• Tidak ada hasil yang ditemukan

MEMPERLAKUKAN KONDISI LINGKUNGAN SESUAI HABITAT PEMIJAHAN IKAN DI ALAM

A. Lembar Informasi

Judul Modul : Pemijahan Ikan Elemen

Kompetensi

: Memperlakukan kondisi lingkungan sesuai habitat pemijahan ikan di alam

A. Informasi Pokok

Ikan berbeda dengan binatang darat karena ikan mampu beradaptasi dengan lingkungan air, suhu, oksigen terlarut, serta pakan. Pemijahan alami pada ikan sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan yang sesuai dengan habitat aslinya di alam. Pada ikan tertentu seperti black ghost, pergantian air tidak harus sering dilakukan karena ikan ini cenderung toleran terhadap kondisi air. Sebagai contoh, pada ikan botia, keadaan remang-remang cahaya dan suhu yang cukup rendah sangat kondusif dan mampu merangsang pemijahan. Sedangkan ikan arwana dapat dirangsang kondisi lingkungannya dengan derajat keasaman dan kekerasan/kesadahan rendah.

B. Informasi Penunjang

Beberapa spesies ikan memiliki kondisi lingkungan yang dapat dimanipulasi dalam kisaran sebagaimana habitatnya di alam. Dalam memanipulasi lingkungan, kondisi lingkungan yang dimaksud dapat bermacam-macam salah satunya seperti yang tertera pada Tabel 1 berikut.

Tabel 1. Habitat asli beberapa jenis ikan hias air tawar pada kisaran keasaman dan kekerasan air

Habitat Asli Keasaman (Ph) Kekerasan (Mg/L Cac03) Jenis Ikan Amazon, Sungai Di Asia Tenggara (Termasuk Indonesia) 6,0—7,5 50 Angelfish, Botia, Diskus, Rasbora, Killifish, Tetra, Ramiresi, Piranha Sungai-Sungai Di Meksiko

7,0—8,0 150—300 Molly, Maskoki, Koi, Guppy, Platy, Rainbow Daerah Terumbu

Florida, Danau Tanganyika, Dan Danau Malawi (Afrika)

8,0—9,0 300—450 Siklid Afrika (Hemi-Chromis,

Modul Pemijahan Ikan Halaman - 36 Amazon, Asia,

Indone-sia Timur, Afrika

6,5—8,5 50—350 Blue Acara, Corydoras, Siklid, Gurami, Barbus, Betta (Cupang), Rainbow

Modul Pemijahan Ikan Halaman - 37 B. Lembar Praktek Unjuk Kerja

Judul Modul : Pemijahan Ikan Elemen

Kompetensi

: Memperlakukan kondisi lingkungan sesuai habitat pemijahan ikan di alam

Alat dan Bahan :

1. Alat : termometer, heater/pemanas, AC, peneduh/paranet

2. Wadah : Wadah untuk menampung shelter: bak fiber/ bak plastik/ bak semen/ kolam tanah/ akuarium (tergantung jenis dan ukuran ikan)

3.Media : Air (air sumur/ air pam) bersih yang sudah ditampung dan diaerasikan

Informasi :

Penyesuaian kondisi lingkungan sesuai habitat di alam untuk pemijahan Waktu : 1 JP @ 45 menit

No. Kriteria Unjuk Kerja Urutan Kerja/Kegiatan Alat Bantu

1. Memperlakukan kondisi lingkungan pemijahan ikan berdasarkan fotoperiode (gelap-terang) 1. Kondisi lingkungan pemijahan disesuaikan berdasarkan

fotoperiode (di dalam atau di luar ruangan) 2. Ikan dikondisikan di luar

ruangan untuk ikan-ikan yang memiliki

fotoperiode alami ( contoh: arwana, koi, guppy, tetra, maskoki, rainbow, balashark) 3. Ikan dikondisikan di dalam ruangan untuk yang memiliki fotoperiode tertentu, remang-remang atau tanpa cahaya (contoh: botia, maanvis, cupang)

Ruangan, wadah pemijahan

Modul Pemijahan Ikan Halaman - 38 2. Memperlakukan kondisi lingkungan pemijahan berdasarkan kondisi suhu 1. kondisi suhu disesuaikan berdasarkan habitat jenis ikan

