• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

1.4. Ruang Lingkup

Dari permasalahan diatas penulis membuat batasan pembahasan dalam menyusun laporan tugas akhir ini yaitu transaksi penerimaan kas, pengeluaran kas, laporan penerimaan kas dan laporan pengeluaran kas. Untuk interface sendiri terdiri dari form user, form akun, form transaksi penerimaan kas, form transaksi pengeluaran kas, form laporan pengeluaran kas, laporan penerimaan kas, laporan jurnal, dan laporan buku besar.

6 2.1. Konsep Dasar Sistem

Sistem merupakan sebuah sarana yang bisa menjadi sebuah acuan untuk mengelola kinerja tertentu. Dapat diketahui bahwa sistem juga merupakan suatu susunan dari beberapa yang lebih unggul sebagai penyerap dan pencatat data yang dibandingkan secara manual yang dilaksanakan pada suatu organisasi elemen-elemen dari suatu sistem tidak dapat berdiri sendiri karena saling berinteraksi atau berhubungan dengan yang lain yang membentuk satu kesatuan yang utuh.

2.1.1. Pengertian Sistem

Menurut (Hutahaean, 2017), “sistem adalah suatu jaringan dari kerja prosedur– prosedur yang saling berhubngan , berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran yang tertentu”. Sedangkan menurut (Anggraeni & Irviani, 2017), “sistem adalah sekelompok orang yang saling bekerja sama dengan ketentuan-ketentuan aturan yang sistematis dan terstruktur untuk membentuk satu kesatuan yang melaksanakan suatu fungsi untuk mencapai tujuan”.

Sistem juga terdiri dari unsur-unsur yang merupakan bagian terpadu dari berbagai subsistem yang bersangkutan. Unsur-unsur sistem tersebut juga bekerja sama mencapai tujuan dari subsistem itu sendiri dan bagian dari sistem lain yang lebih besar dalam mendukung pencapaian tujuan. Unsur-unsur yang mewakili suatu

sisem secara umum adalah masukan (input), pengolahan (processing) dan keluaran (output). Hal ini dapat digambarkan dalam model sistem berikut:

Sumber: (Muslihudin, 2016)

Gambar II.1. Model Sistem

2.1.2. Karakteristik Sistem

Sebuah sistem memili karakteristi atau sifat-sifat tertentu, yang mencirikan bahwa hal tersebut dapat dikatakan sebagai suatu sistem. Berikut adalah karakteristik sistem menurut (Hutahaean, 2017):

1. Komponen adalah suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu ketentuan.

Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

2. Batasan sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batasan suatu sistem menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

3. Lingkungan luar sistem (environment) adalah diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap dijaga dan yang merugikan harus kita jaga dan dikendalikan, kalau tidak dapat mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

4. Penghubung sistem (interfice) merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsitem lain. Keluaran (ouput) dari subsistem akan menjadi masukkan (input) untuk subsistem lain melalui penghubung.

5. Masukan sistem (input) adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem, yang dapat berupa perawatan (maintenace input), dan masukkan sinyal (signal input).

Maintenace input adalah energi yang dimasukkan agar sistem dapat beroperasi.

Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.

6. Keluaran sistem (output) adalah hasil daro energi yang diolah dan diklarifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

7. Pengolah sistem adalah suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukkan menjadi keluaran. Sistem produksi akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi, sistem akuntansi akan mengolah data menjadi laporan-laporan keuangan.

8. Sasaran sistem adalah suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.

2.1.3. Klasifikasi Sistem

Menurut (Hutahaean, 2017), sistem dapat diklasifikasikan dari berbagai sudut pandang, diantaranya yaitu :

1. Klasifikasi sistem sebagai :

a. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran-pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik.

b. Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.

2. Sistem diklasifikasikan sebagai :

a. Sistem alamiyah adalah sistem yang terjadi memalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia.

b. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat oleh manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin.

3. Sistem diklasifikasikan sebagai:

a. Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, sebagai keluaran sistem yang dapat diramalkan.

b. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistik.

