• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

1. Lembar Kerja Siswa

suatu tugas pembelajaran yang harus dikerjakan oleh peserta didik yang mengacu pada kompetensi dasar yang akan dicapai.

2. Kecerdasan ganda atau (multiple intelligences) adalah berbagai kecerdasan yang dimiliki oleh manusia seperti kecerdasan linguistik, matematis-logis, spasial ruang, kinestetik, musikal, interpersonal, intrapersonal, naturalis, dan eksistensial.

F. Spesifikasi Produk yang dikembangkan

Produk yang akan dikembangkan memiliki spesifikasi sebagai berikut. 1. Produk yang dikembangkan berupa lembar kerja siswa (LKS) berbasis

kecerdasan ganda.

2. Lembar kerja siswa (LKS) berbasis kecerdasan ganda diterapkan pada SD yang sudah menggunakan Kurikulum 2013.

3. Lembar kerja siswa (LKS) berbasis kecerdasan ganda untuk pembelajaran pada kelas II subtema Lingkungan Sekolahku.

4. Unsur-unsur LKS disusun lengkap, yang terdiri dari: a) Identitas LKS terdiri dari:

1) Satuan pendidikan 2) Kelas/ semester 3) Tema/ subtema 4) Mata pelajaran terkait 5) Pembelajaran ke b) Identitas siswa c) Petunjuk umum

d) Tujuan pembelajaran dari setiap indikator mata pelajaran terkait

e) Kegiatan belajar berbasis kecerdasan ganda yang meliputi kecerdasan linguistik, matematis-logis, spasial ruang, kinestetik, musikal, interpersonal, intrapersonal, naturalis, dan eksistensial.

5. LKS yang disusun menggunakan bahasa yang singkat, sederhana, dan sesuai dengan perkembangan peserta didik.

11

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

1. Lembar Kerja Siswa

a. Pengertian Lembar Kerja Siswa (LKS)

Andriani dalam Prastowo (2014:269), mengatakan bahwa lembar kerja siswa merupakan materi ajar yang sudah dikemas sedemikian rupa yang dilengkapi dengan tugas-tugas sehingga peserta didik dapat mempelajari materi ajar dan mengerjakannya secara mandiri. Lembar kerja siswa merupakan suatu bahan ajar cetak yang berupa lembar-lembar kertas yang berisi materi, ringkasan, dan petunjuk pelaksanaan tugas pembelajaran yang harus dikerjakan siswa, baik bersifat teoritis dan/ atau praktis, yang mengacu kepada

kompetensi dasar yang harus dicapai peserta didik; dan

penggunaannya tergantung dengan bahan ajar lain.

Sementara menurut Trianto (2009:223), lembar kerja siswa adalah sekumpulan kegiatan mendasar yang harus dilakukan oleh peserta didik untuk memaksimalkan pemahaman dalam upaya pembentukan kemampuan dasar sesuai indikator pencapaian hasil belajar yang harus ditempuh. Berdasarkan pendapat para ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa lembar kerja siswa (LKS) adalah lembaran-lembaran kertas yang berisikan ringkasan materi, isi tugas,

dan petunjuk untuk menyelesaikan suatu tugas pembelajaran yang harus dikerjakan oleh peserta didik yang mengacu pada kompetensi dasar yang akan dicapai.

b. Fungsi dan Tujuan Lembar Kerja Siswa (LKS)

Lembar kerja siswa memiliki peran yang sangat penting dalam suatu kegiatan pembelajaran. Berikut ini akan diuraikan fungsi dan tujuan lembar kerja siswa bagi kegiatan pembelajaran. Fungsi lembar kerja siswa yaitu sebagai bahan ajar yang meminimalkan peran pendidik namun lebih mengaktifkan peserta didik, sebagai bahan ajar yang mempermudah peserta didik untuk memahami materi yang diberikan, sebagai bahan ajar yang ringkas dan kaya tugas untuk berlatih, dan memudahkan pelaksanaan pengajaran kepada peserta didik (Prastowo, 2015:206).

