• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERLINDUNGAN HAK CIPTA ATAS ADANYA METODE JAILBREAK PADA APLIKASI IOS BERBAYAR DARI APPLE TESIS. Oleh. AMELIA ANGGRIANY SISWOYO / M.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PERLINDUNGAN HAK CIPTA ATAS ADANYA METODE JAILBREAK PADA APLIKASI IOS BERBAYAR DARI APPLE TESIS. Oleh. AMELIA ANGGRIANY SISWOYO / M."

Copied!
202
0
0

Teks penuh

(1)

PERLINDUNGAN HAK CIPTA ATAS ADANYA METODE JAILBREAK PADA APLIKASI IOS BERBAYAR DARI APPLE

TESIS

Oleh

AMELIA ANGGRIANY SISWOYO

127011082 / M.Kn

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

2017

(2)

PERLINDUNGAN HAK CIPTA ATAS ADANYA METODE JAILBREAK PADA APLIKASI IOS BERBAYAR DARI APPLE

TESIS

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Magister Kenotariatan Pada Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum

Universitas Sumatera Utara

Oleh

AMELIA ANGGRIANY SISWOYO 127011082 / M.Kn

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

2017

(3)
(4)

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua : Dr. T. Kezerina Devi A, SH, CN, MHum Anggota : 1. Prof. Dr. Saidin, SH, MHum

2. Dr. Jelly Leviza, SH, MHum 3. Dr. Edy Ikhsan, SH, MHum

4. Dr. Rosnidar Sembiring, SH, MHum

(5)

Nama : AMELIA ANGGRIANY SISWOYO

Nim : 127011082

Program Studi : Magister Kenotariatan FH USU

Judul Tesis : PERLINDUNGAN HAK CIPTA ATAS ADANYA METODE JAILBREAK PADA APLIKASI IOS BERBAYAR DARI APPLE

Dengan ini menyatakan bahwa Tesis yang saya buat adalah asli karya saya sendiri bukan Plagiat, apabila dikemudian hari diketahui Tesis saya tersebut Plagiat karena kesalahan saya sendiri, maka saya bersedia diberi sanksi apapun oleh Program Studi Magister Kenotariatan FH USU dan saya tidak akan menuntut pihak manapun atas perbuatan saya tersebut.

Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan dalam keadaan sehat.

Medan,

Yang membuat Pernyataan

Nama : AMELIA ANGGRIANY SISWOYO Nim : 127011082

(6)

ABSTRAK

Jailbreak adalah istilah yang umum digunakan bagi pengguna produk Apple yang bertujuan untuk membuka proteksi bawaan iDevice sehingga dapat memodifikasi sistem yang ada, karena dapat mengakses secara penuh maka pengguna dapat memasang aplikasi dari pihak ketiga yang tidak diverifikasi oleh Apple. Setelah iOS Device berhasil di jailbreak, keuntungan-keuntungan yang didapat salah satunya adalah dapat meng-install atau memasukkan aplikasi berbayar secara gratis, yang secara resmi anda harus beli di Apple AppStore.

Undang-Undang No.28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta, dalam undang-undang ini tidak ada aturan yang menjelaskan secara jelas mengenai Jailbreaking, sehingga masyarakat Indonesia bingung akan legalitas Jailbreak pada perangkat iDevice.

Tesis ini akan membahas, bagaimana perlindungan hak cipta terhadap aplikasi iOS berbayar dari Apple lalu bagaimana legalitas jailbreak di Indonesia dan bagaimana perlindungannya untuk progammer atau pencipta software yang softwarenya dimiliki tanpa membayar dengan cara jailbreak tersebut.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian hukum dengan metode pendekatan yuridis normatif, yang bersifat deskriptif analisis. Penelitian ini termasuk ruang lingkup penelitian yang menggambarkan, menelaah dan menjelaskan serta menganalisa teori hukum yang bersifat umum dan peraturan perundang-undangan mengenai perlindungan hak cipta pada aplikasi ios berbayar dari apple atas adanya metode jailbreak .

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Aplikasi iOS berbayar dari Apple sebagai bagian dari Program komputer dilindungi oleh Undang-Undang No 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta, dan penggunaannya oleh pihak lain diindungi dengan lisensi. Pengaturan hukum tentang hak cipta terkait metode jailbreak pada iDevice adalah Lisensi Komersial iDevice dimana Apple menegaskan bahwa tidak izinkannya melakukan jailbreak dan Undang-Undang No 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta khususnya pada Pasal 52, dimana dilarang untuk merusak, memusnahkan, menghilangkan, atau membuat tidak berfungsi sarana kontrol teknologi yang digunakan sebagai pelindung ciptaan bentuk antara lain kode rahasia, password, bar code, serial number, teknologi dekripsi (decryption), dan enkripsi (encryption) yang digunakan untuk melindungi ciptaan. Pengaturan hukum hak cipta belum memberikan perlindungan hukum bagi programmer aplikasi iOS berbayar dari Apple dan Apple atas adanya metode jailbreak di Indonesia karena hanya berdasarkan pada lisensi dari Apple dan Pasal 52 Undang- Undang No.28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta juga tidak secara spesifik atau khusus mengatur tentang jailbreak.

Kata kunci : Hak Cipta, Jailbreak, iOS, Apple, Sarana Kontrol Teknologi.

(7)

ABSTRACT

Jailbreak is a general term used for Apple product users to protect its iDevice so that the available system can be modified. Since it can be accessed completely, the users can install application from the third party which is not verified by Apple.

After iOS Device is ‘jailbreak’ successfully, one of its advantages is that it can install or put paid application free of charge and can be bought only in Apple AppStore. Law No. 28/2014 on Copyright does not regulate clearly the jailbreaking so that the Indonesia people are bewildered with its legality in iDevice. The research problems were as follows: how about legal protection for copyright against paid iOS application of Apple and the legality of jailbreak in Indonesia and how about the legal protection the programmer or software inventor whose software is used without paying in the jailbreak.

The research used juridical normative and descriptive analytic method which described, explained, and analyzed general juridical theory and legal provisions on copyright in paid iOS application of Apple by the existence of jailbreak method.

The result of the research shows that iOS application of Apple is a part of computer program which is protected by Law No. 28/2014 on Copyright and its use is protected by the license. The regulation on copyright concerning jailbreak method in iDevice is iDevice Commercial License in which Apple confirms that jailbreak is prohibited to be used, and Article 52 of Law No. 28/2014 on Copyright also prohibits to damage, exterminate, eliminate, and to make it not operate in proper way. Technological control facilities used as the protection for copyright, among others, are secret code, password, bar code, serial number, and decryption and encryption technology. Regulation on copyright has not yet provided legal protection for the programmers of paid iOS application of Apple.

The existence of jailbreak method in Indonesia is only based on the license from Apple and Article 52 of Law No. 28/2014 on Copyright which does not specifically regulate jailbreak method.

Keywords: Copyright, Jailbreak, iOS, Apple, Technological Control Facility

(8)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala berkat, rahmat dan kasih karuniaNya telah memberikan kekuatan jasmani dan rohani serta inspirasi yang terbaik sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan tesis ini tepat pada waktunya. Tesis ini berjudul “PERLINDUNGAN HAK CIPTA ATAS ADANYA METODE JAILBREAK PADA APLIKASI IOS BERBAYAR DARI APPLE”. Penulisan tesis ini merupakan suatu persyaratan yang harus dipenuhi untuk memperoleh gelar Magister Kenotariatan (M.Kn.) pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

Selama penyusunan tesis ini, penulis mendapatkan banyak dukungan, semangat, saran, motivasi dan doa dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Runtung, SH., M.Hum., selaku Rektor Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas yang terbaik dalam menyelesaikan pendidikan di Fakultas Hukum, Program Studi Magister Kenotariatan Universitas Sumatera Utara kepada penulis;

2. Bapak Prof. Dr. Budiman Ginting, SH., M.Hum., selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara dan juga Ketua Pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan saran kepada penulis dalam penyelesaian tesis;

3. Ibu Dr. T. Keizerina Devi Azwar, SH, CN, M.Hum., selaku Ketua Program Magister Kenotariatan Universitas Sumatera Utara sekaligus dosen penguji yang telah memberikan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan tesis;

(9)

4. Bapak Dr. Edy Ikhsan, SH., MA., selaku Sekretaris Magister Kenotariatan Universitas Sumatera Utara, sekaligus merupakan dosen penguji yang telah memberikan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan tesis;

