BAB II KAJIAN PUSTAKA
E. Lingkaran
Lingkaran merupakan salah satu materi yang diajarkan di kelas VIII SMP semester 2. Berikut ini akan dijelaskan mengenai materi lingkaran.
1. Pengertian Lingkaran
Menurut Nuharini, D. (2008) lingkaran merupakan himpunan semua titik di bidang datar yang berjarak sama dari suatu titik tetap di bidang tersebut. Titik tetap tersebut dinamakan titik pusat. Pada gambar dibawah contoh bentuk lingkaran dengan pusat titik P, bisa disebut lingkaran P.
Jarak yang tetap antara titik pada lingkaran dengan pusat lingkaran dinamakan jari-jari, biasanya di simbolkan π. Lihat Gambar 2. 8.
Gambar 2. 8 Lingkaran dengan Pusat P
Gambar 2. 9 Tabel Contoh dan Bukan Contoh Lingkaran 2. Unsur-unsur Lingkaran
Menurut Abdur Rahman Asβari (2017) ada beberapa unsurβunsur lingkaran, yaitu:
a. Titik Pusat
Titik pusat pada lingkaran merupakan sebuah titik yang terletak tepat ditengahβtengah lingkaran. Pada Gambar 2. 10, titik pusat lingkarannya terletak di huruf O.
Gambar 2. 10 Lingkaran dengan Titik Pusat O
b. Jari β jari
Jari-jari lingkaran adalah jarak titik-titik pada lingkaran dengan titik pusat pada lingkaran dan dinotasikan dengan π seperti pada Gambar 2. 11.
Ciri β ciri:
- Berupa ruas garis
- Menghubungkan titik pada lingkaran dengan titik pusat.
Contoh penulisan simbol: ππ·Μ Μ Μ Μ , ππΜ Μ Μ Μ Μ , dan ππΜ Μ Μ Μ
Gambar 2. 11 Jari-jari Lingkaran c. Tali Busur
Tali busur lingkaran adalah ruas garis dalam lingkaran yang menghubungkan 2 titik pada lingkaran seperti pada Gambar 2. 12, πΉπΈΜ Μ Μ Μ , πΌπ Μ Μ Μ , dan ππΜ Μ Μ Μ adalah tali busur lingkaran.
Ciri β ciri:
- Berupa ruas garis
- Menghubungkan dua titik pada lingkaran.
Penulisan simbol : πΉπΈΜ Μ Μ Μ , πΌπ Μ Μ Μ , dan ππΜ Μ Μ Μ
Gambar 2. 12 Tali Busur Lingkaran d. Diameter
Diameter adalah tali busur yang melalui titik pusat lingkaran dan dinotasikan π, seperti pada Gambar 2. 13. Diameter sama dengan dua kali jari-jari (π = 2π).
Ciri β ciri :
- Berupa ruas garis
- Menghubungkan dua titik pada lingkaran.
- Melalui titik pusat lingkaran Penulisan simbol : π΅π·Μ Μ Μ Μ , π½πΜ Μ Μ Μ , dan ππΜ Μ Μ Μ
Gambar 2. 13 Diameter Lingkaran e. Busur
Busur lingkaran adalah garis lengkung yang terletak pada lengkungan lingkaran dan menghubungkan dua titik sembarang di lengkungan tersebut. Busur terbagi menjadi dua yaitu busur kecil dan busur besar. Disebut busur kecil (minor) jika panjangnya kurang dari setengah lingkaran dan disebut busur besar (mayor) jika panjangnya lebih dari setengah lingkaran. Busur minor dan busur mayor dapat dilihat pada Gambar 2. 14 berikut.
Gambar 2. 14 Busur Lingkaran Ciri β ciri busur:
- Berupa kurva lengkung - Berhimpit dengan lingkaran
- Jika panjang busur kurang dari setengah lingkaran (sudut pusat < 180Β°) disebut busur minor
- Jika panjang busur lebih dari setengah lingkaran (sudut pusat > 180Β°) disebut busur mayor
- Busur setengah lingkaran berukuran sudut pusat = 180Β°
Jika pada busur tidak disebutkan mayor atau minor, maka yang dimaksud adalah busur minor.
