• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V BIO-PSIKOTERAPI KONSELING

5.2 Biologi Konseling

5.2.3 Mata

Mata mempunyai reseptor khusus untuk mengenali perubahan sinar dan warna. Sesungguhnya yang disebut mata bukanlah hanya bola mata, tetapi termasuk otot-otot penggerak bola mata, kotak mata (rongga tempat mata berada), kelopak, dan bulu mata.

1.

Bola Mata

Bola mata mempunyai 3 lapis dinding yang mengelilingi rongga bola mata. Ketiga lapis dinding ini dari luar ke dalam adalah sebagai berikut,

a.

Sklera

Sklera merupakan jaringan ikat dengan serat yang kuat; berwarna putih buram (tidak tembus cahaya), kecuali di bagian depan bersifat transparan, disebut komea. Konjungtiva adalah lapisan transparan yang melapisi komea dan kelopak mata. Lapisan ini berfungsi melindungi bola mata dari gangguan.

b.

Koroid

Koroid berwarna coklat kehitaman sampai hitam; merupakan lapisan yang berisi banyak pembuluh darah yang memberi nutrisi dan oksigen terutama untuk retina. Warna gelap pada koroid berfungsi untuk mencegah refleksi (pemantulan sinar). Di bagian depan, koroid membentuk badan siliaris yang berlanjut ke depan membentuk iris yang berwarna. Di bagian depan iris bercelah membentuk pupil (anak mata). Melalui pupil sinar masuk. Iris berfungsi sebagai diafragma, yaitu pengontrol ukuran pupil untuk mengatur sinar yang masuk. Badan siliaris membentuk ligamen- tum yang berfungsi mengikat lensa mata. Kontraksi dan relaksasi dari otot badan siliaris akan mengatur cembung pipihnya lensa.

c.

Retina

Lapisan ini peka terhadap sinar. Pada seluruh bagian retina berhubungan dengan badan sel-sel saraf yang serabutnya membentuk urat saraf optik yang memanjang sampai ke otak. Bagian yang dilewati urat saraf optik tidak peka terhadap sinar dan daerah ini disebut bintik buta. Adanya lensa dan ligamentum pengikatnya menyebabkan rongga bola mata terbagi dua, yaitu bagian depan terletak di depan lensa berisi carian yang disebut aqueous humor dan bagian belakang terletak di belakang lensa berisi vitreous humor. Kedua cairan tersebut berfungsi menjaga lensa agar selalu dalam bentuk yang benar. Kotak mata pada tengkorak berfungsi melindungi bola mata dari kerusakan. Selaput transparan yang melapisi kornea dan bagian dalam kelopak mata disebut konjungtiva. Selaput ini peka terhadap iritasi. Konjungtiva penuh dengan pembuluh darah dan serabut saraf. Radang konjungtiva disebut konjungtivitis. Untuk mencegah kekeringan, konjungtiva dibasahi dengan cairan yang keluar dari kelenjar air mata (kelenjar lakrimal) yang terdapat di bawah alis. Air mata mengandung lendir, garam, dan antiseptik dalam jumlah kecil. Air

mata berfungsi sebagai alat pelumas dan pencegah masuknya mikroorganisme ke dalam mata.

2.

Otot Mata

Ada enam otot mata yang berfungsi memegang sklera. Empat di antaranya disebut otot rektus (rektus inferior, rektus superior, rektus eksternal, dan rektus internal). Otot rektus berfungsi menggerakkan bola mata ke kanan, ke kiri, ke atas, dan ke bawah. Dua lainnya adalah otot obliq atas (superior) dan otot obliq bawah (inferior).

5.2.3.1 Saraf Optik

Saraf yang memasuki sel tali dan kerucut dalam retina, untuk menuju ke otak. Macam-macam penyakit yang bisa dikenali melalui mata:

1.

Mata menonjol dapat berarti kelainan kelenjar gondok, kanker darah, tumor yang berasal dari organ lain seperti paru, payudara, kelenjar getah bening. Kadang-kadang disertai engan gangguan pergerakan bola mata sehingga penderita mengeluh berpenglihatan ganda.

2.

Kelainan kelopak mata:

a.

Kelopak mata menurun (kelainan saraf, usia tua, atau kencing manis).

b.

Kelopak mata tidak bisa menutup rapat (kelainan kelenjar gondok, kelainan saraf atau tumor).

c.

Kelopak mata bengkak (ginjal, jantung, alergi, dan sinusitis).

d.

Kelopak mata tidak dapat berkedip (lepra).

e.

Kelopak mata berkedip secara berlebihan (kelainan saraf/ otak). 5.2.3.2 Mata Yang Malas

Apakah makna mata manusia? Apakah substansi dari mata manusia? Pada hampir semua makhluk hidup. Mata adalah organ tubuh yang paling unik dan vital. Mata majemuk pada serangga terdiri dari ratusan tabung relatif panjang yang terjambak menjadi satu bagaikan rambut yang diikat model ekor kuda, atau bagaikan seikat sedotan minuman soft drink.

