• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laurencia dotyii Y Saito, famili Rhodomelaceae (Ceramiales) (Saito 1969:156;

HASIL DAN PEMBAHASAN

C. Laurencia Lamouroux

1. Laurencia dotyii Y Saito, famili Rhodomelaceae (Ceramiales) (Saito 1969:156;

Verheij & Reine 1993: 445). (Lampiran 23)

Talus tegak, kokoh, tinggi 2.5-8.0 cm, merah keunguan atau merah kehitaman. Terdapat 2-3 sumbu talus tumbuh dari titik pangkal, pipih dengan pangkal silindris, diameter 1.5-2.5 mm; percabangan berhadapan atau berseling, sampai 2 tingkat percabangan, pipih dengan pangkal silindris dan mengecil, diameter 1.5-2.0 mm, jarak cabang 0.5-2.0 mm; branchlet tumbuh pada ujung sumbu talus dan pada percabangan, bentuk menggada atau bulat, pangkal mengecil, berhadapan, berseling atau spiral, tunggal atau membentuk

subbranchlet sampai 4, panjang 1.0-1.5 mm, diameter 1.0-1.2 mm. Korteks terdiri dari 2 lapis sel, bagian luar bentuk elips, tersusun beraturan, sel sebelah dalam bentuk bulat dan tidak beraturan, diameter 15-35 µm. Spermatangia terletak pada branchlet bentuk calavate dengan lekukan apikal berbentuk cekungan kecil pada ujung branchlet. Stichidia bentuk bulat, diameter 500-700 µm, permukaan kasar; tetrasporangia bulat, bulat telur, atau elips; dua macam tetrasporangia, warna krem dan berukuran lebih kecil dengan diameter 22-25 µm, warna merah dan berukuran lebih besar dengan diameter 60-75 µm.

Ekologi: Jenis ini tumbuh pada batu karang, rataan karang, atau melekat pada sponge pada daerah pecahan ombak, tumbuh mengelompok, membentuk assosiasi dengan H. musciformis dan C. crassa.

Spesimen yang diperiksa: Pelabuhan Ratu S112PR2, S207PR2; Ujung Genteng S245UG, S252UG.

Catatan: gametofit dan tetrasporofit memiliki habitus yang sama, perbedaanya terletak pada branchlet. Pada gametofit branchlet bentuk menggada dengan lekukan apikal, sedangkan pada tetrasporofit yang sudah membentuk tetrasporangia branchlet bulat telur, membesar dan tanpa lekukan apikal.

2. Laurencia obtusa (Huds. ) Lamouroux, famili Rhodomelaceae (Ceramiales) (Saito 1969:149; Jaasund 1976: 143; Trono & Ganzon-Fortes 1988; 191 Jha et al.

2009: 198). (Lampiran 24)

Talus tegak, tinggi 2-4 cm, warna merah dengan sumbu talus hijau kekuningan. Sumbu talus silindris, membengkok, diameter 0.8-1.0 mm, bekas cabang tanggal pada sumbu talus; cabang tidak berlekatan, tersusun spiral, berhadapan atau berseling, sampai 2 tingkat percabangan, diameter 0.6-0.8 mm;

branchlet paniculata, spiral atau berseling rapat pada ujung cabang sekunder, bentuk menggada-silindris, panjang 0.5-1.0 mm, diameter 0.5-0.6 mm. Korteks terdiri dari satu lapisan sel, tebal 38-60 µm, bentuk sel bulat-bulat telur, diameter 14-25 µm; medula dengan ketebalan 800-850 µm, sel bulat atau elips, tersusun beraturan, sel medula paling luar berukuran lebih kecil dengan diameter 25-43, sel medula tengah lebih besar dengan diameter 50-100 µm, sel medula mengalami

penebalan dinding. Tetrasporagia terlihat berupa bintik-bintik merah pada stichidia, bentuk bulat-ellips, diameter 40-80 µm, panjang 50-80 µm.

Ekologi: Habitat pada daerah intertidal pecahan ombak, terendam dan terpapar udara saat surut, menempel pada batuan pantai, karang, atau pada cangkang moluska. Tumbuh mengelompok dan membentuk assosiasi dengan ganggang merah lainnya.

Spesimen yang diperiksa: Pelabuhan Ratu S191PR2, S192PR2, S260PR, S261PR; Ujung Genteng S268UG.

Catatan: Habitus gametofit dan tetrasporofit sama, tetrasporofit dicirikan oleh adanya bintik-bintik tetrasporangia pada ujung branchlet.

