• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

2. Deskripsi Pembelajaran di Kelas Eksperimen

4.1.2 Uji Hipotesis Penelitian I

Hipotesis penelitian I adalah penggunaan model pembelajaran van Hiele berpengaruh terhadap kemampuan mengingat pada pelajaran Matematika kelas V SD Negeri Demangan Yogyakarta semester gasal tahun ajaran 2015/2016. Instrument pertanyaan yang digunakan sebagai sarana untuk mengukur variabel dependen adalah 2 item soal uraian pada nomor 1a dan 1b. Pada bagian ini akan dipaparkan hasil analisis statistik yang secara keseluruhan program komputer

IBM SPSS Statistics 19 for Windows dengan tingkat kepercayaan yang

digunakan adalah 95%.

4.1.2.1 Uji Normalitas Distribusi Data

Sebelum melakukan analisis data, data harus diuji normalitasnya. Uji normalitas distribusi data bertujuan untuk mengetahui kenormalan distribusi beberapa data. Data yang diperoleh dari pretest dan posttest diuji normalitasnya menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov untuk mengetahui jenis uji statistik yang digunakan dalam analisis data responden. Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan pada uji normalitas adalah jika nilai Sig. (2-tailed) > 0,05 maka data terdistribusi secara normal, sehingga analisis selanjutnya menggunakan statistik parametrik. Jika Sig. (2-tailed) < 0,05 data dikatakan tidak normal, sehingga analisis statistik selanjutnya menggunakan statistik non parametrik (Sarwono, 2010: 25). Berikut adalah tabel hasil uji normalitas distribusi data (Lihat lampiran 4.2)

Tabel 4.1 Uji Normalitas Distribusi Data Kemampuan Mengingat.

No Aspek Kelompok Sig.

(2-tailed)

Keterangan

1 Rerata skor pretest Kontrol 0,39 Normal

2 Rerata skor posttest I Kontrol 0,27 Normal

62

4 Rerata selisih skor pretest-posttest I Kontrol 0,62 Normal

5 Rerata skor pretest Eksperimen 0,18 Normal

6 Rerata skor posttest I Eksperimen 0,48 Normal

7 Rerata skor posttest II Eksperimen 0,65 Normal

8 Rerata selisih skor pretest-posttest I Eksperimen 0,35 Normal

Tabel di atas menunjukkan bahwa pretest, posttest I, dan posttest II serta selisih skor kelompok kontrol dan kelompok eksperimen memiliki distribusi data yang normal karena harga Sig. (2-tailed) > 0,05. Dengan melihat bahwa semua aspek memiliki distribusi data yang normal, maka analisis data selanjutnya akan dilakukan menggunakan statistik parametrik dalam hal ini

independent t-test atau paired samples t-test sesuai dengan keperluannya.

Analisis data untuk melihat pengaruh model pembelajaran van Hiele pada kemampuan mengingat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut yaitu 1) Analisis data dengan menguji perbedaan skor pretest antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen pada kemampuan mengingat untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan kemampuan awal kelas kontrol maupun kelas eksperimen sebelum mendapatkan perlakuan. 2) Analisis data dengan menguji peningkatan skor pretest ke posttest untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh penggunaan model pembelajaran van Hiele terhadap kemampuan mengingat. 3) Analisis data dengan menguji selisih rerata skor pretest dan

posttest I pada masing-masing kelompok yang bertujuan untuk mengetahui

peningkatan skor dari pretest ke posttest pada masing-masing kelompok. 4) Analisis besarnya efek perlakuan penggunaan model pembelajaran van Hiele terhadap kemampuan mengingat. 5) Analisis retensi pengaruh penggunaan model pembelajaran van Hiele terhadap kemampuan mengingat.

4.1.2.2 Uji Perbedaan Kemampuan Awal

Uji perbedaan kemampuan awal dilakukan untuk memastikan apakah kedua kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen memiliki kemampuan yang sama ataupun setara untuk membuat perbandingan selanjutnya. Langkah ini dilakukan karena teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini tidak dilakukan secara random. Uji perbedaan kemampuan awal

63

skor pretest pada kemampuan mengingat kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dilakukan dengan menggunakan uji statistik parametrik, dalam hal ini independent samples t-test.

