• Tidak ada hasil yang ditemukan

 LAYANAN TERINTEGRASI 

  Pemanfaatan Rumah Belajar diharapkan memberikan pengaruh terhadap terbentuknya:  1. Pembinaan guru secara berkelanjutan  2. Pengembangan kreatifitas siswa  3. Pengembangan komunitas    Terbentuknya 3 kondisi di atas dikarenakan beberapa proses yang terjadi di dalam Rumah Belajar  sehingga  membentuk  beberapa  aktifitas  mandiri  yang  bermanfaat  bagi  pembentukan  dampak  positif  terhadap  pengguna  Rumah  Belajar  baik  guru,  peserta  didik  ataupun  masyarakat  (komunitas)  yang  secara  aktif  memanfaatkan  layanan‐layanan  di  dalam  Rumah  Belajar  sesuai  dengan kapasitasnya. 

 

1. Pembinaan Guru Secara Berkelanjutan 

Guru atau pendidik yang aktif akan memikirkan cara terbaik untuk mengajar (menyampaikan  materi  pelajaran)  kepada  peserta  didiknya.  Beragam  cara  akan  dicobanya,  baik  berpedoman  pada  inovasi  pribadi  maupun  melihat  best  practice  dari  guru  lainnya.  Yang  demikian  sering  disebut orang sebagai seni dari penerapan ilmu pedagogi yang dimilikinya. Tidak semua guru  sependapat  dalam  menentukan  cara  terbaik  dalam  mengajar,  namun    mereka  semua  bertujuan  sama  yaitu  menyampaikan  pemahaman  terhadap  materi  yang  sedang  mereka  sampaikan. 

 

Di  dalam  Rumah  Belajar,  aktifitas  guru  dalam  mengunduh  materi  (konten)  yang  terdapat  di  dalam  Rumah  Belajar  dan  menggunakannya  di  dalam  kelas  saat  aktifitas  belajar  berlangsung  merupakan  salah  satu  cara  yang  dicoba  untuk  dapat  menemukan  cara  terbaik,  dalam  arti  efektif  dan  efisien  serta  memotivasi  peserta  didik  untuk  lebih  mendalami  materi  pelajaran  tertentu secara mandiri. Besar kemungkinan terjadi bahwa guru melakukan pengemasan ulang  materi  hasil  eksplorasi  (unduh)  di  Rumah  Belajar  atau  sumber  belajar  di  dunia  maya  lainnya  untuk mendapatkan bentuk yang sesuai dengan kebutuhan guru tersebut di lapangan, karena  sangat dimungkinkan bahwa kondisi peserta didik dan fisik ruang belajar sangat beragam.   

Dalam proses pengemasan kembali bahan ajar yang didapatkan dari hasil eksplorasi (unduh) di  Rumah Belajar atau sumber belajar di dunia maya lainnya, guru kemungkinan melakukan hal‐ hal berikut: 

a. Melakukan  kombinasi  beberapa  materi  pelajaran  dan  menjadikannya  satu  kesatuan  yang  mudah untuk dicerna bagi peserta didik yang menjadi sasarannya. 

b. Menterjemahkan  bahasa  yang  digunakan  di  dalam  bahan  ajar  tersebut  ke  dalam  bahasa  yang lebih dapat diterima bagi peserta didik yang menjadi sasarannya. 

c. Menambahkan  isi  berupa  text,  gambar,  audio  atau  video  ke  dalam  bahan  ajar  sehingga  membentuk bahan ajar baru. 

 

Salah  satu  layanan  yang  mendukung  kreatifitas  guru  dalam  pembuatan  bahan  ajar  di  dalam  Rumah Belajar adalah Content Sharing. Dengan layanan tersebut seorang guru dimungkinkan  untuk  mengunggah  konten  yang  buatnya  untuk  tujuan  publikasi  kepada  sejumlah  pengguna  Rumah  Belajar  lainnya.  Melalui  Content  Sharing  tersebut  diharapkan  beberapa  mekanisme  penayangan terlaksana dengan baik seperti : 

a. Pemeriksaan  kembali  konten  yang  akan  ditayangkan  oleh  pemeriksa  yang  memiliki  kapasitas  sebagai  pemeriksa  konten  pelajaran  agar  terhindar  dari  ketidaksesuaian  kurikulum ataupun unsur ketidakwajaran dalam konten yang dikembangkan tersebut.  b. Pencantuman hak cipta dengan benar sehingga pembuat konten terlindungi dari pencurian 

terhadap kekayaan intelektual yang dimilikinya atas karyanya tersebut.  c. Publikasi yang sesuai pada wilayah sasaran sehingga tepat sasaran 

d. Penyiapan  media  komunikasi  antara  pembuat  konten  dengan  pengguna  konten  sehingga  terjalin  kondisi  saling  menbina  antar  guru.  Misalnya  kolom  pemberikan  komentar  dan  rating. 

