• Tidak ada hasil yang ditemukan

SET 14

LITOSFER DAN PEDOSFER

A. PENGERTIAN LITOSFER

Litosfer adalah lapisan kulit bumi yang paling atas, tersusun atas batuan yang 75 % nya berupa silikon aluminium dan silikon magnesium (sial,sima), sehingga litosfer disebut lapisan silikat.

B. BATUAN PEMBENTUK LITOSFER a. Batuan Beku (BB)

Berasal dari magma yang membeku. 1. Batuan Beku Dalam (Tubir).

• Membeku jauh di dalam kulit bumi (di dalam dapur magma). • Pembekuannya lambat.

• Berkristal sempurna/besar.

• Contoh: granit, gabro, sienit, diorit. 2. Batuan Beku Dalam (Intrusif)

• Membeku di dekat permukaan bumi (di lapisan litosfer). • Pembekuannya agak cepat.

• Berkristal sedangatau campuran.

2

3. Batuan Beku Luar (Ekstrusif) • Membeku di luar kulit bumi. • Pembekuannya cepat • Berkristal halus/kecil.

• Contoh: andesit, basalt, obsidian, riolit, trasit, zeolit.

b. Batuan Sedimen/Endapan (BS)

Berasal dari batuan beku yang lapuk, lalu diangkut oleh air, angin, air laut, es, kemudian diendapkan di tempat lain.

1. Berdasarkan tenaga yang mengendapkannya • Batuan Sedimen Aquatis : diendapkan oleh air • Batuan Sedimen Aeolis : diendapkan oleh angin • Batuan Sedimen Marine : diendapkan oleh air laut • Batuan Sedimen Glasial : diendapkan oleh es/gletser 2. Bedasarkan Tempat Diendapkannya

• Batuan Sedimen Fluvial : diendapkan di sungai, contoh; konglomerat (bulat-bulat), breksi (runcing-runcing).

• Batuan Sedimen Teristris : diendapkan di darat, contoh; tanah loss (debu gurun), tanah tuff (debu gunung).

• Batuan Sedimen Marine : diendapkan di laut, contoh; kaolin, gips, batu karang. • Batuan Sedimen Glasial : diendapkan di daerah es, contoh; moraine (morena). • Batuan Sedimen Paludal : diendapkan di danau, contoh; tuff danau.

• Batuan Sedimen Limnis :diendapkan di rawa, contoh; gambut (dari pembusukan tanaman rawa).

3. Bedasarkan Proses Pengendapannya

• Batuan Sedimen Mekanik: saat mengendap susunan batuan asalnya tetap, contoh; konglomerat, breksi.

• Batuan Sedimen Kimiawi : saat mengendap, susunan kimia batuan asalnya berubah, contoh; stalakmit, stalaktit di goa kapur • Batuan Sedimen Organik : saat mengendap diantu organisme, hewan, atau

tumbuhan. Contoh; batu bukit di Peru (dari kotoran burung Guano), batu karang/kapur (dari tulang binatang karang), (dari tanaman rawa).

c. Batuan Metamorf/Malihan (BM)

Berasal dari batuan beku dann batuan sedimen yang berubah bentuknya. Perubahan (bentuk metamorfosa) disebabkan oleh faktor:

1. Suhu yang tinggi 2. Tekanan yang tinggi

3

3. Mendapat tambahan unsur lain, 4. Waktu yang lama.

1. Jenis Batuan Metamorf (BM)

• Batuan Metamorf Dinamo Dinamik.

Karena tekanan yang tinggi dari lapisan diatasnya, contoh; batu sabak/batu tulis (dari liat).

• Batuan Metamorf Geothermal.

Karena pengaruh panas bumi yang tinggi, contoh; marbel (dari kapur halus). • Batuan Metamorf Hidrothermal.

Karena pengaruh air panas bumi, contoh; emas. • Batuan Metamorf Pneumatolotik.

Karena pengaruh gas panas magma, contoh; bauksit. • Batuan Metamorf kontak/Thermal.

Karena kontak langsung dengan magma yang bersuhu tinggi, contoh; marmer/ pualam (dari batu kapur), intan (dari batu granit).

• Batuan Metamorf Metasimatisme.

Karena tambahan unsur lain dan suhu yang tinggi, contoh; timah (batu granit + unsur timah), tembaga (batu granit + unsur azurit), turmalin/permata (kuarsa + unsur bovium), topaz (kuarsa + unsur flovium).

Jika suhu dan tekanan meningat terus, batuan metamorf akan melebur kembali menjadi magma, sehingga membentuk “siklus batuan”.

