• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

3.4 Lokasi Penelitian

Lokasi yang menjadi tempat penelitian yakni dilakukan di kota Kendari, Sulawesi Tenggara, di kota asal peneliti. dikarenakan kondisi sekarang yang tidak memungkinkan untuk berpergian dan aktivitas masih dibatasi akibat dari wabah Coronavirus Disease 2019 (Covid-19). Maka wawancara dilakukan dengan jarak jauh dengan menggunakan aplikasi instant massaging Whatsapp dan Line Messengger.

37 3.5 Unit Analisis Penelitian

Input Unit Analisis Sub Analisis

Motif Identitas Pribadi o Menemukan nilai-nilai penunjang pribadi.

o Menemukan model perilaku.

o Mengidentifikasikan diri dengan nilai-nilai lain (dalam media).

o Meningkatkan pemahaman tentang diri sendiri

Motif Informasi o Mencari berita tentangperistiwa dan kondisiyang berkaitan dengan lingkungan terdekat,masyarakat dan dunia.

o Mencari bimbingan menyangkut

berbagai masalah

praktis,pendapat, dan hal-hal yang berkaitan dengan penentuan pilihan.

o Memperoleh pengetahuan tentang keadaan orang lain.

o Mengidentifikasikan diri dengan orang lain dan meningkatkan rasa saling memiliki.

o Membantu menjalankan peran sosial.

38 Tabel 3. 1 Unit Analisis Data

Sumber : (Olahan Peneliti, 2021)

3.6 Informan Kunci

Informan adalah orang yang dapat dipercaya memahami dan menguasai informasi berdasarkan data dan fakta terkait objek penelitian yang diteliti (Bugin.

2001: 108). Pada penelitian kualitatif tidak ada batasan jumlah informan. penelitian menggunakan teknik samplimg purposif (purposive sampling).Teknik ini dilakukan untuk menentukan informan secara sengaja dan tidak menggunakan pedoman atau berdasarkan perwakilan populasi. Pengambilan Informan dilakukan melalui Twitter autobase @collegemenfess dengan membuat postingan berisi kriteria yang dibutuhkan dan juga melalui postingan twitter peneliti sendiri dengan memention salah satu akun influencer @prkdlx untuk membantu menyebarkan (retweet) postingan tersebut. Dari balasan postingan twitter tersebut, kemudian peneliti memilih 5 orang informan yang memenuhi semua kriteria dalam penelitian ini.

o Memungkinkan untuk

menghubungi sanak keluarga, teman, dan masyarakat

Motif Hiburan o Melepaskan diri atau terpisah dari permasalahan.

o Bersantai.

o Memperoleh kenikmatan jiwa dan estetis..

o Mengisi waktu luang.

o Penyaluran emosi.

39 Berikut kriteria informan yang telah ditentukan pada penelitian ini :

a. Subscribers channel Youtube Nessie Judge yang terdiri dari perempuan dan laki-laki dan berumur 18-25 Tahun.

b. Pengguna aktif media sosial Youtube.

c. Aktif menggunakan/menonton channel Youtube Nessie Judge, Minimal 3 kali sebulan.

d. Informan bersedia untuk diteliti dan bersedia hasilnya dipublikasikan.

Gambar 3.1 Postingan Twitter Sumber : (Olahan Peneliti, 2021)

Pemilihan kriteria informan dengan usia yang beragam dan terdiri dari perempuan dan laki-laki adalah agar data yang didapatkan heterogen dan bervariasi Dalam penelitian kualitatif, tidak ada batasan berapa jumlah informan yang digunakan.

Menurut Martha dan Kresno (dalam Heryana, 2018) dalam penentuan jumlah informan setidaknya harus memenuhi dua syarat ialah kecukupan dan kesesuaian.

