Nama :
Nomor :
163
167
Lampiran 2.2 Kunci Jawaban
1a.
Layang-layang Trapesium sama kaki Belah ketupat Jajar
genjang
Trapesium siku-siku Layang-layang trapesium siku-siku
Layang-layang
b.
Gambar 1 : sudut DAB, sudut ABC, sudut BCD, dan sudut CDA Gambar 2 : sudut DAB, sudut ABC, sudut BCD, dan sudut CDA
168
Cirri-ciri:
Gambar 1: Bangun layang-layang Ciri-Ciri:
- Mempunyai 2 pasang sisi sama panjang - Kedua diagonalnya saling tegak lurus
- Mempunyai sepasang sudut yang berhadapan sama besar - Salah satu diagonalnya berpotongan sama panjang - Mempunyai 4 titik sudut
- Mempunyai 1 simetri lipat
Gambar 2: Bangun trapesium sembarang Ciri-ciri:
- Mempunyai sepasang garis sejajar - Mempunyai empat titik sudut - Tidak memiliki simetri putar
- Keempat sisinya tidak sama panjang - Tidak memiliki simetri lipat
2a. Gambarlah sebuah bangun trapesium siku-siku yang memiliki sisi sejajar berturut-turut 4cm dan 10cm serta tinggi 6cm! Apakah trapesium siku-siku tersebut memiliki simetri putar? Jelaskan!
Trapesium dikatakan mempunyai 1 simetri putar karena jika diputar satu lingkaran penuh atau 360 derajat dapat menghasilkan bayangan yang tepat dengan bangun semula.
169
Bangun 2:Bangun layang-layang Bangun 3:Bangun trapesium Bangun 4:Bangun layang-layang Bangun 5:Bangun layang-layang Bangun 6: Bangun trapesium
3. a) Trapesium
Langkah 1
6m 12m
Langkah 2
Diketahui :garis sejajar 12 m dan 22 m tinggi 6 m
Ditanyakan :luas tanah = ...? Rumus:
m
Jadi, luas tanah milik ayah = 102 m2
b) Layang-layang Langkah 1
170 Langkah 2
Dari gambar dapat kita ketahui bahwa AC bisa kita sebut sebagai d1 = 90 cm,
sedangkan BD kita sebut sebagai d2 = 1 m atau 100 cm.
Luas layang-layang Joko adalah : Luas
Luas
Luas
Luas
Jadi luas kertas yang dibutuhkan Joko untuk membuat layang-layang adalah 45 m2
4. Diketahui:
DC = 7 cm EF = 7 cm
AB = 19 cm AD = 10 cm AE = 6 cm
Ditanya: Tinggi trapesium dengan menggunakan rumus dalil Pytagoras dan rumus luas trapesium?
Jawab :
171 D 10 cm ? DE = A E = 6 cm = = = 8cm Rumus II (Luastrapesium) 5. Bingkai Foto a. Kardus A
b. Karena tidak memenuhi unsur
1. Bentuk kardus persegi panjang berbentuk kecil
172
3. Panjang sisi atas memenuhi tapi sisi bawah tidak memenuhi
c. Alat dan Bahan
Penggaris Pisau cutter Koran bekas Kardus Lem kertas Potongan puzzle Gunting
b. Langkah-langkah pembuatan bingkai foto
1. Buatlah pola ukuran bingkai bagian depan yang sudah ditentukan di kardus bekas lalu potong menggunakan cutter.
2. Buatlah pola untuk bingkai bagian belakang foto dengan ukuran yang sama dengan bingkai foto bagian depan di kardus lalu potong menggunakan cutter.
3. Siapkan kertas Koran, letakkan pola bingkai foto bagian belakang yang telah dibuat di atas kertas Koran lalu di cutter sesuai dengan pola. 4. Setelah selesai di cutter, rekatkan pada bagian yang tidak terpotong
kesisi-sisi bingkai (rekatkan dengan menggunakan lem).
5. Rekatkan bingkai foto bagian depan dengan bingkai foto bagian belakang, namun pada sisi sejajar bagian atas trapesium tidak di rekatkan untuk meletakan foto.
6. Tempelkan potongan-potongan puzzle. Potongan puzzle tersebut ditempelkan di pinggir bingkai foto dan disesuaikan dengan pola bingkai pada bagian depan. Dan jadilah sebuah bingkai dari kardus dan koran bekas.
173
Lampiran 2.3 Rekapitulasi Nilai Hasil Expert Judgement
No. Komponen Penilaian
Skor Komentar Penguji 1 Penguji 2 Penguji 3 1 Kesesuaian antara SK, KD, dan Indikator 4 4 3
Kelas lima belum secara rinci dalil Pytagoras.
2
Kesesuaian komponen pada variabel 1 dengan item soal.
4 5 4
3
Kesesuaian komponen pada variabel 2 dengan item soal.
5 5 3
4
Kesesuaian komponen pada variabel 3 dengan item soal.
3 5 3
5
Kesesuaian komponen pada variabel 4 dengan item soal.
