• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

H. Hipotesis

Berdasarkan masalah pokok yang dikemukakan, maka penulis mengajukan hipotesis sebagai jawaban sementara atas masalah tersebut yaitu :

“Diduga bahwa financial leverage dan operating leverage yang diterapkan oleh PT. Semen Bosowa Maros mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap rentabilitas perusahaan”.

PT. Semen Bosowa Maros

Laporan Keuangan (Neraca dan laporan laba rugi)

Analisis Penerapan financial leverage dan operating

leverage

Rentabilitas

Rekomendasi

32

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Daerah Dan Waktu Penelitian

Penelitian dan pengumpulan data dilakukan pada PT. Semen Bosowa Maros yang beralamat di Jalan Jenderal Sudirman No. 5, menara Bosowa Lantai 19 di Makassar. Sedangkan waktu penelitian diperkirakan kurang lebih dua bulan mulai dari bulan April s/d Mei Tahun 2014.

B. Desain Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada PT. Semen Bosowa Maros, guna memperoleh data tentang laporan keuangan khususnya laporan laba rugi, neraca dan perubahan modal, maka data tersebut dikumpulkan dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang terdiri dari wawancara pada staff keuangan, dokumentasi berupa laporan keuangan dan observasi.

Setelah data diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan Analisis Financial leverage, Analisis Operating Leverage dan Analisis Rentabilitas, sehingga dapat menjawab rumusan masalah dan hipotesis yang diajukan. Untuk lebih jelasnya, maka desain penelitian secara sederhana dapat dilihat di bawah ini:

32

33

Gambar 2.2. Desain Penelitian PT. Semen Bosowa Maros

TEKNIK PENGUMPULAN

DATA Dokumentasi Wawancara Observasi DATA

Laporan Keuangan

Kinerja Keuangan

Pengendalian Manajemen Laporan Laba Rugi

Neraca

Analisis Data:

Analisis Financial Leverage

Analisis Operating Leverage

Analisis Rentabilitas

Kesimpulan hasil Penelitian

34

C. Metode Pengumpulan Data

Adapun teknik yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Observasi yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis dengan jalan mengadakan pengamatan secara langsung pada kegiatan pengolahan data laporan keuangan.

2. Wawancara yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan tanya jawab secara langsung dengan pimpinan PT. Semen Bosowa Maros dan sejumlah personil terkait.

3. Dokumentasi yaitu mengumpulkan data yang dapat dijadikan sebagai bahan penelitian yang berasal dari arsip-arsip yang dimiliki oleh perusahaan yang dianggap mampu memberikan data yang signifikasi dengan masalah yang akan diteliti.

D. Jenis Dan Sumber Data

Untuk menunjang kelengkapan pembahasan, maka jenis data yang digunakan dalam penulisan ini adalah :

1. Jenis Data

a. Data kualitatif, yaitu data yang berkaitan dengan keterangan secara tertulis yang diperoleh dari hasil wawancara dengan pihak Perusahaan PT. Semen Bosowa Maros yang berhubungan dengan masalah yang di bahas.

b. Data kuantitatif, yaitu data dalam bentuk angka-angka yang dapat dihitung. Yang diperoleh dari buku laporan perkembangan Perusahaan PT. Semen Bosowa Maros di Makassar.

35

2. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penulisan ini berasal dari :

a. Data Primer, yaitu data yang diperoleh melalui pengamatan dan dengan wawancara langsung dengan pihak perusahaan PT. Semen Bosowa Maros yang diteliti, seperti sejarah berdiri perusahaan, uraian tugas masing-masing karyawan dan struktur organisasi.

b. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari dokumen perusahaan PT.

Semen Bosowa Maros dan informasi tertulis mengenai keadaan perusahaan yang berkaitan dengan pembahasan, mengenai neraca dan laporan laba rugi.

E. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian adalah seluruhdatayang berkaitan dengan laporan keuangan perusahaan mulai berdirinya perusahaan sampai sekarang pada PT. Semen Bosowa Maros.

2. Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan Purposive Sampling. Teknik ini dilakukan atas dasar pertimbangan penulis sendiri, artinya dalam pengambilan sampel penulis memilih langsung objek atau data yang dianggap dapat mewakili populasi dalam penelitian ini. Maka dalam hal ini sampel diambil dari laporan keuangan selama 4 tahun terakhir yaitu 2009 sampai 2012.

36

F. Metode Analisis

Adapun analisis yang digunakan dalam penulisan ini adalah:

1. Analisis financial leverage

Analisis financial leverage yaitu suatu analisis untuk melakukan perbandingan EBIT dengan Earning Pershare, dengan rumus:

a. Degree of Financial Leverage (DFL)

Untuk mengukur seberapa besar pengaruh perubahan EBIT terhadap perubahan laba perusahaan digunakan tingkat leverage keuangan. Menurut Warsono (2003:218) DFL dapat diformulasikan sebagai berikut:

Persentase perubahan dalam EPS DFL = ---

persentase perubahan dalam EBIT

b. Degree of Total Leverage (DTL)

Untuk mengukur seberapa besar pengaruh perubahan volume penjualan terhadap perubahan laba perusahaan digunakan tingkat leverage total (degree of total leverage). Secara sistematis, Warsono (2003:223) DTL diformulasikan sebagai berikut:

Persentase perubahan dalam EPS DTL = ---

persentase perubahan dalam penjualan 2. Analisis Operating Leverage

Untuk mengukur seberapa besar pengaruh perubahan volume penjualan terhadap perubahan EBIT dapat digunakan tingkat leverage operasi (degree of

37

operating leverage) DOL. Secara matematis, Warsono (2003:215) DOL dapat diformulasikan sebagai berikut:

Persentase perubahan dalam EBIT DOL = ---

persentase perubahan dalam penjualan

3. Analisis rentabilitas adalah suatu rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Analisis rentabilitas terbagi atas dua yakni (Sutrisno, 2003:18):

a. Rentabilitas ekonomi adalah analisis yang digunakan untuk mengukur efisiensi penggunaan modal didalam perusahaan dengan rumus:

EBIT --- x 100 % Total Aktiva

b. Rentabilitas modal sendiri yaitu analisis untuk mengetahui kemampuan perusahaan dengan modal sendiri yang bekerja didalamnya untuk menghasilkan keuntungan dengan rumus (Riyanto, 2001:36):

E A T

--- x 100 % Jumlah Modal sendiri

4. Analisis regresi linear berganda adalah suatu analisis untuk melihat pengaruh financial leverage dan operating terhadap rentabilitas perusahaan. Persamaan umum regresi linear sederhana yang dimaksud adalah sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2

Dimana:

Y = Variabel terikat (Rentabilitas Perusahaan) X1 = Variabel bebas (financial leverage)

38

X2 = Variabel bebas (operating leverage) a = Konstanta (nilai tetap)

5. Analisis korelasi salah satu teknik statistic yang digunakan untuk menganalisis hubungan antara dua variabel atau lebih yang bersifat kuantitatif.

n XY – ( X)( Y) r =

{n X2 – ( X)2} {n Y2 – ( Y)2}

Varabel dikatakan saling berkorelasi jika perubahan suatu variabel diikuti dengan perubahan variabel yang lain.

6. Analisis determinasi adalah bagian dari variasi total dan variabel dependen yang dijelaskan oleh variasi dalam variabel independen. Koefisien determinasi r2 (untuk regresi dua variabel) atau R² (untuk regresi berganda) adalah suatu ukuran kesesuaian garis regresi sampel terhadap data.

[n XY – ( X) ( Y)]2

r2 = [ n X2 – ( X)2] [n Y2 – ( Y)2]

Dari rumus di atas dapat diketahui bahwa r² tak pernah negatif dan besarnya antara 0 dan 1. Jika semua titik terletak pada garis regresi sampel maka r² = 1 dalam hal ini dikatakan sesuai sempurna (perfect fit).

