• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Apakah unsur itu? Bagaimana ukuran partikel unsur?

gabungan berbagai logam. Contoh, unsur logam besi, aluminium, tembaga, dan seng.

b. Nonlogam

Unsur-unsur nonlogam ada yang berwujud padat, cair, maupun gas. Karbon, oksigen, klorin, dan belerang merupakan unsur-unsur nonlogam. Pada umumnya, unsur nonlogam bersifat rapuh dan tidak dapat ditempa. Contoh, unsur belerang, iodin, klorin, dan oksigen. c. Semilogam

Semilogam merupakan unsur yang menunjukkan sifat logam sekaligus nonlogam. Boron, silikon, germanium, arsenik, antimon, selenium, dan telurium adalah unsur metaloid. Silikon banyak di-manfaatkan sebagai komponen elektronika.

B. Senyawa

Di alam raya, jarang ditemui unsur yang berdiri sendiri. Hampir seluruh zat terdiri dari dua atau lebih unsur, baik sebagai senyawa maupun campuran. Senyawa terbentuk dari dua atau lebih unsur yang bergabung. Oleh karena itu, senyawa ditulis dengan mencantumkan jenis unsur yang membentuknya. Semua unsur yang menyusun senyawa akan dicantumkan jumlahnya. Senyawa ada yang berwujud padat, cair, maupun gas. Senyawa dapat berupa asam, basa, dan garam.

1. Penulisan rumus kimia senyawa

Setiap senyawa memiliki rumus kimia, yaitu rumus yang menyatakan banyaknya atom dari unsur-unsur yang membentuk suatu senyawa. Dengan rumus kimia senyawa dapat diketahui, yaitu

a. jenis unsur yang membentuk senyawa itu, dan

b. banyaknya atom tiap unsur yang menyusun senyawa tersebut.

Angka yang menyatakan banyaknya atom suatu unsur di dalam tiap molekul senyawa disebut angka indeks. Angka ini ditulis di be-lakang lambang unsur agak ke bawah (subcript).

Angka koefisien adalah banyaknya atom suatu unsur atau molekul senyawa yang ditulis di depan rumus kimia senyawa atau lambang atom unsur tersebut. Angka koefisien digunakan untuk menyetarakan jumlah atom suatu unsur yang terlibat dalam reaksi kimia. Nilai satu untuk angka indeks dan angka koefisien tidak ditulis. Secara umum, rumus molekul suatu senyawa ditulis sebagai berikut.

nAxByCz

A, B, dan C = lambang unsur penyusun senyawa x, y, dan z = angka indeks

n = koefisien

Berikut ini adalah contoh-contoh penulisan rumus molekul.

Gambar 4.6: Silikon dalam Komponen Elektronika

Sumber Gambar: www.blogger.com_silicon

Jelajah Internet

Mari kita jelajahi website-website berikut untuk menambah wawasan akan materi ini. http://id.wikipedia. org/wiki/Unsur_ kimia http://fisika.wikia. com.

1. Unsur karbon (C) dan unsur oksigen (O) dapat membentuk senyawa karbon monoksida (CO) dan senyawa karbon dioksida

(CO2). Rumus molekul karbon monoksida (CO), artinya tiap

molekul senyawa karbon monoksida terdiri dari 1 atom karbon dan 1 atom oksigen. Rumus molekul senyawa karbon dioksida adalah CO2, artinya tiap molekul senyawa karbon dioksida terdiri dari 1 atom karbon dan 2 atom oksigen.

2. Rumus kimia asam sulfat adalah H2SO4, berarti tiap molekul asam sulfat terdiri dari 2 atom hidrogen (H), 1 atom belerang atau sulfur (S), dan 4 atom oksigen (O).

3. Jika tertulis rumus kimia senyawa kalsium hidroksida yang terlibat dalam reaksi adalah 5Ca(OH)2, artinya terdapat 5 molekul kalsium hidroksida. Tiap molekulnya terdiri atas 1 atom kalsium (Ca), 2 atom oksigen (O), dan 2 atom hidrogen (H). Jumlah seluruh atom pada senyawa itu adalah 5{1 + (1 × 2) + (1 × 2)} = 25 atom.

4. Tiap molekul kapur terdiri atas 1 atom kalsium (Ca), 1 atom karbon (C), dan 3 atom oksigen (O) sehingga rumus molekul kapur adalah CaCO3.