Oleh karena itu keputusan jumlah informan tergantung dengan tiga kondisi, diantaranya (1) ditambah apabila informasi yang didapatkan dirasa kurang cukup; (2) dikurangi apabila informasi yang didapatkan dirasa sudah mencukupi; (3) diganti apabila informan dirasa tidak responsif. Maka dari itu tidak menutup kemungkinan terjadi pengurangan atau penambahan informan dan pergantian kriteria informan ketika penelitian sedang berlangsung.

40 Tabel 3. 2 Informan Penelitian

Sumber : (Olahan Peneliti, 2021) Channel Nessie Judge lebih dari 3 kali sebulan.

3. Faradilla Pramesty 21 Mahasiswa Informan pengguna aktif

Youtube dan

mengonsumsi/

menonton Channel Nessie Judge lebih dari 3 kali sebulan. Nessie Judge lebih dari 3 kali sebulan.

Informan adalah Salah satu anggota Nerorrist (sebutan untuk penikmat konten horror di Youtube Channel Nessie Judge)

41 Alasan pemilihan informan diatas adalah pertama karena informan-informan diatas telah memenuhi seluruh kritera peneliti seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Kedua, berdasarkan pengakuan informan mereka aktif menggunakan Youtube dalam hal ini menonton channel Youtube Nessie Judge. Kelima informan-informan tersebut bersedia menjadi subjek penelitian dan bersedia untuk memberikan informasi dan hasilnya akan dipublikasikan, sehingga peneliti menganggap bahwa kelima informan diatas sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan dalam penelitian ini.

3.7 Teknik Pengumpulan Data

Menurut Walidin, Saifullah & Tabrani (2015) Teknik pengumpulan data adalah salah satu langkah yang esensial untuk mendapatkan data pada suatu penelitian. . Sugiyono (dalam Ibrahim 2013: 80 ) menyatakan bahwa pengumpulan data kualitatif dapat dilakukan dengan empat teknik yaitu observasi, wawancara, dokumentasi dan gabungan. Berikut teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini:

1. Observasi

Observasi atau yang disebut juga dengan pengamatan. Marshall (dalam Sugiyono 2013: 226) melaluli observasi, peneliti dapat belajar tentang perilaku (behaviour) dan makna dari perilaku tersebut. cara observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan observasi terus terang dan tersamar. Yakni peneliti secara detail dan terbuka kepada informan terkait penelitian yang sedang dilakukan dan mengamati motif yang dilakukan informan sebelum menonton channel Youtube Nessie Judge.

2. Wawancara

Wawancara adalah percakapan antara dua orang untuk tujuan tertentu.

Wawancara dilakukan sebagai alat untuk memperoleh data primer, yakni data yang secara langsung diperoleh melalui subjek penelitian. Steinbeck dalam (Ibrahim 2015: 88) menjelaskan bahwa dengan wawancara peneliti dapat

42 mengetahui hal-hal secara lebih mendalam tentang partisipan dalam mengintepretasikan sesuatu dan fenomena yang terjadi, yang mana hal tersebut tidak bisa didapatkan dengan menggunakan teknik lain, termasuk observasi.

dalam penelitian ini, wawancara akan dilakukan peneliti kepada subscribers channel Youtube Nessie Judge.

Menurut Patton (dalam Sugiyono 2013: 235-236) bahwa terdapat enam jenis pertanyaan dalam wawancara saling berkaitan diantaranya:

a. Pertanyaan tentang pengalaman. Pertanyaang yang bertujuan untuk mengetahui pengalaman yang telah dialami oleh informan dalam hidupnya.

b. Pertanyaan tentang pendapat. Pertanyaan yang bertujuan untuk mengetahui tanggapan dari informan mengenai data yang diperoleh dari sumber tertentu

c. Pertanyaan tentang pengetahuan Pertanyaan yang ditujukan untuk memperoleh pengetahuan yang diketahui informan mengenai suatu kasus atau peristiwa tertentu. Pertanyaan pengalaman. Dimaksudkan untuk mengungkapkan pengalaman yang pernah dialami oleh infoman pada suatu kejadian tertentu atau berdasarkan subyek yang diteliti dalam hidupnya.