Sebelum dilakukan analisis ini perlu dilakukan uji asumsi homogenitas varian dengan menggunakan Levene’s test. Jika harga sig. > 0,05 berarti ada homogenitas varian pada kedua data yang dibandingkan. Jika harga sig. < 0,05 berarti tidak ada homogenitas varian pada kedua data yang dibandingkan (Field, 2009: 150). Jika variannya homogen data yang dibaca adalah data pada baris pertama sedangkan bila tidak homogen data yang dibaca adalah data pada baris kedua (Lihat lampiran 4.3)

Tabel 4.2 Uji homogenitas varian menggunakan Levene’s test

PreKonEksIng F Sig.

0,000 1,000

Data di atas menunjukkan hasil uji homogenitas varian menggunakan

Levene’s test tingkat kepercayaan 95% diperoleh harga F = 0,00 dan harga sig.

1,00 (p > 0,05). Dengan demikian terdapat homogenitas varian sehingga data yang dibaca adalah data pada baris pertama. Analisis selanjutnya dilakukan menggunakan independent samples t-test.

Kriteria yang digunakan untuk menolak Hnull adalah jika harga Sig.

(2-tailed) < 0,05. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara rerata skor pretest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen pada kemampuan

mengingat. Dengan kata lain kedua kelompok tersebut mempunyai kemampuan awal yang sama atau setara. Berikut adalah tabel hasil uji perbedaan kemampuan awal (Priyatno, 2012: 23) (Lihat lampiran 4.3)

Tabel 4.3 Uji Perbedaan Rerata Skor Pretest Kemampuan Mengingat

Hasil Pretest Sig. (2-tailed) Keterangan

Kelompok kontrol dan kelompok

eksperimen

64

Dari hasil analisis rerata skor pretest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen pada kemampuan mengingat adalah sama. Berdasarkan hasil analisis uji perbedaan skor pretest, dapat diketahui bahwa hasil rerata skor pretest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen sama dengan nilai M = 2,56, N = 25, SD = 0,77 dan SE = 0,155. Perbandingan skor pretest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen ditunjukkan dengan besarnya harga Sig.

(2-tailed) yaitu 1,00 (atau p > 0,05) sehingga Hnull diterima dan Hi ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara rerata skor pretest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, sehingga kedua kelompok memiliki kemampuan awal yang sama. Uji perbedaan di atas menunjukkan bahwa tujuan untuk mendapatkan kedua kelompok yang memiliki kemampuan awal yang sama tanpa menggunakan teknik pengambilan sampel secara random sebagaimana dilakukan dalam penelitian eksperimental murni sudah tercapai.

4.1.2.3 Uji Signifikansi Pengaruh Perlakuan

Uji signifikansi pengaruh perlakuan ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran van Hiele terhadap kemampuan

mengingat. Uji signifikansi pengaruh perlakuan ini dilakukan dengan cara

mengurangkan selisih pretest-posttest I pada kelompok eksperimen dengan selisih pretest-posttest I pada kelompok kontrol. Uji selisih skor pretest dan

posttest I kemampuan mengingat pada kelompok kontrol dan eksperimen

dilakukan dengan menggunakan uji statistik parametrik, dalam hal ini

independent samples t-test dengan tingkat kepercayaan 95%.

Hasil penelitian menggunakan pretest dan posttest atau pengaruh kausal dari intervensi dapat dihitung dalam tiga langkah : (1) kurangi skor pretest dari nilai posttest untuk kelompok eksperimen yang menghasilkan skor 1; (2) kurangi skor pretest dari nilai posttest untuk kelompok kontrol yang menghasilkan skor 2; dan (3) kurangi skor 2 dari skor 1 yang menghasilkan rumus (O2 - O1) – (O4 – O3) (Cohen,dkk, 2007:277 ).

65

Dari hasil perhitungan menggunakan rumus (O2-O1) – (O4–O3) didapatkan hasil -0,14 yang berarti hasilnya negatif maka efek kausal negatif atau tidak ada pengaruh.