5. Rumus kimia cuka adalah (CH3COOH), artinya tiap molekul asam cuka terdiri dari 2 atom karbon (C), 4 atom hidrogen (H), dan 2 atom oksigen (O). Jadi, jumlah atomnya adalah 8.

6. Suatu senyawa antara unsur kalium (K), belerang (S), dan oksigen (O) dalam reaksi ditulis 5KxSyOz. Jika jumlah atom seluruhnya ada 30 atom, banyaknya atom K adalah 2 kali banyaknya atom S, dan banyaknya atom O adalah 2 kali lebih banyak dari atom S maka rumus molekul senyawa itu dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut.

5(x + y + z) = 30 maka x + y + z = 6 ………. (1)

Atom K = 2 kali atom S maka x = 2y ……… (2)

Atom O adalah 2 lebihnya dari atom S maka y + 2 = z …… (3)

Dari persamaan (1) dan (2) diperoleh

x + y + z = 6

2x + y + z = 6

3y + z = 6 ……… (4)

Kemudian, persamaan (4) dan (3) diperoleh

 º »  ¼ 3 6 6 y z y z     3 6 2 4 4 1 y z y z y y

sehingga x dapat dihitung dengan persamaan (2)

x = 2y x = 2(1) x = 2

dan z dapat dihitung dari persamaan (3) y + 2 = z

1 + 2 = z

z = 3

Jadi, rumus molekul yang benar adalah K2SO3.

2. Menentukan Nama Senyawa dari Rumus Kimia

Penyebutan nama senyawa kimia harus memerhatikan unsur-unsur yang membentuk senyawa itu. Penulisan suatu senyawa juga harus memerhatikan jenis unsur pembentuknya. Pada umumnya, unsur logam (metal) ditulis di muka, sedangkan unsur nonlogam ditulis di belakang rumus kimia itu. Contohnya, besi dengan oksigen ditulis Fe2O3.

Unsur oksigen biasanya selalu ditulis di bagian belakang rumus, misalnya air ditulis H2O dan nitrogen oksida ditulis NO2. Pemberian nama senyawa juga tergantung pada jenis unsur pembentuknya. Senyawa dengan unsur oksigen disebut oksida.

Nama senyawa yang dibentuk dari unsur logam dengan unsur nonlogam menggunakan akhiran ida.

Contoh

NaCl = natrium klorida KI = kalium iodida NaBr = natrium bromida CaF2 = kalsium fluorida

Unsur yang terbentuk dari dua unsur nonlogam maka nama senyawa disebutkan jumlah atomnya dengan angka latin (mono, di, tri, tetra, penta) dan diberi akhiran ida.

Tabel 4.2 Istilah Angka dalam Bahasa Yunani

1 = mono 2 = di 3 = tri 4 = tetra 5= penta

6 = heksa 7 = penta 8 = okta 9 = nona 10 = deka

Indeks satu pada unsur pertama tidak perlu disebutkan. Contoh

NO = nitrogen monoksida N2O4 = dinitrogen tetraoksida CS2 = karbon disulfida CO2 = karbon dioksida

Ketentuan pemberian nama senyawa di atas memudahkan dalam menuliskan rumus kimia senyawa jika telah mengetahui nama senyawanya. Contoh dinitrogen trioksida = N2O3 kalium iodida = KI natrium klorida logam nonlogam

Jelajah Internet

Mari kita jelajahi website-website berikut untuk menambah wawasan akan materi ini. http://id.wikipedia. org/wiki/Senyawa_ kimia www.chem-is-try. org.

3. Massa Atom Relatif dan Massa Molekul Relatif

Atom merupakan partikel sehingga memiliki massa yang disebut massa atom relatif (Ar). Massa atom sangat kecil dan sulit diukur sehingga digunakan massa atom relatif dari unsur tersebut. Pembanding standar dalam menentukan massa atom relatif didasarkan pada massa atom karbon C-12. Massa atom relatif atom suatu unsur adalah perbandingan rata–rata massa satu atom suatu unsur terhadap 1

2 massa 1 atom C-12.

Massa sebuah molekul suatu senyawa disebut massa molekul relatif (Mr). Besarnya massa molekul relatif suatu senyawa merupakan penjumlahan dari massa atom relatif (Ar) unsur-unsur pembentuknya.

Misalnya, massa molekul relatif H2O

= (2 × massa atom hidrogen) + (1 × massa atom oksigen)

= (2 × 1) + (1 × 16) = 18.

Bilangan pengali di depan massa atom tiap unsur merupakan indeks unsur tersebut dalam senyawa.

Dokumen terkait