Simbol: π΄π·Μ , π΄πΆπ·,Μ dan π ππΜ
juring kecil jika luasnya kurang dari setengah luas lingkaran dan disebut juring besar jika luasnya lebih dari setengah luas lingkaran.
Ciri β ciri:
- Berupa daerah di dalam lingkaran
- Dibatasi oleh dua jari β jari dan satu busur lingkaran
- Jari β jari yang membatasi memuat titik ujung busur lingkaran.
Gambar juring dapat dilihat pada Gambar 2. 15 berikut.
Gambar 2. 15 Juring Lingkaran g. Tembereng
Tembereng adalah daerah dalam lingkaran yang dibatasi oleh sebuah tali busur dan busur kecil lingkaran. Gambar tembereng dapat dilihat pada Gambar 2. 16 berikut.
Ciri β ciri:
- Berupa daerah di dalam lingkaran
- Dibatasi oleh tali busur dan busur lingkaran
Gambar 2. 16 Tembereng
h. Apotema
Apotema adalah jarak terpendek antara tali busur dengan titik pusat lingkaran. Gambar apotema dapat dilihat pada Gambar 2. 17.
Ciri β ciri:
- Berupa ruas garis.
- Menghubungkan titik pusat dengan satu titik di tali busur.
- Tegak lurus dengan tali busur.
Penulisan simbol: ππΊΜ Μ Μ Μ , ππΜ Μ Μ Μ
Gambar 2. 17 Apotema 3. Sifat β sifat Lingkaran
Lingkaran memiliki beberapa sifat diantaranya adalah:
a. Jarak titik-titik pada lingkaran dengan titik pusat pada lingkaran dinamakan jari-jari (π).
b. Lingkaran mempunyai jari-jari (π), yang panjangnya setengah dari diameter (π).
c. Lingkaran mempunyai sebuah titik pusat 4. Sudut Pusat dan Sudut Keliling
a. Sudut Pusat
Selain memiliki titik pusat, lingkaran juga memiliki sudut pusat. Pada Gambar 2. 18, titik O adalah titik pusat lingkaran,ππ΄Μ Μ Μ Μ dan ππ΅Μ Μ Μ Μ adalah jari β jari lingkaran.
Gambar 2. 18 Sudut Pusat 1
Sudut AOB disebut sudut pusat, yaitu sudut yang titik
- Kaki sudut berhimpit dengan jari β jari lingkaran - Titik sudut berhimpit dengan titik pusat lingkaran
Pada Gambar 2. 19 sudut pusat π΄ππ΅ ditulis ββ π΄ππ΅β atau βπΌβ, sudut pusat JPG ditulis ββ π½ππΊβ atau βπ½β, dan sudut pusat KQJ ditulis
ββ πΎππ½β atau βπβ.
Gambar 2. 19 Sudut Pusat 212 b. Sudut Keliling
Titik O adalah titik pusat lingkaran. Titik A dan C terletak pada keliling (busur) lingkaran. Pada Gambar 2. 20 β π΄π΅πΆ disebut sudut keliling. Sudut keliling adalah sudut yang kaki sudutnya berhimpit dengan tali busur, dan titik pusatnya berhimpit dengan suatu titik pada lingkaran.
Gambar 2. 20 Sudut Keliling Sifat β sifat sudut keliling:
- Besar sudut keliling yang menghadap diameter (garis tengah) lingkaran adalah 90Β°.
- Besar sudut keliling yang menghadap busur yang sama adalah
sama besar. Pada Gambar 2. 21 terdapat sudut pusat dan sudut keliling.
Gambar 2. 21 Sudut Pusat dan Sudut Keliling
β π΄ππ΅ adalah sudut pusat dan β π΄πΆπ΅ adalah sudut keliling. β π΄ππ΅ dan β π΄πΆπ΅ menghadap busur AB
β’ Besar β π΄ππ΅ = 2 Γ β π΄πΆπ΅
β’ Besar β π΄πΆπ΅ = 1
2Γ β π΄ππ΅ 5. Segiempat Tali Busur
Pada Gambar 2. 22, sisi AB, BC, CD, dan AD pada segiempat ABCD merupakan tali busur lingkaran dan titik A, B, C maupun D terletak pada busur atau keliling lingkaran. Oleh karena itu, bangun ABCD disebut segi empat tali busur. Dengan demikian, segiempat tali busur dibentuk dari empat buah sisi yang merupakan tali busur. Segiempat tali busur adalah segiempat yang keempat titik sudutnya berhimpit dengan suatu lingkaran dan keempat sisinya merupakan tali busur.
