• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

2.12 Literatur Sejenis

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan literatur sejenis penelitian yang sudah ada sebelumnya. Hal ini dimaksudkan untuk mengevaluasi literatur tersebut supaya mengetahui kelebihan dan kekurangan yang terdapat pada penelitian sebelumnya. Berikut ini detail informasi literatur sejenis.

38

Tabel 2.6 Literatur Sejenis

No Judul Tahun Nama Peneliti Metode Kelebihan Kekurangan

1

-Penelitian ini masih berbasis web

-Penelitian ini masih berbasis web

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3

“Sistem Pendukung Keputusan Dalam Pemilihan Karyawan

Terbaik di

PT.Smartlink Global

Media dengan

Metode Weight Product”

2017 Wiwied Wahyu Ramdani

Metode Weight Product

-Mempunyai interface yang baik

-Penelitian masih berbasis web

Berdasarkan tabel literatur sejenis, penelitian yang penulis buat memiliki perbedaan yaitu :

1. Penelitian sebelumnya masih berbasis website, sedangkan penelitian yang penulis buat berbasis android.

2. Penelitian sebelumnya belum ada yang menerapkan pada penentuan kelayakan penerima hadiah tahunan pada anggota koperasi.

40

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB III

METODOLOGI PENGEMBANGAN SISTEM

3.1 Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini dibutuhkan data – data serta informasi yang relatif lengkap untuk mencapai tujuan penelitian. Oleh karena itu, penulis melakukan pengumpulan data dengan menggunakan 2 cara yaitu : studi pustaka, wawancara.

3.1.1 Studi Pustaka

Pada tahap ini, penulis mencari referensi – referensi yang berkaitan dengan objek yang akan diteliti. Referensi – referensi tersebut bersumber dari buku, jurnal, literatur sejenis maupun secara online melalui internet.

Informasi yang telah terkumpul digunakan oleh penulis dalam penyusunan landasan teori, metodologi penelitian serta pengembangan aplikasinya secara langsung.

3.1.2 Wawancara

Pada tahap ini, penulis melakukan wawancara secara langsung dengan ibu Mulyanah yang merupakan ketua koperasi Bunda. Penulis melakukan wawancara guna mendapatkan informasi mengenai permasalahan yang ada serta solusi apa yang harus diberikan untuk koperasi Bunda. Hasil ini yang nantinya akan menjadi acuan penulis membuat output pada aplikasi.

3.2 Metode Pengembangan Sistem

Pada penelitian ini, metode pengembangan sistem yang digunakan adalah Rapid Application Development (RAD). Metode ini memiliki 3 tahapan yaitu, requirement planning, desain sistem dan implementasi. Berikut ini adalah 3 tahapan pengembangan dalam metode RAD:

1. Requirement Planning

Pada tahap ini dilakukan analisa kebutuhan masalah yaitu menentukan tujuan dari aplikasi atau sistem yang akan dikembangkan pengembangan serta syarat-syarat yang diperlukan dari tujuan tersebut.

Berikut syarat-syarat yang diperlukan dalam pengembangan aplikasi ini:

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

a. Menganalisa sistem berjalan pada tempat penelitian yaitu, koperasi Bunda.

b. Melakukan identifikasi masalah pada sistem yang sedang berjalan.

c. Usulan penyelesaian masalah, berupa analisa dari sisi kebutuhan, faktor pendukung dan kendala yang dihadapi.

2. Desain Sistem

Pada tahap ini penulis mendesain aplikasi yang akan dibangun sesuai dengan tujuan penelitian dan latar belakang masalah. Berikut adalah tahapan yang dilakukan :

a. Dalam merancang proses pada aplikasi, penulis menggunakan diagram UML. Diagram pada UML yang digunakan diantaranya adalah use case diagram, activity diagram dan sequence diagram.

b. Perancangan user interface system untuk memfasilitasi komunikasi antara user dengan sistem. Dalam perancangan user interface penulis menggunakan PhotoScape.

