• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makna Lingkungan Hidup Dalam Undang-Undang Lingkungan Hidup Lingkungan hidup dalam perspektif teoritis dipandang sebagai bagian

PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM PERSPEKTIF UU NOMOR 32 TAHUN 2009

4.1. Makna Lingkungan Hidup Dalam Undang-Undang Lingkungan Hidup Lingkungan hidup dalam perspektif teoritis dipandang sebagai bagian

mutlak dari kehidupan manusia, tidak terlepas dari kehidupan manusia itu sendiri.211 Michael Allaby mengemukakan bahwa lingkungan hidup sebagai

the phsycal, chemical and biotic condition surrounding and organism212 (lingkungan fisik, kimia, kondisi masyarakat sekelilingnya, dan organisme hidup).

Sedangkan dalam kamus hukum, pengertian dari lingkungan hidup adalah sebagai the totally of phsycal, economic, cultural, easthetic and social

cirscumstances and fotors wich surround and effect the desirability ang value at poperty and which also effect the quality of people lives213 (keseluruhan

llingkungan fisik, ekonomi, budaya, kesenian, dan lingkungan sosial serta beberapa faktor di sekekelilingnya yang mempengaruhi nilai kepemilikan dan kualitas kehidupan masyarakat).

Lingkungan hidup menurut Emil Salim adalah sebagai benda, kondisi, keadaan dan pengaruh yang terdapat dalam ruangan yang kita tempati, dan mempengaruhi hal yang hidup termasuk kehidupan manusia.214

Secara normatif, UUPPLH Tahun 2009 memberikan pengertian bahwa Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang

211 N.H.T. Siahaan, Hukum Lingkungan dan Ekologi Pembangunan. Erlangga. Hlm. 2 212 Dictionary of The Environment. . London. The Mac Millan Press. 1979. Hlm. 60.

213 Hendri Champbell. Balck Law Dictionary. USA. St. Paul. Minn. West Publishing Co. 1991. Hlm 369.

mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.215

Lingkungan hidup merupakan sistem yang meliputi lingkungan alam hayati, lingkungan alam nonhayati, lingkungan buatan dan lingkungan sosial, yanng mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia dan makhluk hidup lain.

Lingkungan hidup Indonesia sebagai suatu ekosistem terdiri dari berbagai subsistem yang meliputi aspek sosial, budaya, ekonomi dan fisik, dengan corak ragam yang berbeda antara sub sistem yang satu dengan yang lain, dan dengan daya dukung lingkungan yang berlainan. Lingkungan hidup dalam pengertian ekologi tidaklah mengenal batas wilayah, baik wilayah negara maupun wilayah administratif. Sifat dan hakikat lingkungan hidup menyeluruh dan saling terhubung sesuai dengan asas lingkungan hidup itu sendiri, “everything is connected to everything else,” begitu pula

dengan geraknya, everything must go somewhere”.

Konsep perlindungan lingkungan hidup yang dimaksudkan dalam disertasi ini adalah adalah upaya perlindungan secara langsung dan tidak langsung baik dari ancaman pengaruh alamiah maupun non alamiah. Ancaman pengaruh alamiah adalah ancaman terhadap lingkungan hidup yang tanpa campur tangan tindakan manusia atau murni akibat alam, seperti bencana alam. Sementara ancaman pengaruh non alamiah adalah ancaman terhadap lingkungan hidup sebagai akibat dari campur tangan tangan manusia seperti kehutanan, perkebunan, pertambangan dan sebagainya.