3 5 4
6
Kesesuaian komponen pada variabel 5 dengan item soal.
3 5 3
7
Kesesuaian komponen pada variabel 6 dengan item soal.
3 5 3
Langkah yang kelima membinguungkan.
8
Kejelasan perintah mengerjakan soal.
3 4 4
Petunjuk dituliskan di atas, sebaiknya perintah soal menggunakan skala, pertanyaannya lebih baik dipisah.
9 Kualitas pedoman
penilaian 3 4 4
10
Penggunaan bahasa Indonesia dan tata tulis buku.
4 4 3
Jumlah Skor 35 46 34
Rerata Total Skor 3.5 4.6 3.4
Kriteria:
174
4 = Instrumen sudah baik untuk digunakan
3 = Instrumen cukup layak digunakan namun perlu sedikit diperbaiki
2 = Instrumen kurang layak digunakan
1 = Instrumen tidak layak digunakan
Lampiran 3.1 Hasil Analisis SPSS Uji Validitas
Tabulasi Skor Uji Validitas
No. Variabel r tabel r hitung Sig.
(2-tailed) Keputusan 1 Mengingat 0.396 0.38 0.00 Valid 2 Memahami 0.396 0.66 0.00 Valid 3 Mengaplikasi 0.396 0.85 0.00 Valid 4 Menganalisis 0.396 0.60 0.00 Valid 5 Mengevaluasi 0.396 0.60 0.00 Valid 6 Mencipta 0.396 0.61 0.00 Valid
175
Lampiran 3.2 Hasil Analisis SPSS Uji Reliabilitas a. Uji reliabilitas 6 kemampuan
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 47 100.0
Excludeda 0 .0
Total 47 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
176
Lampiran 3.3 Hasil Wawancara a. Wawancara Siswa Wawancara Siswa I Subjek : Setting : Hari/Tgl : Wawancara Koding
P : Bagaimana perasaan kalian setelah belajar matematika menggunakan model pembelajaran van Hiele?
S1: Senang, karena asyik.
Perasaan menggunakan model pembelajaran van Hiele ( Cronbach's Alpha N of Items .699 6
177
P : Bagaimana cara guru mengajar dengan menggunakan model pembelajaran van Hiele?
S1: Jelas bu, bisa dipahami.
Cara guru mengajar menggunakan model pembelajaran van Hiele
P : Apakah kamu lebih senang belajar matematika menggunakan model pembelajaran van Hiele dibandingkan dengan cara yang diajarkan oleh guru biasanya? Apa alasannya?
S1: Lebih senang memakai pembelajaran van Hiele karena asyik, Bu.
Model pembelajaran yang disukai
P : Kemarin ketika mengerjakan soal, soal nomor berapa yang kalian anggap susah? Mengapa?
S1: nomor 3 Bu, karena belum hafal rumusnya.
Soal yang dianggap sulit
P : Apakah kalian menemui kesulitan ketika belajar menggunakan model
pembelajaran van Hiele? Jelaskan?
S1: gak ada Bu, enak belajarnya bisa gunting-gunting kertas.
Kesulitan menggunakan model pembelajaran van Hiele
P : Apakah kalian memahami materi setelah belajar dengan model pembelajaran van Hiele?
S1: paham Bu.
Pemahaman terhadap materi dengan model van Hiele
P : Apakah kalian merasa bosan ketika belajar menggunakan model pembelajaran van Hiele? Mengapa bosan/tidak bosan?
S1: Enggak, karena gak harus ngerjain soal di LKS Bu.
Ketertarikan terhadap model pembelajaran van Hiele
Keterangan : S1 : Siswa I
178 P : Peneliti W : Wawancara Wawancara Siswa II Subjek : Setting : Hari/Tgl : Wawancara Koding
P : Bagaimana perasaan kalian setelah belajar matematika menggunakan model pembelajaran van Hiele?
S2 : Senang, karena mudah dipahami.
Perasaan menggunakan model pembelajaran van Hiele
(
P : Bagaimana cara guru mengajar dengan menggunakan model pembelajaran van Hiele?
S2 : gak bikin bosen, Bu.
Cara guru mengajar menggunakan model pembelajaran van Hiele
P : Apakah kamu lebih senang belajar matematika menggunakan model pembelajaran van Hiele dibandingkan dengan cara yang diajarkan oleh guru biasanya? Apa alasannya?
S2 : Senang dua-duanya, karena kalau pakai van Hiele lebih mudah dipahami tapi kalau pakai cara bu Yanti biasanya saya bisa ngerjain di rumah.
Model pembelajaran yang disukai
P : Kemarin ketika mengerjakan soal, soal nomor berapa yang kalian anggap susah? Mengapa?
S2: nomor 5 Bu, susah bikin bingkainya.
Soal yang dianggap sulit
P : Apakah kalian menemui kesulitan ketika belajar menggunakan model
pembelajaran van Hiele? Jelaskan?
S2 : iya, soalnya pas awal-awal kan gak langsung dijelaskan. Kami di minta mencari-cari sendiri.
