• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V BIO-PSIKOTERAPI KONSELING

5.2 Biologi Konseling

5.2.2 Lidah

Lidah merupakan sepotong daging yang tak bertulang yang terdapat di rongga mulut manusia dan hewan yang berwarna merah, berfungsi sebagai indera pengecap dan organ komunikasi yang amat penting mencermati letak dan susunan anatomi lidah, paling tidak ada tiga fungsi, yaitu indera pengecap, sebagai organ pencernaan dan organ pembentuk huruf (organ komunikasi). Lidah tersusun dari otot-otot dan dipermukaannya dilapisi lapisan epitelium yang banyak mengandung kelenjar lendir.

Dalam proses pencernaan makanan, lidah berperan sebagai organ yang bertugas menghantar makanan yang telah dikunyah gigi bisa masuk ke dalam tenggorokan. Enzim amilase yang terdapat di kelenjar ludah sangat dibutuhkan dalam proses pencernaan karbohidrat dalam makanan. Itulah lidah salah satu komponen tubuh yang sangat penting bagi kehidupan. Selain itu lidah merupakan alat utama bagi manusia untuk berkomunikasi. (Sherwood, 2010; Kaplan, 1971).

5.2.2.1 Kegunaan Lidah Dalam Konseling

Lidah dapat digunakan sebagai alat untuk bicara dalam proses konseling yang dicontohkan oleh rosulullah saw adalah dengan suara yang dapat didengar, ungkapannya jelas, dapat dipahami oleh semua orang dan tidak dibuat-buat atau dipaksa-paksakan. Maka akan dapat terjadi proses koseling yang dapat membantu klien memecahkan masalahnya melalui saran-saran yang diberikan seorang konselor melalui bicara secara langsung. Sebagaimana

dalam hadits Aisyah ra: “Bahwasanya perkataan Rasulullah S A W itu selalu jelas sehingga bisa

dipahami oleh semua yang mendengar. ”(HR. Abu Daud)

Pada lidah terdapat reseptor untuk rasa. Reseptor ini peka terhadap stimulus dari zat-zat kimia, sehingga disebut kemoreseptor. Sensasi pengecapan terjadi karena rangsangan terhadap berbagai reseptor pengecapan, ada sedikitnya 13 reseptor kimia yang ada pada sel-sel pengecapan, antara lain: 2 reseptor natrium,2 reseptor kalium, 1 reseptor klorida, 1 resptor adenosine, 1 reseptor inosin, 1 reseptor manis, 1 reseptor pahit, 1 reseptor glutamate, dan 1 reseptor ion hydrogen. Kuncup pengecap dapat membedakan empat macam rasa yaitu rasa manis, pahit, asin, dan asam.

1.

Rasa asam, disebabkan oleh asam karena konsentrasi ion hydrogen (terdapat di tepi depan kiri kanan lidah).

2.

Rasa Asin, dihasilkan oleh garam yang terionisasi,karena konsentrasi Na (terdapat di tepi belakang kiri kanan lidah)

3.

Rasa manis, dibentuk oleh beberapa zat kimia organic (gula, glikol, alkohol, aldehide, keton, amida, ester, asam amino, protein, asam sulfonat, asam halogenasi), dan garam anorganik dari timah dan berilium (terdapat di ujung lidah).

4.

Rasa Pahit, juga tidak dibentuk oleh satu zat kimia, zat pembentuk rasa manis bila terjadi perubahan pada struktur kimianya dapat menjadi pahit. Rasa pahit juga dapat mengindikasi bahwa makanan tersebut mengandung toxin atau beracun (terdapat di pangkal lidah).Oleh karena itu, rasa pahit obat selalu terasa di pangkal lidah.

5.

Rasa lezat, untuk menyatakan rasa kecap yang menyenangkan secara kualitatif. Rasa ini dominant ditemukan pada L- glutamat (terdapat pada ekstrak daging dan keju).

6.

Kuncup-kuncup pengecap ini ada yang tersebar dan ada pula yang berkelompok dalam

tonjolan-tonjolan epitel yang disebut papila. Terdapat empat macam papila lidah:

a.

Papila foliate, pada pangkal lidah bagian lateral,

b.

Papila fungiformis, pada bagian anterior.

c.

