• Tidak ada hasil yang ditemukan

MOTIF SUBSCRIBERS MENONTON CHANNEL YOUTUBE NESSIE JUDGE SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "MOTIF SUBSCRIBERS MENONTON CHANNEL YOUTUBE NESSIE JUDGE SKRIPSI"

Copied!
126
0
0

Teks penuh

(1)

i

MOTIF SUBSCRIBERS MENONTON CHANNEL YOUTUBE NESSIE JUDGE

SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi

Program Studi Ilmu Komunikasi

Disusun Oleh:

Nukma Amelia Safitri Sagita 1502180082

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BISNIS

UNIVERSITAS TELKOM BANDUNG

2022

(2)

ii

HALAMAN PENGESAHAN

MOTIF SUBSCRIBERS MENONTON CHANNEL YOUTUBE NESSIE JUDGE

SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi

Program Studi Ilmu Komunikasi

Disusun Oleh:

Nukma Amelia Safitri Sagita 1502180082

Pembimbing

Adrio Kusmareza Adim, M.A., CEC.

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BISNIS

UNIVERSITAS TELKOM BANDUNG

2022

(3)

iii

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas ridho dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul

“MOTIF SUBSCRIBERS MENONTON CHANNEL YOUTUBE NESSIE JUDGE” pada waktu yang tepat sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi (S.I.Kom) Program Studi S1 Ilmu Komunikasi dan Bisnis.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Universitas Telkom, khususnya Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Komunikasi dan Bisnis atas kesempatan dan didikan yang diberikan selama ini. Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang turut terlibat dalam penyususnan skripsi ini.

1. Kepada Keluarga penulis Bapak Hasruddin dan Ibu Sitti Mewa yang selalu memberi dukungan moral maupun materil, perhatian dan kasih sayang serta selalu memberikan doa.

2. Bapak Adrio Kusmareza Adim, M.A., CEC. selaku dosen pembimbing yang telah berkontribusi besar meluangkan waktu, pikiran dan perhatiannya untuk memberikan bimbingan, arahan dan saran bagi penulis dalam menyelesiakan skripsi ini.

3. Bapak/Ibu dosen penguji atas arahan dan saran yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penelitian ini.

4. Ibu Berlian Primadani S. P., S.I.Kom., Msi selaku dosen wali penulis yang telah memberikan arahan dan menjadi orang tua penulis selama penulis meraih pendidikan.

5. Seluruh dosen pengajar program studi Ilmu Komunikasi yang telah memberikan ilmu, wawasan, pemahaman serta pengalamannya selama penulis mengikuti studi di Fakultas Komunikasi dan Bisnis, Universitas Telkom.

(5)

v 6. Seluruh staff administrasi program studi Ilmu Komunikasi atas kelancaran informasi dan dukungan administrsi selama mengikuti program pendidikan ini.

7. Seluruh keluarga Saleh yang selalu menjadi motivasi dan alasan penulis untuk selalu menjadi yang terbaik.

8. Sahabat saya Oktavianna, Hartina, Farah, dan Eca yang selalu memberikan dukungan, memberikan semangat, dan selalu membawa keceriaan serta hiburan kepada penulis.

9. Teman -Teman penulis sejak SMA. Taza, Ranti, Ummu, Vivi, Hana dan Dwi yang terus memberikan dukungan dan menjadi tempat berbagi keluh kesah.

10. Resty Amanda, Lia Risky dan Mitha Fitria Hidayat sudah menemani penulis dan banyak membantu dari awal sampai akhir masa perkuliahan.

11. Seluruh informan yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penelitian ini.

12. Loey dan Mark yang sudah menjadi sumber semangat dan motivasi penulis sehingga bisa menyelesiakan penelitian ini.

13. Semua pihak yang penulis tidak dapat sebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan maupun dukungan, semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kalian semua.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan, baik dalam teknik penulisan, struktur bahasa, ataupun persepsi ilmiah. Untuk itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk perbaikan di masa mendatang. Penulis juga berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi diri penulis sendiri, dan umumnya bagi mahasiswa Universitas Telkom.

Bandung, 27 Februari 2022

Nukma Amelia Safitri Sagita

(6)

vi

ABSTRAK

Setiap tahun angka pengguna internet di Indonesia terus meningkat dan mayoritas mengakses media sosial. Youtube menjadi media sosial yang paling banyak diggunakan dan berada di peringkat satu pengguna terbanyak. Di Youtube kita bisa menemukan beragam jenis video salah satunya video storytelling seperti di Channel youtube Nessie Judge. subscribers menonton channel youtube Nessie Judge tentunya memiliki banyak motif, namun dari setiap subscribers pastinya memiliki motif yang berbeda-beda. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui motif masing- masing subscribers menonton channel youtube Nessie Judge dengan menggunakan teori penggunaan media McQuail. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan data yang diperoleh melalui wawancara dengan lima orang informan dengan kriteria yang telah ditentukan. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa motif yang mendorong subcribers menonton channel youtube Nessie Judge ada empat motif diantaranya motif informasi, motif identitas pribadi, motif integrasi dan interaksi sosial, dan motif hiburan. Dari keempat motif tersebut yang paling sering ditemukan adalah motif informasi motif interaksi sosial dan motif hiburan.

Kata Kunci : Motif, Youtube, Subscrbers, Channel Nessie Judge

(7)

vii

ABSTRACT

Every year the numbers of internet users kept on increasing and the majority of them access to social media. Youtube has been the most used and being the number one on the list that has most users. On youtebe, we can found variety of videos, one of them is a storytelling video that you can found on Nessie Judge Channel. The subscribers of that channel certainly has lots of motives, and each of them are also variaty. This research aim to acknowledge the motives from each subscribers who watch Nessie Judge’s Youtube Channel by using the McQuail motives theory. This research using a descriptive qualitative method with the result gained form interview with 5 informant with predetermined criteria. The result of this research found there’s four motives that pushed the subscribers to watch the channel which is information motives, personal identity motives, social interaction motives, and entertainment motives. Of the four motives, the most frequently found are information motives, social interaction motives and entertainment motives.

Keywords : Motive, Youtube, Subscribers, Channel Nessie Judge

(8)

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

HALAMAN PERNYATAAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Fokus Penelitian ... 14

1.3 Identifikasi Masalah ... 14

1.4 Tujuan Penelitian ... 14

1.5 Kegunaan Penelitian ... 14

1.4.1 Aspek Teoritis ... 14

1.4.2 Aspek Praktis ... 14

1.6 Waktu dan Periode Penelitian ... 15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 16

2.1 Tinjauan Teori ... 16

2.1.1 New Media ... 16

2.1.2 Media Sosial ... 17

2.1.3 Youtube ... 18

2.1.4 Motif ... 20

2.1.5 Motif Penggunaan Media ... 20

2.2 Penelitian Terdahulu ... 23

2.3 Kerangka Pemikiran ... 34

BAB III METODE PENELITIAN... 35

3.1 Paradigma Penelitian ... 35

(9)

ix

3.2 Metode Penelitian ... 35

3.3 Subjek dan Objek Penelitian ... 36

3.3.1 Subjek Penelitian ... 36

3.3.2 Objek Penelitian ... 36

3.4 Lokasi Penelitian ... 36

3.5 Unit Analisis Penelitian ... 37

3.6 Informan Kunci ... 38

3.7 Teknik Pengumpulan Data ... 41

3.8 Teknik Aanalisis Data ... 43

3.9 Teknik Keabsahan Data ... 44

BAB IV ... 47

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 47

4.1 Karakteristik Informan ... 47

4.2 Hasil penelitian ... 51

4.2.1 Motif Menonton Channel Youtube Nessie Judge ... 51

4.3 Pembahasan ... 63

BAB V ... 74

KESIMPULAN DAN SARAN ... 74

5.1 Kesimpulan ... 74

5.2 Saran ... 75

5.2.1 Saran Akademis ... 75

5.2.2 Saran Praktis ... 75

DAFTAR PUSTAKA ... 76

LAMPIRAN ... 79

(10)

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. 1 Channel Youtube Storrytelling di Indonsia ... 7

Tabel 1. 2 Film Horor Indonesia dengan Penonton Terbanyak ... 8

Tabel 1. 3 Waktu penelitian ... 15

Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu ... 23

Tabel 3. 1 Unit Analisis Data ... 37

Tabel 3. 2 Informan Penelitian ... 40

Tabel 4. 1 Motif Menonton Channel Youtube Nessie Judge ... 62

(11)

xi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. 1 Data Pengguna Internet di Indonesia ... 2

