• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

C. Ruang Lingkup

Isi dari pedoman ini bukan hanya berisi tentang standar pembelajaran saja melainkan juga dilengkapi dengan pedoman monitoring dan evaluasi pembelajaran lengkap dengan instrumennya.

Pedoman Pembelajaran dan Monitoring Evaluasi Pembelajaran UHAMKA 7 BAB II

LANDASAN HUKUM

1. Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional.

2. Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

3. Undang-Undang Republik Indonesia No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.

4. Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI).

5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan KKNI Bidang Perguruan Tinggi.

6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2020 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

7. Panduan Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi di Era Industri 4.0 Dirjen Belmawa Kemenristekdikti Tahun 2019.

8. Keputusan Rektor UHAMKA Nomor 1146/A.04.01/2016 tentang Penetapan Standar Pendidikan Tinggi Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA.

9. Buku Acuan Akademik UHAMKA tahun 2019/2020.

Pedoman Pembelajaran dan Monitoring Evaluasi Pembelajaran UHAMKA 8 BAB III

STANDAR PEMBELAJARAN

Standar pembelajaran di UHAMKA merujuk pada standar mutu Program Studi yang ditetapkan melalui Keputusan Rektor UHAMKA Nomor 1146/A.04.01/2016 tentang Penetapan Standar Pendidikan Tinggi Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2020 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi terkait standar isi, standar proses dan standar penilaian.

A. Standar Isi Pembelajaran

1. Seluruh program studi merumuskan tingkat kedalaman dan keluasan materi pembelajaran yang mengacu pada capaian pembelajaran lulusan dan wajib memanfaatkan hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

2. Tingkat kedalaman dan keluasan materi pembelajaran untuk setiap program pendidikan, dirumuskan dengan mengacu pada deskripsi capaian pembelajaran lulusan dari KKNI yaitu:

a. lulusan program diploma tiga paling sedikit menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan dan keterampilan tertentu secara umum;

b. lulusan sarjana atau program diploma empat paling sedikit menguasai konsep teoritis bidang pengethauan dan keterampilan tertentu secara umum dan konsep teoritis bagian khusus dalam bidang pengetahuan dan keterampilan tersebut secara mendalam;

c. lulusan program profesi paling sedikit menguasai teori aplikasi bidang pengetahuan dan keterampilan tertentu; dan

Pedoman Pembelajaran dan Monitoring Evaluasi Pembelajaran UHAMKA 9 d. lulusan program magister, magister terapan, dan spesialis paling sedikit

menguasai teori dan teori aplikasi bidang pengetahuan tertentu;

3. Tingkat kedalaman dan keluasan materi pembelajaran dituangkan dalam bahan kajian yang distrukturkan dalam bentuk mata kuliah.

4. Tingkat kedalaman dan keluasan materi pembelajaran memuat nilai-nilai Al Islam dan Kemuhammadiyahan.

B. Standar Proses Pembelajaran

1. Karakteristik Proses Pembelajaran

Seluruh program studi menerapkan karakteristik proses pembelajaran interaktif, holistik, integratif, saintifik, kontekstual, tematik, efektif, kolaboratif, dan berpusat pada mahasiswa.

a. Interaktif: semua dosen melakukan proses pembelajaran yang mengutamakan proses interaksi dua arah antara mahasiswa dan dosen.

b. Holistik: semua dosen melakukan proses pembelajaran yang mendorong terbentuknya pola pikir yang komprehensif dan luas dengan menginternalisasi keunggulan dan kearifan lokal maupun nasional.

c. Integratif: semua dosen melakukan proses pembelajaran yang terintegrasi untuk memenuhi capaian pembelajaran lulusan secara keseluruhan dalam satu kesatuan program melalui pendekatan antar disiplin dan multidisiplin.

d. Saintifik: semua dosen melakukan proses pembelajaran yang mengutamakan pendekatan ilmiah sehingga tercipta lingkungan akademik yang menjunjung tinggi nilai Al Islam dan Kemuhammadiyahan.

