• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nama siswa : ...

Kelas : ...

No. Hari/Tanggal Sikap/Perilaku

Keterangan Positif Negatif

1.

2.

Nilai jurnal menggunakan skala Sangat Baik (SB)= 100, Baik (B) = 75, Cukup (C) = 50, dan Kurang (K) = 25

3. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.

4. Menutup kegiatan belajar mengajar.

HOTS

b. Penilaian Keterampilan

Instrumen penilaian keterampilan menceritakan kembali No. Aspek yang Dinilai

Tingkatan Capaian Kerja

1 2 3 4 5

1. Ketetapan isi cerita

2. Ketetapan penunjukan detail cerita 3. Ketetapan logika cerita

4. Ketetapan makna keseluruhan cerita

5. Ketetapan kata 6. Ketetapan kalimat 7. Kelancaran

Julmah skor

Kategori Penilaian Kemampuan Berbicara

Interval Nilai Kemampuan

86-100 Baik Sekali

76-85 Baik

56-75 Cukup

10-55 Kurang

Tubagus Achmad, M.Pd. Dwi Fuji Listiarti

a. Nama siswa: Adit

Instrumen Penilaian Keterampilan Menceritakan Kembali No. Aspek yang Dinilai

Tingkatan Capaian Kerja

1 2 3 4 5

1. Ketetapan isi cerita √

2. Ketetapan penunjukan detail cerita √

3. Ketetapan logika cerita √

4. Ketetapan makna keseluruhan cerita

5. Ketetapan kata √

6. Ketetapan kalimat √

7. Kelancaran √

Julmah skor : Nilai :

b. Nama siswa: Agnes

Instrumen Penilaian Keterampilan Menceritakan Kembali No. Aspek yang Dinilai

Tingkatan Capaian Kerja

1 2 3 4 5

1. Ketetapan isi cerita √

2. Ketetapan penunjukan detail cerita √

3. Ketetapan logika cerita √

4. Ketetapan makna keseluruhan cerita

5. Ketetapan kata √

c. Nama siswa: Ahmad

Instrumen Penilaian Keterampilan Menceritakan Kembali No. Aspek yang Dinilai

Tingkatan Capaian Kerja

1 2 3 4 5

1. Ketetapan isi cerita √

2. Ketetapan penunjukan detail cerita √

3. Ketetapan logika cerita √

4. Ketetapan makna keseluruhan cerita

5. Ketetapan kata √

6. Ketetapan kalimat √

7. Kelancaran √

Julmah skor : Nilai :

d. Nama siswa: Alya

Instrumen Penilaian Keterampilan Menceritakan Kembali No. Aspek yang Dinilai

Tingkatan Capaian Kerja

1 2 3 4 5

1. Ketetapan isi cerita √

5. Ketetapan kata √

6. Ketetapan kalimat √

7. Kelancaran √

Julmah skor : Nilai :

e. Nama siswa: Ami

Instrumen Penilaian Keterampilan Menceritakan Kembali No. Aspek yang Dinilai

Tingkatan Capaian Kerja

1 2 3 4 5

1. Ketetapan isi cerita √

2. Ketetapan penunjukan detail cerita √

3. Ketetapan logika cerita √

4. Ketetapan makna keseluruhan cerita

5. Ketetapan kata √

6. Ketetapan kalimat √

7. Kelancaran √

Julmah skor : Nilai :