G. Defenisi Operasional Variabel

Agar penelitian ini dapat dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan, maka perlu dipahami berbagai unsur-unsur yang menjadi dasar dari suatu penelitian ilmiah yang termuat dalam operasionalisasi variable penelitian. Secara lebih rinci, opersionalisasi variabel penelitian adalah sebagai berikut:

39

Laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu.

Financial leverage adalah pengaruh perubahan pendapatan bersih operasi (net operating income = NOI) terhadap profitabilitas perusahaan (Earning Before Interest and Taxes = EBIT).

Operating leverage adalah seberapa besar perusahaan menggunakan beban tetap operasional.

Rentabilitas ekonomi adalah perbandingan antara laba usaha dengan modal sendiri dan modal asing yang dipergunakan untuk menghasilkan laba dan dinyatakan dalam persentase. Sedangkan rentabilitas modal sendiri adalah sejauh mana perusahaan menghasilkan keuntungan bila dibandingkan dengan modal sendiri.

40

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Berdirinya PT. Semen Bosowa Maros

PT. Semen Bosowa Maros adalah salah satu anak perusahaan dari BOSOWA CORPORATION yang didirikan oleh H. M. Aksa Mahmud pada tanggal 6 April 1978. PT. Semen Bosowa Maros adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pembuatan atau produksi semen yang didirikan dengan Akta No. 29 Januari 1991 dari Notaris Ny. Mestariany Habie, S.H., Notaris di Makassar.

Kebijakan pendirian pabrik didasarkan pada permintaan kebutuhan semen yang semakin meningkat khususnya di kawasan Indonesia Timur dan dunia pada Umumnya. Bosowa Group bermaksud berpartisipasi dalam membangun industry regional dan nasional dengan membangun pabrik semen baru yang didukung oleh tersedianya areal dan bahan baku semen yang memadai.

Pabrik Semen Bosowa Maros memainkan peran penting dalam program pembangunan sumber daya alam dan manusia di Propinsi Sulawesi Selatan.

Investasi untuk proyek ini telah dilakukan sejak tahun 1990. Pabrik semen baru di daerah Tukamasea Desa Baruga Kecamatan Bantimurung yaitu 45 km dari Makassar dan 10 km dari kota Maros. Areal konsesi meliputi 1.000 Ha untuk bahan baku, 60 Ha untuk lokasi pabrik dan 40 Ha untuk lokasi perumahan.

Sejak bulan Maret 1999, perusahaan telah mulai berproduksi, namun dengan kapasitas yang jauh di bawah target sehingga manajeemn menetapkan awal produksi komersial adalah tanggal 1 January 2000. Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, perusahaan telah mendapat persetujuan dari Menteri

40

41

Negara Penggerak. Dana Investasi/Ketua Badan Koordinasi PenanamanModal Republik Indonesia dengan Surat Persetujuan Penanaan Modal Dalam Negeri Nomor 650/I/PMDN/1994 tanggal 10 oktober 1994.

Perusahaan telah mendapat izin pertambangan sesuai dengan Surat Izin Pertambangan Daerah (SIPD) No. KPTS. 446/IX/94 tanggal 17 September 1994 dari Gubernuran KDH Tingkat I Sulawesi Selatan. Lokasi areal pertambangan bahan baku semen (limestone)/ batu gamping terletak di Desa Tulamasea dan Desa Baruga Kec. Bantimurung Kabupaten Maros.

B. Visi dan Misi PT. Semen Bosowa Maros

1. Visi Perusahaan : PT.Semen Bosowa Maros yang tumbuh dan berkembang di era reformasi, dengan dinamis menyongsong era globalisasi dan perdagangan bebas untuk menjadi perusahaan kelas dunia di bidang industry semen dengan tekad memenuhi kepuasan pelanggan.