Pedoman Pembelajaran dan Monitoring Evaluasi Pembelajaran UHAMKA 10 e. Kontekstual: semua dosen melakukan proses pembelajaran yang disesuaikan dengan tuntutan kemampuan menyelesaikan masalah dalam ranah keahliannya.

f. Tematik: semua dosen melakukan proses pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik keilmuan dan dikaitkan dengan permasalahan nyata melalui pendekatan transdisiplin.

g. Efektif: semua dosen melakukan proses pembelajaran yang meraih capaian lulusan secara berhasil guna dengan mementingkan internalisasi materi secara baik dan benar dalam kurun waktu yang optimum.

h. Kolaboratif: semua dosen melakukan proses pembelajaran secara bersama dengan melibatkan interaksi antar mahasiswa untuk mengoptimalisasi capaian sikap, pengetahuan, dan ketrampilan)

i. Semua dosen melakukan proses pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa yang mengutamakan pengembangan kreativitas, kapasitas, kepribadian, dan kebutuhan mahasiswa serta mengembangkan kemandirian dalam mencari dan menemukan pengetahuan.

2. Perencanaan Proses Pembelajaran

Perencanaan proses pembelajaran disusun untuk setiap mata kuliah dan disajikan dalam Rencana Pembelajaran Semester (RPS) yang ditetapkan dan dikembangkan oleh Dosen secara mandiri atau bersama dalam kelompok keahlian suatu bidang ilmu pengetahuan dan/atau teknologi dalam program studi serta wajib ditinjau serta disesuaikan secara berkala sesuai dengan perkembangan IPTEKS.

Rencana Pembelajaran Semester (RPS) paling sedikit memuat;

a. Nama program studi, nama dan kode mata kuliah, semester, Satuan Kredit Semester, nama Dosen pengampu;

Pedoman Pembelajaran dan Monitoring Evaluasi Pembelajaran UHAMKA 11 b. Rumusan capaian pembelajaran lulusan setiap mata kuliah yang

terungkap dengan jelas;

c. Rumusan kemampuan akhir yang direncanakan pada tiap tahap pembelajaran yang terungkap dengan jelas untuk memenuhi capaian pembelajaran lulusan;

d. Rumusan bahan kajian yang terkait dengan kemampuan yang akan dicapai;

e. Metode pembelajaran dirumuskan sesuai dengan bahan kajian, situasi, dan kondisi pembelajaran;

f. Waktu yang disediakan dirinci secara jelas untuk mencapai kemampuan pada tiap tahap pembelajaran;

g. Pengalaman belajar mahasiswa yang diwujudkan dalam deskripsi tugas mandiri dan tugas terstruktur yang jelas yang harus dikerjakan oleh mahasiswa selama satu semester;

h. Kriteria, indikator, dan bobot penilaian dirumuskan secara logis dan transparan;

i. Daftar referensi: referensi yang digunakan sesuai dengan bahan kajian minimal 10 buah yang up to date dalam satu mata kuliah dan diutamakan dari jurnal ilmiah bereputasi.

3. Pelaksanaan Proses Pembelajaran

a. Proses pembelajaran di setiap mata kuliah dilaksanakan sesuai Rencana Pembelajaran Semester (RPS) dan memiliki karakter interaktif, holistik, integratif, saintifik, kontekstual, tematik, efektif, kolaboratif, dan berpusat pada mahasiswa.

b. Proses pembelajaran yang terkait dengan penelitian mahasiswa wajib mengacu pada Pedoman Tugas Akhir/Skripsi/Tesis yang ditetapkan oleh Fakultas/Sekolah Pascasarjana dan Pedoman Penelitian yang ditetapkan oleh Lemlitbang UHAMKA.

Pedoman Pembelajaran dan Monitoring Evaluasi Pembelajaran UHAMKA 12 c. Proses Pembelajaran yang terkait dengan pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa wajib mengacu pada Panduan Kuliah Kerja Nyata atau sejenisnya yang ditetapkan oleh Fakultas/Sekolah Pascasarjana/Lembaga Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat UHAMKA.

d. Metode pembelajaran yang dapat dipilih untuk pelaksanaan pembelajaran antara lain: diskusi kelompok, simulasi, studi kasus, pembelajaran kolaboratif, pembelajaran kooperatif, pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran berbasis masalah, atau metode pembelajaran lain, yang dapat secara efektif memfasilitasi pemenuhan capaian pembelajaran lulusan atau gabungan dari beberapa metode pembelajaran.

e. Bentuk pembelajaran dapat berupa:

1) kuliah;

2) responsi dan tutorial;

3) seminar;