1. Ketetapan isi cerita √ 2. Ketetapan penunjukan detail cerita √

3. Ketetapan logika cerita √

4. Ketetapan makna keseluruhan cerita

5. Ketetapan kata √

6. Ketetapan kalimat √

7. Kelancaran √

Julmah skor : Nilai :

g. Nama siswa: Danda

Instrumen Penilaian Keterampilan Menceritakan Kembali No. Aspek yang Dinilai

Tingkatan Capaian Kerja

1 2 3 4 5

1. Ketetapan isi cerita √

2. Ketetapan penunjukan detail cerita √

3. Ketetapan logika cerita √

4. Ketetapan makna keseluruhan cerita

5. Ketetapan kata √

6. Ketetapan kalimat √

7. Kelancaran √

Julmah skor : Nilai :

h. Nama siswa: Arya

Instrumen Penilaian Keterampilan Menceritakan Kembali No. Aspek yang Dinilai

Tingkatan Capaian Kerja

1 2 3 4 5

1. Ketetapan isi cerita √

2. Ketetapan penunjukan detail cerita √

3. Ketetapan logika cerita √

4. Ketetapan makna keseluruhan cerita

5. Ketetapan kata √

6. Ketetapan kalimat √

7. Kelancaran √

Julmah skor : Nilai :

i. Nama siswa: Farda

Instrumen Penilaian Keterampilan Menceritakan Kembali No. Aspek yang Dinilai

Tingkatan Capaian Kerja

1 2 3 4 5

1. Ketetapan isi cerita √

2. Ketetapan penunjukan detail cerita √

3. Ketetapan logika cerita √

4. Ketetapan makna keseluruhan cerita

5. Ketetapan kata √

j. Nama siswa: Dede

Instrumen Penilaian Keterampilan Menceritakan Kembali No. Aspek yang Dinilai

Tingkatan Capaian Kerja

1 2 3 4 5

1. Ketetapan isi cerita √

2. Ketetapan penunjukan detail cerita √

3. Ketetapan logika cerita √

4. Ketetapan makna keseluruhan cerita

5. Ketetapan kata √

6. Ketetapan kalimat √

7. Kelancaran √

Julmah skor : Nilai :

k. Nama siswa: Dinda

Instrumen Penilaian Keterampilan Menceritakan Kembali No. Aspek yang Dinilai

Tingkatan Capaian Kerja

1 2 3 4 5

1. Ketetapan isi cerita √

2. Ketetapan penunjukan detail cerita √

6. Ketetapan kalimat √

7. Kelancaran √

Julmah skor : Nilai :

l. Nama siswa: Fahmi

Instrumen Penilaian Keterampilan Menceritakan Kembali Fabel No. Aspek yang Dinilai

Tingkatan Capaian Kerja

1 2 3 4 5

1. Ketetapan isi cerita √

2. Ketetapan penunjukan detail cerita √

3. Ketetapan logika cerita √

4. Ketetapan makna keseluruhan cerita

5. Ketetapan kata √

6. Ketetapan kalimat √

7. Kelancaran √

Julmah skor : Nilai :

1. Ketetapan isi cerita √ 2. Ketetapan penunjukan detail cerita √

3. Ketetapan logika cerita √

4. Ketetapan makna keseluruhan cerita

5. Ketetapan kata √

6. Ketetapan kalimat √

7. Kelancaran √

Julmah skor : Nilai :

n. Nama siswa: Hendry

Instrumen Penilaian Keterampilan Menceritakan Kembali No. Aspek yang Dinilai

Tingkatan Capaian Kerja

1 2 3 4 5

1. Ketetapan isi cerita √

2. Ketetapan penunjukan detail cerita √

3. Ketetapan logika cerita √

4. Ketetapan makna keseluruhan cerita

5. Ketetapan kata √

6. Ketetapan kalimat √

7. Kelancaran √

Julmah skor : Nilai :

o. Nama siswa: Indah

Instrumen Penilaian Keterampilan Menceritakan Kembali No. Aspek yang Dinilai

Tingkatan Capaian Kerja

1 2 3 4 5

1. Ketetapan isi cerita √

2. Ketetapan penunjukan detail cerita √

3. Ketetapan logika cerita √

4. Ketetapan makna keseluruhan cerita

5. Ketetapan kata √

6. Ketetapan kalimat √

7. Kelancaran √

Julmah skor : Nilai :

