• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

D. Uraian Tugas Masing-masing Bagian Dalam Perusahaan

Adapun uraian tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian sebagaimana yang tercantum dalam struktur organisasi, maka dapat diuraikan sebagai berikut:

A. Quari Div. fungsinya untuk mengelolah penambangan bahan baku untuk PT.

Semen Bosowa .

B. Quality Div. fungsinya mengelolah data dan mengontrol aktivitas yang menjamin kwalitas Semen Bosowa sesuai standar.

C. Maint. Div fungsinya mengontrol kewgiatan,perawatan,dan perbaikan mesin-mesin pabrik.

D. Produksi Div. fungsinya mengelolah dan mengontrol kegiatan produksi semen agar tepat mutu, tepat biaya, dan tepat waktu.

E. Marketing fungsinya mengontrol kegiatan pemasaran,promosi,dan strategi pemasaran.

F. Distribusi fungsinya mendistribusikan semen.

G. HR & GA Div. fungsinya mengelolah,mengontrol SDM,penyediaan fasilitas kantor,perusahaan,serta menangani keamanan,kesehatan dan lingkungan.

H. Procurment fungsinya mengelolah dan mengontrol kegiatan pembelian barang dan jasa yang dibutuhkan perusahaan.

I. Purchasing fungsinya mengontrol masalah pembelian project.

J. Finance fungsinya mengelolah keluar masuknya keuangan dalam perusahaan.

K. Acc fungsinya pencatatan keuangan.

L. Legal fungsinya untuk menangani dokumen-dokumen legal perusahaan.

45

M. Bizpro & IT fungsinya pengelolah jaringan komunikasi dan teknologi informasi di lingkungan PT.semen Bosowa Maros.

N. PMO fungsinya mengelolah seluruh kegiatan project dan kegiatan-kegiatan baru.

O. Management representative fungsinya mengelolah dan mengontrol management.

P. Internal audit fungsinya memeriksa dokumen-dokumen standar management.

46

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Laporan keuangan

Laporan keuangan adalah laporan yang dapat memberikan informasi kepada para stakeholder tentang keberhasilan manajemen dalam mengelola aktivitas perusahaan, karena keberhasilan manajemen pada umumnya diukur dengan laba yang diperoleh menajemen selama periode tertentu. Dalam pengelolaan aktifitas operasional perusahaan, maka salah satu factor yang berpengaruh adalah pentingnya informasi keuangan dalam suatu perusahaan, dimana dengan adanya informasi keuangan maka akan memudahkan perusahaan dalam pengambilan keputusan keuangan.

Dalam kaitannyadengan uraian tersebut diatas, PT. Semen Bosowa Maros berkeinginan untuk menyususn laporan keuangan. Manfaat perusahaan menyusun suatu laporan keunagan adalah :

1. Untuk menyajikan informasi keuangan dalam pengambilan keputusan keuangan dalam perusahaan.

2. Untuk mengelola data menjadi informasi keuangan dalam perusahaan.

3. Untuk memudahkan perusahaan dalam menganalisis laporan keuangan.

Dalam kaitannya dengan uraian tersebut diatas, berikut ini akan disajikan neraca dan laporan perhitungan laba rugi per 31 Desember tahun 2009 s/d tahun 2012 yang dapat dilihat melaluitabel I , II dan IIIberikut ini :

Management representation

46

47

Tabel 1 dan II: Neraca Per 31 Desember tahun 2008 s/d 2012

48

49

Tabel III : Laporan Perhitungan laba Rugi Per 1 januari s/d Desember tahun 2009 s/d 2012.