5. Bapak Prof. Dr. Saidin, SH, M.Hum., selaku Dosen Pembimbing Kedua penulis yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran pada penulis dalam penyelesaian tesis ini;

6. Bapak Dr. Jelly Leviza, SH, M.Hum, selaku Dosen Pembimbing Ketiga penulis yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran dalam penyelesaian tesis ini;

7. Para Bapak dan Ibu Guru Besar juga segenap Dosen Pengajar yang ada di Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara seluruhnya atas jasa-jasanya yang telah membimbing dan membagikan ilmunya selama masa perkuliahan kepada penulis;

8. Seluruh Pegawai pada Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, yang telah banyak memberikan bantuan kepada penulis selama menjalani pendidikan;

9. Teristimewakan pada kedua orang tuaku tercinta yaitu Ayahanda dan Ibunda, serta adik, terima kasih atas cinta dan kasih sayang yang telah diberikan juga doa dan motivasi dalam keseharian hidup penulis;

10. Seluruh teman-teman seperjuangan di Pascasarjana Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, yang telah memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis dalam penyelesaian tesis ini;

(10)

11. Semua pihak-pihak yang tidak disebutkan, terima kasih atas dukungan dan motivasi yang diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan masa perkuliahan dan penulisan tesis ini.

Demikianlah yang dapat penulis sampaikan. Akhir kata atas segala perhatian yang telah diberikan sekali lagi penulis mengucapkan terima kasih.

Semoga tesis ini juga bermanfaat bagi kita semua

Medan, 28 November 2017 Penulis,

Amelia Anggriany Siswoyo

(11)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

Nama : Amelia Anggriany Siswoyo

Tempat/Tanggal Lahir : Medan/15 Maret 1991.

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Kristen Protestan.

Alamat : Komplek TASBIH blok G No.79 Medan

II. KELUARGA

Ayah : Prihantono Siswoyo

Ibu : Erlina

Saudara Kandung : Anthony Anggriawan Siswoyo, ST.

III. PENDIDIKAN

Sekolah Dasar : SD Kalam Kudus Medan (1996-2002) Sekolah Menegah Pertama : SMP Putri Cahaya Medan (2002-2005) Sekolah Menegah Atas : SMA Cahaya Medan (2005-2008)

Strata I : UNIVERSITAS SUMATERA UTARA,

Fakultas Hukum (2008-2012)

Strata II : UNIVERSITAS SUMATERA UTARA,

Magister Kenotariatan (2012-2017)

(12)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR SKEMA ... xi

DAFTAR ISTILAH ASING ... xii

DAFTAR SINGKATAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 16

C. Tujuan Penelitian ... 16

D. Manfaat Peneltian... 17

E. Keaslian Penelitian ... 17

F. Kerangka Teori dan Konsepsi ... 18

1. Kerangka Teori ... 18

2. Konsepsi ... 29

G. Metode Penelitian ... 32

1. Jenis dan Sifat Penelitian ... 32

2. Sumber Data Penelitian ... 34

3. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ... 36

4. Analisis Data ... 36

BAB II APLIKASI IOS BERBAYAR DARI APPLE SEBAGAI KARYA CIPTA ... 38

A. Dasar-Dasar Hak Cipta ... 38

1. Pengertian Hak Cipta ... 38

2. Tujuan Perlindungan Hak Cipta ... 41

(13)

3. Hak Ekonomi dan Hak Moral ... 43

B. Dasar-Dasar Program Komputer ... 46

1. Pengertian Dan Jenis Program Komputer ... 46

2. Kode Sumber dan Objek ... 51

3. Perjanjian Lisensi Terhadap Program Komputer ... 53

4. Aspek Perlindungan Hak Cipta Terhadap Program Komputer ... 57

5. Pelanggaran Hak Cipta Pada Program Komputer ... 61

6. Pembatasan Hak Cipta Pada Program Komputer ... 64

7. Konvensi Internasional Hak Cipta yang Berkaitan dengan Program Komputer sebagai karya ciptaan yang dilindungi ... 68

C. Aplikasi iOS Berbayar Dari Apple Sebagai Karya Cipta yang Dilindungi Oleh Hukum Hak Cipta... 74

BAB III METODE JAILBREAK DALAM PERSPEKTIF UNDANG-UNDANG HAK CIPTA ... 84

A. Jailbreak Secara Umum ... 84

B. Jailbreak Dalam Kaitannya dengan Hukum Hak Cipta ... 100

BAB IV PERLINDUNGAN HAK CIPTA ATAS ADANYA METODE JAILBREAK PADA APLIKASI IOS BERBAYAR DARI APPLE ... 125

A. Digital Right Management Sebagai Dasar Perlindungan Hak Cipta ... 125

B. Perlindungan Hak Cipta Atas Adanya Metode Jailbreak Pada Aplikasi Ios Berbayar Dari Apple (kasus Apple vs EEF) ... 143

C. Pertanggungjawaban Hukum Atas Metode Jailbreak Pada Aplikasi Ios Berbayar Dari Apple ... 149

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 169

A. Kesimpulan ... 169

B. Saran ... 170

DAFTAR PUSTAKA ... 172

(14)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Tabel Perbedaan End User License Agreement dan GNU Public License 57

(15)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Skema Hubungan Antara Pengembang, Apple dan Pengguna iOS

device dalam App Store ... 76 3.1 Contoh Langkah-Langkah Melakukan Untethered Jailbreak iPhone ... 121

(16)

DAFTAR SKEMA

Skema Halaman

4.1 Perlindungan Hak Cipta Atas Adanya Metode Jailbreak Pada Aplikasi Ios

Berbayar Dari Apple 168

(17)

DAFTAR ISTILAH ASING

Apple Encrypted Digital signature : Proteksi teknologi dari apple berupa izin atau syarat dari apple agar aplikasi dapat dijual dalam apps store.

Close Source : Suatu ketentuan yang melarang

pengguna untuk melakukan pengembangan, perbaikan ataupun penambahan program komputer.

End User Licence : Pengguna akhir lisensi

Fair Dealing : Pengecualian terhadap hak ekslusif dari pencipta/ pemegang hak cipta

iOS Device : Jajaran produk iOS Device terdiri dari iPhone, iPad, dan iPod Touch.

iOS : Sistem operasi yang dikembangkan oleh

Apple.

Jailbreak : Modifikasi terhadap sistem operasi

untuk mengangkat pembatasan- pembatasan yang telah dibangun oleh Apple sehingga memberikan pengguna kontrol yang lebih besar terhadap perangkatnya termasuk mengunduh aplikasi atau konten melalui mekanisme selain Application Store (App Store) secara ilegal.

Object code : Suatu kode yang dihasilkan oleh suatu proses kompilasi yang bisa bermacam- macam bentuknya tergantung pada target yang diinginkan. Kode obyek bisa berupa bahasa rakitan (assembly) atau bahasa mesin.

Open Source : Metode pengembangan program

komputer yang menitikberatkan pada kebebasan yang diberikan kepada pengguna untuk memperbaiki, menambah, merubah suatu source dari program yang dimilikinya, bahkan bebas untuk mendistribusikan program komputer tersebut.

Originaltas : Keaslian, yang bermakna hasil karya tersebut tidak disalin dari hasil karya orang lain.

Platform : Dasar atau tempat dimana sistem operasi

bekerja, tanpa platform sistem operasi tidak akan bisa berjalan.

(18)

Reverse engineering : Mengurai, menganalisis, mempelajari rancangan/produk pihak lain untuk akhirnya dibuat produk baru yang lebih unggul.

Source code : Suatu rangkaian pernyataan atau

deklarasi yang ditulis dalam bahasa pemrograman komputer yang terbaca manusia

(19)

DAFTAR SINGKATAN

EULA : End User License Agreement

GATT : General Agreement on Tariff and Trade

GPL : General Public License

HKI : Hak Kekayaan Intelektual

ITE : Informasi dan Transaksi Elektronik

TRIPs : Trade Related Aspect intellectual Property Rights

OS : Operating System

WIPO : World Intellectual Property Organization

WTO : World Trade Organization

(20)

1

A. Latar Belakang

Pada saat ini dunia berada pada suatu era yang disebut dengan era teknologi informasi. Melalui kekuatan teknologi, rintangan zaman dahulu bagi interaksi manusia seperti geografis, bahasa, dan informasi yang terbatas kini berguguran.1 Era ini dimulai sejak munculnya suatu teknologi baru yang disebut komputer. Komputer sebagai salah satu kemajuan teknologi informasi dan komunikasi pun tidak dapat berdiri sendiri, komputer juga harus ditunjang dengan kemajuan teknologi komunikasi dan informasi lainnya yaitu internet. Internet berhasil merambah semua sektor kehidupan manusia mulai dari pendidikan, perdagangan, kesehatan, periklanan sampai kepada sektor hiburan.