Gambar 1. 2 Data Media Sosial Teraktif di Indonesia ... 4

Gambar 1. 3 Tampilan Profil Channel Youtube Nessie Judge ... 9

Gambar 1. 4 Contoh Video Horor, Mistis dan Teori Konspirasi ... 10

Gambar 1. 5 Tampilan Konten NERROR dan GENERASSIE ... 11

Gambar 1. 6 Subscribers Channel Youtube Nessie Judge ... 12

Gambar 2. 1 Logo Youtube ... 19

Gambar 2. 2 Tampilan Homepage Youtube ... 20

Gambar 2. 3 Kerangka Pemikiran ... 34

Gambar 3.1 Postingan Twitter ... 39

Gambar 4. 1 Informan Vitari ... 47

Gambar 4. 2 Informan Amanda ... 47

Gambar 4. 3 Informan Faradilla ... 48

Gambar 4. 4 Informan Syihab Wahid ... 49

Gambar 4. 5 Informan Miftah Ihza ... 50

(12)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Draft Pedoman Wawancara ... 79

Lampiran 2 Profil informan pada Aplikasi Youtube... 81

Lampiran 3 Transkrip Wawancara ... 84

Lampiran 4 Dokumentasi Wawancara Online ... 100

Lampiran 5 Hasil Pengecekan Itenticate ... 109

(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Motif seseorang untuk menonton Youtube menarik untuk di teliti dikarenakan pada saat ini hampir semua masyarakat di dunia menggunakan media sosial Youtube, hal disebabkan oleh motif tertentu yang mendorong mereka untuk menonton. Motif ini timbul disebabkan adanya kebutuhan seseorang yang harus dipenuhi. dari adanya motif ini ada sesuatu hal yang dapat menggerakan perilaku seseorang dan menimbulkan dorongan dalam bertindak, juga menjadi dasar pemuas kebutuhan. Motif mempunyai peran penting dalam setiap perbuatan dan tindakan manusia atau bisa dikatakan sebagai latar belakang dari setiap perilaku manusia.

Motif selaku sesuatu variabel independen yang jadi dasar dalam mempengaruhi pemakaian media (Kriyantono, 2009: 208).

Seiring dengan berkembangnya penggunaan media zaman sekarang, bahwa motif seseorang dalam mencari dan menemukan informasi melalui media ikut berkembang. Faktor yang dapat menyebabkan individu bisa bertingkah laku atau bersikap tertentu (Zurnali, 2004). Kemudahan dalam mengakses informasi yang diinginkan sehingga dapat mendorong individu dalam melakukan sesuatu untuk memenuhi keinginanya. Menurut M. Ngalim purwanto (1990: 60) dorongan yang muncul dari dalam diri seseorang dapat menyebabkan orang tersebut memiliki keinginan untuk melakukan tindakan dan melakukan sesuatu maka disebut dengan motif. Jika orang-orang dulu biasanya menggunakan media cetak dan elektronik, di era digital sekarang ini semua orang berpindah ke media yang menggunakan internet. Media berbasis internet yang kini mampu mengembangkan berbagai jenis media sosial sebagai sarana komunikasi antara pengguna satu dengan pengguna lainnya. Perlahan media sosial yang menjadi salah satu dan paling seirng digunakan dalam pemenuhan informasi yang dibutuhkan oleh sebagian orang.

(14)

2 Dengan berkembangnya zaman, internet bukan lagi hanya sekedar untuk kebutuhan edukasi atau komersial, namun kini berkembang untuk berkomunikasi yaitu melalui media sosial. Hingga kini media sosial menjadi faktor penting bagi manusia dalam berinteraksi. Kebanyakan orang meggunakan internet untuk mengakses media sosial. Selain untuk mengakses media sosial internet juga menjadi pilihan utama dalam mencari informasi. Aksesnya yang mudah tanpa dibatasi oleh ruang, jarak, dan waktu.

Gambar 1. 1 Data Pengguna Internet di Indonesia Sumber : (Kompas .com, 2021)

Menurut report media asal Inggris yang melakukan kerja sama dengan Hootsuite, mereka merilis laporan dari hasil survei "Digital 2021: The Latest Insights Inti The State of Digital" pada tanggal 11 Februari 2021. Berdasarkan hasil survei tersebut penduduk Indonesia rata-rata menggunakan sosial media kurang lebih 3 jam sehari. Sedangkan untuk pengguna yang aktif pada media sosial mencapai 170 juta dari total 274,9 juta penduduk angka ini jauh lebih meningkat dibanding tahun lalu yang hanya mencapai 160 juta penduduk. Dari hal ini menunjukan bahwa ketertarikan penduduk Indonesia untuk mengakses internet sangat kuat, terlebih dengan adanya pandemi setahun belakangan ini, semuanya membutuhkan akses internet. Internet banyak memfasilitasi kebutuhan seseorang sehari-hari yang berkenaan dengan motif-motif trtentu, dalam hal ini media baru

(15)

3 seperti Youtube, dianggap dapat memenuhi dan mempermudah kebutuhan manusia.

Media Baru atau New Media adalah semua media yang sudah dipengaruhi oleh teknologi, New Media merupakan media online berbasis internet, berdasarkan teknologi, fleksibel, berpotensi interaktif yang dapat beroperasi secara pribadi dan publik. (Mondry, 2008: 13). pengertian lain mengatakan bahwa media baru adalah digitalisisai dimana sebuah konsep pemahaman melalui berkembangnya zaman mengenai teknologi dan ilmu pengetahuan, dari segala sesuatu yang dari manual menjadi otomatis dan dari yang rumit menjadi lebih cepat. New Media bisa dikatakan bentuk konvergensi dari media konvensional dan media digital. Memiliki keunggulan tersendiri yaitu bersifat realtime, pengguna bisa mengakses dengan cepat dan mendapatkan informasi yang diinginkan dimanapun dan kapanpun asalkan terhubung oleh jaringan internet. Ada beberapa ciri-ciri utama yang membedakan antara media konvensional dan media baru berdasarkan perspektif pengguna menurut McQuail dalam Ardianto (2011) yaitu : interactivity, Social Presence (sociability), Autonomy, Playfulness, Privacy, Personalization.

New media dapat menimbulkan kemunculan berbagai media sosial, yang dimaksud adalah pengembangan dari teknologi berdasarkan internet yang memberikan kemudahan pada penggunanya untuk berkomunikasi, berpartisipasi, berbagi, dan membuat sebuah jaringan menggunakan internet atau secara online, dan bisa membagikan serta menyebarluaskan konten mereka sendiri. Contohnya seperti Youtube, orang-orang dapat memproduksi video mereka sendiri dan dapat menonton berbagai macam video secara gratis.

Youtube merupakan salah satu jejaring sosial dengan pengguna terbanyak dan memiliki slogan "Broadcast Yourself", sebuah situs berbagi video yang menyediakan beragam informasi dalam bentuk konten audiovisual. Menurut Baskoro (2009) Youtube merupakan situs digital yang menmungkinkan penggunannya menggungah, mendownload, serta membagikan ke semua orang.

Youtube memberikan banyak dampak kepada masyarakat baik dampak positif maupun negatif. Dampak positifnya kita mendapatkan hiburan yang beragam dan

(16)

4 dapat kita tonton secara berkala, dan bisa menjadi salah satu alternatif kita dalam menambah pengetahuan maupun hiburan. Dampak negatifnya adalah banyak konten-konten yang tidak bermanfaat dan merusak moral yang sering diakses oleh anak dibawah umur tanpa adanya pengawasan dari orang tua mereka. Youtube mudah diakses oleh siapapun hanya dengan menggunakan ponsel pintar, laptop/komputer dan internet. Semua orang bisa mengunggah ataupun hanya menjadi penonton konten-konten video yang ada di Youtube. Kemudahan yang ada ini membuat penggunanya bebas mencari apa saja yang mereka inginkan.

Youtube sebagai New Media mengalami pertumbuhan pesat di Indonesia, setiap tahun mengalami peningkatan baik dari penonton maupun creator video Youtube menurut Head Of Communications Consumer & Youtube. Menurut hasil survei We Are Social dan Hootsuite menunjukan bahwa aplikasi Youtube berada diperingkat satu pengguna terbanyak di Indonesia dari 16 aplikasi media sosial dengan pengguna aktif terbanyak. Hasil survei tersebut bisa dilihat dari data berikut.