2. Misi Perusahaan : Memberikan produk yang berkualitas, Semen Portland Tipe I (jenis satu) yang dibuat dengan pabrik teknologi canggih yang sesuai dengan standar mutu internasional serta didukung oleh sumber daya manusia yang handal, ramah lingkungan sehingga memberikan manfaat bagi agama, bangsa, dan masyarakat.

C. Struktur Organisasi PT. Semen Bosowa Maros

Organisasi merupakan suatu tujuan lembaga yang turut menentukan keberhasilan suatu perusahaan. Tujuan perusahaan dapat tercapai apabila tercipta kerjasama yang baik antara berbagai pihak organisasi tersebut. Perusahaan sebagai suatu organisasi dan sebagai jaringan kerja antara beberapa personil atau

42

fungsi, hanya dapat bekerja dengan baik bila terdapat pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab pada setiap personil atau fungsi yang ada.

Dari pernyataan di atas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa setiap perusahaan diharuskan mempunyai struktur organisasi yang dapat menggambarkan hubungan antara personil di dalam lingkup perusahaan lengkap dengan tanggung jawab dan wewenang masing-masing personil. Hal ini dimaksudkan agar masing-masing sadar akan tanggung jawab dan kedudukannya agar tidak terjadi tumpang tindih tugas dan tanggung jawab antar personil yang dapat menimbulkan konflik dalam organisasi. Struktur organisasi yang baik dan serasi dapat menjamin terjadinya suatu kerjasama yang baik antar karyawan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai dengan sempurna.

Sebagai salah satu perusahaan yang berbadan hukum PT. Semen Bosowa Maros membutuhkan adanya koordinasi pendayagunaan personalia, hal ini dapat dicapai dengan baik bila ditunjang oleh adanya pendelegasian wewenang terhadap fungsionaris yang dituangkan dalam struktur organisasi.

Untuk lebih jelasnya, bagan mengenai struktur organisasi perusahaan PT.

Semen Bosowa Maros dapat dilihat pada skema di bawah ini:

43

1

Gambar 3.3 Struktur Organisasi PT. Semen Bosowa Maros Sumber : PT. Semen Bosowa Maros

President Directur

44

1

D. Uraian Tugas Masing-masing Bagian dalam Perusahaan

Adapun uraian tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian sebagaimana yang tercantum dalam struktur organisasi, maka dapat diuraikan sebagai berikut:

A. Quari Div. fungsinya untuk mengelolah penambangan bahan baku untuk PT.

Semen Bosowa .

B. Quality Div. fungsinya mengelolah data dan mengontrol aktivitas yang menjamin kwalitas Semen Bosowa sesuai standar.

C. Maint. Div fungsinya mengontrol kewgiatan,perawatan,dan perbaikan mesin-mesin pabrik.

D. Produksi Div. fungsinya mengelolah dan mengontrol kegiatan produksi semen agar tepat mutu, tepat biaya, dan tepat waktu.

E. Marketing fungsinya mengontrol kegiatan pemasaran,promosi,dan strategi pemasaran.

F. Distribusi fungsinya mendistribusikan semen.

G. HR & GA Div. fungsinya mengelolah,mengontrol SDM,penyediaan fasilitas kantor,perusahaan,serta menangani keamanan,kesehatan dan lingkungan.