Dewasa ini sering terdengar istilah Hak Cipta dan Hak Kekayaan Intelektual melalui televisi, radio, surat kabar dan majalah. Dunia dibanjiri informasi karena banyak dari informasi tersebut tunduk pada hak cipta, banyak aspek kehidupan sehari-hari yang dipengaruhi oleh hak cipta. Contohnya yang paling baik adalah hubungan orang awam dengan hak cipta melalui komputer, tidak dapat dibayangkan bagaimana kehidupan tanpa komputer.2

Apple Inc. adalah perusahaan teknologi terbesar di dunia dan merupakan perusahaan terbesar ke-8 (delapan) di dunia menurut Forbes Global 2000 edisi

1Eric Schimdt&Jared Cohen, The New Digital Age, (Jakarta:Kepustakaan Populer Gramedia, 2014), hal.xii.

2Tamoto Hozumi, Asian Copyright Handbook (Buku Panduan Hak Cipta Asia), (Jakarta:Ikatan Penerbit Indonesia(IKAPI), 2006), hal.43.

(21)

Mei 2016.3 Pada awal produksi di tahun 1983 sampai dengan tahun 1997 Apple Inc. terkenal dengan produksi perangkat kerasnya yaitu, komputer Apple Machintos dan komputer portablenya, power book. Seiring dengan perkembangan zaman, komputer sebagai salah satu hasil dari kemajuan teknologi dan informasi belum dapat cukup memuaskan manusia untuk menyelesaikan masalah secara efektif dan efisien. Pada Juni 2007, Apple inc. kemudian menghadirkan terobosan baru, yaitu smartphone Apple Iphone generasi pertama, diikuti dengan pemutar musik, yaitu Ipod, pada tahun 2008 dan pada tahun 2010 Apple Inc. menelurkan komputer tablet generasi pertamanya, Ipad, dimana ketiga produk andalan Apple ini sering disebut dengan, iDevice.

Revolusi perangkat teknologi sebagai suatu bukti majunya dunia komunikasi sudah sampai pada tahap smartphone dan komputer tablet, dan mengukuhkannya sebagai gadget yang paling banyak dicari.4 Smartphone, komputer tablet dan pemutar musik dari Apple Inc. hadir sebagai salah terobosan dari alat komunikasi yang kerap kali digunakan di beberapa zaman terakhir ini.

Seiring dengan cepatnya laju perkembangan zaman masyarakat modern, fungsi untuk berkomunikasi sebagai pengingat seperti layaknya komputer telah bergabung menjadi satu. Smartphone, komputer tablet dan pemutar musik dari Apple bersama-sama dengan internet tidak hanya menjadi sebuah terobosan

3Samantha Sharf, http://www.forbes.com/sites/samanthasharf/2016/05/26/the-worlds- largest-tech-companies-2016-apple-bests-samsung-microsoft-and-alphabet/#3b30968789ee , may 26 2016 , The World's Largest Tech Companies 2016: Apple Bests Samsung, Microsoft And Alphabet.

4Andrea Adelheid, Beginners Guide iPhone Untuk Pemula, (Yogyakarta:MediaKom, 2013), hal.9. (Untuk selanjutnya disebut sebagai Andrea Adelheid 1)

(22)

dibidang teknologi informasi dan komunikasi namun telah menjadi simbol status hidup pemilik atau penggunanya.

Iphone, Ipad dan Ipod, ketiga terobosan teknologi dari Apple ini mempunyai fungsi komunikasi yang hampir sama layaknya komputer, oleh karena itu juga mempunyai ciri yang sama dengan komputer, salah satunya yaitu komputer bekerja dibawah kontrol sistem operasi dan melaksanakan tugas berdasarkan instruksi-instruksi yang disebut dengan program. Program komputer atau yang biasa disebut dengan perangkat lunak (software) secara garis besar terdiri dari program sistem operasi dan program aplikasi.5

Program aplikasi yang adalah bagian dari software merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi sebuah gadget saat ini. Gadget tanpa aplikasi seperti gadget tanpa koneksi internet. Sedemikian pentingnya aplikasi bagi gadget sehingga setiap sistem operasi gadget kini memiliki pasarnya (market) sendiri.

Apple mendirikan pasarnya sendiri, yaitu Apps Store, dengan jumlah aplikasi yang kini menempati posisi pertama pasar sistem operasi gadget dengan 600 ribu lebih aplikasi.6 Aplikasi-aplikasi tersebut contohnya seperti facebook, twitter, instagram, path, adobe acrobat reader, office word dan lain sebagainya.

Pasar aplikasi Apple yaitu Apps Store, dimana menyediakan berbagai aplikasi untuk diunduh baik aplikasi berbayar (premium) dan ada yang cuma- cuma atau gratis. Sebagian besar aplikasi di Apps Store adalah aplikasi berbayar atau premium, hal ini tidak terlepas dari cara Apple untuk memperoleh

5Edmon Makarim, Pengantar Hukum Telematika;Suatu kompilasi Kajian, (PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta:2005), hal.83.

6Kimi Raikko, Pakai Aplikasi Gratis atau Aplikasi Berbayar, http://www.kompasiana.com/kimi_raikko78/pakai-aplikasi-gratis-atau-aplikasi

berbayar_550ff40da33311c639ba7e1f, diakses terakhir tanggal 24 Oktober 2015.

(23)

pendapatan. Apple memperoleh pendapatan dari menjual aplikasi yang ada di pasar aplikasinya. Sebagian pendapatan tersebut nantinya akan dibayarkan kepada programmer atau pencipta aplikasi tersebut. Namun bukan berarti tidak ada aplikasi gratis, biasanya aplikasi gratis berupa trial atau versi yang kurang lengkap sehingga pengguna mau tak mau harus membeli aplikasi yang premium.

Pengaruh aplikasi berbayar tidak hanya bagi produsen gadget secara sempit, di Amerika Serikat berdasarkan sebuah penelitian, program aplikasi telah menciptakan sekian banyak pekerjaan dan membuat banyak jutawan baru (seperti Instagram yang dijual 1 miliar dollar AS). Nilai ekonomi dari hasil membuat aplikasi ini disebut ekonomi aplikasi yang hasilnya bisa menopang perekonomian Amerika Serikat selama masa resesi.7

Aplikasi berbayar yang jauh lebih powerfull dan memuaskan dibandingkan dengan aplikasi yang gratis namun dengan harga yang tidak terjangkau, membuat para pengguna yang ingin memiliki aplikasi berbayar mengambil jalan pintas untuk memilikinya secara ilegal. Jailbreak adalah cara yang ilegal yang melanggar Hak Cipta untuk mendapatkan aplikasi berbayar tersebut namun tanpa membayar.

Aplikasi berbayar tidak hanya dibuat untuk tujuan komersil atau ekonomi saja namun sekaligus untuk memberi penghargaan dan perlindungan hak cipta dari aplikasi tersebut. Dalam Undang-Undang No.28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta (untuk selanjutnya disebut sebagai UU Hak Cipta), aplikasi berbayar yang

7Ibid.

(24)

merupakan bagian dari software atau program komputer adalah salah satu ciptaan yang dilindungi.8

Perlindungan hukum pada program komputer pada umumnya dan kode sumber (source code) pada khususnya sudah dimulai sejak adanya Agreement on Trade-Related Aspects of Intellectual Property Rights (TRIPS). Hak atas Kekayaan Intelektual (untuk selanjutnya disebut sebagai HKI9) menjadi isu yang sangat penting yang selalu mendapat perhatian baik dalam forum regional, nasional maupun internasional. Indonesia sebagai Negara berkembang sudah menjadi anggota dan secara sah ikut dalam TRIPS, melalui ratifkasi WTO Agreement (Agreement Establishing the World Trade Organization) dengan Undang-Undang No.7 tahun 1994.10 TRIPS sebagai lampiran WTO Agreement merupakan dokumen yang mengikat Indonesia yang telah meratifikasi persetujuan tersebut dengan Undang-Undang No.7 tahun 1994. Berdasarkan Hukum Internasional, persetujuan internasional yang telah diratifikasi merupakan hukum nasional bagi Negara itu sendiri atau yang biasa dikenal dengan istilah pacta sunt servanda.11 Dengan diratifikasinya WTO Agreement melalui Undang-Undang No.7 tahun 1994 menandakan dimulainya era baru perlindungan HKI di Indonesia.