Sebelum dilakukan analisis menggunakan independent samples t-test perlu dilakukan uji asumsi homogenitas varian dengan Levene’s test. Data memiliki varian yang homogen jika harga sig pada Levene’s test > 0,05. Data memiliki varian yang tidak homogen jika harga sig pada Levene’s test < 0,05 (Field, 2009: 150). Jika variannya homogen data yang dibaca adalah data pada baris pertama sedangkan bila tidak homogen data yang dibaca adalah data pada baris kedua (Lihat lampiran 4.4)

Tabel 4.4 Uji homogenitas varian menggunakan Levene’s test

SelKonEksIng F Sig.

3,306 0,075

Hasil uji homogenitas Levene’s test dengan tingkat kepercayaan 95% diperoleh harga F = 3,306 dan sig. = 0,075 (p > 0,05). Dengan demikian terdapat homogenitas varian sehingga bisa digunakan independent samples

t-test untuk analisis selanjutnya.

Hasil analisis menggunakan independent samples t-test digunakan sebagai titik pijak untuk menarik kesimpulan apakah hasil penelitian ini mengafirmasi atau menolak hipotesis penelitian (Lihat lampiran 4.4)

Tabel 4.5 Uji Selisih Skor Pretest dan Posttest I Kemampuan Mengingat

Hasil selisih skor pretest dan posttest I Sig. (2-tailed) Keterangan

Kelompok kontrol dan kelompok eksperimen

0,48 Tidak ada perbedaan

Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa rerata selisih

posttest I kelompok eksperimen lebih rendah daripada rerata selisih pretest-posttest I kelompok kontrol pada kemampuan mengingat. Hasil selisih skor

66

yang diperoleh kelompok kontrol dengan nilai M = 1,58, n = 25, SD = 0,62, dan SE = 0,12. Hasil selisih skor yang diperoleh kelompok eksperimen dengan nilai M = 1,44, n = 25, SD = 0,80, dan SE = 0,16. Perolehan data yang ada menunjukkan adanya perbedaan antar selisih skor pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dengan nilai t = 0,70. Berdasarkan hasil uji t, diperoleh

harga Sig. (2-tailed) yaitu 0,48 (atau p > 0,05). Hal itu berarti Hnull diterima dan

Hi ditolak. Jadi tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara selisih rerata

skor pretest ke posttest I pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen pada kemampuan mengingat. Dengan kata lain penggunaan model pembelajaran van Hiele tidak berpengaruh terhadap kemampuan mengingat. Gambar diagram berikut akan memperlihatkan skor pretest dan posttest baik di kelompok kontrol maupun di kelompok eksperimen.

Gambar 4.1 Diagram Selisih Rerata Pretest-Posttest I Kelompok Kontrol dan Eksperimen

4.1.2.4 Uji Besar Pengaruh Perlakuan (effect size)

Uji besar pengaruh perlakuan (effect size) ini dilakukan untuk melihat besarnya pengaruh model pembelajaran van Hiele terhadap kemampuan mengingat. Untuk mengetahui besarnya effect size bisa digunakan koefisien korelasi, dengan kriteria r = 0,10 (efek kecil) yang setara dengan 1% pengaruh

67

yang diakibatkan oleh pengaruh variabel independen, r = 0,30 (efek menengah) yang setara dengan 9%, dan r = 0,50 (efek besar) yang setara dengan 25%. Cara untuk mengetahui koefisien korelasi yaitu dengan mengubah harga t menjadi harga r (Field, 2009: 179).

Berikut merupakan hasil perhitungan effect size keseluruhan pada kemampuan mengingat yang t diambil dari Independent samples t-test (Lihat lampiran 4.7) :

Tabel 4.7 Uji Besar Pengaruh Perlakuan (effect size) Kemampuan Mengingat

No Kelompok t t2 df r (effect size) R2 % Besar Efek 1 Kontrol &Eksperimen 0,70 0,499 48 0,10 0,01 1 Efek kecil

Dari data yang diperoleh dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan pada kemampuan mengingat pada kedua kelompok. Pada tabel perhitungan besarnya pengaruh di atas, diperoleh besarnya efek keseluruhan dengan r = 0,10 yang termasuk dalam kategori efek kecil. Berdasarkan kriteria digunakan besarnya effect size keseluruhan yang diperoleh menunjukkan bahwa kemampuan mengingat mengalami peningkatan sebesar 1%.

4.1.2.5 Analisis Lebih Lanjut

Dokumen terkait