H. Procurment fungsinya mengelolah dan mengontrol kegiatan pembelian barang dan jasa yang dibutuhkan perusahaan.

I. Purchasing fungsinya mengontrol masalah pembelian project.

J. Finance fungsinya mengelolah keluar masuknya keuangan dalam perusahaan.

K. Acc fungsinya pencatatan keuangan.

L. Legal fungsinya untuk menangani dokumen-dokumen legal perusahaan.

45

M. Bizpro & IT fungsinya pengelolah jaringan komunikasi dan teknologi informasi di lingkungan PT.semen Bosowa Maros.

N. PMO fungsinya mengelolah seluruh kegiatan project dan kegiatan-kegiatan baru.

O. Management representative fungsinya mengelolah dan mengontrol management.

P. Internal audit fungsinya memeriksa dokumen-dokumen standar management.

46

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Laporan keuangan

Laporan keuangan adalah laporan yang dapat memberikan informasi kepada para stakeholder tentang keberhasilan manajemen dalam mengelola aktivitas perusahaan, karena keberhasilan manajemen pada umumnya diukur dengan laba yang diperoleh menajemen selama periode tertentu. Dalam pengelolaan aktifitas operasional perusahaan, maka salah satu factor yang berpengaruh adalah pentingnya informasi keuangan dalam suatu perusahaan, dimana dengan adanya informasi keuangan maka akan memudahkan perusahaan dalam pengambilan keputusan keuangan.

Dalam kaitannyadengan uraian tersebut diatas, PT. Semen Bosowa Maros berkeinginan untuk menyususn laporan keuangan. Manfaat perusahaan menyusun suatu laporan keunagan adalah :

1. Untuk menyajikan informasi keuangan dalam pengambilan keputusan keuangan dalam perusahaan.

2. Untuk mengelola data menjadi informasi keuangan dalam perusahaan.

3. Untuk memudahkan perusahaan dalam menganalisis laporan keuangan.

Dalam kaitannya dengan uraian tersebut diatas, berikut ini akan disajikan neraca dan laporan perhitungan laba rugi per 31 Desember tahun 2009 s/d tahun 2012 yang dapat dilihat melaluitabel I , II dan IIIberikut ini :

Management representation

46

47

Tabel 1 dan II: Neraca Per 31 Desember tahun 2008 s/d 2012

48

49

Tabel III : Laporan Perhitungan laba Rugi Per 1 januari s/d Desember tahun 2009 s/d 2012.

50

Berdasarkan tabel I, II dan III yakni laporan keuangan yang meliputi neraca dan laporan perhitungan laba rugi, maka selanjutnya dapat disajikan data pertumbuhan EBIT, EPS dan pendapatan termin proyek untuk tahun 2009-2012 yang diperoleh dari PT. Semen Bosowa Maros yang dapat dilihat pada tabel IV yaitu sebagai berikut :

Tabel IV Pertumbuhan EBIT, EPS dan Pendapatan Termin Proyek untuk Tahun 2009-2012 2009 6.003.455.237 300.8 6.300.003.151 1,62 633.698.553.542 -7.18 2010 16.475.270.848 174.4 7.945.713.790 26.12 785.631.259.782 23.97 2011 62.670.150.419 280.3 8.261.159.584 3.97 1.058.050.262.209 34.67 2012 48.358.038.807 -22.8 8.292.899.126 0.38 1.193.260.626.301 12.77 Sumber : Hasil olahan data

Berdasarkan tabel III yakni dilihat dari perkembangan laba bersih sebelum bunga dan pajak (EBIT) yang menunjukkan bahwa untuk tahun 2009-2011 EBIT mengalami kenaikan, factor yang menyebabkan adanya penurunan laba bersih setelah pajak meningkat sebab adanya kenaikan pendapatan termin proyek, namun dalam tahun 2012 laba bersih setelah pajak (EBIT) menurun sebab adanya kenaikan beban usaha yang dikeluarkan oleh perusahaan khususnya dalam 1 tahun terakhir.

Kemudian laba per lembar saham (EPS) untuk tahun 2009-2012 meningkat yang disebabkan karena adanya kenaikan laba bersih setelah pajak khususnya untuk 4 tahun terakhir. Sedangkan untuk pendapatan termin proyek

51

untuk tahun 2009-2012meningkat yang disebabkan karena pencapaian financial proyek dalam perusahaan selama 4 tahun terakhir meningkat.