Gambar 1. 2 Data Media Sosial Teraktif di Indonesia Sumber : (tekno.kompas.com, 2021)

Dari data tersebut sebanyak 93,8% dari jumlah total keseluruhan pengguna internet di Indonesia, Youtube menjadi peringkat satu yang memiki pengguna paling banyak. Tahun ini penggunannya semakin meningkat dari tahun sebelumnya

(17)

5 yang hanya 88% dari jumlah keseluruhan pengguna. Hal ini berarti menunjukan bahwa masyarakat menggunakan Youtube sebagai platform media Sharing tertinggi di tahun 2021 untuk memenuhi kebutuhan khalayak. Di Youtube sendiri sangat beragam konten yang disajikan seperti : konten memasak, konten music, konten otomotif, konten komedi, konten prank, konten traveling, konten beauty atau kecantikan, konten horror dan masih banyak lagi. Karena Youtube merupakan aplikasi sosial media berbasis video, sehingga penonton tidak bosan untuk menonton terus menerus. mereka bisa menyaksikan visual dan suara yang bermacam-macam sesuai konten yang mereka tonton.

Menurut Van Dijk dalam Nasrullah (2015: 7) menjelaskan media sosial seperti Youtube adalah platform media yang fokusnya pada keberadaan pengguna dan penggunanya dibebaskan untuk melakukan kreatifitas. dalam bermedia sosial semua orang bebas melakukan apa saja sesuai dengan keninginannya. Setiap pengguna juga bebas untuk mengikuti siapa saja di media sosial dan bebas memilih konten apa yang ingin mereka lihat.

Subscriber berarti berlangganan yaitu pelanggan yang menekan tombol subscribe pada setiap Channel Youtube yang mereka sukai, berarti mereka ingin menonton lebih banyak konten yang ada dari channel tersebut. dengan perkembangannya Youtube sekarang tidak saja hanya Artis atau Public Figure yang menggunakannya sebagai sarana untuk promosi atau yang lainnya, saat ini Youtube menjadi lebih aktif digunakan dari berbagai kalangan asalkan mempunyai koneksi internet.

Dengan beragam jenis konten yang ada di Youtube, konten video horror, mistis, dan teori konspirasi sangat diminati oleh penonton Indonesia. Menonton seseorang bercerita tentang suatu kasus menyeramkan, teori konspirasi, atau hal- hal mistis yang sedang viral menjadi kebutuhan tersendiri bagi para pencinta cerita horror, mistis, dan teori konspirasi. Apalagi jika cerita tersebut dibawakan dengan ciri khas dan Bahasa yang mudah dimengerti oleh penonton. Salah satunya melalui Channel Youtube dengan tema horror. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Dinata (2020) dengan judul Pengaruh Channel Youtube Horror Sara Wijayanto

(18)

6 Terhadap Sikap Penonton Akan Hal-Hal Mistis, mengatakan bahwa Channel Youtube yang berisikan konten horror memiliki tujuan dan mempengaruhi penonton secara langsung maupun tidak langsung seperti penonton yang pemberani atau penakut.

Melalui hasil yang sudah dipaparkan peneliti memahami jika media sosial khususnya new media Youtube hingga saat ini banyak mempengaruhi individu dan semakin melekat dikehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia, kehidupan sekarang yang semua serba internet dan dengan akses yang mudah. Peluang ini dimanfaatkan oleh sebagian bahkan hampir seluruh masyarakat untuk mencari informasi, dan menambah pengetahuan ataupun hiburan tentang cerita horror mistis, dan teori konspirasi, melalui video Youtube dengan konsep storytelling.

Storytelling adalah salah satu jenis video yang ada di Youtube, dimana Youtuber atau konten creator bercerita mengenai berbagi hal atau topik yang beragam seperti biografi, sejarah, cerita horror, teori konspirasi, mistis dan lain sebagainya.

Youtuber atau konten creator storytelling menuangkan pengetahuan mereka tentang suatu kasus atau cerita horror yang diceritakan melalui konten video Youtube dan dengan pembawaan yang menarik serta memiliki ciri khas tersendiri, yang tentunya membuat penonton yang menonton video mereka mudah mengerti, tertarik dan kemudian semakin penasaran. Hal ini membantu masyarakat untuk mendapatkan informasi atau pemahaman baru tentang suatu kasus, cerita horror dan kejadian mistis yang masih menjadi mistis atau belum terpecahkan. Berikut data para Youtuber Storytelling dengan tema horror, mistis dan teori kosnpirasi yang ada di Indonesia dan memiliki subscribers paling tinggi :

NO CHANNEL YOUTUBE SUBSCRIBER

1 Nessie Judge 8.51 Juta

2 Ewing HD 3.2 Juta

3 Nadia Omara 3.48 Juta

(19)

7

4 Kamar JERI 2.65 Juta

5 Hirotada Radifan 1.42 Juta

6 Cheryl Antoinette 1.19 Juta

Tabel 1. 1 Channel Youtube Storrytelling di Indonsia Sumber : (Olahan Peneliti, 2021)

Ketertarikan masyarakat Indonesia pada video-video horror, mistis dan teori konspirasi tidak terlepas dari budaya yang telah turun temurun dan masih ada samapai saat ini, dimana masyarakat Indonesia sebagian besar masih mempercayai klenik. Menurut (Muatikawati, 2017) manusia selalu merasa ketakutan akan ancaman dari luar dan diluar dari batas kemampuan mereka, oleh karena itu manusia sulit untuk terlepas dari hal mistis. Kepercayaan akan klenik yang telah menjadi warisan budaya kuno. Cerita tradisional yang berkembang sejak dahulu kala yang diceritakan kembali kepada generasi muda menjadi alasan mengapa masyarakat Indonesia masih mempercayai klenik hingga saat ini.

Seiring berkembangnya zaman, hal-hal klenik atau cerita urban legend yang dipercaya masyarakat secara turun temurun kemudian banyak diangkat menjadi sebuah film. Film horror di Indonesia erat kaitannya dengan urban legend yang dipercayai masyarakat sejak dahulu kala contohnya seperti karakter tuyul, kuntilanak, sundel bolong, pocong, dan masih banyak lagi. Menurut Heeren (dalam Permana 2017: 251) Film dengan genre horror Indonesia sudah ada dan diproduksi pada saat indonesia masih dibawah jajahan Belanda sejak tahun 1934 dengan film berjudul Doea Siloeman Oeler Poeti en Item (Two Snake Siluman Black and White) film tersebut dibuat oleh The Teng Cun. Dari tahun tersebut film dengan genre horror dan telah beberapa kali mengalami penurunan peminat atau penonton, namun saat tahun 2009-2012 film horror Indonesia mulai bangkit kembali dan mengalami produksi besar-besaran, namun beberapa tahun kemudian film bergenre

(20)

8 horror mulai kekurangan peminat lagi hingga kemudian ditahun 2017 film horror Indonesia jumlah penontonya semakin banyak. hingga saat ini film bergenre horror baik film dalam negeri maupun luar negeri masih eksis dan menjadi salah satu genre film yang paling laris dan paling banyak penontonnya. Berikut adalah film horror Indonesia yang memiliki jumlah penonton terbanyak.

Film Jumlah Penonton

Pengabdi Setan 4,2 Juta

Suzzana: Bernapas Dalam Kubur 3,3 Juta Danur: I Can See Ghosts 2,5 Juta

Jailangkung 2,5 Juta

Asih 1,7 Juta

Sabrina 1,3 Juta

Mata Batin 1,3 Juta

Kuntilanak 1,2 Juta

The Doll 1,2 Juta

Sebelum Iblis Menjemput 1,12 Juta

Tabel 1. 2 Film Horor Indonesia dengan Penonton Terbanyak Sumber : (Tirto.id, 2021)

Masyarakat Indonesia ternyata sejak dahulu sudah banyak menyukai hal- hal klenik dan sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari. Kepercayaan masyarakat terhadap hal klenik atau hal-hal horror, mistis sudah seperti budaya yang melekat hingga saat ini. di era digital seperti sekarang dengan perkembangan new media seperti Youtube, konten horror, mistis, dan teori konspirasi tidak lepas dari pengguna Youtube. Bisa dilihat dengan besarnya minat penonton, jumlah views dan subscribers pada Youtuber yang memiliki konten video membahas tentang horror, mistis dan teori kospirasi.

Channel Youtube Storytelling bertema horror menjadi salah satu konten yang saat ini menjadi pilihan bagi para penggemar horror selain menonton Film atau membaca buku. Didalamnya banyak informasi yang belum pernah didapatkan sebelumnya, hal mistis, kasus yang masih menjadi misteri atau cerita-cerita horror berdasarkan pengalaman nyata dari seseorang, yang diceritakan kembali oleh Para

(21)

9 Youtuber Storytelling dengan style dan ciri khas mereka yang membuat penonton mudah mengerti dan sekaligus menambah rasa penasaran. Dengan adanya konten ini menambah pilihan masyarakat untuk menonton konten yang ada di Youtube.