d. Pertanyaan tentang indera. Untuk memperoleh data atau informasi yang diketahui informan dengan menggunakan alat indranya, seperti melihat, mendengar meraba, atau mencium suatu peristiwa tertentu e. Pertanyaan tentang perasaan. Untuk mengungkapkan perasaan atau

respon emosional pada seseorang menggunakan pertanyaan yang menjurus tetapi tidak ditanyakan secara terang-terangan/langsung.

f. Pertanyaan tentang latar belakang (demografi). Menemukan letak/lokasi seorang informan dalam hubungannya dengan orang lain, seperti umur, suku, tempat tinggal, pendidikan, dll.

3. Dokumentasi

43 Dokumentasi bertujuan untuk memeproleh data sekunder. Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung melalui dokumen yang terkait dengan penelitian. Data primer ini bisa berupa gambar atau foto, video,laporan tertulis, ataupun rekaman. Data yang didapatkan dari dokumentasi ini diharapkan mampu menjadi pendukung dalam proses pengambilan data.

3.8 Teknik Aanalisis Data

Teknik analisi data pada penelitian kualitatif digunakan untuk memperoleh data dan informasi secara lengkap dan menyeluruh selama proses penelitian. Menurut Bogdan (dalam Sugiyono, 2013: 244) teknik analisis data adalah proses mengumpulkan dan menyusun data secara runut dengan mengelompokan serta memilah data apa saja yang penting untuk kemudian dibuat kesimpulan.

Menurut Miles & Hubberman ada tiga aktivitas dalam menganalisis data dengan model interaktif (dalam Sugiyono, 2013) yaitu sebagai berikut:

a. Penyajian data

Dilakukan dalam bentuk uraian atau gambaran singkat, hubungan antar kategori, bagan, flowchart dll. Dengan melakukan penjajian data, data yang kita peroleh dapat tersusun dalam bentuk hubungan sehingga mudah dipahami. Melakukan penyajian data terlebih dahulu perlu dilakukan dalam memudahkan kita untuk memahami sesuatu yang perlu kita pahami.

b. Reduksi data

Reduksi data dilakukan untuk bertujuan untuk merangkum atau menyaring data yang dibutuhkan dan fokus pada hal dan info penting, mencari tema dan juga polannya.

c. Penarikan kesimpulan

Penarikan kesimpulan terhadap data yang diperoleh adalah tahap terakhir dalam menganalisis suatu data. Tetapi data ini sifatnya sementara dan akan berubah ketika peneliti menemukan bukti-bukti yang tidak valid dan konsisten saat peneliti kembali kelapangan pada tahap selanjutnya.

44 Setelah melakukan wawancara kepada lima orang informan kemudian membuat transkrip dari wawancara yang telah dilakukan. Kemudian melakukan penyajian data. dimana pada tahap ini, data yang dihasilkan dilakukan pengkategorian sehingga memudahkan untuk memahami pernyataan informan. Lalu selanjutnya dilakukan reduksi data, dari data yang sudah disajikan sebelumnya kemudian peneliti merangkum atau memilah data mana saja yang penting dan sesuai dengan fokus penelitian ini. dan yang terakhir dengan melakukan penarikan kesimpulan.

3.9 Teknik Keabsahan Data

Hal terpenting pada suatu penelitian adalah menguji validitas caranya dengan menggunakan teknik keabsahan data. Creswell & Poth (2018: 686) beranggapan keabsahan data adalah upaya untuk menilai keaukuratan dari suatu temuan, seperti yang sudah dijelaskan dari peneliti, pembaca dan informan. Menurut Moleong (2009:329) terdapat empat kriteria keabsahan data dalamp enelitian, yaitu derajat kebergantungan (dependability), keteralihan (transferability) , keterpecahan (credibility), dan kepastian (confirmability).

Teknik keabsahan yang digunakan pada penelitian ini yaitu teknik triangulasi.