4) praktikum, praktik studio, praktik bengkel, praktik lapangan, praktik kerja;

5) penelitian, perancangan, atau pengembangan;

6) pertukaran pelajar;

7) magang;

8) wirausaha; dan/atau

9) bentuk lain pengabdian kepada masyarakat.

f. Bentuk pembelajaran penelitian, perancangan, atau pengembangan wajib ditambahkan sebagai bentuk pembelajaran bagi mahasiswa program Pendidikan diploma empat, program sarjana, program profesi, dan program magister di bawah bimbingan dosen dalam rangka

Pedoman Pembelajaran dan Monitoring Evaluasi Pembelajaran UHAMKA 13 pengembangan sikap, pengetahuan, keterampilan, pengalaman otentik, serta meningkatkan daya saing bangsa.

g. Bentuk pembelajaran pengabdian kepada masyarakat wajib ditambahkan sebagai bentuk pembelajaran bagi mahasiswa program Pendidikan diploma empat, program sarjana, dan program profesi.

h. Bentuk pembelajaran sebagaimana dimaksud pada poin 7 dapat dilakukan di dalam Program Studi dan di luar Program Studi.

i. Bentuk pembelajaran di luar Program Studi merupakan pembelajaran yang terdiri atas:

1) Pembelajaran dalam Program Studi lain di UHAMKA;

2) Pembelajaran dalam Program Studi yang sama pada Perguruan Tinggi lain;

3) Pembelajaran dalam Program Studi yang berbeda pada Perguruan Tinggi lain;

4) Pembelajaran pada Lembaga non Perguruan Tinggi.

j. Proses Pembelajaran di luar Program Studi sebagaimana dimaksud pada poin B.3.i.2), 3) dan 4) dilaksanakan berdasarkan perjanjian kerjasama antara UHAMKA dengan Perguran Tinggi lain atau Lembaga lain yang terkait dan hasil kuliah diakui melalui mekanisme transfer Satuan Kredit Semester.

k. Proses Pembelajaran di luar Program Studi sebagaimana dimaksud pada poin B.3.i.2), 3) dan 4) merupakan kegiatan dalam program yang dapat ditentukan oleh Kementerian dan/atau Pemimpin Perguruan Tinggi yang terdiri atas:

1) Magang/praktik kerja: kegiatan magang di sebuah perusahaan, yayasan nirlaba, institusi pemerintah, maupun perusahaan rintisan (startup);

Pedoman Pembelajaran dan Monitoring Evaluasi Pembelajaran UHAMKA 14 2) Proyek di desa: proyek sosial untuk membantu masyarakat di pedesaan atau daerah terpencil dalam membangun ekonomi rakyat, infrasutruktur, dan lainnya;

3) Mengajar di sekolah: kegiatan mengajar di sekolah dasar, menengah, maupun atas selama beberapa bulan. Sekolah dapat berbeda di lokasi kota maupun terpencil;

4) Pertukaran pelajar: mengambil kelas atau semester di perguruan tinggi luar negeri maupun dalam negeri, berdasarkan perjanjian kerjasama yang sudah diadakan Pemerintah;

5) Kegiatan riset akademik: baik sains maupun sosial humaniora, yang dilakukan di bawah pengawasan dosen atau peneliti;

6) Kegiatan wirausaha: Mahasiswa mengembangkan kegiatan kewirausahaan secara mandiri, dibuktikan dengan penjelasan/proposal kegiatan kewirausahaan dan bukti transaksi konsumen atau slip gaji pegawai;

7) Studi/proyek independen: mahasiswa dapat mengembangkan sebuah proyek berdasarkan topik sosial khusus dan dapat dikerjakan bersama-sama dengan mahasiswa lain;

8) Proyek kemanusiaan: Kegiatan sosial untuk sebuah yayasan atau organisasi kemanusiaan yang disetujui Rektor, baik di dalam maupun luar negeri. Contoh organisasi formal yang dapat disetujui Rektor: Palang Merah Indonesia, Mercy Corps, Lazismu, Majelis Pelayanan Sosial PP Muhammadiyah, dll.

l. Proses Pembelajaran di luar Program Studi sebagaimana dimaksud pada poin B.3.i. dilaksanakan di bawah bimbingan dosen.

m. Proses Pembelajaran di luar Program Studi sebagaimana dimaksud pada poin B.3.i.3) dan 4) dilaksanakan hanya bagi program sarjana dan program sarjana terapan di luar bidang kesehatan.