8Pasal 40 ayat (1) Undang-Undang No.28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta

9Sebelum istilah “Hak Kekayaan Intelektual” (yang disingkat HKI) resmi dipergunakan, maka dahulu lebih umum dikenal istilah “Hak atas Kekayaan Intelektual” (yang disingkat HAKI).

Namun istilah HAKI sudah tidak dipakai lagi berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan Perundang-undangan RI No.M.03.PR.07.10 Tahun 2000, telah ditetapkan secara resmi penggunaan istilah “Hak Kekayaan Intelektual” (tanpa kata “atas”) atau yang disingkat HKI. Lihat lebih lanjut Ahmad Zen Umar Purba, “Pokok Kebijakan Pembangunan Sistem HKI Nasional”, Jurnal Hukum Bisnis, Vol.13, April 2001, hal.8.

10 Lembaran Negara Tahun 1994 No.57, Tambahan Lembaran Negara No.3564.

11 Achmad Zen Umar Purba, Hak Kekayaan Intelektual Pasca TRIPS, (Bandung:PT.Alumni, 2005), hal.17

(25)

Sejak berlakunya rezim TRIPS, materi yang harus dilindungi tidak hanya pada hal-hal yang sudah diatur pada Konvensi Bern yang ditetapkan TRIPS sebagai basis minimal dalam perlindungan Hak Cipta, namun juga diperluas pada program komputer.12 Pasal 10 ayat (1) TRIPS menyebutkan: Computer programs, whether in source or object code, shall be protected as literary works under the Berne Convention (1971). Program komputer baik yang masih berbentuk rumusan awal ataupun yang sudah berbentuk kode-kode dilindungi sebagai karya tulisan. Dalam perlindungan terhadap program komputer terdapat tiga hal yang esensial, yaitu perlindungan terhadap alogaritma pemograman, perlindungan paten atau hak cipta terhadap program komputer dan perlindungan terhadap kode objek program.13

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah membawa pengaruh yang signifikan bagi perlindungan Hak Cipta. Adanya TRIPS Agreement, World Intellectual Property Organization Copyright‟s Treaty (WCCT) dan World Intellectual Property Organization Performances and Phonograms Treaty (WPPT) yang telah disahkan Indonesia melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 1997 yang keduanya sering disebut sebagai Digital Agenda. Digital agenda mewajibkan negara anggotanya termasuk Indonesia untuk menyediakan perlindungan hukum yang layak dan upaya

12Konvensi Bern diadakan tahun 1886 dan diselenggarakan oleh organisasi kekayaan intelektual dunia (WIPO) dan Indonesia menjadi anggota Konvensi Bern pada tahun 1997.

Konvensi Bern melindungi ciptaan-ciptaan para pencipta dari negara-negara anggota termasuk diantaranya: karya tertulis seperti buku dan laporan, musik, karya drama seperti sandiwara dan koreografi, karya seni seperti lukisan, gambar dan foto, karya arsitetktur dan sinematografi seperti film dan video. (Tim Lindsey, (et.al), Hak Kekayaan Intelektua:Suatu Pengantar, (Asian Law Group&Alumni:Bandung, 2006), hal.99.

13 Edmon Makarim, Op.Cit., hal.291.

(26)

pemulihan yang efektif untuk mencegah dan melawan tindak pembobolan sarana teknologi yang digunakan pencipta dalam rangka melaksanakan Hak Ciptanya.14

Kewajiban ini diatur dalam Article 11 WCT yang menentukan bahwa negara anggota harus menyediakan perlindungan hukum yang layak dan upaya pemulihan hukum yang efektif melawan tindak pembobolan sarana teknologi yang efektif yang digunakan Pencipta dalam rangka melaksanakan Hak Ciptanya berdasarkan treaty ini dan Berne Convention serta tindakan yang dilarang yang terkait dengan ciptaanya secara tanpa izin atau tindakan yang dilarang oleh hukum.15

Pengaturan tentang sarana kontrol teknologi dimuat juga pada Pasal 52 Undang-Undang No 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta yaitu “Setiap orang dilarang merusak, memusnahkan, menghilangkan, atau membuat tidak berfungsi sarana kontrol teknologi yang digunakan sebagai pelindung ciptaan atau produk hak terkait serta pengaman hak cipta atau hak terkait,kecuali untuk kepentingan pertahanan dan keamanan negara, serta sebab lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, atau diperjanjikan lain”16

Sarana kontrol teknologi dalam penjelasan Undang -Undang No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta adalah instrumen teknologi dalam bentuk antara lain kode rahasia, password, bar code, serial number, teknologi dekripsi (decryption), dan enkripsi (encryption) yang digunakan untuk melindungi ciptaan.17

14Rahmi Jened, Hukum Hak Cipta, (Bandung:Citra Aditya Bakti, 2014), hal.141.

15Ibid.

16Tim Visi Yustisia, Panduan Resmi Hak Cipta, (Jakarta:Transmedia Pustaka, 2015), hal.15.

17Penjelasan Pasal 52 Undang-Undang No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta

(27)

Titik tolak perlindungan hak cipta diberikan kepada pencipta selaku orang yang memiliki intellectual personal creation. Ciptaan sebagai suatu intellectual personal creation mensyaratkan unsur keaslian dan kreatifitas dengan derajat yang sangat tinggi dan tidak semata-mata mendasarkan pada unsur perwujudan.

Mengingat perlindungan hukum yang diberikan kepada Pencipta adalah hak eksklusif, yaitu berdasarkan Pasal 1 angka 1 UU Hak Cipta, maka tidak ada orang lain yang boleh melakukan hak itu, kecuali dengan izin pencipta. Keberadaan hak eksklusif melekat erat kepada pemiliknya atau pemegangnya yang merupakan kekuasaan pribadi atas ciptaan yang bersangkutan, karena itu tidak ada pihak lain yang boleh memanfaatkan hak cipta kecuali atas izin pemegangnya. Hal ini dilatarbelakangi oleh pemikiran, bahwa untuk menciptakan sesuatu ciptaan merupakan pekerjaan yang tidak mudah dilakukan. 18

Perlindungan hak cipta berdimensi hak moral dan hak ekonomi. hak moral terkait dengan hubungan pribadi dan intelektual dari pencipta bagi ciptaannya, yaitu sesuai dengan Pasal 21 dan Pasal 22 Undang-Undang Hak Cipta. Hak ekonomi adalah keuntungan sejumlah uang yang diperoleh karena penggunan sendiri HKI bagi pencipta untuk memanfaatkan ciptaannya atau karena penggunan pihak lain berdasarkan lisensi.19

Kebebasan penggunaan hak cipta tidak boleh meniadakan atau mengurangi fungsi sosial hak cipta tersebut, walaupun memiliki unsur hak eksklusif dalam hak cipta. Fungsi sosial hak cipta memberi kesempatan kepada

18Gatot Supramono, Hak Cipta dan Aspek-Aspek Hukumnya, (Jakarta:Rineka Cipta, 2010), hal.44.

19Muhammad Abdulkadir, Kajian Hukum Ekonomi dan Hak Kekayaan Atas Intelektual, (Bandung:Citra Aditya Bakti, 2001), hal 19.

(28)

masyarakat memanfaatkan ciptaan seseorang untuk kepentingan dan ilmu pengetahuan, bahan pemecah masalah, pembelaan perkara di pengadilan, bahan ceramah, tetapi harus disebutkan sumbernya secara lengkap.20

Jailbreak sebagai salah satu metode reverse engineering atau biasa disebut rekayasa balik program, yang dilakukan untuk memodifikasi sistem operasi agar pengguna mendapatkan hak akses penuh, yang sebelumnya terbatas oleh lisensi perangkat yang bersangkutan, terhadap sistem operasi perangkat smartphone.

