• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada saat ini dunia berada pada suatu era yang disebut dengan era teknologi informasi. Melalui kekuatan teknologi, rintangan zaman dahulu bagi interaksi manusia seperti geografis, bahasa, dan informasi yang terbatas kini berguguran.1 Era ini dimulai sejak munculnya suatu teknologi baru yang disebut komputer. Komputer sebagai salah satu kemajuan teknologi informasi dan komunikasi pun tidak dapat berdiri sendiri, komputer juga harus ditunjang dengan kemajuan teknologi komunikasi dan informasi lainnya yaitu internet. Internet berhasil merambah semua sektor kehidupan manusia mulai dari pendidikan, perdagangan, kesehatan, periklanan sampai kepada sektor hiburan.

Dewasa ini sering terdengar istilah Hak Cipta dan Hak Kekayaan Intelektual melalui televisi, radio, surat kabar dan majalah. Dunia dibanjiri informasi karena banyak dari informasi tersebut tunduk pada hak cipta, banyak aspek kehidupan sehari-hari yang dipengaruhi oleh hak cipta. Contohnya yang paling baik adalah hubungan orang awam dengan hak cipta melalui komputer, tidak dapat dibayangkan bagaimana kehidupan tanpa komputer.2

Apple Inc. adalah perusahaan teknologi terbesar di dunia dan merupakan perusahaan terbesar ke-8 (delapan) di dunia menurut Forbes Global 2000 edisi

1Eric Schimdt&Jared Cohen, The New Digital Age, (Jakarta:Kepustakaan Populer Gramedia, 2014), hal.xii.

2Tamoto Hozumi, Asian Copyright Handbook (Buku Panduan Hak Cipta Asia), (Jakarta:Ikatan Penerbit Indonesia(IKAPI), 2006), hal.43.

Mei 2016.3 Pada awal produksi di tahun 1983 sampai dengan tahun 1997 Apple Inc. terkenal dengan produksi perangkat kerasnya yaitu, komputer Apple Machintos dan komputer portablenya, power book. Seiring dengan perkembangan zaman, komputer sebagai salah satu hasil dari kemajuan teknologi dan informasi belum dapat cukup memuaskan manusia untuk menyelesaikan masalah secara efektif dan efisien. Pada Juni 2007, Apple inc. kemudian menghadirkan terobosan baru, yaitu smartphone Apple Iphone generasi pertama, diikuti dengan pemutar musik, yaitu Ipod, pada tahun 2008 dan pada tahun 2010 Apple Inc. menelurkan komputer tablet generasi pertamanya, Ipad, dimana ketiga produk andalan Apple ini sering disebut dengan, iDevice.

Revolusi perangkat teknologi sebagai suatu bukti majunya dunia komunikasi sudah sampai pada tahap smartphone dan komputer tablet, dan mengukuhkannya sebagai gadget yang paling banyak dicari.4 Smartphone, komputer tablet dan pemutar musik dari Apple Inc. hadir sebagai salah terobosan dari alat komunikasi yang kerap kali digunakan di beberapa zaman terakhir ini.

Seiring dengan cepatnya laju perkembangan zaman masyarakat modern, fungsi untuk berkomunikasi sebagai pengingat seperti layaknya komputer telah bergabung menjadi satu. Smartphone, komputer tablet dan pemutar musik dari Apple bersama-sama dengan internet tidak hanya menjadi sebuah terobosan

3Samantha Sharf, http://www.forbes.com/sites/samanthasharf/2016/05/26/the-worlds-largest-tech-companies-2016-apple-bests-samsung-microsoft-and-alphabet/#3b30968789ee , may 26 2016 , The World's Largest Tech Companies 2016: Apple Bests Samsung, Microsoft And Alphabet.

4Andrea Adelheid, Beginners Guide iPhone Untuk Pemula, (Yogyakarta:MediaKom, 2013), hal.9. (Untuk selanjutnya disebut sebagai Andrea Adelheid 1)

dibidang teknologi informasi dan komunikasi namun telah menjadi simbol status hidup pemilik atau penggunanya.