B. Analisis Financial Leverage

1. Analisis Degree of Financial Leverage

Berdasarkan data perkembangan EBIT, EPS dan pendapatan termin proyek maka akan dilakukan perhitungan DFL untuk tahun 2010 s/d 2012 yaitu sebagai berikut:

1) Tahun 2009

Besarnya DFL untuk tahun 2009 dapat ditentukan sebagai berikut:

Persentase perubahan dalam EPS DFL = ---

Persentase perubahan dalam EBIT 1,62

DFL 2009 = --- 300,8 DFL 2009= 5,38 ×

Dari hasil perhitungan DFL yang menunjukkan bahwa setiap perubahan EBIT sebesar 1% maka laba perlembar saham akan berubah naik sebesar 5,38×1%.

2) Tahun 2010

Besarnya DFL untuk tahun 2010 dapat ditentukan sebagai berikut:

Persentase perubahan dalam EPS DFL = ---

Persentase perubahan dalam EBIT

52

26,12 DFL 2010 = ---

174,4 DFL 2010= 0,14 ×

Dari hasil perhitungan DFL yang menunjukkan bahwa setiap perubahan EBIT sebesar 1% maka laba perlembar saham akan berubah naik sebesar 0,14×1%.

3) Tahun 2011

Besarnya DFL untuk tahun 2011 dapat ditentukan sebagai berikut:

3,97 DFL 2011 = ---

280,3 DFL 2011 =0,01 ×

Dari hasil perhitungan DFL yang menunjukkan bahwa setiap perubhan EBIT sebesar 1% akan meningkat laba bersih perlembar saham (EPS) sebesar 0,01×1%.

4) Tahun 2012

Besarnya DFL untuk tahun 2012 dapat ditentukan sebagai berikut:

0,38 DFL 2012 = ---

-22,8 DFL 2012 =-0,01

Dari hasil perhitungan DFL yang menunjukkan bahwa setiap perubahan EBIT sebesar 1% akan meningkat laba perlembar saham (EPS) meningkat sebesar -0,01×1%.

53

Tabel V dalam hubungannya dengan uraian tersebut diatas, dapat disajikan pada tabel yaitu sebagai berikut:

Tahun

Hasil Perhitungan DFL (Dalam kali)

2009 5,38

2010 0,14

2011

2012

0.01

-0.01

Rata- rata (mean) 1.38

Sumber : Hasil olahan data

Tabel diatas yakni hasil perhitungan DFL untuk tahun 2009 – 2012 yang menunjukkan bahwa rata-rata DFL yang dicapai oleh perusahaan sebesar 1,38 × pertahun.

2. Analisis Degree of total Leverage (DTL)

Selanjutnya akan disajikan pertumbuhan Leverage Total yang dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Persentase perubahan dalam EPS

DTL = --- Persentase perubahan dalam pendapatan termin proyek

Dari hasil perhitungan tersebut diatas, dapat disajikan perhitungan leverage total untuk tahun 2010-2012 yaitu sebagai berikut:

54

1) Tahun 2009

Besarnya DTL untuk tahun 2009 yang dapat dihitung sebagai berikut:

1,62 DTL2010= --- -7,18 DTL 2010= -0,22 ×

Dari hasil perhitungan DTL dapat diartikan bahwa bila perubahan (naik/turun) pendapatan termin proyek sebesar 1% maka EPS akan berubah/naik sebesar 0,22× 1%.

2) Tahun 2010

Besarnya DTL untuk tahun 2010 yang dapat dihitung sebagai berikut:

26,12 DTL2010= --- 23,97 DTL 2010= 1,08 ×

Dari hasil perhitungan DTL dapat diartikan bahwa bila perubahan (naik/turun) pendapatan termin proyek sebesar 1% maka EPS akan berubah/naik sebesar 1,08× 1%.

