• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor lingkungan internal di dalam analisis ini ada 2 (dua) faktor yaitu faktor kekuatan (Strengths) dan kelemahan (Weaknesses). Hasil pengamatan terhadap faktor internal adalah sebagai berikut :

A.1 Kekuatan (Strengths)

a. Tersedianya institusi kelembagaan daerah (SOTK)

Dinas Perhubungan Kabupaten Balangan dibentuk dibentuk melalui Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Balangan Nomor 22 Tahun 2013 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Balangan sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Daerah Kabupaten Balangan Nomor 14 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah

b. Jumlah Sumber Daya Manusia

Dinas Perhubungan Kabupaten Balangan sampai dengan akhir tahun 2016, mempunyai jumlah pegawai sebanyak 52 orang yang dilatar belakangi berbagai disiplin ilmu dan sebagaian besar Sarjana (S1).

c. Tersedianya Fasilitas Sarana dan Prasarana yang Mendukung

Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Dinas Perhubungan Kabupaten Balangan merupakan faktor yang dapat mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dalam reangka memperlancar kegiatan operasional dan kegiatan-kegiatan lainnya.

d. Terisinya seluruh jabatan Eselon III serta adanya TUPOKSI masing-masing bidang dan seksi sebagai acuan pelaksanaan tugas.

e. Adanya dukungan APBD Kabupaten Balangan dalam penyelenggaraan

A.2 Kelemahan

a. Kualitas Sumber Daya Manusia belum merata (SDM Pegawai)

Kemampuan SDM dan keterampilan pegawai pada Dinas Perhubungan Kabupaten Balangan dimasing-masing bidang masih belum merata sebagaimana yang diharapkan, hal ini dikarenakan masih minimnya disiplin ilmu yang dimiliki sehubungan dengan pelaksanaan kegiatan teknis.

b.Koordinasi dan Sinkronisasi Program belum berjalan dengan baik.

Koordinasi dan Sinkronisasi pada masing-masing bidang belum berjalan dengan baik, sehingga dapat mempengaruhi kelancaran pelaksanaan kegiatan.

B. Lingkungan Eksternal

B.1 Peluang dan Tantangan

Tantangan dan peluang pengembangan pelayanan dinas untuk lima tahun ke depan berdasarkan hasil telaahan terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Balangan, antara lain dari perwujudan sistem kota di wilayah Kabupaten Balangan yang memberikan peluang dan sekaligus tantangan bagi pengembangan pelayanan perhubungan yaitu pembangunan terminal baru pada pusat pusat kegiatan / perkotaan. Disamping itu dengan adanya rencana perwujudan sistem jaringan trayek serta telah dibangunnya jembatan baru di jalan lingkar timur yang menghubungkan Muara Pitap Kecamatan Paringin Selatan dengan Gunung Pandau Kecamatan Paringin, juga memberikan peluang dan tantangan pada pelayanan dinas lima tahun kedepan seperti, penyiapan sarana / perlengkapan lalu lintas, dan tantangan mengenai pengkajian potensi dan permasalahan dalam lingkup manajemen dan rekayasa lalu lintas dimasa yang akan datang.

Terkait pembangunan bidang perhubungan di Kabupaten Balangan, dapat dilihat pada aspek aspek sebagai berikut :

1. Pembangunan Terminal

Terminal yang ada di Kabupaten Balangan belum terfungsikan sesuai dengan ketentuan dan target pendapatan per tahun. Sedangkan tantangan utama pembangunan dan pembenahan terminal adalah fungsi terminal sebagai tempat pemberangkatan dan pemberhentian penumpang dapat teroptimalkan. Di samping itu adalah optimalisasi pemanfaatan seluruh fasilitas terminal bagi penumpang dan para pengusaha angkutan dan pedagang. Hal ini sangat berpengaruh terhadap perolehan pendapatan daerah dari sektor ini. Tantangan sekaligus perencanaan pembangunan jangka menengah adalah pembangunan terminal baru untuk menjamin konektivitas transportasi darat di wilayah Kabupaten Balangan. Terminal ini akan memiliki aktivitas dengan intensitas tinggi karena berfungsi sebagai terminal angkutan antar kota antar provinsi. Hal ini merupakan peluang besar bagi Kabupaten Balangan dalam rangka menunjang pembangunan sosial dan ekonomi masyarakat, terutama dalam meningkatkan pendapatan daerah dari sektor terminal.