50

Berdasarkan tabel I, II dan III yakni laporan keuangan yang meliputi neraca dan laporan perhitungan laba rugi, maka selanjutnya dapat disajikan data pertumbuhan EBIT, EPS dan pendapatan termin proyek untuk tahun 2009-2012 yang diperoleh dari PT. Semen Bosowa Maros yang dapat dilihat pada tabel IV yaitu sebagai berikut :

Tabel IV Pertumbuhan EBIT, EPS dan Pendapatan Termin Proyek untuk Tahun 2009-2012 2009 6.003.455.237 300.8 6.300.003.151 1,62 633.698.553.542 -7.18 2010 16.475.270.848 174.4 7.945.713.790 26.12 785.631.259.782 23.97 2011 62.670.150.419 280.3 8.261.159.584 3.97 1.058.050.262.209 34.67 2012 48.358.038.807 -22.8 8.292.899.126 0.38 1.193.260.626.301 12.77 Sumber : Hasil olahan data

Berdasarkan tabel III yakni dilihat dari perkembangan laba bersih sebelum bunga dan pajak (EBIT) yang menunjukkan bahwa untuk tahun 2009-2011 EBIT mengalami kenaikan, factor yang menyebabkan adanya penurunan laba bersih setelah pajak meningkat sebab adanya kenaikan pendapatan termin proyek, namun dalam tahun 2012 laba bersih setelah pajak (EBIT) menurun sebab adanya kenaikan beban usaha yang dikeluarkan oleh perusahaan khususnya dalam 1 tahun terakhir.

Kemudian laba per lembar saham (EPS) untuk tahun 2009-2012 meningkat yang disebabkan karena adanya kenaikan laba bersih setelah pajak khususnya untuk 4 tahun terakhir. Sedangkan untuk pendapatan termin proyek

51

untuk tahun 2009-2012meningkat yang disebabkan karena pencapaian financial proyek dalam perusahaan selama 4 tahun terakhir meningkat.

B. Analisis Financial Leverage

1. Analisis Degree of Financial Leverage

Berdasarkan data perkembangan EBIT, EPS dan pendapatan termin proyek maka akan dilakukan perhitungan DFL untuk tahun 2010 s/d 2012 yaitu sebagai berikut:

1) Tahun 2009

Besarnya DFL untuk tahun 2009 dapat ditentukan sebagai berikut:

Persentase perubahan dalam EPS DFL = ---

Persentase perubahan dalam EBIT 1,62

DFL 2009 = --- 300,8 DFL 2009= 5,38 ×

Dari hasil perhitungan DFL yang menunjukkan bahwa setiap perubahan EBIT sebesar 1% maka laba perlembar saham akan berubah naik sebesar 5,38×1%.

2) Tahun 2010

Besarnya DFL untuk tahun 2010 dapat ditentukan sebagai berikut:

Persentase perubahan dalam EPS DFL = ---

Persentase perubahan dalam EBIT

52

26,12 DFL 2010 = ---

174,4 DFL 2010= 0,14 ×

Dari hasil perhitungan DFL yang menunjukkan bahwa setiap perubahan EBIT sebesar 1% maka laba perlembar saham akan berubah naik sebesar 0,14×1%.

3) Tahun 2011

Besarnya DFL untuk tahun 2011 dapat ditentukan sebagai berikut:

3,97 DFL 2011 = ---

280,3 DFL 2011 =0,01 ×

Dari hasil perhitungan DFL yang menunjukkan bahwa setiap perubhan EBIT sebesar 1% akan meningkat laba bersih perlembar saham (EPS) sebesar 0,01×1%.

4) Tahun 2012

Besarnya DFL untuk tahun 2012 dapat ditentukan sebagai berikut:

0,38 DFL 2012 = ---

-22,8 DFL 2012 =-0,01

Dari hasil perhitungan DFL yang menunjukkan bahwa setiap perubahan EBIT sebesar 1% akan meningkat laba perlembar saham (EPS) meningkat sebesar -0,01×1%.

53

Tabel V dalam hubungannya dengan uraian tersebut diatas, dapat disajikan pada tabel yaitu sebagai berikut:

Tahun

Hasil Perhitungan DFL (Dalam kali)

2009 5,38

2010 0,14

2011

2012

0.01

-0.01

Rata- rata (mean) 1.38

Sumber : Hasil olahan data

Tabel diatas yakni hasil perhitungan DFL untuk tahun 2009 – 2012 yang menunjukkan bahwa rata-rata DFL yang dicapai oleh perusahaan sebesar 1,38 × pertahun.