4. Sistem diklasifikasikan sebagai:

a. Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terpengaruh dan tidak berhubungan dengan lingkungan luar, sistem bekerja otomatis tanpa ada turut campur lingkungan luar.

b. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima input dan output dari lingkungan luar atau subsistem lainnya.

2.1.4. Pengertian Informasi

Menurut (Anggraeni & Irviani, 2017), “informasi adalah data yang diolah menjadi lebih berguna dan berarti bagi penerimanya, serta untuk mengurangi ketidakpastian dalam proses pengambilan keputusan mengenai suatu keadaan”.

Menurut (Handayani, Wijianto, & Anggoro, 2018), menjelaskan bahwa

“Informasi adalah data yang diklasifikasikan atau diolah atau diinterpretasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan”.

Menurut (Muslihudin, 2016), “informasi merupakan data yang diolah menjadi bentuk yang berguna untuk membuat keputusan”. Informasi juga berguna untuk membuat keputusan karena informasi menurunkan ketidakpastian atau meningkatkan pengetahuan. Informasi menjadi sangat penting karena berdasarkan informasi para pengelola dapat mengetahui kondisi obyektif perusahaannya.

Informasi tersebut merupakan hasil pengelohan data atau fakta yang dikumpulkan dengan metode atau cara-cara tertentu.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang diproses menjadi satu bentuk yang lebih berguna bagi yang menerimanya dalam aktivitas perbuatan keputusan.

2.1.5. Pengertian Sistem Informasi

Menurut (Anggraeni & Irviani, 2017), menjelaskan bahwa “sistem informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manjerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan”.

Sedangkan menurut (Hutahaean, 2017), “sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajeral, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan”.

Dalam penerapan sebuah sistem informasi dapat berupa sebuah mainframe, sebuah server dari komputer biasa, maupun hosting di internet pada sebuah komputer server. Namun tetap saja ada kesamaan diantara ketiga penerapan berbeda ini. Kesamaanya yaitu sama-sama menggunakan sarana jaringan komputer untuk melakukan pemprosesan data secara bersama, baik oleh beberapa pengguna maupun beberapa grup pengguna yang menggunakan layanan atau fiur yang disertakan.

2.1.6. Pengertian Akuntansi

Akuntansi berasal dari bahasa inggris “to account” yang artinya menghitung atau mempertanggung jawabkan hal-hal yang berkaitan dengan masalah pengelolaan atau pengurus dari suatu perusahaan kepada pemiliknya, atas kepercayaan yang telah diberikan kepada pengelola tersebut untuk menjalankan kegiatan perusahaan.

Menurut (Shatu, 2016), mengemukakan bahwa “akuntansi adalah pengukuran, pemjabaran, atau pemberian kepastian mengenai informasi yang akan membantu manajer, investor, otoritas pajak dan pembuat keputusan lain untuk membuat alokasi sumber daya keputusan didalam perusahaan”.

Akuntansi juga mencakup segala pencatatan transaksi-transaksi dalam perusahaan dan melakukan penyusunan laporan itu akan memberikan informasi yang bermanfaat bagi pihak manajemen para kreditor dan pemilik sebagai informasi keuangan suatu organisasi karena dari laporan akuntansi kita dapat melihat seperti apa kualitas yang ada dalam suatu organisasi dan terjadi dalam organisasi. Akuntansi juga sering dinyatakan sebagai bahasa perusahaan yang berguna untuk memberikan informasi yang berupa data-data keuangan perusahaan yang dapat digunakan sebagai pengambilan keputusan.

2.1.7. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Menurut (Krismiaji, 2015), “sistem informasi akuntansi adalah sebuah sistem yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan, dan mengoperasikan bisnis”.

Menurut (Mardi, 2014), mengemukakan bahwa “sistem informasi akuntansi adalah sistem yang bertujuan untuk mengumpulkan dan memproses data serta melaporkan informasi berkaitan dengan transaksi keuangan”

.

Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi adalah sebuah sistem yang memproses dan mengumpulkan data serta transaksi untuk menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi pihak-pihak yang memerlukannya.

