• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PENGELOLAAN KASUS

2.1. Konsep Dasar

2.1.4. Perencanaan

Perencanaan adalah suatu kategori dari perilaku keperawatan dimana tujuan yang berpusat pada pasien dan hasil yang diperkirakan ditetapkan dan intervensi keperawatan dipilih untuk mencapai tujuan tersebut (Potter. 2005). Dalam menetapakan perencanaan seorang perawat perlu berkolaborasi dengan berbagai pihak yakni: pasien, keluarga, serta petugas medis lain seperti: dokter, ahli farmasi, dan nutrisionis.

A. Tahap-tahap merencanakan asuhan keperawatan 1. Menetapakan prioritas

Penetapan prioritas dibutuhkan karena hal ini dapat mengidentifikasikan urutan intervensi keperawatan ketika pasien mempunyai masalah dalam menetapkan prioritas tidak hanya memperhatikan aspek fisiologis tapi juga aspek keinginan, kebutuhan, dan keselamatan pasien.

Prioritas diklasifikasikan menjadi tiga yakni: tingi, menengah, dan rendah:

a. Prioritas tinggi

Prioritas yang berdasarkan diagnosa keperawatan dapat menghabiskan ancaman bagi pasien atau orang lain bila tidak segera ditangani.

b. Prioritas menengah

Prioritas menengah mencakup kebutuhan pasien non emergency tidak mengancam kehidupan.

c. Prioritas rendah

Mencakup kebutuhan yang tidak secara langsung berhubungan dengan suatu penyakit spesifik.

2. Menetapkan tujuan asuhan keperawatan

Tujuan asuhan keperawatan adalah sasaran yang ingin dicapai dalam pemberian intervasi terhadap dua tipe tujuan dan harus dicapai yakni jangka pendek (diarahkan rencana keperawatan mendesak) dan harus dicapai dalam waktu yang relatif singkat. Tipe lain adalah tujuan jangka panjang yang dicapai dalam waktu yang relatif lebih lama. Biasanya tujuan jangka panjang berfokus pada pencegahan rehabilitasi dan pendidikan kesehatan.

Dalam menentukan tujuan dan beberapa kriteria yakni sebagai berikut:

a) Berfokus kepada pasien. Pernyataan tujuan harus merupakan perilaku pasien yang menunjukkan berkurangnya masalah pasien. Masalah tersebut telah didentifikasikan dalam diagnosis keperawatan

b) Jelas dan singkat

c) Dapat diukur dan diobservasi

d) Waktu relatif dibatasi (jangka pendek, menengah dan panjang)

e) Realistik untuk kemampuan/kondisi pasien dalam waktu seperti yang ditetapkan

f) Realistik untuk tingkat pengalaman dan keterampilan perawat g) Ditentukan bersama oleh perawat dan pasien

h) Tujuan harus sejalandan menyokong terapi lain

Menetapkan kriteria hasil asuhan keperawatan

a) Merupakan model atau standar yang digunakan untuk membuat keputusan

b) Dinyatakan sebagai hasil, misalnya merupakan perubahan status kesehatan

c) Menentukan apakah tujuan dapat dicapai

d) Menentukan kriteria keberhasilan yang ditentukan, yang mencakup perubahan perilaku, apa yang dilakukan oleh pasien dan bagaimana kemampuan pasien sebelum mencapai tujuan

3. Menetapkan Intervensi

Setelah menerapkan prioritas dan tujuan asuhan keperawatan maka seorang perawat menetapkan intervensi keperawatan yang akan diberikan kepada pasien.

4. Menuliskan dan mendokumentasikan perencanaan asuhan keperawatan Mendokumentasikan perlu dilakukan sebagai bukti dan juga dapat digunakan sebagai acuan terhadap proses selanjutnya atau perencanaan asuhan keperawatan lain di kemudian hari.

Kriteria dalam penulisan perencanaan, yakni sebagai berikut:

a. Memakai tenaga kerja yang tepat b. Dapat memodifikasikan

c. Bersifat spesifik

B. Manfaat membuat perencanaan asuhan keperawatan

Tujuan dan dalam pembuatan perencanaan agar setiap implementasi asuhan keperawatan dapat dilakukan langkah yang tepat dan efisien.

