• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

1.5 Kegunaan Penelitian

1.4.2 Aspek Praktis

akan dianalisis menggunakan teknik analisis interaktif Miles dan Huberman Punch (dalam Ibrahim, 2015).

1.2 Fokus Penelitian

Penelitian ini berfokus pada motif apa yang mendasari Subscribers Menonton Channel Youtube Nessie Judge.

1.3 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah Apakah motif yang dimiliki subscribers dalam menonton Channel Youtube Nessie Judge?

1.4 Tujuan Penelitian

Merujuk pada identifikasi maslah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui motif masing- masing subscribers dalam menonton Channel Youtube Nessie Judge.

1.5 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Aspek Teoritis

Penelitian ini diharapkan menjadi uraian-uraian yang dapat berguna secara teoritis sebagai bahan pembelajaran untuk mahasiswa ilmu komunikasi dalam pengembangan ilmu komunikasi massa, serta menambah wawasan informasi mengenai motif subscribers dalam menonton channel-channel Youtube.

1.4.2 Aspek Praktis

Penelitian ini diharapkan memberikan pandangan baru dan masukan bagi pihak terkait. Selain itu juga dapat menambah pemikiran-pemikiran baru dengan melihat fenomena dan pemanfaatan media sosial.

15 1.6 Waktu dan Periode Penelitian

Tabel 1. 3 Waktu penelitian Sumber: Olahan Peneliti (2021)

16

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Teori 2.1.1 New Media

Media baru atau new media merupakan jenis media yang menggunakan teknologi digital contohnya media sosial dan penggunaan internet. McQuail menjelaskan bahwa “media baru atau new media sebagai perangkat teknologi elektronik yang berbeda dengan penggunaanya yang berbeda”. Media beru ini merupakan istilah dengan munculnya digital, computer, atau jaringan teknologi informasi dan komunikasi sekitar akhir abad ke-20. Teori New media adalah sebuah teori yang dikembangkan oleh Pierre Levy, Pierre Levy mengungkapkan new media mengulas tentang perkembangan media dari media konvensional menjadi era digital.

Definisi lain mengatakan bahwa new media ialah konsep kemampuan media yang didukung perangkat digital yang mampu mengakses konten kapan dan dimana saja kemudian dapat memberikan kesempatan untuk siapapun sebagai penerima atau pengguna bisa perpartisipasi secara interaktif, aktif serta kreatif terhadap pesan yang pada akhirnya membentuk sebuah komunitas baru dari isi media (Liliweri, 2015: 284).

Dalam McQuail (2011:45) ciri-ciri media baru ialah suatu media yang bisa diakses dimana saja dan kapan saja kemudian tidak tergantung pada lokasi, menggunakan computer, memiliki fungsi publik dan bersifat pribadi, setiap penggunannya ialah komunikator, dan dengan control yang tidak ketat. Masyarakat di era modern seperti sekarang sudah sangat mudah mengakses internet kapanpun dan dimanapun, sekarang tidak hanya bisa diakses melalui komputer saja melainkan dengan adanya teknologi sekarang, kini bisa diakses melalui hanphone atau telepon seluler.

Ada lima kategori media baru yang dibedakan menurut jenis, penggunaan, konteks, dan kategorinya menurut McQuail (2011 :156) :

17 a. Media komunikasi antar pribadi (handphone/ telepon genggam dan E-mail/

surat elektronik)

b. Media permainan interaktif (aplikasi game)

c. Media pencarian informasi WWW (world wide web)

d. Media partisipasi kolektif (situs jejaring sosial antara lain : facebook,instagram,whatsapp,twitter,path,line,wechat. Dll)

e. Subtitusi media penyiaran (mempermudah pengguna mengunduh konten lagu, film dll, seperti : Joox, Spotify,Netflix, HOOQ, Viu, dll)

Kemajuan teknologi yang sangat pesat ini membuat orang melakukan segala hal menjadi lebih mudah khususnya yang berhubungan dengan internet, hal ini mempengaruhi masyarakat dalam berkomunikasi, tidak hanya komunikasi secara langsung secara tatap muka tetapi bisa melakukan komunikasi jarak jauh menggunakan teknologi yang ada saat ini.

