• Tidak ada hasil yang ditemukan

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan pada Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor

DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN

FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2012

WIJI LESTARI. E14051170. Studi Kelayakan Usaha Budidaya Ulat Sutera (Bombix mori L.) di Kecamatan Sukanagara, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat. Dibimbing oleh DODIK RIDHO NURROCHMAT dan KASNO.

Kegiatan agroindustri persuteraan alam dilakukan untuk memenuhi permintaan produk berbahan benang ulat sutera dan upaya peningkatan pendapatan masyarakat. Permintaan produk berbahan benang sutera baik di dalam maupun di luar negeri terus meningkat dari tahun ke tahun. Kebutuhan benang sutera dunia mencapai 118.000 ton, sedangkan kebutuhan dalam negeri mencapai 700 ton. Jumlah produksi benang sutera dunia menurun hingga 52.342 ton dan Indonesia hanya menghasilkan benang sutera 81,5 ton. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan usaha berdasarkan aspek non finansial, aspek finansial serta mengetahui tingkat kepekaan atau sensitivitasnya.

Penelitian dilakukan di Kecamatan Sukanagara, Kabupaten Cianjur pada tanggal 15 April hingga 15 Mei 2010. Data primer diperoleh melalui wawancara dengan responden dan observasi lapang. Data sekunder diperoleh melalui wawancara maupun penelusuran dokumen dan sumber informasi cetak lainnya. Data diolah dengan menggunakan software Microsoft Excel 2007. Analisis dilakukan terhadap aspek-aspek non finansial (aspek pasar dan pemasaran, teknis dan teknologi, manajemen, sumberdaya manusia, sosial, yuridis, dan aspek lingkungan), aspek finansial (Net Present Value (NPV), Gross Benefit-Cost Ratio

(gross B/C), Internal Rate of Return (IRR), dan Pay Back Period (PBP)), serta analisis sensitivitas dalam waktu analisis 10 tahun dengan tingkat suku bunga 12%.

Berdasarkan hasil analisis aspek-aspek non finansial, usaha budidaya ulat sutera layak dijalankan. Analisis aspek-aspek finansial dilakukan pada tiga skala usaha berdasarkan luas lahan murbei, yaitu: skala usaha I (1 ha tanaman murbei), skala usaha II (1,5 ha tanaman murbei), dan skala usaha III (2 ha tanaman murbei). Berdasarkan kriteria kelayakan usaha, budidaya ulat sutera skala usaha I dan II layak dilaksanakan dengan nilai NPV sebesar Rp 8.688.681 dan Rp 7.202.019; gross B/C 1,17 dan 1,08; nilai IRR 33,99% dan 20,55% dan PBP selama 2,75 tahun dan 4,13 tahun. Sedangkan pada skala usaha III, usaha budidaya ulat sutera dinilai layak jika dilakukan skenario pengembangan dengan peningkatan pemeliharaan ulat sutera sebanyak 24 boks/th dengan nilai NPV sebesar Rp 12.649.681; gross B/C sebesar 1,12; IRR 26,06%, dan PBP selama 3,44 tahun.

Penurunan harga jual kokon sebesar 10% lebih berpengaruh (sensitif) pada kondisi usaha daripada peningkatan biaya operasional sebesar 10%. Usaha budidaya sutera pada skala usaha I dan skala usaha III dalam skenario pengembangan tetap layak untuk dijalankan meskipun terjadi penurunan harga jual kokon sebesar 10% dan peningkatan biaya operasional sebesar 10%, sedangkan usaha budidaya ulat sutera yang dilakukan oleh skala usaha II menjadi tidak layak dilakukan.

(Bombix mori L.) in Sukanagara District, Cianjur Regency, West Java Province. Supervised by DODIK RIDHO NURROCHMAT and KASNO.

Agro-industry activities of natural silk are intended to meet the demand for products made from silkworm thread and to increase the people's income. The demand for products made from silk threads both at home and abroad continues to increase from year to year. The world’s need for silk thread reaches 118,000 tons, while the domestic demand accounts for 700 tons. The world silk production decreased to 52,342 tons and Indonesia only produced 81.5 tons of silk yarn. This study aimed to determine the business feasibility based on non-financial aspects, financial aspects as well as determine its level of sensitivity.

The study was conducted in Sukanagara District, Cianjur Regency from April 15 to May 15, 2010. The primary data were obtained through interviews with respondents and field observations. The secondary data were collected through interviews and traces of documents and other printed materials. The data were processed using Microsoft Excel 2007 software. The analysis was carried out for non-financial aspects (aspects of markets and marketing, technical and technological, management, human resource, social, judicial, and environment), and financial aspects (Net Present Value (NPV), Benefit-Cost Ratio Gross (gross B/C), Internal Rate of Return (IRR) and Pay Back Period (PBP)), as well as sensitivity analysis within the period of 10 years with the interest rate of 12%.

Based on the resulted analysis of non-financial aspects, the silk worm farming is feasible. The financial analysis was based on three business scales of land area, namely business scale I (1 ha of mulberry), scale II (1.5 ha of mulberry), and scale III (2 ha of mulberry). Based on the business feasibility criteria, the silk worms farming businesses of scale I and II are feasible with NPV of Rp 8,688,681 and Rp 7,202,019; gross B/C of 1.17 and 1.08; IRR values of 33.99% and 20.55% and PBP of 2.75 years and 4.13 years respectively. Meanwhile the business scale III of silk worms is considered feasible if the development scenario is conducted by improving the farming of silk worm as many as 24 boxes/year with a NPV of Rp 12,649,681; gross B/C of 1.12; IRR of 26.06%, and PBP of 3.44 years.

The cocoon price decrease of 10% is more influential (sensitive to) on the business condition rather than an increase of 10% in the operational cost. Silk worm businesses of scale I and III with the development scenarios remain feasible to operate despite a decline of 10% in cocoon price and an increased operating cost of 10%, whereas the silk worm business of scale II is not feasible to do.

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Studi Kelayakan Usaha Budidaya Ulat Sutera (Bombix mori L.) di Kecamatan Sukanagara, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat adalah benar-benar hasil karya saya sendiri dengan bimbingan dosen pembimbing dan belum pernah digunakan sebagai karya ilmiah pada perguruan tinggi atau lembaga manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Bogor, Juni 2012

Wiji Lestari E14051170

Judul Skripsi : Studi Kelayakan Usaha Budidaya Ulat Sutera (Bombix mori L.) di Kecamatan Sukanagara, Kabupaten Cianjur,

Provinsi Jawa Barat Nama : Wiji Lestari

NRP : E14051170

Departemen/Fakultas : Manajemen Hutan/Kehutanan

Menyetujui Komisi Pembimbing

Ketua, Anggota,

Dr. Ir. Dodik Ridho Nurrochmat, MSc, F.Trop Ir. Kasno, MSc NIP. 19700329 199608 1 001 NIP. 19460920 198011 1 001

Mengetahui

Ketua Depatemen Manajemen Hutan Fakultas Kehutanan

Institut Pertanian Bogor

Dr. Ir. Didik Suharjito, MS NIP. 19630401 199403 1 001

Dokumen terkait