Jailbreak merupakan proses memodifikasi sistem operasi untuk menghilangkan batasan-batasan yang diberikan agar pengguna dapat dengan bebas menginstall aplikasi tidak resmi (pihak ketiga) ke dalam perangkat teknologi Apple.21

Secara sederhana, jailbreak ialah modifikasi terhadap Apple iOS sebagai sistem operasi dari Apple, untuk mengangkat pembatasan-pembatasan yang telah dibangun oleh Apple sehingga memberikan pengguna kontrol yang lebih besar terhadap perangkatnya termasuk mengunduh aplikasi atau konten melalui mekanisme atau pasar selain Apple Application Store (Apple App Store) secara ilegal.22 Sistem operasi milik Apple ini adalah sistem operasi yang bersifat tertutup, yang tidak memungkinkan pengguna melakukan modifikasi kedalamnya.

Jailbreak adalah metode untuk meng-explore semua sistem yang ada didalam Apple iOS, seperti melakukan perubahan tampilan ataupun memodifikasi aplikasi bawaan.23

Jailbreak adalah istilah yang umum digunakan bagi pengguna produk Apple yang bertujuan untuk membuka proteksi bawaan ponsel sehingga dapat

20Ibid., hal.117.

21 Ivan, The Faqs, http://appbuntu.com/jailbreak/faq/ , diakses terakhir tanggal 29 September 2015.

22Josua Sitompul, Apakah Jailbreaking iPhone Melanggar Hukum?, http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt52f67de2d1933/apakah-jailbreaking-iphone-

melanggar-hukum?, diakses terakhir tanggal 01 Oktober 2015.

23 Andrea Adelheid 1, Op.Cit., hal.145.

(29)

mengeksplor sistem dan data penyimpanan, dapat mengakses,memodifikasi, dan menambah dari sistem yang ada, karena dapat mengakses secara penuh maka pengguna dapat memasang aplikasi dari pihak ketiga yang tidak diverifikasi oleh Apple.24

Jailbreak merupakan perbuatan yang tidak disetujui pihak Apple karena produsen ini telah merancang sistem operasi dan pengamanannya secara khusus.

Tindakan modifikasi terhadap Apple iOS tanpa persetujuan Apple dikhawatirkan dapat menimbulkan berbagai permasalahan bagi pengguna, khususnya kerentanan terhadap keamanan informasi. Pelaku kejahatan dapat mengambil informasi pribadi atau menyebarkan malware dan virus dengan terbukanya kerentanan informasi. Selain itu, jailbreak dinilai akan menimbulkan ketidakstabilan terhadap perangkat Apple. Oleh karena itu, larangan melakukan jailbreak merupakan mekanisme kontrol agar pengguna dapat menggunakan layanan dan perlindungan dengan maksimal.25

Peraturan di Amerika Serikat untuk menilai legalitas jailbreak didasarkan pada The Digital Millenium Copyright Act (DMCA). Undang-undang ini merupakan aturan untuk mengatur perlindungan hak cipta dalam dunia virtual.

Salah satu implikasi dari undang-undang ini ialah melarang penggunaan teknologi termasuk aplikasi yang dapat melanggar hak dari pemegang hak cipta. Librarian of Congress merupakan institusi yang diberikan wewenang untuk menetapkan pengecualian-pengecualian pengaturan dalam DMCA. Masyarakat diberikan kesempatan untuk mengajukan proposal/petisi untuk penerapan pengecualian

24 Budiman RV,Panduan Lengkap Menggunakan Ipad, (Jakarta: mediakita,2011), hal.136

25 Josua Sitompul, Loc.Cit.

(30)

yang dimaksud. Salah satu contohnya ialah proposal/petisi yang diajukan oleh Electronic Frontier Foundation (EFF).26

EFF mengajukan petisi kepada Librarian of Congress untuk membuat pengecualian terhadap jailbreak agar jailbreak dilegalkan di Amerika Serikat.

Petisi tersebut dikabulkan pada 28 Oktober 2012 dan menghasilkan legalnya jailbreak pada iPhone di Amerika Serikat.27 EFF mengajukan argumen bahwa jailbreaking termasuk dalam salah satu pengecualian dalam Pasal 1201 huruf (f) DMCA, yaitu bahwa aplikasi untuk jailbreak termasuk dalam kategori yang memungkinkan pengguna menginstal aplikasi yang tidak mendapat persetujuan dari pengembang perangkat, dalam hal ini Apple, untuk memperluas atau menambah kegunaan perangkat yang dimilikinya.

Jailbreak dimanfaatkan pengguna untuk menginstall aplikasi bajakan ke dalam perangkat Apple, hal tersebut tampaknya masih belum bisa meyakinkan Librarian of Congress dan Copyright Office di Amerika Serikat untuk melarang jailbreak dilakukan di perangkat Apple. Librarian of Congress akan memperbaharui kembali pengecualian tersebut pada periode berikutnya, dimana masa setiap periode adalah 3 tahun, yang berarti tahun 2015 adalah waktu jatuh temponya.28

Setelah iOS Device berhasil di jailbreak, keuntungan-keuntungan yang didapat salah satunya adalah dapat meng-install atau memasukkan aplikasi

26Josua Sitompul, Apakah Jailbreaking iPhone Melanggar Hukum?, http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt52f67de2d1933/apakah-jailbreaking-iphone-

melanggar-hukum?, diakses terakhir tanggal 29 September 2015.

27Daniel Dimov, Legality of Jailbreaking Mobile Phones, http://resources.infosecinstitute.com/legality-jailbreaking-mobile-phones/, diakses terakhir tanggal 24 Oktober 2015.

28Ibid.

(31)

berbayar secara gratis, yang secara resmi anda harus beli di Apple AppStore.29 Jika aplikasi tersebut yang sebelumnya hanya bisa di-install dari App Store dan merupakan aplikasi yang berbayar, maka apabila sudah di jailbreak, pengguna smartphone dapat memilikinya tanpa perlu membayar.30

Hal ini sangat jelas melanggar Undang-Undang Hak Cipta, dimana aplikasi dari perangkat Apple yang merupakan salah satu hasil karya cipta pencipta aplikasi atau biasa disebut sebagai progammer dicuri dengan cara jailbreak. Pemegang Hak Cipta akan mengijinkan orang lain untuk menggandakan atau memodifikasi software hanya jika syarat-syarat terpenuhi, seperti misalnya perizinan atau lisensi. Jika dilakukan tanpa syarat yang telah ditentukan hal tersebut membuka akses bagi pemegang Hak Cipta untuk melakukan upaya hukum tertentu.31

Hak-Hak terkait dalam Hak Cipta yaitu hak ekonomi dan hak moral adalah hak-hak bersinggungan dengan tindakan jailbreak. Hak ekonomi pemegang Hak Cipta seperti bayaran atau fee untuk setiap software yang dibeli datau diunduh sudah dicuri oleh mereka yang mengunduh software tersebut secara illegal karena mendapatkannya dengan gratis. Hak moral yang dilanggar oleh pelaku atau pengguna jailbreak adalah tidak adanya penghargaan atas jerih payah progammer atau pemegang Hak Cipta dalam menghasilkan sebuah karya. Teori ini berdasarkan pada asumsi bahwa pembuat atau pemegang Hak Cipta telah banyak mengeluarkan tenaga, pikiran, bahkan biaya untuk hasil yang telah dia capai.

29Cara Jailbreak iOs, http://www.carajailbreak.info/2012/01/apa-pengertian-jailbreak- iphone-ipad.html, diakses terakhir tanggal 24 Oktober 2015.

30Andrea Adelheid 1, Op.Cit., hal.148.

31Ika Riswanti Putrantim , Lisensi Copyleft dan Perlindungan Open Source Software di Indonesia, (Yogyakarta:Gallery Ilmu, 2010), hal.88.

(32)

Dibalik keuntungan pasti ada kerugian yang diderita oleh pengguna smartphone yang memilih perangkat smartphone-nya di jailbreak. Salah satu dari banyak kerugian dari jailbreak yang paling merugikan adalah smartphone menjadi target yang sangat mudah untuk terjadi malware32. Malware terdiri dari beberapa jenis, dan yang paling berbahaya diantaranya adalah Keylogger.