Karakteristik media baru dalam beberapa bagian menurut perspektif penggunannya McQuail (2011 :157)

a. Interaktivitas :komunikasi antara komunikan dan komunikator secara langsung tanpa harus bertatap muka.

b. Sosiabilita atau kehadiran sosial : dengan menggunaakan media kita bisa memunculkan komunikasi personal dengan orang banyak contohnya (media sosial, whatsapp,facebook messenger, wechat, line, dll).

c. Media richness : media melibatkan banyak individu dan banyak indera.

d. Otonomi : konten dikendalikan sendiri oleh pengguna

e. Unsur bermain-main : pada new media ada unsur kesenangan dan hiburan.

f. privasi : bersifat pribadi yang dibubungkan dengan suatu konten.

g. Personalisasi (personalization) : konten dan penggunaanya menjadi unik dan personal.

2.1.2 Media Sosial

Media sosial adalah media yang penggunaanya mudah atau terbilang instan dan memiliki banyak fungsi dan manfaat dalam penggunaanya. Selain kegunaanya

18 untuk berkomunikasi, media sosial juga menjadi sarana bertukar informasi. Menurut McGraw Hill Dictionary Media sosial adalah alat yang dapat digunakan berinteraksi antara satu dengan yang lain dengan cara menciptakan, bertukar informasi dan ide dalam jaringan dan komunitas dunia maya (virtual) serta berbagi.

Media sosial juga memiliki pengertian lain seperi yang dikemukakan oleh Boyd dalam Nasrullah (2015) bahwa pengertian media sosial adalah sekumpulan software dimana individu ataupun komunitas berkumpul,berkomunikasi, berbagi, terkadang pada kasus tertentu melakukan kolaborasi maupun bermain. Dengan peran atau kedudukannya saat ini, media sosial telah menjadi kekuatan utama dalam membentuk pola perilaku dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat Hal ini menunjukan bahwa masyarakat sekarang dikehidupannya sangat membutuhkan media sosial.

2.1.3 Youtube

Youtube adalah salah satu dari banyaknya media sosial paling popular di dunia yang mengandalkan kekuatan pada sharing video (video berbagi). Di youtube penggunanya bisa membuat video atau menonton secara gratis. Youtube didirikan oleh 3 orang yang dulunya seorang karyawan dari perusahaan PayPal yakni Chad Hurley, Steve Chen dan Jawed Karim. Video pertama yang diupload oleh mereka di Youtube adalah video dari salah satu foundernya yaitu Jewed Karim. Melalui youtube kita dapat menemukan informasi yang kontennya berbasis video. diluncurkan sejak bulan Mei 2005 Youtube mempermudah milyaran orang di dunia untuk menonton, menemukan dan membagikan bermacam-macam video.

Gambar 2. 1 Logo Youtube Sumber : www. Google.com

19 Menurut Budiargo (2015: 47) Youtube adalah video online, keutamaan situs ini untuk dapat mencari, menonton, dan berbagi video yang asli kesegala penjuru dunia dan dari segala penjuru dunia melalui suatu web. Diawal kemunculannya video yang diunggah ke Youtube hanya berdurasi 10 menit, namun kurang dari satu tahun Youtube menambahkan durasi maksimum video yang bisa di upload menjadi 15 menit.

Tidak hanya itu saja pengguna tertentu yang mengupload video tutorial, seminar, Pendidikan dan video demo di berikan waktu yang lebih Panjang atau unlimited length (Richmond 2011: 8). Popularitas Youtube hingga kini makin terus bertambah, tidak adanya batasan waktu dalam mengakses video-video yang ada menjadikan Youtube sangat disukai oleh masyarakat. Menurut data statistik di Youtube video yang ditonton setiap harinya lebih dari 1 miliar jam video.