3. Implementasi

Setelah desain sistem selesai, desain tersebut diimplementasikan dalam bentuk program. fase implementasi merupakan fase agar sistem dapat dioperasikan serta untuk memastikan aplikasi yang telah dibangun dapat berjalan dengan baik. Fase tersebut terdiri dari 2 tahap, yaitu :

a. tahap pengkodean menggunakan Java sebagai bahasa pemrograman dan MySQL sebagai database.

b. Tahap pengujian sistem, untuk menjamin sistem dapat digunakan dengan baik. Teknik pengujian sistem yang diterapkan adalah black box testing.

42

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3.3 Kerangka Berpikir

Gambar 3.1 Kerangka Berpikir

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB IV

ANALISIS, PERANCANGAN SISTEM, IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

4.1 Requirement Planning

4.1.1 Tahap Identifikasi Sistem a. Identifikasi Masalah

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis, dapat diidentifikasi bahwa koperasi Bunda dalam menentukan penerima hadiah masih menggunakan cara manual yaitu dengan melakukan pengundian. Cara tersebut mempunyai kekurangan karena berpotensi terpilihnya anggota koperasi yang mempunyai kontribusi minimum yang dinilai kurang layak untuk mendapatkan hadiah tersebut. Dengan begitu adanya aplikasi yang dapat menentukan keputusan kelayakan penerima hadiah tentu akan sangat membantu.

Maka dari itu digunakan sistem pendukung keputusan untuk memecahkan masalah tersebut dan dengan menggunakan metode simple additive weighting yang dapat mengoptimalkan pemilihan dengan tepat.

b. Analisis Sistem Berjalan

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa pihak koperasi melakukan pengundian untuk menentukan penerima hadiah. Proses dilakukan dengan memasukan semua nama anggota kedalam wadah kemudian di ambil salah satu nama secara acak yang akan menjadi penerima hadiah. Namun hal itu dinilai kurang tepat karena baik anggota yang mempunyai kontribusi minimum maupun lebih mempunyai peluang yang sama.

c. Analisis Sistem Usulan

Sistem usulan yang diajukan pada tahap ini berdasarkan analisis sistem berjalan, sistem pendukung keputusan akan digunakan dalam pembuatan aplikasi kelayakan penerima hadiah. Aplikasi yang

44

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

menggunakan sistem pendukung keputusan yang terintegrasi dengan MySql. Dengan masukan dan keluaran yang berupa teks yang ditampilkan pada device (android) sebagai media input dan output.

Gambar 4.1 Sistem Usulan

Gambar 4.1 menjelaskan aplikasi usulan kelayakan penerima hadiah. Aplikasi dapat mengambil keputusan dengan memanfaatkan data sampai mengevaluasi pemilihan alternatif menggunakan metode sistem pendukung keputusan. Dimana aplikasi ini dijalankan secara online pada device android. User hanya diminta untuk memasukan nilai pada setiap kriteria sesuai data kemudian aplikasi akan mengurutkan anggota dari nilai tertinggi sampai nilai terendah dengan keluaran berupa teks. Proses masukan dan keluaran menggunakan device (mobilephone). Berikut penjelasan fungsi dari masing-masing tool:

1. Handphone berfungsi sebagai tempat masukan nilai pada setiap kriteria dan menampilkan keluaran berupa teks.

2. Sistem pendukung keputusan berfungsi untuk membantu pengambilan keputusan.

3. Simple Additive Weighting berfungsi untuk menyelesaikan masalah penyeleksian penerima hadiah dalam sistem pengambilan keputusan.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4.2 Design System

Pada tahapan design system yang dilakukan meliputi perancangan sistem dan perancangan user interface.

4.2.1 Perancangan Sistem dengan UML 1. Identifikasi Aktor

Sistem aplikasi yang penulis rancang mengandung 1 actor yaitu user. User tersebut merupakan pengguna dari aplikasi ini.

Tabel 4.1 Identifikasi Aktor

No Aktor Deskripsi

1 User User tersebut merupakan pengguna dari aplikasi kelayakan penerima hadiah menggunakan sistem pendukung keputusan untuk menentukan anggota yang layak menerima hadiah.

