• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian

F. Instrumen Penelitian

2. Lembar observasi model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

Lembar observasi pada penelitian ini digunakan untuk mengamati keterampilan guru dalam proses pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw yang berbentuk chek list. Observasi dilakukan oleh peneliti untuk mengamati aktivitas kegiatan guru dan siswa tanpa mengganggu kegiatan individu maupun kelompok.

Untuk memperjelas gambaran tentang lembar observasi mengenai model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw yang akan digunakan, maka peneliti membuat kisi-kisi lembar observasi dengan rincian sebagai berikut:

a. Kegiatan awal

45 2) Guru melakukan apersepsi.

3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Kegiatan inti

1) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa.

2) Guru menunjuk salah satu siswa dalam setiap kelompok sebagai pemimpin. 3) Guru membagi materi dalam sejumlah segmen jumlah siswa dalam setiap

kelompok.

4) Setiap siswa dalam satu kelompok bertugas mempelajari satu segmen/subbab. 5) Siswa membentuk kelompok ahli.

6) Kelompok ahli berdiskusi membahas segmen/subbab yang sama. 7) Kelompok ahli kembali ke kelompok asal.

8) Setiap anggota tim ahli menjelaskan hasil diskusinya kepada kelompok asal. 9) Guru memantau jalannya diskusi.

c. Kegiatan penutup

1) Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran.

2) Guru memberikan kuis untuk menilai keterlibatan dan kecakapan individual. 3) Guru memberikan tindak lanjut.

Adapun rincian kisi-kisi lembar observasi yang digunakan pada kelompok kontrol adalah sebagai berikut:

a. Kegiatan awal

1) Guru melakukan apersepsi.

46 b. Kegiatan inti

1) Guru menyampaikan materi.

2) Guru memberikan tugas berupa latihan soal kepada siswa. 3) Guru bersama siswa mengkoreksi hasil pekerjaan siswa. c. Kegiatan penutup

1) Guru menilai hasil pekerjaan siswa.

2) Guru menyampaikan nilai rata-rata kelas pada pembelajaran yang baru saja dilaksanakan.

3) Guru menutup pembelajaran.

G. Analisis Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas Instrumen

Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data ini terlebih dahulu dikonsultasikan kepada pakar untuk melihat apakah instrumen itu valid atau tidak. Uji validitas instrumen dalam penelitian ini meggunakan validitas konstruk (construct validity) sebagai pengukur tingkat validitasnya. Hal ini sesuai dengan Sugiyono (2015: 176) yang menyatakan bahwa untuk instrumen yang nontest yang digunakan untuk mengukur sikap cukup memenuhi validitas konstrak.

Sugiyono (2015: 177) mengemukakan bahwa untuk menguji validitas kostruk, dapat menggunakan pendapat ahli (experts judgment). Experts jugdment

digunakan agar instrumen yang dipakai untuk mengamati aspek-aspek kemampuan interpersonal siswa diukur berlandaskan teori tertentu. Oleh karena itu dibutuhkan pendapat dari ahli untuk menentukan sejauh mana instrumen yang dibuat tersebut

47

dapat mengukur kemampuan interpersonal siswa. Pengujian validasi dalam penelitian ini dilakukan oleh ahli (experts judgment) yaitu Dosen Agung Hastomo, M.Pd.

Uji coba instrumen pada penelitian ini dilakukan kepada siswa yang bukan merupakan sampel penelitian. Uji coba dilakukan di SD Negeri 1 Ngulakan Pengasih Kulon Progo dan SD Negeri 2 Ngulakan Pengasih Kulon Progo. Peneliti memilih SD Negeri 1 Ngulakan dan SD Negeri 2 Ngulakan sebagai tempat uji coba instrumen dikarenakan SD tersebut masih satu gugus dengan SD yang digunakan untuk eksperimen. Selain itu, pemilihan SD juga berdasarkan kemampuan akademik siswa yang relatif sama. Sugiyono (2015: 177) menyatakan bahwa jumlah anggota sampel yang digunakan untuk uji coba sekitar 30 orang. Jumlah siswa kelas V dari masing-masing kurang dari 30, untuk itu peneliti menggunakan dua SD untuk memenuhi jumlah sampel yang digunakan untuk uji coba.

Pengujian validitas dalam penelitian ini dibantu dengan menggunakan SPSS 16 for windows. Pada SPSS alat uji validitas yang banyak digunakan yaitu dengan korelasi Pearson yaitu mengkorelasikan antara skor tiap item dengan skor total item. Sugiyono (2015: 178) menyatakan apabila korelasi tiap item tersebut positif dan besarnya 0,3 ke atas maka item tersebut valid. Sedangkan setiap butir instrumen dinyatakan tidak valid apabila korelasi tiap item kurang dari 0,3. Selanjutnya setiap butir instrumen yang valid dapat digunakan, sedangkan yang tidak valid akan dihilangkan.

