Jutaan video diupload ke YouTube tiap harinya, jutaan pemirsa juga tiba silih berubah mendatangi taman YouTube, tidak dapat dipungkiri kalau YouTube merupakan tempat berbagi file video terbanyak di dunia. Banyak sekali tipe video yang dapat kita miliki di YouTube, web ini sangat sesuai buat kamu yang lagi mencari data, kabar serta hiburan dalam wujud video. Ada pula tipe konten video di YouTube bagi Hamid (2015: 35) ialah:
1. Video Music
Tipe video ini menduduki peringkat awal jumlah rating pemirsa di YouTube, tipe video hiburan ini tidak lekang oleh waktu. Tiap dikala tentu terdapat yang baru, tidak sering pula banyak artis serta penyanyi berbondong-bondong mendaftarkan royalti serta mengklaim hak cipta.
2. Video Movie (Film)
YouTube sudah menggiring para pemirsa buat menikmati movie ataupun film lumayan di rumah saja.
3. Video lucu (Funny Video)
Hiburan yang di sediakan terkadang simpel, namun konsep buat menghibur orang seperti itu yang sangat berarti. Orang dapat melepas keletihan dengan memandang perihal-perihal yang lucu, tidak sering pula dapat mengobati tekanan pikiran meski cuma sesaat. Tipe video ini memiliki jumlah rating pemirsa yang lumayan besar, selaku contoh YouTuber Indonesia muda yang berhasil merupakan Raditya Dika.
4. Video Olahraga (Sport)
Jumlah pemirsa tipe video ini pula tercantum cukup besar, banyak orang tidak pernah memandang siaran langsung berolahraga sebab urusan waktunya sendir-sendiri, di daerah Eropa serta Amerika tipe video berolahraga yang menantang banyak di gemari, banyak pula para YouTuber dari situ yang berlomba lomba membuat video semacam ini.
5. Video tentang Game
Bukan lagi jadi pembicaran universal jika permainan disukai seluruh golongan, baik yang muda ataupun umur menengah. Permainan video tentang serta strategi banyak di upload para gamers. Video ini jadi terkenal digolongan gamers yang lain.
6. Video Berita
Semacam yang telah aku jelaskan di atas, tidak sedikit banyak orang yang memiliki banyak waktu buat menjajaki pertumbuhan kabar, sebagian dari mereka cuma dapat memandang rekaman video saja. Umumnya video yang disajikan merupakan video yang sangat hangat, tentang politik dan
peristiwa kriminal. Dikala ini banyak video yang melambung jumlah penontonnya tentang gejolak Timur Tengah.
7. Video Tutorial
Tipe video ini banyak digemari oleh orang- orang yang mau belajar secara langsung, umumnya orang hendak lebih jelas bila langsung memandang medianya serta langsung mempraktekan. Video tipe bimbingan ini sangat banyak menolong untuk orang yang awam sekalipun. Contoh video yang mangulas metode mengedit video serta dampak, photoshop, belajar gitar, bimbingan membuat web, bimbingan memakai make- up, bimbingan memasak, dan banyak lagi.
8. Video Konten Dewasa
Video yang satu ini pula memiliki penggemar tertentu, perihal yang besifat berusia nyatanya tercantum memiliki rating pemirsa yang lumayan cukup.
Konten semacam tari- tarian erotis serta semacamya mejadikan tipe video ini banyak peminatnya.
9. Video Unik, Aneh, dan Menarik
Video ini pula menemukan banyak atensi dari banyak pemirsa, banyak sekali yang tertarik buat memandang tipe video ini. Banyak perihal yang unik serta aneh yang terjalin di belahan dunia, tidak sedikit pula yang merekamnya secara langsung serta mengupload videonya ke YouTube.
10. Video Tentang Alam dan Wisata
Video yang mengekspos alam untuk yang menggemari berpetualang ataupun menjelajahi, lumayan banyak turis asing memahami Indonesia cuma dari memandang video saja.
11. Video Podcast
Podcast sesungguhnya modul audio ataupun video yang ada di internet yang bisa secara otomatis dipindahkan ke pc ataupun media pemutar portable baik secara free ataupun berlangganan. Podcast audio bisa jadi kesempatan untuk para pengembang konten audio tercantum para pengelola radio siaran konvensional di Indonesia, salah satu kontent
kreator YouTube yang kerap mengunggah video podcast merupakan Deddy Corbuzier.