Iphone, Ipad dan Ipod, ketiga terobosan teknologi dari Apple ini mempunyai fungsi komunikasi yang hampir sama layaknya komputer, oleh karena itu juga mempunyai ciri yang sama dengan komputer, salah satunya yaitu komputer bekerja dibawah kontrol sistem operasi dan melaksanakan tugas berdasarkan instruksi-instruksi yang disebut dengan program. Program komputer atau yang biasa disebut dengan perangkat lunak (software) secara garis besar terdiri dari program sistem operasi dan program aplikasi.5

Program aplikasi yang adalah bagian dari software merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi sebuah gadget saat ini. Gadget tanpa aplikasi seperti gadget tanpa koneksi internet. Sedemikian pentingnya aplikasi bagi gadget sehingga setiap sistem operasi gadget kini memiliki pasarnya (market) sendiri.

Apple mendirikan pasarnya sendiri, yaitu Apps Store, dengan jumlah aplikasi yang kini menempati posisi pertama pasar sistem operasi gadget dengan 600 ribu lebih aplikasi.6 Aplikasi-aplikasi tersebut contohnya seperti facebook, twitter, instagram, path, adobe acrobat reader, office word dan lain sebagainya.

Pasar aplikasi Apple yaitu Apps Store, dimana menyediakan berbagai aplikasi untuk diunduh baik aplikasi berbayar (premium) dan ada yang cuma-cuma atau gratis. Sebagian besar aplikasi di Apps Store adalah aplikasi berbayar atau premium, hal ini tidak terlepas dari cara Apple untuk memperoleh

5Edmon Makarim, Pengantar Hukum Telematika;Suatu kompilasi Kajian, (PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta:2005), hal.83.

6Kimi Raikko, Pakai Aplikasi Gratis atau Aplikasi Berbayar, http://www.kompasiana.com/kimi_raikko78/pakai-aplikasi-gratis-atau-aplikasi

berbayar_550ff40da33311c639ba7e1f, diakses terakhir tanggal 24 Oktober 2015.

pendapatan. Apple memperoleh pendapatan dari menjual aplikasi yang ada di pasar aplikasinya. Sebagian pendapatan tersebut nantinya akan dibayarkan kepada programmer atau pencipta aplikasi tersebut. Namun bukan berarti tidak ada aplikasi gratis, biasanya aplikasi gratis berupa trial atau versi yang kurang lengkap sehingga pengguna mau tak mau harus membeli aplikasi yang premium.

Pengaruh aplikasi berbayar tidak hanya bagi produsen gadget secara sempit, di Amerika Serikat berdasarkan sebuah penelitian, program aplikasi telah menciptakan sekian banyak pekerjaan dan membuat banyak jutawan baru (seperti Instagram yang dijual 1 miliar dollar AS). Nilai ekonomi dari hasil membuat aplikasi ini disebut ekonomi aplikasi yang hasilnya bisa menopang perekonomian Amerika Serikat selama masa resesi.7

Aplikasi berbayar yang jauh lebih powerfull dan memuaskan dibandingkan dengan aplikasi yang gratis namun dengan harga yang tidak terjangkau, membuat para pengguna yang ingin memiliki aplikasi berbayar mengambil jalan pintas untuk memilikinya secara ilegal. Jailbreak adalah cara yang ilegal yang melanggar Hak Cipta untuk mendapatkan aplikasi berbayar tersebut namun tanpa membayar.

Aplikasi berbayar tidak hanya dibuat untuk tujuan komersil atau ekonomi saja namun sekaligus untuk memberi penghargaan dan perlindungan hak cipta dari aplikasi tersebut. Dalam Undang-Undang No.28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta (untuk selanjutnya disebut sebagai UU Hak Cipta), aplikasi berbayar yang

7Ibid.

merupakan bagian dari software atau program komputer adalah salah satu ciptaan yang dilindungi.8

