• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN

B. Deskripsi Hasil Penelitian

2. Aktivitas Siswa dalam pembelajaran Al-Qur‟an 83

pembelajaran Al-Qur’an, peneliti juga melakukan observasi terhadap aktivitas siswa dalam pembelajaran, hasil observasi tersebut penulis tuangkan dalam bentuk tabel kemampuan membaca Al-Qur’an siswa menggunakan metode Tilawati di SDIT Qurrata A’yun Cikarang Barat Bekasi di bawah ini:

a. Kemampuan Membaca Al-Qur’an Siswa dalam Hal Kelancaran Siswa

Kemampuan membaca Al-Qur’an setiap siswa berbeda-beda, keberhasilan siswa dalam pembelajaran Al-Qur’an tidak luput dari peran serta bimbingan orang tua. Kelancaran membaca siswa sangat

11Hasil Wawancara dengan Guru Tilawati Ibu Ratnawati Hari selasa 14 Februari 2017 di Ruang Kelas 4

bergantung dari sebanyak dan sesering apa siswa latihan dalam membaca Al-Qur’an. Berikut adalah hasil observasi langsung terhadap kemampuan membaca Al-Qur’an siswa dalam hal kelancaran membaca yang penlis susun dalam bentuk tabel di bawah ini:

Tabel 3.4

Tabel Frekuensi Pencapaian Kemampuan Membaca Al-Qur’an Siswa dalam Hal

Kelancaran Membaca N= 20 Siswa

No Klasifikasi Frekuensi Persentase (%)

1 Tinggi 16 80

2 Sedang 3 15

3 Rendah 1 5

Jumlah 20 100%

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pembelajaran Al-Qur’an menggunakan metode Tilawati di SDIT Qurrata A’yun Cikarang Barat Bekasi, siswa yang memiliki kemampuan tinggi mencapai nilai maksimum yaitu mencapai 80%, sedangkan siswa yang memiliki kemampuan sedang 15% dan siswa yang memiliki kemampuan rendah

5%. Jadi dapat disimpulkan bahwa kelancaran membaca Al-Qur’an siswa menggunakan metode Tilawati adalah berkembang dengan baik, dimana siswa sudah mengenal huruf dan mampu membaca setiap huruf dalam kalimat tanpa terputus-putus.

b. Kemampuan membaca Al-Qur’an Siswa dalam Hal Makharijul Huruf

Pembelajaran Al-Qur’an metode Tilawati di SDIT Qurrata A’yun, dalam prakteknya sudah mulai menekankan siswa untuk membaca sesuai makhrajnya, membaca sesuai dengan makhraj selalu diterapkan ketika membaca secara klasikal menggunakan peraga, sehingga siswa terbiasa membaca sesuai dengan makhrajnya. Meskipun demikian namun terkadang siswa lupa sehingga guru pengajar harus selalu mengingatkannya. Berikut adalah hasil observasi langsung terhadap kemampuan membaca Al-Qur’an siswa dalam hal makharijul huruf, yang penulis susun dalam bentuk tabel di bawah ini:

Tabel 3.5

Tabel Frekuensi Pencapaian Kemampuan Membaca Al-Qur’an Siswa dalam Hal

Makharijul Huruf N= 20 Siswa

No Klasifikasi Frekuensi Persentase (%)

1 Tinggi 16 80

2 Sedang 3 15

3 Rendah 1 5

Jumlah 20 100%

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pembelajaran Al-Qur’an menggunakan metode Tilawati di SDIT Qurrata A’yun Cikarang Barat Bekasi, siswa yang memiliki kemampuan tinggi mencapai nilai maksimum yaitu mencapai 80%, sedangkan siswa yang memiliki kemampuan sedang 15% dan siswa yang memiliki kemampuan rendah 5%. Jadi dapat disimpulkan bahwa kemampuan membaca Al-Qur’an siswa menggunakan makhraj adalah berkembang dengan baik.

c. Kemampuan Membaca Al-Qur’an Siswa dalam Hal Tajwid

Dalam pembelajaran Al-Qur’an metode Tilawati di SDIT Qurrata A’yun Cikarang Barat Bekasi, pada prakteknya langsung menekankan siswa untuk membaca sesuai dengan hukum tajwid salah satunya yaitu dengan cara membimbning siswa membacakan secara cepat menghindari bacaan yang dipanjangkan.