Keylogger adalah sebuah program yang dapat memantau penekanan tombol pada keyboard, sehingga orang lain dapat mengetahui password dan informasi apapun yang diketik. Bayangkan kalau di smartphone terdapat aplikasi mobile atau internet banking online, program jailbreak tersebut memperoleh informasi pribadi seperti user ID, password bank, kartu kredit dan sebagainya. Bahkan smartphone tersebut dapat dikendalikan dari jarak jauh.33

Di Tiongkok terjadi pencurian terkait dengan 225.000 (duaratus duapuluh limaribu) Apple ID milik pengguna iOS yang mengakibatkan terjadinya penipuan pembelian aplikasi. Dalam beberapa kasus, terjadi ransomware atau pemerasan untuk meminta uang tebusan.34

Dari penjelasan diatas sudah jelas terlihat, keuntungan yang didapat dari jailbreak saja sudah melanggar hak cipta, apalagi hasil dari yang jelas sudah merupakan kerugian dari jailbreak. Kebocoran informasi dan data pribadi serta melemahnya stabilitas performa smartphone dapat merusak smartphone tersebut

32Malware (malicious software), yang berarti perangkat lunak yang mencurigakan adalah program komputer yang diciptakan dengan maksud dan tujuan tertentu dari penciptanya dan merupakan program yang mencari kelemahan dari software. Umumnya malware diciptakan untuk membobol atau merusak suatu software atau sistem operasi melalui script yang disisipkan secara tersembunyi oleh pembuatnya.Malware biasa kita kenal sbagai virus. (Pengertian Malware, http://malware851.blogspot.co.id/2012/12/pengertian-malware_4.html , diakases terkahir tanggal 04 Oktober 2015)

33Ryan Friska Arisandhi, http://www.kolomgadget.com/2015/09/01/iphone-jailbroken- jadi-target-empuk-serangan-malware-keyraider/11812/2#page-content, diakses terakhir tanggal 04 Oktober 2015.

34Ibid.

(33)

hanya karena aktifitas jailbreak yang dilakuan untuk kepentingan pribadi maupun ekonomi. Sebelum pengguna memakai smartphone, pengguna tersebut harus menyetujui lisensi dari perangkat smartphone tersebut, dimana didalamnya terdapat klausula dilarangnya jailbreak pada perangkat smartphone yang bersangkutan. Apple Inc. pada klausula lisensinya di Pasal 2 huruf (L) menyatakan bahwa tidak dizinkan adanya rekayasa balik pada perangkat iPhone.35

Salah satu kasus jailbreak paling terkenal di Amerika adalah jailbreak yang dilakukan oleh seorang hacker ternama yaitu George Hotz. George tidak hanya sekedar melakukan jailbreak pada iOS tetapi George juga mencipta aplikasi untuk melakukan jailbreak dan bahkan mempermudah proses jailbreak tersebut.36 Pada tanggal 13 Oktober 2009, Hotz merilis aplikasi bernama Blackra1n, jailbreak untuk semua iPhone dan iPod Touches. Pada tanggal 31 Oktober 2009, Hotz mengumumkan akan merilis versi terbaru dari Blackra1n, Blackra1n RC3, Aplikasi versi ini menyertakan blacksn0w yang tidak hanya berfungsi sebagai jailbreak tetapi akan memungkinkan melakukan unlocking SIM Card Bundling dari semua iPhone menggunakan Blacksn0w RC1. Pada penghujung tahun 2010, Hotz merilis aplikasi Greenpois0n yang digunakan untuk jailbreak pada iPhone 3GS, iPod Touch generasi keempat, iPhone 4 dan di iPad. Bahkan 2 minggu kemudian Hotz juga meliris aplikasi jailbreak untuk Mac (Komputer dengan OS iOS).37

Indonesia memiliki Undang-Undang No.28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta, dalam undang-undang ini tidak ada aturan yang menjelaskan secara jelas

35Apple Inc., https://www.apple.com/legal/sla/, diakses terakhir tanggal 24 Oktober 2015.

36Damai Subiwanto, Siapakah George Hotz?,

https://damaisubimawanto.wordpress.com/2011/01/18/siapakah-george-hotz/, diakses terakhir tanggal 25 Oktober 2015.

37Top Hackers All The Time, https://tophackers.wordpress.com/10-ge0h0t/, diakses terakhir tanggal 25 Oktober 2015.

(34)

mengenai Jailbreaking, dan tidak ada aturan-aturan dari lembaga atau instansi terkait yang membahas tentang Jailbreak, sehingga masyarakat Indonesia bingung akan legal atau tidaknya melakukan Jailbreak pada perangkat smartphone.

Namun ada pasal yang sedikit menyinggung tentang sarana kontrol teknologi, yaitu pada Pasal 52 Undang-Undang No 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta yaitu

“Setiap orang dilarang merusak, memusnahkan, menghilangkan, atau membuat tidak berfungsi sarana kontrol teknologi yang digunakan sebagai pelindung ciptaan atau produk hak terkait serta pengaman hak cipta atau hak terkait,kecuali untuk kepentingan pertahanan dan keamanan negara, serta sebab lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan, atau diperjanjikan lain”38

Sarana kontrol teknologi dalam penjelasan Undang -Undang No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta adalah instrumen teknologi dalam bentuk antara lain kode rahasia, password, bar code, serial number, teknologi dekripsi (Decryption), dan enkripsi (Encryption) yang digunakan untuk melindungi ciptaan.39

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, perlu dilakukan suatu penelitian lebih lanjut mengenai jailbreak , apakah jailbreak merupakan perbuatan ilegal di Indonesia, lalu dasar hukum apa yang menjadikan bahwa jailbreak smartphone adalah ilegal dan bagaimana perlindungannya untuk progammer atau pencipta software yang softwarenya dimiliki tanpa membayar atau dicuri dengan cara jailbreak smartphone tersebut. Semua pertanyaan tersebut akan terjawab pada tesis yang akan dituangkan pada judul : “PERLINDUNGAN

38Tim Visi Yustisia, Panduan Resmi Hak Cipta, (Transmedia Pustaka:Jakarta, 2015), hal.15.

39Penjelasan Pasal 52 Undang – Undang No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta

(35)

HAK CIPTA ATAS ADANYA METODE JAILBREAK PADA APLIKASI iOS BERBAYAR DARI APPLE”

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, adapun yang menjadi pokok permasalahan yang ingin diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana ketentuan hukum yang mengatur perlindungan hak cipta terhadap aplikasi iOS berbayar dari apple?

2. Bagaimana pengaturan hukum tentang hak cipta terkait metode jailbreak pada aplikasi iOS berbayar dari apple?

3. Apakah pengaturan hukum hak cipta telah memberikan perlindungan hukum bagi programmer aplikasi iOS berbayar dari apple atas adanya metode jailbreak di Indonesia?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan permasalahan diatas maka yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui ketentuan hukum yang mengatur perlindungan hak cipta terhadap aplikasi iOS berbayar dari apple.

2. Untuk mengetahui legalitas jailbreak dan ketentuan hukum terkait hak cipta terhadap metode jailbreak pada aplikasi iOS berbayar dari apple di Indonesia.

3. Untuk mengetahui Apakah pengaturan hukum hak cipta memberikan perlindungan hukum yang tegas terhadap aplikasi iOS berbayar dari Apple atas adanya metode jailbreak di Indonesia.

(36)

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik secara teoritis maupun secara praktis, masing-masing sebagai berikut:

1. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoritis berupa sumbangan pemikiran bagi pengembangan ilmu hukum khususnya yang berkaitan dengan Hak Kekayaan Intelektual (untuk selanjutya disebut sebagai HKI), khususnya pada bidang hak cipta dan juga menjadi dasar bagi penelitian pada bidang yang sama serta memberikan pemahaman dan pandangan yang baru mengenai Hak Kekayaan Intelektual di bidang hak cipta.

2. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan sumbangan pemikiran bagi masyarakat umum dan pihak-pihak terkait dengan Hak Kekayaan Intelektual khususnya masalah perlindungan hak cipta pada perangkat iOS Apple.

E. Keasliaan Penelitian

Berdasarkan informasi dan penelusuran kepustakaan yang dilakukan di lingkungan Universitas Sumatera Utara, khususnya di lingkungan Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara menunjukkan bahwa penelitian dengan judul:

“Perlindungan Hak Cipta Atas Adanya Metode Jailbreak Pada Aplikasi iOS Berbayar Dari Apple” ini belum pernah dilakukan dalam pendekatan dan perumusan masalah yang sama, walaupun ada beberapa topik yang mirip, namun jelas berbeda dengan penelitian ini.