2.1.8. Pengertian Penerimaan Kas

Menurut (Mulyadi, 2016), “penerimaan kas perusahaan berasal dua sumber utama yaitu penerimaan kas dari penjualan tunai dan penerimaan kas dari piutang”.

Pada dasarnya penerimaan kas yang diterima oleh perusahaan baik berupa uang tunai maupun surat-surat berharga yang mempunyai sifat dapat segera digunakan, yang berasal dari transaksi perusahaan maupun penjualan tunai, pelunasan piutang, atau transaksi lainnya yang dapat menambah kas perusahaan.

Kas juga merupakan alat pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan. Untuk dapat digolongkan sebagai kas biasanya dibatasi dengan diterimanya sebagai setoran oleh bank dengan nominal,

sehingga elemen-elemen yang tidak dapat diterima sebagai setoran tidak dapat dikelompokan dalam kas.

2.1.9. Pengertian Pengeluaran Kas

Menurut (Mulyadi, 2016), ada dua cara yang digunakan dalam sistem pengeluaran kas yaitu, sistem pengeluaran kas dengan cek dan sistem pengeluaran kas dengan uang tunai melalui sistem dana kas kecil. Biasanya cek digunakan untuk pengeluaran dalam jumlah besar, sedangkan untuk pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil menggunakan dana kas kecil. Secara umum pengeluaran kas yaitu semua hal yang dilakukan dengan menggunakan pengeluaran uang.

Pengeluaran kas juga dapat mendukung pencapaian tujuan dari perusahaan guna membuat perusahaan lebih mudah dalam mengolah hal-hal yang berkaitan dengan besarnya pengeluaran kas yang terjadi yang pada akhirnya dapat berpengaruh terhadapa laba yang diterima perusahaan.

2.1.10. Basis Data (Database)

Menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2016), “basis data adalah sistem terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah memelihara data yang sudah diolah atau informasi dan membuat informasi yang tersedia saat dibutuhkan”.

Menurut (Dantes, 2019), mengatakan bahwa “basis data adalah sistem yang terdiri atas kumpulan file (table) yang saling berhubungan dan sekumpulan program yang memungkinkan beberapa pemakai atau program lain untuk mengakses dan memanipulasi file-file tersebut”.

Basis data memiliki prinsip kerja dan tujuan yang sama. Prinsip utamanya adalah pengeturan data dan tujuan utamanya adalahagar dapat memperoleh atau menemukan kemabli data yang dicari dengan mudah dan cepat disamping itu pemanfaatan basis data untuk pengelolaan data. Dalam satu database biasanya terdiri dari kumpulan data tiap pada suatu kantor atau peusahaan yang saling berhubungan.

1. Tabel

Tabel adalah bagian pembentuk database yang berupa kumpulan record sejenis yang mempunyai panjang elemen sama, atribut yang sama, tapi berbeda data valuenya.

2. Field

Field adalah kategori-kategori yang berbeda di dalam tabel. Tabel biasanya berisi banyak field.

3. Record

Record adalah kumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan menginformasikan sebuah entitas secara lengkap.

4. Data Value

Data value adalah data aktual atau informasi yang disimpan pada tiap data elemen atau atribut.

2.1.11. XAMPP

Menurut (Dantes, 2019), menjelaskan bahwa “XAMPP merupakan sebuah paket software yang berisi Apache HTTP server dan MYSQL dan mendukung PHP dan Perl dan berjalan dibeberapa sistem operasi (Windows, MAC, Linux dan BSD)”.

Sedangkan menurut (Haqi, 2019), mengatakan bahwa “XAMPP adalah perangkat

lunak bebas (free software) yang mendukung banyak sistem operasi, merupakan kombinasi dari beberapa program”.

Fungsi XAMPP sendiri adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri beberapa program antara lain: Apache HTTP, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemprograman PHP dan Perl.

2.1.12. PHPMyAdmin

Menurut (Haqi, 2019), “PHPMyAdmin adalah bagian untuk mengelola database MYSQL yang dikomputer. Untuk membukanya yaitu dengan buka browser dan ketik alamat http://localhost/phpMyAdmin”.