2. Use case Diagram

Use case diagram mempresentasikan interaksi yang terjadi antara user dengan sistem yang dibuat dalam aplikasi kelayakan penerima hadiah.

Gambar 4.2 Use case Diagram

Gambar 4.2 menjelaskan mengenai use case aplikasi kelayakan penerima hadiah, aktor yang terlibat dalam sistem ini adalah pihak koperasi. Dalam sistem ini, user dapat menambah daftar anggota koperasi, memberikan penilaian dan melihat hasil penilaian.

46

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3. Use case Scenario

Use case scenario merupakan penjelasan yang lebih terperinci mengenai masing-masing use case pada suatu sistem. Use case scenario terdiri dari:

• Nama use case : nama use case

• Actor yang terlibat

• Description : deskripsi use case

• Pre Condition : syarat penting bagi use case untuk memulai

• Alternative course : kegiatan jika use case gagal

• Action : kegiatan yang dilakukan oleh use case

• Post condition : kegiatan setelah use case dilakukan Berikut adalah use case scenario dari diagram use case diatas : a. Use case Menu Utama

Tabel 4.2 Use case Menu

Use case name Menu Utama

Use case id 1

Actor User

Description Use case digunakan

untuk melihat menu utama aplikasi.

Pre Condition Actor dapat melihat

menu utama.

Alternative Course Typical Course Of Event

Actor action System response

Langkah 1 : actor utama pada aplikasi.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

b. Use case Daftar Anggota

Tabel 4.3 Use case Daftar Anggota

Use case name Daftar Anggota

Use case id 2

Actor User

Description Use case digunakan

untuk melihat dan menambah daftar anggota.

Pre condition Actor dapat melihat

dan menambah daftar anggota.

Alternative course Typical course of event

Actor action System response Langkah 1 : actor

Post condition Jika use case berhasil

maka sistem akan

48

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

c. Use case Penilaian

Tabel 4.4 Use case Penilaian

Use case name Penilaian

Use case id 3

Actor User

Description Use case digunakan untuk

memberi penilaian pada anggota.

Pre condition Actor harus menekan nama

anggota untuk memberi penilaian.

Alternative course Typical course of event

Actor action System response

Langkah 1 :

“Penilaian” berupa nama anggota yang akan dinilai.

Langkah 6 : sistem menampilkan kriteria – kriteria yang akan dinilai.

Post condition Jika use case berhasil maka

sistem menampilkan nama anggota dan kolom kriteria yang akan dinilai.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

d. Use case Hasil

Tabel 4.5 Use case Hasil

Use case name Hasil

Use case id 3

Actor User

Description Use case digunakan

untuk melihat nilai hasil penilaian.

Pre condition Actor harus menekan

menu hasil.

Alternative course Typical course of event

Actor action System response

Langkah 1 : actor anggota dengan nilai tertinggi sampai

50

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4. Activity Diagram

Activity diagram mengandalkan alur kerja (work flow) sebuah urutan aktivitas pada suatu proses. Berikut ini adalah activity diagram yang menggambarkan aktivitas-aktivitas yang terjadi sistem:

a. Activity Diagram Menu Utama

Gambar 4.3 Activity Diagram Menu Utama

Pada gambar 4.3 diatas, activity diagram tersebut menjelaskan tentang aktivitas yang dilakukan user untuk masuk ke menu utama. Pertama user membuka aplikasi kemudian sistem akan masuk ke menu utama.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

b. Activity Diagram Daftar Anggota

Gambar 4.4 Activity Diagram Daftar Anggota

Pada gambar 4.4 diatas, activity diagram tersebut menjelaskan tentang aktivitas yang dilakukan user untuk melakukan pendaftaran anggota. Setelah user berhasil masuk ke menu utama, user memilih menu “Daftar Anggota” untuk melakukan navigasi ke halaman daftar anggota. Selanjutnya untuk melakukan pendaftaran anggota, user menekan tombol (+) untuk melakukan navigasi pada form data anggota. User diminta mengisi data anggota dan menekan tombol “tambah” maka data secara otomatis disimpan dalam database.