(37)

Ada ditemukan penelitian sebelumnya tentang Hak Kekayaan Intelektual mengenai hak cipta, namun topik permasalahan dan bidang kajiannya berbeda dengan penelitian ini, penelitian tersebut antara lain:

1. Erwin Cahaya (037011024), Magister Kenotariatan Universitas Sumatera Utara, dengan Judul “Penegakkan Hukum Terhadap Pelanggaran Hak Cipta Atas Program Komputer di Indonesia”. Adapun permasalahan yang dibahas pada penelitian tersebut adalah:

a. Bagaimana Eksistensi Program Komputer Sebagai Karya Cipta Di Indonesia?

b. Bagaimana Jenis-Jenis Pelanggaran Hak Cipta Atas Program Komputer Di Indonesia?

c. Bagaimana Penegakkan Hukum Terhadap Pelanggaran Hak Cipta Atas Program Komputer Di Indonesia?

Dengan demikian jelas bahwa penelitian ini adalah asli karena sesuai dengan asas-asas kilmuan yaitu jujur, rasional, objektif dan terbuka. Sehingga penelitian ini dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya secara akademis.

F. Kerangka Teori dan Konsepsi 1. Kerangka Teori

Teori dipergunakan untuk menjelaskan fakta dan peristiwa hukum yang terjadi. Oleh karena itu, kegunaan teori hukum dalam penelitian adalah sebagai pisau analisis pembahasan tentang peristiwa atau fakta hukum yang diajukan

(38)

dalam masalah penelitian.40 Teori yang digunakan sebagai pisau analisis dalam penelitian ini adalah teori kepastian hukum dan teori perlindungan hukum.

Dengan adanya kepastian hak bagi para pencipta maka pelanggaran hak cipta dapat dibatasi. Pelanggaran dengan metode jailbreak tersebut dipengaruhi beberapa faktor seperti rendahnya tingkat pemahaman masyarakat akan arti dan fungsi hak cipta, sikap dan keinginan untuk memperoleh keuntungan dagang dengan cara yang mudah, ditambah belum cukup terbinanya kesamaan pengertian sikap dan tindakan para aparat penegak hukum dalam menghadapi pelanggaran dengan metode jailbreak merupakan faktor yang perlu mendapat perhatian.

Undang-Undang No.28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta tidak secara spesifik mengatakan dan mengatur tentang Jailbreak, namun harus mengartikan berbagai makna dari Kata dalam Undang - Undang tersebut. Pasal 52 UUHC adalah pasal yang mempunyai pengertian atau terdapat sangkut paut dengan Jailbreak, yaitu tentang Sarana Kontrol Teknologi, dimana maksud dari Jailbreak adalah menghilangkan limitasi, secara tidak langsung hal tersebut juga berarti menghilangkan perlindungan iOS, dalam pasal 52 Undang-Undang no.28 Tahun 2014 menyatakan bahwa setiap orang dilarang merusak, menghilangkan, memusnahkan, membuat tidak berfungsi suatu Sarana Kontrol Teknologi, dengan melakukan Jailbreak tentunya sudah melanggar pasal tersebut. Perlindungan Hak Cipta Atas Adanya Metode Jailbreak Pada Aplikasi iOS Berbayar Dari Apple tentunya tidak terlepas dari unsur perlindungan hukum, baik bagi pencipta, konsumen pemakai bahkan bagi distributor resmi atau non resmi Apple iDevice .

40Mukti Fajar Nur Dewata dan Yulianto Achmad, Dualisme Penelitian Hukum Normatif dan Empiris, (Yogyakarta:Pustaka Belajar, 2010), hal.16.

(39)

Hal yang dipertimbangkan cukup relevan dengan penelitian dalam tesis ini dikarenakan tindakan jailbreak belum memiliki dasar peraturan hukum yang jelas dan harus mendapatkan kepastian hukum sebagai wujud dari cita-cita hukum serta perlindungan hukum baik secara preventif dan represi dan apakah perbuatan jailbreak legal atau ilegal di Indonesia dan untuk perlindungan hukum terhadap pencipta atau programmer software Apple iOS yang softwarenya dimodifikasi , dicuri atau dimiliki dengan cara jailbreak smartphone tersebut.

Teori Kepastian Hukum mengandung pengertian:41

a. Adanya aturan yang bersifat umum membuat individu mengetahui perbuatan apa yang boleh dan perbuatan apa yang tidak boleh dilakukan.

b. Merupakan keamanan hukum bagi individu dari kesewenangan pemerintah karena dengan adanya aturan hukum yang bersifat umum itu individu dapat mengetahui apa saja yang boleh dibebankan atau dilakukan oleh Negara terhadap individu.

Teori kepastian hukum merupakan salah satu penganut aliran positivisme yang lebih melihat hukum sebagai sesuatu yang otonom atau hukum dalam bentuk peraturan tertulis. Artinya, karena hukum itu otonom, sehingga tujuan hukum sematamata untuk kepastian hukum dalam melegalkan kepastian hak dan kewajiban seseorang. Van Kant berpendapat bahwa tujuan hukum adalah menjaga setiap kepentingan manusia agar tidak diganggu dan terjamin kepastiannya.42 Dan membangun hukum itu bukan pekerjaan yang sederhana karena suatu peraturan

41 J. B Daliyo, Pengantar Ilmu Hukum Buku Panduan Mahasiswa, Prennahlindo, Jakarta, 2001, hal. 120

42 Jonathan Sarwono, Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2006, hal. 74

(40)

perundang-undangan yang baik harus memenuhi syarat keadilan, kepastian hukum, dan kemanfaatan secara seimbang.43

Teori yang digunakan sebagai alat untuk menganalisis dalam menjawab rumusan permasalahan yang ada dalam penelitian ini, salah satunya adalah teori kepastian hukum. Kepastian Hukum bukan hanya berupa pasal-pasal dalam undang-undang melainkan juga adanya konsistensi dalam putusan hakim antara putusan hakim yang satu dengan putusan hakim lainnya untuk kasus yang serupa yang telah diputuskan.44 Masyarakat mengharapkan adanya kepastian hukum, karena dengan adanya kepastian hukum masyarakat akan lebih tertib. Hukum bertugas menciptakan kepastian hukum karena bertujuan untuk ketertiban masyarakat. Tanpa kepastian hukum orang tidak tahu apa yang harus diperbuatnya sehingga akhirnya timbul keresahan. Tetapi jika terlalu menitikberatkan pada kepastian hukum, dan ketat mentaati peraturan hukum maka akibatnya akan kaku serta menimbulkan rasa tidak adil. Apapun yang terjadi peraturannya tetap seperti demikian, sehingga harus ditaati dan dilaksanakan.45

Aplikasi berbayar pada iOS Apple sebagai sebuah karya hasil ciptaan memiliki perlindungan dari hal-hal yang dapat menyebabkan kerugian baik bagi ciptaan tersebut maupun bagi si penciptanya. Berbagai ketentuan dan peraturan telah dituangkan untuk memberikan rasa aman dan kepastian hukum kepada pencipta dan ciptaannya. Ketentuan dan perlindungan secara hukum yang dibuat

43 Maria Sumardjono, Kebijakan Pertanahan Antara Regulasi Dan Implementasi, Kompas, Jakarta, 2006, hal.6-7

44 Peter Mahmud Marzuki, Pengantar Ilmu Hukum, Jakarta: Kencana Pranada Media Goup,2008, hal.158.

45 Sudikno Mertokusumo, Mengenal Hukum Suatu Penghantar, Yogyakarta: Liberty, 1988, hal. 136

(41)

ada dalam hukum nasional maupun internasional. Selain itu, perlindungan tersebut bukan hanya bersifat keperdataan namun masuk ke dalam ranah pidana.

Hukum memiliki tujuan untuk menciptakan keadilan, kemanfaatan dan kepastian hukum.46 Oleh karena itu, hukum sebagai sebuah instrumen dalam menjamin hak- hak masyarakat memiliki berbagai implementasi dalam melindungi hak-hak tersebut salah satunya menggunakan instrumen undang-undang atau peraturan tertulis.

Dengan adanya aturan tersebut akan memberikan landasan pada pihak- pihak yang terkait untuk menegakkan apa yang dicita-citakan oleh hukum.