Gambar 2. 22 Segiempat Tali Busur 6. Keliling dan Luas Lingkaran
Hal yang dijumpai dalam keliling dan luas lingkaran, yaitu:
secara tepat, baik dalam bentuk pecahan biasa maupun pecahan desimal. Bilangan π merupakan bilangan irasional yang berada antara 3,141 dan 3,142 atau 3,141 < π < 3,142. Oleh karena itu, nilai π hanya dapat dinyatakan dengan nilai pendekatan saja, yaitu 3,14 untuk pembulatan sampai dua desimal. Pecahan 22
7 jika dinyatakan dalam bentuk pecahan desimal menjadi 3,142857 β¦, dan jika dibulatkan sampai dua desimal menjadi 3,14. Jadi, 22
7 adalah sebuah pecahan yang nilainya sangat mendekati 3,14 yang merupakan pendekatan dari nilai π. Dengan demikian, nilai pendekatan untuk π dapat dinyatakan sebagai pecahan desimal dengan pembulatan sampai dua desimal, atau dengan pecahan biasa, yaitu:
1) Dengan pecahan desimal, maka π β 3,14 (pembulatan sampai dua desimal)
2) Dengan pecahan biasa, maka π β22
7 (Budhi, 2008) b. Keliling Lingkaran
Keliling lingkaran adalah jarak dari suatu titik pada lingkaran dalam satu putaran hingga kembali ke titik semula. Nilai perbandingan antara keliling lingkaran dengan diameter adalah π. Jika πΎ adalah keliling lingkaran dan π adalah diameternya, maka
πΎ Dengan demikian, dapat disimpulkan sebagai berikut:
c. Luas Lingkaran
Beberapa pembuktian rumus luas lingkaran dijelaskan sebagai berikut.
1) Pembuktian Rumus Luas Lingkaran dengan Pendekatan Luas Segitiga
Untuk membentuk segitiga, lingkaran dipotong β potong menjadi 4 atau 9 atau 16 juring. Semakin banyak juring maka akan semakin membentuk segitiga sama kaki yang lebih mendekati dengan syarat banyaknya juring merupakan bilangan kuadrat.
Kemudian juring β juring tersebut disusun menjadi seperti bentuk segitiga sama kaki seperti pada Gambar 2. 23.
Gambar 2. 23 Pendekatan Luas Segitiga
Pada Gambar 2. 23, 16 juring lingkaran di bentuk menjadi segitiga sama kaki dengan panjang alas =1
4 keliling lingkaran dan tinggi
= 4π. selanjutnya kita akan membuktikan luas lingkaran melalui pendekatan segitiga sama kaki dengan uraian sebagai berikut :
Luas Lingkaran = Luas Segitiga
= 1
2Γ π Γ π‘
= 1
2Γ12ππ Γ 4π
= π ππ β¦β¦β¦. (2.5)
Untuk setiap lingkaran berlaku rumus β rumus berikut:
Keliling = ππ atau Keliling = 2ππ
Dengan π = diameter, π = jari β jari, dan π = 22 atau 3,14
banyak juring maka akan semakin membentuk trapesium yang lebih mendekati, dengan syarat banyaknya juring merupakan bilangan ganjil yang lebih dari 1(2π + 1). Banyak juring adalah bilangan ganjil (2π + 1) tersebut merupakan syarat untuk membentuk trapesium 1 tingkat, jika ingin membentuk trapesium 2 tingkat maka rumus menjadi 4(2π + 1) dan untuk trapesium 3 tingkat maka rumus menjadi 3(2π + 3). Kemudian juring β juring tersebut disusun menjadi seperti bentuk trapesium seperti pada Gambar 2.
24.