2. Analisis Degree of total Leverage (DTL)

Selanjutnya akan disajikan pertumbuhan Leverage Total yang dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Persentase perubahan dalam EPS

DTL = --- Persentase perubahan dalam pendapatan termin proyek

Dari hasil perhitungan tersebut diatas, dapat disajikan perhitungan leverage total untuk tahun 2010-2012 yaitu sebagai berikut:

54

1) Tahun 2009

Besarnya DTL untuk tahun 2009 yang dapat dihitung sebagai berikut:

1,62 DTL2010= --- -7,18 DTL 2010= -0,22 ×

Dari hasil perhitungan DTL dapat diartikan bahwa bila perubahan (naik/turun) pendapatan termin proyek sebesar 1% maka EPS akan berubah/naik sebesar 0,22× 1%.

2) Tahun 2010

Besarnya DTL untuk tahun 2010 yang dapat dihitung sebagai berikut:

26,12 DTL2010= --- 23,97 DTL 2010= 1,08 ×

Dari hasil perhitungan DTL dapat diartikan bahwa bila perubahan (naik/turun) pendapatan termin proyek sebesar 1% maka EPS akan berubah/naik sebesar 1,08× 1%.

3) Tahun 2011

Besarnya DTL untuk tahun 2011 dapat dihitung sebagai berikut:

3,97 DTL201= --- 34.67 DTL 2012= 0,11 ×

55

4) Tahun 2012

Besarnya DTL untuk tahun 2012 dapat dihitung sebagai berikut:

0,38 DTL2012= --- 12.77 DTL 2012= 0,02 ×

Tabel VI berdasarkan hasil perhitungan DTL untuk tahun 2009-2012 yang dapaty dilihat pada tabel yaitu sebagai berikut:

Tahun

Financial Leverage

DFL (kali) DTL (kali)

2009 5,38 -0,22

2010 0,14 1,08

2011 0,01 0,11

2012 -0,01 0,02

Rata-rata 1.40 0,24

Sumber: Hasil olahan data

Tabel diatas yakni hasil perhitungan DFL dan DTL menunjukkan bahwa DFL untuk tahun 2012 menurun dan. Sedangkan DTL untuk tahun 2010 meningkat.

56

C. Analisis Operating Leverage

Salah satu upaya yang dilakukan oleh setiap perusahaan dalam pengelolaan aktivitas usahanya adalah dengan mengelola aktivitasnya secara evisien dan efektif, sehingga dengan mengelola aktivitasnya secara efisien dan efektif maka salah satu faktor yang perlu diperhatikan oleh perusahaan adalah aspek permodalan.

Aspek permodalan dalam perusahaan sangat berpengaruh dalam membelanjai setiap aktivitas operasional perusahaan, di mana tanpa aspek permodalan maka perusahaan tidak akan dapat melakukan aktivitasnya sesuai dengan yang direncanakan.

Agar aspek permodalan dapat digunakan sesuai dengan yang diharapkan maka perusahaan perlu menetapkan struktur modal. Struktur modal adalah perimbangan antara modal sendiri dengan modal pinjaman yang digunakan dalam membelanjai setiap aktivitas operasional perusahaan.

Aspek permodalan yang menjadi titik pokok dalam penelitian ini adalah Degree Operating Leverage (DOL) yaitu perbandingan perubahan EBIT dengan penjualan.

Analisis DOL adalah suatu analisis untuk melakukan perbandingan antara perubahan EBIT dengan pendapatan termin proyek:

Persentase perubahan dalam EBIT

DOL= --- Persentase perubahan pendapatan termin proyek

Dalam kaitannya dengan uraian tersebut di atas, maka akan disajikan perhitungan DOL sebagai berikut:

57

1) Tahun 2009

Besarnya Degree Operating leverage (DOL) untuk tahun 2009 dapat dihitung sebagai berikut:

300,8 DOL2009= --- -7,18 DOL 2009 = -41,89 ×

Dari hasil perhitungan DOL yang menunjukkan bahwa setiap perubahan (naik/turun) 1% dalam pendapatan termin proyek akan mempengaruhi EBIT sebesar -41,89 × 1%.

