• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.3. Analisis Lingkungan Eksternal CV Karya Barokah

4.3.1. Lingkungan Jauh

Lingkungan jauh perusahaan terdiri dari faktor-faktor yang pada dasaranya di luar dan terlepas dari perusahaan. Faktor-faktor utama yang diperhatikan adalah PEST yaitu faktor politik, faktor ekonomi, faktor sosial, budaya, dan lingkungan, dan faktor teknologi.

1. Faktor Politik

Salah satu aspek penting yang mempengaruhi iklim usaha suatu negara adalah keamanan dan stabilitas politik. Keamanan dan kondisi politik yang tidak stabil berdampak negatif terhadap keberlangsungan suatu usaha karena pelaku usaha akan merasa tidak nyaman menjalankan usahanya. Oleh karena itu, pemerintah sebagai pengambil kebijakan harus hati-hati mempertimbangkan setiap keputusan yang diambil. Berikut merupakan penjabaran dari beberapa kebijakan pemerintah yang mempengaruhi perkembangan usaha kayu bulat: a) Ditetapkannya peraturan pemerintah bahwa barang hasil pertanian yang

didalamnya termasuk tanaman perhutani, dibebaskan dari pengenaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang tertuang pada PP No. 7 Tahun 2007, bertujuan untuk mendorong perkembangan dunia usaha dan meningkatkan daya saing khususnya di bidang pertanian, serta dapat dimanfaatkan oleh pengusaha untuk meningkatkan pemasaran baik di dalam maupun di luar negeri.

b) Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.16/MENHUT-II/2007 tentang Rencana Pemenuhan Bahan Baku Industri Primer Hasil Hutan Kayu. Tujuan penetapan peraturan ini adalah untuk mendorong perkembangan usaha hasil hutan kayu dalam memenuhi kebutuhan bahan baku industri dalam negeri. c) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 22/PMK.05/2010 tentang Fasilitas

Peminjaman Kredit Usaha Rakyat. Tujuan dari penetapan peraturan ini adalah mendukung usaha kecil dan menengah untuk memanfaatkan fasilitas peminjaman kredit usaha rakyat yang tersedia melalui bank.

2. Faktor Ekonomi

Keadaan ekonomi suatu negara merupakan faktor eksternal yang mempunyai pengaruh cukup besar terhadap perkembangan bisnis tanaman Jabon baik secara langsung maupun tidak langsung. Perubahan kondisi perekonomian berpengaruh terhadap strategi yang dijalankan oleh perusahaan dalam mencapai tujuan dan dapat menyebabkan keberhasilan ataupun kegagalan strategi tersebut. Berikut adalah beberapa faktor ekonomi yang berkaitan dengan pertumbuhan industri pertanian:

a) Inflasi

Laju inflasi merupakan ancaman bagi perusahaan. Laju inflasi tahun 2009 tercatat sebesar 2,78 persen. Sedangkan laju inflasi pada periode yang sama tahun kalender 2010, 2011 hingga bulan maret 2012 masing-masing tercatat sebesar 6,96 persen, 3,79 persen dan 0,88 seperti yang terdapat pada Tabel 20 berikut.

Tabel 20. Tingkat inflasi Indonesia Tahun 2009-2012

No Tahun Tingkat Inflasi (%)

1 2009 2,78

2 2010 6,96

3 2011 3,79

4 2012* 0,88

Sumber : BPS, 2012(sampai dengan Maret 2012)

Tabel 20 di atas menunjukkan inflasi yang cendrung menurun, namun demikian inflasi pasti terjadi setiap tahunnya yang menyebabkan harga-harga barang (terutama kebutuhan pokok) naik dan menurunkan daya beli masyarakat. Hal ini akan berpengaruh terhadap meningkatnya biaya produksi dan harga pasokan bibit tunas petani-petani mitra CV. Karya Barokah yang dominan golongan ekonomi menengah ke bawah.

b) Kenaikan Tarif Dasar Listrik dan harga Bahan Bakar Minyak

Kebijakan pemerintah yang batal mengurangi subsidi tidak menyebabkan kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) dan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

Kenaikan TDL dan harga BBM, hal ini berkaitan langsung dengan proses produksi perusahaan seperti penggunaan alat-alat produksi dan transportasi, namun hingga sampai saat ini belum menjadi ancaman karena selama ini biaya pengiriman produk perusahaan selalu atas kesepakatan perusahaan dengan pembeli yang dilimpahkan kepada pihak pembeli.