Gambar 2. 24 Pendekatan Luas Trapesium
Pada Gambar 2. 24 juring lingkaran dibentuk menjadi trapesium 2 tingkat dengan panjang sisi atas (π) =1
8 keliling lingkaran dan panjang sisi bawah (π) = 3
8 keliling lingkaran.
sedangkan tinggi = 2π. Selanjutnya kita akan membuktikan luas lingkaran melalui pendekatan trapesium sama kaki dengan uraian sebagai berikut:
Dari beberapa pembuktian rumus luas lingkaran didapatkan rumus luas lingkaran yaitu:
β¦β¦ (2.6)
Keterangan:
πΏ = Luas Lingkaran π =22
7 atau 3,14 π = jari β jari
7. Panjang Busur dan Luas Juring
Pada Gambar 2. 25 panjang busur π΄π΅ bersesuaian dengan sudut pusat πΌ. Luas juring bersesuaian dengan sudut pusat πΌ. Ukuran sudut pusat lingkaran adalah antara 0Β° hingga 360Β°.
π³ = π π
ππΏ = πΏπ’ππ ππππππ ππ’π πΏ = 1 (π + π) Γ π‘
πΏ = 1 ( ππππππππ πππππππππ + ππππππππ πππππππππ) Γ 2π
πΏ = 1 ( ππππππππ πππππππππ) Γ 2π πΏ = 1 (2ππ) Γ 2π
πΏ = 1 ππ Γ 2π
Jadi, luas lingkaran adalah πΏ = ππ2
Gambar 2. 25 Luas Juring
Juring atau sektor adalah bagian dari lingkaran yang dibatasi oleh dua jari-jari dan garis lengkungnya. Berikut adalah rumus untuk menentukan panjang busur dan luas juring:
π
360Β° = πππππππ π΅π’π π’π
πΎπππππππ πππππππππ= πΏπ’ππ π½π’ππππ πΏπ’ππ πΏππππππππ 8. Garis Singgung Lingkaran
Menurut Marsigit (2009), garis singgung lingkaran adalah suatu garis yang memotong lingkaran hanya pada satu titik dan tegak lurus dengan jari-jari lingkaran di titik tersebut seperti yang terlihat pada Gambar 2. 26.
Gambar 2. 26 Garis Singgung Lingkaran
Diberikan sebuah lingkaran dengan pusat P(π₯0, π¦0), berjari β jari π, serta sebuah garis π. Maka ada tiga kondisi yang menyatakan hubungan lingkaran dan garis tersebut seperti pada Gambar 2. 27.
1) Garis tidak memotong lingkaran.
2) Garis menyinggung lingkaran (memotong lingkaran tepat di satu titik).
3) Garis memotong lingkaran di tepat dua titik.
Gambar 2. 27 Kondisi Garis Singgung
Diberikan sebuah lingkaran dengan pusat P(π₯0, π¦0), berjari β jari π, serta sebuah garis π dengan persamaan π΄π₯ + π΅π¦ + πΆ = 0. Untuk menguji apakah garis l memotong garis atau tidak bisa menggunakan konsep jarak titik dan garis.
π =|π΄π₯0+π΅π¦0+πΆ|
βπ΄2+π΅2 β¦. (2.7) 1) Jika π > π maka garis tidak memotong lingkaran.
2) Jika π = π maka garis menyinggung lingkaran.
3) Jika π < π maka garis memotong lingkaran tepat di dua titik.
Teorema: Suatu garis singgung tegak lurus terhadap garis yang melalui titik singgung dan pusat lingkaran seperti pada Gambar 2. 28.
Gambar 2. 28 Garis Singgung Tegak Lurus Terhadap Garis
Teorema: Sudut antara garis singgung dan tali busur yang melalui titik singgung sama dengan 1
2 kali sudut pusat yang menghadap busur yang sama seperti pada Gambar 2. 29.
Gambar 2. 29 Sudut antara garis singgung dan tali busur yang melalui titik singgung
9. Sifat β sifat Garis Singgung Lingkaran
Menurut Sukino (2006) garis singgung lingkaran memiliki beberapa sifat, antara lain:
a. Garis singgung lingkaran memotong lingkaran pada satu titik.
b. Garis singgung lingkaran tegak lurus dengan jari β jari lingkaran pada titik singgung.
c. Garis yang tegak lurus dengan garis singgung pada titik singgung pasti melalui titik pusat lingkaran.
d. Garis yang tegak lurus dengan diameter dan melalui titik ujungnya adalah garis singgung.