Pedoman Pembelajaran dan Monitoring Evaluasi Pembelajaran UHAMKA 15 4. Beban Belajar Mahasiswa

a. Beban belajar mahasiswa dinyatakan dalam besaran satuan kredit semester (sks). Satu sks setara dengan 170 (seratus tujuh puluh) menit kegiatan belajar per minggu per semester.

1) Satu sks pada bentuk pembelajaran berupa kuliah, responsi dan tutorial, mencakup:

a) Kegiatan belajar dengan tatap muka 50 (lima puluh) menit per minggu per semester;

b) Kegiatan belajar dengan penugasan terstruktur 60 (enam puluh) menit per minggu per semester; dan

c) kegiatan belajar mandiri 60 (enam puluh) menit per minggu per semester.

2) Satu sks pada bentuk pembelajaran berupa seminar atau bentuk pembelajaran lain yang sejenis, mencakup:

a) Kegiatan proses belajar 100 (seratus) menit per minggu per semester.

b) Kegiatan belajar mandiri 70 (tujuh puluh) menit per minggu per semester.

3) Perhitungan beban belajar dalam sistem blok, modul, atau bentuk lain ditetapkan sesuai dengan kebutuhan dalam memenuhi capaian pembelajaran.

4) Satu sks pada bentuk pembelajaran praktikum, praktik studio, praktik bengkel, praktik lapangan, praktik kerja, penelitian, perancangan, atau pengembangan, pelatihan militer, pertukaran pelajar, magang, wirausaha, dan/atau pengabdian kepada masyarakat, adalah 170 (seratus tujuh puluh) menit per minggu per semester.

Pedoman Pembelajaran dan Monitoring Evaluasi Pembelajaran UHAMKA 16 b. Semester merupakan satuan waktu proses pembelajaran efektif selama paling sedikit 16 (enam belas) minggu, termasuk ujian tengah semester (UTS) dan ujian akhir semester (UAS).

c. Satu tahun akademik terdiri atas 2 (dua) semester dan dapat diselenggarakan semester antara. Ketentuan semester antara, yaitu:

1) Proses pembelajaran efektif selama paling sedikit 8 (delapan) minggu sesuai beban belajar mahasiswa untuk memenuhi capaian pembelajaran yang telah ditetapkan;

2) Beban belajar mahasiswa paling banyak 9 (sembilan) sks; dan

3) Apabila semester antara diselenggarakan dalam bentuk perkuliahan, tatap muka paling sedikit 16 (enam belas) kali termasuk ujian tengah semester antara (UTSA) dan ujian akhir semester antara (UASA) d. Beban belajar mahasiswa program diploma tiga, diploma empat, dan

sarjana yang mempunyai Indeks Prestasi Semester (IPS) lebih besar dari 3,00 (tiga koma nol nol) dan memenuhi etika akademik, setelah 2 (dua) semester pada tahun akademik yang pertama dapat mengambil maksimum 24 (dua puluh empat) sks per semester pada semester berikutnya.

e. Mahasiswa program magister yang mempunyai Indeks Prestasi Semester (IPS) lebih besar dari 3,50 (tiga koma lima nol) dan memenuhi etika akademik, setelah paling sedikit 2 (dua) semester pada tahun akademik yang pertama dapat melanjutkan ke program doktor tanpa harus lulus terlebih dahulu dari program magisternya.

f. Mahasiswa program magister sebagaimana dimaksud pada poin nomor 6 harus menyelesaikan program magister sebelum menyelesaikan program doktornya.

Pedoman Pembelajaran dan Monitoring Evaluasi Pembelajaran UHAMKA 17 5. Masa Studi dan Beban Belajar Mahasiswa

a. Masa studi mahasiswa program diploma tiga paling lama 5 (lima) tahun akademik dengan beban belajar paling sedikit 108 (seratus delapan) sks.

b. Masa studi mahasiswa program diploma empat/sarjana/sarjana terapan paling lama 7 (tujuh) tahun akademik dengan beban belajar paling sedikit 144 (seratus empat puluh empat) sks.

c. Masa studi mahasiswa program profesi paling lama 3 (tiga) tahun akademik dengan beban belajar paling sedikit 24 (dua puluh empat) sks.

d. Masa studi mahasiswa program magister/magister terapan/spesialis paling lama 4 (empat) tahun akademik dengan beban belajar paling sedikit 36 (tiga puluh enam) sks.

e. Masa studi mahasiswa program doktor/doktor terapan/subspesialis paling lama 7 (tujuh) tahun akademik dengan beban belajar paling sedikit 42 (empat puluh dua) sks.

