• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODELOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

G. Teknik Analisis Data 1. Uji Prasyarat

2. Uji Hipotesis

Teori yang digunakan dalam penelitian kuantitaif akan mengidentifikasikan hubungan antarvariabel. Hubungan antarvariabel bersifat hipotesis.13 Dalam melakukan uji hipotesis dapat dilakukan dengan dua cara yaitu pengujian analisis statistik parametrik dan nonparametrik.

a. Statistik Parametrik

Pada statistik parametrik terdapat beberapa teknik analisis yang bisa digunakan dalam penelitian kuantitatif salah satunya yang sering digunakan dalam penelitian adalah Tes “t”. Statistik parametrik digunakan saat data berdistribusi normal.

Tes “t” merupakan tes statistik yang dipergunakan untuk menguj kebenaran atau kepalsuan hipotesis nihil yang menyatakan bahwa di

12 Ibid, h.189.

13 Priyono, Metode Penelitian Kuantitatif, (Sidoarjo: Zifatma Publishing, 2016), h. 66.

antara dua buah mean sampel yang diambil secara random dari populasi yang sama tidak terdapat perbedaan signifikan.14

b. Statistik Non-Parametrik

Statistik Non-parametrik digunakan dalam penelitian apabila data yang didapat tidak diketahui normal atau tidaknya. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan statistik Non-Parametrik dengan teknik analisis Man-Whitney.

Syarat dalam penggunaan statistik non-parametrik adalah sifat distribusi populasi tidak diketahui normal atau tidaknya. Teknik Mann-Whitney dipakai untuk mengetes signifikansi perbedaan antara dua populasi, dengan menggunakan sampel random yang ditarik dari populasi yang sama.15

Uji hipotesis penelitian ini menggunakan uji hipotesis non-parametrik yaitu Mann-Whitney Test. Uji hipotesis dilakukan untuk membuktikan tingkat keberhasilan pembelajaran dalam cerita fabel dengan menggunakan media boneka tangan terhadap keterampilan menceritakan kembali. Adapun formulasi rumus Mann-Whitney Test, adalah sebagai berikut:

U1 = n1n2 + n1(n1+1) / 2 - ∑R1

U1 = n1n2 + n2(n2+1) / 2 - ∑R2 Keterangan :

n1 = Jumlah kasus kelompok 1 n2 = Jumlah kasus kelompok 2

∑R1 = Jumlah jenjang/rangking pada kelompok 1

∑R2 = Jumlah jenjang/rengking pada kelompok 216

14Supardi, Op.Cit. h.268.

15 Bambang Soepeno, Op.Cit., h.189-190.

16 Ibid., h.191.

60 BAB V PENUTUP A. Simpulan

Penelitian ini memperoleh hasil bahwa media boneka tangan memiliki pengaruh terhadap keterampilan menceritakan kembali cerita fabel siswa kelas VII SMPN 2 Solear Kabupaten Tangerang tahun pelajaran 2018/2019.

Terbukti pada hasil posttest yang diperoleh kelas eksperimen menunjukan rata-rata nilai sebesar 68, sedangkan kelas kontrol menunjukan rata-rata nilai sebesar 54. Berdasarkan uji hipotesis Mann-Whitney data postest kedua kelas tersebut memperoleh nilai signifikansi (2-tailed) sebesar 0,000 lebih kecil dibanding nilai taraf signifikansi 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa perhitungan data menggunakan SPSS versi 23 menunjukan bahwa terdapat pengaruh media boneka tangan pada siswa kelas VII-G SMPN 2 Solear Kabupaten Tangerang tahun pelajaran 2018/2019 terhadap keterampilan menceritakan kembali cerita fabel.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukan adanya pengaruh media boneka tangan terhadap keterampilan menceritakan kembali cerita fabel siswa, kelas VII SMPN 2 Solear Kabupaten Tangerang, tahun pelajaran 2018/2019 dapat dikemukan syarat yaitu, sebaiknya guru bahasa dan sastra Indonesia dalam pembelajaran khususnya teks fabel menggunaan media boneka tangan. Untuk penelitian selanjutnya dapat melakukan penelitian secara mendalam agar dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa khususnya keterampilan menceritakan kembali dalam pembelajaran.