p. Nama siswa: Eni

Instrumen Penilaian Keterampilan Menceritakan Kembali No. Aspek yang Dinilai

Tingkatan Capaian Kerja

1 2 3 4 5

1. Ketetapan isi cerita √

2. Ketetapan penunjukan detail cerita √

3. Ketetapan logika cerita √

4. Ketetapan makna keseluruhan cerita

5. Ketetapan kata √

q. Nama siswa: Lindia

Instrumen Penilaian Keterampilan Menceritakan Kembali No. Aspek yang Dinilai

Tingkatan Capaian Kerja

1 2 3 4 5

1. Ketetapan isi cerita √

2. Ketetapan penunjukan detail cerita √

3. Ketetapan logika cerita √

4. Ketetapan makna keseluruhan cerita

5. Ketetapan kata √

6. Ketetapan kalimat √

7. Kelancaran √

Julmah skor : Nilai :

r. Nama siswa: Meilany

Instrumen Penilaian Keterampilan Menceritakan Kembali Fabel No. Aspek yang Dinilai

Tingkatan Capaian Kerja

1 2 3 4 5

1. Ketetapan isi cerita √

2. Ketetapan penunjukan detail cerita √

6. Ketetapan kalimat √

7. Kelancaran √

Julmah skor : Nilai :

s. Nama siswa: Alif

Instrumen Penilaian Keterampilan Menceritakan Kembali Fabel No. Aspek yang Dinilai

Tingkatan Capaian Kerja

1 2 3 4 5

1. Ketetapan isi cerita √

2. Ketetapan penunjukan detail cerita √

3. Ketetapan logika cerita √

4. Ketetapan makna keseluruhan cerita

5. Ketetapan kata √

6. Ketetapan kalimat √

7. Kelancaran √

Julmah skor : Nilai :

t. Nama siswa: Karim

Instrumen Penilaian Keterampilan Menceritakan Kembali No. Aspek yang Dinilai Tingkatan Capaian Kerja

4. Ketetapan makna keseluruhan cerita

5. Ketetapan kata √

6. Ketetapan kalimat √

7. Kelancaran √

Julmah skor : Nilai :

u. Nama siswa: Liah

Instrumen Penilaian Keterampilan Menceritakan Kembali No. Aspek yang Dinilai

Tingkatan Capaian Kerja

1 2 3 4 5

1. Ketetapan isi cerita √

2. Ketetapan penunjukan detail cerita √

3. Ketetapan logika cerita √

4. Ketetapan makna keseluruhan cerita

5. Ketetapan kata √

6. Ketetapan kalimat √

7. Kelancaran √

Julmah skor : Nilai :

v. Nama siswa: Nicolas

2. Ketetapan penunjukan detail cerita √

3. Ketetapan logika cerita √

4. Ketetapan makna keseluruhan cerita

5. Ketetapan kata √

6. Ketetapan kalimat √

7. Kelancaran √

Julmah skor : Nilai :

w. Nama siswa: Naila

Instrumen Penilaian Keterampilan Menceritakan Kembali No. Aspek yang Dinilai

Tingkatan Capaian Kerja

1 2 3 4 5

1. Ketetapan isi cerita √

2. Ketetapan penunjukan detail cerita √

3. Ketetapan logika cerita √

4. Ketetapan makna keseluruhan cerita

5. Ketetapan kata √

6. Ketetapan kalimat √

7. Kelancaran √

Julmah skor : Nilai :

No. Aspek yang Dinilai

1 2 3 4 5

1. Ketetapan isi cerita √

2. Ketetapan penunjukan detail cerita √

3. Ketetapan logika cerita √

4. Ketetapan makna keseluruhan cerita

5. Ketetapan kata √

6. Ketetapan kalimat √

7. Kelancaran √

Julmah skor : Nilai :

y. Nama siswa: Richie

Instrumen Penilaian Keterampilan Menceritakan Kembali No. Aspek yang Dinilai

Tingkatan Capaian Kerja

1 2 3 4 5

1. Ketetapan isi cerita √

2. Ketetapan penunjukan detail cerita √

3. Ketetapan logika cerita √

4. Ketetapan makna keseluruhan cerita

5. Ketetapan kata √

6. Ketetapan kalimat √

7. Kelancaran √

Julmah skor :

