• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

3. Latihan Acceleration Sprint

a. Pelaksanaan Latihan Acceleration Sprint

Metodeacceleration sprint merupakan suatu bentuk latihan yang dimulai dari pelan, semakin cepat, dan lari secepatnya. Untuk mencapai kecepatan maksimum seorang pelari harus mampu mengembangkan kecepatan startnya secepat mungkin. Akselerasi mempertahankan kecepatan maksimum dan deselerasi (perlambatan) untuk setiap pelari berbeda-beda. Menurut Fox (1984:208) EDKZD ³$NVHOHUDVL DGDODK SHUWDPEDKDQ VHFDUD JUDGXDO GDODP

kecepatan lari, mulai dari pelan-pelan, semakin cepat, dan lari secepatnya dalam jarak 50-\DUG´3HODUL-pelari yang berkualitas akan mencapai kecepatan yang

commit to user

maksimum lebih cepat mempertahankan kecepatan maksimum pada jarak yang lebih panjang dan kecepatan maksimum menurun lebih lambat dari pada rata-rata pelari cepat yang lain atau pelari cepat yang tidak terkondisi atau tidak terlatih. Dalam kecepatan maksimum ini terjadi proses akselerasi pik up (pik up

ecceleration) yaitu jarak yang diperlukan pelari sesudah tahap akselerasi start

untuk mencapai kecepatan maksimal.

Latihan acceleration sprint sebenarnya cocok diberikan pada atlet pemula karena ada penyesuaian lari dari jogging, langkah panjang sampai ke lari cepat disamping menghindari terjadinya cidera, latihan juga merupakan cara yang paling baik untuk meningkatkan kecepatan. Pada periode latihan acceleration

sprint pelaksanaannya dapat dikontrol dengan waktu atau jarak. Dianjurkan agar

atlet sedikit demi sedikit meningkatkan percepatannya sampai mencapai kecepatan penuh. Kecepatan harus dipertahankan selama 5 sampai 15 detik atau kalau jarak yang dikontrol kira-kira 50 sampai 100 meter. Kemudian berangsur-angsur mengurangi kecepatannya sampai menjadi langkah yang ringan. Pada periode pemulihan harus dilakukan dengan cukup, namun dapat dilakukan dengan pemulihan aktif (jalan). Seperti yang dianjurkan, bahwa pada periode pemulihan harus terdiri dari jalan sepanjang 50 sampai 110 meter.

Metode acceleration sprint dilakukan secara berurutan. Membutuhkan peningkatan sedikit demi sedikit dari lari pelan (jogging) ke langkah panjang

(striding) dan akhirnya lari cepat (sprint). Dengan demikian cara ini akan

mengurangi kemungkinan cedera otot. Acceleration sprint sangat diperlukan untuk peningkatkan sprint dan untuk olahraga yang memerlukan kecepatan mendadak seperti sepak bola, hoki, bola basket dan lain-lain.

b. Kelebihan dan Kelemahan Latihan Acceleration Sprint

Metode acceleration sprint merupakan bentuk latihan yang pelaksanaannya dimulai dari pelan, semakin cepat, dan lari secepatnya yang pelaksaannya diselinggi dengan istirahat diantara waktu latihan. Waktu istirahat sangat penting diantara waktu latihan. Waktu istirahat memberikan kesempatan kesempatan untuk mengadakan pemulihan diantara perulangan gerakan.

commit to user

Ditinjau dari pelaksanaan latihan acceleration sprint dapat diidentifikasikan kelebihan dan kelemahannya. Kelebihan latihan dengan metode

acceleration sprint antara lain : (1). Waktu latihan lebih efisien, karena latihan

acceleration sprint dilakukan secara berkelanjutan dalam satu set. (2). Penguasaan

teknik lebih cepat tercapai, karena dalam latihan acceleration sprint terdapat session latihan dengan intensitas rendah yang mungkin untuk memperbaik teknik yang salah. Sesuai pendapat Frank S.Pyke(1EDKZD³SHQLQJNDWDQWHNQLN

terjadi pada kecepatan rendah dengan memperbaiki kesalahan yang memerlukan

SHUKDWLDQ´

Disamping kelebihan diatas latihan acceleration sprint juga memiliki beberapa kelemahan. Kelemahan latihan acceleration sprint diantarannya: Kurangnya frekuensi latihan kecepatan dengan intensitas maksimal karena dalam pelaksanaan hanya sekitar sepertiga dari jarak yang ditempuh yang merupakan kecepatan denagn intensitas maksimal.

Latihan acceleration sprint jika dilakukan secara berulang ulang dapat meningkatkan kecepatan lari 100 meter. Perkembangan kondisi fisik latihan

acceleration sprint juga berpengaruh terhadap sistem energi. Menurut Mulyono

B(1998:4) adalah ATP-PC bila 98% dan LA-O2 sebesar 2%, hal ini menandakan bahwa system energi yang baik pada lari 100 meter adalah ATP-PC LA atau

DQDHURE´

.