Kesulitan menggunakan model pembelajaran van Hiele
179
P : Apakah kalian memahami materi setelah belajar dengan model pembelajaran van Hiele?
S2 : Iya, memahami.
Pemahaman terhadap materi dengan model van Hiele
P : Apakah kalian merasa bosan ketika belajar menggunakan model pembelajaran van Hiele? Mengapa bosan/tidak bosan?
S2 : Enggak bosan, karena ada kertas lipat yang bisa digunting dan digambar.
Ketertarikan terhadap model pembelajaran van Hiele
Wawancara Siswa III
Subjek :
Setting :
Hari/Tgl :
Wawancara Koding
P : Bagaimana perasaan kalian setelah belajar matematika menggunakan model pembelajaran van Hiele?
S3 : Biasa saja, saya lebih suka menyukai pembelajaran guru yang biasanya.
Perasaan menggunakan model pembelajaran van Hiele
(
P : Bagaimana cara guru mengajar dengan menggunakan model pembelajaran van Hiele?
S3 : Jelas, mudah dipahami.
Cara guru mengajar menggunakan model pembelajaran van Hiele
P : Apakah kamu lebih senang belajar matematika menggunakan model pembelajaran van Hiele dibandingkan dengan cara yang diajarkan oleh guru biasanya? Apa alasannya?
S3 : Lebih suka dengan pembelajaran bu Yanti biasanya, Bu. Soalnya gak perlu cari di buku udah langsung dijelasin sama bu Yanti.
Model pembelajaran yang disukai
180
nomor berapa yang kalian anggap susah? Mengapa?
S3: nomor 3, karena gak tau rumusnya jadi susah ngerjain.
P : Apakah kalian menemui kesulitan ketika belajar menggunakan model
pembelajaran van Hiele? Jelaskan?
S3 : enggak Bu, seneng bisa gambar-gambar.
Kesulitan menggunakan model pembelajaran van Hiele
P : Apakah kalian memahami materi setelah belajar dengan model pembelajaran van Hiele?
S3 : paham, tapi gak semua. Masih belum hafal rumus-rumusnya.
Pemahaman terhadap materi dengan model van Hiele
P : Apakah kalian merasa bosan ketika belajar menggunakan model pembelajaran van Hiele? Mengapa bosan/tidak bosan?
S3 : enggak, soalnya gak mengerjakan soal di LKS.
Ketertarikan terhadap model pembelajaran van Hiele b. Wawancara Guru Subjek : Setting : Hari/Tgl : Wawancara Koding
P : Apakah model pembelajaran/metode yang sering ibu gunakan dalam pembelajaran matematika sebelum menggunakan model pembelajaran van Hiele?
G : Tanya jawab, mengerjakan LKS. Dulu saya pernah mendapat seminar tentang pembelajaran Gasing namun tidak sering saya terapkan.
Model/metode yang digunakan
P : Bagaimana sikap/respon siswa selama pembelajaran?
G : Kalau siswa yang aktif mereka akan aktif namun ada beberapa siswa yang hanya pasif.
181
P : Apakah Ibu pernah
menerapkan/mengamati pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran van Hiele?
G : Belum pernah. Saya juga belum pernah mengikuti seminar atau workshop mengenai model pembelajaran van Hiele.
Penerapan model van Hiele
P : Bagaimana pendapat Ibu mengenai pembelajaran dengan model pembelajaran van Hiele? Sesudah
treatment
G : model pembelajaran van Hiele membantu siswa agar tidak hanya mendapat
informasi dari guru. Saya sempat merasa bingung karena baru pertama kali menggunakan model pembelajaran van Hiele sehingga kemarin saya harus benar-benar mempelajari RPP.
Pendapat guru mengenai model pembelajaran van Hiele sesudah treatment
P : Bagaimana pendapat Ibu mengenai pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran van Hiele di kelas eksperimen?
G : Model pembelajaran ini bagus karena siswa diberi kesempatan untuk mencari terlebih dahulu informasinya. Namun saya belum merasa puas dengan hasilnya.
Pendapat Pendapat guru mengenai model pembelajaran van Hiele di kelas eksperimen
P : Bagaimana pendapat Ibu dengan
pembelajaran di kelas kontrol yang hanya menggunakan metode ceramah?
G :
Pendapat Ibu pembelajaran di kelas kontrol yang menggunakan metode ceramah
Keterangan: G : Guru P : Peneliti W : Wawancara
182
Lampiran 4.1 Tabulasi Nilai Pretest, Posttest I, dan Posttest II
N o. Mengingat Indikator Jumlah Rerata 1 2 3 4 5 1 4 3 1 4 1 13 2.60 2 4 2 1 2 1 10 2.00 3 4 1 5 1 5 16 3.20 4 5 1 1 1 1 9 1.80 5 5 1 1 1 1 9 1.80 6 5 1 1 1 1 9 1.80 7 3 4 2 4 2 15 3.00 8 4 3 1 3 1 12 2.40 9 4 2 1 2 1 10 2.00 10 4 3 1 3 1 12 2.40