3. Laurencia poitei (Lamx.) Howe, famili Rhodomelaceae (Ceramiales) (Jaasund 1976: 143; Taylor 1967: 181, pl3 fig 10) . (Lampiran 24)

Tumbuh mendatar, talus berlekatan membentuk bantalan kompak setebal 1.5-2.0 cm, ukuran rumpun 5.5-30.0 x 10-30 cm, berdaging lunak; warna coklat kehitaman, ungu kemerahan, hijau kehitaman dengan branchlet merah. Melekat tidak kuat dengan banyak titik perlekatan; sumbu talus silindris atau pipih, panjang 2.0-4.5 cm, diameter 2.0-2.5 mm, hampir sama sepanjang sumbu talus;

percabangan rapat, saling menyilang dan berlekatan, berseling tidak beraturan, spiral, atau berhadapan, 1-3 cabang dalam satu sumbu talus, silindris atau pipih, panjang 8-13 mm dan diameter 1–2 mm, tumbuh mendatar, jarak cabang 3-8 mm, sampai 2 tingkat percabangan, terdapat cabang-cabang pendek dengan pertumbuhan terbatas, spiral, panjang 1-5 mm; branchlet tersusun spiral, tumbuh pada sumbu dan percabangan, bentuk silindris seperti kutil, tunggal atau membentuk 3-6 subbranchlet, panjang 0.5-1.5 mm, diameter 1.0-1.5 mm. Korteks terdiri dari 1-2 lapis sel, tersusun beraturan, tebal 90-125 µm, sel korteks luar bentuk elips dan berukuran lebih kecil, korteks dalam dengan sel bulat, diameter 20-40 µm; sel medula bulat, tersusun beraturan, diameter 60-120 µm, terdapat penebalan dinding.

Ekologi: jenis ini banyak ditemukan pada daerah intertidal terlindung dan tergenang saat surut, hanya 2 individu yang ditemukan pada zona pecahan ombak. Tumbuh pada substrat berupa rataan karang atau menempel pada karang

mati, menjadi habitat kepiting, udang, dan cacing laut.

Spesimen yang diperiksa: Ujung Genteng S244UG, S119UG; Pangandaran S132P; Carita S230CR, S231CR.

Catatan: Di pantai Carita jenis ini ditemukan melimpah dan membentuk rumpun besar dengan talus saling berlekatan membentuk bantalan kompak, menjadi komponen penting dalam ekosistem pantai karena rumpun talus dihuni oleh hewan laut.

4. Laurencia papillosa (Forskaal) Grevile, famili Rhodomelaceae (Ceramiales) (Abbot & Dawson 1978:43; Verheij & Reine 1993:193; Trono & Ganzon-Fortes 1988:191; Jaasund 1976: 139; Reine & Trono 2002: 223). (Lampiran 25).

Tumbuh tegak atau menyamping, panjang talus 4.5-8.5 cm, warna ungu kehijaun atau ungu kehitaman. Terdapat 4-9 sumbu talus tumbuh pada pangkal talus, silindris, pangkal mengecil, diameter 1-2 mm; sumbu talus tidak bercabang atau bercabang tidak beraturan, berseling, spiral, simpodial, atau kadang menggarpu 1 kali, sampai 2-3 tingkat percabangan, percabangan jarang, diameter 1.0-1.5 mm, panjang 7-75 mm; branchlet berupa tonjolan tumbuh rapat pada sumbu talus dan percabangan, silindris, tunggal atau membentuk 3-5 subbranchlet, diameter 0.5-2.0 mm, panjang 0.5-1.0 mm, pada sumbu yang baru tumbuh dan pada ujung talus branchlet tunggal dan lebih jarang, pada talus yang besar branchlet rapat menutupi sumbu talus. Korteks terdiri dari 2 lapis sel, tebal 50-113 µm; korteks luar dengan sel bentuk silindris, tersusun radial, beraturan, panjang 18-28 µm, diameter 13-20 µm; sel korteks dalam bentuk bulat, diameter 18-25 µm; sel medula bentuk bulat, elips, atau segi empat, diameter 25-113 µm.

Sistokarp bulat, diameter 0.7-1.0 mm; perikarp dengan tebal 70-100 µm;

karposporangia lonjong atau calavate, panjang 70-110 µm, diameter 20-50 µm.

Ekologi: L. papillosa tumbuh pada lekukan karang tergenang atau menempel pada pecahan karang pada padang lamun, batuan pantai, dan karang pada daerah pecahan ombak.

Spesimen yang diperiksa: Ujung Genteng S103UG, S234UG, S106UG;

Anyer S104AB, S105AB; Pangandaran S107P, S108P, S109, S110; Pelabuhan Ratu S188PR2, S286PR; Carita S297CR.