3. Faktor Sosial, Budaya, dan Lingkungan

Kondisi sosial, budaya, dan lingkungan membentuk sebuah cara hidup, bekerja, berproduksi, nilai, sikap, opini, dan cara konsumsi yang berbeda dari setiap masyarakat. Berikut adalah beberapa faktor sosial, budaya, dan lingkungan yang berkaitan dengan perkembangan industri tanaman :

a) Adanya peningkatan rata-rata pendidikan dan perubahan gaya hidup adalah salah satu faktor sosial yang mempengaruhi perkembangan industri tanaman pertanian di Indonesia. Semakin tinggi tingkat pendidikan suatu masyarakat, maka semakin tinggi pula tingkat kepeduliannya terhadap kesehatan, keindahan, dan kelestarian lingkungan. Meningkatknya gaya hidup yang berkembang di masyarakat seperti isu Go Green yang peduli akan mengembalikan dan memulihkan kelestarian hutan yang telah banyak rusak dan hilang. Hal itu saat ini menjadi positif bagi perkembangan industri tanaman perhutani karena semakin banyak kalangan masyarakat yang menginginkan suasana alam pepohonan yang menyegarkan berada di sekitar lingkungan mereka yang selama ini telah padat oleh bangunan dan polusi udara.

b) Selain faktor sosial budaya, faktor lingkungan juga sangat berkaitan erat dengan industri tanaman perhutani. Perubahan cuaca yang tidak menentu seperti pergantian antara musim hujan dan musim panas yang berlangsung cepat, polusi udara yang tinggi, meningkatnya bencana alam seperti banjir, tanah longsor, dan kurangnya pasokan air diakibatkan oleh rusaknya ekosistem suatu daerah. Hal ini menuntut pemda setempat untuk melakukan suatu program pemulihan ekosistem seperti Ruang Terbuka hijau, pengadaan hutan lindung, dan penggalangan program gerakan menanam pohon. Hal

tersebut merupakan peluang bagi perusahaan karena kesadaran masyarakat untuk mencintai lingkungan semakin meningkat setiap waktu.

4. Faktor Teknologi

Perkembangan teknologi merupakan salah satu faktor yang mendukung kemajuan suatu perusahaan. Dengan teknologi perusahaan akan mendapatkan kemudahan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya sehingga dapat berjalan secara efektif dan efisien. Pada industri tanaman persemaian Jabon, kemudahan tersebut dapat dilihat dari dua aspek yaitu aspek produksi dan aspek pemasaran. a) Kemajuan teknologi dalam bidang produksi merupakan peluang bagi

perusahaan dalam meningkatkan kelancaran usahanya. Salah satu kemajuan teknologi dalam industri tanaman di bidang produksi adalah memperbanyak tanaman dengan teknik kultur jaringan. Teknik ini dapat menghasilkan tanaman dengan kualitas unggul dan terjaga nilai estetikanya, mampu menghasilkan bibit dengan jumlah besar dalam waktu yang singkat, kesehatan dan mutu bibit lebih terjamin, serta memiliki kecepatan tumbuh yang lebih cepat dibandingkan dengan perbanyakan secara konvensional. Namun hingga saat ini perusahaan masih belum memanfaatkan perbanyakan tanaman dengan teknik kultur jaringan, karena selain tenaga kerja produksi belum terlalu menguasai teknik tersebut, dana, alat-alat, dan prasarana perusahaan pun belum cukup memadai. Perusahaan masih menggunakan teknik dan perlatan yang sederhana dalam proses produksinya.

b) Perkembangan teknologi komputerisasi, teknologi komunikasi, teknologi informatika, dan teknologi transportasi memberikan peluang bagi perusahaan untuk mengembangkan usahanya. Teknologi dalam bidang pemasaran telah dimanfaatkan oleh CV. Karya Barokah, yaitu adanya teknologi dibidang telekomunikasi. Perkembangan teknologi dalam bidang telekomunikasi seperti telepon atau handphone mempermudah aktivitas komunikasi antara CV. Karya Barokah dengan pelanggan ketika melakukan pemesanan produk, dan juga komunikasi CV. Karya Barokah dengan distributor dan petani mitra ketika melakukan pembelian input. Teknologi telekomunikasi lain yaitu internet pun telah dimanfaatkan oleh perusahaan CV. Karya Barokah untuk memperluas

jangkauan pemasaran dengan memanfaatkannya sebagai media promosi dengan pembuatan website resmi perusahaan.

Dokumen terkait