

kelompok intervensi tidak dibandingkan dengan kelompok kontrol. Analisis

data yang digunakan adalah Wilcoxon Signed Rank Test dan Mc. Nemar Test.

b. Pendidikan kesehatan dengan metode ceramah dan diskusi dalam

meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perubahan kadar gula darah pasien

Diabetes Mellitus tipe II di Rumah Sakit Umum Dokter Pirngadi Medan oleh

Hiswani (2008) dari Universitas Sumatera Utara. Penelitian ini dilakukan

untuk mengetahui perbedaan pengaruh pendidikan kesehatan antara metode

xxxiv

ceramah dengan metode diskusi terhadap pengetahuan, sikap, dan kadar gula

darah pasien Diabetes Mellitus tipe II dengan rancangan nonequivalent

control group desain pretes dan postes.

3. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan:

a. Manfaat Teoritis

Penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat memberi informasi di bidang

farmasi komunitas tentang aplikasi dalam pemilihan metode edukasi berupa

ceramah atau ceramah-testimoni tentang kanker serviks dan papsmear dalam

rangka meningkatkan kualitas kesehatan kaum wanita dan menurunkan

insidensi kanker serviks.

b. Manfaat Metodologis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmiah mengenai

perbandingan keefektifan dua metode edukasi yaitu ceramah dan

ceramah-testimoni tentang kanker serviks dan papsmear kepada guru wanita.

c. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran kaum wanita untuk

melakukan papsmear secara rutin sehingga dapat mencegah serta menurunkan

insidensi kanker serviks, khususnya di Kota Yogyakarta.

xxxv

B. Tujuan Penelitian

Dokumen terkait