Bachri, Bachtiar S. Pengembangan Kegiatan Bercerita Di Taman Kanak-kanak.

Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, 2005.

Budinuryanta Y, dkk. Pengajarkan Keterampilan Berbahasa. Jakarta: Universitas Terbuka, 2014.

--- Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi.

Yogyakarta: BPFE, 2010.

Cahaya, Indah Dwi. Peningkatan Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fabel Melalui Teknik Paired Storytelling Berbantuan Media Boneka Tangan pada Siswa Kelas II A SD Negeri Panggang Sedayu. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta Fakultas Ilmu Pendidikan, 2018.

Creswell, John W. Vocational Research (Planning, Conducting, and Evaluating Quantitative and Qualitative Research). Boston: Pearson Education. 2012.

Darmuki, Agus, dkk. Pembelajaran Berbicara dengan Pendekatan Kooperatif.

Yogyakarta: Deepublish, 2017.

Daryanto. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Penerbit Gava Media, 2016.

Dhieni, Nurbiana, dkk. Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta: Universitas Terbuka, 2014.

Juliandari, Ni Komang, dkk. Penerapan Metode Bercerita dengan Media Boneka Tangan untuk Meningkatkan Kemampuan Menyimak pada Peserta didik. Bali : e-Journal PG PAUD Universitas Pendidikan Ganesha, 2015.

Margono, S. Metodelogi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010.

Musfiroh, Tadkiroatun. Berceita Untuk Peserta didik Usia Dini. (Jakarta:

Departemen Pendidikan Nasional, 2005.

Nugiantoro, Burhan. Sastra Anak. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2013.

Purwanto, M. Ngalim. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset, 2017.

Putera, Prakoso Bhrawira. Mengenal dan Memahami Ragam karya Prosa Lama (Hikayat, Dongeng, Tambo, dan Cerita Berbingkai). Yogyakarta: Graha Ilmu, 2015.

Ridwan, Dindin. Bahasa Indonesia. Jakarta: UIN Press, 2015.

Saddhono, Kundharu. Teori dan Aplikasi: Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Indonesia. Surakarta: CakraBooks Solo, 2015.

Santrianawati. Media dan Sumber Belajar. Yogyakarta: Deepublish, 2017.

Sariguam, Indah Putri. Efektififitas Pemanfaatan Media Boneka Tangan terhadap Keterampilan Berbicara Peserta didik Kelas III MIN LikuBoddong Keccamatan Bontonompo Kabupaten Gowa”. Makassar: Universitas Aluddin Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Kejuruan, 2017.

Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. Media Pengajaran. Bandung: SBAIgesindo, 2019.

Subyantoro. Model Bercerita Untuk Meningkatkan Kecerdasan Emosional Peserta didik. Semarang: Rumah Kita, 2007.

Sugiarto, Eko. Mengenal Sastra Lama – Jenis, Definisi, Ciri, Sejarah, dan Contoh. Yogyakarta: CV Andi Offset, 2015.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. (Bandung:

Alfabeta, 2011.

Supardi. Statistik Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Grafindo Persada, 2017.

Supriyatna, Asep, dkk. Berbicara I. Jakarta: Universitas Terbuka, 2008.

Tarigan, Henry Guntur. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung : CV Angkasa, 2015.

Torky, Shiamaa Abd EL Fattah. The Effectiveness of a Task-Based Instruction program in Deveoping the English Languange Speaking Skills of Secondary Stage Students. Kairo: Ain Shams University, 2006.

Widowati, Diah Ayu. Pengaruh Penggunaan Media Boneka Tangan Terhadap Keterampilan Menyimak Cerita Siswa Kelas II B SD Negeri Margoyasan Yogyakarta. Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta, 2016.