3) Tahun 2011

Besarnya DTL untuk tahun 2011 dapat dihitung sebagai berikut:

3,97 DTL201= --- 34.67 DTL 2012= 0,11 ×

55

4) Tahun 2012

Besarnya DTL untuk tahun 2012 dapat dihitung sebagai berikut:

0,38 DTL2012= --- 12.77 DTL 2012= 0,02 ×

Tabel VI berdasarkan hasil perhitungan DTL untuk tahun 2009-2012 yang dapaty dilihat pada tabel yaitu sebagai berikut:

Tahun

Financial Leverage

DFL (kali) DTL (kali)

2009 5,38 -0,22

2010 0,14 1,08

2011 0,01 0,11

2012 -0,01 0,02

Rata-rata 1.40 0,24

Sumber: Hasil olahan data

Tabel diatas yakni hasil perhitungan DFL dan DTL menunjukkan bahwa DFL untuk tahun 2012 menurun dan. Sedangkan DTL untuk tahun 2010 meningkat.

56

C. Analisis Operating Leverage

Salah satu upaya yang dilakukan oleh setiap perusahaan dalam pengelolaan aktivitas usahanya adalah dengan mengelola aktivitasnya secara evisien dan efektif, sehingga dengan mengelola aktivitasnya secara efisien dan efektif maka salah satu faktor yang perlu diperhatikan oleh perusahaan adalah aspek permodalan.

Aspek permodalan dalam perusahaan sangat berpengaruh dalam membelanjai setiap aktivitas operasional perusahaan, di mana tanpa aspek permodalan maka perusahaan tidak akan dapat melakukan aktivitasnya sesuai dengan yang direncanakan.

Agar aspek permodalan dapat digunakan sesuai dengan yang diharapkan maka perusahaan perlu menetapkan struktur modal. Struktur modal adalah perimbangan antara modal sendiri dengan modal pinjaman yang digunakan dalam membelanjai setiap aktivitas operasional perusahaan.

Aspek permodalan yang menjadi titik pokok dalam penelitian ini adalah Degree Operating Leverage (DOL) yaitu perbandingan perubahan EBIT dengan penjualan.

Analisis DOL adalah suatu analisis untuk melakukan perbandingan antara perubahan EBIT dengan pendapatan termin proyek:

Persentase perubahan dalam EBIT

DOL= --- Persentase perubahan pendapatan termin proyek

Dalam kaitannya dengan uraian tersebut di atas, maka akan disajikan perhitungan DOL sebagai berikut:

57

1) Tahun 2009

Besarnya Degree Operating leverage (DOL) untuk tahun 2009 dapat dihitung sebagai berikut:

300,8 DOL2009= --- -7,18 DOL 2009 = -41,89 ×

Dari hasil perhitungan DOL yang menunjukkan bahwa setiap perubahan (naik/turun) 1% dalam pendapatan termin proyek akan mempengaruhi EBIT sebesar -41,89 × 1%.

2) Tahun 2010

Besarnya Degree Operating leverage (DOL) untuk tahun 2010 dapat dihitung sebagai berikut:

174,4 DOL2010= --- 23,97 DOL 2010= 7,27 ×

Dari hasil perhitungan DOL yang menunjukkan bahwa setiap perubahan (naik/turun) 1% dalam pendapatan termin proyek akan mempengaruhi EBIT sebesar 7,27 × 1%.

3) Tahun 2011

Besarnya Degree Operating Leverage (DOL) untuk tahun 2011 dapat dihitung sebagai berikut:

58

280,3 DOL2011= --- 34.67 DOL 2011 = 8,08 ×

Dari hasil perhitungan DOL yang menunjukkan bahwa setiap perubahan (naik/turun) dalam pendapatan termin akan mempengaruhi EBIT sebesar 8,08

× 1%.

4) Tahun 2012

Besarnya Degree Operating Leverage (DOL) untuk tahun 2012 dapat dihitung sebagai berikut:

-22,8 DOL2012= --- 12.77 DOL 2012 = -1.87 ×

Dari hasil perhitungan DOL yang menunjukkan bahwa setiap perubahan (naik/turun) 1% dalam pendapatan termin proyek akan mempengaruhi EBIT sebesar -1,87 × 1%.