Penegakan hukum dalam permasalahan Hak Cipta biasanya dilakukan oleh orang yang merasa dirugikan yang pada umumnya adalah pemegang hak cipta, namun penerapan sanksi pidana di dalam permasalahan tersebut dapat dilakukan dalam beberapa kasus yang serius dan dibenarkan secara hukum untuk mengadili dalam instrument hukum pidana. Bahkan penjatuhan pidana penjara dapat dilakukan jika terbukti memenuhi unsur-unsur dalam hukum pidana.

Kejahatan dan penyalahgunaan hak cipta atas perangkat lunak komputer merupakan salah satu bentuk dari kejahatan mayantara atau biasa disebut Cybercrime. Hal tersebut dikarenakan objek dari kejahatan tersebut berada pada lingkungan elektronik. Kejahatan mayantara bukan hanya sekedar kejahatan yang terjadi dalam dunia maya tetapi juga kejahatan yang melibatkan unsur-unsur elektronik di dalamnya. Di dalam perlindungan secara internasional, telah

46Achmad Ali, Menguak Teori Hukum (Legal Theory) dan Teori Peradilan (Judicial Prudence) (Jakarta: Kencana, 2010), hal. 213

(42)

dituangkan beberapa konvensi dan kongres terhadap kejahatan di dalam penggunaan hak cipta atas perangkat lunak komputer.

Di dalam Kongres PBB VIII/ 1990 mengenai computer related crimes menuangkan beberapa ketentuan mengenai penanggulangan kejahatan mayantara melalui kebijakan penal dan non penal yang salah satunya adalah mengembangkan pengamanan/perlindungan komputer sebagai tindakan pencegahan (techno-prevention).47 Selain itu, pada Kongres PBB X/2000 dilaksanakan pembahasan khusus mengenai penanggulangan Pidana Mayantara.48 Selain kongres PPB, perangkat lunak sebagai sebuah Kekayaan Intelektual dibahas dalam part III Article 42 sampai dengan Article 61 TRIPS mengenai penegakan hukum di bidang HKI.

Di dalam perlindungan hukum di Indonesia terdapat beberapa ketentuan di dalam peraturan perundang-undangan terkait perlindungan hukum terhadap Hak Cipta atas Perangkat Lunak Komputer antara lain Undang-undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta dan Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Selain itu terdapat beberapa ketentuan umum yang dapat dikaitkan dengan kejahatan terhadapa hak cipta atas perangkat lunak komputer yang diterapkan secara kondisional. Kejahatan terhadap hak cipta atas perangkat lunak komputer merupakan sebuah tindak pidana yang tergolong baru. Penanganan dan penegakan hukum atas kejahatan tersebut perlu mendapatkan perhatian serius. Selain dampak kejahatan ini dari segi ekonomi, juga berdampak pada proses penegakan hukum kejahatan lain ke depannya.

47 Barda Nawawi Arief, Tindak Pidana Mayantara (Jakarta: Jaya Grafindo, 2006), Hal. 4.

48 Lihat Dokumen Kongres PBB X, A/CONF.187/L.10, tanggal 16 April 2017

(43)

Karena tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan kejahatan yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi akan terus berkembang dan menjadi semakin kompleks. Salah satu peran penting hukum pidana terhadap masalah bersifat modern adalah pengaruhnya terhadap hukum yang dicita-citakan.49

Hal tersebut memberikan kontribusi terhadap pembaruan dan pembinaan hukum yang nantinya akan menyesuaikan diri dengan kondisi dan tuntutan zaman dan pembangunan pada masa kini dan masa datang atau sering disebut dengan istilah ius constituendum.50 Adapun kasus terkait dengan pelanggaran terhadap hak cipta atas perangkat lunak komputer yang hendak penulis teliti adalah kasus hak cipta atas adanya metode jailbreak pada aplikasi iOS berbayar dari Apple.

Metode jailbreak belum terlalu dikenal oleh masyarakat di Indonesia, sehingga masyarakat pengguna iDevice tidak mengetahui apakah metode jailbreak ilegal atau legal untuk dilakukan. Tidak ada kepastian hak dan kewajiban bagi pelaku yang melakukan metode jailbreak karena belum adanya kepastian hukum yang jelas mengatur tentang metode jalibreak secara konkrit seperti pengaturan pembajakan software. Kepastian hak dan kewajiban tidak hanya bagi pelaku yang melakukan metode jailbreak tetapi terutama ditujukan bagi pembuat program aplikasi iOS berbayar, dimana hak moral dan terutama hak ekonominya telah dirampas oleh pelaku jailbreak.

Kepastian hukum itu ada untuk memberikan keamanan hukum dan membuat individu mengetahui perbuatan apa yang boleh dan perbuatan apa yang tidak boleh dilakukan. Dalam hal ini pengaturan tentang jailbreak hanya diatur

49 Sudarto, Hukum dan Hukum Pidana (Bandung: Penerbit Alumni, 1986), Hal. 93

50Abdullah Marlang, Irwansyah, Kaisaruddin Kamaruddin, Pengantar Hukum Indonesia Cet. 2 (Makassar: AS Publishing, 2011), Hal. 3

(44)

secara implisit dalam pengaturan tentang sarana kontrol teknologi pada Pasal 52 Undang-Undang No 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta yaitu “Setiap orang dilarang merusak, memusnahkan, menghilangkan, atau membuat tidak berfungsi sarana kontrol teknologi yang digunakan sebagai pelindung ciptaan atau produk hak terkait serta pengaman hak cipta atau hak terkait,kecuali untuk kepentingan pertahanan dan keamanan negara, serta sebab lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, atau diperjanjikan lain”51 Sarana kontrol teknologi dalam penjelasan Undang -Undang No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta adalah instrumen teknologi dalam bentuk antara lain kode rahasia, password, bar code, serial number, teknologi dekripsi (decryption), dan enkripsi (encryption) yang digunakan untuk melindungi ciptaan.52

Perlu kehati-hatian dalam menafsirkan Pasal 52 UUHC, terutama apabila ada kasus tentang Jailbreak, dikarenakan pasal tersebut memiliki makna yang luas dan Hakim dituntut untuk melakukan Penemuan Hukum serta perlu peraturan khusus mengenai Kejahatan dalam penghilangan Sarana Kontrol Teknologi lebih mendetail, jelas dan tidak multi tafsir, terutama tentang Jailbreak. Pasal 52 Undang-Undang no 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta melarang adanya penghilangan Sarana Kontrol Teknologi, namun pasal tersebut tidak memiliki ketentuan pidana bagi pelanggar yang melakukan Jailbreak tanpa tujuan atas dasar Penggunaan Secara Komersial. Hal ini bertujuan agar tidak terjadi kekosongan hukum yang membuat beberapa pihak ragu karena hal tersebut dilarang tetapi tidak ada ketentuan pidananya.

51Tim Visi Yustisia, Panduan Resmi Hak Cipta, (Jakarta:Transmedia Pustaka, 2015), hal.15.

52Penjelasan Pasal 52 Undang-Undang No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta

Gambar

Tabel 2.1. Perbedaan End User License Agreement dan GNU Public License

Referensi

Dokumen terkait

Perlindungan hak ekonomi terhadap pemegang hak cipta video klip menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta harus lebih diperhatikan lagi,

Program komputer merupakan salah satu bentuk hak cipta yang diberikan perlindungan secara hukum berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak

Untuk penampang lingkaran ini sering digunakan untuk poros berputar ataupun konstruksi yang mengalami torsi. Untuk hal ini momen inersia yang digunakan dalam

“Perlindungan Hukum Terhadap Hak Cipta Menurut Pasal 12 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta Di Indonesia”.. JOM Fakultas

Pengaturan hukum mengenai hak ekonomi menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta menunjukkan hak ekonomi merupakan hak eksklusif pencipta atau pemegang hak

Regulasi yang digunakan di Indonesia terkait perlindungan Hak Cipta diakomodir dalam Undang – Undang Nomor 28 tahun 2014 tentang Hak Cipta (UU Hak Cipta 2014). Terbitnya UU Hak

Surat Pencatatan Hak Cipta atau produk Hak terkait ini sesuai dengan Pasal 72 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta....

E0017412 PERLINDUNGAN HUKUM PEMEGANG HAK CIPTA LAGU PADA APLIKASI STREAMING MUSIK SPOTIFY DITINJAU DARI UNDANG – UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA.. Tujuan dari