Adanya perkembangan teknologi internet membantu manusia dalam hal apapun meskipun dengan ruang, jarak dan waktu yang terbatas untuk memperoleh informasi dan hiburan yang mereka butuhkan. Jika dibandingkan dengan keterbatasan media pada jaman dahulu manusia pada saat ini mudah menemukan apa saja yang mereka ingin ketahaui mulai dari hal yang sangat penting untuk diketahui sampai hal yang unik dan aneh.

Seperti halnya dengan Youtuber Storytelling ini. Informasi yang mereka sampaikan tidak terlalu penting untuk Sebagian orang, Namun bagi mereka yang sangat suka dengan hal horror, mistis dan teori konspirasi. konten seperti ini sangat memudahkan mereka untuk mendapatkan informasi yang ingin mereka ketahui berkaitan dengan hal tersebut. Tidak hanya dari segi konten yang mereka punya tetapi pembawaan mereka yang sangat khas dan bahasa yang mudah dipahami membuat masyarakat menjadi nyaman untuk menonton video-video mereka dan berlanjut menjadi subscriber mereka. Salah satu Youtuber Storytelling bertema horror di Indonesia yang memiliki keunikan tersendiri dan ciri khas dalam menceritakan suatu cerita atau kasus kepada penontonnya serta yang memiliki subscriber paling banyak adalah Nessie Judge.

Gambar 1. 3 Tampilan Profil Channel Youtube Nessie Judge Sumber : (Olahan Peneliti, 2021)

(22)

10 Nessie Judge merupakan Channel Youtube di Indonesia yang menampilkan konten video berupa storytelling cerita horror, mistis dan teori konspirasi, dalam Channel Youtube ini memiliki konten atau program utama yang disebut #NERROR yaitu Nessie Horror dimana pada konten ini berisikan video-video Nessie Judge Membahas Cerita horror, mistis dan juga teori konspirasi. tidak hanya itu saja Nessie Judge juga sering membuat konten video Reaction hal-hal lucu yang ada di internet, namun konten utamanya adalah video-video horror, mistis dan teori konspirasi.

Gambar 1. 4 Contoh Video Horor, Mistis dan Teori Konspirasi Sumber : (Olahan Peneliti, 2021)

Video NERROR di channel Youtube Nessie Judge ini sangat ditunggu- tunnggu oleh para subscribers, pembawaan Nessie Judge yang menceritakan cerita horror, mistis dan teori konspirasi sangat padat, teliti, telah melalui riset dan mudah dicerna oleh para penontonnya. selain itu video yang ditampilkan dikemas dengan editing yang sangat rapi, suasana yang terkesan horror seperti gambar atau sound yang menyeramkan. Karena hal itulah banyak yang menyukai konten-konten Youtubenya. Selain memiliki ciri khas sebagai Youtuber Storytelling dengan konten horror, mistis dan teori konspirasi. Nessie Judge juga beberapa kali membagikan konten video yang jauh dari kata menyeramkan yaitu membuat reaction dari visdeo-video lucu yang ada di internet yang dinamainya dengan

(23)

11 GENERASSIE. Hal ini menambah warna baru di channel Youtube Nessie Judge.

Tidak selalu tentang horror, mistis dan teori konspirasi, tetapi para subscriber juga bisa disuguhkan dengan video-video yang lebih ringan dari konten utamanya yaitu NERROR.

Gambar 1. 5 Tampilan Konten NERROR dan GENERASSIE Sumber : (Olahan Peneliti, 2021)

Nessie Judge membuat Channel Youtube pada tahun 2012, pada saat itu konten yang dia buat pertama kali adalah konten yang menampilkan Nessie Judge sendiri bertanya kepada orang asing seputar Indonesia, video tersebut diberi judul dengan “Where Is Indonesia?”. Setelah itu dia mulai mengisi channel Youtubenya dengan konten travel Vlog yang menceritakan kehidupannya selama tinggal di Eropa. Pada Tahun 2017 barulah Nessie Judge membuat konten NERROR di channel Youtubenya dan sejak saat itu subscriber pada channel Youtubenya semakin meningkat hingga saat ini Nessie Judge menjadi pelopor content creator atau Youtuber Storytelling dengan tema horror, mistis dan teori konspirasi.

(24)

12 Gambar 1. 6 Subscribers Channel Youtube Nessie Judge

Sumber : (Socialblade.com, 2021)

Peneliti melakukan pra riset dengan melakukan wawancara singkat kepada beberapa subscriber dari channel Nessie Judge yang diambil dari pengikut Nessie Judge di Twitter @Nessiejudge. Dari hasil wawancara singkat tersebut Data yang didapatkan ialah subscribers Nessie Judge memilih menonton channel Youtube tersebut karena cara pembawaan Nessie Judge yang menarik dan topik yang dibahas telah melalui riset secara mendetail sehingga para subscriber merasa puas menonton Video-videonya. Hal tersebut mampu membuat pesan yang ingin disampaikan Nessie Judge sampai kepada penonton. Para subscribers Nessie Judge tersebut juga menonton channel Youtube Nessie Judge setiap kali Channel tersebut upload video baru.

Penelitian terdahulu yang yang menjadi acuan dalam penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh (Hariyanto & Mariyanto, 2020) yang berjudul Motif Menonton Vlog “Keluarga Beti” Channel Youtube Arif Muhammad. Hasilnya adalah bahwa motif interaksi sosial dan motif hiburan menjadi motif terbesar dalam menonton vlog tersebut, bisa dilihat dari jawaban informan, keinginan mereka untuk menonton vlog tersebut untuk mendapatkan hiburan dan menghilangkan

(25)

13 kebosanan. Sedangkan pada motif interaksi sosial agar memberi kemudahan informan untuk berinteraksi dengan sesama dan mendapatkan pembahasan baru mengenai keunikan yang ada pada vlog tersebut. yang menjadi perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah pada konten youtubenya, dimana pada Channel Youtube Arif Muhammad kontennya bertema comedy, sedangkan pada Channel Youtube Nessie Judge bertema Horor.

Channel Nessie Judge dapat menjadi hal yang unik untuk diteliti dengan berfokus pada motif subscribers menonton channel Youtube Nessie Judge.

menggunakan motif penggunaan media menurut McQuail (1987: 72) yaitu motif informasi, motif identitas diri, motif integritas dan interaksi sosial dan motif hibuan.

Peneliti ingin mengetahui lebih dalam mengenai motif dari para subscribers menonton channel Youtube Nessie Judge. mengingat channel youtube Nessie Judge ini memiliki keunikan tersendiri dimana kontennya berisikan tentang horror, mistis dan teori konspirasi. Berdasarkan penjelasan yang telah dijelaskan sebelumnya, maka peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul “Motif Subscriber Menonton Channel Youtube Nessie Judge”

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi deskriptif. Menurut Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2009) penelitian kualitatif nantinya menghasilkan data deskriptif yaitu berupa kata-kata yang tertulis maupun lisan yang asalnya dari individu maupun perilaku yang telah diamati. Alasan penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif karena dalam penelitian kualitatif kita bisa mengetahui secara mendalam mengenai masalah-masalah yang berhubungan dengan diri pribadi maupun sosial yang berfokus pada latar dan individu secara utuh. Kemudian, teknik pengumpulan datanya akan diperoleh dengan mengumpulkan data primer dan data sekunder.

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subjek yang diteliti sedangkan data sekunder yaitu dengan mengumpulkan data dari sumber lain yang relevan. Lalu kemudian teknik pengumpulan data akan dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Kemudian data yang diperoleh selanjutnya

(26)

14 akan dianalisis menggunakan teknik analisis interaktif Miles dan Huberman Punch (dalam Ibrahim, 2015).

1.2 Fokus Penelitian

Penelitian ini berfokus pada motif apa yang mendasari Subscribers Menonton Channel Youtube Nessie Judge.

1.3 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah Apakah motif yang dimiliki subscribers dalam menonton Channel Youtube Nessie Judge?

1.4 Tujuan Penelitian

Merujuk pada identifikasi maslah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui motif masing- masing subscribers dalam menonton Channel Youtube Nessie Judge.

1.5 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Aspek Teoritis

Penelitian ini diharapkan menjadi uraian-uraian yang dapat berguna secara teoritis sebagai bahan pembelajaran untuk mahasiswa ilmu komunikasi dalam pengembangan ilmu komunikasi massa, serta menambah wawasan informasi mengenai motif subscribers dalam menonton channel-channel Youtube.