59

Tabel VII dalam hubungannya dengan uraian tersebut di atas maka akan disajikan melalui tabel yaitu sebagai berikut:

Tahun

Besarnya DOL (Dalam Kali)

2009 -41,89

2010 7,27

2011 8,08

2012 -1,87

Rata-rata 7,10

Sumber : Hasil olahan data

Tabel diatas yakni hasil perhitungan DOL untuk tahun 2009-2012 menunjukkan rata-rata DOL yang dicapai oleh perusahaan sebesar rata-rata pertahun sebesar 7,10 kali. Hal ini dapat dilihat bahwa untuk tahun 2010 dan 2011 meningkat namun tahun 2012 menurun yang disebabkan karena adanya peningkatan EBIT khususnya tahun 2011.

D. Analisis Rentabilitas

Rentabilitas perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba dengan modal dalam aktivitas perusahaan sebagai perusahaan general kontraktor. Oleh karena itulah untuk melihat bagaiman perkembangan rentabilitas modal selama tiga tahun terakhir maka diperlukan analisis rentabilitas.

Dalam kaitannya dengan uraian tersebut diatas, maka rentabilitas modal sendiri dapat ditentukan melalui perhitungan dibawah ini:

60

1. Rentabilitas Ekonomi

Rentabilitas ekonomi adalah analisis yang digunakan untuk mengukur efisiensi penggunaan modal di dalam perusahaan dengan menggunakan rumus:

EBIT

--- × 100%

Total aktiva

Berdasarkan formulasi tersebut diatas, maka besarnya rentabilitas ekonomis selama tahun 2009 s/d 2012 dapat dilihat melalui perhitungan dibawah ini:

a. Tahun 2009

Besarnya rentabilitas ekonomi selama tahun 2009 dapat ditentukan sebagai berikut:

Besarnya rentabilitas ekonomi selama tahun 2010 dapat ditentukan sebagai berikut:

Besarnya rentabilitas ekonomi selama tahun 2011 dapat ditentukan sebagai berikut:

61

Besarnya rentabilitas ekonomi selam tahun 2012 dapat ditentukan sebagai berikut:

48.358.038.807

RE 2012 = x 100 % 3.321.317.985.986

= 1,45 % 2. Rentabilitas Modal sendiri

Rentabilitas modal sendiri yaitu suatu analisis untuk mengetahui kemampuan perusahaan dengan modal sendiri yang bekerja di dalamnya untuk menghasilkan keuntungan dengan rumus:

EAT

--- × 100%

Jumlah Modal sendiri

Adapun besarnya rentabilitas modal sendiri selama tahun 2009 s/d tahun 2012 dapat dilihat melalui perhitungan dibawah ini:

a. Tahun 2009

Besarnya rentabilitas modal sendiri selama tahun 2009 dapat ditentukan sebagai berikut:

3.300.023.151

RMS 2009 = x 100 %

426.443.887.713 = 0,77 %

62

b. Tahun 2010

Besarnya rentabilitas modal sendiri selama tahun 2010 dapat ditentukan sebagai berikut:

15.943.734.793

RMS 2010 = x 100 %

307.795.930.659 = 5,17 %

c. Tahun 2011

Besarnya rentabilitas modal sendiri selama tahun 2011 dapat ditentukan sebagai berikut

42.611.618.842

RMS 2011 = x 100 % 130.315.688.184

= 32.69 % d. Tahun 2012

Besarnya rentabilitas modal sendiri selama tahun 2012 dapat ditentukan sebagai berikut:

22.929.014.384

RMS 2012 = x 100 % 1.864.757.396.807

= 1,22 %

Untuk lebih jelasnya dapat disajikan hasil perhitungan rentabilitas

Untuk lebih jelasnya dapat disajikan hasil perhitungan rentabilitas

Dokumen terkait