Menurut (Dantes, 2019), mengatakan bahwa “PHPMyAdmin adalah perangkat lunak bebas yang ditulis dalam bahasa pemprograman PHP yang digunakan untuk menangani administrasi MySQL melalui dunia jejaring”.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa PHPMyAdmin adalah perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola database dan hanya diakses melalui dunia jejaring.

2.1.13. HTML (Hypertext Markup Language)

Menurut (EMS, 2015), mengemukakan bahwa “HTML singkatan dari Hypertext Markup Language. Bahasa pemprograman ini terdiri dari tag dan aturan-aturan yang memungkinkan anda membuat dokumen hypertext”. Sedangkan menurut (Enterprises, 2016), mengemukakan “HTML (Hypertext Markup Language) adalah sebuah teks yang berbentuk link dan mungkin juga foto atau gambar yang saat di klik akan membawa si pengakses internet dari dokumen ke dokumen lainnya”.

HTML dikembangkan pertama kali oleh Tim Berners-Lee bersamaan dengan protokol HTTP (Hypertext Tranfer Protocol) pada tahun 1989. Tujuan pengembangan HTML adalah untuk menghubungkan satu halaman dengan halaman yang lainnya. Tentunya pada awal perkembangannya masih berupa teks tidak seperti sekarang.

Penulisan HTML diformat menggunakan perintah-perintah yang disebut tag.

Sebuah tag adalah perintah yang ada diantara tanda kurung siku buka (<) dan tanda kurung siku tutup (>). Setiap pembuatan elemen selalu diawali dengan tag pembuka dan tidak selalu diakhiri dengan tag penutup. Tag penutup ini berfungsi memberitahu komputer sebagai akhir dari pembuatan elemen. Apanila tag memiliki penutup maka penutup ditulis dengan menambahkan karakter slash (/) didepan nama tag penutup, misalnya <p>Hello World</p>.

Berdasarkan pengertian diatas HTML adalah bahasa pemprograman yang terdiri dari tag dan link yang ketika diklik akan membawa ke sebuah dokumen yang sudah dibuat.

2.1.14. CSS (Cascading Style Sheets)

Menurut Suryana dalam (Saifudin dan Maharani, 2017), mendefinisikan

“CSS (Cascading Style Sheets) adalah suatu bahasa stylesheets yang digunakan untuk mengatur tampilan suatu website, baik tata letaknya, jenis huruf, warna, dan semua yang berhubungan dengan tampilan”.

Sedangkan menurut Winarno dan Utomo dalam (Agus & Safitri, 2015), menerangkan bahwa “CSS merupakan bahasa pemrograman web yang digunakan untuk mengatur style-style yang ada di tag-tag HTML”. CSS memang didesain untuk

memisahkan antara isi dokumen yang dituliskan menggunakan HTML atau bahasa lain yang sejenis dengan ini memberikan keuntungan dengan adanya peningkatan dalam aksebilitas isi, menyediakan fleksibilitas lebih, dan pengendalian terhadap spesifikasi karakteristik bentuk presentasi, serta mereduksi kompleksitas dan perulangan-perulangan pada struktur ini.

2.1.15. JavaScript

Menurut Suryana dalam (Saifudin dan Maharani, 2017), mengemukakan bahwa “JavaScript adalah bahasa script berdasar pada objek yang memperbolehkan pemakai untuk mengendalikan banyak aspek interaksi pemakai pada suatu dokumen HTML”.

Untuk menjalankan javascript kita hanya membutuhkan text editor dan web browser. Javascript memiliki fitur: high-level programming languange, client-side, loosely tiped dan berorientasi objek. Kelebihan dari JavaScrip yaitu JavaScript pada sisi browser sehingga JavaScript dapat merespon perintah pengguna dengan cepat dan membuat halaman web menjadi lebih responsif.