Dari hasil uji coba instrumen yang dilakukan kepada 30 responden di SD Negeri 1 Ngulakan dan SD Negeri 2 Ngulakan Pengasih Kulon Progo dan dihitung

48

dengan menggunakan SPSS 16 for windows, diperoleh 15 butir soal dinyatakan tidak valid dan 23 butir soal dinyatakan valid. Oleh karena itu, setiap butir yang valid sebanyak 23 akan digunakan dalam penelitian, sedangkan 15 butir yang tidak valid akan dihilangkan. Hasil penghitungan validitas skala kemampuan interpersonal siswa dapat dilihat pada lampiran 3.2 halaman 121.

Berdasarkan hasil uji coba skala kemampuan interpersonal, terdapat 23 butir valid yang akan digunakan dalam penelitian ini. Berikut kisi-kisi instrumen kemampuan interpersonal siswa setelah uji coba.

Tabel 3.Kisi-kisi Instrumen Kemampuan Interpersonal setelah Uji Coba

Variabel Indikator Pernyataan Jumlah

Soal Positif Negatif

Kemampuan Interpersonal

g. Mampu mengembangkan dan menciptakan relasi sosial baru secara efektif

1,2,15 12,14 5

h. Mampu berempati dengan orang lain atau memahami orang lain secara total

11,22 23 3

i. Mampu mempertahankan relasi sosialnya secara efektif

9,10,13 - 3

j. sensitif terhadap perubahan situasi sosial dan tuntutan-tuntutannya

7,8,20, 21

- 4

k. Mampu memecahkan masalah yang terjadi dalam relasi sosialnya dengan pendekatan

win-win solution

3,4,19 - 3

l. Memiliki keterampilan komunikasi yang mencakup keterampilan mendengarkan efektif, berbicara efektif, dan menulis secara efektif

5,17,18 6,16 5

49 2. Uji Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas instrumen dibutuhkan untuk mengetahui sejauh mana ketetapan atau keajegan butir-butir pernyataan sehingga dapat digunakan sebagai instrumen penelitian. Reliabilitas instrumen dilakukan pada instrumen kemampuan interpersonal siswa.

Untuk menghitung reliabilitas pada penelitian ini juga menggunakan SPSS for windows 16. Uji reliabilitas yang banyak digunakan pada penelitian yaitu menggunakan Cronbach Alpha. Menurut Sekaran (dalam Duwi Priyatno, 2012: 108) pengambilan keputusan untuk uji reliabilitas menggunakan batasan 0,6 dimana reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima, dan di atas 0,8 adalah baik.

Dari hasil uji coba instrumen kemampuan interpersonal yang dilakukan di SD Negeri 1 Ngulakan dan SD N 2 Ngulakan Pengasih Kulon Progo diperoleh hasil reliabilitas dengan nilai koefisien sebesar 0,781 (sumber lampiran 4 halaman 37). Hasil tersebut termasuk dalam kategori baik menurut Sekaran. Oleh karena itu, instrumen kemampuan interpersonal ini reliabel dan dapat digunakan untuk penelitian.

H. Teknik Analisis Data 1. Uji Prasyarat

Uji prasyarat analisis yang digunakan dalam penelitian ini meliputi uji normalitas dan uji homogenitas. Adapun langkah-langkah uji prasyarat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

50 a. Uji normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam sebaran data berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas menggunakan uji statistik

Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan program SPSS for windows 16. Hasil yang diperoleh dibandingkan dengan nilai signifikansi sebesar 0,05. Menurut Duwi Priyatno (2012: 136), pengambilan keputusan untuk uji normalitas adalah jika nilai signifikansi (asym.sig)>0,05 maka data berdistribusi normal, sedangkan jika nilai signifikansi (asym.sig)<0,05 maka data berdistribusi tidak normal.

b. Uji homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengeahui data berasal dari varian yang sama atau tidak. Uji homogenitas menggunakan rumus levene statistic. Adapun untuk mengetahui varian kelompok eksperimen dan kontrol dilakukan dengan menggunakan program SPSS for windows 16. Menurut Duwi Priyono (2012: 23) pengambilan keputusan didasarkan pada nilai signifikansi yang diperoleh yaitu jika signifikansi > 0,05 maka varian sama dan sebaliknya jika nilai signifikansi < 0,05 dinyatakan varian berbeda.

Dokumen terkait