2. Ikan dalam ruangan dikondisikan dalam ruangan ber-AC atau air dingin untuk ikan yang hidup dalam suhu rendah (contoh:botia), sedangkan ikan diluar ruangan dikondisikan dibawah teduhan (contoh: guppy, tetra, koi)

3. Ikan di dalam ruangan dikondisikan dengan air yang cukup hangat dengan diberi heater/ pemanas/ lampu (contoh: maanvis) sedangkan bila diluar ruangan tidak diberi teduhan (contoh: arwana) Termometer, heater/ pemanas, lampu, AC, ruang gelap, penutup wadah) 3. Memperlakukan kondisi lingkungan pemijahan berdasarkan kondisi pH/ derajat keasaman

1. Karang atau kapur ditambahkan dalam air untuk ikan yang menyukai pH basa > 7,0 (contoh: rainbow, alligator, molly, guppy) 2. Batang pakis/ daun

ketapang/ gambut ditambahkan dalam air untuk ikan yang menyukai pH asam < 7,0 (contoh: cupang, arwana, black ghost)

Karang/ kapur, batang pakis/ daun ketapang/ gambut

Modul Pemijahan Ikan Halaman - 39 C. Lembar Evaluasi

Nama Peserta :

Judul Modul : Pemijahan Ikan

Elemen Kompetensi

: Memperlakukan kondisi lingkungan sesuai habitat pemijahan ikan di alam

Tugas:

Jelaskan kondisi lingkungan apa saja yang dapat dikondisikan untuk pemijahan ikan!

Nilai K : Kompeten BK : Belum kompeten

Modul Pemijahan Ikan Halaman - 40 D. Lembar Kemajuan Berlatih

Nama Peserta :

Judul Modul : Pemijahan Ikan

Elemen Kompetensi

: Memperlakukan kondisi lingkungan sesuai habitat pemijahan ikan di alam

No. Kriteria UnjukKerja Urutan Kerja Tingkat kemajuan yg dicapai Catatan K BK 1. Memperlakukan kondisi lingkungan pemijahan ikan berdasarkan fotoperiode (gelap-terang) 1. kondisi lingkungan pemijahan disesuaikan berdasarkan

fotoperiode (di dalam atau di luar ruangan) 2. Ikan dikondisikan di

luar ruangan untuk ikan-ikan yang memiliki fotoperiode alami ( contoh: arwana, koi, guppy, tetra, maskoki, rainbow, balashark) 3. Ikan dikondisikan di dalam ruangan untuk yang memiliki fotoperiode tertentu, remang-remang atau tanpa cahaya (contoh: botia, maanvis, cupang) 2. Memperlakukan kondisi lingkungan pemijahan berdasarkan kondisi suhu 1. kondisi suhu disesuaikan berdasarkan habitat jenis ikan

2. Ikan dalam ruangan dikondisikan dalam ruangan ber-AC atau air dingin untuk ikan yang hidup dalam

Modul Pemijahan Ikan Halaman - 41

suhu rendah (contoh:botia), sedangkan ikan diluar ruangan dikondisikan dibawah teduhan (contoh: guppy, tetra, koi)

3. Ikan di dalam ruangan dikondisikan dengan air yang cukup hangat dengan diberi heater/

pemanas/ lampu (contoh: maanvis) sedangkan bila diluar ruangan tidak diberi teduhan (contoh: arwana) 3. Memperlakukan kondisi lingkungan pemijahan berdasarkan kondisi pH/ derajat keasaman

1. Karang atau kapur ditambahkan dalam air untuk ikan yang menyukai pH basa > 7,0 (contoh: rainbow, alligator, molly, guppy) 2. Batang pakis/ daun

ketapang/ gambut ditambahkan dalam air untuk ikan yang menyukai pH asam < 7,0 (contoh: cupang, arwana, black ghost)

Keterangan :

Nilai K : Kompeten BK : Belum Kompeten

Paraf Peserta : ………….. Paraf Pelatih :

Modul Pemijahan Ikan Halaman - 43 BAB VII

PENUTUP

Modul ini disusun sebagai acuan dalam proses belajar mengajar pada

mata diklat “Pemijahan Ikan”. Modul ini digunakan dalam pelatihan Pemijahan Induk Ikan Hias, dan diharapkan modul ini dapat diterapkan pada unit kerja masing-masing, sehingga tujuan dan sasaran pelatihan dapat tercapai dengan baik.