Teorema: Sudut lancip antara garis singgung lingkaran dengan tali busur yang melalui titik singgung, sama dengan sudut keliling yang menghadap tali busur tersebut seperti pada Gambar 2. 30.
Gambar 2. 30 Sudut Lancip antara Garis Singgung Lingkaran dengan Tali Busur
Perhatikan Gambar 2. 30. Garis FB menyinggung lingkaran L pada titik A, dan AD adalah diameter lingkaran L, maka β π΅π΄πΆ = β π΄πΈπΆ =
β π΄π·πΆ
Bukti:
β π΅π΄πΆ + β πΆπ΄π· = 90Β° (karena π·π΄ tegak lurus π΄π΅)
β π΄πΆπ· = 90Β° (karena menghadap diameter π·π΄)
β π΄π·πΆ + β πΆπ΄π· + β π΄πΆπ· = 180Β°
β π΄π·πΆ + β πΆπ΄π· + 90Β° = 180Β°
β π΄π·πΆ + β πΆπ΄π· = 90Β° β¦β¦ (2) (1) β (2) βΉ β π΅π΄πΆ β β π΄π·πΆ = 0
β π΅π΄πΆ = β π΄π·πΆ
β π΄πΈπΆ = β π΄π·πΆ (karena sama β sama menghadap busur π΄πΆ)
βΉ β π΄πΈπΆ = β π΄π·πΆ = β π΅π΄πΆ (Terbukti) 10. Kedudukan Dua Lingkaran
Menurut Andinawan (2013) dua lingkaran dapat saling berpotongan, bersinggungan atau tidak berpotongan sama sekali. Keadaan ini dapat diselidiki dengan membandingkan jarak titik pusat kedua lingkaran dengan jumlah jari β jarinya atau selisih jari β jarinya.
Misal lingkaran L berjari β jari π1 dan lingkaran π berjari β jari π2. Jika:
a. πΏπ < (π1 + π2) maka kedua lingkaran berpotongan.
Gambar 2. 31 πΏπ < (π1 + π2)
b. πΏπ = (r1 + r2) maka kedua lingkaran bersinggungan di luar.
Gambar 2. 32 πΏπ = (π1 + π2)
c. πΏπ > (π1 + π2) maka kedua lingkaran tidak berpotongan sama sekali.
Gambar 2. 33 πΏπ > (π1 + π2)
d. πΏπ = |π1 + π2| maka kedua lingkaran bersinggungan di dalam
Gambar 2. 34 πΏπ = |π2 β π1|
e. πΏπ < |π2 β π1| maka lingkaran kecil berada di dalam lingkaran besar
Gambar 2. 35 πΏπ < |π2 β π1| f. πΏπ = 0 maka kedua lingkaran sepusat.
Gambar 2. 36 πΏπ = 0 11. Panjang Garis Singgung
Misalkan π΄π΅ adalah garis singgung lingkaran. Titik A terletak pada lingkaran yang berjariβjari π΄π, sedangkan titik B terletak di luar lingkaran.
Oleh karena AB merupakan garis singgung lingkaran, maka π΄π΅ tegak lurus π΄π yang merupakan jari β jari lingkaran. Perhatikan gambar 2.39 berikut ini.
Gambar 2. 37 Panjang Garis Singgung
Jika π΄π΅ adalah garis singgung sebuah lingkaran dengan pusat P dan jari-jari π maka π΄π΅ = βππ΅2β π2
Contoh: Perhatikan gambar dibawah!
Titik P berada di luar lingkaran dengan ππΏ = 15 ππ. Jika jari β jari lingkaran L sama dengan 9 ππ, tentukan panjang garis singgung lingkaran yang ditarik dari titik P!
Jawab:
ππΏ = π = 15 ππ π = 9 ππ
Panjang Garis Singgung Lingkaran (PGSL) = β¦?
ππΊππΏ = βπ2β π2 = β152β 92
ππΊππΏ = β(15 + 9)(15 β 9) = β24 β 6
ππΊππΏ = β4 β 6 β 6 = β4 β 36 = β4 β β36 = 2 β 6 = 12 Jadi, panjang garis singgung lingkaran adalah 12 ππ.