52

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

c. Activity Diagram Penilaian

Gambar 4.5 Activity Diagram Penilaian

Pada gambar 4.5 diatas, activity diagram tersebut menjelaskan tentang aktivitas yang dilakukan user untuk melakukan penilaian. Setelah user berhasil masuk ke menu utama, user memilih menu “penilaian” untuk melakukan navigasi ke halaman penilaian. Selanjutnya untuk melakukan penilaian, user menekan nama anggota kemudian sistem akan menampilkan kriteria – kriteria yang akan dinilai. User diminta untuk menilai kriteria – kriteria tersebut dan menekan tombol “simpan” maka hasil perhitungan secara otomatis disimpan dalam database.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

d. Activity Diagram Hasil

Gambar 4.6 Activity Diagram Hasil

Pada gambar 4.6 diatas, activity diagram tersebut menjelaskan tentang aktivitas yang dilakukan user untuk melihat hasil penilaian. Setelah user berhasil masuk ke menu utama, user memilih menu “hasil” maka sistem akan melakukan navigasi ke halaman hasil dan user dapat melihat hasil penilaian pada anggota.

54

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

5. Sequence Diagram

a. Sequence Diagram Menu Utama

Gambar 4.7 Sequence Diagram Menu Utama

Pada gambar 4.7 diatas, sequence diagram tersebut menjelaskan tentang bagaimana proses masuk ke menu utama.

Sistem akan menampilkan menu utama langsung setelah user membuka aplikasi.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

b. Sequence Diagram Daftar Anggota

Gambar 4.8 Sequence Diagram Daftar Anggota

Pada gambar 4.8 diatas, sequence diagram tersebut menjelaskan tentang bagaimana proses melihat dan menambah daftar yang ada pada sistem.

56

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

c. Sequence Diagram Penilaian

Gambar 4.9 Sequence Diagram Penilaian

Pada gambar 4.9 diatas, sequence diagram tersebut menjelaskan tentang bagaimana proses penilaian yang ada pada sistem. User mengisi nilai pada setiap kriteria. Setelah semua kriteria berhasil dinilai, hasil perhitungan akan disimpan di database.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

d. Sequence Diagram Hasil

Gambar 4.10 Sequence Diagram Hasil

Pada gambar 4.10 diatas, sequence diagram tersebut menjelaskan tentang bagaimana proses untuk melihat hasil penilaian.

4.2.2 Perancangan User Interface

a. Desain Interface Halaman Menu Utama

Gambar 4.11 Mockup Halaman Menu Utama

Gambar 4.11 merupakan rancangan tampilan halaman Menu Utama, halaman ini merupakan halaman utama setelah user membuka aplikasi, didalamnya terdapat 3 menu. Menu yang ada pada halaman ini yaitu daftar anggota, penilaian anggota, dan hasil.

58

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

b. Desain Interface Halaman Daftar Anggota

Gambar 4.12 Mockup Halaman Daftar Anggota

Gambar 4.12 merupakan rancangan tampilan halaman daftar anggota. Pada halaman ini terdapat 1 tombol. Tombol yang berada di halaman ini merupakan tombol yang berfungsi untuk melakukan navigasi ke form data anggota.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Gambar 4.13 Mockup Form Data Anggota

Gambar ini 4.13 merupakan rancangan tampilan form data anggota. Pada halaman ini hanya terdapat 2 kolom dan 1 tombol.

Kolom yang berada pada halaman ini yaitu kolom nama dan alamat. Tombol yang berada di halaman ini merupakan tombol

“tambah” yang digunakan menambahkan daftar anggota setelah mengisi kolom – kolom tersebut.

60

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

c. Desain Interface Halaman Penilaian

Gambar 4.14 Mockup Halaman Penilaian

Pada gambar ini 4.14 merupakan rancangan tampilan halaman penilaian. Pada halaman ini hanya terdapat nama - nama anggota.