Gambar 2. 2 Tampilan Homepage Youtube Sumber : (Olahan Peneliti, 2021)

20 2.1.4 Motif

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Pusat Bahasa, 2011) Motif merupakan sebab atau dasar seseorang dalam melakukan seuatu. Menurut Effendy (2007: 34) motif akan muncul karena adanya kebutuhan yang harus terpenuhi. Wood dan Marquis (dalam Shaleh, 2004) membagi motivasi menjadi tiga golongan sebagai berikut :

a.) kebutuhan-kebutuhan organis, yang berkaitan dengan kebutuhan utama atau pokok. Contohnya : minum, makan, kebutuhan untuk istrahat, kebutuhan untuk bergerak, istrahat dan lain sebagainya.

b.) Motivasi darurat adalah dorongan seseorang untuk berupaya menyelamatkan diri, membalas, berusaha, mengejar.

c.) Motivasi objektif, ditujukan kepada objek tertentu yang berada disekitar kita. Pada motif ini meliputi: kebutuhan menaruh minat, eksplorasi, manupulasi. Motivasi ini ada dikarenakan adanya dorongan menghadapi dunia secara efektif.

Selain itu menurut Atkinson (dalam Sule & Saefullah, 2010: 243) terdapat tiga jenis kebutuhan manusia yang mendorong mereka termotivasi dalm berprilaku dan melakukan sesuatu, diantaranya kebutuhan akan kekuasaan (Need for power/ N-Pow), kebutuhan untuk berafiliasi atau melakuakan interaksi sosial (Need for affiliation/ N-Aff), dan kebutuhan unruk berprestasi ( Need for achievement/ N-ach).

2.1.5 Motif Penggunaan Media

Motif timbul karena adanya suatu kebutuhan, motif-motif dapat menimbulkan dan mengembangkan kegiatan dalam menentukan arah umum perilaku seorang individu. Penggunaan media digunakan untuk memberikan kepuasan akan kebutuhan seseorang. Menurut Surip (2011: 209) studi ini berpusat pada penggunaan (uses) isi media untuk mendapatkan pemenuhat atas kebutuhan oleh seseorang. Motif penggunaan media yang dikemukakan oleh Gary dan Paul dalam Jurnal YouTube Users Watching and Sharing the News: A Uses and Gratifications Approach. terdiri dari empat indikator yaitu motif hiburan, motif hubungan antar pribadi, motif mencari informasi, dan motif persahabatan (Hanson & Haridakis, 2008: 2004). Sedangkan menurut Papacharissi &

21 Rubin (dalam Oloo, 2013) motif yang mendorong seseorang untuk menggunakan media yaitu interpersonal utility, pass time, information seeking, convenience, dan entertainment.

Penelitian ini menggunakan teori penggunaan media yang dikemukakan oleh McQuail. Motif ialah dorongan-dorongan dalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu (Adrianto, 2005). Dari pengertian motif tersebut bahwa dengan mengonsumsi media berarti segala alasan dan dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan seseorang menggunakan media tersebut. hal ini relevan jika ingin mengetahui ada dorongan apa sehingga seseorang menonton Youtube dan sesuai jika objeknya pada Youtube Channel Nessie Judge.

Berikut adalah motif yang mendorong perilaku individu terhadap penggunaan media yang dikutip dari McQuail (1987: 72)