z. Nama siswa: Rini

Instrumen Penilaian Keterampilan Menceritakan Kembali No. Aspek yang Dinilai

Tingkatan Capaian Kerja

1 2 3 4 5

1. Ketetapan isi cerita √

2. Ketetapan penunjukan detail cerita √

3. Ketetapan logika cerita √

4. Ketetapan makna keseluruhan cerita

Instrumen Penilaian Keterampilan Menceritakan Kembali No. Aspek yang Dinilai

Tingkatan Capaian Kerja

1 2 3 4 5

1. Ketetapan isi cerita √

2. Ketetapan penunjukan detail cerita √

3. Ketetapan logika cerita √

4. Ketetapan makna keseluruhan cerita

5. Ketetapan kata √

6. Ketetapan kalimat √

bb. Nama siswa: Shinta

Instrumen Penilaian Keterampilan Menceritakan Kembali Fabel No. Aspek yang Dinilai

Tingkatan Capaian Kerja

1 2 3 4 5

1. Ketetapan isi cerita √

2. Ketetapan penunjukan detail cerita √

3. Ketetapan logika cerita √

4. Ketetapan makna keseluruhan cerita

5. Ketetapan kata √

6. Ketetapan kalimat √

7. Kelancaran √

Julmah skor : Nilai :

cc. Nama siswa: Liah

Instrumen Penilaian Keterampilan Menceritakan Kembali Fabel No. Aspek yang Dinilai

Tingkatan Capaian Kerja

1 2 3 4 5

1. Ketetapan isi cerita √

2. Ketetapan penunjukan detail cerita √

3. Ketetapan logika cerita √

7. Kelancaran √ Julmah skor :

Nilai :

dd. Nama siswa: Robi

Instrumen Penilaian Keterampilan Menceritakan Kembali No. Aspek yang Dinilai

Tingkatan Capaian Kerja

1 2 3 4 5

1. Ketetapan isi cerita √

2. Ketetapan penunjukan detail cerita √

3. Ketetapan logika cerita √

4. Ketetapan makna keseluruhan cerita

5. Ketetapan kata √

6. Ketetapan kalimat √

7. Kelancaran √

Julmah skor : Nilai :

ee. Nama siswa: Titin

Instrumen Penilaian Keterampilan Menceritakan Kembali No. Aspek yang Dinilai

Tingkatan Capaian Kerja

1 2 3 4 5

cerita

5. Ketetapan kata √

6. Ketetapan kalimat √

7. Kelancaran √

Julmah skor : Nilai :

ff. Nama siswa: Widia

Instrumen Penilaian Keterampilan Menceritakan Kembali Fabel No. Aspek yang Dinilai

Tingkatan Capaian Kerja

1 2 3 4 5

1. Ketetapan isi cerita √

2. Ketetapan penunjukan detail cerita √

3. Ketetapan logika cerita √

4. Ketetapan makna keseluruhan cerita

5. Ketetapan kata √

6. Ketetapan kalimat √

7. Kelancaran √

Julmah skor : Nilai :

Alif : Pada suatu ketika, seekor Domba jantan sedang berjalan-jalan di padang rumput. Dia mencari rumput yang enak untuk dimakan. Tidak lama kemudian, dia melihat ada hutan di dekat padang rumput itu. Karena ingin mencari tumbuh-tumbuhan selain rumput yang enak untuk dimakan, dia pun masuk ke hutan itu. Tiba-tiba dia bertemu dengan seekor Harimau.

Harimau itu sangat gembira karena melihat hewan yang mungkin bisa dia mangsa, namun juga bingung karena ini adalah pertama kalinya harimau melihat domba.

Sementara itu si Domba sangat ketakutan, walau demikian si Domba mencoba tenang diapun mengajak Harimau itu berbicara.