Menurut Moleong (2009: 330), Triangulasi ialah teknik pemeriksaan keabsahan data yang dimanfaatkan dalam suatu bagian diluar data itu untuk keperluan pengecekan dan perbandingan terhadap data itu. Cara melakukan triangulasi yaitu dengan melakukan perbandingan data yang telah dihasilkan dari bebrapa teknik yang berbeda. Menurut Moleong (2009: 330) Triangulasi terdiri dari empat hal diantaranya:

a. Triangulasi antar peneliti dilakukan lebih dari satu orang dalam pengumpulan dan analisis data. Teknik ini digunakan guna memperbanyak sumber-sumber pengetahuan mengenai suatu informasi tertentu yang diperoleh dari subjek penelitian. Dalam mencari informasi, seseorang yang diajak untuk mencari informasi atau data tersebut haruslah yang sudah mempunyai pengalaman mengenai penelitian.

45 b. Triangulasi metode dilakukan dengan melakukan perbandingan antara informasi atau data dengan cara yang berbeda. Metode wawancara dan observasi atau pengamatan untuk memastikan kebenaran data bisa digunakan dalam memperoleh informasi yang benar dan valid serta memperoleh gambaran secara utuh mengenai suatu informasi. Selain itu, menggunakan informan yang berbeda juga dapat digunakan untuk memastikan suatu kebenaran informasi yang diperoleh.

c. Triangulasi sumber data yaitu mencari kebenaran informasi tertentu dengan berbagai sumber dan metode untuk memperoleh data. Seperti, peneliti melakukan observasi terlibat (participant observation), arsip, dokumen sejarah, dokumen tertulis,catatan atau tulisan pribadicatatan resmi dan gambar atau foto. Sehingga dapat menghasilkan bukti atau data yang berbeda.

d. Triangulasi teori yaitu rumusan informasi atau thesis statement merupakan hasil akhir dari suatu penelitian kualitatif. Untuk menghindari bias individual peneliti pada suatu temuan atau kesimpulan dapat dilakukan dengan membandingkan informasi yang sudah diperoleh dengan perspektif teori yang relevan.

Menurut Patton (dalam Ibrahim, 2015: 125 ) Teknik atau metode triangulasi dapat dilakukan dengan lima metode yaitu :

a. Melakukan perbandingan terkait perkataan orang di depan umum dan secara pribadi.

b. Melakukan perbandingan keadaan dari sudut pandang orang lain drngan berbagai pendapa serta pandangan, seperti pegawai kantoran, rakyat biasa , pedagang, pelajar, dll.

c. Melakukan perbandingan data dari hasil wawancara dan hasil pengamatan d. Melakukan perbandingan apa yang orang katakana pada watu tertentu

(waktu penelitian) denga napa yang dikatakan sepanjang waktu.

e. Melakukan perbandingan hasil wawancara denagn isi dokumen pendukung.

46 Pada penelitian ini, untuk menguju keabsahan data yang sudah didpatkan dilakukan dengan tiangulasi sumber data dengan membandingkan informasi yang diperoleh berdasarkan hasil perolehan data observasi, wawancara, dokumen, serta data pendukung lain yang relevan lalu kemudian dirujuk untuk mendapatkan hasil yang sesuai.

47

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Karakteristik Informan

Pada bab ini peneliti menguraikan hasil dari pengumpulan data yang sudah dilakukan melalui wawancara, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motif Subscribers menonton channel Youtube Nessie Judge. dalam penelitian ini yang menjadi informan merupakan orang-orang yang sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan yaitu sebagai berikut :

1. Subscribers channel Youtube Nessie Judge yang terdiri dari perempuan dan laki-laki dan berumur 18-25 Tahun

2. Pengguna aktif media sosial Youtube

3. Aktif menggunakan/menonton channel Youtube Nessie Judge, Minimal 3 kali sebulan

4. Informan bersedia untuk diteliti dan bersedia hasilnya dipublikasikan.

Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan peneliti memilih lima orang informan yang sesuai dengan kriteria tersebut dan mengumpulkan data untuk mengetahui lebih lanjut motif Subscribers menonton Channel Youtube Nessie Judge oleh informan. Berikut adalah profil dari kelima informan dalam penelitian ini :