1. Sebagai penghubung kebutuhan pasien

2. Untuk menjelaskan intervensi keperawatan yang harus dilakukan 3. Untuk meningkatkan praktik keperawatan, sehingga mendapatkan

pengertian yang lebih jelas tentang prinsip proses keperawatan

4. Menjadi dasar pendekatan yang sistematis terhadap asuhan keperawatan

2.2. Asuhan Keperawatan Dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Gangguan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh

2.2.1. Pengkajian

Berdasarkan penugasan dan sesuai jadwal dinas mahasiswa praktik di RSUD. dr.

Pirngadi Medan pada tanggal 23-28 Mei 2016 mahasiswa melakukan pengkajian keperawatan pada An. A. Berikut deskripsi dari hasil pengkajian yang dilakukan dengan secara lengkap terdapat lampiran 1.

1. Biodata

Pasien adalah seorang laki-laki, pasien baru berumur 3 tahun 7 bulan dengan agama yang dianut oleh pasien adalah agama Islam, alamat pasien di Ayahanda Jln. Cangkir No.17, pasien masuk rumah sakit tanggal 24 Mei 2016 dan nomor register pasien adalah 00.33.64.19 diruangan/kamar Melati 1` lantai 2, tanggal pengkajian dilakukan pada tanggal 25-27 Mei 2016 dengan diagnosa medis Malnutrisi.

Genogram:

Ket:

: :Laki-laki

: Perempuan

: Garis Hubungan Keluarga

: Pasien

2. Keluhan Utama

Pada saat pengkajian, orangtua pasien mengatakan berat badan pasien turun secara drastis dan pasien tidak menghabiskan makanan yang diberikan oleh rumah sakit, hanya menghabiskan makanan tidak sampai separuh makanan pasien dan tubuh pasien terasa lemas. Pasien hanya terbaring di tempat tidur dan terdiagnosa oleh medis adalah Malnutrisi (Gizi Buruk).

3. Riwayat Kesehatan Sekarang

Kesehatan pasien sekarang disebabkan oleh kurangnya nafsu makan pada 6 bulan belakangan ini. Pasien tidak nafsu makan dan berat badan (BB) berkurang secara tiba-tiba. Sebelum masuk rumah sakit pasien tidak memiliki riwayat penyakit yang lain.

4. Riwayat Kesehatan Masa Lalu

Pada saat pengkajian, orangtua pasien mengatakan bahwa imunisasi pasien tidak lengkap pada saat imunisasi dan sebelumnya pasien tidak pernah masuk rumah sakit.

5. Riwayat Kesehatan Keluarga

Orangtua pasien mengatakan bahwa keluarga pasien tidak ada yang mengalami penyakit yang diderita/dialami oleh pasien.

6. Riwayat Keadaan Psikososial

Pada saat pengkajian pasien tidak dapat ditanya karena pasien masih anak-anak dan belum mengetahui tentang persepsi, konsep diri, gambaran diri, ideal diri, harga diri, peran diri dan identitas diri.

7. Status Mental

Tingkat kesadaran pasien tidak begitu baik, karena pasien tampak lemas, dalam pengkajian pasien hanya terbaring ditempat tidur pasien.

8. Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum pasien tidak begitu sadar (lemah), pasien tampak lesu dan lemas.

Tanda-tanda vital pasien setelah diperiksa: suhu tubuh 37,8°C, tekanan darah:

80/60 mmHg, nadi: 72x/menit, pernafasan: 27x/menit, tinggi badan (TB): 50 cm, berat badan (BB): 10 kg. Bentuk kepala simetris dengan kulit kepala yang bersih, rambut tidak lebat dan tidak berbau dengan warna kulit sawo matang. Struktur wajah pasien simetris dan oval, kelengkapan dan kesimetrisan pada kedua mata pasien lengkap dan simetris, konjungtiva dan sclera pasien tampak merah, tekanan bola mata pasien baik. Hidung pasien lengkap memiliki tulang hidung dan seputum nasi, dalam lubang hidung pasien tidak ada kotoran dan pasien memiliki cuping hidung. Bentuk telinga pasien simetris, memiliki daun telinga dengan ukuran telinga yang normal, untuk ketajaman pendengaran pada pasien hasil pemeriksaan tidak dapat dilakukan. Mulut dan faring pasien dengan keadaan bibir pasien yang kering, keadaan gusi pasien merah muda dan bersih, keadaan gigi pasien bersih dengan keadaan lidah bersih. Tidak ditemukan adanya pembengkakan thyroid dan posisi trachea normal dibagian medial, suara pasien normal, tidak ditemukan adanya kelainan pada kelenjar limfe dan vena jugularis, denyut nadi karotis teraba. Kebersihan kulit bersih, suhu tubuh pasien dalam keadaan tidak normal, warna kulit pasien sawo matang, turgor kulit pasien kembali < 3 detik, kulit pasien tampak kering dan tidak ditemukan adanya kelainan pada kulit pasien. Pada pemeriksaan ekstremitas ditemukan lemahnya kekuatan otot kaki dan tangan yang dikarenakan faktor kelemahan tubuh, saat pemeriksaan edema, pada pasien tidak ditemukan adanya edema, ekstremitas kaki

dan tangan simetris. Fungsi motorik dari pasien kurang baik, pasien lambat untuk melakukan pergerakan dan adanya tremor ketika akan melakukan pergerakan untuk aktivitas. Untuk fungsi sensorik, pasien mampu merasakan sentuhan yang diberi dan mampu mengatakan posisi dan sentuhan apa yang diberikan, dalam pemberian getaran, pasien kurang merasakan adanya getaran.

9. Pola Kebiasaan Sehari-Hari

Pola makan dan minum pada pasien memiliki frekuensi makan 1-2 kali sehari dengan porsi sedikit, pasien memiliki nafsu makan yang kurang baik, tidak ada nyeri di ulu hati, pasien mengatakan tidak memiliki alergi pada makanan, pasien selalu muntah ketika makan, dan pasien tidak pernah memisahkan diri ketika makan, orangtua pasien mengatakan untuk makan pasien terlebih dulu harus menggiling makanan yang akan dikonsumsi. Dalam perawatan diri, tubuh pasien tampak bersih, untuk gigi dan mulut terlihat bersih, kebersihan kuku kaki dan tangan pasien tampak bersih dan tidak ditemukan warna hitam pada ujung-ujung kuku pasien. Pola kegiatan/aktivitas pasien tidak dapat melakukan dengan mandiri dan dibantu oleh orangtua pasien, untuk aktivitas ibadah pasien tidak dapat melakukan karena pasien hanya terbaring lemas ditempat tidur pasien. Dalam Buang Air Besar (BAB) pasien memiliki pola BAB 2-4 x/hari untuk BAB, pasien mengatakan karakter dari fesesnya adalah keras dan kadang-kadang berair, tidak pernah mengalami perdarahan saat BAB, pasien mengatakan terakhir kali BAB hari kamis pagi tgl 26 Mei 2016, pasien tidak ditemukan menggunakan laksatif dan pasien mengatakan tidak mengalami diare. Untuk Buang Air Kecil (BAK) pola dalam BAK pasien sering dengan karakter urine kuning bening, pasien mengatakan tidak pernah mengalami rasa nyeri saat BAK, pasien juga tidak memiliki riwayat penyakit ginjal dan tidak menggunakan obat diuretic. Dalam mekanisme koping, pasien termasuk dalam adaptif untuk menghadapi suatu masalah dan untuk bicara dengan orang lain.

2.2.2. ANALISA DATA

No. Data Penyebab Masalah Keperawatan

1. DS:

- Orangtua pasien mengatakan tidak nafsu makan.

- Berat badan turun secara drastis.

- Tubuh terasa lemas.

DO:

- Pasien tampak kurang makan.

- Membran mukosa kering.

- Ketidakmampuan memakan

makanan.

- Nyeri abdomen.

- Bising usus hiperaktif.

Penurunan nafsu makan menurun

Gangguan pada saluran pencernaan

Kurangnya enzim yang diperlukan

Ketidakseimbangan Nutrisi: kurang dari

kebutuhan

Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh.

2. DS: selera pada saat makan.

- Peningkatan suhu tubuh

Adanya rasa nyeri pada bagian

Mual dan Muntah.

Masalah Keperawatan

1. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan.