   

Keterangan Alur: 

a. Seorang  guru  memberikan  kontribusi  berupa  konten  (bahan  ajar)  yang  seusai  dengan  format yang telah ditentukan di dalam Rumah Belajar 

b. Proses  publikasi  dilakukan  oleh  tim  khusus  Rumah  Belajar  dengan  mekanisme  (SOP)  publikasi yang didasari norma‐norma publikasi yang baik dan benar. 

c. Konten  menempati  Rumah  Belajar  dan  ditayangan  di  dunia  maya  (www)  dengan  tingkat  publikasi yang diatur dalam policy Content Sharing. 

d. Aktifitas content  sharing  telah dapat  dimulai,  antara lain:  Pengguna Rumah  Belajar dapat  mengunduh, memberikan komentar, me‐rating, memberikan tanda baik dll. 

e. Melalui  aktifitas  yang  terjadi  di  dalam  Content  Sharing  bahan  ajar  Rumah  Belajar,  dapat  terlihat  pola  yang  mencirikan  seorang  guru  sebagai  pencipta  (author)  suatu  konten  sehingga informasi untuk membentuk portofolio sudah didapatkan. Misalnya: 

(1) Berapa banyak konten yang telah dibuatnya? 

(2) Konten apa saja yang paling banyak diminati (jumlah unduh)?  (3) Konten dengan tema (kompetensi) apa yang paling sering dibuat?  (4) Konten mana yang paling banyak mendapatkan komentar positif? 

f. Dengan  terbentuknya  portofolio  maka  Kembukbud  dapat  memberikan  apresiasi  dan  penilaian terhadap produk (konten) tersebut. 

g. Seteleh  informasi  telah cukup  untuk  membuktikan  penambahan  portofolio  seorang guru,  maka Kemdikbud dapat memberikan pembinaan terhadap guru tersebut. 

 

Berbagai  kemungkinan  lain  yang  dapat  dibentuk  untuk  memberikan  pembinaan  guru  secara  berkelanjutan  bagi  peserta didik yang  mempublikasikan konten  ciptaannya ke dalam layanan 

Content Sharing Rumah Belajar antara lain: 

a. Bekerja sama dengan Badan Pegembangan Sumber Daya Manusia dan Peningkatan Mutu  Pendidikan (BP SDM dan PMP), untuk memberikan apresiasi, penilaian dan terhadap wujud  kerja seorang guru dalam bentuk bahan ajar yang terbukti banyak diminati oleh guru‐guru  lainnya dan memberikan manfaat positif dalam proses pengajaran materi di sekolah.  b. Memberikan  kolom  khusus  yang  menampilkan  profil  guru  yang  telah  membangun 

semangat berbagi dalam mendukung proses pengajaran materi di sekolah.   

2. Pengembangan Kreatifitas Siswa 

Siswa  merupakan  tingkatan  pengguna  di  dalam  portal  Rumah  Belajar  yang  memanfaatkan  bahan ajar (konten) yang dibuat oleh tenaga didik. Jika melihat perkembangan jejaring sosial  saat  ini,  dimana  penggunanya  dapat  dengan  bebas  mengemukakan  pendapatnya,  maka  jelaslah bahwa keterampilan bertanya, atau berpendapat yang dilakukan di dunia maya lebih  memberikan  kesempatan  yang  luas  dibandingkan  dengan  di  kelas.  Melalui  Portal  Rumah  Belajar  siswa  dapat  mengembangkan  kreatifitasnya  melalui  aktifitas  forum  diskusi  dan  kolaborasi, dimana siswa tersebut dapat mengkritisi topik atau bahasan yang dihadapi di kelas.   

Dengan adanya forum yang menampung beragam topik, maka siswa dapat memilih topik yang  sesuai  dengan  informasi  yang  sedang  ingin  dicarinya.  Di  dalam  forum  diskusi  tersebut  diharapkan siswa dapat mengembangkan daya kreatifitasnya dengan membentuk cara mereka  berkomunikasi, menyelesaikan permasalahan yang diangkat di dalam forum serta melibatkan  guru mereka untuk menjawab pertanyaan‐pertanyaan yang membutuhkan jawaban dari guru  mereka.       

3. Pengembangan Komunitas 

Pengembangan  komunitas  di  dunia  maya  dapat  terjadi  secara  instan  karena  dilakukan  tanpa  kendala jarak dan waktu. Fisik yang terpisah malahan memicu mereka untuk dapat saling terus  berinteraksi seolah‐olah mereka merasa dekat satu dengan yang lainnya. Demikian pula yang  terjadi  di  dalam  forum  yang  ada  di  dalam  fitur  Rumah  Belajar.  Melalui  fasilitas  atau  layanan  forum  diskusi  dan  kolaborasi  terdapat  dampak  langsung  ataupun  tidak  langsung  akan  membentuk  komunitas  komunitas  yang  memiliki  karakteristik  masing‐masing.  Setiap  karakteristik  dapat  dilihat  dari  topik  yang  mereka  diskusikan,  jenis  dokumen  yang  mereka  pertukarkan  atau  waktu  diskusi  yang  paling  sering  terjadi.  Karakteristik  tersebut  menambah  informasi  pada  profil  komunitas  tersebut.  Dengan  adanya  wadah  komunitas  tersebut  dan  dengan segala fitur komunitas di dalam Rumah Belajar diharapkan pengembangan komunitas  (Community Building) dapat terbentuk dengan baik ke arah positif. 

 

BAB V 

PENUTUP 

 

Dokumen terkait