Catatan: Gametofit dan tetrasporofit isomorfik, gametofit betina dicirikan oleh adanya sistokarp bulat pada branchlet. L. papillosa yang tumbuh ada daerah pecahan ombak tumbuh mengelompok membentuk rumpun rapat, talus lebih pendek, tegak dan mendatar membentuk banyak titik perlekatan dengan bagian talus yang menyentuh substrat. Sedangkan pada pantai terlindung tumbuh menyebar dan ukuran talus lebih besar.

5. Laurencia splendens Hollenberg, famili Rhodomelaceae (Ceramiales) (Abbot & Dawson 1978:121). (Lampiran 26)

Talus tegak, tinggi 5-9 cm, warna merah, stipe silindris. Sebanyak 2-8 sumbu talus tumbuh pada stipe, pipih dengan pangkal silindris dan mengecil, panjang 0.8-1.0 mm, lebar 2-3 mm, terdapat bekas cabang tanggal pada sumbu talus bagian bawah; cabang sampai 3 tingkat percabangan, pipih, berhadapan atau berseling membentuk sudut 45-60o dan ketiak membulat, lebar 2-3 mm, panjang 3-38 mm, ketebalan pada sayatan melintang 100-470 µm, jarak antar cabang 0.5-1.5 mm, pinggir cabang kadang overlapping, pinggir dengan tonjolan branchlet silindris atau pipih; cabang sekunder pipih berhadapan, makin ke ujung makin pendek; branchlet tumbuh pada sumbu talus dan pada pinggir cabang membentuk pinggir cabang seperti bergerigi, berhadapan, pipih atau silindris, panjang 0.5-2.0 mm, diameter 0.6-1.0 mm, jarak antar branchlet 0.3-1.0 mm. Korteks dengan ketebalan 45-175 µm, 1-2 lapis sel, bentuk segi empat atau tidak beraturan, panjang 30-125 µm, lebar 25-50 µm, mengandung pigmen merah, tersusun beraturan; medula dengan ketebalan 340-460 µm, terdiri dari 6-8 deret sel; bentuk sel tidak beraturan, bulat atau elips; diameter 37-120 µm, sel medula luar berukuran lebih kecil, terdapat penebalan dinding. Stichidia bentuk silindris dan permukaan kasar. Tetrasporangia terletak dalam rongga berdiameter 60-110 µm, bertangkai pendek 10-12 µm, bentuk bulat-bulat telur, diameter 25-37 µm.

Ekologi: Jenis ini tumbuh pada rataan karang daerah intertidal tengah pada pantai terlindung dan terendam saat surut atau pada lekukan-lekukan karang pada padang lamun. Soliter atau mengelompok.

Spesimen yang diperiksa: Carita S226CR; Ujung Genteng S236UG.

Catatan: L. Splendens adalah salah satu jenis Laurencia dengan bentuk

talus pipih, mirip dengan L. Spectabilis (Abbot & Dawson 1978:120), yang membedakannya adalah percabangan rapat sampai overlapping dan pinggir cabang seperti bergerigi.

6. Laurencia sp., famili Rhodomelaceae (Ceramiales). (Lampiran 27)

Talus tegak, tinggi 2.5-5.0 cm, warna ungu dan berubah menjadi krem setelah diawetkan. Sebanyak 3-10 sumbu talus tumbuh pada titik pangkal, talus silindris dengan diameter 1.0-1.3 mm; cabang berkembang dengan baik, tidak berlekatan, berhadapan atau kadang berseling, membentuk sudut sempit dengan sumbu talus, jarak antar cabang terlihat beraturan 2-1 mm, diameter 0.8-1.0 mm, membentuk cabang sekunder tersusun berhadapan atau berseling; branchlet tunggal, kadang membentuk subbranchlet, bentuk menggada, tersusun berhadapan atau spiral, diameter 0.5-0.8 mm, panjang 0.5-2.5 mm, makin ke ujung talus makin pendek. Lapisan korteks dengan ketebalan 30 µm, terdiri dari satu lapis sel, silindris, tersusun radial beraturan, diameter 10-15 µm, panjang 15-27; medula dengan sel-sel bulat-bulat telur, tersusun beraturan, diameter 35-75 µm. Stichidia bentuk bulat telur, diameter 0.8-1.0 mm, panjang 0.6-1.3;

tetraspoangia bentuk bulat telur, diameter 13-75 µm, panjang 38-120 µm.

Ekologi: jenis ini ditemukan pada rataan karang dan pada lekukan karang di daerah intertidal, membentuk asosiasi dengan Chaetomorpha crassa.

Spesimen yang diperiksa: PL19, AB29

Catatan: Jenis ini dibedakan dari anggota Laurencia lainnya dari bentuk branchlet yang menggada dan tersusun berhadapan atau spiral. Jenis ini memiliki cabang yang berkembang dengan baik dan tersusun berhadapan atau berseling beraturan.

Dokumen terkait