Perlindungan hukum pada program komputer pada umumnya dan kode sumber (source code) pada khususnya sudah dimulai sejak adanya Agreement on Trade-Related Aspects of Intellectual Property Rights (TRIPS). Hak atas Kekayaan Intelektual (untuk selanjutnya disebut sebagai HKI9) menjadi isu yang sangat penting yang selalu mendapat perhatian baik dalam forum regional, nasional maupun internasional. Indonesia sebagai Negara berkembang sudah menjadi anggota dan secara sah ikut dalam TRIPS, melalui ratifkasi WTO Agreement (Agreement Establishing the World Trade Organization) dengan Undang-Undang No.7 tahun 1994.10 TRIPS sebagai lampiran WTO Agreement merupakan dokumen yang mengikat Indonesia yang telah meratifikasi persetujuan tersebut dengan Undang-Undang No.7 tahun 1994. Berdasarkan Hukum Internasional, persetujuan internasional yang telah diratifikasi merupakan hukum nasional bagi Negara itu sendiri atau yang biasa dikenal dengan istilah pacta sunt servanda.11 Dengan diratifikasinya WTO Agreement melalui Undang-Undang No.7 tahun 1994 menandakan dimulainya era baru perlindungan HKI di Indonesia.

8Pasal 40 ayat (1) Undang-Undang No.28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta

9Sebelum istilah “Hak Kekayaan Intelektual” (yang disingkat HKI) resmi dipergunakan, maka dahulu lebih umum dikenal istilah “Hak atas Kekayaan Intelektual” (yang disingkat HAKI).

Namun istilah HAKI sudah tidak dipakai lagi berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan Perundang-undangan RI No.M.03.PR.07.10 Tahun 2000, telah ditetapkan secara resmi penggunaan istilah “Hak Kekayaan Intelektual” (tanpa kata “atas”) atau yang disingkat HKI. Lihat lebih lanjut Ahmad Zen Umar Purba, “Pokok Kebijakan Pembangunan Sistem HKI Nasional”, Jurnal Hukum Bisnis, Vol.13, April 2001, hal.8.

10 Lembaran Negara Tahun 1994 No.57, Tambahan Lembaran Negara No.3564.

11 Achmad Zen Umar Purba, Hak Kekayaan Intelektual Pasca TRIPS, (Bandung:PT.Alumni, 2005), hal.17

Sejak berlakunya rezim TRIPS, materi yang harus dilindungi tidak hanya pada hal-hal yang sudah diatur pada Konvensi Bern yang ditetapkan TRIPS sebagai basis minimal dalam perlindungan Hak Cipta, namun juga diperluas pada program komputer.12 Pasal 10 ayat (1) TRIPS menyebutkan: Computer programs, whether in source or object code, shall be protected as literary works under the Berne Convention (1971). Program komputer baik yang masih berbentuk rumusan awal ataupun yang sudah berbentuk kode-kode dilindungi sebagai karya tulisan. Dalam perlindungan terhadap program komputer terdapat tiga hal yang esensial, yaitu perlindungan terhadap alogaritma pemograman, perlindungan paten atau hak cipta terhadap program komputer dan perlindungan terhadap kode objek program.13

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah membawa pengaruh yang signifikan bagi perlindungan Hak Cipta. Adanya TRIPS Agreement, World Intellectual Property Organization Copyright‟s Treaty (WCCT) dan World Intellectual Property Organization Performances and Phonograms Treaty (WPPT) yang telah disahkan Indonesia melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 1997 yang keduanya sering disebut sebagai Digital Agenda. Digital agenda mewajibkan negara anggotanya termasuk Indonesia untuk menyediakan perlindungan hukum yang layak dan upaya

12Konvensi Bern diadakan tahun 1886 dan diselenggarakan oleh organisasi kekayaan intelektual dunia (WIPO) dan Indonesia menjadi anggota Konvensi Bern pada tahun 1997.

Konvensi Bern melindungi ciptaan-ciptaan para pencipta dari negara-negara anggota termasuk diantaranya: karya tertulis seperti buku dan laporan, musik, karya drama seperti sandiwara dan koreografi, karya seni seperti lukisan, gambar dan foto, karya arsitetktur dan sinematografi seperti film dan video. (Tim Lindsey, (et.al), Hak Kekayaan Intelektua:Suatu Pengantar, (Asian Law Group&Alumni:Bandung, 2006), hal.99.