2. Kekurangan Volume Cairan: Mual dan Muntah.

Diagnosa Keperawatan (Prioritas)

1. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan berhubungan dengan kekurangan zat gizi yang tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh. Gejala umumnya adalah berat badan rendah dengan asupan makanan yang cukup atau asupan kurang dari kebutuhan tubuh, adanya kelemahan otot dan penurunan energi, pucat pada kulit, membran mukosa dan konjungtiva.

2. Kekurangan Volume cairan berhubungan dengan Mual dan Muntah, gejala umumnya adalah penurunan asupan cairan ditandai dengan penurunan turgor kulit, membran mukosa kering, peningkatan suhu tubuh dan penurunan berat badan secara tiba-tiba.

2.2.3. Perencanaan Keperawatan dan Rasional

Hari/

Tanggal

No.DX Perencanaan Keperawatan

Selasa/

Tujuan dan Kriteria Hasil:

NOC: Nutritional Status/ Status Nutrisi

- Pasien mampu meningkatkan berat badan.

- Pasien mampu menyeimbangkan asupan gizi makan.

- Pasien mampu mengatur ketidakteraturan makan.

Rencana Tindakan Rasional Ketidakseimbangan Nutrisi:

Kurang dari Kebutuhan:

1. Bina hubungan saling percaya dengan pasien.

2. Bicarakan kemungkinan penyebab penurunan berat badan.

3. Anjurkan makanan yang sesuai dan dalam bentuk yang menarik untuk pasien.

4. Ajarkan pasien dan keluarga cara memilih makanan yang bergizi untuk pasien.

1. Mendekatkan diri pada pasien

2. Memudahkan

5. Bicarakan dengan pasien metode mencatat asupan makanan setiap hari.

6. Kaji adanya mual dan muntah.

an asupan kalori

5. Memudahkan pasien untuk melihat catatan kenaikan berat badan pasien

6. Mengurangi resiko

terhambatnya ketidakseimban gan nutrisi pada pasien

Hari/

Tanggal

No.DX Perencanaan Keperawatan

Selasa/

Tujuan dan Kriteria Hasil:

- Pasien mampu menyeimbangkan volume cairan sesuai dengan kebutuhan tubuh.

- Pasien mampu meningkatkan asupan cairan.

- Pasien tidak menunjukkan tanda-tanda dehidrasi.

Rencana Tindakan Rasional Kekurangan Volume Cairan:

Mual dan Muntah:

1. Rencanakan target

pemberian asupan cairan.

2. Kaji pemahaman pasien tentang alasan

mempertahankan hidrasi yang adekuat.

3. Catat asupan dan haluaran.

4. Pantau asupan peroral dan haluaran cairan.

1. Mempermudah untuk

2.2.4. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan

Hari/

tanggal

No. DX Implementasi Keperawatan Evaluasi (SOAP)

1. Bina hubungan saling percaya dengan pasien.

2. Bicarakan kemungkinan penyebab penurunan berat badan.

3. Anjurkan makanan yang sesuai dan dalam bentuk yang menarik untuk pasien.

4. Ajarkan pasien dan keluarga cara memilih makanan yang bergizi untuk pasien.

5. Bicarakan dengan pasien metode mencatat asupan makanan setiap hari.

6. Kaji adanya mual dan muntah.

belum teratasi.

1. Rencanakan target pemberian asupan cairan.

2. Kaji pemahaman pasien

tentang alasan mempertahankan hidrasi

yang adekuat.

3. Catat asupan dan haluaran.

4. Pantau asupan peroral dan haluaran cairan.

P: Intervensi dilanjutkan.

BAB III PENUTUP

Setelah melakukan Asuhan Keperawatan pada An. A Dengan Proritas Masalah Kebutuhan Dasar Gangguan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh, maka penulis menari kesimpulan sebagai berikut:

3.1. Kesimpulan

Pada pengkajian tahap awal dari proses keperawatan pada an. A dapat diambil kesimpulan yang menjadi prioritas masalah keperawatan adalah Gangguan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh. Pasien mengalami penurunan berat badan secara tiba-tiba dan tubuh terasa lemas. Data-data yang mendukung adalah adanya tidak nafsu makan, mual dan muntah. suhu tubuh 37,8°C, tekanan darah: 80/60 mmHg, nadi: 72x/menit, pernafasan: 27x/menit, tinggi badan (TB):

50 cm, berat badan (BB): 10 kg.