Berlina : "Siapa namamu?"

Alif : Tanya si Domba.

Liah : "Aku Harimau!”

Alif : Harimau balik bertanya.

Liah : “Siapa kamu?"

Berlina : "Namaku Domba Yang Hebat"

Alif : jawab si Domba, walaupun sebenarnya dia sangat gemetaran.

Liah : "Apa itu yang ada di kepalamu?"

Alif : tanya Harimau lagi.

Belina : "Oh, itu tombak dan pedangku"

Alif : jawab Domba.

daging harimau sebelum aku memakannya."

Alif : Jawab Domba.

Harimau sekarang sangat ketakutan. Dia kemudian berlari pergi secepat yang dia bisa, dan bersyukur karena dia masih hidup.

Ada seekor rubah yang melihat Harimau lari terbirit-birit. Dia kemudian bertanya,

Fahmi : “Ada apa denganmu. Kenapa kau lari ketakutan?”

Alif : Harimau sangat sekarang sangat ketakutan. Dia kemudian eh.. dia kemudian berlari pergi secepat yang dia bisa, dan

Fahmi : “Ada apa denganmu. Kenapa kau lari ketakutan?”

Liah : “Domba jantan itu! Dia hampir membunuhku!”

Alif : Jawab Harimau.

Fahmi : Dia bersenjatakan pedang dan tombak!”

Alif : Rubah yang pintar itu tertawa, kemudian berkata,

Fahmi :“Bagaimana mungkin seekor domba jantan bisa membunuh seekor harimau? Kamu pasti sudah dibodohi oleh domba itu. Ayo ikut aku ke sana dan kita beri dia pelajaran.”

Alif : Tapi Harimau berkata

Liah : “Tidak, kamu nanti bisa. Tidak, kamu pasti akan lari setelah melihat domba itu, dan meninggalkan aku sendiri di sana.”

Fahmi : “Aku tidak akan lari. Kalau kamu tidak percaya, kita ikat saja diri kita dengan sebuah tali. Jika, aku lari aku tidak akan bisa.

Alif : Jawab Rubah. Harimau setuju dengan usul si Rubah. Mereka kemudian mengikat leher mereka menjadi satu dengan menggunakan seutas tali, dan

Berlina : “Aha! Akhirnya kamu datang juga Rubah! Bagus kamu membawa harimau. Bagus kamu membawa Harimau itu untuk menjadi makan siangku. Aku sudah sangaaaaat lapar!”

Alif : Harimau yang bodoh ketakutan mendengar perkatan si Domba. Dia berpikir Rubah telah menipunya untuk menjadi santapan si Domba.

Dia kemudian berbalik dan lari sekencang-kencangnya. Si Rubah berteriak-teriak meminta Harimau untuk berhenti berlari, karena dia ikut terseret. Tapi Harimau tidak mendengarnya, dan terus berlari, sampai akhirnya si Rubah mati karena terseret-seret sangat jauh melintasi hutan itu.

Liah :“Rubah yang bodoh!”

Alif : Pikir Harimau yang bodoh itu.

Liah : “Aku hampir saja mati gara-gara dia!”.

bernama Mbe. Mereka sangat dekat karena mereka memiliki kesamaan dalam hal makanan. Mereka saling membantu satu sama lain. Namun perbedaannya, Moo selalu merasa dirinya lebih baik dibanding Mbe.

Selain ada seekor sapi dan domba, ada juga seekor tikus bernama Kukus yang bersahabat dengan katak bernama Ropy.

Pada suatu hari di pinggir ladang, Kukus dan Ropy sedang bersama.

Mereka terlihat sedang mempersiapkan peralatan untuk bermain-main.

Tiba-tiba Kukus melihat Moo dan Mbe menghampirinya.

Shinta : “Hey kalian mau kemana? Sini ikutan bermain bersama dengan kita.”

Eni : “Wah mau dong (ketawa) Aku sedang berjalan-jalan aja kok sama Mbe.”