Modul Pemijahan Ikan Halaman - 44 DAFTAR PUSTAKA

Bangalore, I. Sundararaj. and S. Vasal. 1976. Photoperiod and temperature control in the regulation of reproduction in the female catfish, Hetyeropneustus fosilis. J. Fish Res. Board. Can. 33:959-973.

Hails A.J. and Z. Abdullah. 1982. Reproductive biology of the tropical fish, Trichogaster pectoralis (Regan). J. Fish. Biol. 21:157-170.

Hardjamulia A. 1992. Teknologi pembenihan ikan jelawat (Leptobarbus hoeveni) secara terkontrol. Seri Pengembangan Hasil penelitian perikanan. No. PHP/KAN/PATEK/001/1992. Balitbang Pertanian 25pp.

Komarudin O. and J. Slembrouck. 2003. Fish health management. In. Technical Manual for Artificial Propagation of the Indonesian Catfish, Pangasius jambal. Edited by. J. Slembrouck, O. Komarudin, Maskur and M. legendre. IRD dan Departemen Kelautan dan Perikanan. Jakarta .11-124.

Kuo C. M., C. E. Nash and Z. H. Shehadeh. 1974. The effects of temperature and photoperiod on ovarian development in captive grey mullet (Mugil cephalus L.). Aquaculture 3: 25-43.

Lam T. J. 1983. Environmental influences on gonadal activity in fish. In. Fish Physiology W. S. Hoar; D. J. Randall and E.M. Donaldson (Editors). Academic Press.New York -Toronto. 65-101.

Lam T. J. 1995. Induced spawning in fish. In. Cheng and Chiu (Editors): Reproduction and Culture of Milkfish. The Oceanic Institute and Tungkang marine Laboratory. Taiwan. 14 - 46.

Lesmana D.S dan I. Dermawan. 2001. Budidaya ikan hias air tawar popular. Cet. II. Penebar Swadaya. Jakarta 160. hal.

Lingga P. dan H. Susanto. 1989. Ikan Hias Air tawar. PN Penebar Swadaya. Jakarta. 55 - 59.

Satyani D. L. dan D. Daelami 2009. Panduan Lengkap Ikan Hias Air Tawar Populer. Penebar Swadaya. Jakarta.266 hal.

Woynarowich E. and L. Hovartyh. 1980. The artificial propagation of warmwater finfishes. A manual for extension. Fisheries Technical Paper. No. 201. FAO. Rome.617.

Modul Pemijahan Ikan Halaman - 45

Zairin M. Jr. 2003. Endokrinologi dan perannya bagi masa depan perikanan Indonesia. Orasi Ilmiah Guru Besar Tetap Ilmu Fisiologi Reproduksi dan Endokrinologi Hewan Air Fakultas Perikanan dan Kelautan IPB. Bogor. 55 hal.

Zonneveld N.; Rustidja; W. A. J. Viveen and W. Mudana. 1988. Induced spawning and egg incubation of the asian catfish, Clarias batrachus. Aquaculture 74: 41-47.

Modul Pemijahan Ikan Halaman - 46 TIM PENYUSUN MODUL

No. Nama Institusi

1. Priyantini Dewi, SE., MM. Pusat Pelatihan KP 2. Lusia Dwi Hartiningsih, A.Pi Pusat Pelatihan KP 3. Dra. Darti Satyani, MS Balitbang Budidaya Ikan Hias - Depok 4. Nina Meilisza, S.Pi Balitbang Budidaya

Ikan Hias - Depok

5. Rika Putri, S.St.Pi BPPP Tegal

6. Ady Sabana, S.Pi., M.Sc. Pusat Pelatihan KP

7. Suhana SE. Pusat Pelatihan KP

8. Christien Natalia T., S.St.Pi. Pusat Pelatihan KP 9. Helmi Nugraha P., A.Md. Pusat Pelatihan KP

Dokumen terkait