1. Motif Informasi

a. Mencari berita tentang peristiwa dan kondisi yang terjadi di lingkungan terdekat, masyarakat dan dunia

b. Mencari bimbingan menyangkut berbagai masalah praktis, pendapat dan hal-hal yang berkaitan dengan penentuan pilihan

c. Memuaskan rasa kingin tahu dan minat umum

d. Memperoleh rasa damai melalui penambahan pengetahuan 2. Motif Identitas Pribadi

a. Menemukan penunjang nilai-nilai pribadi

b. Mengidentifikasikan diri dengan nilai-nilai lain (dalam media) c. Meningkatkan pemahaman tentang diri sendiri

d. Menemukan model perilaku 3. Motif Integritas dan Interaksi Sosial

a. Mengidenetifikasi diri dengan orang lain, dan meningkatkan rasa memiliki

b. Memperoleh pengetahuan tentang keadaan orang lain, empati sosial c. Membantu menjalankan peran sosial

d. Menemukan bahan percakapan dan interaksi sosial

22 e. Memungkinkan seseorang untuk dapat menghubungi sanak keluarga,

teman, masyarakat

f. Memperoleh teman selain manusia 4. Motif Hiburan

a. Melepaskan diri atau terpisah dari permasalahan b. Bersantai

c. Memperoleh kenikmatan jiwa dan estetis d. Mengisi waktu

e. Penyaluran emosi

Motif Informasi adalah motif yang berkaitan dengan kebutuhan akan informasi untuk memenuhi kebutuhan mengenai peristiwa atau informasi yang terjadi di sekitar, kebutuhan untuk mendapatkan atau memperoleh pengetahuan, rasa ingin tahu, memperkuat pendapat dan keputusan yang diambil, dorongan untuk belajar, dorongan untuk merasa aman melalui pengetahuan yan didapatkan dari media massa.

Motif Identitas pribadi adalah motif yang berkaitan dengan dorongan seseorang dalam menggunakan media untuk dapat memperlihatkan atau menonjolkan situasi yang penting dalam hidupnya dan penunjang-nilai-nilai pribadi, selain itu juga sebagai dorongan untuk memperkuat kredibilitas, stabilitas, dan status. Motif identitas pribadi juga berkaitan dengan dorongan dalam mencari model perilaku yang diinginkan melalui media perilakunya sehari-hari, dan dorongan untuk mencari identifikasi nilai-nilai dalam diri khalayak dengan nilai-nilai orang lain melalui media (McQuail, 2011:82).

Motif Interaksi sosial adalah motif yang berkaitan dengan dorongan individu dalam berinteraksi dengan orang lain, dorongan untuk mempertahankan norma-norma sosial, dorongan untuk memperoleh pengetahuan akan empati sosial, dorongan untuk meringankan beban sesama dalam menjalankan peran sosial (McQuail, 2011:82).

Menurut Morissan (2014: 70) bahwa setiap individu pada umumnya memiliki kebutuhan mendasar dalam interaksi sosial. Berdasarkan pengalaman yang sudah dilalui, seseorang memiliki harapan dapat memenuhi kebutuhannya dengan mengkonsumsi atau menggunakan media tertentu.

23 Motif Hiburan adalah motif yang berkaitan dengan dorongan suatu individu dalam mencari hiburan, dorongan untuk melepaskan kebosanan dan kejenuhan, dorongan untuk mengisi waktu luang (McQuail, 2011: 82). Menurut Morissan (2014: 68) mengatakan, kebutuhan dasar yang dibuthkan manusia adalah hiburan dan sebagian besar dari khalayak mencari hiburan salah satunya melalui media massa. Selain itu tingkat kegunaan dan kepuasan yang berasal dari media yang digunakan menjadi salah satu pengaruh motif seseorang dalam menggunakan media.

2.2 Penelitian Terdahulu

Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu Skripsi Nasional Peneliti Inda Oktaviana

Judul Motif Subscriber Menonton Channel Youtube Otomotif Motomobi

Tahun 2020

Metedeologi Deskriptif Kualitatif

Hasil Hasil penelitian ini adalah motif subscriber menonton channel youtube otomotif motomobi ada empat yaitu: motif informasi, motif integrasi, motif identitas diri dan iteraksi sosial, dan motif hiburan, dari ke empat motif tersebut, kecenderungan subscriber untuk menonton karena adanya motif informasi dan motif hiburan

Persamaan Meneliti tentang New Media Youtube dan metode yang digunakan, pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif

Perbedaan Objek yang diteliti berbeda dengan penelitian penulis.