1.4.2 Aspek Praktis

Penelitian ini diharapkan memberikan pandangan baru dan masukan bagi pihak terkait. Selain itu juga dapat menambah pemikiran-pemikiran baru dengan melihat fenomena dan pemanfaatan media sosial.

(27)

15 1.6 Waktu dan Periode Penelitian

Tabel 1. 3 Waktu penelitian Sumber: Olahan Peneliti (2021)

Kegiatan Waktu

April 2021

Mei 2021

Jun 2021

Jul 2021

Okt 2021

Nov 2021

Des 2021

Jan 2022

Feb 2022

Maret 2022 BAB I

BAB II BAB III Desk Evaluation Revisi Desk Evaluation BAB IV

BAB V Sidang Skripsi

(28)

16

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Teori 2.1.1 New Media

Media baru atau new media merupakan jenis media yang menggunakan teknologi digital contohnya media sosial dan penggunaan internet. McQuail menjelaskan bahwa “media baru atau new media sebagai perangkat teknologi elektronik yang berbeda dengan penggunaanya yang berbeda”. Media beru ini merupakan istilah dengan munculnya digital, computer, atau jaringan teknologi informasi dan komunikasi sekitar akhir abad ke-20. Teori New media adalah sebuah teori yang dikembangkan oleh Pierre Levy, Pierre Levy mengungkapkan new media mengulas tentang perkembangan media dari media konvensional menjadi era digital.

Definisi lain mengatakan bahwa new media ialah konsep kemampuan media yang didukung perangkat digital yang mampu mengakses konten kapan dan dimana saja kemudian dapat memberikan kesempatan untuk siapapun sebagai penerima atau pengguna bisa perpartisipasi secara interaktif, aktif serta kreatif terhadap pesan yang pada akhirnya membentuk sebuah komunitas baru dari isi media (Liliweri, 2015: 284).

Dalam McQuail (2011:45) ciri-ciri media baru ialah suatu media yang bisa diakses dimana saja dan kapan saja kemudian tidak tergantung pada lokasi, menggunakan computer, memiliki fungsi publik dan bersifat pribadi, setiap penggunannya ialah komunikator, dan dengan control yang tidak ketat. Masyarakat di era modern seperti sekarang sudah sangat mudah mengakses internet kapanpun dan dimanapun, sekarang tidak hanya bisa diakses melalui komputer saja melainkan dengan adanya teknologi sekarang, kini bisa diakses melalui hanphone atau telepon seluler.

Ada lima kategori media baru yang dibedakan menurut jenis, penggunaan, konteks, dan kategorinya menurut McQuail (2011 :156) :

(29)

17 a. Media komunikasi antar pribadi (handphone/ telepon genggam dan E-mail/

surat elektronik)

b. Media permainan interaktif (aplikasi game)

c. Media pencarian informasi WWW (world wide web)

d. Media partisipasi kolektif (situs jejaring sosial antara lain : facebook,instagram,whatsapp,twitter,path,line,wechat. Dll)

e. Subtitusi media penyiaran (mempermudah pengguna mengunduh konten lagu, film dll, seperti : Joox, Spotify,Netflix, HOOQ, Viu, dll)

Kemajuan teknologi yang sangat pesat ini membuat orang melakukan segala hal menjadi lebih mudah khususnya yang berhubungan dengan internet, hal ini mempengaruhi masyarakat dalam berkomunikasi, tidak hanya komunikasi secara langsung secara tatap muka tetapi bisa melakukan komunikasi jarak jauh menggunakan teknologi yang ada saat ini.

Karakteristik media baru dalam beberapa bagian menurut perspektif penggunannya McQuail (2011 :157)

a. Interaktivitas :komunikasi antara komunikan dan komunikator secara langsung tanpa harus bertatap muka.

b. Sosiabilita atau kehadiran sosial : dengan menggunaakan media kita bisa memunculkan komunikasi personal dengan orang banyak contohnya (media sosial, whatsapp,facebook messenger, wechat, line, dll).

c. Media richness : media melibatkan banyak individu dan banyak indera.

d. Otonomi : konten dikendalikan sendiri oleh pengguna

e. Unsur bermain-main : pada new media ada unsur kesenangan dan hiburan.

f. privasi : bersifat pribadi yang dibubungkan dengan suatu konten.

g. Personalisasi (personalization) : konten dan penggunaanya menjadi unik dan personal.

2.1.2 Media Sosial

Media sosial adalah media yang penggunaanya mudah atau terbilang instan dan memiliki banyak fungsi dan manfaat dalam penggunaanya. Selain kegunaanya

(30)

18 untuk berkomunikasi, media sosial juga menjadi sarana bertukar informasi. Menurut McGraw Hill Dictionary Media sosial adalah alat yang dapat digunakan berinteraksi antara satu dengan yang lain dengan cara menciptakan, bertukar informasi dan ide dalam jaringan dan komunitas dunia maya (virtual) serta berbagi.

Media sosial juga memiliki pengertian lain seperi yang dikemukakan oleh Boyd dalam Nasrullah (2015) bahwa pengertian media sosial adalah sekumpulan software dimana individu ataupun komunitas berkumpul,berkomunikasi, berbagi, terkadang pada kasus tertentu melakukan kolaborasi maupun bermain. Dengan peran atau kedudukannya saat ini, media sosial telah menjadi kekuatan utama dalam membentuk pola perilaku dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat Hal ini menunjukan bahwa masyarakat sekarang dikehidupannya sangat membutuhkan media sosial.

2.1.3 Youtube

Youtube adalah salah satu dari banyaknya media sosial paling popular di dunia yang mengandalkan kekuatan pada sharing video (video berbagi). Di youtube penggunanya bisa membuat video atau menonton secara gratis. Youtube didirikan oleh 3 orang yang dulunya seorang karyawan dari perusahaan PayPal yakni Chad Hurley, Steve Chen dan Jawed Karim. Video pertama yang diupload oleh mereka di Youtube adalah video dari salah satu foundernya yaitu Jewed Karim. Melalui youtube kita dapat menemukan informasi yang kontennya berbasis video. diluncurkan sejak bulan Mei 2005 Youtube mempermudah milyaran orang di dunia untuk menonton, menemukan dan membagikan bermacam-macam video.

Gambar 2. 1 Logo Youtube Sumber : www. Google.com

(31)

19 Menurut Budiargo (2015: 47) Youtube adalah video online, keutamaan situs ini untuk dapat mencari, menonton, dan berbagi video yang asli kesegala penjuru dunia dan dari segala penjuru dunia melalui suatu web. Diawal kemunculannya video yang diunggah ke Youtube hanya berdurasi 10 menit, namun kurang dari satu tahun Youtube menambahkan durasi maksimum video yang bisa di upload menjadi 15 menit.

Tidak hanya itu saja pengguna tertentu yang mengupload video tutorial, seminar, Pendidikan dan video demo di berikan waktu yang lebih Panjang atau unlimited length (Richmond 2011: 8). Popularitas Youtube hingga kini makin terus bertambah, tidak adanya batasan waktu dalam mengakses video-video yang ada menjadikan Youtube sangat disukai oleh masyarakat. Menurut data statistik di Youtube video yang ditonton setiap harinya lebih dari 1 miliar jam video.

Gambar 2. 2 Tampilan Homepage Youtube Sumber : (Olahan Peneliti, 2021)

(32)

20 2.1.4 Motif

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Pusat Bahasa, 2011) Motif merupakan sebab atau dasar seseorang dalam melakukan seuatu. Menurut Effendy (2007: 34) motif akan muncul karena adanya kebutuhan yang harus terpenuhi. Wood dan Marquis (dalam Shaleh, 2004) membagi motivasi menjadi tiga golongan sebagai berikut :

a.) kebutuhan-kebutuhan organis, yang berkaitan dengan kebutuhan utama atau pokok. Contohnya : minum, makan, kebutuhan untuk istrahat, kebutuhan untuk bergerak, istrahat dan lain sebagainya.

b.) Motivasi darurat adalah dorongan seseorang untuk berupaya menyelamatkan diri, membalas, berusaha, mengejar.

c.) Motivasi objektif, ditujukan kepada objek tertentu yang berada disekitar kita. Pada motif ini meliputi: kebutuhan menaruh minat, eksplorasi, manupulasi. Motivasi ini ada dikarenakan adanya dorongan menghadapi dunia secara efektif.