13 Edmon Makarim, Op.Cit., hal.291.

pemulihan yang efektif untuk mencegah dan melawan tindak pembobolan sarana teknologi yang digunakan pencipta dalam rangka melaksanakan Hak Ciptanya.14

Kewajiban ini diatur dalam Article 11 WCT yang menentukan bahwa negara anggota harus menyediakan perlindungan hukum yang layak dan upaya pemulihan hukum yang efektif melawan tindak pembobolan sarana teknologi yang efektif yang digunakan Pencipta dalam rangka melaksanakan Hak Ciptanya berdasarkan treaty ini dan Berne Convention serta tindakan yang dilarang yang terkait dengan ciptaanya secara tanpa izin atau tindakan yang dilarang oleh hukum.15

Pengaturan tentang sarana kontrol teknologi dimuat juga pada Pasal 52 Undang-Undang No 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta yaitu “Setiap orang dilarang merusak, memusnahkan, menghilangkan, atau membuat tidak berfungsi sarana kontrol teknologi yang digunakan sebagai pelindung ciptaan atau produk hak terkait serta pengaman hak cipta atau hak terkait,kecuali untuk kepentingan pertahanan dan keamanan negara, serta sebab lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, atau diperjanjikan lain”16

Sarana kontrol teknologi dalam penjelasan Undang -Undang No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta adalah instrumen teknologi dalam bentuk antara lain kode rahasia, password, bar code, serial number, teknologi dekripsi (decryption), dan enkripsi (encryption) yang digunakan untuk melindungi ciptaan.17

14Rahmi Jened, Hukum Hak Cipta, (Bandung:Citra Aditya Bakti, 2014), hal.141.

15Ibid.

16Tim Visi Yustisia, Panduan Resmi Hak Cipta, (Jakarta:Transmedia Pustaka, 2015), hal.15.

17Penjelasan Pasal 52 Undang-Undang No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta

Titik tolak perlindungan hak cipta diberikan kepada pencipta selaku orang yang memiliki intellectual personal creation. Ciptaan sebagai suatu intellectual personal creation mensyaratkan unsur keaslian dan kreatifitas dengan derajat yang sangat tinggi dan tidak semata-mata mendasarkan pada unsur perwujudan.

Mengingat perlindungan hukum yang diberikan kepada Pencipta adalah hak eksklusif, yaitu berdasarkan Pasal 1 angka 1 UU Hak Cipta, maka tidak ada orang lain yang boleh melakukan hak itu, kecuali dengan izin pencipta. Keberadaan hak eksklusif melekat erat kepada pemiliknya atau pemegangnya yang merupakan kekuasaan pribadi atas ciptaan yang bersangkutan, karena itu tidak ada pihak lain yang boleh memanfaatkan hak cipta kecuali atas izin pemegangnya. Hal ini dilatarbelakangi oleh pemikiran, bahwa untuk menciptakan sesuatu ciptaan merupakan pekerjaan yang tidak mudah dilakukan. 18

Perlindungan hak cipta berdimensi hak moral dan hak ekonomi. hak moral terkait dengan hubungan pribadi dan intelektual dari pencipta bagi ciptaannya, yaitu sesuai dengan Pasal 21 dan Pasal 22 Undang-Undang Hak Cipta. Hak ekonomi adalah keuntungan sejumlah uang yang diperoleh karena penggunan sendiri HKI bagi pencipta untuk memanfaatkan ciptaannya atau karena penggunan pihak lain berdasarkan lisensi.19

Kebebasan penggunaan hak cipta tidak boleh meniadakan atau mengurangi fungsi sosial hak cipta tersebut, walaupun memiliki unsur hak eksklusif dalam hak cipta. Fungsi sosial hak cipta memberi kesempatan kepada

18Gatot Supramono, Hak Cipta dan Aspek-Aspek Hukumnya, (Jakarta:Rineka Cipta, 2010), hal.44.