Sumber https://openlibrary.telkomuniversity.ac.id/home/catalog/id/

165132/slug/motif-subscriber-menonton-channel-youtube-otomotif-motomobi.html

24 Skripsi Nasional

Peneliti Joko Loro Setyo

Judul Motif Subscribers Dalam Menonton Channel Youtube Yuvid TV

Tahun 2014

Metedeologi Deskriptif Kualitatif

Hasil Hasil dari penilitian ini adalah keseluruhan informan memberikan pendapat bahwa channel Yuvid TV merupakan sarana mereka untuk belajar agama dan menjadi tempat untuk mengembangkandiri tengntang keagamaan

Skripsi Nasional Peneliti Bagus Herman Priambodo

Judul Motif Penggunaan Filter Snapchat (Studi Deskriptif Kualitatif tentang Motif Penggunaan Filter Snapchat di Kalangan Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta)

Tahun 2015

Metedeologi Deskriptif Kualitatif

Hasil Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa selain mencari informasi di media sosial informan juga memiliki kebutuhan dan keinginan yaitu memiliki kebutuhan dan keinginan untuk dapat memuaskan dalam hal penampilan

Persamaan Menggunakan metode deskriptif kualitatif dan meneliti tentang motif penggunaan media.

Perbedaan objek yang diteliti dan media baru yang diteliti Sumber

https://digilib.uns.ac.id/dokumen/detail/62085/Motif- Penggunaan-Filter-Snapchat-Studi-Deskriptif-Kualitatif- tentang-Motif-Penggunaan-Filter-Snapchat-di-Kalangan-Mahasiswa-Universitas-Muhammadiyah-Surakarta

25 Persamaan Meneliti tentang New Media Youtube dan metode yang

digunakan yaitu deskriptif kualitatif

Perbedaan Objek yang diteliti berbeda dengan penelitian penulis Sumber http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/23

373/11.%20NASKAH%20PUBLIKASI.pdf?sequence=11

&isAllowed=y

Skripsi Nasional Peneliti Elsa Febyantia Dinata

Skripsi Nasional Peneliti Mei Safitri Rantiastuti

Judul Motif Penggunaan Social Media Di Kalangan Remaja Jalanan (Studi Deskriptif Kualitatif Motif Penggunaan Social Media Facebook Di Kalangan Remaja Jalanan Binaan Lsk Bina Bakat)

Tahun 2013

Metedeologi Deskriptif Kualitatif

Hasil Hasil dari penilitian ini adalah Motif kognitif, facebook digunakan untuk mencari informasi singkat tentang akun teman, motif diversi memanfaatkan aplikasi dan game sebagai hiburan, dan motif identitas personal, sebagai tempat untk menunjukan eksistensi diri mereka di dunia maya. tidak semua dari infroman memiliki tiga orientasi motif

Persamaan Menggunakan metode deskriptif kualitatif Perbedaan Objek yang diteliti dan media baru yang diteliti Sumber

https://digilib.uns.ac.id/dokumen/detail/29378/Motif- Penggunaan-Social-Media-Di-Kalangan-Remaja-Jalanan- Studi-Deskriptif-Kualitatif-Motif-Penggunaan-Social- Media-Facebook-Di-Kalangan-Remaja-Jalanan-Binaan-Lsk-Bina-Bakat

26 Judul Pengaruh Channel Youtube Horror “Sara Wijayanto”

Terhadap Sikap Penonton Akan Hal-Hal Mistis

Tahun 2020

Metedeologi Metode Kuantitatif

Hasil Hasil dari penelitian ini bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara Channel Youtube “Sara Wijayanto”

terhadap sikap penonton akan hal-hal mistis. Presentasenya adalah sebesar 26%

Persamaan Meneliti tentang New Media Youtube

Perbedaan Penelitian ini berfokus pada pengaruh channel youtube, hal ini berbeda dengan fokus dalam penelitian yang dipilih oleh penulis yaitu fokus pada motif dan juga metode yang digunakan adalah kuantitatif sedangkan peneliti menggunakan kualitatif