2. Pengujian Kendaraan Bermotor

Pengujian kendaraan bermotor merupakan aspek pelayanan utama yang diselenggarakan oleh Dinas Perhubungan. Aspek pelayanan ini sangat penting dalam rangka mewujudkan kondisi kelaikan operasional kendaraan bermotor terutama angkutan umum orang dan barang. Pengujian dilakukan secara berkala tiap 6 bulan sekali untuk mengendalikan dan mengurangi tingkat kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh buruknya kondisi kendaraan bermotor.

Secara umum pelaksanaan pengujian kendaraan bermotor yang

diselenggarakan oleh Dinas Perhubungan Kabupaten Balangan telah

dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan tarif mengacu pada Peraturan Daerah Kabupaten Balangan tentang Pengujian Kendaraan Bermotor

di Kabupaten Balangan. Hal ini ditunjang oleh keberadaan mesin alat uji kendaraan dan personil penguji dan calon penguji yang berkompeten. Di samping itu ditunjang pula oleh standar Operasional Prosedur (SOP) baku dengan prinsip efektif, efisien, cermat dan akuntabel. Tantangan besar sekaligus peluang pada aspek pelayanan ini adalah prediksi peningkatan volume kendaraan wajib uji seiring dengan pesatnya pembangunan infrastruktur di wilayah Kabupaten Balangan.

Tantangannya adalah perwujudan sistem pengujian yang lebih efisien yang ditunjang oleh kuantitas dan kualitas tenaga penguji serta alat uji yang handal sesuai standar yang ditetapkan oleh Kementerian Perhubungan. Sistem pengujian yang diharapkan adalah suatu system yang menjamin validitas, kecermatan, ketelitian, kejelasan prosedur dan biaya, serta bebas dari peluang kolusi dan nepotisme. Di sampingitu adalah adanya sistem perbengkelan yang menjamin kelaikan mesin kendaraan bagi kendaraan yang belum layak uji. Hal ini sangat berpotensi bagi peningkatan pendapatan daerah dari sektor ini.

3. Penerangan Jalan Umum

Adanya perubahan kebijakan masalah PJU yang mulai tahun 2016 menjadi tugas pokok dan fungsi dari Dinas Perhubungan, Pemenuhan kebutuhan PJU masih terus dilakukan secara bertahap. Tantangan utama dalam pengelolaan jaringan listrik PJU adalah penciptaan sistem yang tepat dan akurat dalam pemeliharaan jaringan sehingga bisa memastikan bahwa seluruh jaringan berfungsi dengan baik. Sistem tersebut juga berkepentingan untuk meminimalisir munculnya jaringan-jaringan listrik ilegal yang sangat merugikan. Dalam hal ini diperlukan adanya fondasi data base yang representatif sebagai modal awal terwujudnya sistem tersebut. Peningkatan pertumbuhan jaringan listrik PJU

sangat berbanding lurus dengan pertumbuhan dinamisasi kehidupan

masyarakat, karena malam hari tidak lagi menjadi hambatan untuk masyarakat melakukan aktivitas sosial dan ekonominya. Di samping itu berpengaruh pula pada kemajuan industri-industri lokal dan nasional. Aktivitas perindustrian

terutama yang berskala besar sangat berkepentingan terhadap penyediaan jaringan listrik PJU, sehingga mobilisasi usaha terus dinamis tanpa dibatasi oleh waktu. Potensi ini merupakan peluang besar, yaitu ketika pemerintah berkemampuan untuk melengkapi jaringan listrik PJU, maka hal ini akan berpengaruh besar terhadap peningkatan pendapatan daerah dari sektor PJU.

BAB III

Dokumen terkait