Papila sirkumfalata, melintang pada pangkal lidah.

d.

Ketiga papila di atas mengandung kuncup pengecap, dan

e.

Papila Filiformis, terdapat pada bagian posterior. Pada foliate tidak terdapat kuncup-kuncup pengecap. Lidah adalah organ pengecap, pada lidah terdapat reseptor untuk rasa.

Setiap kuncup pengecap terdiri dari dua macam sel, yaitu sel pengecap dan sel penunjang, pada sel pengecap terdapat silia (rambut gustatori) yang memanjang ke lubang pengecap. Zat-zat kimia dari makanan yang kita makan, mencapai kuncup pengecap melalui lubang-lubang pengecap (taste pores).

Pada lidah reseptor-reseptor yang sensitif terhadap rasa manis terdapat pada ujung lidah, sedangkan untuk rasa masam terdapat pada bagian kanan dan kiri lidah. Pangkal lidah

sensitif untuk rasa pahit dan bagian samping depan sensitif terhadap rasa asin. Mekanisme teijadinya pembentukan impuls makanan digambarkan pada bagan di bawah ini:

Lidah merupakan masa jaringan pengikat dengan otot lurik yang diliputi oleh membran mukosa. Membran mukosa melekat erat pada otot karena jaringan penyambung lamina propia menembus ke dalam ruang-ruang antar berkas-berkas otot. Pada bagian bawah lidah membran mukosanya halus.

Fungsi lidah untuk mengaduk makanan yang dikunyah- menelan makanan, mengontrol suara dan dalam mengucapkan kata -kata Permukaan atas lidah mengandung banyak tonjolan-tonjolan epitel mulut dan lamina propia (yang disebut papilla).

Dengan adanya lidah maka kita dapat menghasilkan huruf yang diinginkan. Tanpa lidah manusia tidak mungkin bisa menghasilkan ucapan yang jelas. Dengan bantuan organ penghasil suara lainnya, lidah berperan dalam menghasilkan huruf-huruf ketika kita bersuara.

Perhatikan ada suara yang membuat ketawa, ada suara membuat menangis, ada suara yang membuat putus asa, ada suara yang membangkitkan ambisi, ada suara yang membuat takut, ada suara yang membawa harapan, ada suara menghibur, ada suara membangkitkan kesedihan, ada suara yang membangkitkan ghairah jiwa. Ada suara yang mendatangkan nikmat, ada suara yang meluluhkan hati dan menyatukan dua orang yang saling membenci, ada suara yang mendekatkan dua orang yang saling berjauhan dan sebaliknya. Sebagai salah satu organ komunikasi pada manusia, lidah dapat berperan mendekatkan seseorang kepada Allah. Karena lidah, seseorang menjadi hamba yang mulia. Namun bila lidah tidak dikelola dengan baik maka organ tubuh yang lembut bahkan bisa mengantarkan pemiliknya ke lembah kehinaan. Kerana lidah yang tidak terjaga, sang pemiliknya bisa bergelimang dosa, sehingga ia menjadi hamba yang duijana. Lidah biasa pula menjadi seorang pembuat dosa, bila ia tak terkendali.

Dalam upaya kita mensyukuri nikmat lidah maka sudah sepatutnya kita memaksimalkan fungsi lidah kita masing-masing dalam mengemban tugas dakwah, berkonsultasi dengan Allah dan mendekatkan diri kepada Allah Swt. Basahilah lidahmu dengan memperbanyak zikir, mengucapkan kalimat tasbih, tahmid, tahlil dan takbir. Gunakanlah lidahmu untuk amar makruh nahi munkar dan menjauhkan diri dari perkataan yang tidak berguna sungguh, salah satu hikmah nikmat lidah adalah agar kita mampu bersyukur kepadaNya dengan lisan.

Begitu pentingnya arti dan peranan lidah dalam kehidupan, maka sudah sewajarnya setiap muslim mampu menjaga lidah, kerana lidahpun akan dimintakan pertanggung]awabanya kelak. Lidah dengan kebolehan banyak pergerakan, membantu membentuk bunyi dalam pertuturan. Ia sensitif dan senantiasa dilembabkan oleh kelenjar air liur, dan kaya dengan saluran darah membantu membenarkan ia bergerak.