Tujuan penyusunan lembar kerja siswa yaitu menyajikan bahan ajar yang memudahkan peserta didik untuk berinteraksi dengan materi yang diberikan, menyajikan tugas-tugas yang meningkatkan penguasaan peserta didik terhadap materi yang diberikan, melatih kemandirian belajar peserta didik, dan memudahkan pendidik dalam memberikan tugas kepada peserta didik (Andriani dalam Prastowo, 2015:206).

c. Jenis-jenis Lembar Kerja Siswa (LKS)

Setiap LKS disusun dengan materi dan tugas-tugas tertentu yang dikemas sedemikian rupa untuk tujuan tertentu. Dengan adanya

perbedaan maksud dan tujuan pengemasan materi pada masing-masing LKS, maka LKS memiliki berbagai macam bentuk (Prastowo, 2015:208-209). Berikut ini akan diuraikan jenis-jenis lembar kerja siswa.

1) LKS yang Membantu Peserta Didik Menemukan Suatu Konsep LKS jenis ini memuat apa yang harus dilakukan peserta didik, seperti melakukan, mengamati, dan menganalisis. Oleh karena itu, perlu dirumuskan langkah-langkah yang harus dilakukan peserta didik, kemudian peserta didik diminta untuk mengamati fenomena hasil kegiatanya. Selanjutnya, memberikan pertanyaan-pertanyaan analisis yang membantu peserta didik untuk mengaitkan fenomena yang diamati dengan konsep yang dibangun dalam benak mereka.

2) LKS yang Membantu Peserta Didik Menerapkan dan

Mengintegrasikan Berbagai Konsep yang telah Ditemukan

Setelah peserta didik berhasil menemukan konsep,

selanjutnya peserta didik dilatih untuk menerapkan konsep yang telah dipelajari tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Caranya adalah dengan memberikan tugas kepada peserta didik untuk melakukan diskusi, kemudian diminta untuk berlatih memberikan kebebasan berpendapat yang bertanggung jawab.

3) LKS yang Berfungsi sebagai Penuntun Belajar

LKS ini berisikan pertanyaan atau isian yang jawabannya terdapat pada buku. Peserta didik akan dapat mengerjakan LKS tersebut jika mereka membaca buku, sehingga fungsi utama LKS ini adalah membantu peserta didik menghafal dan memahami materi pembelajaran yang terdapat di dalam buku. Selain itu, LKS ini juga berguna untuk keperluan remediasi.

4) LKS yang Berfungsi sebagai Penguatan

LKS ini diberikan setelah peserta didik selesai mempelajari topik tertentu. Materi pembelajaran yang dikemas di dalam LKS ini lebih mengarah pada pendalaman dan penerapaan materi pembelajaran yang di dalam buku pelajaran. Selain itu, LKS ini juga berguna sebagai pengayaan.

5) LKS yang Berfungsi sebagai Petunjuk Praktikum

LKS yang dibuat diusahakan untuk menggabungkan petunjuk praktikum ke dalam kumpulan LKS. Dengan demikian, dalam bentuk LKS ini, petunjuk praktikum merupakan salah satu isi (content) LKS.

Berdasarkan jenis-jenis lembar kerja siswa, maka dalam

penelitian ini jenis lembar kerja siswa yang akan dikembangkan adalah lembar kerja siswa (LKS) yang membantu peserta didik menemukan suatu konsep.

d. Langkah-langkah Penyusunan Lembar Kerja Siswa (LKS)

Lembar kerja siswa yang dibuat diusahakan lebih inovatif dan kreatif agar dapat menciptakan kegiatan pembelajaran secara efektif. Berikut ini akan diuraikan langkah-langkah penyusunan lembar kerja siswa (Diknas dalam Prastowo, 2015:212-215).

1) Melakukan Analisis Kurikulum

Analisis kurikulum merupakan langkah pertama dalam penyusunan lembar kerja siswa. Tujuannya adalah untuk menentukan materi-materi yang memerlukan bahan ajar lembar kerja siswa. Caranya yaitu melihat materi pokok, pengalaman belajar, materi yang akan diajarkan, dan mencermati kompetensi yang harus dimiliki oleh peserta didik.