4. Latihan Repetition Sprint

a. Pelaksanaan Latihan Repetition Sprint

Repetition Sprint merupakan program latihan yang dilakukan dengan

intensitas atau kecepatan penuh yang diselingi waktu istirahat pada setiap sesi latihannya. Menurut Mulyono B (1998:8EDKZD³Repetition Sprint adalah suatu aktifitas yang dilakukan berulang-ulang dan setiap kali diselingi dengan aktifitas yang lebih ringaQ´%HQWXNODWLKDQGDODPrepetition sprint dapat berupa lari cepat atau ringan dengan bentuk latihan lari cepat, yang dilakukan dengan lari kecepatan maksimal, kemudian istirahat, lari lagi, istirahat lagi dan seterusnya.

commit to user

Istirahat tersebut dilakukan dengan jogging atau jalan-jalan saja. Seperti dikatakan Harsono (1988 ´MRJJLQJ VHFDUD ULOHNV DGDODK FDUD \DQJ SDOLQJ

EDLN XQWXN SHPXOLKDQ DWDX UHFRYHU\ \DQJ FHSDW GDQ HIHNWLI´ Jogging ini akan

memasase darah kita lebih cepat ke jantung daripada istirahat yang pasif atau passive rest. Yang dimaksud dengan istirahat pasif adalah misalnya duduk-duduk atau tiduran di lapangan. Passive rest setelah setiap repetisi adalah rest yang paling kurang efektif.

Metode latihan repetition sprint biasanya digunakan untuk mengembangkan sistem ATP-PC. Menurut Sharkey (1986) dikutip Andi Suhendro dkk (2004: 27) menyatakan bahwa metode latihan lari cepat melibatkan periode maksimal dan periode istirahat. Hal ini dimaksudkan agar dapat meningkatkan tingkat ATP-PC. Pelaksanaan repetition sprint dilakukan dengan berulang-ulang pada kecepatan maksimal, dan periode pemulihan dilakukan secara sempurna, agar pelaksanaan periode latihan berikutnya dapat dilakukan dengan baik, dan bukan pada kondisi yang lelah.

Pelari harus berlari pada kecepatan maksimal, waktu yang diperlukan untuk lari percepatan pada kecepatan maksimal sepanjang 60 meter kira-kira 6,7 detik. Sedangkan pada periode pemulihan harus dilakukan dengan istirahat sempurna. Untuk mengetahui seorang pelari sudah mencapai istirahat sempurna, dapat dilihat dari denyut nadi istirahat, kira-kira 70-80 kali per menit.

Menurut Smith (1983) dikutip Andi Suhendro (2004: 27) latihan repetition sprint adalah lari cepat berulang-ulang menempuh jarak 50-60 meter dengan kecepatan maksimal diselingi dengan istirahat sempurna diantara ulangan yang dilakukan. Latihan repetition sprint bertujuan untuk mengembangkan kecepatan, kekuatan otot dan daya tahan anaerobik.

b. Kelebihan dan Kelemahan Latihan Repetition Sprint

Metode repetition sprint merupakan bentuk latihan yang pelaksanaanya dari awal hingga akhir lari dengan menggunakan intensitas atau kekuatan maksimal yang pelaksanaanya diselingi istirahat disetiap sesi latihannya

commit to user

Ditinjau dari pelaksanaan repetition sprint dapat diidentifikasikan kelebihan dan kelemahan. Kelebihan lari dengan metode repetition sprint antara lain :

1. Frekuensi latihan kecepatan lebih efektif, karena jarak yang ditempuh harus dengan intensitas maksimal.

2. Terdapat pemulihan sempurna, karena pemulihan diperlukan setelah melakukan kerja dengan intensitas maksimal beban latihan.

Disamping kelebihan diatas, metode repetition sprint juga memiliki kelemahan yaitu:

1. Penguasaan teknik sulit tercapai, karena gerakan yang dilakukan secara terus menerus dengan intensitas maksimal akan menyebabkan kelelahan sehingga akan berpengaruh pada kesempurnaan gerak.

2. Pengontrolan dan perbaikan gerakan sulit dilakukan karena selalu cepat.

Repetition sprint yang dilakukan secara berulang-ulang dapat

meningkatkan kemampuan kondisi fisik sesuai dengan tipe kerja dan sistemenergi yang dikembangkan. Tipe kerja repetition sprint adalah kerja anaerobic yaitu latihan yang dilakukan denagn jangka waktu yang singkat dan memerlukan kerja maksimal, yang bertujuan mengembangkan kondisi fisik, kecepatan dengan sistem energi menurut Fox (1984:20) mengembangkan sistem energi ATP-PC dan LA sebesar 10-80%, LA dan O2 sebesar 10-80% dan oksigen sebesar 10-80%. Dengan demikian peningkatan kecepatan lari ini maka pelari dalam melakukan kerja dapat meningkat pula. Jadi repetition sprint dapat meningkatkan kecepatan lari 100 meter.