Sumber http://repository.uma.ac.id/handle/123456789/12265

Jurnal Nasional Peneliti Natalia setyawati

Judul Motif masyarakat Surabaya dalam menonton acara berita kriminal Kecrek MHTV

Tahun 2015

Metedeologi Deskriptif Kuantitatif

Hasil Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa motif hiburan menjadi motif yang paling tinggi dalam menonton acara berita criminal kecrek MHTV, lalu motif informasi, motif identitas pribadi, dan yang palingh rendah adalah motif integrasi dan interaksi sosial.

Persamaan Meneliti tentang motif menonton berdasarkan motif penggunaan media menurut Mc Quail

27 Perbedaan Metode penelitian menggunakan kuantitatif dan Meneliti

tentang penggunaan media di televisi, sedangkan penulis meneliti tentang penggunaan media pada channel youtube Sumber

http://publication.petra.ac.id/index.php/ilmu-komunikasi/article/view/3823

Jurnal Nasional Peneliti Yohanes Hadinata

Judul Motif Subscriber Dalam Menonton KVLOG di Channel Youtube

Tahun 2018

Metedeologi Deskriptif Kuantitatif

Hasil Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa motif hiburan menjadi motif yang paling tinggi dalam menonton KVLOG kemudian motif informasi, motif persahabatan dan yang paling terakhr adalah motif antar pribadi.

Persamaan Meneliti tentang motif menonton channel youtube

Perbedaan Menggunakan motif penggunaan media youtube menurut Gary dan paul, sedangkan pada penelitian ini menggunakan motif penggunaan media menurut MC Quail

Sumber http://publication.petra.ac.id/index.php/ilmu-komunikasi/article/view/8229

Jurnal Nasional Peneliti Yeni Anggreni

Judul Motif Menonton Channel Youtube Atta Halilintar pada Anggota A-Team

Tahun 2020

Metedeologi Deskriptif kualitatif

28 Hasil Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa berdasarkan

perspektif fenomenologi menurut Alfred Schutz hasilnya adalah :

1. In order to Motive (motif tujuan) : karena motif hiburan menonton channel youtube Atta Halilintar dan motif motivasi menonton channel youtube Atta Halilintar

2. Because Motive (motif sebab): Karena Kepribadian Atta Halilintar dan kreatifitas Atta Halilintar

Persamaan Meneliti tentang motif dan menonton channel youtube

Perbedaan Meneliti tentang motif dengan berdasarkan perspektif fenomenologis Alfred Schutz, sedangkan penulis berdasarkan motif penggunaan media menurut mcQuail.

Sumber https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFSIP/article/view/26777

Jurnal Nasional

Peneliti Gabriel Putra Josi, Weni A. Arindawati, Nurkinan

Judul Motif Penggunaan Aplikasi Musik Spotify pada Generasi-Z di SMA XYZ Bekasi

Tahun 2020

Metedeologi Deskriptif Kualitatif

Hasil Hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

• Motif informasi : siswa mendapatkan informasi mengenai artis dan lagu terbaru artis yang mereka sukai

• Motif interaksi sosial : siswa saling memberitahu terkait lagu yang mereka suaki atau yang sedang mereka dengarkan kepada teman yang lainnya

• Motif identitas pribadi : meningkatkan pemahaman tentang diri mereka sendiri

29

• Motif hiburan : mereka dapat mendengarkan lagu dengan genre yang beragam dan yang mereka sukai dimanapun dan kapanpun

Persamaan Meneliti tentang motif penggunaan New Media dan menggunakan metode penelitian Deskriptif Kualitatif

Perbedaan Objek yang di teliti dan media baru yang diteliti

Sumber http://warta-iski.or.id/index.php/WartaISKI/article/view/64

Jurnal Nasional Peneliti Witanti Prihatiningsih

Judul Motif Penggunaan Media Sosial Instagram Di Kalangan Remaja

Tahun 2017

Metedeologi Deskriptif Kualitatif

Hasil Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa media sosial Instagram dapat memenuhi kebutuhan kognitif, afektif, integrasi pribadi, integrasi sosial dan berkhayal.