6. Hal-hal Khusus

a. Pemenuhan masa studi dan beban belajar bagi mahasiswa program sarjana/sarjana terapan dapat dilakukan dengan cara:

1) mengikuti seluruh proses pembelajaran di dalam Program Studi 2) mengikuti proses pembelajaran di dalam Program Studi untuk

memenuhi sebagian masa studi dan beban belajar dan sisanya mengikuti proses pembelajaran di luar Program Studi sebagaimana dimaksud dalam poin B.3.i.

b. Pemenuhan masa studi dan beban belajar dalam proses pembelajaran sebagaimana dimaksud dalam poin B.6.a.2) dengan cara:

1) paling sedikit 4 (empat) semester dan paling lama 11 (sebelas) semester merupakan pembelajaran di dalam Program Studi;

2) 1 (satu) semester atau setara dengan 20 (dua puluh) sks merupakan pembelajaran pada Program Studi yang berbeda di UHAMKA; dan

Pedoman Pembelajaran dan Monitoring Evaluasi Pembelajaran UHAMKA 18 3) paling lama 2 (dua) semester atau setara dengan 40 (empat puluh) sks

merupakan:

a) pembelajaran pada Program Studi yang sama di Perguruan Tinggi lain;

b) pembelajaran pada Program Studi yang berbeda di Perguruan Tinggi lain; dan/atau

c) pembelajaran di lembaga non Perguruan Tinggi.

c. Program profesi dapat diselenggarakan secara terpisah atau tidak terpisah dengan program sarjana/diploma empat.

d. Jika menetapkan batas studi maksimal kurang dari ketentuan di atas harus menggunakan alasan yang logis dan studi kelayakan yang dapat dipertanggungjawabkan.

C. Standar Penilaian Pembelajaran

1. Penilain proses dan hasil belajar mahasiswa mencakup: prinsip penilaian, teknik dan instrumen penilaian, mekanisme dan prosedur penilaian, pelaksanaan penilaian, laporan penilaian dan kelulusan mahasiswa.

2. Prinsip penilaian: Setiap Dosen harus melakukan penilaian dengan prinsip edukatif, otentik, objektif, akuntabel, dan transparan yang dilakukan secara terintegrasi.

a. Prinsip edukatif: Dosen melakukan penilaian yang memotivasi mahasiswa agar mampu memperbaiki perencanaan, cara belajar dan meraih capaian pembelajaran lulusan.

b. Prinsip otentik: Dosen melakukan penilaian yang berorientasi pada proses belajar yang berkesinambungan dan hasil belajar yang mencerminkan kemampuan mahasiswa pada saat proses pembelajaran berlangsung.

Pedoman Pembelajaran dan Monitoring Evaluasi Pembelajaran UHAMKA 19 c. Prinsip objektif: Dosen melakukan penilaian yang didasarkan pada standar yang disepakati antara dosen dan mahasiswa serta bebas dari pengaruh subjektivitas penilai dan yang dinilai.

d. Prinsip akuntabel: Dosen melakukan penilaian yang dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan kriteria yang jelas, disepakati pada awal kuliah, dan dipahami oleh mahasiswa.

e. Prinsip transparan: Dosen melakukan penilaian yang prosedur dan hasil penilaiannya dapat diakses oleh semua pemangku kepentingan.