Selain itu menurut Atkinson (dalam Sule & Saefullah, 2010: 243) terdapat tiga jenis kebutuhan manusia yang mendorong mereka termotivasi dalm berprilaku dan melakukan sesuatu, diantaranya kebutuhan akan kekuasaan (Need for power/ N-Pow), kebutuhan untuk berafiliasi atau melakuakan interaksi sosial (Need for affiliation/ N- Aff), dan kebutuhan unruk berprestasi ( Need for achievement/ N-ach).

2.1.5 Motif Penggunaan Media

Motif timbul karena adanya suatu kebutuhan, motif-motif dapat menimbulkan dan mengembangkan kegiatan dalam menentukan arah umum perilaku seorang individu. Penggunaan media digunakan untuk memberikan kepuasan akan kebutuhan seseorang. Menurut Surip (2011: 209) studi ini berpusat pada penggunaan (uses) isi media untuk mendapatkan pemenuhat atas kebutuhan oleh seseorang. Motif penggunaan media yang dikemukakan oleh Gary dan Paul dalam Jurnal YouTube Users Watching and Sharing the News: A Uses and Gratifications Approach. terdiri dari empat indikator yaitu motif hiburan, motif hubungan antar pribadi, motif mencari informasi, dan motif persahabatan (Hanson & Haridakis, 2008: 2004). Sedangkan menurut Papacharissi &

(33)

21 Rubin (dalam Oloo, 2013) motif yang mendorong seseorang untuk menggunakan media yaitu interpersonal utility, pass time, information seeking, convenience, dan entertainment.

Penelitian ini menggunakan teori penggunaan media yang dikemukakan oleh McQuail. Motif ialah dorongan-dorongan dalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu (Adrianto, 2005). Dari pengertian motif tersebut bahwa dengan mengonsumsi media berarti segala alasan dan dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan seseorang menggunakan media tersebut. hal ini relevan jika ingin mengetahui ada dorongan apa sehingga seseorang menonton Youtube dan sesuai jika objeknya pada Youtube Channel Nessie Judge.

Berikut adalah motif yang mendorong perilaku individu terhadap penggunaan media yang dikutip dari McQuail (1987: 72)

1. Motif Informasi

a. Mencari berita tentang peristiwa dan kondisi yang terjadi di lingkungan terdekat, masyarakat dan dunia

b. Mencari bimbingan menyangkut berbagai masalah praktis, pendapat dan hal-hal yang berkaitan dengan penentuan pilihan

c. Memuaskan rasa kingin tahu dan minat umum

d. Memperoleh rasa damai melalui penambahan pengetahuan 2. Motif Identitas Pribadi

a. Menemukan penunjang nilai-nilai pribadi

b. Mengidentifikasikan diri dengan nilai-nilai lain (dalam media) c. Meningkatkan pemahaman tentang diri sendiri

d. Menemukan model perilaku 3. Motif Integritas dan Interaksi Sosial

a. Mengidenetifikasi diri dengan orang lain, dan meningkatkan rasa memiliki

b. Memperoleh pengetahuan tentang keadaan orang lain, empati sosial c. Membantu menjalankan peran sosial

d. Menemukan bahan percakapan dan interaksi sosial

(34)

22 e. Memungkinkan seseorang untuk dapat menghubungi sanak keluarga,

teman, masyarakat

f. Memperoleh teman selain manusia 4. Motif Hiburan

a. Melepaskan diri atau terpisah dari permasalahan b. Bersantai

c. Memperoleh kenikmatan jiwa dan estetis d. Mengisi waktu

e. Penyaluran emosi

Motif Informasi adalah motif yang berkaitan dengan kebutuhan akan informasi untuk memenuhi kebutuhan mengenai peristiwa atau informasi yang terjadi di sekitar, kebutuhan untuk mendapatkan atau memperoleh pengetahuan, rasa ingin tahu, memperkuat pendapat dan keputusan yang diambil, dorongan untuk belajar, dorongan untuk merasa aman melalui pengetahuan yan didapatkan dari media massa.

Motif Identitas pribadi adalah motif yang berkaitan dengan dorongan seseorang dalam menggunakan media untuk dapat memperlihatkan atau menonjolkan situasi yang penting dalam hidupnya dan penunjang-nilai-nilai pribadi, selain itu juga sebagai dorongan untuk memperkuat kredibilitas, stabilitas, dan status. Motif identitas pribadi juga berkaitan dengan dorongan dalam mencari model perilaku yang diinginkan melalui media perilakunya sehari-hari, dan dorongan untuk mencari identifikasi nilai-nilai dalam diri khalayak dengan nilai-nilai orang lain melalui media (McQuail, 2011:82).

Motif Interaksi sosial adalah motif yang berkaitan dengan dorongan individu dalam berinteraksi dengan orang lain, dorongan untuk mempertahankan norma-norma sosial, dorongan untuk memperoleh pengetahuan akan empati sosial, dorongan untuk meringankan beban sesama dalam menjalankan peran sosial (McQuail, 2011:82).

Menurut Morissan (2014: 70) bahwa setiap individu pada umumnya memiliki kebutuhan mendasar dalam interaksi sosial. Berdasarkan pengalaman yang sudah dilalui, seseorang memiliki harapan dapat memenuhi kebutuhannya dengan mengkonsumsi atau menggunakan media tertentu.

(35)

23 Motif Hiburan adalah motif yang berkaitan dengan dorongan suatu individu dalam mencari hiburan, dorongan untuk melepaskan kebosanan dan kejenuhan, dorongan untuk mengisi waktu luang (McQuail, 2011: 82). Menurut Morissan (2014: 68) mengatakan, kebutuhan dasar yang dibuthkan manusia adalah hiburan dan sebagian besar dari khalayak mencari hiburan salah satunya melalui media massa. Selain itu tingkat kegunaan dan kepuasan yang berasal dari media yang digunakan menjadi salah satu pengaruh motif seseorang dalam menggunakan media.

2.2 Penelitian Terdahulu

Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu Skripsi Nasional Peneliti Inda Oktaviana

Judul Motif Subscriber Menonton Channel Youtube Otomotif Motomobi

Tahun 2020

Metedeologi Deskriptif Kualitatif

Hasil Hasil penelitian ini adalah motif subscriber menonton channel youtube otomotif motomobi ada empat yaitu: motif informasi, motif integrasi, motif identitas diri dan iteraksi sosial, dan motif hiburan, dari ke empat motif tersebut, kecenderungan subscriber untuk menonton karena adanya motif informasi dan motif hiburan

Persamaan Meneliti tentang New Media Youtube dan metode yang digunakan, pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif

Perbedaan Objek yang diteliti berbeda dengan penelitian penulis.

Sumber https://openlibrary.telkomuniversity.ac.id/home/catalog/id/

165132/slug/motif-subscriber-menonton-channel-youtube- otomotif-motomobi.html

(36)

24 Skripsi Nasional

Peneliti Joko Loro Setyo

Judul Motif Subscribers Dalam Menonton Channel Youtube Yuvid TV

Tahun 2014

Metedeologi Deskriptif Kualitatif

Hasil Hasil dari penilitian ini adalah keseluruhan informan memberikan pendapat bahwa channel Yuvid TV merupakan sarana mereka untuk belajar agama dan menjadi tempat untuk mengembangkandiri tengntang keagamaan

Skripsi Nasional Peneliti Bagus Herman Priambodo

Judul Motif Penggunaan Filter Snapchat (Studi Deskriptif Kualitatif tentang Motif Penggunaan Filter Snapchat di Kalangan Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta)

Tahun 2015

Metedeologi Deskriptif Kualitatif

Hasil Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa selain mencari informasi di media sosial informan juga memiliki kebutuhan dan keinginan yaitu memiliki kebutuhan dan keinginan untuk dapat memuaskan dalam hal penampilan

Persamaan Menggunakan metode deskriptif kualitatif dan meneliti tentang motif penggunaan media.