19Muhammad Abdulkadir, Kajian Hukum Ekonomi dan Hak Kekayaan Atas Intelektual, (Bandung:Citra Aditya Bakti, 2001), hal 19.

masyarakat memanfaatkan ciptaan seseorang untuk kepentingan dan ilmu pengetahuan, bahan pemecah masalah, pembelaan perkara di pengadilan, bahan ceramah, tetapi harus disebutkan sumbernya secara lengkap.20

Jailbreak sebagai salah satu metode reverse engineering atau biasa disebut rekayasa balik program, yang dilakukan untuk memodifikasi sistem operasi agar pengguna mendapatkan hak akses penuh, yang sebelumnya terbatas oleh lisensi perangkat yang bersangkutan, terhadap sistem operasi perangkat smartphone.

Jailbreak merupakan proses memodifikasi sistem operasi untuk menghilangkan batasan-batasan yang diberikan agar pengguna dapat dengan bebas menginstall aplikasi tidak resmi (pihak ketiga) ke dalam perangkat teknologi Apple.21

Secara sederhana, jailbreak ialah modifikasi terhadap Apple iOS sebagai sistem operasi dari Apple, untuk mengangkat pembatasan-pembatasan yang telah dibangun oleh Apple sehingga memberikan pengguna kontrol yang lebih besar terhadap perangkatnya termasuk mengunduh aplikasi atau konten melalui mekanisme atau pasar selain Apple Application Store (Apple App Store) secara ilegal.22 Sistem operasi milik Apple ini adalah sistem operasi yang bersifat tertutup, yang tidak memungkinkan pengguna melakukan modifikasi kedalamnya.

Jailbreak adalah metode untuk meng-explore semua sistem yang ada didalam Apple iOS, seperti melakukan perubahan tampilan ataupun memodifikasi aplikasi bawaan.23

Jailbreak adalah istilah yang umum digunakan bagi pengguna produk Apple yang bertujuan untuk membuka proteksi bawaan ponsel sehingga dapat

20Ibid., hal.117.

21 Ivan, The Faqs, http://appbuntu.com/jailbreak/faq/ , diakses terakhir tanggal 29 September 2015.

22Josua Sitompul, Apakah Jailbreaking iPhone Melanggar Hukum?,

http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt52f67de2d1933/apakah-jailbreaking-iphone-melanggar-hukum?, diakses terakhir tanggal 01 Oktober 2015.

23 Andrea Adelheid 1, Op.Cit., hal.145.

mengeksplor sistem dan data penyimpanan, dapat mengakses,memodifikasi, dan menambah dari sistem yang ada, karena dapat mengakses secara penuh maka pengguna dapat memasang aplikasi dari pihak ketiga yang tidak diverifikasi oleh Apple.24

Jailbreak merupakan perbuatan yang tidak disetujui pihak Apple karena produsen ini telah merancang sistem operasi dan pengamanannya secara khusus.

Tindakan modifikasi terhadap Apple iOS tanpa persetujuan Apple dikhawatirkan dapat menimbulkan berbagai permasalahan bagi pengguna, khususnya kerentanan terhadap keamanan informasi. Pelaku kejahatan dapat mengambil informasi pribadi atau menyebarkan malware dan virus dengan terbukanya kerentanan informasi. Selain itu, jailbreak dinilai akan menimbulkan ketidakstabilan terhadap perangkat Apple. Oleh karena itu, larangan melakukan jailbreak merupakan mekanisme kontrol agar pengguna dapat menggunakan layanan dan perlindungan dengan maksimal.25

Peraturan di Amerika Serikat untuk menilai legalitas jailbreak didasarkan pada The Digital Millenium Copyright Act (DMCA). Undang-undang ini merupakan aturan untuk mengatur perlindungan hak cipta dalam dunia virtual.