3. Teknik penilaian: Setiap Dosen dapat melakukan penilaian dengan teknik observasi, partisipasi, unjuk kerja, tes tertulis, tes lisan, atau angket.

a. Observasi: Dosen melakukan penilaian pada saat proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan instrumen yang telah ditetapkan dan dipahami oleh mahasiswa, mengacu kepada keterlibatan dan keaktifan pada saat proses pembelajaran.

b. Unjuk kerja: Dosen melakukan penilaian atas proses dan hasil pekerjaan mahasiswa yang menuntut mahasiswa mendemostrasikan kemahirannya ke dalam berbagai konteks tergantung pada karakteristik materi yang dinilai dan kompetensi yang diharus dicapai oleh mahasiswa dengan menggunakan instrument yang telah ditetapkan dan dipahami oleh mahasiswa.

c. Penugasan: Dosen melakukan penilaian atas kegiatan tertentu di luar kegiatan di kelas. Penugasan dapat diberikan dalam bentuk individual (Pekerjaan Rumah) atau kelompok (Proyek).

d. Tes tertulis: Dosen melakukan penilaian dengan mencermati jawaban mahasiswa atas tes tertulis dengan kriteria, skor, dan bobot yang telah ditetapkan dan dipahami oleh mahasiswa. Tes yang digunakan adalah objektif tes dan/atau uraian: objektif tes sebab akibat, asosiasi dll., uraian terstruktur dan tidak terstruktur.

Pedoman Pembelajaran dan Monitoring Evaluasi Pembelajaran UHAMKA 20 e. Tes lisan: Dosen melakukan penilaian dengan mencermati jawaban mahasiswa atas tes lisan dengan kriteria, skor, dan bobot yang telah ditetapkan dan dipahami oleh mahasiswa dengan kemampuan komunikasi interpersonal, konten materi, logika berpikir terhadap materi, dan etika berbicara.

f. Portofolio: penilaian yang dilakukan dengan cara menilai kumpulan karya-karya peserta didik dalam bidang tertentu yang diorganisasikan untuk mengetahui minat, perkembangan, prestasi, dan/atau kreativitas mahasiswa kurun waktu tertentu.

g. Jurnal: catatan Dosen selama proses pembelajaran yang berisi informasi kekuatan dan kelemahan mahasiswa yang berkait dengan kinerja ataupun sikap mahasiswa yang dipaparkan secara deskriptif.

h. Penilaian diri: mahasiswa mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya berkaitan dengan kompetensi yang menjadi tujuan pembelajaran.

i. Penilaian antarteman: mahasiswa mengemukakan kelebihan dan kekurangan temannya dalam berbagai hal dengan pedoman penilaian antar teman yang memuat indikator perilaku yang dinilai.

j. Penilaian untuk ujian karya ilmiah/skripsi/ tesis/ disertasi ditetapkan tersendiri. Kriteria penilaian karya ilmiah/skripsi/ tesis/ disertasi:

Penilaian Pembimbing: 1) penilaian pembimbing diberikan sejak mahasiswa melakukan bimbingan, 2) penilaian terhadap sistematika penulisan, 3) konten materi, 4) metodologi, 5) teknik analisis data, 6) pembahasan hasil penelitian, 7) refrerensi tiap variable minimal 5 teori (pendidikan), untuk penelitian murni disesuaikan dengan disiplin dan karakteristik keilmuan, 8) sikap mahasiswa ketika melakukan bimbingan. Penilaian dosen penguji: 1) penilaian terhadap kesesuaian judul karya ilmiah/skripsi/ tesis/ disertasi dengan isi mulai dari

Pedoman Pembelajaran dan Monitoring Evaluasi Pembelajaran UHAMKA 21 pendahuluan sampai saran hasil penelitian, 2) kesesuaian antara metodologi penelitian dengan teknik analisis data, 3) presentasi penyajian materi atau hasil penelitian, 4) sikap mahasiswa ketika mengikuti ujian.

4. Instrumen penilaian terdiri atas:

a. Penilaian proses dalam bentuk rubrik dan/atau penilaian hasil dalam bentuk portofolio atau karya desain.

b. Penilain sikap dapat menggunakan teknik penilaian observasi.

c. Penilaian penguasaan pengetahuan, keterampilan umum, dan keterampilan khusus dilakukan dengan memilih satu atau kombinasi dari berbagai teknik dan instrumen penilaian.

5. Hasil akhir penilaian merupakan integrasi antara berbagai teknik dan intrumen penilaian yang digunakan.

6. Mekanisme penilaian terdiri atas:

a. menyusun, menyampaikan, menyepakati tahap, teknik, instrumen, kriteria, indikator, dan bobot penilaian antara penilai dan yang dinilai sesuai dengan rencana pembelajaran semester (RPS);

b. melaksanakan proses penilaian sesuai dengan tahap, teknik, instrumen, kriteria, indikator, dan bobot penilaian yang memuat prinsip penilaian;

c. memberikan umpan balik dan kesempatan untuk mempertanyakan hasil penilaian kepada mahasiswa;

d. mendokumentasikan penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa secara akuntabel dan transparan.