2) Tahun 2010

Besarnya Degree Operating leverage (DOL) untuk tahun 2010 dapat dihitung sebagai berikut:

174,4 DOL2010= --- 23,97 DOL 2010= 7,27 ×

Dari hasil perhitungan DOL yang menunjukkan bahwa setiap perubahan (naik/turun) 1% dalam pendapatan termin proyek akan mempengaruhi EBIT sebesar 7,27 × 1%.

3) Tahun 2011

Besarnya Degree Operating Leverage (DOL) untuk tahun 2011 dapat dihitung sebagai berikut:

58

280,3 DOL2011= --- 34.67 DOL 2011 = 8,08 ×

Dari hasil perhitungan DOL yang menunjukkan bahwa setiap perubahan (naik/turun) dalam pendapatan termin akan mempengaruhi EBIT sebesar 8,08

× 1%.

4) Tahun 2012

Besarnya Degree Operating Leverage (DOL) untuk tahun 2012 dapat dihitung sebagai berikut:

-22,8 DOL2012= --- 12.77 DOL 2012 = -1.87 ×

Dari hasil perhitungan DOL yang menunjukkan bahwa setiap perubahan (naik/turun) 1% dalam pendapatan termin proyek akan mempengaruhi EBIT sebesar -1,87 × 1%.

59

Tabel VII dalam hubungannya dengan uraian tersebut di atas maka akan disajikan melalui tabel yaitu sebagai berikut:

Tahun

Besarnya DOL (Dalam Kali)

2009 -41,89

2010 7,27

2011 8,08

2012 -1,87

Rata-rata 7,10

Sumber : Hasil olahan data

Tabel diatas yakni hasil perhitungan DOL untuk tahun 2009-2012 menunjukkan rata-rata DOL yang dicapai oleh perusahaan sebesar rata-rata pertahun sebesar 7,10 kali. Hal ini dapat dilihat bahwa untuk tahun 2010 dan 2011 meningkat namun tahun 2012 menurun yang disebabkan karena adanya peningkatan EBIT khususnya tahun 2011.

D. Analisis Rentabilitas

Rentabilitas perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba dengan modal dalam aktivitas perusahaan sebagai perusahaan general kontraktor. Oleh karena itulah untuk melihat bagaiman perkembangan rentabilitas modal selama tiga tahun terakhir maka diperlukan analisis rentabilitas.

Dalam kaitannya dengan uraian tersebut diatas, maka rentabilitas modal sendiri dapat ditentukan melalui perhitungan dibawah ini:

60

1. Rentabilitas Ekonomi

Rentabilitas ekonomi adalah analisis yang digunakan untuk mengukur efisiensi penggunaan modal di dalam perusahaan dengan menggunakan rumus:

EBIT

--- × 100%

Total aktiva

Berdasarkan formulasi tersebut diatas, maka besarnya rentabilitas ekonomis selama tahun 2009 s/d 2012 dapat dilihat melalui perhitungan dibawah ini:

a. Tahun 2009

Besarnya rentabilitas ekonomi selama tahun 2009 dapat ditentukan sebagai berikut:

Besarnya rentabilitas ekonomi selama tahun 2010 dapat ditentukan sebagai berikut:

Besarnya rentabilitas ekonomi selama tahun 2011 dapat ditentukan sebagai berikut:

61

Besarnya rentabilitas ekonomi selam tahun 2012 dapat ditentukan sebagai berikut:

48.358.038.807

RE 2012 = x 100 % 3.321.317.985.986

= 1,45 % 2. Rentabilitas Modal sendiri

Rentabilitas modal sendiri yaitu suatu analisis untuk mengetahui kemampuan perusahaan dengan modal sendiri yang bekerja di dalamnya untuk menghasilkan keuntungan dengan rumus:

EAT

--- × 100%

Jumlah Modal sendiri

Adapun besarnya rentabilitas modal sendiri selama tahun 2009 s/d tahun 2012 dapat dilihat melalui perhitungan dibawah ini:

a. Tahun 2009

Besarnya rentabilitas modal sendiri selama tahun 2009 dapat ditentukan sebagai berikut:

3.300.023.151

RMS 2009 = x 100 %

426.443.887.713 = 0,77 %

62

b. Tahun 2010

Besarnya rentabilitas modal sendiri selama tahun 2010 dapat ditentukan sebagai berikut:

15.943.734.793

RMS 2010 = x 100 %

307.795.930.659 = 5,17 %

c. Tahun 2011

Besarnya rentabilitas modal sendiri selama tahun 2011 dapat ditentukan sebagai berikut

42.611.618.842

RMS 2011 = x 100 % 130.315.688.184

= 32.69 % d. Tahun 2012

Besarnya rentabilitas modal sendiri selama tahun 2012 dapat ditentukan sebagai berikut:

22.929.014.384

RMS 2012 = x 100 % 1.864.757.396.807

= 1,22 %

Untuk lebih jelasnya dapat disajikan hasil perhitungan rentabilitas perusahaa untuk dapat dilihat pada tabel berikut ini:

63

Tabel VIII hasil Perhitungan Rentabilitas Perusahaan Tahun 2010-2012

Tahun Rentabilitas Ekonomi (%)

Rentabilitas Modal Sendiri (%)

Rata-rata Rentabilitas Perusahaan (%)

2009 0,54 0,77 0,655

2010 1,64 5,17 3,405

2011 5,22 32,69 18,955

2012 1,45 1,22 1,335

Sumber : Hasil olahan data

Berdasarkan tabel diatas yakni hasil pertumbuhan rentabilitas perusahaan yang menunjukkan bahwa untuk tahun 2011 mengalami kenaikan yang disebabkan karena laba operasional meningkat sedangkan dalam tahun 2012 mengalami penurunan yang disebabkan karena laba usaha perusahaan mengalami penurunan.

E. Analisis Regresi dan Korelasi

Analisis regresi dan korelasi digunakan untuk mengukur pengaruh dan hubungan antara financial leverage (DFL) dan operating leverage (DOL) terhadap rentabilitas perusahaan. Namun sebelumnya akan disajikan data regresi yang dapat dilihat pada tabel IX yaitu sebagai berikut :

64

Tabel IX Data Regresi Financial Leverage dan Operating Leverage dengan Rentabilitas Perusahaan Tahun 2010-2012

Tahun Financial Leverage

(DFL)

Operating Leverage

(DOL)

Rentabilitas Perusahaan

Rata-rata

RE RMS

2009 5,38 -41,89 0,54 0,77 0,655

2010 0,14 7,27 1,64 5,17 3,405

2011 0,29 8,08 5,22 32,69 18,955

2012 -1,51 -1,87 1,45 1,22 1,335

Sumber : Hasil olahan data

Berdasarkan tabel IX yakni data regresi antara financial leverage dan operating leverage terhadap rentabilitas perusahaan yang menunjukkan

financial leverage dan operating leverage dengan rentabilitas perusahaan dan financialleverage (DFL) pada tahun 2012 menurun, danoperating leverage untuk tahun 2010 dan 2011 meningkat. Sedangkan dilihat dari rentabilitas perusahaan nampak untuk (tahun 2010 dan 2011) meningkat. Oleh karena itulah perlu dilakukan pengujian regresi yaitu sebagai berikut :

65

TabelX Hasil Olahan Data Regresi Financial Leverage (DFL) dan Operating Leverage (DOL) dengan Rentabilitas Perusahaan

Model

Sumber : hasil olahan data SPSS

Berdasarkan tabel X yakni hasil olahan data regresi diperoleh persamaan regresi yaitu sebagai berikut :