2.1.16. Model Waterfall

Menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2016), menjelaskan bahwa “Model Waterfall atau air terjun sering juga disebut model sekuensial linear (sequential linear) atau alur hidup klasik (classic life cycle)”. Model air terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari analis, desai, pengodean, pengujian dan tahap pendukung (support). Berikut adalah gambar model air terjun.

Sumber : (Sukamto & Shalahuddin, 2016)

Gambar II.2. Metode Waterfall

1. Analisis

Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk mempresentasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat lunak seperti yang dibutuhkan oleh user.

2. Desain

Proses multi langkah ini yang focus pada desain pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi antarmuka, dan prosedur pengodean.

3. Pembuatan kode program

Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak. Hasil dari tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahap desain.

4. Pengujian

Pengujian fokus pada perangkat lunak secara dari segi logika dan fungsional dan memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan.

5. Pemeliharaan (Support)

Tidak menutup kemungkinan sebuah sistem mengalami perubahan ketika sudah dikirimkan ke user. Perubahan bisa terjadi karena adanya kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau perangkat lunak harus beradaptasi dengan lingkugan baru.

Model ini memungkinkan pemecahan misi pengembangan yang rumit menjadi beberapa langkah logis (desai, kode, pengujian, dan seterusnya) dengan beberapa langkah yang pada akhirnya akan menjadi produk akhir yang siap pakai. Untuk memastikan bahwa sistem bisa dijalankan, setiap langkah akan membutuhkan validasi, masukan, dan kriteria yang ada.

2.2. Teori Pendukung

2.2.1. Entity Relationship Diagram (ERD)

Menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2016), pemodelan awal basis data yag paling banyak digunakan adalah menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD).

ERD dikembangkan berdasarkan teori himpunan dalam bidang matematika. ERD digunakan untuk pemodelan basis data relasional. Sehingga jika penyimpanan basis data menggunakan OODBMS maka perancangan basis data tidak perlu menggunakan ERD.

Entity Relationship Diagram (ERD) menggunakan sejumlah notasi dan simbol untuk menggambarkan struktur dan hubungan antar data, ada beberapa konsep dasar yaitu:

1. Entitas

Entitas adalah suatu objek yang dapat diidentifikasi dalam lingkungan pemakai, sesuatu yang penting bagi pemakai dalam konteks sistem yang akan dibuat. Sebagai contoh pelanggan, pekerja, dan lain-lain.

2. Atribut

Berfungsi mendeskripsikan karakter entitas. Misalnya atribut nama pekerja dari entitas pekerja. Setiap entiti bisa terdapat lebih dari satu atribut.

3. Relationship

Seagaimana halnya entitas maka dalam hubunganpun harus dibedakan antara hubungan atau bentuk hubungan antar entitas dengan isi dari hubungan itu sendiri. Misalnya dalam kasus hubungan antara entitas pengguna dengan entitas pembayaran adalah melakukan. Sedangkan isi hubungannya berupa jumlah pembayaran. Relationship disimbolkan dalam bentuk intan atau diamonds.

4. Kardinalitas

Kardinalitas merupakan jumlah maksimum entitas dimana entitas tersebut dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas lainnya. Ada empat macam kardinalitas yaitu:

a. Satu ke satu (one to one) b. Satu ke banyak (one to many) c. Banyak ke satu (many to one) d. Banyak ke banyak (many to many)

Simbol-simbol yang digunakan dalam Entity Relationship Diagram daapt dilihat pada tabel berikut.

Tabel II.1.

Daftar Simbol ERD

Simbol Deskripsi

Entitas/entity Entitas merupakan data inti yang akan disimpan; bakal tabel pada basis data;

benda yang memiliki data dan harus disimpan datanya agar dapat diakses oleh aplikasi komputer; penamaan entitas biasanya lebih ke kata benda dan belum merupakan nama table.

Atribut Field atau kolom data yang butuh disimpan

dalam suatu entitas

Atribut kunci primer Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas dan digunakan sebagai kunci akses record yang diinginkan;

biasanya berupa id; kunci primer dapat lebih dari satu kolom tersebut dapat bersifat unik (berbeda tanpa ada yang sama)

Atribut multinilai/multivalue Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas yang dapat memiliki nilai lebih dari satu.