Salah satu implikasi dari undang-undang ini ialah melarang penggunaan teknologi termasuk aplikasi yang dapat melanggar hak dari pemegang hak cipta. Librarian of Congress merupakan institusi yang diberikan wewenang untuk menetapkan pengecualian-pengecualian pengaturan dalam DMCA. Masyarakat diberikan kesempatan untuk mengajukan proposal/petisi untuk penerapan pengecualian

24 Budiman RV,Panduan Lengkap Menggunakan Ipad, (Jakarta: mediakita,2011), hal.136

25 Josua Sitompul, Loc.Cit.

yang dimaksud. Salah satu contohnya ialah proposal/petisi yang diajukan oleh Electronic Frontier Foundation (EFF).26

EFF mengajukan petisi kepada Librarian of Congress untuk membuat pengecualian terhadap jailbreak agar jailbreak dilegalkan di Amerika Serikat.

Petisi tersebut dikabulkan pada 28 Oktober 2012 dan menghasilkan legalnya jailbreak pada iPhone di Amerika Serikat.27 EFF mengajukan argumen bahwa jailbreaking termasuk dalam salah satu pengecualian dalam Pasal 1201 huruf (f) DMCA, yaitu bahwa aplikasi untuk jailbreak termasuk dalam kategori yang memungkinkan pengguna menginstal aplikasi yang tidak mendapat persetujuan dari pengembang perangkat, dalam hal ini Apple, untuk memperluas atau menambah kegunaan perangkat yang dimilikinya.

Jailbreak dimanfaatkan pengguna untuk menginstall aplikasi bajakan ke dalam perangkat Apple, hal tersebut tampaknya masih belum bisa meyakinkan Librarian of Congress dan Copyright Office di Amerika Serikat untuk melarang jailbreak dilakukan di perangkat Apple. Librarian of Congress akan memperbaharui kembali pengecualian tersebut pada periode berikutnya, dimana masa setiap periode adalah 3 tahun, yang berarti tahun 2015 adalah waktu jatuh temponya.28

Setelah iOS Device berhasil di jailbreak, keuntungan-keuntungan yang didapat salah satunya adalah dapat meng-install atau memasukkan aplikasi

26Josua Sitompul, Apakah Jailbreaking iPhone Melanggar Hukum?,

http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt52f67de2d1933/apakah-jailbreaking-iphone-melanggar-hukum?, diakses terakhir tanggal 29 September 2015.

27Daniel Dimov, Legality of Jailbreaking Mobile Phones, http://resources.infosecinstitute.com/legality-jailbreaking-mobile-phones/, diakses terakhir tanggal 24 Oktober 2015.

28Ibid.

berbayar secara gratis, yang secara resmi anda harus beli di Apple AppStore.29 Jika aplikasi tersebut yang sebelumnya hanya bisa di-install dari App Store dan merupakan aplikasi yang berbayar, maka apabila sudah di jailbreak, pengguna smartphone dapat memilikinya tanpa perlu membayar.30

Hal ini sangat jelas melanggar Undang-Undang Hak Cipta, dimana aplikasi dari perangkat Apple yang merupakan salah satu hasil karya cipta pencipta aplikasi atau biasa disebut sebagai progammer dicuri dengan cara jailbreak. Pemegang Hak Cipta akan mengijinkan orang lain untuk menggandakan atau memodifikasi software hanya jika syarat-syarat terpenuhi, seperti misalnya perizinan atau lisensi. Jika dilakukan tanpa syarat yang telah ditentukan hal tersebut membuka akses bagi pemegang Hak Cipta untuk melakukan upaya hukum tertentu.31

Hak-Hak terkait dalam Hak Cipta yaitu hak ekonomi dan hak moral adalah hak-hak bersinggungan dengan tindakan jailbreak. Hak ekonomi pemegang Hak Cipta seperti bayaran atau fee untuk setiap software yang dibeli datau diunduh sudah dicuri oleh mereka yang mengunduh software tersebut secara illegal karena mendapatkannya dengan gratis. Hak moral yang dilanggar oleh pelaku atau pengguna jailbreak adalah tidak adanya penghargaan atas jerih payah progammer atau pemegang Hak Cipta dalam menghasilkan sebuah karya. Teori ini berdasarkan pada asumsi bahwa pembuat atau pemegang Hak Cipta telah banyak mengeluarkan tenaga, pikiran, bahkan biaya untuk hasil yang telah dia capai.