Ikatan tabung itu agak memekar di luar, membuat mata faset agak membulat sehingga jangkauan penglihatan menjadi sangat luas. Pada binatang, hampir semua jenis mata berhubungan dengan cara binatang itu mencari mangsa atau makan. Mata adalah organ utama untuk bertahan hidup karenanya mata binatang mempunyai warna, bentuk, dan ukuran yang sangat beragam yang mencerminkan penyesuaian mata binatang secara evolusi terhadap kebi-asaan dan lingkungannya. Ular pucuk-hijau memiliki mata dengan bentuk pupil seperti lubang kunci sehingga ular itu dapat menyapukan pandangannya ke depan lewat bagian horizontal lubang itu sementara untuk memandang lebih langsung ke arah samping, bagian yang bundarlah yang digunakan ular itu.

Tapi pada manusia, mata nyaris sama bentuknya, kecuali warna irisnya. Namun meski nyaris sama, setiap pasang mata manusia selalu berbeda dalam sorotnya. Perbedaan itu sangat elementer dan eksistensial. Untuk masuk pada eksistensi seseorang, matalah pintu pertama dan utama yang harus ditembus. Makna mata manusia adalah makna keberadaan manusia itu sendiri. Substansi mata manusia adalah eksistensi manusia itu sendiri.

Pada manusia, mata tak ubahnya sebuah kamera yang memotret realitas di hadapannya. Mata langsung berhubungan dengan otak dan tak dapat dilepaskan dari hubungan ini.

Jika otak terluka atau cidera berat, penglihatan pun akan terganggu. Luka parah pada otak bahkan bisa mengakibatkan kebutaan total dan permanen. Jadi mata sebenarnya adalah kepanjangan tangan otak manusia. Jadi mata adalah bagian langsung dari otak manusia. Ada suatu proses yang sulit dimengerti tapi orang tak pernah memperhatikannya karena setiap mata mampu melakukannya, kecuali mata orang buta. Proses itu sangat rumit. Proses yang terjadi antara mata dan otak merupakan sesuatu yang sangat misterius. Ketika mata menerima, mengumpulkan dan memumpun cahaya, semuanya masih cukup jelas, tapi ketika cahaya menimpa retina, terjadilah keajaiban. Sel-sel peka di retina mengubah energi cahaya menjadi isyarat-isyarat yang kemudian disampaikan ke otak. Ini adalah keajaiban. Cahaya diubah menjadi isyarat. Isyarat yang meneijemahkan sebuah realitas, yang memotret sebuah ken-yataan hidup. Tak bisa membayangkan bagaimana cahaya diubah menjadi isyarat-isyarat hanya dalam hitungan detik oleh retina dan langsung dikirim ke otak, juga dalam hitungan detik. 5.2.3.3 Penggunaan Mata Dalam Melakukan Konseling

Tiga karakteristik penggunaan mata dalam konseling

1.

Konselor memandang konselee dengan matanya, dan mereka melakukannya dengan apa yang saya sebut sebagai "mata yang lembut". Mata mereka tidak kosong, tetapi mereka tidak juga menembus ataupun menyelidiki. Mata yang memperhatikan itu lembut dan mata yang simpatik akan mengatakan, "Berbicaralah kepadaku."

2.

Pendengar yang baik menjaga ekspresi yang menarik. Beberapa kawan saya memiliki wajah tanpa ekspresi, dan sulit sekali untuk diajak bicara. Kita semua mengharapkan petunjuk dari wajah orang lain seperti senyuman, lototan mata, goyangan kepala-sesuatu yang mengatakan, "Saya mendengarkan Anda. Saya mengerti Anda." Wajah yang tanpa ekspresi mengancam orang lain, bahkan jika itu memang bersifat alami. Agar bisa berbicara dengan enak, seorang konselor harus berkomunikasi dengan menarik, melalui ekspresi wajahnya.

3.

Pendengar yang baik telah belajar untuk tersenyum dan kemampuan untuk tersenyum penting sekali bagi komunikasi yang baik.Beberapa orang harus mengembangkan hal ini karena mereka tidak bisa tersenyum secara alami, sekalipun ada sesuatu yang lucu.

Sebagai contoh ahli komedi profesional, jarang sekali tertawa. Mereka akan berkata atau memberi tanggapan atas lawakan seseorang dengan muka yang dingin dan berkata, "Itu lucu," sementara orang lain tertawa terbahak-bahak melihatnya. Jika Anda tidak bisa tersenyum secara alami, beri perhatian untuk mengembangkan kebiasaan demikian sehingga menjadi alami.