Konsep ini diawali dengan konstruksi berpikir bahwa perlindungan terhadap lingkungan hidup harus mellihat keseimbangan terhadap keragaman hayati. Prinsip perlindungan terhadap keragaman hayati

(Biodiversity Conservation) merupakan prasyarat dari berhasil tidaknya

pelaksanaan prinsip keadilan antar generasi (intergenerational equity

principle). Perlindungan keragaman hayati juga terkait dengan dengan

masalah pencegahan, sebab mencegah kepunahan jenis dari keragaman hayati diperlukan antisipasi berupa pencegahan dini.216

Istilah “pengelolaan”, menurut kamus Bahasa Indonesia, berasal dari kata “kelola”, dan selanjutnya dalam kata kerja mengelola artinya menyelenggarakan, mengendalikan (pemerintah dan sebagainya); mengurus, menjalankan (perusahaan, proyek, dan sebagainya). Pengelolaan adalah proses, cara, dan perbuatan mengelola; proses melakukan kegiatan tertentu dengan menggerakkan tenaga orang lain; proses yang membantu merumuskan kebijaksanaan dan tujuan organisasi; proses yang memberikan pengawasan pada semua hal yang terllibat dalam pelaksanaan kebijaksanaan dan pencapaian tujuan.

Konsep pengelolaan dikembangkan oleh Emil Salim yang menyatakan bahwa pengelolaan lingkungan hidup adalah segala upaya setiap manusia untuk menikmati dan/ atau memanfaatkan lingkungan hidup, dimana manusia juga mempunyai kewajiban untuk memelihara, mencegah, dan menanggulangi sesuatu akibat dan penggunaan hak atas lingkungan hidupnya. Oleh karenanya setiap pengelolaan terhadap lingkungan hidup harus pula dilakukan secara sadar dan terencana. Hubungan keserasian antara arah pembangunan kelestarian lingkungan hidup perlu diusahakan dengan memperhatikan kebutuhan manusia, seperti lapangan kerja, pangan, sandang dan pemukiman, kesehatan dan pendidikan. Berdasarkan kerangka berpikir tersebut, maka pengelolaan lingkungan hidup dapat dikonseptualkan

216 Syamsuharya Bethan. 2008. Penerapan Prinsip Hukum Pelestarian Fungsi Lingkungan Hidup

sebagai usaha sadar untuk memelihara atau memperbaiki mutu lingkungan agar kebutuhan dasar kita dapat terpenuhi dengan sebaik-baiknya.217

Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya manusia untuk berinteraksi dengan lingkungan guna mempertahankan kehidupan mencapai kesejahteraan dan kelestarian lingkungan. Menurut ketentuan umum Pasal 1 angka 2 UUPPLH, perlindungan dan lingkungan hidup adalah upaya sistematis dan terpadu yang dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan mencegah terjadinya pencemaran dan/ atau kerusakan lingkungan hidup yang meliputi perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan, dan penegakan hukum.

Pengelolaan lingkungan hidup yang dilakukan selama ini cenderung hanya pada pemanfaatan lingkungan sebagai obyek pembangunan, sehingga pada UUPPLH kemudian ditambahkan kata “perlindungan” yang diharapkan dapat memberikan keseimbangan dalam rangka upaya untuk mempertahankan fungsi lingkungan hidup sebagai ekosistem. Pengelolaan lingkungan hidup berarti manajemen terhadap lingkungan hidup atau lingkungan dapat dikelola dengan melakukan pendekatan manajemen. Pendekatan manajemen lingkungan mengutamakan kemampuan manusia di dalam mengelola lingkungan”.218

Ramah lingkungan menurut Otto Soemarwoto, haruslah juga bersifat mendukung pembangunan ekonomi. Dengan kata lain, perkataan, sikap, dan kelakuan pro lingkungan tidak boleh anti pembangunan.219 Makna yang

217 Otto Soemarwono. 1994. Ekologi Lingkungan Hiudp dan Pembangunan. Djambatan. Bandung. Hal. 76.

218 Supriadi. Hukum Lingkungan di Indonesia: Sebuah Pengantar. Sinar Grafika. Jakarta. 2008. Hal. 32.

219 Otto Soemarwoto. Atur Diri Sendiri, Paradigma Baru Pengelolaan Lingkungan Hidup. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. 2001. Hal. 92.

terkandung dalam kalimat tersebut adalah bahwa dalam perlindungan dan pegelolaan lingkungan hidup harus seimbang antara kepentingan peningkatan ekonomi dengan kepentingan melestarikan lingkungan.