C. TENAGA ENDOGEN PENGUBAH BENTUK MUKA BUMI

Tenaga Endogen berasal dari dalam bumi, bersifat membangun (konstruktif). Aktivitasnya meliputi tektonisme, vulkanisme, dan gempa.

a. Tektonisme/Diatropisme

Yaitu tenaga endogen dengan arah horizontal dan vertikal. Hasilnya dapat berupa lipatan (fold) atau patahan (fault).

1. Hasil aktivitas tektonisme Lipatan (Fold)

Tenaga endogen horizontal yang dapat menyebabkan pelengungan pada kulit bumi, sehingga terbentuk:

• Tonjolan lakolit.

• Dome/kubah dan cekungan. • Antiklinal dan sinklinal.

• Antiklinorium dan sinklinorium.

• Contoh: pegunungan lipatan muda (Sirkum Mediterania, Sirkum Australia dan Sirkum Pasifik).

4

Patahan (Fault)

Tenaga endogen horizontal dan vertikal. Tenaga ini menyebabkan patahan atau retakan pada kulit bumi, sehingga terbentuk:

• Horst (puncak patahan).

• Spenk /graben (lembah patahan).

• Contoh: patahan Semangko (di Bukit Barisan), patahan Matano (di Sulawesi), patahan Lembang (di Jawa Barat).

2. Gerak tektonisme Orogenesa

• Gerak pembentuk pegunungan. • Waktunya singkat.

• Wilayah cakupannya sempit.

• Hasilnya: pegunungan lipatan dan patahan. Epirogenesa

• Gerak pengangkatan/penurunan benua. • Waktunya lama.

• Wilayah cakupannya luas. • Hasilnya:

a) Epirogenesa negatif : pengangkatan pulau Timor dan pulau Buton.

b) Epirogenesa positif : penurunan sebagian benua Gondwana menjadi dasar samudera Hindia.

c) Epirogenesa negatif berkali-kali : pantai berteras, seperti pantai Parang Tritis.

b. Vulkanisme

Yaitu gerakan magma dari dapur magma ke lapisan di atasnya. Gerakanya disebut intrusi dan ekstrusi magma.

1. Intrusi Magma/Plutonisme.

Gerakan magma tidak sampai permukaan bumi, tetapi hanya menyusup ke lapisan diatasnya. Hasilnya adalah, batoit, lakolit, sill, gang, apofisa, diaterma.

2. Ekstrusi magma/Vulkanisme.

Gerakan magma sampai ke permukaan bumi, hasilnya adalah, erupsi atau letusan. • Erupsi Eksplosif/ledakan : mengeluarkan bahan padat.

• Erupsi efusif/lelehan : mengeluarkan bahan cair. Bahan yang dikeluarkan tenaga vulkanisme

1. Bahan Padat/Eflata : bom, lapili, kerikil, pasir, debu, batu apung (batu yang berpori- pori).

5

3. Bahan Gas : solfatar (gas belerang), fumarol (gas uap air), Mofet (gas asam arang).

Bentukan gunung api sebagai hasil erupsi

1. Erupsi Sentral, letusannya melalui satu titik, menghasilkan 3 bentuk gunung berapi. Gunung Api Perisai/Tameng.

a) Terjadi karena erupsi efusif/lelehan. b) Membentuk lereng sangat landai

c) Contoh: gunung Mauna Loa dan Kilanca di Hawai. Gunung Api Maar.

a) Terjadi karena erupsi eksplosif/ledakan satu kali. b) Membentuk danau vulkanik/kawah/kaldera.

c) Contoh: gunung Lamongan, gunung Galunggung, gunung Kerinci. Gunung Api Strato/Kerucut.

a) Terjadi karena erupsi eksplosif dan efusif kali (erupsi campuran berkali-kali).

b) Bentuknya berlapis-lapis.

c) Contoh: sebagian besar gunung berapi di Indonesia seperti gunung Merapi, gunung Kelud, gunung Soputan.

2. Erupsi Areal, letusannya melalui lubang yang sangat besar/eksplosif. Contoh: gunung Agung, gunung, Tambora.

3. Erupsi Linier, letusannya melalui celah yang panjang/efusif, lava cair yang keluar membentuk plateu/plato. Contoh; plato Sukadana.

Tipe letusan gunung berapi 1. Tipe Vulkano

Letusannya merupakan erupsi campuran, yaitu erupsi eksplosif dan efusif berkali-kali. 2. Tipe Merapi

Letusannya berupa diaterma disertai awan panas. 3. Tipe Perret

Letusannya sangat dahsyat dan sangat merusak. Gejala pasca vukanik

Yaitu gejala yang menunjukkan baha gunung api tersebut dapat meletus lagi. Gejalanya dapat berupa:

1. Sumber air panas.

2. Sumber air mineral/makdani. 3. Sumber gas/ekshalasi. 4. Geyser.

c. Gempa/Seisme

6