Sandra : “Iya boleh-boleh.”

Eni : “Kita mau bermain apa niih? Kita mau bermain apa nih?”

Shinta : “Nih aku sudah mempersiapkan peralatan masak, kita bermain masak-masakan.”

Ahmad : Jawab Kukus sambil menunjuk ke arah peralatannya. Moo tiba-tiba langsung menghampiri peralatan tersebut dan berkata,

Eni : “Aku mau yang ini. Aku mau pegang yang ini, yang ini, yang ini.”

Sandra : Belum dipersilahkan oleh Kukus namun Moo langsung mengambilnya dan sibuk sendiri. Sedangkan Ropy, Mbe, dan Kukus hanya melihat dari arah mereka berdiri.

Perlahan Ropy, Mbe, dan Kukus menghampiri Moo dan bermain bersama.

Namun sikap ketiganya sedikit kesal dan jengkel pada Moo. Moo tidak tahu malu ia bersikap seolah mainan itu miliknya dan ia hanya bermain seorang diri.

Shinta : “Tahu begini aku tidak mengajak Moo bermain bersama deh.”

Ahmad : Ada rasa penyesalan di dalam hati Kukus. Satu minggu berlalu

Sandra : “Tubuhku lebih kecil, kalau aku tidak makan banyak nanti aku bisa kurus.”

Eni :“Tubuhku lebih besar daripada kamu, aku yang harusnya makan lebih banyak. Perutku besar.”

Ahmad : Balas Moo. Mereka pun terus berebutan. “Aku lebih tinggi..”

Eni : “Aku lebih tinggi dari kamu, jadi aku bisa mengambil dedaunan yang lebih tinggi juga. Sedangkan kamu bisa meminta tolong kepada aku untuk mengambil daun yang terlampau tinggi. Kamu pasti butuh aku Mbe.”

Sandra : “Moo, kenapa kamu sombong sekali. Kita sudah lama berteman akrab tapi mengapa kamu mementingkan dirimu sendiri.”

Eni : “Tapi memang benar kan kalau kamu harus meminta tolong dulu sama aku kalau kamu mau mengambil makanan? Kamu bisa mati Mbe kalau tidak ada aku.”

Sandra : “Hik Hik Hik kamu jahaaat.”

Ahmad : Mbe sambil memukuk-mukul tubuh Moo. Moo merasa dirinya lebih dari yang lain, akhinya Mbe berpikir pergi dari ladang tempat Moo berada.

Mbe berinisiatif untuk mencari makanan ke tempat lain.

Mbe pergi ke ladang lain.

Ucap Moo dalam hati.

Sandra : “Daripada aku mati kelaparan karena menunggu Moo mengambilkan makanan untukku, lebih baik aku mencari makanan sendiri saja.”

Ahmad : Setelah berjalan cukup jauh, Mbe menemukan rerumputan hijau yang amat lebat. Mbe amat senang melihat ladang tersebut.

Sandra : “Waah indah sekali rerumputan di sana. Untung saja aku pergi dari ladang Moo.”

Ahmad : Sesampainya di ladang, Mbe bertemu dengan Ropy dan Kukus.

Sandra : “Hey kok kalian disini?”

Shinta : “Kalo aku sih malas aja di ladang sana ada Moo. Moo egois, Moo selalu merebut mainanku. Waktu itu saja ia pernah ke rumahku dan meminjam mainanku tanpa izin. Hal itu sangat mengganggu.”

Ahmad : Jawab kukus dengan penuh kekesalan.

Dede : “Aku juga pernah. Sabar-sabar Kukus, aku juga pernah mainanku waktu itu dipinjam oleh Momoo.”

Ahmad : Moo memang selalu meminjam paksa mainan milik temannya.

Hari demi hari berlalu. Moo terus melihat ke sekelilingnya berharap Mbe datang menghampiri Moo. Setiap hari Moo menunggu kedatangan Mbe dan teman-teman lainnya. Namun ternyata itu hanyalah sebuah harapan.

