• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Saluran Komunikasi Formal

2.6. Lingkungan Kerja Produktif

Lingkungan kerja adalah tempat di mana pegawai melakukan aktivitas setiap harinya. Lingkungan kerja yang kondusif memberikan rasa aman dan

memungkinkan pegawai untuk dapat bekerja optimal. Lingkungan kerja dapat mempengaruhi emosional pegawai. Jika pegawai menyenangi lingkungan kerja di mana dia bekerja, maka pegawai tersebut akan betah di tempat kerjanya, melakukan aktivitasnya sehingga waktu kerja dipergunakan secara efektif. Produktivitas akan tinggi dan otomatis prestasi kerja pegawai juga tinggi.

Lingkungan kerja dalam suatu organisasi adalah salah satu faktor pendorong untuk bekerja lebih baik, dimana karyawan dapat bergairah untuk mengerjakan tugas yang diberikan pimpinan. Hal ini dapat dilihat melalui pembinaan suatu suasana yang menyenangkan, misalnya bagaimana hubungan antar karyawan didalam organisasi (Sunarto, 2003). Menurut Sinungan (2003), kerja produktif memerlukan keterampilan kerja yang sesuai dengan isi kerja sehingga bisa memperbaiki cara kerja atau minimal mempertahankan cara kerja produktif.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi lingkungan kerja produktif menurut Sinungan (2003), yaitu:

1. Kemauan yang tinggi.

2. Kemampuan kerja yang sesuai dengan isi kerja. 3. Lingkungan kerja yang nyaman.

4. Penghasilan yang dapat memenuhi kebutuhan hidup minimum. 5. Jaminan sosial yang memadai.

6. Kondisi kerja yang manusiawi. 7. Hubungan kerja yang harmonis.

Hubungan kerja yang harmonis merupakan salah satu faktor untuk membuat orang bisa menjadi kerja produktif. Lingkungan kerja menunjuk pada hal-hal yang berada di sekeliling dan melingkupi kerja karyawan di kantor. Kondisi lingkungan kerja lebih banyak tergantung dan diciptakan oleh pimpinan, sehingga suasana kerja yang tercipta tergantung pada pola yang diciptakan pimpinan. Lingkungan kerja dalam perusahaan, dapat berupa struktur tugas menunjuk pada bagaimana pembagian tugas dan wewenang itu dilaksanakan (Sinungan, 2003).

Ketersediaan sarana kerja juga mempengaruhi produktivitas lingkungan kerja karyawan. Dengan adanya sarana-sarana yang memungkinkan, seperti ruangan yang rapi, bersih dan nyaman untuk bekerja, maka karyawan akan

merasa nyaman dan menumbuhkan suasana hati yang baik untuk menyelesaikan pekerjaannya.

Berikut adalah beberapa hal sederhana yang bisa dilakukan untuk menciptakan kondisi lingkungan kerja yang produktif.

1.Mulailah dengan membangun komunikasi yang baik antar anggota tim.

Tak bisa dipungkiri, komunikasi merupakan jembatan untuk para karyawan dalam membangun sebuah kerjasama yang kokoh. Bila komunikasi antar karyawan berjalan lancar, maka keharmonisan tim akan terus terjaga dan hubungan pertemanan mereka semakin kuat, sehingga mereka tidak akan sungkan untuk saling berbagi dan bahu membahu menyelesaikan semua permasalahan kerja yang ada.

2.Memberi kebebasan pada karyawan Anda untuk menciptakan ruang kerja yang senyaman mungkin bagi mereka. Hampir setiap hari para karyawan mengerjakan tugas kerja yang sama dan di ruangan yang sama pula, hal ini tentunya akan menimbulkan kejenuhan pada karyawan apabila mereka tidak nyaman dengan lingkungan kerja mereka. Karena itulah, berikan kesempatan pada karyawan Anda untuk berkreasi menciptakan dekorasi dan tata ruang senyaman mungkin, agar mereka betah berlama-lama mengerjakan tugasnya di ruang kerja mereka.