B. Kerangka Berpikir

Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah dikemukakan di atas dapat diajukan kerangka pemikiran sebagai berikut :

commit to user

1. Pengaruh Latihan Acceleration sprint Dan Repetition Sprint Terhadap Peningkatan Kecepatan Lari 100 Meter

Latihan acceleration sprint dan repetition sprint merupakan suatu latihan untuk meningkatkan kecepatan reaksi pelari. Latihan ini diberikan kepada pelajar SMP didasarkan pada belum adanya pola latihan yang tepat untuk diberikan pada anak usia SMP di Indonesia. Kebanyakan guru atau pelatih masih berpedoman pada jarak ± jarak latihan dari ilmuwan olahraga negara asing yang sebenarnya lebih tepat diberikan kepada atlit senior. Hal ini akan menyebabkan beban yang terlalu berat untuk atlit sehingga prestasi lari 100 meter yang diraih tidak bisa maksimal.

Pelaksanaan latihan acceleration sprint dilakukan dengan jogging(lari pelan-pelan), sprint penuh, kemudian diselingi dengan jalan. Cara ini diulangi lagi dengan selingan istirahat penuh. Acceleration sprint adalah ³pertambahan secara gradual dalam kecepatan lari, mulai dari pelan-pelan, semakin cepat, dan lari secepatnya dalam jarak 50- \DUG´ 3HODUL-pelari yang berkualitas akan mencapai kecepatan yang maksimum lebih cepat mempertahankan kecepatan maksimum pada jarak yang lebih panjang dan kecepatan maksimum menurun lebih lambat dari pada rata-rata pelari cepat yang lain atau pelari cepat yang tidak terkondisi atau tidak terlatih. Dalam Latihan acceleration sprint jika dilakukan secara berulang ulang dapat meningkatkan kecepatan lari 100 meter.

Sedangkan latihan repetition sprint dilakukan dari lari cepat berulang ±

ulang dengan kecepatan maksimal dengan diselingi istirahat sempurna sebelum pelaksanaan lari cepat berikutnya. Selama mengikuti latihan repetition sprint, siswa melibatkan dirinya dalam latihan fisik dan psikis. Latihan repetition sprint

adalah metode latihan yang dapat meningkatkan prestasi lari dengan latihan ±

latihan yang telah terprogram secara baik. Dengan latihan ± latihan fisik yang dilakukan dengan metode repetition sprint, juga mengembangkan sistim energi ATP ± PC dan LA.

commit to user

2. Perbedaan Pengaruh Latihan Acceleration sprint Dan Repetition Sprint Terhadap Kecepatan Lari 100 Meter

Dalam pelaksanaan kedua macam metode latihan tersebut memiliki karakteristik yang berbeda dan memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihan latihan acceleration sprint antara lain: Waktu latihan lebih efisien, karena latihan

acceleration sprint dilakukan secara berkelanjutan dalam satu set. Penguasaan

teknik lebih cepat tercapai, karena dalam latihan acceleration sprint terdapat session latihan dengan intensitas rendah yang mungkin untuk memperbaik teknik yang salah. Kelemahan dari latihan ini antara lain: Kurangnya frekuensi latihan kecepatan dengan intensitas maksimal karena dalam pelaksanaan hanya sekitar sepertiga dari jarak yang ditempuh yang merupakan kecepatan denagn intensitas maksimal.

Sedangkan kelebihan dari latihan repetition sprint antara lain: Frekuensi latihan kecepatan lebih efektif, karena jarak yang ditempuh harus dengan intensitas maksimal.Terdapat pemulihan sempurna, karena pemulihan diperlukan setelah melakukan kerja dengan intensitas maksimal beban latihan. Kelemahan dari latihan repetition sprint antara lain: Penguasaan teknik sulit tercapai, karena gerakan yang dilakukan secara terus menerus dengan intensitas maksimal akan menyebabkan kelelahan sehingga akan berpengaruh pada kesempurnaan gerak Pengontrolan dan perbaikan gerakan sulit dilakukan karena selalu cepat.

Berdasarkan kelebihan dan kelemahan antara latihan acceleration sprint dan repetition sprint tersebut maka akan menimbulkan pangaruh yang berbeda. Perlakuan yang berbeda akan menimbulkan respon yang berbeda pula pada diri palaku. Ditinjau dari segi tujuan menggunakan metode latihan mempunyai tujuan yang sama, yaitu untuk mencapai kecepatan lari yang maksimal dan diharapkan dapat meningkatkan kecepatan lari 100 meter yang lebih baik. Dtinjau dari segi pelaksanan, latihan repetition sprint untuk siswa atau atlet pamula memiliki efektifitas yang lebih baik, hal ini dikarenakan perkembangan daya tahan dan kecepatan yang banyak digunakan dalam lari 100 meter lebih cepat meningkat dibandingkan dengan latihan acceleration sprint.

commit to user

Dokumen terkait