Kini Moo hanya tinggal seorang diri, ia ditinggalkan oleh teman-temannya karena sikapnya yang serakah, egois, dan suka menyombongkan diri.

bernama Mbe. Mereka sangat dekat karena mereka memiliki kesamaan dalam hal makanan. Mereka saling membantu satu sama lain. Namun perbedaannya, Moo selalu merasa dirinya lebih baik dibanding Mbe.

Selain ada seekor sapi dan domba, ada juga seekor tikus bernama Kukus yang bersahabat dengan katak bernama Ropy.

Pada suatu hari di pinggir ladang, Kukus dan Ropy sedang bersama.

Mereka terlihat sedang mempersiapkan peralatan untuk bermain-main.

Tiba-tiba Kukus melihat Moo dan Mbe menghampirinya.

Indah : “Hey kalian mau kemana? Sini ikutan bermain bersama dengan kita.”

Ami : “Wah mau dong (ketawa) Aku sedang berjalan-jalan aja kok sama Mbe.”

Arya : “Iya boleh-boleh.”

Ami : “Kita mau bermain apa niih? Kita mau bermain apa nih?”

Indah : “Nih aku sudah mempersiapkan peralatan masak, kita bermain masak-masakan.”

Robi : Moo tiba-tiba langsung menghampiri peralatan tersebut dan berkata, Ami : “Aku ingin pegang yang ini, yang ini, yang ini, dan yang ini.”

Robi : Belum dipersilahkan oleh Kukus namun Moo langsung mengambilnya dan sibuk sendiri. Sedangkan Ropy, Mbe, dan Kukus hanya melihat dari arah mereka berdiri.

Perlahan Ropy, Mbe, dan Kukus menghampiri Moo dan bermain bersama.

Namun sikap ketiganya sedikit kesal dan jengkel pada Moo. Moo tidak tahu malu ia bersikap seolah mainan itu miliknya dan ia hanya bermain seorang diri.

Indah : “Tahu begini aku tidak mengajak Moo bermain bersama deh.”

Robi : Satu minggu berlalu

Rerumputan di ladang sudah mau habis, keduanya pun menyimpan makanan sebanyak-banyaknya untuk persediaan di kemudian hari. Mbe

Ami :“Tubuhku lebih besar daripada kamu, aku yang harusnya makan lebih banyak. Perutku besar.”

Arya : “Moo, kenapa kamu sombong sekali. Kita sudah lama berteman akrab tapi mengapa kamu mementingkan dirimu sendiri. Kamu jahat Moo.”

Sambil menangis tersedu-sedu.

Ami : “Tapi memang benar kan kalau kamu harus meminta tolong dulu sama aku kalau kamu mau mengambil makanan? Kamu bisa mati Mbe kalau tidak ada aku.”

Arya : “Hik Hik Hik kamu jahaaat.”

Robi : Moo merasa dirinya lebih dari yang lain, akhinya Mbe berpikir pergi dari ladang tempat Moo berada. Mbe berinisiatif untuk mencari makanan ke tempat lain.

Mbe pergi ke ladang lain

Arya : “Daripada aku mati kelaparan karena menunggu Moo mengambilkan makanan untukku, lebih baik aku pergi cari makanan ke tempat lain.”

Arya : “Waah indah sekali rerumputan disana. Untung aku pergi dari ladang tempat Moo berada.”

Robi : Hari demi hari berlalu. Moo terus melihat ke sekelilingnya berharap Mbe datang menghampiri Moo. Setiap hari Moo menunggu kedatangan Mbe dan teman-teman lainnya. Namun ternyata itu hanyalah sebuah harapan.

Kini Moo hanya tinggal seorang diri, ia ditinggalkan oleh teman-temannya karena sikapnya yang serakah, egois, dan suka menyombongkan diri.