3. Adanya support yang positif dari pihak manajemen.

4.Selain hubungan antar anggota team dan kondisi ruang kerja yang nyaman, dibutuhkan pula dukungan penuh dari pihak manajemen perusahaan. Hal ini terkait dengan kesejahteraan para karyawan dan peraturan kerja yang harus dipatuhi para karyawan. Peraturan perusahaan yang saling menguntungkan dan kesejahteraan karyawan yang terjamin menjadi salah satu motivasi yang cukup besar untuk meningkatkan kinerja para karyawan.

5. Miliki mimpi besar yang sama. Ketika semua anggota tim memiliki mimpi dan tujuan yang sama, maka setiap langkah yang mereka jalankan akan saling mendukung hingga pada akhirnya tujuan besar mereka bisa tercapai. Disinilah penananam visi dan misi perusahaan perlu Anda tekankan pada setiap anggota team, sehingga mereka tidak segan untuk memberikan performa terbaiknya agar impian yang telah dicita-citakan bisa terwujud dengan segera.

Terciptanya lingkungan kerja yang nyaman dan menyenangkan, tentunya akan membentuk budaya kerja yang cukup produktif sehingga setiap anggota

team selalu termotivasi untuk memberikan performa terbaiknya untuk menyelesaikan semua tugas-tugasnya sesuai dengan peran mereka. Semoga informasi ini bermanfaat bagi para pembaca dan memberikan semangat baru bagi rekan-rekan semua yang sedang menjalankan usaha..

Lingkungan kerja yang mendukung produktivitas kerja akan menimbulkan kepuasan kerja bagi pekerja dalam suatu organisasi (Sihombing, 2004). Indikator lingkungan kerja seperti fasilitas kerja, gaji dan tunjangan, hubungan kerja.

Motivasi kerja pegawai akan terdorong dari lingkungan kerja. Jika lingkungan kerja mendukung maka akan timbul keinginan pegawai untuk melakukan tugas dan tanggung jawabnya. Keinginan ini kemudian akan menimbulkan persepsi pegawai dan kreativitas pegawai yang diwujudkan dalam bentuk tindakan. Persepsi pegawai juga dipengaruhi oleh faktor insentif yang diberikan oleh instansi.

Lingkungan kerja merupakan salah satu faktor penting dalam menciptakan kinerja karyawan. Karena Lingkungan kerja mempunyai pengaruh langsung terhadap karyawan didalam menyelesaikan pekerjaan yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja oragnisasi. Suatu kondisi lingkungan kerja dikatakan baik apabila karyawan dapat melaksanakan kegiatan secara optimal, sehat, aman, dan nyaman. Oleh karena itu penentuan dan penciptaan lingkungan kerja yang baik akan sangat menentukan keberhasilan pencapaian tujuan organisasi. Sebaliknya apabila lingkungan kerja yang tidak baik akan dapat menurunkan motivasi serta semangat kerja dan akhirnya dapat menurunkan kinerja karyawan.

Kondisi dan suasana lingkungan kerja yang baik akan dapat tercipta dengan adanya penyusunan organisasi secara baik dan benar sebagaimana yang dikatakan oleh Sarwoto ( 1991 ) bahwa suasana kerja yang baik dihasilkan terutama dalam organisasi yang tersusun secara baik, sedangkan suasana kerja yang kurang baik banyak ditimbulkan oleh organisasi yang tidak tersusun dengan baik pula. Dari pendapat tersebut dapat diterangkan bahwa terciptanya suasana kerja sangat dipengaruhi oleh struktur organisasi yang ada dalam organisasi tersebut.

2.7. Penelitian Terdahulu

Bayuarga (2004) dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Efektivitas Komunikasi Organisasi dan Hubungannya dengan Kinerja Karyawan pada Cipta