Perbedaan objek yang diteliti dan media baru yang diteliti Sumber https://digilib.uns.ac.id/dokumen/detail/62085/Motif-

Penggunaan-Filter-Snapchat-Studi-Deskriptif-Kualitatif- tentang-Motif-Penggunaan-Filter-Snapchat-di-Kalangan- Mahasiswa-Universitas-Muhammadiyah-Surakarta

(37)

25 Persamaan Meneliti tentang New Media Youtube dan metode yang

digunakan yaitu deskriptif kualitatif

Perbedaan Objek yang diteliti berbeda dengan penelitian penulis Sumber http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/23

373/11.%20NASKAH%20PUBLIKASI.pdf?sequence=11

&isAllowed=y

Skripsi Nasional Peneliti Elsa Febyantia Dinata

Skripsi Nasional Peneliti Mei Safitri Rantiastuti

Judul Motif Penggunaan Social Media Di Kalangan Remaja Jalanan (Studi Deskriptif Kualitatif Motif Penggunaan Social Media Facebook Di Kalangan Remaja Jalanan Binaan Lsk Bina Bakat)

Tahun 2013

Metedeologi Deskriptif Kualitatif

Hasil Hasil dari penilitian ini adalah Motif kognitif, facebook digunakan untuk mencari informasi singkat tentang akun teman, motif diversi memanfaatkan aplikasi dan game sebagai hiburan, dan motif identitas personal, sebagai tempat untk menunjukan eksistensi diri mereka di dunia maya. tidak semua dari infroman memiliki tiga orientasi motif

Persamaan Menggunakan metode deskriptif kualitatif Perbedaan Objek yang diteliti dan media baru yang diteliti Sumber https://digilib.uns.ac.id/dokumen/detail/29378/Motif-

Penggunaan-Social-Media-Di-Kalangan-Remaja-Jalanan- Studi-Deskriptif-Kualitatif-Motif-Penggunaan-Social- Media-Facebook-Di-Kalangan-Remaja-Jalanan-Binaan-Lsk- Bina-Bakat

(38)

26 Judul Pengaruh Channel Youtube Horror “Sara Wijayanto”

Terhadap Sikap Penonton Akan Hal-Hal Mistis

Tahun 2020

Metedeologi Metode Kuantitatif

Hasil Hasil dari penelitian ini bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara Channel Youtube “Sara Wijayanto”

terhadap sikap penonton akan hal-hal mistis. Presentasenya adalah sebesar 26%

Persamaan Meneliti tentang New Media Youtube

Perbedaan Penelitian ini berfokus pada pengaruh channel youtube, hal ini berbeda dengan fokus dalam penelitian yang dipilih oleh penulis yaitu fokus pada motif dan juga metode yang digunakan adalah kuantitatif sedangkan peneliti menggunakan kualitatif

Sumber http://repository.uma.ac.id/handle/123456789/12265

Jurnal Nasional Peneliti Natalia setyawati

Judul Motif masyarakat Surabaya dalam menonton acara berita kriminal Kecrek MHTV

Tahun 2015

Metedeologi Deskriptif Kuantitatif

Hasil Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa motif hiburan menjadi motif yang paling tinggi dalam menonton acara berita criminal kecrek MHTV, lalu motif informasi, motif identitas pribadi, dan yang palingh rendah adalah motif integrasi dan interaksi sosial.

Persamaan Meneliti tentang motif menonton berdasarkan motif penggunaan media menurut Mc Quail

(39)

27 Perbedaan Metode penelitian menggunakan kuantitatif dan Meneliti

tentang penggunaan media di televisi, sedangkan penulis meneliti tentang penggunaan media pada channel youtube Sumber http://publication.petra.ac.id/index.php/ilmu-

komunikasi/article/view/3823

Jurnal Nasional Peneliti Yohanes Hadinata

Judul Motif Subscriber Dalam Menonton KVLOG di Channel Youtube

Tahun 2018

Metedeologi Deskriptif Kuantitatif

Hasil Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa motif hiburan menjadi motif yang paling tinggi dalam menonton KVLOG kemudian motif informasi, motif persahabatan dan yang paling terakhr adalah motif antar pribadi.

Persamaan Meneliti tentang motif menonton channel youtube

Perbedaan Menggunakan motif penggunaan media youtube menurut Gary dan paul, sedangkan pada penelitian ini menggunakan motif penggunaan media menurut MC Quail

Sumber http://publication.petra.ac.id/index.php/ilmu- komunikasi/article/view/8229

Jurnal Nasional Peneliti Yeni Anggreni

Judul Motif Menonton Channel Youtube Atta Halilintar pada Anggota A-Team

Tahun 2020

Metedeologi Deskriptif kualitatif

(40)

28 Hasil Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa berdasarkan

perspektif fenomenologi menurut Alfred Schutz hasilnya adalah :

1. In order to Motive (motif tujuan) : karena motif hiburan menonton channel youtube Atta Halilintar dan motif motivasi menonton channel youtube Atta Halilintar

2. Because Motive (motif sebab): Karena Kepribadian Atta Halilintar dan kreatifitas Atta Halilintar

Persamaan Meneliti tentang motif dan menonton channel youtube

Perbedaan Meneliti tentang motif dengan berdasarkan perspektif fenomenologis Alfred Schutz, sedangkan penulis berdasarkan motif penggunaan media menurut mcQuail.

Sumber https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFSIP/article/view/26777

Jurnal Nasional

Peneliti Gabriel Putra Josi, Weni A. Arindawati, Nurkinan

Judul Motif Penggunaan Aplikasi Musik Spotify pada Generasi-Z di SMA XYZ Bekasi

Tahun 2020

Metedeologi Deskriptif Kualitatif

Hasil Hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

• Motif informasi : siswa mendapatkan informasi mengenai artis dan lagu terbaru artis yang mereka sukai

• Motif interaksi sosial : siswa saling memberitahu terkait lagu yang mereka suaki atau yang sedang mereka dengarkan kepada teman yang lainnya

• Motif identitas pribadi : meningkatkan pemahaman tentang diri mereka sendiri

(41)

29

• Motif hiburan : mereka dapat mendengarkan lagu dengan genre yang beragam dan yang mereka sukai dimanapun dan kapanpun

Persamaan Meneliti tentang motif penggunaan New Media dan menggunakan metode penelitian Deskriptif Kualitatif

Perbedaan Objek yang di teliti dan media baru yang diteliti

Sumber http://warta-iski.or.id/index.php/WartaISKI/article/view/64

Jurnal Nasional Peneliti Witanti Prihatiningsih

Judul Motif Penggunaan Media Sosial Instagram Di Kalangan Remaja

Tahun 2017

Metedeologi Deskriptif Kualitatif

Hasil Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa media sosial Instagram dapat memenuhi kebutuhan kognitif, afektif, integrasi pribadi, integrasi sosial dan berkhayal.

Persamaan Meneliti tentang motif dan menggunakan metode penelitian deksriptif kualitatif

Perbedaan Objek yang di teliti dan media baru yang diteliti

sumber https://journal.budiluhur.ac.id/index.php/comm/article/dow nload/651/543

Jurnal Internasional Peneliti Yi-Ting Huang, Sheng-Fang Su

Judul Motives for Instagram Use and Topics of Interest among Young Adults

Tahun 2018

(42)

30 Metedeologi Kuantitatif

Hasil Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa bahwa secara keseluruhan, motif penggunaan Instagram sebagian besar untuk melihat postingan, terutama yang melibatkan interaksi sosial dan motif pengalihan.

Persamaan Meneliti tentang New media

Perbedaan Objek pada penelitian dan metode penelitian yang digunakan Sumber https://www.mdpi.com/1999-5903/10/8/77

Jurnal Internasional Peneliti Sonny Rosenthal

Judul Motivations to seek science videos on YouTube: free-choice learning in a connected society

Tahun 2017

Metedeologi Kuantitatif

Hasil hasil dari penelitian ini mengatakan bahwa dari seluruh responden kebanyakan menggunakan youtube pada minggu sebelumnya dan sepertiganya menggunakannya untuk menonton video sains. 55% mengatakan untuk mencari video sains selama minggu berikutnya. Predictor minat yang siknifian mencari norma subjek terikait, kenikmatan sains dan penggunaan informasi dari youtube. Youtube menjadi tempat pembelajaran informal yang dapat mempromosikan pembelajaran sains dikehidupan sehari-hari.

Persamaan Meneliti tentang New Media

Perbedaan Penelitian ini meneliti tentang konten video sains yang ada di youtube sedangkan penulis meneliti tentang channel youtube Sumber https://doi.org/10.1080/21548455.2017.1371357

(43)

31 Jurnal Internasional

Peneliti Emil Steiner, Kun Xu

Judul Binge-watching motivates change: Uses and gratifications of streaming video viewers challenge traditional TV research

Tahun 2018

Metedeologi Kualitatif

Jurnal Internasional Peneliti Stephanie Orme

Judul “Just watching”: A qualitative analysis of non-players’

motivations for video game spectatorship

Tahun 2021

Metedeologi Kualitatif

Hasil Hasil penelitian ini menunjukan bahwa partisipan beranggapan “pekerjaan” bermain game, kurangnya keterampilan, mengakses game dan komunitas online yang berpengaruh negative menjadi halangan bagi mereka untuk bisa bermain game, namun dengan menonton tontonan game menawaekan mereka keterlibatan naratif yang berbeda dari media tradisional, dan meskipun mereka hanya menonton mereka cenderung beranggapan bahwa mereka bagian dari budaya pemain (part of gaming).