Gambar 4.15 Mockup Form Penilaian

Pada gambar 4.15 merupakan rancangan tampilan form penilaian. Pada halaman ini terdapat 5 kolom. Kolom tersebut yaitu besarnya pinjaman, besarnya jumlah tabungan, banyaknya transaksi menabung, lama menjadi anggota dan banyaknya membawa non anggota.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

d. Desain Interface Halaman Hasil

Gambar 4.16 Mockup Halaman Hasil

Pada gambar 4.16 merupakan rancangan halaman hasil.

Pada halaman ini terdapat semua nama anggota beserta nilai hasil penilaian.

4.3 Implementation

4.3.1 Implementasi Metode Simple Additive Weighting

Langkah-langkah pemrosesan algoritma Simple Additive Weighting pada aplikasi ini dapat dilihat pada Gambar 4.17.

Gambar 4.17 Flowchart SAW

62

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4.3.2 Tahap Testing

Pada tahap ini akan dilakukan pengujian aplikasi. Pengujian ini dilakukan untuk memastikan bahwa program dapat berjalan dengan baik saat digunakan. Dari setiap tes yang dilakukan tidak menutup kemungkinan terdapat kesalahan dari aplikasi yang sudah dites, namun dengan dilakukannya pengujian ini setidaknya dapat meminimalisir kesalahan yang ada pada aplikasi. Berikut ini adalah tabel hasil pengujian dengan pendekatan blackbox pada aplikasi yang telah dibangun:

Tabel 4.6 Tabel Tahap Testing

No Link Harapan Hasil

1 Menu utama User dapat mengakses menu utama tanpa masalah dan semua tombol berfungsi dengan baik.

Sesuai

2 Menu Daftar

Anggota

User dapat melihat daftar anggota dan dapat menambah anggota dengan menekan tombol (+)

Sesuai

3 Menu Penilaian User dapat melakukan penilaian pada setiap anggota dengan mengisi nilai pada kriteria.

Sesuai

4. Menu Hasil User dapat melihat hasil penilaian berupa urutan dan nilai pada setiap anggota.

Sesuai

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Aplikasi

Berikut adalah penjabaran dari aplikasi kelayakan penerima hadiah menggunakan sistem pendukung keputusan pada android.

5.1.1 Menu Utama

Gambar 5.1 Halaman Menu Utama

Gambar 5.1 merupakan menu utama. menu ini adalah halaman awal muncul saat pertama kali aplikasi dijalankan. Pada halaman ini terdapat menu Daftar Anggota, Penilaian Anggota, dan Hasil.

64

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

5.1.2 Menu Daftar Anggota

Gambar 5.2 Halaman Daftar Anggota

Gambar 5.2 merupakan tampilan halaman daftar anggota. Pada halaman ini user dapat menambah anggota dengan menekan tombol (+) dan mengisi data anggota.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

5.1.3 Menu Penilaian

Gambar 5.3 Halaman Penilaian

Gambar 5.3 merupakan tampilan halaman penilaian. Pada halaman ini user dapat menilai anggota dengan menekan nama anggota dan memberi nilai pada setiap kriteria.

66

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

5.1.4 Menu Hasil

Gambar 5.4 Halaman Hasil

Gambar 5.4 merupakan tampilan halaman hasil. Pada halaman ini user dapat melihat urutan nama anggota sesuai dengan nilai tertinggi sampai terendah.