Grafika Karawang, menyimpulkan bahwa pola komunikasi yang terjadi di Cipta Grafika lebih cenderung ke arah pola komunikai ke bawah dan komunikasi horisontal. Sebagian besar karyawan merasa bahwa hubungan komunikasi antar karyawan sudah berjalan dengan baik. Hal ini menunjukkan bahwa pola komunikasi horisontal yang merupakan komunikasi yang terjadi antar rekan sekerja sering terjadi di Cipta Grafika. Analisis deskriptif yang dilakukan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi menunjukkan bahwa kepemilikan informasi, spesialisasi pekerjaan, desas-desus, lingkungan kerja, sarana komunikasi, kredibilitas, gaya kepemimpinan, reaksi emosional, jabatan serta pemahaman dan umpan balik, memiliki pengaruh terhadap pola komunikasi yang terjadi di Cipta Grafika. Hasil analisis korelasi menunjukkan bahwa dibandingkan dengan faktor-faktor lainnya, faktor gaya kepemimpinan memiliki hubungan yang paling kuat dengan kinerja karyawan. Sedangkan hubungan yang paling lemah terjadi antara kinerja karyawan dengan faktor sarana komunikasi. Korelasi antara faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas komunikasi perusahaan dengan kinerja karyawan adalah kuat dan nyata (α = 0,05), sehingga hipotesis Ho ditolak dan hipotesis H1 diterima.

Adesya (2007) melakukan penelitian mengenai Hubungan Iklim Komunikasi Organisasi dengan Kepuasan Kerja Karyawan bagian Spinning di PT Unitex Tbk Bogor. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis iklim komunikasi organisasi, tingkat kepuasan kerja dan hubungan antara iklim komunikasi organisasi dengan kepuasan kerja karyawan bagian Spinning PT Unitex Tbk Bogor. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Pemilihan sampel dilakukan menggunakan metode non probability sampling dan responden diperoleh dengan menggunakan rumus Slovin. Analisis data menggunakan ananlisis deskriptif dan analisis hubungan. Untuk analisis hubungan menggunakan korelasi Rank Spearman dengan bantuan software SPSS 12.0 for Windows.

Secara umum iklim komunikasi organisasi bagian Spinning termasuk baik. Jika dilihat dari besar kecilnya rataan skor yang diperoleh berdasarkan peringkat

“baik” (dari tinggi ke rendah) urutannya adalah kepercayaan, pembuatan

keputusan bersama, kejujuran, keterbukaan dalam komuikasi ke bawah, mendengarkan dalam komunikasi ke atas dan perhatian pada tujuan berkinerja tinggi. Hasil analisis deskripsi terhadap kepuasan kerja karyawan dapat dikatakan

puas dengan urutan kepuasan tertinggi pada pekerjaan itu sendiri, hubungan dengan rekan sekerja, hubungan atasan dan bawahan, kondisi kerja, kompensasi dan promosi kerja. Terdapat hubungan yang sangat nyata, positif dan kuat antara iklim komunikasi organisasi dengan kepuasan kerja. Secara keseluruhan dapat dikemukakan bahwa semakin baik iklim organisasi akan semakin tinggi kepuasan kerja karyawannya.

3.1. Kerangka Penelitian

Gambar 6. Kerangka Pemikiran Penelitian

Setiap perusahaan memiliki visi dan misi sendiri. Visi dari PT Setiawan Sedjati ini adalah Global Color Bussness Solution, dimana PT Setiawan Sedjati berupaya untuk menempatkan diri sebagai perusahaan distributor alat penggandaan di Indonesia.Untuk mewujudkan visi tersebut, PT Setiawan Sedjati menyusun misi dan berbagai macam strategi untuk

Visi, Misi dan Tujuan PT SETIAWAN SEDJATI

Pola Komunikasi Organisasi Saluran Komunikasi Formal 1. Downward Communications. 2. Upward Communications. 3. Sideways Communications. 4. Diagonal Communications. Saluran Komunikasi Informal 1. Desas-desus 2. Selentingan (Grapevine)

Lingkungan Kerja Produktif 1. Kemauan yang tinggi. 2. Kemampuan kerja yang sesuai

dengan isi kerja.

3. Lingkungan kerja yang nyaman. 4. Penghasilan yang dapat memenuhi

kebutuhan hidup minimum. 5. Jaminan sosial yang memadai. 6. Kondisi kerja yang manusiawi. 7. Hubungan kerja yang harmonis. Divisi

Rank Spearman

Hubungan Antara Pola Komunikasi Organisasi dengan

Lingkungan Kerja Produktif

Implikasi Manajerial

Teknik Keuangan IT Personalia BOC Logistik Pemasaran

Dokumen terkait