Persamaan Menggunakan metode kualitatif

Perbedaan Penelitian ini meneliti tentang menonton video game, sedangkan peneliti berbeda

Sumber https://doi.org/10.1177/1461444821989350

(44)

32 Hasil Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa penonton

memiliki motif untuk binge-watching (menonton maraton) adalah mengejar ketertinggalan, relaksasi, rasa selesai, inklusi budaya, dan pengalaman nonton yang lebih baik.

Persamaan Meneliti tentang motif menonton

Perbedaan Penelitian ini meneliti pada penonton layanan menonton streaming dan Televisi

Sumber https://doi.org/10.1177/1354856517750365

Jurnal Internasional Peneliti Shaobo Wei, Xiayu Chen and Chunli Liu

Judul What motivates employees to use social media at work? A perspective of self-determination theory

Tahun 2021

Metedeologi Kuantitatif

Hasil Hasil dari penelitian ini mengatakan bahwa . needs for

competence, autonomy and relatedness secara positif mempengaruhi penggunaan media sosial internal dan eksternal yang berhubungan dengan pekerjaan maupun sosial.needs for autonomy secara positif memoderasi hubungan antara need for competence dan penggunaan media sosial internal terkait pekerjaan dan secara negatif memoderasi antara needs for relatedness dan penggunaan media sosial internal terkait sosial. needs for autonomy tidak memiliki efek moderasi pada hubungan antara need for competence dan pengg unaan terkait pekerjaan, sedangkan needs for autonomy memoderasi secara negatif hubungan antara needs for relatedness dan penggunaan media sosial eksternal terkait sosial.

Persamaan Meneliti tentang penggunaan new media

(45)

33 Perbedaan Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif sedangkan

penulis menggunakan kualitatif.

Sumber https://www.emerald.com/insight/content/doi/10.1108/IMDS- 06-2020-0322/full/html

(46)

34 2.3 Kerangka Pemikiran

Sumber : (Olahan Peneliti, 2021) Youtube

Channel Youtube Nessie Judge

Motif Pengonsumsian Media (McQuail, 1987)

- Motif Informasi - Motif Identitas Pribadi - Motif Hiburan

- Motif Integrasi dan interaksi sosial

Motif Subscribers Menonton Channel Youtube Nessie Judge

Subscribers

Gambar 2. 3 Kerangka Pemikiran

(47)

35

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Paradigma Penelitian

Menurut Harmon (dalam Moleong, 2009: 49), Paradigma adalah cara mendasar dalam mempersepsi, berpikir, menilai, dan bertindak yang terkait dengan sesuatu yang spesifik dalam kenyataan. Selain itu Baker (dalam Moleong, 2009: 49) peradigma didefinisikan sebagai seperangkat aturan yang dapat membagun dan mendefinisikan batas-batas dan bagaimana sesuatu dilakukan harus dalam batas tersebut agar bisa berhasil. Paradigma dalam peneltian ini yaitu paradigma konstruktivisme. Paradigma konstruktivisme adalah setiap individu memiliki pengalaman berbeda dan unik yang menyebabkan cara pandang dari setiap individu terhadap dunia valid dan perbedaan tersebut harus dihargai. Paradigma ini berfokus pada pencarian makna suatu objek tertentu sebagai pandangan dari pengalaman yang diperoleh. Oleh karena itu, peneliti harus mengetahui latar belakang orang yang diteliti, karena akan mempengaruhi interpretasi mereka terhadap hasil penelitian.

Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme. Menurut Hidayat (2003: 3) Paradigma ini memandang ilmu sosial sebagai analisis sistematis terhadap socially meaningful action melalui pengamatan langsung dan terperinci terhadap pelaku sosial yang bersangkutan menciptakan dan memelihara atau mengelola dunia sosial mereka. Pemilihan paradigm aini adalah untuk mengetahui lebih dalam mengenai motif menonton channel Youtube Nessie Judge oleh para Subscribersnya.

3.2 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis metode kualitatif dengan pendekatan studi deskriptif. Menurut Moleong (2009: 6) penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami suatu fenomena mengenai apa yang dialami oleh subjek penelitian seperti persepsi, perilaku, motivasi, tindakan, dan lain sebagainya secara

(48)

36 holistik, dengan cara mendeskripsikannya ke dalam bentuk kata-kata serta bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Selain itu Penelitian dengan metode deskriptif adalah satu metode untuk meneliti status kelompok manusia, subjek, kondisi, dan sistem pemikiran maupun kelas peristiwa massa sekarang. Bertujuan untuk membuat deksripsi, gambaran sistematis dan hubungan antar fenmena yang diselidiki

Pada penelitian dengan menggunakan metode deskriptif tidak membuat perbandingan, tidak mencari hubungan, tidak menguji hipotesis ataupun membuat prediksi. Oleh sebab itu penggunaan pendekatan penilitian dengan menggunakan deskriptif diharapkan dapat memberikan gambaran secara factual dan akurat berdasarkan fakta-faktaa yang berkaitan dengan Motif Subscribers menonton Channel Youtube Nessie Judge.

3.3 Subjek dan Objek Penelitian 3.3.1 Subjek Penelitian

Subyek penelitian adalah benda, orang sesuatu hal, tempat data untuk variabel penelitian melekat, dan kedudukan subyek penelitian dipertanyakan (Samsu, 2017: 92). Dalam penelitian ini yang termasuk subjek ialah subscribers channel Youtube Nessie Judge yang mana penggunaan Youtube dimanfaatkan sebagai alternatif komunikasi media baru untuk mengirimkan pesan.

3.3.2 Objek Penelitian

Objek pada penelitian ini adalah akun channel Youtube Nessie Judge

3.4 Lokasi Penelitian

Lokasi yang menjadi tempat penelitian yakni dilakukan di kota Kendari, Sulawesi Tenggara, di kota asal peneliti. dikarenakan kondisi sekarang yang tidak memungkinkan untuk berpergian dan aktivitas masih dibatasi akibat dari wabah Coronavirus Disease 2019 (Covid-19). Maka wawancara dilakukan dengan jarak jauh dengan menggunakan aplikasi instant massaging Whatsapp dan Line Messengger.

(49)

37 3.5 Unit Analisis Penelitian

Input Unit Analisis Sub Analisis

Motif Pengonsumsian

Media (McQuail,

1987)

Motif Identitas Pribadi o Menemukan nilai-nilai penunjang pribadi.

o Menemukan model perilaku.

o Mengidentifikasikan diri dengan nilai-nilai lain (dalam media).

o Meningkatkan pemahaman tentang diri sendiri

Motif Informasi o Mencari berita tentangperistiwa dan kondisiyang berkaitan dengan lingkungan terdekat,masyarakat dan dunia.

o Mencari bimbingan menyangkut

berbagai masalah

praktis,pendapat, dan hal-hal yang berkaitan dengan penentuan pilihan.

o Memuaskan rasa ingintahu dan minat umum.

o Memperoleh rasa damai melalui penambahan pengetahuan.

Motif Integrasi dan Interaksi sosial

o Memperoleh pengetahuan tentang keadaan orang lain.

o Mengidentifikasikan diri dengan orang lain dan meningkatkan rasa saling memiliki.

o Membantu menjalankan peran sosial.

(50)

38 Tabel 3. 1 Unit Analisis Data

Sumber : (Olahan Peneliti, 2021)

3.6 Informan Kunci

Informan adalah orang yang dapat dipercaya memahami dan menguasai informasi berdasarkan data dan fakta terkait objek penelitian yang diteliti (Bugin.

2001: 108). Pada penelitian kualitatif tidak ada batasan jumlah informan. penelitian menggunakan teknik samplimg purposif (purposive sampling).Teknik ini dilakukan untuk menentukan informan secara sengaja dan tidak menggunakan pedoman atau berdasarkan perwakilan populasi. Pengambilan Informan dilakukan melalui Twitter autobase @collegemenfess dengan membuat postingan berisi kriteria yang dibutuhkan dan juga melalui postingan twitter peneliti sendiri dengan memention salah satu akun influencer @prkdlx untuk membantu menyebarkan (retweet) postingan tersebut. Dari balasan postingan twitter tersebut, kemudian peneliti memilih 5 orang informan yang memenuhi semua kriteria dalam penelitian ini.

o Memungkinkan untuk

menghubungi sanak keluarga, teman, dan masyarakat

Motif Hiburan o Melepaskan diri atau terpisah dari permasalahan.

o Bersantai.

o Memperoleh kenikmatan jiwa dan estetis..

o Mengisi waktu luang.

o Penyaluran emosi.

Referensi

Dokumen terkait