5.2 Pembahasan

Berikut adalah hasil dari penghitungan metode Simple Additive Weighting : 1. Data Alternatif

Tabel 5.1 Data Alternatif

Daftar Anggota Keterangan (Alternatif)

Hj. Marsih A1

Suai A2

Hj. Yuti A3

Kanih A4

Nani A5

Esni A6

Ratih A7

Diana A8

Acah A9

Suhaebah A10

Tabel 5.1 merupakan data alternatif. Data ini adalah 10 daftar nama anggota koperasi yang dijadikan sampel.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Data Kriteria

Tabel 5.2 Data Kriteria

Kriteria Keterangan Bobot

C1 Besarnya Jumlah Pinjaman 30%

C2 Banyaknya Jumlah Tabungan 25%

C3 Banyaknya Transaksi Menabung 20%

C4 Lamanya Menjadi Anggota 15%

C5 Banyaknya Membawa Non Anggota 10%

Tabel 5.2 merupakan data kriteria. Data ini adalah 5 jenis kriteria beserta bobotnya yang dijadikan parameter untuk menentukan anggota koperasi yang layak menerima hadiah.

3. Rating Kecocokan Alternatif Pada Setiap Kriteria Tabel 5.3 Rating Kecocokan

Alternatif Kriteria

C1 C2 C3 C4 C5

A1 5.000.000 1.900.000 9 75 11

A2 1.000.000 500.000 2 143 2

A3 50.000.000 20.000.000 4 111 1

A4 20.000.000 1.500.000 3 143 6

A5 4.000.000 2.000.000 7 75 1

A6 5.000.000 7.000.000 9 143 7

A7 10.000.000 3.000.000 2 143 3

A8 2.000.000 4.000.000 6 75 2

A9 5.000.000 6.000.000 8 99 3

A10 50.000.000 14.000.000 12 143 4

Tabel 5.3 merupakan rating kecocokan. Pada tabel ini berisi data setiap alternatif pada setiap kriteria.

68

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4. Tahap Normalisasi

Pada tahap ini dilakukan proses normalisasi. Rumus normalisasi dapat di lihat pada gambar 2.2. Perhitungan normalisasi dapat dilihat sebagai berikut :

• Normalisasi dari kolom C1

Tabel 5.4 Normalisasi C1

!"" = 5.000.000

Tabel 5.4 merupakan proses normalisasi C1. Pada tabel ini dilakukan perhitungan normalisasi pada kriteria besarnya pinjaman anggota.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

• Normalisasi dari kolom C2

Tabel 5.5 Normalisasi C2

!"' = 1.900.000

20.000.000 = 0.095

!'' = 500.000

20.000.000 = 0.025

!)' = 20.000.000

20.000.000 = 1

!*' = 1.500.000

20.000.000 = 0.075

!,' = 2.000.000

20.000.000 = 0.1

!.' = 7.000.000

20.000.000 = 0.35

!/' = 3.000.000

20.000.000 = 0.15

!0' = 4.000.000

20.000.000 = 0.2

!1' = 6.000.000

20.000.000 = 0.3

!"2' = 14.000.000

20.000.000 = 0.7

Tabel 5.5 merupakan proses normalisasi C2. Pada tabel ini dilakukan perhitungan normalisasi pada kriteria banyaknya jumlah tabungan anggota.

70

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

• Normalisasi dari kolom C3

Tabel 5.6 Normalisasi C3

!") = 9

12 = 0.75

!') = 2

12 = 0.167

!)) = 4

12 = 0.333

!*) = 3

12 = 0.25

!,) = 7

12 = 0.583

!.) = 9

12 = 0.75

!/) = 2

12 = 0.167

!0) = 6

12 = 0.5

!1) = 8

12 = 0.667

!"2) = 12

12 = 1

Tabel 5.6 merupakan proses normalisasi C3. Pada tabel ini dilakukan perhitungan normalisasi pada kriteria banyaknya transaksi menabung.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

• Normalisasi dari kolom C4

Tabel 5.7 Normalisasi C4

!"* = 75

143 = 0.524

!'* = 143

143 = 1

!)* = 111

143 = 0.776

!** = 143

143 = 1

!,* = 75

143 = 0.524

!.* = 143

143 = 1

!/* = 143

143 = 1

!0* = 75

143 = 0.524

!1* = 99

143 = 0.692

!"2* = 143

143 = 1

Tabel 5.7 merupakan proses normalisasi C4. Pada tabel ini dilakukan perhitungan normalisasi pada kriteria lama menjadi anggota.