2) Menyusun Peta Kebutuhan LKS

Peta kebutuhan lembar kerja siswa diperlukan untuk mengetahui jumlah lembar kerja siswa yang harus ditulis serta melihat sekuensi atau urutan lembar kerja siswa. Sekuensi berguna untuk menentukan prioritas penulisan.

3) Menentukan Judul-judul LKS

Judul LKS ditentukan atas dasar kompetensi-kompetensi dasar, materi-materi pokok, atau pengalaman belajar yang terdapat dalam kurikulum. Sebuah kompetensi dasar dapat dijadikan sebagai judul LKS apabila kompetensi dasar tersebut tidak terlalu besar. Adapun besarnya kompetensi dasar dapat dilihat dengan cara

diuraikan ke dalam materi pokok dan mendapatkan maksimal empat materi pokok, maka kompetensi tersebut dapat dijadikan sebagai sebuah judul lembar kerja siswa.

4) Penulisan LKS

Langkah-langkah penulisan lembar kerja siswa adalah sebagai berikut. Pertama, merumuskan kompetensi dasar sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Kedua, menentukan alat penilaian. Penilaian dilakukan atas dasar proses dan hasil kerja peserta didik. Apabila pendekatan pembelajaran yang digunakan adalah kompetensi, maka alat penilaian yang cocok dan sesuai adalah pendekatan Penilaian Acuan Patokan (PAP) atau Criterion

Referenced Assessment. Ketiga, menyusun materi. Materi lembar

kerja siswa sangat tergantung pada kompetensi dasar yang akan dicapainya. Materi lembar kerja siswa dapat berupa informasi pendukung, yaitu gambaran umum atau ruang lingkup substansi yang akan dipelajari. Materi dapat diperoleh dari berbagai sumber, seperti buku, majalah, internet, jurnal hasil penelitian, dan sebagainya. Tujuannya adalah agar peserta didik dapat memahami materi secara luas dan dapat membaca lebih jauh tentang materi tersebut. Selain itu, tugas-tugas harus ditulis secara jelas guna

mengurangi pertanyaan dari peserta didik. Keempat,

memperhatikan struktur lembar kerja siswa. Struktur lembar kerja siswa terdiri atas enam komponen yaitu judul, petunjuk belajar

(petunjuk siswa), kompetensi yang akan dicapai, informasi pendukung, tugas-tugas dan langkah-langkah kerja, serta penilaian. Semua komponen-komponen tersebut harus ada dalam lembar kerja siswa.

e. Keunggulan dan Kelemahan Lembar Kerja Siswa (LKS)

Suatu produk yang dibuat biasanya memiliki berbagai keunggulan dan kelemahannya. Lembar kerja siswa (LKS) memiliki berbagai keunggulan dan kelemahan (Lismawati, 2010:40). Berikut ini akan diuraikan keunggulan dan kelemahan dari LKS.

1) Keunggulan Lembar Kerja Siswa (LKS)

a) Dapat dipelajari di mana saja dan kapan saja tanpa harus menggunakan alat khusus.

b) Dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk belajar tentang fakta dan mampu menggali prinsip-prinsip umum dan abstrak dengan menggunakan argumentasi yang realistis.

c) Dapat memaparkan kata-kata, angka-angka, notasi musik, gambar dua dimensi, serta diagram dengan proses yang sangat cepat.

d) Secara ekonomis lebih hemat dibandingkan dengan media pembelajaran yang lainnya.

2) Kelemahan Lembar Kerja Siswa (LKS)

a) Sulit memberikan bimbingan kepada pembacanya yang mengalami kesulitan memahami bagian-bagian tertentu

Lembar kerja siswa yang tersedia kadang sulit dipahami peserta didik karena penggunaan bahasa atau kalimat yang terlalu tinggi.

b) Sulit memberikan umpan balik untuk pertanyaan yang diajukan Berbagai hal yang tidak dipahami pembaca dalam lembar kerja akan sulit mendapatkan penjelasan secara detail dari pembuat lembar kerja.

c) Memiliki banyak kemungkinan jawaban atau pertanyaan yang membutuhkan jawaban yang kompleks dan mendalam

Lembar kerja yang dibuat biasanya disajikan secara singkat dan sederhana. Hal ini dapat berpengaruh dengan pertanyaan-pertanyaan yang memiliki jawaban yang kompleks karena tidak sepenuhnya dimuat pada lembar kerja.

d) Memerlukan pengetahuan prasyarat agar peserta didik dapat memahami materi yang dijelaskan

Lembar kerja siswa disusun disesuaikan dengan suatu tingkatan kelas tertentu. Bagi peserta didik dalam suatu kelas, yang tidak memenuhi asumsi pengetahuan prasyarat ini akan mengalami kesulitan dalam memahami dan mengerjakan lembar kerja.