Relasi Relasi yang menghubungkan antar entitas;

biasanya diawali dengan kata kerja.

Asosiasi/association Penghubung antara relasi dan entitas dimana dikedua ujungnya memiliki multiplicity kemungkinan jumlah pemakaian.

Kemungkinan jumlah maksimum keterhubungan antara entitas satu dengan entitas yang lain disebut dengan kardinalitas. Misalkan ada kardinalitas 1 ke N atau sering disebut dengan one to many menghubungkan entitas A dan entitas B.

Sumber: (Sukamto & Shalahuddin, 2016)

Berikut adalah contoh ERD :

Sumber : ( Apriliah, Rahayu Nigsih, Nurhidayah Ariyanti, 2018)

Gambar II.3. Contoh Entity Relationship Diagram ERD

2.2.2. Logical Record structure (LRS)

Menurut (Fridayanthie & Mahdianti, 2016), “Logical Record Structured (LRS) adalah representasi dari struktur record-record pada tabel-tabel yang terbentuk dari hasil relasi antar himpunan entitas. Menentukan kardinalitas, jumlah tabel, dan ForeignKey (FK)”.

Menurut (Kuryanti & Sandra, 2016), “Logical Record Structure(LRS) dibentuk dengan nomor dari tipe record”. Beberapa tipe record digambarkan oleh kotak persegi panjang dan dengan nama yang unik. perbedan LRS dengan E-R diagram adalah nama tipe record berada diluar kotak field tipe record ditempatkan.

LRS terdiri dari link-link diantara tipe record.

Berikut adalah contoh LRS :

Sumber : (Widya Apriliah, Rahayu Nigsih, Nurhidayah Ariyanti, 2018) Gambar II.4. Contoh Logical Record Structured LRS

2.2.3. UML (Unified Modeling Language)

Pada perkembangan teknik pemprograman berorientasi objek, munculah sebuah standarisasi bahasa pemodelan untuk pembangunan perangkat lunak yang dibangun dengan menggunakan teknik pemprograman berorientasi objek yaitu Unified Modeling Language (UML). Menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2016), mengemukakan bahwa “UML (Unified Modeling Language) adalah salah satu standar bahasa yang banyak yang digunakan di dunia industri untuk mendefinisikan

requirement, membuat analisis dan desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemprograman berorientasi objek”.

UML muncul karena adanya kebutuhan untuk menspesifikasikan, menggambarkan, membangun, dan dokumentasi dari sistem perangkat lunak. UML juga merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung. UML hanya berfungsi untuk melakukan pemodelan. Jadi penggunaan UML tidak terbatas pada metodelogi tertentu, meskipun pada kenyataannya UML paling banyak digunakan pada metodelogi berorientasi objek.

2.2.4. Activity Diagram

Menurut Whitten dan Bentley dalam (Alfarizi, Mulyawan, & Basri, 2018)

“Activity Diagram merupakan gambaran dari alur yang berurutan dari aktivitas usecase atau proses bisnis”. Actvity diagram juga bisa dipakai untuk memodelkan berbagai aksi yang dilakukan saat sebuah operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari aksi tersebut. Dari diagram ini, kita dapat melihat bagaimana aktivitas dalam suatu sistem, dari mulai hingga saat sistem berakhir. Activity diagram dibentuk oleh beberapa notasi, antara lain initial node, action, flow, decision, merge, fork, join, dan activity final dan tergadang digunakan swimlane untuk mempartisi aksi yang terjadi berdasarkan pelaku.

2.2.5. UseCase Diagram

Menurut Whitten dan Bentley dalam (Alfarizi, Mulyawan, & Basri, 2018)

“Usecase Diagram dipakai untuk menggambarkan relasi antara sistem dan sistem eksternal dan use, dengan kasus yang disesuaikan dengan langkah-langkah yang tela

diitentukan”. Usecase mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor

diitentukan”. Usecase mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor

Dokumen terkait