Setiap masalah keperawatan yang ditemukan pada an. A dibuat suatu perencanaan untuk memecahkan masalah yang disusun sesuai dengan perencanaan dan prioritas masalah.

Implementasi yang dilakukan penulis pada an. A sesuai dengan rencana tindakan yang sudah disusun sebelumnya dan disesuaikan dengan kebutuhan pasien.

3.2. Saran

Berdasarkan hasil yang diperoleh dan setelah membahas masalah-masalah yang dihadapi didalam perawatan pasien dengan masalah kebutuhan. Gangguan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh, maka penulis dapat memberikan saran sebagai berikut:

1. Diharapkan kepada pihak institusi pendidikan agar dapat menyediakan dan menambah referensi terbaru, terutama mengenai buku-buku keperawatan anak, agar dalam pemberian asuhan keperawatan dapat dilaksanakan secara optimal.

2. Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan diharapkan para petugas kesehatan dapat lebih optimal dalam melakukan praktek dan melaksanakan asuhan keperawatan secara benar sesuai dengan standar praktek keperawatan.

DAFTAR PUSTAKA

Alimul Hidayat, A. Aziz (2006). Kebutuhan Dasar Manusia (Aplikasi Konsep danProses Keperawatan), Edisi 2, Jakarta: Salemba Medika.

NANDA. (2012). Diagnosa Keperawatan dan Klasifikasi 2012-2014. Jakarta:

EGC.

Potter, Patricia & Perry, Anne. (2010). Fundamental keperawatan. Edisi 8-Buku 2. Jakarta: EGC.

Potter, Patricia & Perry, Anne. (2010). Fundamental keperawatan. Edisi 8-Buku 3. Jakarta: EGC.

Tarwoto Wartonah (2006). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan, Edisi 3, Jakarta: Salemba Medika.

Asuhan Keperawatan Kasus

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN USU

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT

I. BIODATA

IDENTITAS PASIEN

Nama : An. A

Jenis Kelamin : Laki-laki

Umur : 3 Tahun 7 Bulan

Status Perkawinan : -

Agama : Islam

Pendidikan : Belum sekolah

Pekerjaan : -

Alamat : Ayahanda, Jln Cangkir, No.17 Tanggal Masuk RS : 18 Mei 2016

No. Register : 00.33.64.19 Ruangan/Kamar : Melati 1 Golongan Darah : O

Tanggal Pengkajian : 24-26 Mei 2016 Tanggal Operasi : -

Diagnosa Medis : Malnutrisi

Genogram:

Ket:

: Laki-laki

: Perempuan

: Garis Hubungan Keluarga

: Pasien

II. KELUHAN UTAMA

Orangtua pasienmengatakan berat badan pasien turun secara drastis dan pasien tidak menghabiskan makanan yang diberikan oleh rumah sakit, hanya menghabiskan makanan tidak sampai separuh makanan pasien dan tubuh pasien terasa lemas.

III. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG A. Provocative/palliative

1. Apa Penyebabnya

Orangtua pasien mengatakan kurangnya nafsu makan pada 6 bulan belakangan terakhir ini.

2. Hal-hal yang memperbaiki keadaan Keluhan pasien belum dapat diatasi.

B. Quantity/quality

1. Bagaimana dirasakan

Pasien merasakan rasa hangat, lemas pada tubuh dan penurunan berat badan.

2. Bagaimana dilihat

Pasien tampak lemas dan selama wawancara pasien hanya terbaring ditempat tidur.

3. Severity

Pasien merasa terganggu dengan keadaan yang sekarang.

4. Time

Pasien mengatakan kondisi yang dialami belum banyak yang berubah.

IV. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU A. Penyakit yang pernah dialami

Pasien tidak memilki riwayat penyakit yang lain.

B. Pengobatan/tindakan yang dilakukan

Pasien tidak pernah mengkonsumsi obat selain anjuran dari rumah sakit.

C. Pernah dirawat/dioperasi

Pasien mengatakan tidak pernah dirawat/dioperasi.

D. Lama dirawat -

E. Alergi

Pasien mengatakan tidak ada alergi obat.

F. Imunisasi

Imunisasi pasien tidak lengkap.

V. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA A. Orang tua

Baik

B. Saudara kandung Baik

C. Penyakit keturunan yang ada -

D. Anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa -

E. Anggota keluarga yang meninggal -

VI. RIWAYAT KEADAAN PSIKOSOSIAL A. Persepsi Pasien Tentang Penyakitnya

Orangtua pasien mengatakan ingin sembuh dari penyakit yang dideritanya.

B. Konsep Diri

D. Hubungan Sosial 1. Orang yang berarti: -

2. Hubungan dengan keluarga:Pasien merupakan anak kandung dari keluarganya

3. Hubungan dengan orang lain: -

4. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain: - E. Spiritual

1. Nilai dan keyakinan: Orangtua pasien mengatakan agama yang dianut adalah agama Islam.

2. Kegiatan ibadah: Pasien tidak dapat melaksanakan ibadahnya.

VII. STATUS MENTAL

A. Tingkat Kesadaran : Kurang baik B. Penampilan : Baik

C. Pembicaraan : Kurang baik D. Alam Perasaan : Lesu

E. Afek : Datar

F. Interaksi mata : Kontak mata kurang G. Persepsi : -

H. Proses Pikir : - I. Isi Pikir : -

J. Waham : -

K. Memori : -

VIII. PEMERIKSAAN FISIK A. Keadaan Umum

Keadaan umum sedang dan tampak lemas.

B. Tanda-tanda Vital

1. Suhu tubuh : 37,8°C

2. Tekanan darah : 80/60 mmHg

3. Nadi :72x/menit

4. Pernafasan :27x/menit

5. Skala Nyeri : -

6. TB : 50 cm

7. BB : 10 kg

C. Pemeriksaan Head to toe 1. Kepala

- Bentuk : Simetris

- Ubun-ubun : Bersih

- Kulit kepala : Bersih

2. Rambut

- Penyebaran dan keadaan rambut : Tidak lebat

- Bau : Tidak berbau

- Kelengkapan dan kesimetrisan : Mata lengkap dan simetris

- Palpebra : Baik

- Konjungtiva dan sklera : Tampak merah

- Pupil : Baik

- Cornea dan iris : Baik

- Visus : Baik

- Tekanan bola mata : Baik 5. Hidung

- Tulang hidung dan posisi septum nasi : Memiliki tulang

- Lubang hidung : Lengkap

- Cuping hidung : Memiliki cuping 6. Telinga

- Bentuk telinga : Simetris - Ukuran telinga : Normal - Lubang telinga : Normal

- Ketajaman pendengaran : Tidak dapat dilakukan 7. Mulut dan Faring

- Thyroid : Tidak ada pembengkakan

- Suara : Normal

- Kelenjar limfe : Tidak ada kelainan - Vena jugularis : Tidak ada kelainan - Denyut nadi karotis : Teraba

9. Pemeriksaan integumen

- Kebersihan : Baik

10. Pemeriksaan lainnya

Pada pemeriksaan ekstremitas ditemukan lemahnya kekuatan otot kaki dan tangan yang dikarenakan faktor kelemahan tubuh, saat pemeriksaan edema, pada pasien tidak ditemukan adanya edema, ekstremitas kaki dan tangan simetris. Fungsi motorik dari pasien kurang baik, pasien lambat untuk melakukan pergerakan dan adanya tremor ketika akan melakukan pergerakan untuk aktivitas. Untuk fungsi sensorik, pasien mampu merasakan sentuhan yang diberi dan mampu mengatakan posisi dan sentuhan apa yang diberikan, dalam pemberian getaran, pasien kurang merasakan adanya getaran.

IX. POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI A. Pola makan dan minum

- Frekuensi makan/hari : 2-3 kali/hari - Nafsu/selera makan : Kurang baik

- Nyeri ulu hati : -

- Alergi : -

- Mual dan muntah : Muntah ketika makan - Waktu pemberian makan : Pagi,siang dan sore - Jumlah dan jenis makan : Porsi sedikit

- Waktu pemberian cairan/minum : Pagi, siang dan sore - Masalah makan dan minum : Tidak nafsu makan B. Perawatan diri/personal hygiene

- Kebersihan tubuh : Bersih - Kebersihan gigi dan mulut : Bersih - Kebersihan kuku kaki dan tangan : Bersih C. Pola kegiatan/Aktivitas

- Uraian aktivitas pasien untuk mandi makan, eliminasi, ganti pakaian dilakukan secara mandiri, sebagian, atau total: Kurang baik

- Uraikan aktifitas ibadah pasien selama dirawat/sakit: tidak dapat dilaksanakan oleh pasien.