2. Kecerdasan Ganda

a. Pengertian Kecerdasan Ganda

Kecerdasan (intelligence) merupakan kemampuan untuk memecahkan persoalan dan menghasilkan produk dalam suatu setting bermacam-macam dan dalam situasi yang nyata (Gardner dalam Suparno, 2004:17). Kecerdasan adalah kemampuan mental umum untuk belajar dan menerapkan pengetahuan dalam memanipulasi lingkungan, serta kemampuan untuk berpikir abstrak (Bainbridge dalam Yaumi dan Nurdin, 2013:9). Kecerdasan (intelligence) merupakan kemampuan beradaptasi dengan lingkungan baru atau perubahan dalam lingkungan, kapasitas pengetahuan dan kemampuan untuk memperolehnya, kapasitas untuk memberikan alasan dan

berpikir abstrak, kemampuan untuk memahami hubungan,

mengevaluasi dan menilai, menghasilkan pikiran-pikiran produktif dan original (Yaumi dan Nurdin, 2013:11). Dari pendapat para ahli tersebut, juga menegaskan bahwa sebuah kecerdasan (intelligence) tidak hanya semata-mata kemampuan untuk menjawab soal-soal dan tes tertulis. Akan tetapi, lebih pada kemampuan untuk memecahkan persoalan nyata dalam berbagai macam kondisi kehidupan.

Kecerdasan ganda/ jamak/ majemuk (multiple intelligences) merupakan kemampuan ganda untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan (Thobroni, 2015:196). Sedangkan menurut Fleetham (dalam Yaumi dan Nurdin, 2013:11) kecerdasan

ganda (mulitple intelligences) adalah berbagai keterampilan dan bakat yang dimililki siswa untuk menyelesaikan berbagai persoalan dalam pembelajaran.

Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa kecerdasan ganda (multiple intelligences) adalah berbagai kecerdasan yang dimiliki oleh manusia seperti kecerdasan linguistik, matematis logis, spasial ruang, kinestetik, musikal, interpersonal, intrapersonal, naturalis, dan eksistensial untuk memecahkan persoalan nyata dalam berbagai macam kondisi kehidupan.

b. Jenis-jenis Kecerdasan Ganda

Gardner (dalam Tobroni, 2015:198) menjelaskan bahwa

multiple intelligences adalah kemampuan menyelesaikan

masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan dengan berbagai cara dan hampir semua dipelajari secara alami. Pada sumber yang sama, Gardner mendefinisikan kecerdasan sebagai berikut:

1) Kecakapan untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupannya

2) Kecakapan untuk mengembangkan masalah baru untuk dipecahkan

3) Kecakapan untuk membuat sesuatu atau melakukan sesuatu yang bermanfaat di dalam kehidupannya

Berdasarkan buku yang berjudul “Intelligence Reframed” yang ditulis oleh Gardner (dalam Chatib dan Alamsyah, 2012:79)

mengatakan bahwa otak manusia memiliki sembilan macam kecerdasan, yaitu kecerdasan linguistik (linguistik intelligence), kecerdasan logis-matematis (logical-mathematical intelligence), kecerdasan spasial (spatial intellegence), kecerdasan kinestetis (kinesthetic intelligence), kecerdasan musikal (musical intelligence), kecerdasan interpersonal (interpersonal intelligence), kecerdasan intrapersonal (intrapersonal intelligence), kecerdasan naturalis (naturalist intelligence), dan kecerdasan eksistensial (exixtential

intelligence). Sebelumnya, Gardner hanya menyebutkan tujuh macam

kecerdasan yang dimiliki manusia. Berikut ini akan dijelaskan kesembilan macam kecerdasan tersebut.

Dokumen terkait