1. Ni Luh Vitari Amritaning

48

Gambar 4. 1 Informan Vitari Sumber : Data Pribadi Informan

Vitari adalah mahasiswa semester 5 di salah satu perguruan tinggi yang ada di Bali. Kepada peneliti Vitari menjelaskan bahwa ia menonton channel Youtube Nessie Judge karena Sebelumnya ia adalah penggemar film horror dan ingin menambah pengetahuan tentang cerita-cerita seram dan juga untuk hiburan dikala senggang.

2. Ni Wayan Amanda

Gambar 4. 2 Informan Amanda

49 Sumber : Data Pribadi Informan dan gambar disamarkan atas permintaan

informan

Amanda adalah mahasiswa Teknik Informatika Universitas Udayana.

kepada peneliti Amanda menjelaskan bahwa ia menonton channel Youtube Nessie Judge ingin memperdalam pemahaman dia tentang teori konspirasi atau cerita misteri yang sudah ia ketahui maupun belum, dan juga channel Youtube Nessie Judge menjadi pilihan untuk refreshing.

3. Faradilla Pramesty

Gambar 4. 3 Informan Faradilla Sumber : Data Pribadi Informan

Faradilla adalah mahasiswa Teknik Elektro di Universitas Muhamadiyah Malang. Kepada peneliti Faradilla menjelaskan ia menonton channel Youtube Nessie Judge ingin mendapatkan informasi-informasi terbaru dan juga menambah bahan pembicaraan dengan teman.

50 4. Syihab Wahid Setyawan

Gambar 4. 4 Informan Syihab Wahid Sumber : Data Pribadi Informan

Wahid adalah karyawan di Perusahaan PT Carsurin. Kepada peneliti Wahid menjelaskan ia menonton channel Youtube Nessie Judge untuk mencari dan mendapatkan insight dan pandangan orang lain dalam hal ini Nessie Judge itu sendiri dan dari Subscribers lainnya melalui kolom komentar tentang cerita mistis, horror dan teori konspirasi.

5. Miftah Ihza Ainul Yaqin

51

Gambar 4. 5 Informan Miftah Ihza Sumber : Data Pribadi Informan

Miftah adalah pegawai yang bekerja sebagai petugas keselamatan penerbangan. Kepada peneliti ia menjelaskan ia menonton channel Youtube Nessie Judge untuk mencari informasi yang dibutuhkan sambil menambah ilmu.

Dan juga untuk hiburan.

4.2 Hasil penelitian

Hasil dari penelitian ini, peneliti memaparkan berdasarkan data yang didapatkan selama kegiatan penelitian dilakukan melalui rangkaian wawancara online dengan bantuan instant massaging Whatsapp dan Line Messengger. Berikut peneliti memaparkan motif subscribers dalam menonton channel Youtube Nessie Judge dan sejauh mana motif yang dimiliki oleh para subscribers tersebut.

4.2.1 Motif Menonton Channel Youtube Nessie Judge 4.2.1.1 Motif Informasi

Youtube digunakan sebagai media baru untuk berbagi atau sharing Video. informasi apa saja yang kita butuhkan pasti ada di Youtube. Keinginan untuk mencari informasi dan menambah pengetahuan tentang cerita horror,

52 mistis, dan teori konspirasi berdasarkan kebutuhan diri sendiri, hal tersebut mendorong Subscribers menonton channel Youtube Nessie Judge. selain itu juga menambah wawasan mereka secara lebih mendalam mengenai cerita horror, mistis dan teori konspirasi seperti yang diungkapkan oleh informan berikut:

”Kalau misalnya Nessie Judge inikan kalau membuat konten biasanya dari penonton kan, dia biasanya dapat informasi dari penonton terus dia bahas gitu kan, dan dari penonton ini ngasih ehh bahasan untuk dibahas sama nessie judge ini dari masalah-masalah yang lagi trend dan lagi viral di kehidupan sekarang gitu istilahnya. Kayak kkn desa penari gitulah ceritanya nah dan dari dengerin di nessie judge aku jadi ngerasa kalau ohh ada poin yang aku lewatin dari aku bacain thread di twitter tentang kkn itu dengan melihat konten dari nessie judge tentang kkn itu aku merasa kayak nggak ada yang terelewat gitu, jadi kayak udah apaya dengan nonton itu aku dapat informasi lengkap gitu”

(Wawancara Vitari, 15 Desember 2021)

Inforaman mengatakan bahwa channel Youtube Nessie Judge memberikan informasi yang lebih lengkap dari informasi yang sudah ia ketahui sebelumnya. Rasa keingintahuan dan juga untuk menambah pemahaman yang lebih mengenai cerita horror, mistis dan teorri konspirasi juga dikemukakan oleh informan Amanda, berikut pernyataan informan :

”Informasi mengenai hal yg belum aku tau. Setelah aku nonton, aku langsung mikir kayak "Oooh ternyata ada ya yang kayak gini." Dan kalau aku masih belum puas, aku juga nyari lagi mengenai hal tersebut dari sumber lain” (Wawancara Amanda, 5 Januari 2022)

53 Berdasarkan pernyataan informan, channel Youtube Nessie Judge dapat menambah informasi secara lebih detail, sama seperti yang dikemukakan oleh Vitar dan Amanda. Mereka mengatakan bahwa dengan menonton channel Youtube Nessie Judge mereka bisa lebih paham tentang suatu teori konspirasi atau cerita-cerita mistis dan horror yang beredar di internet.

“Detail permasalahannya dalam sebuah materi atau teori, jadi lebih paham isinya” (Wawancara Miftah, 5 Januari 2022)

Dengan sering menonton video-video yang ada di channel Youtube Nessie Judge Miftah lebih paham akan permasalahan dan kejadian yang sebenarnya terjadi terkait suatu kasus atau cerita tentang horror, mistis dan teori konspirasi. Selain itu informan lain juga mengatakan bahwa dengan menonton Youtube Nessie Judge dia bisa paham tentang suatu kasus yang belum terpecahkan

“ya tentu saja seperti tentang sejarah dan kasus-kasus yang belum terpecahkan” (Wawancara Fara, 23 Desember 2021)

Menurut informan fara setelah menonton channel Youtube Nessie Judge ia jadi lebih paham dan bisa menambah wawasan terkait sejarah dan terutama kasus-kasus yang belum terpecahkan di seluruh dunia. Informan lain juga merasakan hal yang sama seperti informan fara bahwa menonton channel Youtube Nessie Judge dia jadi bisa menambah wawasan.

“ya bisa dapet insight lain dari pendapat-pendapat nessie dan juga baca baca komentar yuotubnya si”

(Wawancara Wahid, 19 Desember 2021)

54 Menonton Youtube channel Nessie Judge dapat menambah wawasan baru bagi informan wahid melalui video-video yang dia unggah. Tidak hanya menyampaikan informasi saja namun terkadang Nessie Judge juga sering mengungkapkan pendapat dia sendiri dan juga pendapat dari Subscribers Nessie yang lain melalui kolom komentar disetiap unggahan video Youtube Nessie Judge.