Selain beberapa penjabaran pada poin tersebut tentang layanan pada YouTube yang telah dijelaskan tersebut, terdapat salah satu layanan pada YouTube yang menjadi daya tarik pada pengguna internet yaitu layanan streaming atau tontonan secara langsung hanya dengan menggunakan perangkat smartphone, meskipun pada saat ini terdapat transformasi media dari televisi yang juga berupaya mengembangkan platform digital agar layanan TV mereka bisa diakses menggunakan smartphone namun popularitas dari platform yang dikembangkan oleh TV tersebut tidak bisa menyaingi platform YouTube sebagai media berbagi video. Salah satu aspek yang membedakan antara platform yang dikembangan oleh beberapa perusahaan televisi adalah terbatasnya content creator yang masih didominasi oleh perusahaan itu sendiri. Sedangkan pada platform YouTube tidak terbatas terkait dengan pihak yang akan menjadi content creator. Selain itu, kelebihan lain yang dimiliki oleh YouTube adalah adanya kesempatan bagi penonton untuk menyampaikan respon penonton melalui kolom komentar (Agustina, 2018: 17).
Bersumber pada kajian empiris yang dicoba oleh Hadiani et al. (2021:
1365) dikenal kalau YouTube tidak sering memperoleh kritik dari penggunanya.
Masih banyak konten yang melanggar hak cipta, memiliki kabar menyesatkan, ataupun yang memiliki faktor pornografi yang tersebar pada layanan YouTube walaupun sudah diatur larangannya pada kebijakan YouTube. Kerap kali video-video yang memiliki pelanggaran tersebut telah terlanjur ditonton oleh orang banyak saat sebelum kesimpulannya dihapus oleh sistem YouTube. Perihal ini sebab YouTube tidak mempunyai sistem buat mengecek terlebih dulu sesuatu video saat sebelum diunggah ke layanannya semacam sistem penyensoran yang diterapkan pada UU Penyiaran.
2.4.3 Praktik Cyberbullying pada sosial media a. Cyberbullying pada YouTube
YouTube memberikan kemudahan bagi penggunanya untuk melakukan interaksi antara pengguna YouTube baik melalui konten yang
diunggah ataupun melalui komentar yang disediakan pada layanan YouTube. Hal ini mempermudah tanggapan dari pengguna lain terhadap video yang diunggah oleh salah satu pengguna YouTube. Selain itu, tanggapan juga bisa diberikan secara langsung dengan membalas video pengguna melalui unggahan video pula. Interaksi yang terjadi tersebut mempermudah terjadi Cyberbullying pada platform YouTube.
Sebenarnya dalam platform YouTube terdapat beberapa kebijakan dan persyaratan yang ditetapkan oleh YouTube, namun seringkali pengguna tidak memperhatikan peraturan tersebut. Selain itu, pada platform YouTube juga tersedia layanan untuk melaporkan konten yang dianggap kurang pantas untuk ditonton, serta pihak konten kreator bisa menonaktifkan layanan kolom komentar pada video yang diunggah tersebut.
Sikap Cyberbullying di platform YouTube dapat ditemukan lewat gejala terdapatnya kata ataupun kalimat yang menyudutkan pihak tertentu baik dalam pendapat maupun dalam unggahan video. Tidak hanya itu, publik figur tersebut memakai YouTube selaku media buat berbicara serta pula mengunggah dokumentasi individu mereka yang up to date lewat channel ataupun saluran YouTubenya selaku wujud data publik. Tidak heran video data menimpa keseharian maupun aktivitas mereka dengan mudahnya bisa untuk pihak yang memerlukan semacam, fans, ataupun sekalipun haters (kalangan pembenci). Pengguna YouTube juga bisa dengan leluasa berpendapat terhadap video yang diunggah publik figur ataupun selebritis tersebut.
Herwibowo (2008: 32) berkata kalau kegiatan yang dicoba para fans ataupun haters yang menjajaki ataupun berlangganan (subscribe) channel YouTube publik figur tersebut merupakan membagikan pendapat pada video postingannya, serta membagikan likes (tombol suka berupa jempol). Seseorang publik figur ataupun selebritis ataupun YouTubers (istilah buat akun YouTube yang memiliki banyak subscriber), bisa dinilai oleh warga dari video postingannya. Terdapat
selebritis yang sering mengunggah video beberapa barang mewahnya, kehidupan glamournya, aktivitas sosialnya, hingga rutinitas tiap hari.