Persamaan Meneliti tentang motif dan menggunakan metode penelitian deksriptif kualitatif

Perbedaan Objek yang di teliti dan media baru yang diteliti

sumber https://journal.budiluhur.ac.id/index.php/comm/article/dow nload/651/543

Jurnal Internasional Peneliti Yi-Ting Huang, Sheng-Fang Su

Judul Motives for Instagram Use and Topics of Interest among Young Adults

Tahun 2018

30 Metedeologi Kuantitatif

Hasil Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa bahwa secara keseluruhan, motif penggunaan Instagram sebagian besar untuk melihat postingan, terutama yang melibatkan interaksi sosial dan motif pengalihan.

Persamaan Meneliti tentang New media

Perbedaan Objek pada penelitian dan metode penelitian yang digunakan Sumber https://www.mdpi.com/1999-5903/10/8/77

Jurnal Internasional Peneliti Sonny Rosenthal

Judul Motivations to seek science videos on YouTube: free-choice learning in a connected society

Tahun 2017

Metedeologi Kuantitatif

Hasil hasil dari penelitian ini mengatakan bahwa dari seluruh responden kebanyakan menggunakan youtube pada minggu sebelumnya dan sepertiganya menggunakannya untuk menonton video sains. 55% mengatakan untuk mencari video sains selama minggu berikutnya. Predictor minat yang siknifian mencari norma subjek terikait, kenikmatan sains dan penggunaan informasi dari youtube. Youtube menjadi tempat pembelajaran informal yang dapat mempromosikan pembelajaran sains dikehidupan sehari-hari.

Persamaan Meneliti tentang New Media

Perbedaan Penelitian ini meneliti tentang konten video sains yang ada di youtube sedangkan penulis meneliti tentang channel youtube Sumber https://doi.org/10.1080/21548455.2017.1371357

31 Jurnal Internasional

Peneliti Emil Steiner, Kun Xu

Judul Binge-watching motivates change: Uses and gratifications of streaming video viewers challenge traditional TV research

Tahun 2018

Metedeologi Kualitatif

Jurnal Internasional Peneliti Stephanie Orme

Judul “Just watching”: A qualitative analysis of non-players’

motivations for video game spectatorship

Tahun 2021

Metedeologi Kualitatif

Hasil Hasil penelitian ini menunjukan bahwa partisipan beranggapan “pekerjaan” bermain game, kurangnya keterampilan, mengakses game dan komunitas online yang berpengaruh negative menjadi halangan bagi mereka untuk bisa bermain game, namun dengan menonton tontonan game menawaekan mereka keterlibatan naratif yang berbeda dari media tradisional, dan meskipun mereka hanya menonton mereka cenderung beranggapan bahwa mereka bagian dari budaya pemain (part of gaming).

Persamaan Menggunakan metode kualitatif

Perbedaan Penelitian ini meneliti tentang menonton video game, sedangkan peneliti berbeda

Sumber https://doi.org/10.1177/1461444821989350

32 Hasil Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa penonton

memiliki motif untuk binge-watching (menonton maraton) adalah mengejar ketertinggalan, relaksasi, rasa selesai, inklusi budaya, dan pengalaman nonton yang lebih baik.

Persamaan Meneliti tentang motif menonton

Perbedaan Penelitian ini meneliti pada penonton layanan menonton streaming dan Televisi

Sumber https://doi.org/10.1177/1354856517750365

Jurnal Internasional Peneliti Shaobo Wei, Xiayu Chen and Chunli Liu

Judul What motivates employees to use social media at work? A perspective of self-determination theory

Judul What motivates employees to use social media at work? A perspective of self-determination theory

Dokumen terkait