29Cara Jailbreak iOs, http://www.carajailbreak.info/2012/01/apa-pengertian-jailbreak-iphone-ipad.html, diakses terakhir tanggal 24 Oktober 2015.

30Andrea Adelheid 1, Op.Cit., hal.148.

31Ika Riswanti Putrantim , Lisensi Copyleft dan Perlindungan Open Source Software di Indonesia, (Yogyakarta:Gallery Ilmu, 2010), hal.88.

Dibalik keuntungan pasti ada kerugian yang diderita oleh pengguna smartphone yang memilih perangkat smartphone-nya di jailbreak. Salah satu dari banyak kerugian dari jailbreak yang paling merugikan adalah smartphone menjadi target yang sangat mudah untuk terjadi malware32. Malware terdiri dari beberapa jenis, dan yang paling berbahaya diantaranya adalah Keylogger.

Keylogger adalah sebuah program yang dapat memantau penekanan tombol pada keyboard, sehingga orang lain dapat mengetahui password dan informasi apapun yang diketik. Bayangkan kalau di smartphone terdapat aplikasi mobile atau internet banking online, program jailbreak tersebut memperoleh informasi pribadi seperti user ID, password bank, kartu kredit dan sebagainya. Bahkan smartphone tersebut dapat dikendalikan dari jarak jauh.33

Di Tiongkok terjadi pencurian terkait dengan 225.000 (duaratus duapuluh limaribu) Apple ID milik pengguna iOS yang mengakibatkan terjadinya penipuan pembelian aplikasi. Dalam beberapa kasus, terjadi ransomware atau pemerasan untuk meminta uang tebusan.34

Dari penjelasan diatas sudah jelas terlihat, keuntungan yang didapat dari jailbreak saja sudah melanggar hak cipta, apalagi hasil dari yang jelas sudah merupakan kerugian dari jailbreak. Kebocoran informasi dan data pribadi serta melemahnya stabilitas performa smartphone dapat merusak smartphone tersebut

32Malware (malicious software), yang berarti perangkat lunak yang mencurigakan adalah program komputer yang diciptakan dengan maksud dan tujuan tertentu dari penciptanya dan merupakan program yang mencari kelemahan dari software. Umumnya malware diciptakan untuk membobol atau merusak suatu software atau sistem operasi melalui script yang disisipkan secara tersembunyi oleh pembuatnya.Malware biasa kita kenal sbagai virus. (Pengertian Malware, http://malware851.blogspot.co.id/2012/12/pengertian-malware_4.html , diakases terkahir tanggal 04 Oktober 2015)

33Ryan Friska Arisandhi, http://www.kolomgadget.com/2015/09/01/iphone-jailbroken-jadi-target-empuk-serangan-malware-keyraider/11812/2#page-content, diakses terakhir tanggal 04 Oktober 2015.

34Ibid.

hanya karena aktifitas jailbreak yang dilakuan untuk kepentingan pribadi maupun ekonomi. Sebelum pengguna memakai smartphone, pengguna tersebut harus menyetujui lisensi dari perangkat smartphone tersebut, dimana didalamnya terdapat klausula dilarangnya jailbreak pada perangkat smartphone yang bersangkutan. Apple Inc. pada klausula lisensinya di Pasal 2 huruf (L) menyatakan bahwa tidak dizinkan adanya rekayasa balik pada perangkat iPhone.35

Salah satu kasus jailbreak paling terkenal di Amerika adalah jailbreak yang dilakukan oleh seorang hacker ternama yaitu George Hotz. George tidak hanya sekedar melakukan jailbreak pada iOS tetapi George juga mencipta aplikasi

Salah satu kasus jailbreak paling terkenal di Amerika adalah jailbreak yang dilakukan oleh seorang hacker ternama yaitu George Hotz. George tidak hanya sekedar melakukan jailbreak pada iOS tetapi George juga mencipta aplikasi

Dokumen terkait