Y = 8,390 – 5,211 X1 + 0,489 X2

Dari hasil tersebut diatas yang menunjukkan bahwa pengaruh antara financial leverage dengan rentabilitas perusahaan yang menunjukkan ada pengaruh yang negatif dengan rentabilitas perusahaan. Dimana dengan adanya peningkatan financial leverage akan dapat mengakibatkan rentabilitas perusahaan menurun sebesar 5,211%. Sedangkan dilihat dari hasil uji parsial, nampak bahwa dengan nilai sig sebesar 0,583< 0,05, karena nilai sig < 0,05 berarti ada pengaruh yang signifikan antara financial leverage dengan rentabilitas perusahaan. Faktor yang menyebabkan adanya kenaikan DFL (Financial Leverage) sehingga rentabilitas perusahaan menurun, sebab dengan adanya kenaikan modal pinjaman

66

akan berdampak terhadap peningkatan beban bunga yang pada gilirannya akan mengurangi laba bersih setelah pajak.

Kemudian dilihat dari hasil uji regresi antara operating leverage (DOL) dengan rentabilitas perusahaan nampak bahwa antara operating leverage (DOL) dengan rentabilitas perusahaan memiliki pengaruh yang positif. Dimana semakin tinggi operating leverage maka rentabilitas perusahaan meningkat, sedangkan dilihat dari hasil uji parsial terlihat nilai sig 0,685< 0,05 berarti ada pengaruh yang signifikan antara operating leverage dengan rentabilitas perusahaan.

Selanjutnya dilihat dari nilai r yaitu sebesar 0,659 yang artinya bahwa financial leverage dan operating leverage mempunyai hubungan yang kuat dengan rentabilitas perusahaan. Sedangkan nilai R2 = 0,435 yang artinya bahwa 100% variabel financial leverage dan operating leverage mampu menjelaskan variasi naik atau turunnya nilai rentabilitas perusahaan. Sedangkan sisanya sebesar (100 – 43,5 = 56,5%) dijelaskan oleh variabel lain di luar model yang diteliti. Dari hasil uji serempak (uji F) yang dilakukan ternyata F hitung = 0.385 dan sig 0,752 yang berarti bahwa terdapat pengaruh secara bersama-sama / serempak financial leverage dan operating leverage terhadap rentabilitas perusahaan.

67

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya mengenai leverage ratio, maka penulis menyimpulkan keseluruhan hasil analisis sebagai berikut :

1. Hasil analisisfinancial leverage dan operating leverage terlihat bahwa financial leverage selama 1 tahun terakhir menurun hingga -1,51 dan operating leverage dalam tahun 2010 dan 2011 mengalami peningkatan.

Sedangkan rentabilitas perusahaan mengalami peningkatan.

2. Dari hasil analisis regresi, secara parsial dapat diketahui bahwa financial leverage berpengaruh negatif (-5,211) dan signifikan terhadap rentabilitas perusahaan, sedangkan operating leverage berpengaruh positif (0,489) dan signifikan terhadap rentabilitas perusahaan. Kemudian secara bersama-sama (simultan) financial leverage dan operating leverage berpengaruh signifikan terhadap rentabilitas perusahaan.

B. Saran-saran

Setelah diberikan kesimpulan dari hasil analisis maka selanjutnya penulis akan memberikan saran yang mungkin dapat berguna bagi perusahaan yaitu sebagai berikut :

68

1. Untuk menjamin kontinuitas perusahaan, maka sebaiknya perusahaan meningkatkan modal sendiri, hal ini dimaksudkan untuk mengurangi beban bunga yang harus ditanggung oleh perusahaan.

2. Perusahaan perlu meminimalisir penggunaan modal pinjaman dari sumber dana tertentu (Financial Leverage), sehingga dapat meningkatkan laba operasional(Rentabilitas Perusahaan) yang ingin dicapai oleh perusahaan.