7. Prosedur penilaian mencakup tahap perencanaan, kegiatan pemberian tugas atau soal, observasi kinerja, pengambalian hasil observasi, dan pemberian nilai akhir.

8. Pelaksanaan penilaian dilakukan sesuai dengan rencana pembelajaran yang dapat dilakukan oleh:

Pedoman Pembelajaran dan Monitoring Evaluasi Pembelajaran UHAMKA 22 a. Dosen pengampu atau tim dosen pengampu;

b. Dosen pengampu atau tim dosen pengampu dengan mengikutsertakan mahasiswa; dan/atau

c. Dosen pengampu atau tim dosen pengampu dengan mengikutsertakan pemangku kepentingan yang relevan.

9. Pelaksanaan penilaian untuk program doktor wajib menyertakan tim penilai eksternal dari Perguruan Tinggi lain.

10. Pelaporan penilaian berupa kualifikasi keberhasilan mahasiswa dalam menempuh suatu mata kuliah yang dinyatakan dalam kisaran:

a. Huruf A setara dengan angka 4 (empat) berkategori sangat baik dengan kriteria nilai akhir mata kuliah pada interval 85 – 100;

b. Huruf B setara dengan angka 3 (tiga) berkategori baik dengan kriteria nilai akhir mata kuliah pada interval 70 – 84,99;

c. Huruf C setara dengan angka 2 (dua) berkategori cukup dengan kriteria nilai akhir mata kuliah pada interval 58 – 69,99;

d. Huruf D setara dengan angka 1 (satu) berkategori kurang dengan kriteria nilai akhir mata kuliah pada interval 40 – 57,99; atau

e. Huruf E setara dengan angka 0 (nol) berkategori sangat kurang dengan kriteria nilai akhir mata kuliah pada interval 0,00 – 39,99;

11. Hasil penilaian diumumkan kepada mahasiswa setelah satu tahap pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran secara online. 

12. Hasil penilaian capaian pembelajaran lulusan di tiap semester dinyatakan dengan indeks prestasi semester (IPS) sedangkan hasil penilaian capaian pemebalajaran lulusan pada akhir Program Studi dinyatakan dengan indeks prestasi kumulatif (IPK).

13. Indeks Prestasi Semester (IPS) dinyatakan dalam besaran yang dihitung dengan cara menjumlahkan perkalian antara nilai huruf setiap mata kuliah

Pedoman Pembelajaran dan Monitoring Evaluasi Pembelajaran UHAMKA 23 yang ditempuh dan sks mata kuliah bersangkutan dibagi dengan jumlah sks mata kuliah yang diambil dalam satu semester.

14. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dinyatakan dalam besaran yang dihitung dengan cara menjumlahkan perkalian antara nilai huruf setiap mata kuliah yang ditempuh dan sks mata kuliah bersangkutan dibagi dengan jumlah sks mata kuliah yang diambil yang telah ditempuh.

15. Mahasiswa program Diploma dan Sarjana dinyatakan lulus apabila telah menempuh seluruh mata kuliah termasuk laporan tugas akhir/skripsi/karya ilmiah dengan IPK lebih besar atau sama dengan 2,76 (dua koma tujuh enam) dan bagi mahasiswa yang belum mencapai IPK yang dimaksud diwajibkan mengulang mata kuliah. 

16. Kelulusan mahasiswa dari program diploma dan program sarjana dinyatakan dengan predikat memuaskan, sangat memuaskan, atau pujian dengan kriteria:

a. Mahasiswa dinyatakan lulus dengan predikat memuaskan apabila mencapai indeks prestasi kumulatif (IPK) 2,76 (dua koma tujuh enam) sampai dengan 3,00 (tiga koma nol nol).

b. Mahasiswa dinyatakan lulus dengan predikat sangat memuaskan apabila mencapai indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,01 (tiga koma nol satu) sampai dengan 3,50 (tiga koma lima nol).

c. Mahasiswa dinyatakan lulus dengan predikat dengan pujian apabila

c. Mahasiswa dinyatakan lulus dengan predikat dengan pujian apabila

Dokumen terkait