X. Pola eliminasi 1. BAB

- Pola BAB : 2-4 kali

- Karakter feses : Keras dan kadang-kadang berair - Riwayat pendarahan : -

- BAB terakhir : Kamis, 26 Mei 2016

- Diare : -

- Penggunaan laksatif : Tidak ditemukan 2. BAK

- Pola BAK : Sering

- Karakter urine : Kuning bersih

- Nyeri/rasa terbakar/kesulitan BAK : - - Riwayat penyakit ginjal/kandung kemih : - - Penggunaan diuretik : - - Upaya mengatasi masalah : - XI. Mekanisme koping

Adaptif : Mampu menyelesaikan sebagian masalah.

LAMPIRAN

CATATAN PERKEMBANGAN Implementasi dan Evaluasi Keperawatan No. Dx Hari/

tanggal

Pukul Tindakan Keperawatan

09.00 WIB Bina hubungan saling percaya dengan pasien.

Mengajarkan pasien untuk mengetahui kemungkinan penyebab penurunan berat badan.

Mengajarkan pasien memilih makanan yang sesuai dan dalam bentuk yang menarik untuk pasien.

Mengajarkan pasien dan keluarga cara memilih makanan yang bergizi untuk pasien.

Kekurangan

09.00 WIB Bina hubungan saling percaya kepada pasien.

Rencanakan target pemberian asupan cairan.

Kaji pemahaman pasien

tentang alasan mempertahankan hidrasi

yang adekuat.

Catat asupan dan haluaran.

Pantau asupan peroral dan haluaran cairan.

S:

LEMBAR KONSULTASI

Nama Mahasiswa : BENGET H SIMALANGO Nim : 132500079

Dosen Pembimbing : Reni Asmara Ariga, S.Kp MARS

Judul : Asuhan Keperawatan Pada An. A Dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Gangguan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh di RSUD. Dr.

Pirngadi Medan.

No Tanggal Materi Konsul Saran Paraf

1. 8 Juni 2016

Mengajukan judul KTI:

- Asuhan Keperawatan Pada An. A Dengan Masalah Keperawatan Kebutuhan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan di RSUD.

Dr. Pirngadi

- Asuhan Keperawatan Pada An. M Dengan Masalah Kebutuhan Dasar Mobilisasi di RSUD. Dr. Pirngadi - Asuhan Keperawatan

Pada An. A Dengan Masalah Kebutuhan Kekurangan Volume Cairan

Judul yang disarankan:

- Asuhan Keperawatan Pada An. A Dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Gangguan Nutrisi Kurang

Dari Kebutuhan Tubuh di RSUD. Dr. Pirngadi Medan

2. 9 Juni 2016

Konsul judul KTI yang disarankan

Materi yang disarankan:

- Angka gizi buruk di Indonesia

- Dampak kekurangan gizi pada anak

- Angka gizi buruk di RSUD. Dr. Pirngadi Medan

- Tujuan harus dibuat ada tujuan khusus dan umum - Manfaat ditujukan bagi

peneliti, instansi

pendidikan, pasien

- Cari buku refrensi tentang kekurangan gizi 3. 15 Juni

2016

Konsul BAB I sampai BAB III

Disarankan untuk melengkapi lembar konsul

4. 21 juni 2016

Konsul BAB I sampai BAB III

Disarankan untuk belajar kembali tentang materi dan melengkapi materi yang telah dianjurkan

5. 12 Juli 2016

Konsul revisi materi BAB II

Disarankan untuk menambah materi yang

telah diberikan dan harus melengkapi materi yang disarankan

6 14 Juli 2016

Konsul revisi analisis data dan catatan perkembangan

Disarankan untuk memperbaiki penyusunan

dan menyelesaikan materi yang disarankan

7. 17 Juli 2016

Konsul revisi BAB II sampai BAB III

Materi yang disarankan harus sudah selesai dikerjakan

8. 20 Juli 2016

Acc KTI

Dokumen terkait