72

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

• Normalisasi dari kolom C5

Tabel 5.8 Normalisasi C5

!", = 11

11 = 1

!', = 2

11 = 0.182

!), = 1

11 = 0,091

!*, = 6

11 = 0.545

!,, = 1

11 = 0.091

!., = 7

11 = 0.636

!/, = 3

11 = 0.273

!0, = 2

11 = 0.182

!1, = 3

11 = 0.273

!"2, = 4

11 = 0.364

Tabel 5.8 merupakan proses normalisasi C5. Pada tabel ini dilakukan perhitungan normalisasi pada kriteria banyaknya membawa nasabah non anggota.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

• Hasil normalisasi sebagai berikut : Tabel 5.9 Hasil Normalisasi

C1 C2 C3 C4 C5

A1 0.1 0.095 0.75 0.524 1

A2 0.02 0.025 0.167 1 0.182

A3 1 1 0.333 0.776 0,091

A4 0,4 0.075 0.25 1 0.545

A5 0.08 0.1 0.583 0.524 0.091

A6 0.1 0.35 0.75 1 0.636

A7 0.2 0.15 0.167 1 0.273

A8 0.04 0.2 0.5 0.524 0.182

A9 0.1 0.3 0.667 0.692 0.273

A10 1 0.7 1 1 0.364

Tabel 5.9 merupakan hasil normalisasi. Pada tabel ini berisi hasil perhitungan semua kriteria yang telah di normalisasi, yang nantinya akan dikalikan dengan bobot kriteria untuk dilakukan proses perankingan.

74

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

5. Proses Perankingan

Pada tahap ini dilakukan proses perankingan yaitu dengan perkalian bobot dengan hasil normalisasi. Rumus perankingan dapat di lihat pada gambar 2.3.

8" = (0.1)(0.3)+(0.095)(0.25)+(0.75)(0.2)+(0.524)(0.15)+(1)(0.1)

= 0.382

8' = (0.02)(0.3)+(0.025)(0.25)+(0.167)(0.2)+(1)(0.15)+(0.182)(0.1)

= 0.213

8) = (1)(0.3)+(1)(0.25)+(0.333)(0.2)+(0.776)(0.15)+(0.091)(0.1)

= 0.742

8* = (0.4)(0.3)+(0.075)(0.25)+(0.25)(0.2)+(1)(0.15)+ (0.545)(0.1)

= 0.393

8, = (0.08)(0.3)+(0.1)(0.25)+(0.583)(0.2)+(0.524)(0.15)+(0.091)(0.1)

= 0.253

8. = (0.1)(0.3)+(0.35)(0.25)+(0.75)(0.2)+(1)(0.15)+(0.636)(0.1)

= 0.481

8/ = (0.2)(0.3)+(0.15)(0.25)+(0.167)(0.2)+(1)(0.15)+(0.273)(0.1)

= 0.308

80 = (0.04)(0.3)+(0.2)(0.25)+(0.5)(0.2)+(0.524)(0.15)+(0.182)(0.1)

= 0.258

81 = (0.1)(0.3)+(0.3)(0.25)+(0.667)(0.2)+(0.692)(0.15)+(0.273)(0.1)

= 0.369

8"2 = (1)(0.3)+(0.7)(0.25)+(1)(0.2)+(1)(0.15)+(0.364)(0.1)

= 0.861

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Dari perhitungan diatas maka didapatkan nilai sebagai berikut : Tabel 5.10 Hasil Perankingan

8" = 0.382 8. = 0.481

8' = 0.213 8/ = 0.308 8) = 0.742 80 = 0.258 8* = 0.393 81 = 0.369 8, = 0.253 8"2 = 0.861

Tabel 5.10 merupakan hasil perankingan. Tabel ini berisi nilai akhir setiap anggota yang telah di proses dengan perhitungan metode SAW.