69

DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari, 2000, Pengantar Bisnis, cetakan ketujuh, penerbit : Alfabeta, Bandung

Faqih Nabhan ( 2001 ) Pengaruh leverage keuangan terhadap retur saham, pertumbuhan penjualan dan laba operasi perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta

Hanafi Manduh, 2004, Analisis Laporan Keuangan, edisi revisi, cetakan pertama, Penerbit : UPP AMP YKPN, Jakarta

Husnan Suad dan Enny Pudjiastuti, 2004, Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, edisi pertama, cetakan pertama, edisi pertama, cetakan pertama, Penerbit : UPP AMP YKPN, Yogyakarta

Jaidin Ali ( 2007 ), Leverage keuangan juga, Ali Jaidin meliti mengenai analisis Leverage Keuangan pada PT. Sepatu BATA, dalam penelitian ini Ali Jaidin menggunakan data laporan keuangan PT. Sepatu BATA tahun 1999 – 2000.

Martono dan Agus Harjito, 2008, Manajemen Keuangan, edisi pertama, cetakan ketujuh, Penerbit : Ekonesia, Yogyakarta

Munawir, S. 2007, Analisa Laporan Keuangan, edisi ketujuh, Penerbit : BPFE, Yogyakarta

Riyanto, Bambang, 2001, Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, edisi keempat, cetakan keenam, Penerbit : BPFE, Yogyakarta.

Sinuraya, Murthada, 2008, Teori Manajemen Keuangan, edisi kedua, Penerbit : Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia, Jakarta.

Sjahrial, Dermawan, 2009, Kumpulan Pembahasan, Soal-soal Manajemen Keungan, edisi kedua, Penerbit : Mitra Wacana Media, Jakarta

Sartono, Agus 2001, Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi, edisi keempat, cetakan pertama, Penerbit : BPFE, Yogyakarta

Sutrisno, 2003, Manajemen Keuangan, Teori, Konsep dan Aplikasi, edisi pertama, cetakan ketiga, Penerbit : Ekonisia, Yogyakarta

70

Syamsuddin, Lukman, 2002, Manajemen Keuangan Perusahaan, edisi Baru, cetakan ketujuh, Penerbit : Rajawali Pers, Jakarta.

Warsono, 2003, Manajemen Keuangan Perusahaan, edisi ketiga, cetakan pertama, jilid satu, Penerbit : Bayu Media, Malang

Yamit, Zulian, 2001, Manajemen Keuangan, edisi pertama, cetakan ketiga, Penerbit : Ekonisia, Yogyakarta

Sugiyono. 2010. Metode Penalitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Edisi Ke-9 penerbit : Alfabeta, Bandung.

71

RIWAYAT HIDUP

RENTARTI ANDADARI, lahir di Sulawesi Selatan Di Palopo pada tanggal 16 Maret 1993 anak pertama dari Tiga bersaudara. Pasangan Muchtar B dengan Reni Setyawati , Penulis menempuh pendidikan di Tk Pertiwi palopo mulai tahun1998 hingga tahun 1999, kemudian melanjutkan Sekolah Dasar di SDN 484 salupikung palopo mulai tahun 1999 Hingga tahun 2004 melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 1 kalaena kab. Luwu timur pada tahun 2004 Hingga tahun 2007 kemudian melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 1 mangkutana kab. Luwu timur pada tahun 2007 Hingga tahun 2010.

Kemudian Pada tahun yang sama penulis melanjutkan ke perguruan tinggi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah (UNISMUH) Makassar.

Berkat karunia Allah SWT, dan iringan do’a dari kedua orang tua serta saudara – saudara dan orang yang terkasih sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di Universitas Muhammadiyah Makassar dengan tersusunnya skripsi yang berjudul

“Analisis Pengaruh Financial Leverage dan Operating leverage Terhadap Rentabilitas Perusahaan PT. Semen Bosowa Maros”.

72

1

Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Semen bosowa Maros Sumber : PT. Semen Bosowa Maros

President Directur

Dokumen terkait