berikut hasil observasi langsung terhadap kemampuan membaca Al-Qur’an siswa dalam hal tajwid, yang penulis susun dalam bentuk tabel di bawah ini:

Tabel 3.6

Tabel Frekuensi Pencapaian Kemampuan Membaca Al-Qur’an Siswa dalam Hal Tajwid

N= 20 Siswa

No Klasifikasi Frekuensi Persentase (%)

1 Tinggi 15 71

2 Sedang 4 23

3 Rendah 1 6

Jumlah 20 100%

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pembelajaran Al-Qur’an menggunakan metode

Tilawati di SDIT Qurrata A’yun Cikarang Barat Bekasi, siswa yang memiliki kemampuan tinggi mencapai nilai maksimum yaitu mencapai 71%, sedangkan siswa yang memiliki kemampuan sedang 23% dan siswa yang memiliki kemampuan rendah 6%. Jadi dapat disimpulkan bahwa kemampuan membaca Al-Qur’an siswa sesuai dengan tajwidnya adalah berkembang dengan baik. Secara keseluruhan siwa telah mampu membaca sesuai tajwid, namun terkadang ada siswa yang lupa dalam membaca mad thabi’i yang seharusmya di baca panjang dua harakat tetapi dibaca pendek.

Sesuai dengan data-data hasil observasi terhadap pembelajaran dan aktivitas siswa SDIT Qurrata A’yun yang telah peneliti paparkan di atas, maka tahap selanjutnya ialah peneliti akan melakukan analisis rekapitulasi sesuai rumus perhitungan dalam penelitian ini sebagai berikut:

Tabel 3.7

Tabel Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa SDIT Qurrata A’yun Cikarang Barat

Bekasi

No Penilaian

Item Pernyataan

Observasi

Jumlah %

1 2 3

1 Tinggi 16 16 15 47 78,4

2 Sedang 3 3 4 10 16,7

3 Rendah 1 1 1 3 5

Jumlah 60 100

Dari rekapitulasi hasil observasi aktivitas siswa di atas dapat diambil kesimpulan bahwa kemampuan membaca Al-Qur’an siswa menggunakan metode Tilawati di SDIT Qurrta A’yun Cikarang Barat Bekasi secara keseluruhan 78,4 % berkembang dengan baik.

Meskipun masih terdapat beberapa siswa membaca Al-Qur’an mulai berkembang dan ada beberapa siswa dalam membaca Al-Qur’an berkembang sangat baik.

90 PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang peneliti lakukan terhadap implementasi metode Tilawati dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an di SDIT Qurrata A’yun Cikarang Barat Bekasi Tahun 2016/2017, maka dapat diambil beberapa kesimpulan bahwa:

Penerapan metode Tilawati dalam pembelajaran Al-Qur’an di SDIT Qurrata A’yun Cikarang Barat Bekasi mengikuti aturan metode Tilawati hanya saja ada salah satu langkah yang tidak dilaksanakan yaitu pendekatan individual dengan tekhnik baca simak. Penerapan metode Tilawati dilakukan melalui beberapa tahapan kegiatan, yaitu kegiatan pembuka dengan terlebih dahulu siswa dan guru bersama-sama membaca surat-surat pendek, berdo’a, lalu kegiatan inti diawali dengan pendekatan klasikal menggunakan peraga sebanyak 4 halaman, lalu dilanjutkan dengan pendekatan individual menggunakan buku panduan yaitu dengan cara siswa bergiliran membaca halaman yang sudah dicapainya masing-masing, selanjutnya kegiatan penutup sebelum pembelajaran ditutup diadakan evaluasi

kegiatan yang telah dilakukan, setelah itu pembelajaran ditutup dengan membaca do’a setelah belajar.

Penerapan metode Tilawati di SDIT Qurrata A’yun Cikarang Barat Bekasi secara keseluruhan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan oleh Metode Tilawati, namun terdapat beberapa hal yang disesuaikan dan dikombinasikan dengan keadaan dan program di SDIT Qurrata A’yun, seperti pada saat pembelajaran siswa bergiliran membaca, maka siswa yang lain diberikannya materi menulis dan murajaah hafalan yang sudah dicapainya. Meskipun demikian, penerapan metode Tilawati pada pembelajaran Al-Qur’an di SDIT Qurrata A’yun Cikarang Barat Bekasi tetap sesuai dengan ketentuan dan prinsip dasar Tilawati.

Dokumen terkait