LAMPIRAN-LAMPIRAN

No. Pertanyaan Jawaban 1. Bagaimana pembelajaran bahasa

Indonesia di sekolah SMP 2 Negeri Cisoka Kabupaten Tangerang?

Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah ini

2. Bagaimana cara guru dalam menyampaikan materi selama pembelajaran berlangsung? siswa di sini lebih banyak diamnya.

3. Apakah pesarta didik berperan aktif dalam pembelajaran?

4. Media apa saja yang sudah digunakan oleh guru bahasa Indonesia?

Media yang digunakan hanya buku.

5. Apakah media boneka tangan sudah digunakan sebelumnya dalam pembelajaran bahasa Indonesia?

Untuk media boneka tangan selama saya mengajar di sini, saya belum menggunakan media tersebut.

A. Nama siswa: Ami Irawan Suherman

No. Pertanyaan Jawaban

1. Apakah siswa mengalami hambatan dalam memperlajari materi cerita fabel dan praktiknya?

Sulit untuk menghafal teksnya

2. Apakah siswa menyukai media boneka tangan pada pembelajaran cerita fabel?

Saya menyukai media boneka tangan

3. Apakah dengan menggunakan media boneka tangan siswa dapat lenih mudah mempelajari pembelajaran cerita fabel?

Dapat mengetahui jalan ceritanya

4. Apa yang siswa rasakan ketika menggunakan media boneka tersebut?

Menyenangkan

5. Apa yang siswa pilih antara menggunakan atau tidak dalam pembelajaran ceirta fabel?

Menggunakan boneka tangan

B. Nama siswa: M. Alif Rahman Firdaus

No. Pertanyaan Jawaban

1. Apakah siswa mengalami hambatan dalam memperlajari materi cerita fabel dan praktiknya?

Lumayan

2. Apakah siswa menyukai media boneka tangan pada pembelajaran cerita fabel?

Sebagian

4. Apa yang siswa rasakan ketika menggunakan media boneka tersebut?

Menyenangkan

5. Apa yang siswa pilih antara menggunakan atau tidak dalam pembelajaran ceirta fabel? hambatan dalam memperlajari materi cerita fabel dan praktiknya?

Ada sedikit hambatan dalam menceritakan

2. Apakah siswa menyukai media boneka tangan pada pembelajaran cerita fabel?

Suka

3. Apakah dengan menggunakan media boneka tangan siswa dapat lebih mudah mempelajari pembelajaran cerita fabel? menggunakan media boneka tersebut?

Sangat senang dan merasa gugup

5. Apa yang siswa pilih antara menggunakan atau tidak dalam pembelajaran ceirta fabel?

Menggunakan media boneka tangan

No. Nama Nilai Kualifikasi

1 Adit 63 Cukup

2 Agnes 74 Cukup

3 Ahmad 80 Baik

4 Alya 71 Cukup

5 Ami 49 Kurang

6 Anisa 63 Cukup

7 Danda 63 Cukup

8 Arya 60 Cukup

9 Farda 71 Cukup

10 Dede 60 Cukup

11 Dinda 71 Cukup

12 Fahmi 71 Cukup

13 Fera 77 Baik

14 Hendry 46 Kurang

15 Indah 74 Cukup

16 Eni 89 Baik Sekali

17 Lindia 77 Baik

18 Meilany 57 Cukup

19 Alif 83 Baik

20 Karim 63 Cukup

21 Liah 46 Kurang

22 Nicolas 80 Baik

23 Naila 66 Cukup

24 Radit 71 Cukup

25 Richie 71 Cukup

26 Rini 60 Cukup

31 Titin 77 Baik

32 Widia 66 Cukup

TABEL NILAI DAN KUALIFIKASI SISWA KELAS VIII-H 09 MEI 2019

Dokumen terkait