Metode semacam ini diucap sesuatu pencitraan publik figur yang tujuannya bisa dinilai baik oleh warga. Namun dengan berkembangnya era, tiap orang bisa leluasa beropini di ruang terbuka tercantum di dunia maya semacam media sosial.
b. Cyberbullying pada Instagram
Instagram saat ini menjadi platform media sosial yang banyak digunakan oleh setiap tingkatan usia ataupun profesi. Hal ini karena tidak terlepas dari layanan yang diberikan oleh pengembang platform Instagram, misalnya melalui pesan langsung (direct message), kolom komentar pada setiap unggahan pengguna serta meneruskan pesan kepada pengguna lain. Namun, disamping manfaat yang disediakan oleh Instagram kepada pengguna, banyak beberapa pengguna yang menggunakan Instagram sebagai media bullying. Misalnya penelitian yang dilakukan oleh Fitriansyah (2018: 31) dengan judul Cyberbullying terhadap atlet bulutangkis indonesia pada media sosial instagram, riset tersebut memakai pendekatan analisis isi kuantitatif pada pendapat di artikel hasil pertandingan serta postingan hasil pertandingan sepanjang kejuaraan All- England 14-18 Maret 2018 di akun instagram@badminton. ina serta@badmintalk_com. Riset tersebut bertujuan buat mengenali banyaknya frekuensi Cyberbullying, jenis- jenis Cyberbullying serta metode komunikator (pelakon Cyberbullying) memproduksi pesan dalam pendapat di artikel hasil pertandingan serta postingan hasil pertandingan sepanjang kejuaraan All- England 2018 di akun [email protected] serta pada akun @badmintalk_com.
Hasil riset tersebut menampilkan kalau frekuensi timbulnya pendapat yang memiliki pesan Cyberbullying pada artikel hasil pertandingan serta postingan hasil pertandingan dalam akun Instagram@badminton. ina sebanyak 59 akun yang berpendapat dari jumlah ilustrasi sebanyak 322 akun ataupun 18% serta sebanyak 15%
ialah 58 akun yang berpendapat dari jumlah ilustrasi sebanyak 388 akun pada akun Instagram@badmintalk_com, berikutnya Tipe pesan Cyberbullying yang sangat banyak timbul merupakan tipe pesan Cyberbullying yang berisi komentar yang merendahkan sebanyak 97%, Sebaliknya 3% yang lain merupakan tipe Cyberbullying dengan membagikan nama negatif pada pelakon, semacam“ tubuh gede” serta“
letoy”. Terakhir terpaut dengan logika penataan pesan secara totalitas memakai logika penataan pesan ekspresif dengan angka sebesar 73%.
c. Cyberbullying pada Facebook
Facebook ialah salah satu web pertemanan ataupun jejaring sosial yang tumbuh sangat pesat dikala ini, walaupun mempunyai saingan dengan jejaring sosial yang lain, namun Facebook senantiasa mempunyai rating pengguna paling banyak. Pengguna Facebook dikala ini bukan cuma anak muda, namun seluruh golongan nyaris mempunyai akun jejaring sosial yang satu ini. Sehingga demam Facebook terus menjadi tersebar di Indonesia. Pemakaian Facebook yang kelewatan pula hendak memunculkan akibat kurang baik yang lain untuk pengguna, dimana jejaring sosial ini bisa dikatakan sangat melepaskan pengguna buat memberikan apapun tentang kehidupannya, serta apapun yang dikerjakannya. Pada biasanya pengguna Facebook ialah anak muda yang secara psikologis mempunyai perasaan labil serta kerap salah merumuskan ataupun menafsirkan apa yang sudah mereka amati dari media massa ataupun dari web pertemanan (Maya, 2015: 444).
Perihal ini bisa dikenal dari riset yang dicoba oleh Maya (2015:
443) tentang Fenomena Cyberbullying di Golongan Pelajar. Selaku salah satu akibat negatif dalam pemakaian facebook ialah memakainya selaku media tempat melaksanakan Cyberbullying. Aksi Cyberbullying umumnya terjalin pada golongan anak muda. Sebagian sebabnya ialah sebab pengaruh area, perkelahian di area sekolah, terdapatnya imitasi dalam pemakaian facebook yang berakibat terbentuknya Cyberbullying, cyberbullyer kurang menguasai akibat pemakaian jejaring sosial
facebook, minimnya atensi orang tua serta guru, korban Cyberbullying lebih memilah menceritakan kepada sahabat serta menyimpannya sendiri, serta yang terakhir Cyberbullying yang terjalin dalam riset ini yakni Cyberbullying (Merendahkan). Riset yang bertujuan buat menganalisis bagaimana Cyberbullying terjalin digolongan pelajar ini, di analisis lewat tata cara riset kualitatif dengan jenis deskriptif serta pula dengan metode pengumpulan informasi memakai wawancara, pengamatan, serta dokumentasi, hingga informasi yang diperoleh setelah itu dianalisa memakai model analisa informasi interaktif Miles serta Huberman yang meliputi reduksi informasi, penyajian informasi, dan penarikan kesimpulan serta verifikasi. Sehingga dari proses tersebut, bisa dikenal bagaimana Cyberbullying terjalin di golongan pelajar SMA/
Sekolah Menengah Kejuruan(SMK) Kota Malang, spesialnya SMAN 03 Malang serta Sekolah Menengah Kejuruan(SMK) PGRI 03 Malang.