12. Garis Singgung Persekutuan Dua Lingkaran
Secara umum, garis singgung dua lingkaran dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu:
a. Garis Singgung Persekutuan Luar Dua Lingkaran
Gambar 2. 38 Garis Singgung Persekutuan Luar Dua Lingkaran Perhatikan Gambar 2. 38. Gambar tersebut menunjukkan dua lingkaran yang berpusat di A dengan jari β jari π (lingkaran besar) dan lingkaran kecil yang berpusat di B dengan jari β jari π. Jarak kedua pusat lingkaran adalah π΄π΅ = π, dan ππ· adalah panjang garis singgung persekutuan luar = ππΊπππΏ.
Langkah β langkah menentukan PGSPL (ππ·):
(i) Tarik garis melalui pusat lingkatan kecil (titik B) sejajar garis ππ· hingga tegak lurus garis π΄π, yaitu π΅πβ² β₯ π΄π
(ii) π΅πβ²ππ· adalah persegi panjang, berarti π΅π· = πβ²π = π dan π΅πβ²
= ππ· = ππΊπππΏ serta π΄πβ² = π΄π β πβ²π atau π΄πβ² = π β π
Gambar 2. 39 Letak Garis Singgung Persekutuan Luar Dua Lingkaran
Perhatikan βπ΄πβ²π΅ siku-siku di πβ². Berdasarkan Teorema Pythagoras
π΄π = π β π = βπ + (ππΊπππΏ)
Contoh: Perhatikan gambar dibawah!
Jika diketahui πΏπ = 13 ππ, ππ΅ = 3 ππ dan π΄πΏ = 8 ππ, tentukan panjang garis singgung π΄π΅.
Jawab:
πΏπ = π = 13 ππ ππ΅ = π = 3 ππ π΄πΏ = π = 8 ππ
ππΊπππΏ = βπ2β (π β π)2
= β132β (8 β 3)2
= β132β (5)2
= β169 β 25
= β144 = 12
Jadi, panjang garis singgung π΄π΅ = 12 cm.
b. Garis Singgung Persekutuan Dalam Dua Lingkaran
Pada gambar 2.42 menunjukkan lingkaran besar yang berpusat di π΄ dengan jari-jari π dan lingkaran kecil yang berpusat di π΅ dengan jari-jari r. Jarak antara kedua pusat lingkaran adalah π΄π΅ = π dan ππ adalah panjang garis singgung persekutuan dalam (PGSPD).
Gambar 2. 40 Garis Singgung Persekutuan Dalam Dua Lingkaran Langkah β Langkah Menentukan PGSPD (ππ):
(i) Tarik garis melalui pusat lingkaran kecil (titik B) sejajar garis PQ hingga tegak lurus pada perpanjangan garis π΄π di titik πβ², yaitu π΅πβ²β₯ π΄πβ²
(ii) ππ΅πβ²π adalah persegi panjang, berarti π΅π = ππβ² = π, ππ = π΅πβ²
= ππΊπππ· dan π΄πβ² = π΄π + ππβ² atau π΄πβ² = π + π
Gambar 2. 41 Letak Garis Singgung Persekutuan Dalam Dua Lingkaran
Perhatikan βπ΄πβ²π΅ siku β siku di πβ² pada gambar 2.43. Berdasarkan teorema Pythagoras, diperoleh:
π΄π΅ = π = β(ππΊπππ·)2+ (π + π)2 ππ = ππΊπππΏ = βπ2β (π + π)2 π΄πβ² = π + π = βπ2β (ππΊπππ·)2
Jika jarak π΄π΅ = 37 ππ, hitunglah panjang garis singgung persekutuan dalam (PGSPD)!
Jawab:
π΄π΅ = π = 37 ππ π΅π = π = 23 ππ π΄π = π = 12 ππ
ππ = π + π = (23 + 12) ππ ππΊπππ· = β¦ ?
ππΊπππ· = βπ2β (π + π)2
= β372β 352
= β(37 + 35)(37 β 35)
= β72 β 2 = β144 = 12 ππ
Jadi, panjang garis singgung persekutuan dalam adalah 12 cm.