4.2.1.2 Motif Identitas Pribadi

Motif identitas pribadi adalah Motif yang berhubungan dengan diri individu itu sendiri, dimana mereka bisa menemukan dan meyakinkan nilai-nilai yang ada pada dirinya atau bisa mengeksplorasi diri sendiri pada media massa, jadi apabila seseorang menonton channel yotube Nessie Judge dan dia menemukan model perilaku yang baru, penunjang nilai-nilai dirinya sendiri, hingga menemukan pemahaman pribadi. Seperti ungkapan dari informan berikut ini :

“Iya kak, Selain pemahaman tentang konten yang dibahas, juga pemahaman mengenai selera saya dalam menangkap informasi. Ternyata pembawaan atau cara seperti ini nih yang membuat saya cepat paham akan suatu informasi atau materi” (Wawancara Amanda, 5 Januari 2022)

Berikutnya informan Vitari juga menyatakan sebagai berikut:

“Sebenarnya aku juga emang ngerasa diri aku baik kan, tapi ternyata baik pun nggak cukup harus mempunyai empati yang lebih tinggi gitu kan dan jadi lebih mencoba waspada sama orang-orang yang kayak gini, dan Nessie Judge juga udah biasa bilang kepenontonnya dia tuh sebenarnya lebih takut sama manusia daripada hantu

55 kan. Jadi emang manusia itu Bsebenarnya kejam. Dan dengan mengetahui kekejaman dari manusia itu jadi menambah pengetahuan untuk diri sendiri kalau manusia itu nggak bisa dinilai dengan mudah karena banyak jenis manusia di dunia ini. itu sih yang aku tahu”

(Wawancara Vitari, 15 Desember 2021)

Ketika diberikan pertanyaan adakah perubahan yang terjadi ketika menonton channel youtube Nessie Judge. kemudian informan menjawab bahwa mereka jadi lebih suka cerita horror dan teori konspirasi. seperti yang dikatakan oleh informan Fara dan Amanda berikut ini:

“ya ada saya jadi lebih suka nonton cerita horor dan teori konspirasi” (Wawancara Fara, 19 Maret 2022)

Kemudian informan Amanda juga mengatakan hal yang sama

“Enggak ada perubahan yang berarti sih kak paling jadi lebih berani aja sama hal yang begitu (horror dan mistis )“ (Wawancara Amanda, 20 Maret 2022)

Berbeda dari informan sebelumnya yang mengatakan juga perubahan yang terjadi pada mereka adalah mereka jadi lebih suka cerita horror, mistis, dan teori konspirasi. Informan Miftah dan informan Vitari mengatakan hal yang berbeda seperti berikut ini:

“Lebih waspada dengan orang baru atau orang asing, karena dalam video Nessie dijelaskan hampir 100%

psikopat itu datang dari org baru atau orang asing”

(Wawancara Miftah, 19 Maret 2022)

“Ada. Perubahan dari sisi cara Nessie mempresentasikan cerita-cerita yang dia susun, aku jadi ikutan nyoba cara nyusun materi kayak gitu (intro menarik, dan pembahasan yang mengerucut dari umum

56 sampe mengkhusus). Aku juga jadi makin suka hal-hal berbau horor dan suatu waktu kalau lagi senggang suka cari-cari creepypasta di internet, dan mengcrosscheck kebenaran dari cerita yang dibahas sama Nessie.

(Wawancara Vitari, 20 Maret 2022)

Kemudian pada informan wahid ia mengatakan bahwa tidak ada pemahaman pribadi ataupun model perilaku yang dimiliki serta menonton channel youtube Nessie Judge juga tidak ada perubahan yang terjadi pada dirinya, berikut pernyataan dari informan Wahid

“engga si, emang aku orangnya kepoan jadi cocok sama kontennya nessie yang fresh jadi bisa nambah wawasan juga” (Wawancara Wahid, 19 Desember 2021)

4.2.1.3 Motif integritas dan Interaksi Sosial

Motif integrasi dan interaksi sosial dimana ketika seseorang membutuhkan berinteraksi antara individu dengan orang lain dan keberlangsungan menjalin hubungan persahabatan, pertemanan, teman berdiskusi dan lain sebagainya dalam menggunakan media, dalam hal ini

Motif integrasi dan interaksi sosial dimana ketika seseorang membutuhkan berinteraksi antara individu dengan orang lain dan keberlangsungan menjalin hubungan persahabatan, pertemanan, teman berdiskusi dan lain sebagainya dalam menggunakan media, dalam hal ini

Dokumen terkait