Pada zaman dahulu kala, di suatu pedesaan terdapat dua ekor hewan yang sangat akrab, yaitu seekor sapi yang bernama Moo dan seekor domba yang bernama Mbe. Mereka sangat dekat karena mereka memiliki kesamaan dalam hal makanan. Mereka saling membantu satu sama lain.

Namun perbedaannya, Moo selalu merasa dirinya lebih baik dibanding Mbe. Selain ada seekor sapi dan domba, ada juga seekor tikus bernama Kukus yang bersahabat dengan katak bernama Ropy.

Pada suatu hari di pinggir ladang, Kukus dan Ropy sedang bersama.

Mereka terlihat sedang mempersiapkan peralatan untuk bermain-main.

Tiba-tiba Kukus melihat Moo dan Mbe menghampirinya.

“Hey kalian mau kemana? Sini ikutan bermain bersama dengan kita.” Sapa Kukus kepada Moo dan Mbe.

“Wah mau dong mauu....Aku sedang berjalan-jalan aja kok sama Mbe.”

Jawab Moo dengan girang.

“Iya boleh-boleh.” Mbe menambahkan

“Kita mau bermain apa niih?” Tanya Moo

“Nih aku sudah mempersiapkan peralatan masak, kita bermain masak-masakan.” Jawab Kukus sambil menunjuk ke arah peralatannya.

Moo tiba-tiba langsung menghampiri peralatan tersebut dan berkata, “Aku ingin pegang yang ini, yang ini, yang ini, dan yang ini.” Belum dipersilahkan oleh Kukus namun Moo langsung mengambilnya dan sibuk sendiri. Sedangkan Ropy, Mbe, dan Kukus hanya melihat dari arah mereka berdiri.

Perlahan Ropy, Mbe, dan Kukus menghampiri Moo dan bermain bersama.

Namun sikap ketiganya sedikit kesal dan jengkel pada Moo. Moo tidak

1 https://www.kompasiana.com/nirapn/54f72deca33311af688b467c/kisah-persahabatan-seekor-sapi-domba-katak-dan-tikus (diunduh pada tanggal 7 Mei 2019 pukul 12.55 WIB)

Satu minggu berlalu

Rerumputan di ladang sudah mau habis, keduanya pun menyimpan makanan sebanyak-banyaknya untuk persediaan di kemudian hari. Mbe tubuhnya lebih kecil tapi berpikiran harus lebih banyak menyimpan makanan karena ia lapar terus.

“Tubuhku lebih kecil, kalau aku tidak makan banyak nanti aku bisa kurus.” Ucap Mbe pada Moo

“Tubuhku lebih besar daripada kamu, aku yang seharusnya makan lebih banyak. Perutku besar.” Balas Moo

Mereka pun terus berebutan.

“Aku lebih tinggi dari kamu, jadi aku bisa mengambil dedaunan yang lebih tinggi juga. Sedangkan kamu harus meminta tolong dulu sama aku kalau mau mengambil daun yang terlampau tinggi. Kamu pasti butuh aku Mbe.”

Moo mulai menyombongkan dirinya

“Moo, kenapa kamu sombong sekali. Kita sudah lama berteman akrab tapi mengapa kamu mementingkan dirimu sendiri. Kamu jahat Moo.” Sambil menangis tersedu-sedu.

“Tapi memang benar kan kalau kamu harus meminta tolong dulu sama aku kalau kamu mau mengambil makanan? Kamu bisa mati Mbe kalau tidak ada aku.” Jawab Moo

“Hik Hik Hik kamu jahaaat.” Mbe sambil memukuk-mukul tubuh Moo Moo merasa dirinya lebih dari yang lain, akhinya Mbe berpikir pergi dari ladang tempat Moo berada. Mbe berinisiatif untuk mencari makanan ke tempat lain.

Mbe pergi ke ladang lain

Ucap Mbe dalam hati, “Daripada aku mati kelaparan karena menunggu

Ucap Mbe dalam hati, “Daripada aku mati kelaparan karena menunggu

Dokumen terkait