Berdasarkan tabel 5.10, maka didapat bahwa 8"2 mempunyai nilai yang paling besar dengan nilai 0.861. Dengan kata lain 8"2 yang mengidentifikasikan alternatif 9"2 adalah alternatif layak menerima hadiah tahunan dari koperasi Bunda.

76

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian dan pembahasan pada penelitian ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa penerima hadiah tahunan koperasi Bunda ditentukan dengan lima kriteria yakni ; besarnya jumlah pinjaman, banyaknya jumlah tabungan, banyaknya transaksi menabung, lama menjadi anggota dan banyaknya membawa nasabah non anggota dengan masing-masing bobot sebesar 30%, 25%, 20%, 15%

dan 10%. Dari 10 data sampel anggota koperasi, kemudian di proses dengan metode simple additive weighting (SAW) yang menghasilkan nilai tertinggi adalah 8"2 dengan nilai 0,861, yang artinya anggota koperasi tersebut layak menerima hadiah tahunan dari pihak koperasi. Dengan demikian sistem pendukung keputusan menggunakan metode simple additive weighting dapat memberikan solusi kepada pihak koperasi dalam menentukan anggota koperasi yang layak menerima hadiah tahunan.

6.2 Saran

Karena penelitian ini belum cukup sempurna ada beberapa saran yang penulis dapat berikan setelah melakukan penelitian dan pengujian aplikasi ini seperti :

1. Menyempurnakan desain user interface sehingga menjadi sistem yang lebih menarik.

2. Penambahan proses fuzzy ke dalam sistem pendukung keputusan.

3. Diharapkan menggunakan metode lain dalam pengembangan berikutnya.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

DAFTAR PUSTAKA

Achtar, S. A. (2015). SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENCARIAN RESTORAN BERSERTIFIKAT HALAL MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) BERBASIS ANDROID (STUDI KASUS: DKI JAKARTA). Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Agus M, I., Marisa, F., & Wijaya, I. D. (2017). Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Dan Penilaian Karyawan Warehouse Dengan Aplikasi Web.

Journal of Information Technology and Computer Science, 1(2), 1–5.

Aini, N., & Agus, F. (2017). Penerapan Metode Weighted Product Dan Analytic Hierarchy Process Untuk Pemilihan Koperasi Berprestasi. Jurnal Informatika - Telekomunikasi - Elektronika (INFOTEL), 9(2), 220–230.

Anjuliani, R., & Astuti, L. W. (2015). Aplikasi Isc ( Informatics Student Center ) Menggunakan Metode Personal Extreme Programming Berbasis Android.

Informatika Global, 6(1), 20–25.

Astuti, Y., & Isna Zahrotul Fu’ad. (2017). Penentuan Karyawan Terbaik Menggunakan Metode Simple Additive Weighting Pada PT. Patra Nur Alaska.

Seminar Nasional Tekhnologi Informasi Dan Multimedia, 37–42.

Aswati, S., & Siagian, Y. (2016). Model Rapid Application Development Dalam Rancang Bangun Sistem Informasi Pemasaran Rumah ( Studi Kasus : Perum Perumnas Cabang Medan. Sesindo, 317–324.

EMS, T. (2015). Pemrograman Java dari Nol. jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Fahmi, I. (2016). Manajemen Pengambilan Keputusan Teori Dan Aplikasi.

Bandung: Alfabeta.

Irsyad, H. (2016). Aplikasi Android dalam 5 menit. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Khalilulah, H. A. (2016). Implementasi Speech Recognition pada Aplikasi Penerjemah Idiom Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia Berbasis Android, 1–

6.

Latif, L. A., Jamil, M., & Abbas, S. H. (2018). SISTEM PENDUKUNG

78

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

KEPUTUSAN TEORI DAN IMPLEMENTASI. Yogyakarta: Deepublish.

Muhammad, I. F. (2018). Aplikasi Tafsir Mimpi Menurut Kitab Tafsir Mimpi Ibnu

Muhammad, I. F. (2018). Aplikasi Tafsir Mimpi Menurut Kitab Tafsir Mimpi Ibnu

Dokumen terkait